Anda di halaman 1dari 72

BUKU PANDUAN DOSEN

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN ANAK


2018

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA


INSTITUSI PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS-1
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN ANAK
2018
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN ANAK
DEPARTEMEN/KSM ILMU KESEHATAN ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA/RSUP SANGLAH DENPASAR

KETUA DEPARTEMEN/KSM IKA/FK KOORDINATOR PROGRAM STUDI


UNUD RSUP SANGLAH DENPASAR IKA/FK UNUD RSUP SANGLAH
(2018-2022)????? DENPASAR
(2018-2022)?????
DAFTAR ISI

JUDUL......................................................................................................................................
DAFTAR ISI ..............................................................................................................................
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………………………..…………
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................
1.1. Sejarah PS IKA Fakultas Kedokteran Universitas Udayana ...........................................
1.2. Visi, Misi dan Tujuan PS IKA Fakultas Kedokteran Universitas Udayana .....................
1.3. Data Profil Staf PS IKA Fakultas Kedokteran Universitas Udayana ..............................
1.3.1. Struktur organisasi Departemen/KSM IKA ............................................................
1.3.2. Struktur organisasi PS IKA ......................................................................................
BAB 2 PANDUAN STAF DOSEN
2.1. Standar Staf Dosen PS IKA Fakultas Kedokteran Universitas Udayana………………………
2.2. Sistem Rekruitmen Staf Dosen PS IKA Fakultas Kedokteran Universitas Udayana .....
2.2.1. Alur perekrutan staf melalui jalur KemenRistek-Dikti ..........................................
2.2.2. Alur perekrutan staf melalui jalur Kemenkes ........................................................
2.3. Sistem Penempatan Staf PS IKA Fakultas Kedokteran Universitas Udayana ...............
2.3.1. Prosedur penempatan tenaga dokter dari Kementerian Kesehatan………………….
2.3.2. Prosedur penempatan tenaga dokter dari Kementerian Ristek-Dikti……………….
2.4. Kewajiban Staf Dosen PS IKA Anak Fakultas Kedokteran Universitas Udayana ..........
2.4.1. Kualifikasi Dosen……………………………………………………………………………………………..
2.4.2. Tugas pokok dan fungsi KADEP, KPS, Staf Dosen PS IKA…………………………………
2.4.3. Tugas pokok dan fungsi Staf Dosen Divisi Alergi-Imunologi ………………………………
2.4.4. Tugas pokok dan fungsi Staf Dosen Divisi Endrokinologi……………………………………
2.4.5. Tugas pokok dan fungsi Staf Dosen Divisi Gastrohepatologi………………………………
2.4.6. Tugas pokok dan fungsi Staf Dosen Divisi Hemato-onkologi……………………………..
2.4.7. Tugas pokok dan fungsi Staf Dosen Divisi Infeksi dan Penyakit Tropis………………
2.4.8. Tugas pokok dan fungsi Staf Dosen Divisi Kardiologi……………………………………….
2.4.9. Tugas pokok dan fungsi Staf Dosen Divisi Nutrisi dan Penyakit Metabolik……….
2.4.10. Tugas pokok dan fungsi Staf Dosen Divisi Nefrologi……………………………………….
2.4.11. Tugas pokok dan fungsi Staf Dosen Divisi Neurologi………………………………………
2.4.12. Tugas pokok dan fungsi Staf Dosen Divisi Neonatologi…………………………………..
2.4.13. Tugas pokok dan fungsi Staf Dosen Divisi Emergensi dan Rawat Intensif Anak..
2.4.14. Tugas pokok dan fungsi Staf Dosen Divisi Respirologi……………………………………..
2.4.15. Tugas pokok dan fungsi Staf Dosen Divisi Tumbuh Kembang-Pediatri Sosial….
2.5. Hak Staf Dosen PS IKA Anak Fakultas Kedokteran Universitas Udayana ....................
2.5.1. Hak Dosen............................................................................................................
2.5.2. Cuti Dosen……………………………………………………………………………………………………….
2.6. Pengembangan Staf Akademik Dosen PS IKA FK UNUD……………………………………………
2.7. Sistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja Dosen Program Studi Ilmu Kesehatan Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana ......................................................................
2.7.1. Sistem monitoring, evaluasi dan rekam jejak staf Kemenkes 8………………………….
2.7.1.2. Sasaran Kerja Pegawai dan Prilaku Pegawai…………………………
2.7.2. Sistem monitoring, evaluasi dan rekam jejak staf KemenRistek-Dikti 4…………….
2.7.2.1. Beban Kerja Dosen………………………………………………………………
2.8. Sistem Pensiun Staf PS IKA Fakultas Kedokteran Universitas Udayana .......................
2.9. Etika, Sistem Retensi, Teguran dan Punishment Staf Dosen PS IKA …………………………
2.9.1. Etika dalam Proses Pendidikan………………………………………………………………………….
2.9.2. Penghargaan atau Retensi Staf ............................................................................ ..
2.9.3. Alur Penegakan Etika Dan Disiplin, Teguran dan Punishment menurut Kemenristek
Dikti………………………………….
2.9.4. Alur Penegakan Etika Dan Disiplin, Teguran dan Punishment Profesi Medis RSUP
Sanglah Denpasar
BAB 3 PENUTUP……………………………………………………………………………………………………………………….
5
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan karunia-Nya pembuatan buku
Panduan Dosen dan tenaga kependidikan Program Studi llmu Kesehatan Anak FK Unud/ RSUP
Sanglah 2018 telah dapat disusun. Buku ini bertujuan untuk memberikan pedoman kepada
seluruh staf Program Studi llmu Kesehatan Anak FK Unud/ RSUP Sanglah tentang sistem
rekrutmen staf, penempatan, tupoksi, monitoring dan evaluasi, pensiun serta sistem reward
dan punishment pada seluruh staf di lingkungan Program Studi llmu Kesehatan Anak FK
Unud/RSUP Sanglah.
Buku pedoman ini bertujuan memberikan tuntunan, pegangan dan gambaran bagi
seiuruh civitas akademika dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan pelayanan di Program
Studi llmu Kesehatan Anak FK Unud/ RSUP Sanglah. Dengan adanya Buku Pedoman ini
diharapkan pelaksanaan kegiatan dapat terlaksana dengan baik dan konsisten sehingga dengan
proses tersebut Program Studi llmu Kesehatan Anak FK Unud/RSUP Sanglah dapat
mempertahankan mutunya dalam melaksanakan pelayanan kepada masyarakat.
Terima kasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan buku ini. Semoga buku ini dapat memenuhi sasarannya dan bermanfaat dalam
memperlancar penyelenggaraan pendidikan di lingkungan Program Studi limu Kesehatan Anak
FK Unud/ RSUP Sanglah.

Denpasar, 1 Desember 2018

Kepala Departemen/KSM llmu Kesahatan Anak


Fakultas Kedokteran Universitas Udayana

6
BAB 1 PENDAHULUAN

Dosen dan tenaga kependidikan merupakan sumber daya manusia yang sangat
menentukan dalam sistem pendidikan tinggi. Di lingkungan Program Studi Ilmu Kesehatan Anak
(PS IKA) FK Unud, dosen berkualitas merupakan kebutuhan utama, karena perannya sebagai
penggerak segala hal terkait aktivitas ilmiah dan akademis. Dosen berperan sangat strategis
untuk kemajuan suatu perguruan tinggi. Oleh karena itu, standar dosen dan tenaga
kependidikan yang relevan diperlukan agar mutu Program Studi Ilmu Kesehatan Anak terus
meningkat secara berkelanjutan. Dalam menjalankan tugas keprofesionalannya, dosen dan
tenaga kependidikan berkewajiban menciptakan suasana akademik yang kondusif, komitmen
pada profesionalisme kerja, kreatif dan inovatif untuk meningkatkan mutu pendidikan dan
memberikan teladan bagi peserta didik. 1
Dosen juga berkewajiban meningkatkan kompetensi, akses terhadap sumber dan sarana
pengembangan pembelajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Profesi dosen
dan tenaga kependidikan menunjuk pada upaya-upaya yang dilakukan oleh tenaga pengajar
sebagai realisasi dari perannya selaku pendidik dan pembelajar di Program Studi Ilmu
Kesehatan Anak FK Unud. Pengembangan profesionalisme dosen dan tenaga kependidikan di
Program Studi Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Udayana merupakan
keharusan untuk peningkatan kompetensi dan peran akademisnya. Di samping itu, dosen dan
tenaga kependidikan mempunyai kewajiban dalam menjaga martabat dan kehormatan
institusi. 1
Dengan pertimbangan hal tersebut, Program Studi Ilmu Kesehatan Anak Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana dan Dekan FK Unud menyusun dan menetapkan standar
dosen dan tenaga kependidikan yang akan menjadi pedoman dan tolok ukur bagi pimpinan
fakultas, dan program studi, serta pimpinan unit lainnya dalam merencanakan, mengelola, dan
mengembangkan sumber daya manusia yang ada di lingkungan Program Studi Ilmu Kesehatan
Anak Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Sesuai dengan Permenristekdikti RI No. 44
Tahun 2015, standar dosen dan tenaga kependidikan merupakan kriteria minimal tentang
kualifikasi dan kompetensi dosen dan tenaga kependidikan untuk menyelenggarakan
pendidikan dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan. Standar dosen dan
tenaga kependidikan harus mengacu pada standar kompetensi lulusan, standar isi
pembelajaran, dan standar proses pembelajaran. 1,2

7
1.1. SEJARAH PS IKA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
Fakultas Kedokteran Universitas merupakan salah satu fakultas yang didirikan sejak
awal berdirinya Universitas Udayana. Universitas Udayana (Unud) resmi berdiri tanggal 17
Agustus 1962. Oleh karena itu terlebih dahulu diuraikan secara singkat berdirinya
Universitas Udayana. Fakultas Kedokteran merupakan salah satu fakultas yang menjadi
cikal bakal berdirinya Universitas Udayana.5
Universitas Udayana berdiri diawali dengan membuka Fakultas Sastra sebagai
cabang Universitas Airlangga Surabaya sejak tanggal 29 September 1958. Salah satu syarat
yang ditetapkan untuk pendirian sebuah Universitas adalah harus memiliki empat fakultas,
dua fakultas eksakta dan dua fakultas non eksakta. Fakultas Kedokteran merupakan salah
satu fakultas yang didirikan sebagai persyaratan pendirian Universitas Udayana bersama-
sama Fakultas Sastra, Fakultas Kedokteran Hewan dan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan. Demikianlah pada akhirnya melalui Surat Keputusan Menteri PTIP No.
134/1962, tanggal 9 Agustus 1962, Unud dinyatakan resmi berdiri sejak 17 Agustus 1962.
Oleh karena itu berdirinya Universitas Udayana bersama-sama menyangkut berdirinya
fakultas Kedokteran Universitas Udayana.5
Fakultas Kedokteran pada awalnya adalah merupakan fakultas yang melaksanakan
program pendidikan dokter, sehingga Fakultas Kedokteran yang didirikan adalah untuk
mendidik mahasiswa Calon Dokter. Sementara itu di luar Fakultas Kedokteran telah berdiri
program Studi ILmu Kesehatan Masyarakat. Melihat kemampuan sumber daya manusia
maupun fasilitas yang ada di FK UNUD, dan dari hasil studi kelayakan serta memperhatikan
kebutuhan masyarakat, FK UNUD dalam perkembangan terbarunya kemudian bergabung
dengan beberapa Fakultas dibidang kesehatan dan membentuk Program Studi baru yaitu
PS Iimu Kesehatan Masyarakat, PS Ilmu Keperawatan, PS Psikologi, PS Fisioterapi, dan PS
Pendidikan Dokter Gigi. Sampai di Bulan September 2013 FK UNUD membuka lebih luas
akses pendidikan tinggi dengan telah mempunyai 6 PS SI, 13 Program Spesialis 1, 4 PS S2
(Magister) dan 1 PS S3 (Doktor).5
Pada tanggal 30 Nopember 1966 Dirjen Dikti di Jakarta menerbit Surat Keputusan
dengan nomor 7679/Educ/SU/67, yang isinya menugaskan Prof.dr.Sudarjat Suraatmadja,
SpA(K) seorang dokter anak di FK Ul untuk membantu Fakultas Kedokteran Universitas
Udayana sebagai dosen tetap dalam mata pelajaran llmu Penyakit Anak. Namun karena
sesuatu hal dan situasi tidak memungkinkan, beliau baru dapat bertugas tahun 1967
sehingga tanggal 30 Nopember 1967 dianggap sebagai tonggak berdirinya
Departemen/KSM llmu Kesehatan Anak FK UNUD/RSUP Sanglah Denpasar. Pada saat itu
8
beliau juga langsung ditunjuk menduduki jabatan sebagai Kepala Departemen/KSM IKA FK
UNUD/RSUP Sanglah lanpasar (1967-2003) yang kala itu masih disebut llmu Penyakit Anak.
Didalam menjalankan tugasnya beliau berkantor di ruang Cempaka Barat bersama dengan
Departemen/KSM Penyakit Dalam FK UNUD/RSUP Sanglah Denpasar di ruangan seluas 5x4
meter yang saat ini dijadikan ruang perawatan perinatologi. Prof.dr.Sudarjat Suraatmadja,
SpA(K) dibantu oleh 5 orang staf yang saat itu masih dokter umum yaitu dr. I Putu
Suwendra, SpA(K) (menjadi staf 1968), Prof. dr. Abdul Hamid, SpA(K) (menjadi staf 1971),
Prof.dr. Hendra Santosa, SpA(K) (menjadi staf 1972), dr. Komang Kari, SpA(K) (menjadi staf
1975), Prof. dr. Soetjiningsih, SpA(K) (menjadi staf 1975), dimana empat diantara beliau ini
meraih dokter spesialis anak di FK UNAIR Surabaya yaitu I Putu Suwendra, Sp.A(K), Prof.
dr. Abdul Hamid, SpA(K), dr. Komang Kari, SpA(K). Prof. dr. Soetjiningsih, SpA(K),
sedangkan satu orang staf Prof. dr. Hendra Santosa, SpA(K) meraih dokter spesialis anak
di FK UNHAS Makassar.5
Pada tahun 1973 para pendiri Bagian IKA ini mulai menggagas untuk melaksanakan
pendidikan dokter spesialis anak. Pada tahun 1979, Bagian llmu Kesehatan Anak mulai
menerima dokter tenaga magang yang akan menjalani pendidikan pendahuluan dokter
soesialis anak, dimana yang pertama kali diterima adalah dr. Widia dan dr. I Nyoman
Sugitha. Kemudian pada tahun-tahun berikutnya diikuti oleh dr. I Nengah Westra, dr. I
Dewa Gde Madra, dr. I Made Sugita, dr. Tatang Hidayat, dr. I Wayan Murya, dr. I Ketut
Wirata, dr. Gusti Ngurah Susanta, dr. Ni Wayan Metri, dr. Ida Bagus Mudita, dr. I Kompyang
Gede Suandi dan dr. I Ketut Nomor Aryasa. Ruang perawatan bayi dan anak di RSUP
Sanglah seoagai tempat mengasah ilmu dan keterampilan peserta didik, awalnya hanya
terdiri dari ruang Jempiring untuk anak-anak, ruang Bakung untuk bayi sehat baru lahir,
dan ruang Cempaka untuk bayi sakit. Seiring dengan bertambahnya pasien anak-anak
maka dibangunlah ruang Pudak.5
Karena pendidikan dokter spesialis anak FK UNUD kala itu masih dibawah asuhan
FK UNAIR, maka setiap semester (6 bulan sekali) secara bergiliran dokter magang tersebut
dikirim ke FK UNAIR Surabaya untuk menyelesaikan pendidikan akhirnya sebagai dokter
spesialis anak.5,6
Mengingat jumlah staf pendidik sudah dianggap cukup dan sarana prasarana
dianggap memadai maka para pendiri memikirkan pendidikan mandiri. Namun sebelum
melaksanakan pendidikan secara mandiri ini dimulai, maka Kolegium llmu Kesehatan Anak
melakukan visitasi ke Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana untuk menilai kelayakan menyelenggarakan pendidikan dokter
9
spesialis anak. Pada tanggal 29 Juli 1991 berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal
Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.
046/DIKTI/Kep/1991 tentang Pembentukan Program Studi llmu Kesehatan Anak pada
Program Pendidikan Dokter Spesialis 1, pendidikan dokter spesialis anak Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana dinyatakan resmi dibuka. Dengan adanya surat
keputusan ini, dr. I Ketut Nomor Aryasa yang sedang menjalani pendidikan dianggap
sebagai peserta didik yang pertama yang dapat menyelesaikan pendidikan sebagai dokter
spesialis anak di IPDSA FK UNUD. Sebagai Ketua Program Studi kala itu dipercayakan
kepada dr. I Putu Suwendra, SpA(K) yang dijabat mulai tahun 1991 - 1993. Pada saat itu,
tahun 1991 dibangun gedung sebagai sarana penunjang pendidikan, dimana gedung
tersebut merupakan sumbangan dari fakultas kedokteran, yang terdiri dari bangunan 1
lantai berukuran 10x10 meter berlokasi di bangunan ruang PPDS-1 saat ini yang
difungsikan sebagai ruangan KPS dan perpustakaan, sedangkan ruangan pertemuan ilmiah
terletak di ruang Pudak.5,6
Pada tahun 1991 juga didirikan IRD bayi terdiri dari 1 ruangan meskipun saat itu
masih tanpa sarana dan prasarana yang mendukung. Kemudian mulai Januari 1992
penerimaan calon peserta didik secara regular setiap semester mulai dilaksanakan.5
Mulai tahun 1993 Ketua Program Studi dijabat oleh Prof. dr. Abdul Hamid, SpA(K)
sampai tahun 1994, yang kemudian digantikan Prof. dr. Soetjiningsih, SpA(K) dari tahun
1994 hingga 2010. Pada tahun 1997, atas inisiatif para staf yang dibantu oleh para PPDS-
1, mengingat jumlah PPDS-1 yang makin banyak maka dibangun gedung 2 lantai untuk
ruang pertemuan ilmiah berukuran 15 x 8 meter di lantai I yang saat ini disebut sebagai
ruang utama, beberapa ruang staf pendidik di lantai II, dan sebuah bale bengong.5
Pada tahun 2002, jabatan Kepala Departemen digantikan oleh dr. Komang Kari,
SpA(K) hingga tahun 2008. Pada masa kepemimpinan beliau, seiring dengan bertambah
banyaknya PPDS-1 IKA, maka diperlukan gedung baru yang lebih besar dengan fasilitas
yang lebih memadai, sehingga pada tahun 2003 mulai direncanakan pembangunan
gedung baru. Pembangunan gedung baru tersebut dapat teriaksana atas partisipasi
peserta PPDS-1, staf pengajar PPDS-1, IDAI cabang Bali dan juga dari RSUP Sanglah
Denpasar. Pembangunan gedung 2 lantai dimulai pada tahun 2004 dan selesai pada tahun
2006 dimana lantai dasar terdiri dari gedung pertemuan madya ukuran 7,6 x 4 meter dan
ruang PPDS-1 ukuran 9x7 meter sedangkan lantai 2 terdiri dari ruangan perpustakaan
ukuran 11 x 10 meter, dan ruangan KPS 4x5 meter. Gedung paling baru ini terletak
berdampingan dengan ruang utama yang telah dibangun sebelumnya. Gedung tersebut
10
akhirnya diresmikan pada tanggal 20 Desember 2008 oleh Direktur RSUP Sanglah saat itu
dijabat oleh dr. I Gusti Lanang M Rudiartha, MHA dan diberi nama Gedung pertemuan
Prof.dr.Sudarjat Suraatmadja, SpA(K). Untuk meningkatkan keprofesian dan sekaligus
meningkatkan kualitas pelayanan, dr. Komang Kari SpA (K) mencetuskan ide mendirikan
unit pelayanan intensif yang merupakan cikal-bakal berdirinya PICU.5
Pada masa kepemimpinan Prof. dr. Soetjiningsih, SpA(K) sebagai ketua program
studi, peserta didik PPDS-1 IKA FK UNUD periode Juli tahun 2003 diwajibkan mengikuti
pendidikan magister kesehatan untuk memenuhi kurikulum pendidikan S2. Karena saat itu
FK UNUD belum memiliki pendidikan S2 dan beberapa materi belum mampu diberikan di
institusi sendiri maka dipilihiah Bagian IKA FK UGM Jogyakarta sebagai tempat untuk
mengisi materi-materi kuliah yang belum dapat diberikan. Seiring dengan berjalannya
waktu pihak Bagian IKA FK UGM menawarkan kepada IPDSA FK UNUD untuk mengikuti
orogram combined degree di pasca sarjana UGM agar peserta didik disamping mendapat
gelar profesi sebagai dokter spesialis anak memperoleh juga gelar magister. Pendidikan
combined degree diambil pada semester kedua selama 6 bulan. Pada tanggal 6 Mei 2008
Rektor Universitas Udayana menerbitkan SK dengan nomor 204A/H14/PR 01.10/2008
tentang Pembentukan Konsentrasi llmu Kedokteran Klinik pada Program Studi Magister
Ilmu Biomedik Universitas Udayana. Dengan adanya surat keputusan ini peserta didik
mulai angkatan Juli 2009 melaksanakan pendidikan magister sepenuhnya di pasca sarjana
UNUD sehingga peserta didik tidak lagi dikirim ke pasca sarjana UGM untuk mengikuti
program magister. Pada tahun 2010, Prof, dr, Soetjiningsih, SpA(K) memasuki masa purna
bakti sehingga jabatan KPS digantikan oleh dr. I Ketut Suarta, SpA(K).5
Untuk meningkatkan kemampuan anak didik dalam mengambil keputusan sendiri
maka, setiap peserta PPDS-1 IKA FK UNUD akan dikirim ke rumah sakit Kabupaten yang
belum mempunyai dokter spesialis anak sebagai RS binaan. Rumah sakit Kabupaten ini
digunakan oleh peserta didik untuk melaksanakan tugas mandiri. Mereka dikirim selama 2
bulan pada tahap senior. Rumah sakit-rumah sakit yang pernah menjadi tempat tugas
mandiri antara lain: RS Mataram NTB (2002-2005), RS Amlapura Karangasem (2004-2008),
RS Manggarai NTT (2008-2009), RS Bajawa NTT (2009-2010), dan saat ini masih menjadi
rumah sakit binaan adalah Waikabubak (2005-2013 ), Ende (2011-2013). Disamping itu
untuk pemerataan pelayanan spesialistik mempercepat penurunan angka kematian bayi,
peserta didik yang diterima melalui jalur tugas belajar berbasis kompetensi dari
KEMENKES, diwajibkan melaksanakan tugas khusus. Mereka ditugaskan selama 6 bulan di

11
tahap senior ke rumah sakit yang terpencil dan tidak diminati yang sudah ditentukan oleh
KEMENKES antara lain RS Kaimana Papua Barat dan RS Sorong Selatan Papua Barat.5
Pada tahun 2008 Kepala Departemen IKA dijabat oleh dr. BNP Putu Arhana, SpA(K)
menggantikan dr. Komang Kari, SpA(K) yang memasuki masa purna bakti. Pada masa
kepemimpinan beliau, karena IRD bayi tidak memenuhi standar maka tahun 2008
didirikanlah NICU berdasarkan surat keputusan Direktur RSUP Sanglah Denpasar: RSUP-
SK/D23/HK.00.06/0639 tentang pembentukan NICU pada tanggal 4 Februari 2008.
Perawatan PICU mulai dikembangkan dan pada tahun 2011 didirikan ruang perawatan
intermediate berdasarkan surat keputusan direktur utama RSUP Sanglah Denpasar
Nomor: HK.03.05/SK.IV.D.23/4146/2011 tertanggal 7 April 2011 yang isinya tentang
pembentukan tim pelaksana Pediatric Intensif Care Unit dan Intermediate Care Unit RSUP
Sanglah.5
Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi menghendaki agar semua institusi
pendidikan diakreditasi termasuk program pendidikan dokter spesialis, namun akreditasi
PPDS-1 ini masih diserahkan kepada Kolegium masing-masing, demikian juga hainya PPDS-
1 IKA diakreditasi oleh Kolegium IKA. Pada tanggal 27-28 Pebruari 2012, IPDSA FK UNUD
diakreditasi oleh tim akreditasi Kolegium IKA. Berdasarkan Keputusan Kolegium IKA
dengan no. 16/Kep/Kolegium IKA/IV/2012 tertanggal 4 April 2012, Kolegium IKA
menerbitkan Sertifikat Akreditasi yang menyatakan IPDSA FK UNUD terakreditasi dengan
nilai B.5
Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar sebagai tempat pendidikan utama
bagi peserta PPDS-1 untuk menjalankan pendidikan profesi juga melaksanakan akreditasi.
Setelah lolos dari akreditasi KARS, RSUP Sanglah akan mengikuti akreditasi oleh Joint
Comission International (JCI), dengan sendirinya Ruang Perawatan Anak, Ruang Perawatan
Bayi, Polikiinik Anak, PICU, NICU juga ikut dinilai dalam akreditasi ini dengan demikian anak
didik dapat melaksanakan pendidikan profesi di rumah sakit yang berstandar dunia.
Persiapan akreditasi dimulai bulan Agustus 2011. Pada Tanggal 10-15 Desember 2012
penilaian Initial Survey dilaksanakan oleh 3 orang team JCI, Maureen Judd Van Herd
sebagai pemimpin tim, William Hydorn sebagai surveyor dokter, Salma Jaffer sebagai
surveyor perawat.5,6

12
I. VISI, MISI DAN TUJUAN PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
Visi Program Studi: 5
Menjadi Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak yang menghasilkan lulusan yang unggul,
mandiri, dan berbudaya serta mampu berkiprah di tingkat internasional pada tahun 2025
Misi Program Studi: 5
1. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan terus menerus dalam bidang llmu
Kesehatan Anak melalui sistem pembelajaran yang bermutu dan menghasiikan lulusan
yang memiliki moral/etika/akhlak dan integritas yang tinggi sesuai dengan tuntutan
masyarakat lokal, nasional, dan internasional.
2. Menyelenggarakan penelitian di bidang llmu Kesehatan Anak yang berstandar
internasional.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan kepentingan
masyarakat dan bangsa Indonesia.

Tujuan Program Studi


Tujuan Umum:5
Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak FK UNUD memiliki 2 tujuan umum, yaitu:
1. Kompetensi akademik peringkat magister yang mampu menyerap,meneliti,
mengembangkan dan menyebarkan ilmu kesehatan anak sesuai dengan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
2. Kompetensi profesional peringkat dokter spesialis yang mampu memberikan
pelayanan kesehatan anak secara paripurna dalam tingkat spesialistik bertaraf
internasional sesuai dengan keadaan dan kebutuhan masyarakat.
Tujuan Khusus:5
Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak (IPDSA) Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
memiliki 6 tujuan khusus yaitu :
1. Menghasilkan lulusan bermutu yang memiliki kompetensi, moral, etika dan integritas
yang tinggi sesuai dengan tuntutan masyarakat lokal, nasional, maupun internasional
2. Meningkatkan kapasitas Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak (IPDSA) dalam
memberikan akses pendidikan dan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
3. Mengembangkan Institusi Pendidikan Dokter Spesiaiis Anak (IPDSA) yang sehat melalui
optimalisasi peran organ-organ organisasi tatakelola yang berdaya guna dan berhasil
13
guna dalam rangka mewujudkan pelayanan kesehatan anak yang berkelas dunia untuk
mencapai derajat kesehatan anak yang setinggi-tingginya.
4. Menjalin kerjasama di berbagai bidang untuk meningkatkan mutu pendidikan dan
peserta didik serta untuk mengamalkan Tri Dharma perguruan tinggi.
5. Menyelenggarakan penelitian yang bermutu (mempunyai nilai tinggi), bermanfaat bagi
masyarakat maupun pendidikan dan menghasilkan publikasi ilmiah nasional,
internasional dan paten untuk kepentingan masyarakat.
6. Menghasilkan lulusan yang mampu melakukan pelayanan kesehatan/pengabdian
masyarakat dengan mengedepankan patient safety dan berpegangan pada etika moral
serta budaya.

II. DATA PROFIL STAF PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
No FOTO NAMA DOKTER
1 NIDK : -
NPAIDAI:-
Nama : Alm. Prof. dr. Sudaryat Suraatmaja, SpA (K)
Divisi : Gastrohepatologi
Alamat: -
Telepon : -
Email: -
Praktek: -

2 NIDK : -
NPAIDAI:
Nama : Alm. dr. Putu Suwendra, SpA. (K)
Divisi : Respirologi
Alamat: Jl Pulau Bacan 5,Dauh Puri Kelod, Denpasar
Telepon : -
Email: -
Praktek: -

3 NPAIDAI:-
Nama : Alm. Prof. dr. Abdul Hamid, Sp.A (K)
Divisi : Neonatologi
Alamat:
Telepon : -
Email: -
Praktek: -

14
No FOTO NAMA DOKTER
4 NPA IDA1:11002771979
Nama : Prof. dr. Hendra Santoso, SpA (K)
Divisi : Alergi-lmunologi
Alamat: Jl Suli 42 Denpasar
Telepon : 08123925930
Email: -
Praktek : Jl Suli 48, Apotek Bahagia; RSU Puri Bunda

5 NPA IDAI: -
Nama : Alm. dr. Komang Kari, Sp. A (K)
Divisi: Neurologi
Alamat: Jln. WR Supratman 113, Dps
Telepon : -
Email: -
Praktek: -

6 NPAIDAI:11003321981
Nama : Prof. dr. Soetjiningsih, SpA (K)
Divisi : Tumbuh Kembang dan Pediatri Sosial
Alamat: Kerta Usada IV/33 Denpasar
Telepon : 08123987092
Email: prof_soetji@yahoo.com
Praktek : Klinik Tumbuh Kembang Masadini, Apotek
Kimia Farma Diponegoro

7 NPA IDAI:
Nama : dr. I Made Widia, SpA (K)
Divisi : ERIA
Alamat: Jl Nangka Gg Murai 2, Denpasar
Telepon : 0818350254
Email: -
Praktek : RS Prima Medika Denpasar

15
No FOTO NAMA DOKTER
8 NPAIDAI:11011931992
Nama : dr. B. N. P. Arhana, SpA (K)
Divisi : Penyakit Infeksi dan PenyakitTropis
Alamat: Jl. Pemuda ll/ 20 Denpasar
Telepon : 0361-7416598
Email: bnp_arhana@yahoo.com
Praktek : RSU Bali Med, MMC

9 NPA IDAI: -
Nama : dr. IKG. Suandi, Sp.A
Divisi: Nutrisi dan Penyakit Metabolik
Alamat: Jl. Gunung Karang %, Denpasar
Telepon : 08123902266
Email: -
Praktek : RS Kasih Ibu Denpasar, RSU Bali Med

10 NPA IDAI:
Nama : dr. I Kt Nomor Aryasa, Sp.A
Divisi : Gastroenterologi dan Hepatologi
Alamat: Jl. T Bilok V/7 Renon, Denpasar
Telepon : 08123932991
Email: -
Praktek : RS Prima Medika Denpasar, RSU Harapan
Bunda

11 NPA IDAI:
Nama : dr. Ida Bagus Mudita, Sp.A
Divisi : Hematologi dan Onkologi
Alamat: Jl. Pemuda V/2 Renon Denpasar
Telepon : 0811399654
Email: -
Praktek : RS Puri Raharja Denpasar, RS Surya Husada

12 NPA IDAI:
Nama : dr. IB Agung Winaya, Sp.A
Divisi : Kardiologi
Alamat: Jl. P. Bali 11A Denpasar
Telepon : 08123981585
Email: -
Praktek : RS Surya Husada Denpasar

16
No FOTO NAMA DOKTER
13 NPA IDAI: 11011841996
Nama: dr. I Ketut Suarta, SpA (K)
Divisi: Nefrologi
Alamat: Jl. Gunung Andakasa, Gang Kenyeri Padang
Sambian
Telepon: 0811387765
Email:ketutsuarta110@gmail.com
Praktek: Apotek Rama Jalan Gunung Sanghyang
Denpasar

14 NPA IDAI: 11 01402 1998 11


Nama: Dr. dr. I Wayan Bikin Suryawan, Sp.A (K)
Divisi: Endokrinologi
Alamat: Jl. Pulau Misol No. 72, Denpasar
Telepon: 081338465525
Email: wynbikin@gmail.com
Praktek: RSIA Pucuk Permata Hati, RS Surya Husada

15 NPA IDAI: 11022552003


Nama: dr. Ketut Dewi Kumara Wati, SpA (K)
Divisi: Alergi-lmunologi
Alamat: Jl. Pb. Sudirman IV Gg. Karya Bakti 1/1
Telepon: 08123873858
Email: ketutdewi@yahoo.com
Praktek: -

16 NPA IDAI: 1107532002


Nama: dr. Putu Siadi Purniti, SpA (K)
Divisi: Respirologi
Alamat: Jl. Tukad Musi I No 11 Denpasar
Telepon: 08123812106
Email: putu_siadi@yahoo.com
Praktek: RS Surya Husadha, RS Harapan Bunda

17
No FOTO NAMA DOKTER
17 NPA IDAI: 11018192003
Nama: DR. dr. I Made Kardana, SpA (K)
Divisi: Neonatologi
Alamat: Jl. Tukad badung XIII No. 9 Renon Denpasar
Telepon: 08123971001
Email: made_kardana@yahoo.com
Praktek: RS Prima Medika, Apotek Kartika

NPAIDAI: 11011882000
18 Nama :Dr. dr. IG Lanang Sidiartha, SpA (K)
Divisi :Nutrisi dan Penyakit Metabolik
Alamat: Jl Tukad Pekerisan Gg 14A no 12, Denpasar
Telepon : 08123966008
Email: lanangsidiartha@yahoo.com
Praktek: RS Harapan Bunda, Apotek Pondok Indah

19 NPAIDAI:11021552002
Nama : DR. dr. Ida Bagus Subanada, SpA (K)
Divisi :Respirologi
Alamat: Jl. Padma, Gg Pribadi no. 18, Denpasar
Telepon : 08123995933
Email:subanada@yahoo.com
Praktek : RS Puri Raharja, Klinik SOS Jl Gatot Kaca 21

20 NPAIDAI :11022562004
Nama :Dr. dr. I Gusti Ayu Trisna Windiani, SpA (K)
Divisi :Tumbuh Kembang-Pediatri Sosial
Alamat: Jl. Imam Bonjol 91, Denpasar
Telepon : 081338799222
Email: trisnawindianidr@yahoo.com
Praktek : Klinik Tumbuh Kembang Masadini, Apotek
Kimia Farma Diponegoro

18
No FOTO NAMA DOKTER
21 NPAIDAI : 11022592005
Nama : DR. dr.I Gusti Ngurah Made Suwarba,SpA (K)
Divisi : Neurologi
Alamat: Jl Tukad Batanghari III no 2, denpasar
Telepon : 08123994911
Email: suwarbangurah@yahoo.co.id
Praktek: RSIA Puri Bunda, Apotek Jayagiri

22 NPA IDAI: 11021642005


Nama: dr. I Putu Gede Karyana, SpA(K)
Divisi: Gastro-Hepatologi
Alamat : Jl. Letda Made Putra III/6, Denpasar
Telepon: 08123926434
Email: kyn_karyana@yahoo.co.id
Praktek: RSIA Puri Bunda, Apotek Berata
Medika

23 NPA IDAI: 11020732004


Nama: dr. Ida Bagus Gede Suparyatha, SpA(K)
Divisi: ERIA
Alamat : Jl. Danau Beratan 42, Sanur
Telepon: 08123990240
Email: ibgsuparyatha@yahoo.com
Praktek: RS Surya Husadha, Bali Royal Hospital

NPA IDAI: 11021702005


24 Nama: dr. I Made Arimbawa, SpA(K)
Divisi: Endokrinologi
Alamat : Jl. Nusa Indah Gg. XIIIA / 3, Denpasar
Telepon: 085237052159
Email: de_awae@yahoo.co.id
Praktek: Bali Royal Hospital, RS Manuaba

19
No FOTO NAMA DOKTER

25 NPA IDAI: 11021722005


Nama: dr. I Wayan Dharma Artana, SpA(K)
Divisi: Neonatologi
Alamat: Jl. Arjuna no.16, Banjar Cabe Desa
Darmasaba, Denpasar
Telepon: 08123681134
Email: dharma.artana@yahoo.co.id
Praktek: RSIA Puri Bunda, Apotek Puri Farma

26 NPA IDAI: 11022192003


Nama: dr. Eka Gunawijaya, SpA(K)
Divisi: Kardiologi
Alamat : Jl. Pakusari III / 1, Sesetan
Telepon: 081338599801
Email: ekagunawijaya@yahoo.com
Praktek: RS Prima Medika, Apotek Nita Anandi

27 NPA IDAI: 11021712005


Nama: dr. Ketut Ariawati, Sp.A (K)
Divisi: Hematologi dan Onkologi
Alamat: Jl. Waturenggong Gg. XVII A No. 3,
Denpasar
Telepon: 08123600792
Email: ketutari_hemato@yahoo.com
Praktek: RS Prima Medika

28 NPA IDAI: 11022262005


Nama: dr. I Gusti Ngurah Sanjaya Putra, SH., Sp.A
(K)
Divisi: Gastro-Hepatologi
Alamat: Jl. Gunung Bromo 44, Denpasar
Telepon: 08123621286
Email: sanjayaputra65@gmail.com
Praktek : Bali Royal Hospital, Apotek Qitta

20
No FOTO NAMA DOKTER
29 NPA IDAI: 11022372006
Nama: dr. Gusti Ayu Putu Nilawati, Sp.A (K), MARS
Divisi: Nefrologi
Alamat: Jl. Kerta Usada III No. 11, Denpasar
Telepon: 087787142962
Email: drnilaspa@gmail.com
Praktek: Apotek Kimia Farma, RSU Puri Raharja

30 NPA IDAI: 11023132002


Nama: dr. I Made Dwi Lingga Utama, Sp.A (K)
Divisi: Infeksi dan Penyakit Tropis
Alamat: Jl Bedugul 18b
Telepon: 081353002002
Email: dwi_lingga09@yahoo.com
Praktek: RS Surya Husada dan Apotek Kimia Farma
Teuku Umar

31 NPA IDAI : 11022022006


Nama : DR. dr. Dewi Sutriani Mahalini, SpA
Divisi : Neurologi
Alamat : Jl. Anyelir No. 36 Denpasar
Telepon : 08123641466
Email : dewisutriani@gmail.com
Praktek : RS Prima Medika, Apotek Restu Medika

32 NPA IDAI : 11020752005


Nama : dr. A A N K P. Widnyana, SpA(K)
Divisi : Hematologi dan Onkologi
Alamat : Jl. Gn. Penulisan 12 Denpasar
Telepon : 081338550049
Email: gungmanikledo@yahoo.com
Praktek : RS Bali Medistra, Apotek………..

21
No FOTO NAMA DOKTER
33 NPA IDAI : 11023862007
Nama : dr. Putu Junara Putra, SpA(K)
Divisi : Neonatologi
Alamat : Jl. WR Supratman 133 Denpasar
Telepon : 081353224493
Email: junara72@yahoo.com
Praktek : RS Premagana, RS Dharma Yadnya

34 NPA IDAI: 11022912007


Nama : DR. dr. Dyah Kanya Wati, SpA(K)
Divisi : ERIA
Alamat : Jl. Jayagiri XIII No. 2
Telepon : 081285705152
Email: dyahpediatric@yahoo.com
Praktek : RSIA Puri Bunda, Apotek Anugerah 2

35 NPA IDAI: 11025582009


Nama: dr. I Nym Budi Hartawan, MSc, SpA(K)
Divisi: ERIA
Alamat: JL Meduri No. 1, Denpasar
Telepon: 081353027973
Email: mangdut@gmail.com
Praktek : RS Bali Medistra, Apotek Wira Farma

36 NPAIDAI: 11025572009
Nama: DR. dr. IGAP Eka Pratiwi, MKes., SpA
Divisi: Nutrisi dan Penyakit Metabolik
Alamat : Jl. Tukad Yeh Penet No. 9, Denpasar
Telepon: 08123920750
Email: ayuka73@yahoo.com
Praktek : RS Prima Medika, Jl. Diponegoro
226, Denpasar

22
No FOTO NAMA DOKTER

37 NPA IDAI: 16018742004


Nama: dr. IGAN Sugitha Adnyana, SpA(K)
Divisi: Tumbuh Kembang-Pediatri Sosial
Alamat: Jl. Gatot Subroto VI K No. 21, Dpsr
Telepon: 081349436444
Email: sugad168@yahoo.com
Tmpt Praktek: RS Bhakti Rahayu, RSIA Puri Bunda

38 NIDK : 8888530017
NPA IDAI: 11026132009
Nama : dr. I Wayan Gustawan, MSc., SpA(K)
Divisi : Infeksi dan Penyakit Tropis
Alamat: Jl. WR Supratman 326 Denpasar
Telepon : 08123848241
Email: iwayangustawan@gmail.com
Praktek : Bali Royal Hospital, Apotek Pusaka Medika

39 NPA IDAI: 11028272009


Nama : dr. Komang Ayu Witarini, SpA(K)
Divisi : Alergi-lmunologi
Alamat: Jl. Diponegoro 144 Denpasar
Telepon : 081239559559
Email: ayuwitarini@ymail.com
Praktek: RSPTN Universitas Udayana

40 NPA IDAI: 11027162010


Nama : dr. Ayu Setyorini M M, MSc., SpA(K)
Divisi : Respirologi
Alamat: Jl. Kerta Usada IV / 40 Denpasar
Telepon : 081353286780
Email: setyorini_mestika@yahoo.com
Praktek: RSPTN Universitas Udayana, RSU Kasih Ibu
Teuku Umar, RS Siloam

23
No FOTO NAMA DOKTER
41 NPAIDAI: 1103010201211
Nama: Dr. dr. Ni Putu Veny Kartika Yanti, M.Sc, Sp.A(K)
Divisi: Kardiologi
Alamat: Jl. Tukad Batanghari XI blok C no 9
Telepon: 0811398802
Email: kartika.veny@yahoo.com
Tempat praktek: RSIA Puri Bunda, RS Siloam

42 NPA IDAI : -
Divisi: Gastro-hepatologi
Nama: dr. Ni Nyoman Metriani Nesa, M.Sc, Sp.A
Alamat: Jl. Pulau Serangan,Perum Kori Nuansa Hijau
No.22, Denpasar
Telepon: 081337072141
Email:metriani_nesa@yahoo.com,
metrinesa512@gmail.com
Tempat praktek: RSPTN Universitas Udayana, RS
BaliMed

43 NPA IDAI: -
Divisi: Neonatologi
Nama: dr. Made Sukmawati, Sp.A(K)
Alamat: Jl. Pulau Aru No. 11A
Telepon: 08123977654
Email:- sukma_bali75@yahoo.co,id
Praktek: Apotek Anugerah Renon dan Bali Royal
Hospital

24
No FOTO NAMA DOKTER
44 NPA IDAI: 1103742201511
Nama: dr. Ida Bagus Ramajaya Sutawan,
M.Biomed.,Sp.A
Divisi: Alergi Imunologi
Alamat: Jalan Imam Bonjol No.26 Denpasar Bali
Telepon: 0811392440
Email: ramasutawan@yahoo.com
Praktek: RSU Prima Medika

45 NPA IDAI : 1104186201711


Divisi : Neonatus
Nama : dr. Putu Mas Vina Paramitha Cempaka,
M.Biomed, Sp.A
Alamat : Jalan Mohamad Yamin 3 no. 4, Renon-
Denpasar
Telepon : 082147446140
Email : drvinaparamitha@gmail.com
Praktek : RSPTN Universitas Udayana, RS Balimed
Denpasar

III. STANDAR STAF DOSEN PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
Dosen dan tenaga kependidikan merupakan sumber daya manusia yang sangat
menentukan dalam sistem pendidikan tinggi. Dosen berkewajiban meningkatkan kompetensi,
akses terhadap sumber dan sarana pengembangan pembelajaran, penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat. Dalam menjalankan tugas keprofesionalannya, dosen dan tenaga
kependidikan berkewajiban menciptakan suasana akademik yang kondusif, komitmen pada
profesionalisme kerja, kreatif dan inovatif untuk meningkatkan mutu pendidikan dan
memberikan teladan bagi peserta didik.1
Sesuai dengan Permenristekdikti RI No. 44 Tahun 2015, standar dosen dan tenaga
kependidikan merupakan kriteria minimal tentang kualifikasi dan kompetensi dosen dan
tenaga kependidikan untuk menyelenggarakan pendidikan dalam rangka pemenuhan capaian
pembelajaran lulusan. Standar dosen dan tenaga kependidikan harus mengacu pada standar
kompetensi lulusan, standar isi pembelajaran, dan standar proses pembelajaran.2
Dosen merupakan pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama
mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan dan
teknologi dan/atau keterampilan klinis melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian dosen
25
kepada masyarakat.3 Dosen harus memenuhi kriteria minimal sesuai dengan Standar Nasional
Pendidikan Tinggi. Dosen dapat berasal dari perguruan tinggi, rumah sakit pendidikan,
dan/atau wahana pendidikan kedokteran.3
Subyek ataupun pihak yang bertanggungjawab untuk mencapai/ memenuhi isi standar
tersebut ialah pimpinan FK Unud, pimpinan RS Pendidikan, pimpinan PS IKA FK Unud, pimpinan
Departemen IKA FK Unud, ketua Unit Penjamin Mutu Fakultas (UPMF), ketua Tim Panitia
Penjamin Mutu (TPPM), divisi, dosen serta tenaga kependidikan.1
Indikator pada PS IKA FK Unud ialah terlaksana rekruitmen dan pengembangan kualitas
dosen dan tenaga kependidikan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan serta
tercapainya target minimal 70% tingkat kualifikasi dosen PS IKA FK Unud berpendidikan
spesialis dua atau konsultan. 1
Jumlah dosen atau staf pendidik di setiap PS IKA minimal 14 orang dengan ketentuan 7
orang diantaranya mempunyai kualifikasi guru besar dan/atau subspesialis yang berasal dari
minimal 7 divisi atau peminatan yang berbeda.4
Setiap tenaga pendidik harus terlibat dalam kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan
memiliki kualifikasi akademik minimal dokter spesialis. Namun demikian, program studi tetap
harus dapat menjamin dan menyelenggarakan program pendidikan sedemikian rupa sehingga
semua peserta didik mencapai standar kompetensi yang telah ditetapkan. Untuk staf pendidik
yang bukan berasal dari Fakultas Kedokteran Prodi atau yang berasal dari luar PS IKA atau
Institusi Pendidikan Prodi dapat diangkat menjadi tenaga pendidik luar biasa sesuai dengan
peraturan dan ketentuan yang berlaku di PS IKA.4
Tenaga pendidik di setiap PS IKA baik yang bertugas di RS Pendidikan Utama maupun di RS
Afiliasi pendidikan harus mempunyai surat pengangkatan sebagai dosen yang diterbitkan oleh
pimpinan fakultas. Tenaga pendidikan dengan satuan administrasi pangkalan (satminkal) di
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) selain harus mempunyai surat pengangkatan sebagai
dosen, juga harus mempunyai surat keputusan melakukan penelitian yang diterbitkan oleh
pimpinan fakultas. Setiap tenaga pendidik harus terlibat dalam kegiatan Tri Dharma Perguruan
Tinggi dan memiliki kualifikasi akademik minimal dokter spesialis. Setiap tenaga pendidik harus
mendapatkan penilaian kinerja dari insitusi pendidikan. Tenaga pendidik harus mampu
merancang dan melaksanakan program pembelajaran yang rasional, sesuai dengan tuntutan
kebutuhan lokal, nasional, regional, dan internasional. Tenaga pendidik harus mampu
menggunakan berbagai metode pengajaran dan pembelajaran dan memilih yang paling cocok
untuk mencapai keluaran (outcome) pembelajaran yang dikehendaki. Tenaga pendidik harus
mampu mengembangkan dan menggunakan berbagai macam media untuk pembelajaran 4.
26
Program studi harus memiliki sistem, sanksi, dan penghargaan dalam kaitannya dengan
pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi oleh dosen.4

IV. SISTEM REKRUTMEN STAF DOSEN PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS
KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
Berdasarkan cara perekrutannya, tenaga staf dokter di Departemen/KSM llmu
Kesehatan Anak berasal dari dua kementerian yaitu Kementerian Kesehatan dan Kemenristek-
Dikti.4
Program Studi Ilmu Kesehatan Anak harus memiliki pedoman kebijakan yang jelas dan
transparan mengenai analisis kebutuhan staf pendidik, sistem rekruitmen, penempatan staf
pendidik pada unit pengelola program studi. Ketentuan jumlah staf pendidik mengacu pada
ketetapan rasio peserta PPDS IKA dan staf pendidik. Ekuivalen waktu mengajar penuh (EWMP)
dan persyaratan jumlah staf pendidik dengan ketentuan perbandingan jumlah staf pendidik
dengan jumlah peserta didik adalah 1:3. EWMP dosen per minggu adalah 36 jam atau 1152
jam per tahun. PS IKA berhak mengajukan kebutuhan tenaga pendidik ke institusi yang
memanyungi. Program Studi Dokter Spesialis anak harus memiliki kebijakan yang jelas dan
transparan dalam melakukan penerimaan staf akademik/dosen. 4
Sistem seleksi dan perekrutan dilaksanakan setiap tahun, sesuai dengan kebutuhan
Departemen Ilmu Kesehatan Anak. Program Studi membuat analisis kebutuhan dan beban
kerja staf Departemen/KSM llmu Kesehatan Anak setiap tahun, kemudian membuat
perencanaan untuk tahun berikutnya untuk memenuhi kebutuhan staf dosen minimal pada
divisi yang diperlukan. Departemen/KSM Ilmu Kesehatan Anak FK UNUD/RSUP Sanglah
memiliki kebijakan dalam penerimaan staf akademik. Persyaratan untuk dapat diterima
sebagai staf akademik adalah sebagai berikut : calon staf selama mengikuti PPDS-I tidak pernah
menerima sangsi afektif, IPK minimal memuaskan (IPK 3.5), keputusan penerimaan ditentukan
oleh Rapat Departemen, bersedia mengikuti pendidikan Dokter Spesialis Anak Konsultan dan
S3, bersedia mengikuti aturan-aturan yang sudah berlaku di Departemen/KSM IKA FK
UNUD/RSUP Sanglah.4

27
5.1. Alur perekrutan staf meialui jalur KemenRistek-Dikti
Alur perekrutan dapat dijelaskan dalam bagan berikut:

ALUR PEREKRUTAN STAF AKADEMIK (KEMENRISTEK DIKTI)

Unit kerja PS / Departemen IKA mengajukan usulan kebutuhan Staf Akademik


Fakultas Kedokteran Universitas Udayana


Perancangan prioritas rekrutmen Staf Akademik


Penyesuaian dengan skala prioritas kebutuhan unit kerja PS /Departemen IKA


Pengumuman penerimaan pegawai


Pendaftaran dan seleksi Administrasi di Biro Administrasi Umum Kepegawaian
(BAUK) Universitas Udayana


Ujian penerimaan
(Tes Kompentensi Dasar, Tes Kompetensi Bidang, Wawancara)


Penetapan penerimaan

28
ALUR PENDAFTARAN CPNS ONLINE
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

29
30
5.2. Alur perekrutan staf melalui jalur Kemenkes
Alur perekrutan dapat dijelaskan dalam bagan berikut:
ALUR PEREKRUTAN STAF AKADEMIK (KEMENKES)
PS IKA mengajukan usulan kebutuhan Staf Akademik berdasarkan analisa beban kerja


Direktur RSUP Sanglah melakukan rekapitulasi dan pengkajian


Usulan formasi pegawai ke Kementerian Kesehatan


Pengumuman penerimaan pegawai


Pendaftaran online di situs Kementerian Kesehatan


Seleksi Administrasi oleh Panitia Provinsi


Ujian penerimaan


Pengumuman kelulusan


Uji kredensial oleh Komite Medik


Rekomendasi rincian kewenangan klinis oleh Komite Medik


Penetapan surat penugasan dengan rincian kewenangan klinis oleh Direktur RSUP Sanglah

31
Tata cara perekrutan pegawai mengacu sepenuhnya pada Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2018 Tentang Kriteria Penetapan Kebutuhan Pegawai Negeri Sipil Dan Pelaksanaan Seleksi
Calon Pegawai Negeri Sipil Tahun 2018, yang kemudian untuk tata cara mengenai alur
perekrutan calon pegawai negeri sipil kementerian kesehatan termasuk di dalamnya syarat-
syarat pendaftaran dan tes dijelaskan dengan terperinci dan tercantum dalam Pengumuman
Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor KP.01.01./IV/779/2017 tentang Penerimaan
Calon Pegawai Negeri Sipil Kementerian Kesehatan Tahun 2017 di Lingkungan Kementerian
Kesehatan. Dalam kaitannya dengan alur perekrutan staf akademik di lingkungan program
studi llmu Kesehatan Anak FK Unud/RSUP Sanglah, kami menggunakan acuan Peraturan
Direktur Utama Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar Nomor:
HK.02.04/IV.C11.D.23/14466/2015 tentang Panduan Pengadaan Tenaga Pegawai Negeri Sipil
dan Non Pegawai Negeri Sipil Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar.5

V. SISTEM PENEMPATAN STAF PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
Seperti halnya proses seleksi dan perekrutan, proses penempatan disesuaikan dengan
kebutuhan tenaga staf dokter. Analisis kebutuhan tenaga staf dokter di Departemen /KSM llmu
Kesehatan Anak RSUP Sanglah dilakukan setiap tahun. Analisis kebutuhan tenaga staf dokter
dilakukan untuk memenuhi standar minimal jumlah tenaga pendidik yang dianggap cukup
untuk menjamin berlangsungnya pendidikan calon dokter spesialis yang bermutu. Berdasarkan
analisis tersebut, akan diketahui kebutuhan tenaga di masing-masing divisi yang ada di
Departemen/KSM llmu Kesehatan Anak. Seyogyanya masing-masing divisi mempunyai minimal
tiga orang staf dokter, sehingga apabila terdapat kekurangan jumlah tenaga staf dokter di divisi
tertentu, maka untuk tahun berikutnya, perekrutan dan penempatan tenaga staf dokter
diutamakan untuk mengisi kekurangan tenaga staf di divisi tersebut.6
Disamping itu, berdasarkan analisis kebutuhan, juga dapat diketahui tingkat
kompetensi yang telah dimiliki oleh staf dokter baik pada level Sp1, Sp2 (konsultan), dan S3
(doktor). Upaya untuk meningkatkan jumlah mahasiswa setiap tahun harus diimbangi dengan
peningkatan mutu dan jumlah dosen. Oleh karena itu, akan terpenuhi rasio dosen/mahasiswa
sesuai yang diharapkan.6

32
6.1. Prosedur penempatan tenaga dokter dari Kementerian Kesehatan
Prosedur penempatan tenaga dokter dari Kementerian Kesehatan ke unit kerja
fungsional adalah kelanjutan dari proses perekrutan di lingkungan RSUP Sanglah. Setelah calon
pegawai negeri sipil lulus seleksi, sistem penempatan selanjutnya diatur oleh bagian Sumber
Daya Manusia RSUP Sanglah sesuai dengan alokasi kualifikasi kebutuhan PS.1,5
Prosedur ini diawali dengan calon staf mengajukan permohonan tertulis ke Direktur
Utama RSUP Sanglah. Direktur utama kemudian meneruskan berkas permohonan tersebut ke
Komite Medik RSUP Sanglah dengan tembusan ke sub komite kredensial. Komite Medik
kemudian meneliti berkas-berkas pemohon dan meneruskan berkas tersebut kepada ketua PS
terkait. Berkas-berkas iamaran pemohon terdiri dari:1,5
a. Surat permohonan tertulis dari calon yang ditujukan kepada Direktur Utama
b. Daftar riwayat hidup yang lengkap
c. Salinan ijazah/brevet/keterangan pendidikan profesi
d. Salinan Surat Tanda Registrasi (STR)
e. Referensi dari pimpinan tempat bekerja sebelumnya
f. Rekomendasi Kepala Departemen/KSM
Selanjutnya PS kemudian membuat laporan tertulis dan rekomendasi dengan predikat
baik, cukup, atau kurang. Laporan dan rekomendasi tersebut selanjutnya diteruskan kepada
ketua komite medik RSUP Sanglah. Komite medik lalu meneruskan laporan ketua PS ke
subkomite kredensial. Pada tahap ini, Subkomite kredensial melakukan beberapa tes kepada
pemohon yaitu test neurobehaviour dan kredensial terhadap calon staf medis. Para anggota
subkomite kredensial mengadakan rapat untuk membuat rekomendasi ke komite medik
tentang hasil penilaian calon. Komite medik kemudian memberikan rekomendasi kepada
Direktur Utama RSUP Sanglah mengenai kewenangan klinis (clinical privilege) calon staf medis.
Prosedur ini tertuang dalam SPO mengenai prosedur seleksi dan penempatan dokter di RSUP
SangSah serta SPO prosedur memperoleh surat penugasan untuk dokter RSUP Sanglah yang
sudah pensiun dan memperpanjang masa kerja.5

6.2. Prosedur penempatan tenaga dokter dari Kementerian Ristek-Dikti


Pengangkatan dan penempatan dosen pada satuan pendidikan tinggi yang
diselenggarakan oleh pemerintah diatur dengan undang-undang dan peraturan pemerintah.
Penetapan formasi dosen didasarkan pada indikator besarnya beban pendidikan dan
pengakaran pada setiap perguruan tinggi. Sistem Penempatan tenaga Kementerian Riset-
teknologi dan Pendidikan Tinggi dilakukan melalui Biro Administrasi Umum Kepegawaian
33
(BAUK) Universitas Udayana. Penempatan tenaga dosen dan kependidikan dilaksanakan
melalui Koordinasi Pembantu Rektor II, Dekan II dan Kepala Departemen. Penempatan tenaga
dosen dan tenaga kependidikan sudah disiapkan sejak awal sesuai dengan kebutuhan masing-
masing.5

VI. KEWAJIBAN STAF DOSEN PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS
KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
Berdasarkan UU RI No. 14 Tahun 2005 dalam melaksanakan tugas keprofesionalan,
dosen berkewajiban:

a. Melaksanakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat;

b. Merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran, serta menilai dan mengevaluasi


hasil pembelajaran;

c. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara


berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;

d. Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin, agama,
suku, ras, kondisi fisik tertentu, atau latar belakang sosioekonomi peserta didik dalam
pembelajaran;

e. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik, serta nilai-
nilai agama dan etika; dan

f. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.

7.1. Kualifikasi staf dosen


Salah satu kewajiban utama seorang staf dosen adalah terlibat dalam proses pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran tersebut, staf dosen berperan sebagai pembimbing, pendidik dan
penilai. Penggolongan tersebut ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan penetapan dari Ketua
Departemen IKA. Penggolongan tersebut adalah sebagai berikut:
A. Pembimbing 6
Pembimbing adalah staf akademik yang melaksanakan pengawasan dan bimbingan
terutama dalam keterampilan tetapi tidak diberi tanggung jawab atas bimbingan
peningkatan bidang ilmiah (kognitif). Kualifikasi Pembimbing adalah:
 Dokter spesialis anak yang ditugaskan sebagai tenaga pengajar dengan SK
pengangkatan oleh yang berwenang.
 Sarjana ahli bidang diluar IKA yang ditugaskan sebagai staf pengajar dengan masa
34
kerja minimal l3 tahun dengan SK pengangkatan dari yang berwenang.
B. Pendidik 6
Pendidik adalah staf akademik yang berkemampuan sebagai pembimbing dan juga
bertanggung jawab atas peningkatan bidang ilmiah. Kualifikasi Pendidik adalah:
 Dokter spesialis anak yang berpengalaman kerja minimal 3 tahun terus menerus
sebagai pembimbing di Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak yang diakui.
 Sarjana ahli dalam bidang di luar IKA yang berpengalaman kerja minimal 5 tahun
sebagai tenaga pengajar di Institusi Pendidikan keahlian yang diakui.
 Staf pengajar tamu dengan rekomendasi dari yang berwenang.
C. Penilai 6
Penilai adalah staf akademik yang selain mempunyai kemampuan sebagai pendidik
diberi wewenang untuk menilai hasil belajar peserta-didik atau staf akademik tamu
(diluar IKA) yang diberi wewenang untuk menilai hasil belajar peserta-didik, dengan SK
pengangkatan oleh yang berwenang. Kualifikasi Penilai adalah:
 Dokter spesialis anak yang berpengalaman kerja Minimal 3 tahun terus menerus
sebagai pendidik di Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak yang diakui.
 Dokter Spesialis Anak Konsultan dengan sendirinya menjadi penilai.
 Sarjana ahli dalam bidang diluar IKA atau staf tamu yang berpengalaman sebagai
tenaga penilai di Institusi Pendidikan keahlian yang diakui.
 Penilai MPA-2, tesis (usulan tesis dan ujian tesis), dan ujian spesialis ditetapkan
dalam rapat departemen yang akan ditinjau kembali setiap tahunnya
 Penilai ENT jika telah mendapatkan pelatihan dan dinyatakan lulus oleh KIKAI.

TABEL KUALIFIKASI DOSEN IKA

7.2. Tugas pokok dan fungsi KADEP, KPS dan staf dosen
Secara umum tugas pokok staf dosen di PS IKA adalah:
1. Melaksanakan pelayanan kesehatan: diagnosis, pengobatan, pencegahan akibat
penyakit, peningkatan dan pemulihan kesehatan
2. Melaksanakan pendidikan dokter umum sesuai dengan buku panduan

35
3. Melaksanakan pendidikan Dokter Spesialis Anak sesuai dengan buku panduan
4. Melaksanakan penelitian
5. Melaksanakan pengabdian masyarakat

Sesuai dengan Pedoman Beban Kerja Dosen tahun 2010, Tugas dosen meliputi tugas utama di
bidang pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat dan tugas penunjang Tridharma
Perguruan Tinggi.
Tugas melakukan pendidikan merupakan tugas di bidang pendidikan dan pengajaran
yang dapat berupa:
1. Melaksanakan perkuliahan/tutorial dan menguji serta menyelenggarakan kegiatan
pendidikan di laboratorium, praktik keguruan, praktik bengkel/studio/kebun
percobaan/teknologi pengajaran;
2. Membimbing seminar mahasiswa;
3. Membimbing kuliah kerja nyata (KKN), praktik kerja nyata (PKN), praktik kerja
lapangan (PKL);
4. Membimbing tugas akhir penelitian mahasiswa termasuk membimbing,
pembuatan laporan hasil penelitian tugas akhir;
5. Penguji pada ujian akhir;
6. Membina kegiatan mahasiswa di bidang akademik dan kemahasiswaan;
7. Mengembangkan program perkuliahan;
8. Mengembangkan bahan pengajaran;
9. Menyampaikan orasi ilmiah;
10. Membina kegiatan mahasiswa di bidang akademik dan kemahasiswaan;
11. Membimbing dosen yang lebih rendah jabatannya;
12. Melaksanakan kegiatan detasering dan pencangkokan dosen.

Tugas melakukan penelitian merupakan tugas di bidang penelitian dan pengembangan


karya ilmiah yang dapat berupa:
1. Menghasilkan karya penelitian;
2. Menerjemahkan/menyadur buku ilmiah;
3. Mengedit/menyunting karya ilmiah;
4. Membuat rancangan dan karya teknologi;
5. Membuat rancangan karya seni.

36
Tugas melakukan pengabdian kepada masyarakat dapat berupa:
1. Menduduki jabatan pimpinan dalam lembaga pemerintahan/pejabat negara
sehingga harus dibebaskan dari jabatan organiknya;
2. Melaksanakan pengembangan hasil pendidikan dan penelitian yang dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat;
3. Memberi latihan/penyuluhan/penataran pada masyarakat;
4. Memberi pelayanan kepada masyarakat atau kegiatan lain yang menunjang
pelaksanaan tugas umum pemerintah dan pembangunan;
5. Membuat/menulis karya pengabdian kepada masyarakat;

Tugas penunjang Tridharma Perguruan Tinggi dapat berupa:


1. Menjadi anggota dalam suatu panitia/badan pada perguruan tinggi;
2. Menjadi anggota panitia/badan pada lembaga pemerintah;
3. Menjadi anggota organisasi profesi;
4. Mewakili perguruan tinggi/lembaga pemerintah duduk dalam panitia antar
lembaga;
5. Menjadi anggota delegasi nasional ke pertemuan internasional;
6. Berperan serta aktif dalam pertemuan ilmiah;
7. Mendapat tanda jasa/penghargaan;
8. Menulis buku pelajaran SLTA kebawah;
9. Mempunyai prestasi di bidang olahraga/kesenian/sosial.

7.3. Tugas pokok dan fungsi staf dosen Divisi Alergi-Imunologi


Organisasi:
Kepala Divisi : dr. Ketut Dewi Kumara Wati, SpA(K)
Anggota : Prof. dr. Hendra Santoso, SpA(K) (dosen kontrak)
dr. Komang Ayu Witarini, SpA(K)
Tugas dan Fungsi Pokok Divisi Alergi-imunologi
Pelayanan Kesehatan
1. Visite dan supervisi di Ruang rawat inap
2. Menitipkan pasien yang bermasalah atau berpotensi masalah, baik medis maupun
non medis kepada dokter jaga, saat jam kerja berakhir.

37
3. Bila terdapat masalah pada pasien di divisi selama jam jaga, dokter jaga
menghubungi dokter divisi bila dokter PPDS-1 divisi tak mampu menatalaksanai,
agar dilaporkan kepada konsultan divisi. Laporan dilakukan oleh dokter jaga
4. Bila terdapat pasien baru masuk di divisi selama jam jaga, dokter jaga menghubungi
dokter konsultan jaga, kecuali ada kendala, dokter konsultan divisi bisa dihubungi
untuk konsul
5. Bila terdapat konsul dari divisi lain dalam Departemen IKA, dilaporkan oleh dokter
PPDS-1 divisi ke konsultan divisi, konsul dijawab sebelum jam kerja berakhir.
Seandainya hanya didapat kesimpulan sementara, agar dinyatakan dalam jawaban
konsul dan ditindaklanjuti di hari selanjutnya
6. Pasien yang di konsulkan agar tetap dipantau, hingga kesimpulan diagnosis atau hasil
terapi telah disepakati. Selain tertulis, sangat dianjurkan dokter yang pengirim dan
penjawab konsul agar berkomunikasi verbal.
7. Pasien rawat jalan ditangani sesuai dengan jadwal divisi di Poliklinik Anak
8. Konsul dari luar Departemen dievaluasi oleh dokter PPDS-1 chief untuk dilaporkan
pada dokter konsultan divisi

Pendidikan Co-ass
1. Melaksanakan bimbingan Co-ass di Ruang rawat inap, dilakukan oleh dokter PPDS-1
divisi dan konsultan divisi
2. Melaksanakan bimbingan response kasus dilakukan oleh dokter PPDS-1 divisi untuk
latihan bimbingan dan konsultan divisi sebagai penanggung jawab bimbingan sesuai
jadwal yang ditetapkan
3. Menguji Co-ass, dilakukan oleh dokter konsuitan sesuai jadwal

Pendidikan Dokter Spesialis Anak


1. Melaksanakan supervisi penatalaksanaan pasien di Ruang rawat inap
2. Melaksanakan bimbingan kasus baru, kasus kematian, cose report, jurnal, tugas baca,
atau penelitian, yang dilaksanakan di sub divisi. Presentasi lokal ilmiah dilakukan di divisi
pada minggu kedua dan ke 3
3. Melaksanakan ujian mini-cex pada minggu ke 3
4. Melaksanakan ujian tertulis pada pertengahan minggu ke 4
Penelitian
1. Melakukan pemantuan trend penyakit jangka panjang di divisi
38
2. Melakukan bimbingan peneiitian oleh peserta PPDS
3. Melakukan penelitian khas untuk pengembangan divisi
Pengabdian masyarakat
1. Peka terhadap permasalahan sosial pasien
2. Membantu mencarikan bantuan untuk pasien tidak mampu sehingga pasien dapat
ditangani secara komprehensif
3. Melakukan kunjungan rumah bagi pasien kronis dan masalah psikososial
bekerjasama dengan mahasiswa dan pihak terkait
4. Menawarkan pemakaian long case bagi pasien yang bermasalah secara jangka
panjang baik biopsikofisiksosial

7.4. Tugas pokok dan fungsi staf dosen Divisi Endokrinologi


Organisasi:
Kepala Divisi : dr. I Made Arimbawa, SpA(K)
Anggota : DR. dr. I Wayan Bikin Suryawan, SpA(K)
(Staf RSU Wangaya Denpasar)
Tugas dan Fungsi Pokok Divisi Endokrinologi:
Pelayanan Kesehatan
a. Visite/Supervisi di ruang rawat inap dilaksanakan oleh dokter konsultan.
b. Bila terdapat masalah dengan pasien endokrinologi yang dirawat di ruangan di luar
jam kerja maka harus menghubungi PPDS-1 divisi endokrinologi saat itu. Biia PPDS-
1 divisi endokrinologi mengalami kendala, maka PPDS-1 tersebut akan menghubungi
dokter konsultan.
c. Bila terdapat kasus baru endokrinologi di luar jam kerja (saat jam jaga) maka
ditangani oleh PPDS-1 jaga saat itu dengan dokter konsultan jaga dan bila ada
kendala dapat dikonsulkan ke dokter konsultan endokrinologi.
d. Bila terdapat konsul dari divisi lain dalam lingkungan IKA maka dikonsulkan ke
dokter konsultan endokrinologi.
e. Pelayanan di Poliklinik Anak (Endokrinologi) sesuai jadwal poliklinik dengan
disupervisi oleh dokter konsultan.
f. Konsul dari luar departemen anak dilaporkan ke dokter konsultan.
Pendidikan Co-ass
a. Melaksanakan bimbingan Co-ass di ruangan rawat inap yang dilakukan oleh peserta
PPDS-1 beserta dokter konsultan.
39
b. Melaksanakan bimbingan responsi kasus, dilakukan oleh dokter konsultan sesuai
dengan jadwal yang diberikan oleh koordinator Co-ass,
c. Menguji Co-ass, dilakukan oleh dokter konsultan sesuai dengan jadwal yang
diberikan oleh koordinator Co-ass.

Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS-1)


a. Melaksanakan supervisi/visite pasien di ruangan rawat inap (Kelas I, II, III), dilakukan
oleh dokter konsultan.
b. Melaksanakan bimbingan jurnal, case report, tinjauan pustaka, kasus baru (kasus Rabu),
kasus sulit dan tugas baca, dilakukan oleh dokter konsultan.
c. Melaksanakan ujian mini-chex, dilakukan oleh dokter konsultan.
d. Melaksanakan ujian tertulis/lisan bagi peserta PPDS-1 yang telah selesai siklus
endokrinologi.
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
a. Melaksanakan bimbingan penelitian yang dilakukan oleh peserta PPDS-1
b. Melaksanakan penelitian di bidang Endokrinologi Anak

7.5. Tugas pokok dan fungsi staf dosen Divisi Gastrohepatologi


Organisasi:
Kepala Divisi : dr. I Putu Gede Karyana, SpA(K)
Anggota : dr. IGN Sanjaya Putra, SH, SpA(K)
dr. Metriani Nesa, MSc., Sp.A
Tugas dan Fungsi Pokok Divisi Gastrohepatologi:
Pelayanan Kesehatan
1. Visite dan supervisi di Ruangan rawat inap (kelas I, II, III) setiap hari dilaksanakan oleh
dokter konsultan Gastrohepatologi:
 dr. I Putu Gede Karyana, Sp.A(K)
 dr. I Gusti Ngurah Sanjaya Putra, SH., Sp.A(K)
 dr. Metriani Nesa, MSc., Sp.A
Yang dilakukan secara terkoordinasi. Bila terdapat kasus Gastrohepatologi di luar jam
kerja (saat jam jaga) akan ditangani oleh dokter konsultan jaga, dan bila ada kendala
dapat di konsulkan ke dokter konsultan Gastrohepatologi

40
2. Khusus untuk pasien diare akut dehidrasi berat dan pendarahan saluran cerna yang
berat dapat menghubungi langsung dokter konsultan Gastrohepatologi
3. Pelayanan di poliklinik anak (Gastrohepatologi) dilaksanakan oleh konsultan divisi
Gastrohepatologi secara terkoordinasi sesuai jadwal poliklinik
4. Konsul dari luar departemen anak dilaporkan ke dokter konsultan jaga ruangan.

Pendidikan Co-ass
1. Melaksanakan bimbingan Co-ass di Ruang rawat inap, dilakukan oleh dokter PPDS-1
divisi dan konsultan Gastrohepatologi
2. Melaksanakan bimbingan response kasus  dilakukan oleh dokter konsultan sesuai
dengan jadwal yang diberikan coordinator Co-oss
3. Melaksanakan visite besar dilakukan oleh dokter konsultan sesuai dengan jadwal
yang diberikan oleh coordinator Co-ass
4. Menguji Co-ass yang dilakukan oleh dokter konsultan sesuai dengan jadwal yang
diberikan oleh coordinator Co-oss

Pendidikan dokter spesialis anak


1. Melaksanakan supervise/ visite pasien di ruangan rawat inap (Kelas I, II, III) dilakukan
oleh dokter konsultan Gastrohepatologi
2. Melaksanakan bimbingan jurnal, laporan kasus, kasus rabu, kasus sulit, kasus
kematian, tugas baca dilakukan oleh dokter konsultan Gastrohepatologi
(koordinasi)
3. Melaksanakan ujian mini-chiex dilakukan oleh dokter konsultan
Gastrohepatologi
4. Melaksanakan ujia tertulis/ lisan bagi peserta PPDS-1 yang telah selesai siklus Divisi
Gastrohepatologi dilakukan oleh dokter konsultan Gastrohepatologi

Penelitian dan Pengabdlan Masyarakat


1. Melaksanakan bimbingan penelitian yang dilakukan oleh peserta PPDS-1
2. Melaksanakan penelitian di bidang Gastrohepatologi

7.6 Tugas pokok dan fungsi staf dosen Divisi HEMATO-ONKOLOGI ANAK
Organisasi:
Kepala Divisi : dr. Ketut Ariawati, SpA(K)
41
Anggota : dr. AANKP Widnyana, SpA(K)
Tugas dan Fungsi Pokok Divisi Hemato-Onkologi Anak:
Pelayanan Kesehatan
1. Visite / Supervisi Di Ruang rawat inap kelas I, II, III dilaksanakan oleh dokter konsultan
sesuai dengan jadwal berikut:
- Minggu pertama dan kedua : Dr. Ketut Ariawati, Sp,A(K)
- Minggu ketiga dan keempat : Dr. AANKP. Widnyana, Sp.A(K)
Bila terdapat kasus hemato-onkologi di luar jam kerja (saat jam jaga) maka ditangani
oleh dokter konsultan jaga dan bila ada kendala dapat dikonsulkan ke dokter konsultan
Hemato-Onkologi sesuai dengan jadwal ruangan
2. Pelayanan di Poliklinik Anak (Hemato-Onkologi) sesuai jadwal poliklinik
- Minggu pertama dan kedua : Dr. AANKP. Widnyana, Sp.A(K)
- Minggu ketiga dan keempat : Dr. Ketut Ariawati, Sp.A(K)
Bila salah satu berhalangan keduanya dapat saling menggantikan
3. Konsultan dari luar departemen anak dilaporkan ke dokter konsultan jaga ruangan

Pendidikan Co-ass
1. Melaksanakan bimbingan Co-ass di ruangan rawat inap, dilakukan oleh peserta
PPDS-1 beserta dokter konsultan ruangan
2. Melaksanakan bimbingan responsi kasus, dilakukan oleh dokter konsultan sesuai
dengan jadwal yang diberikan oleh koordinator Co-ass
3. Menguji Co-ass, dilakukan oleh dokter konsultan sesuai dengan jadwal yang
diberikan koordinator Co-ass

Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS-1)


1. Melaksanakan supervisi / visite pasien di ruangan rawat inap (Kelas I, II, III). Dilakukan
oleh dokter konsultan ruangan sesuai dengan jadwal ruangan
2. Melaksanakan bimbingan jurnal, case report, tinjauan pustaka, kasus baru (kasus
rabu), kasus sulit, tugas baca. Dilakukan oleh dokter konsultan secara bersama-sama
3. Melaksanakan ujian mini-chiex. Dilakukan oleh dokter konsultan ruangan
4. Melaksanakan ujian tertulis/lisan bagi peserta PPDS-1 yang telah selesai siklus
hemato-onkologi. Dilakukan oleh semua dokter konsultan Hemato-Onkologi

Penelitian dan Pengabdian Masyarakat


42
1. Melaksanakan bimbingan penelitian yang dilakukan oleh peserta PPDS-1
2. Melaksanakan penelitian di bidang Hemato-Onkologi Anak

7.7 Tugas pokok dan fungsi staf dosen Divisi Infeksi dan Penyakit Tropis
Organisasi:
Kepala Sub Bagian : dr. Bagus Ngurah Putu Arhana, SpA(K)
Anggota : dr. IMG. Dwi Lingga Utama, SpA(K)
dr. I Wayan Gustawan, MSc., SpA (K)
Tugas dan Fungsi Pokok Divisi Infeksi dan Penyakit Tropis:
Pelayanan Kesehatan
1. Visite / Supervisi Di Ruang rawat inap kelas I, II, III dilaksanakan oleh dokter
konsultan. Bila terdapat kasus Infeksi di luar jam kerja (saat jam jaga) maka ditangani
oleh dokter konsultan jaga dan bila ada kendala dapat dikonsulkan ke dokter
konsultan divisi
2. Khusus untuk pasien demam berdarah (DSS) dapat menghubungi langsung dokter
konsultan divisi
3. Pelayanan di Poliklinik Anak sesuai jadwal poliklinik dilaksanakan oleh konsultan
Divisi secara koordinasi
4. Konsultan dari luar departemen anak dilaporkan ke dokter konsultan jaga ruangan

Pendidikan Co-ass
1. Melaksanakan bimbingan Co-ass di ruangan rawat inap, dilakukan oleh peserta
PPDS-1 beserta dokter konsultan divisi
2. Melaksanakan bimbingan responsi kasus, dilakukan oleh dokter konsultan sesuai
dengan jadwal yang diberikan oleh koordinator Co-ass
3. Menguji Co-ass, dilakukan oleh dokter konsultan sesuai dengan jadwal yang
diberikan koordinator Co-ass

Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS-1)


1. Melaksanakan supervisi / visite pasien di ruangan rawat inap (Kelas I, II, III) oleh
dokter konsultan divisi
43
2. Melaksanakan bimbingan jurnal, cose report, tinjauan pustaka, kasus baru (kasus
rabu), kasus sulit, tugas baca. Dilakukan oleh dokter konsultan secara bersama-sama
(koordinasi)
3. Melaksanakan ujian mini-chiex. Dilakukan oleh dokter konsultan divisi
4. Melaksanakan ujian tertulis/lisan bagi peserta PPDS-1 yang telah selesai siklus divisi dan
dilakukan oleh dokter konsultan divisi.

Penelitian dan Pengabdian Masyarakat


1. Melaksanakan bimbingan penelitian yang dilakukan oleh peserta PPDS-1
2. Melaksanakan penelitian di bidang Infeksi dan Penyakit Tropis Anak

7.8 Tugas pokok dan fungsi staf dosen Divisi Kardiologi


Organisasi:
Kepala Divisi : dr Eka Gunawijaya, SpA(K)
Anggota : Dr. dr. Ni Putu Veny Kartika Yanti, MSc., Sp.A (K)

Tugas dan Fungsi Pokok Divisi Kardiologi:


Pelayanan
a. Melaksanakan pelayanan komprehensif kasus jantung dengan prinsip deteksi dini
dan terapi segera untuk mengurangi morbiditas dan mortalitas pasien dengan
melaksanakan visite satu atau lebih dalarn sehari tergantung berat ringannya
penyakit.
b. Melaksanakan pelayanan di PJT
c. Melayani konsul antar divisi atau antar departemen di lingkungan RSUP Sanglah
d. Tugas Jaga Rawat Inap
- Tanggal 1-15 : Dr. Eka Gunawijaya, Sp.A(K)
- Tanggal 16-31 : Dr. dr. Ni Putu Veny Kartika Yanti, MSc., Sp.A (K)
e. Tugas Poliklinik
- Tanggal 1-15 : Dr. dr. Ni Putu Veny Kartika Yanti, MSc., Sp.A (K)
- Tanggal 16-31 : Dr. Eka Gunawijaya, Sp.A(K)
f. Melakukan pengabdian masyarakat

Pendidikan
a. Memberi kuliah pada mahasiswa : FK, PSIK, FKG dan PPDS-1KA
44
b. Menjadi pembimbing akademik terhadap Co-ass I dan PPDS-1
c. Melakukan "bedside teaching" kepada PPDS-1 dan Co-ass di bangsal
d. Melakukan diskusi kasus pada Co-ass dan mahasiswa SI atau bimbingan dalam
diagnosis dan tatalaksana pasien secara teoritis
e. Membimbing responsi Co-ass sedikitnya sekali dalam sebulan
f. Membimbing: journal reading, case report, penelitian, kasus longitudinal, sajian
kasus berbasis bukti, dan tesis kepada PPDS-1
g. Melaksanakan kegiatan ilmiah harian yang disusun oleh Koordinator Program Studi,
termasuk didalamnya diskusi kasus baru (kasus Rabu) diskusi death case (hari Jumat)
h. Melaksanakan evaluasi (ujian) baik terhadap Co-ass maupun PPDS-1 sedikitnya
sekali dalam sebulan.
i. Melaksanakan penelitian di bidang kardiologi anak.

7. 9 Tugas pokok dan fungsi staf dosen Divisi Nutrisi dan Penyakit Metabolik
Organisasi:
Kepala Divisi : Dr. dr. I Gusti Lanang Sidiartha, SpA(K)
Anggota : Dr. dr. Gusti Ayu Putu Eka Pratiwi, M.Kes., Sp.A

Tugas dan Fungsi Pokok Divisi Nutrisi dan Penyakit Metabolik:


Pelayanan Kesehatan
1. Supervisi PPDS-1 Madya di ruang rawat inap dan rawat jalan dan poliklinik Khusus:
- Tanggal 1-15 RJ dan RP; tgl 16-31 PK: Dr. dr. IGL Sidiartha, Sp.A(K)
- Tanggal 16-31 RJ dan RP; tgl 1-15 PK :Dr. dr. Gusti Ayu Putu Eka Pratiwi, MKes.,
Sp.A
2. Memberikan konsultasi PPDS-1 Senior bila diperlukan sesuai jadwal Supervisor
RJ/RP.
3. Memberikan Konsultasi Tim jaga PPDS-1 bila diperlukan sesuai jadwal Supervisor
Poliklinik.
4. Memberikan Konsultasi Chief PPDS-1 bila terdapat konsul dari departemen di luar
IKA sesuai jadwal Supervisor Poliklinik

Pendidikan Co-ass
1. Memberikan bimbingan kepada Co-ass sesuai jadwal.
2. Memimpin dan membimbing Responsi Kasus Co-ass sesuai jadwal
45
3. Menguji Co-ass sesuai jadwal,

Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS-1)


1. Memberikan bimbingan pasien rawat inap kepada PPDS-1 sesuai jadwal.
2. Memberikan bimbingan pasien rawat jalan kepada PPDS-1 sesuai jadwal oleh
Supervisor.
3. Memberikan bimbingan Jurnal, laporan Kasus, Sari Pustaka, kasus Baru dan kasus
Sulit kepada PPDS-1
4. Melaksanakan Penilaian terhadap PPDS-1 melalui ujian Lisan maupun tertulis
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
1. Melaksanakan bimbingan penelitian di bidang Nutrisi dan Penyakit Metabolik yang
dilakukan oleh peserta PPDS-1
2. Melaksanakan penelitian di bidang Nutrisi dan Penyakit Metabolik Anak
3. Membantu pasien tidak mampu bila diperlukan

7.10 Tugas pokok dan fungsi staf dosen Divisi Nefrologi


Organisasi:
Kepala Divisi : dr. I Ketut Suarta, SpA(K)
Anggota : dr. Gusti Ayu Nilawati, Sp.A(K), MARS
Tugas dan Fungsi Pokok Divisi Nefrologi Anak :
Pelayanan kesehatan
1. Jam Kerja
- Visite kasus-kasus nefrologi yang dirawat di ruang rawat inap. Memeriksa kasus-
kasus nefrologi yang baru masuk ke ruangan setelah diperiksa terlebih dahulu
oleh PPDS-1
- Memeriksa pasien-pasien yang dirujuk oleh divisi lain di lingkungan IKA dan
sebaliknya merujuk pasien ke divisi lain di lingkungan IKA apabila ditemukan
kelainan diluar bidang nefrologi
- Memeriksa pasien-pasien yang dirujuk dari departemen lain diluar lingkungan IKA
baik rawat jalan maupun rawat inap dan merujuk pasien-pasien nefrologi anak ke
departemen lain diluar IKA apabila diperlukan
- Membicarakan bersama-sama, apabila ada kasus-kasus sulit/ bermasalah
terutama dengan divisi lain apabila ditemukan kelainan yang komplek dan
apabila dapat diselesaikan dibicarakan ke forum bagian IKA
46
- Melakukan pelayanan pasien dipoliklinik rawat jalan divisi nefrologi sesuai jadwal

2. Jam Jaga
- Apabila ada pasien baru nefrologi masuk, dokter PPDS-1 jaga melapor ke dokter
jaga spesialis dan apabila tidak dapat diselesaikan disampaikan ke divisi nefrologi
- Apabila ada keluhan pasien Nefrologi yang sedang dirawat, dokter PPDS-1 jaga
melapor ke dokter jaga spesialis dan apabila tidak dapat diselesaikan
disampaikan ke divisi nefrologi
- Jika ada konsul dari departemen lain diluar IKA melibatkan divisi nefrologi, dokter
PPDS-1 jaga melapor ke dokter jaga spesialis dan apabila tidak dapat diselesaikan
disampaikan ke divisi nefrologi

Pendidikan
1. Mahasiswa
- Memberikan kuliah nefrologi pada mahasiswa
- Menjadi fasilitator SGD
2. Co-ass
- Memberikan bimbingan/ bedsite teaching pada Co-ass saat visite pasien-pasien
nefrologi
- Diskusi kelompok kasus-kasus nefrologi baik di ruangan maupun di poliklinik
anak/ poli divisi nefrologi
- Memberikan bimbingan responsi kasus nefrologi sesuai dengan jadwal yang
sudah ditentukan
- Melakukan tugas ujian sumatif Co-oss sesuai dengan jadwal yang sudah
ditentukan
3. PPDS-I
- Memberikan kuliah nefrologi pada PPDS-1 baru sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan
- Memimpin laporan pagi
- Memberikan bimbingan/diskusi kasus saat visite/ bedsite teaching pasien-
pasien nefrologi yang dirawat
- Diskusi kasus-kasus nefrologi di poliklinik nefrologi anak setiap hari jumat
47
- Memberikan bimbingan tugas baca, jurnal, tinjauan pustaka, kasus baru/ sulit,
laporan kasus, penelitian
- Melakukan ujian mini Cex
- Melakukan ujian tulis/lisan

Penelitian dan Pengabdian Masyarakat


- Melakukan penelitian di bidang Nefrologi Anak

7.11 Tugas pokok dan fungsi staf dosen Divisi Neurologi


Organisasi:
Kepala Divisi : Dr. dr. I G N Made Suwarba, SpA(K)
Anggota : Dr. dr. Dewi Sutriani Mahalini, SpA

Tugas dan Fungsi Pokok Divisi Neurologi:


Pelayanan Kesehatan
1. Visite/Supervisi Di Ruang rawat inap dilaksanakan oleh dokter konsultan sesuai
dengan jadwal berikut:
- Tanggal 1-15 : Dr. dr. I Gusti Ngurah Suwarba, Sp.A(K)
- Tanggal 16-31: Dr. dr. Dewi Sutriani Mahalini, Sp.A
Bila terdapat kasus neuropediatri di luar jam kerja (saat jam jaga) maka ditangani
oleh dokter konsultan jaga dan bila diperlukan konsultasi, dapat menghubungi
dokter konsultan Neuropediatri sesuai dengan jadwal ruangan. Bila konsultan jaga
berhalangan, maka dapat menghubungi salah satu konsultan neuropediatri yang
ada.
2. Visite / Supervisi di Poliklinik dilaksanakan oleh dokter konsultan sesuai dengan
jadwal setiap hari Kamis dan Sabtu sebagai berikut:
- Tanggal 1-15 : Dr. dr. Dewi Sutriani Mahalini, Sp.A
- Tanggal 16-31: Dr. dr. I Gusti Ngurah Suwarba, Sp.A(K)
3. Visite/Supervisi bersama dilakukan oleh semua konsultan neuropediatri setiap hari
sabtu, sebanyak 1 (minggu) sekali atau sewaktu-waktu diperlukan atas kepentingan
penderita, pada pukul 08.00-09.30 Wita.

Pendidikan Co-ass

48
1. Melaksanakan bimbingan (bed-side teaching) terhadap Co-ass di ruangan Jempiring dan
Pudak. Dilakukan oleh peserta PPDS-1 yang sedang stase di divisi neuropediatri beserta
dokter konsultan ruangan
2. Melaksanakan bimbingan responsi kasus. Dilakukan oleh dokter konsultan sesuai
dengan jadwal yang diberikan oleh koordinator Co-ass
3. Menguji Co-ass. Dilakukan oleh dokter konsultan sesuai dengan jadwal yang
diberikan koordinator Co-ass

Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS-1)


1. Melaksanakan supervisi / visite (bed-side teaching) pasien di ruangan rawat inap
(Kelas I, II, III). Dilakukan oleh dokter konsultan ruangan sesuai dengan jadwal
ruangan
2. Melaksanakan bimbingan jurnal, case report, tinjauan pustaka, kasus baru (kasus
rabu), kasus sulit, tugas baca, dan Iain-lain. Dilakukan oleh dokter konsultan
neuropediatri secara bersama-sama atau sendiri-sendiri sesuai dengan kebutuhan
3. Melaksanakan ujian mini-chex terhadap peserta PPDS-1. Dilakukan oleh dokter
konsultan ruangan
4. Melaksanakan ujian tertulis/lisan bagi peserta PPDS-1 yang telah selesai siklus di
divisi neuropediatri. Dilakukan oleh semua dokter konsultan Neuropediatri

Penelitian dan Pengabdian Masyarakat


1. Melaksanakan bimbingan penelitian di bidang neuropediatri yang dilakukan oleh
peserta PPDS-1
2. Melaksanakan penelitian di bidang Neuropediatri secara perorangan atau bersama
konsultan yang lain
7.12 Tugas pokok dan fungsi staf dosen Divisi Neonatologi
Organisasi:
Kepala Divisi : Dr. dr. I Made Kardana, SpA(K)
Anggota : dr. I Wayan Dharma Artana, SpA(K)
dr. Putu Junara Putra, Sp A (K)
dr. Made Sukmawati, Sp A (K)

Tugas dan Fungsi Pokok Divisi Neonatologi IKA:


Pelayanan Kesehatan
49
1. Visite / Supervisi Di Ruang Cempaka bayi dan NICU dilaksanakan oleh dokter konsultan
divisi sesuai dengan jadwal
2. Bila terdapat kasus pada pasien Neonatologi yang di rawat di ruangan Cempaka bayi
dan NICU di luar jam kerja maka hubungi PPDS-1 divisi dan konsultan divisi
3. Bila terdapat kasus baru Neonatologi di luar jam kerja (saat jam jaga) maka ditangani oleh
PPDS-1 jaga saat itu, dan dikonsulkan ke konsultan Perinatologi dan dimaklumkan
ke supervisor jaga pada saat itu.
4. Bila terdapat konsul dari bagian lain di lingkungan RSUP Sanglah maka dikonsulkan ke
dokter konsultan Perinatologi
5. Bila terdapat kasus yang dianggap bermasalah atau sulit, ditangani bersama-sama.
6. Pelayanan di Poliklinik Anak ( Perinatologi) setiap hari selasa disupervisi oleh dr. I
Made Kardana, Sp,A(K). dr. I W Dharma Artana, Sp.A(K). dr. Putu Junara Putra, Sp.A(K)
dan dr. Made Sukmawati Sp.A (K)
7. Melaksanakan pelayanan di ruangan NICU:
a. Memeriksa, mendiagnosis, memberikan pengobatan, dan perawatan terhadap
pasien-pasien Intensif Neonatal secara optimal sesuai dengan Protap NICU
Perinatologi dan sesuai dengan alat dan sarana yang ada di NICU
b. Melakukan visite setiap hari, minimal 1 kali sehari sesuai dengan kebutuhan dan
kondisi pasien
c. Menyeleksi dan memeriksa pasien yang perlu perawatan NICU
d. Menyeleksi dan memeriksa pasien yang ada indikasi keluar dari NICU
e. Melakukan koordinasi tentang pelayanan NICU dengan kepala IRD dan
perawatan
f. Menyusun program pelayanan pasien NICU di RSUP Sanglah
g. Melaksanakan evaluasi kegiatan dan membuat laporan secara rutin baik harian,
bulanan, tri wulan dan tahunan kepada Kepala Subdivisi Perinatologi
h. Membina, memonitor dan mengawasi pelaksanaan pelayanan di NICU
i. Merencanakan, mengelola tenaga, obat, alat, mesin dan Terapi Intensif
Neonatal dan penanggulangan Kegawatan di Intensif Neonatal di Rumah Sakit
Sanglah, berkoordinasi dengan Kepala IRD atas sepengatahuan Kepala Sub
Divisi Perinatologi

Pendidikan Co-ass

50
1. Melaksanakan bimbingan Co-ass di ruangan Cempaka Bayi, Bakung Timur (Kelas I, II,
III) dan NICU yang dilakukan oleh peserta PPDS-1 beserta dokter konsultan ruangan
2. Melaksanakan bimbingan responsi kasus yang dilakukan oleh dokter konsultan sesuai
dengan jadwal yang diberikan oleh koordinator Co-ass
3. Menguji Co-ass yang dilakukan oleh dokter konsultan sesuai dengan jadwal yang
diberikan koordinator Co-ass

Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS-1)


1. Melaksanakan supervisi / visite pasien di ruangan Cempaka bayi, bakung Timur (Kelas
I, II, III) dan NICU yang dilakukan oleh dokter konsultan ruangan sesuai dengan jadwal
ruangan
2. Melaksanakan bimbingan jurnal, case report, tinjauan pustaka, kasus baru (kasus
rabu), kasus sulit, tugas baca yang diiakukan oleh dokter konsultan secara bersama-
sama (koordinasi)
3. Melaksanakan ujian mini-chex yang dilakukan oleh dokter konsultan ruangan
4. Melaksanakan ujian tertulis/lisan bagi peserta PPDS-1 yang telah selesai siklus
Perinatologi yang dilakukan oleh semua dokter konsultan divisi Perinatologi

Penelitian dan Pengabdian Masyarakat


1. Melaksanakan bimbingan penelitian yang dilakukan oleh peserta PPDS-1
2. Melaksanakan penelitian di bidang Perinatologi
7.13 Tugas pokok dan fungsi staf dosen Divisi Emergensi dan rawat Intensif Anak (ERIA)
Organisasi:
Kepala Divisi : dr. Ida Bagus Gd Suparyatha, SpA
Anggota : Dr. dr Dyah Kanya Wati, SpA (K)
dr. I Nyoman Budi Hartawan, M.Sc, SpA (K)

Tugas dan Fungsi Pokok Divisi Eria:


Pelayanan Kesehatan
1. Melaksanakan visite dan supervisi di UGD anak, PICU, IW, Ruang rawat inap, RTI dan
Unit Luka Bakar setiap hari oleh dokter divisi yang dilakukan secara terkoordinasi
2. Menjawab konsultasi dari divisi lain terhadap pasien yang dirawat di Ruang rawat inap
serta departemen lain di RTI dan Unit Luka Bakar oleh dokter divisi

51
3. Pada pasien-pasien yang perlu dirawat di PICU baik selama jam kerja maupun di luar
jam kerja harus dikonsultasikan dengan dokter divisi.
4. Melakukan setting ventilator invasif dan non invasif

Pendidikan Co-ass
1. Melaksanakan bimbingan Co-ass di PICU, IW, ruang rawat inap, dilakukan oleh
dokter PPDS-1 dan dokter divisi
2. Melaksanakan bimbingan respons kasus yang dilakukan oleh dokter divisi sesuai
dengan jadwal yang diberikan koordinator Co-ass
3. Melaksanakan visite besar yang dilakukan oleh dokter divisi sesuai dengan jadwal
yang diberikan oleh koordinator Co-ass
4. Menguji Co-ass dilakukan oleh dokter divisi sesuai dengan jadwal yang diberikan
oleh koordinator Co-ass

Pendidikan dokter spesialis anak


1. Melaksanakan "Bedside teaching" saat supervisi/ visite pasien di UGD anak, ,
ruangan PICU, IW, Cempaka, Pudak, RTI, dan Unit Luka Bakar yang diiakukan oleh
dokter divisi
2. Melaksanakan bimbingan jurnal, laporan kasus, tinjauan pustaka, kasus rabu, kasus
sulit, kasus kematian, tugas baca dilakukan secara terkoordinasi
3. Melaksanakan Presentasi llmiah Lokal selama siklus di divisi secara terkoordinasi
4. Melaksanakan ujian mini-cex yang diiakukan
5. Melaksanakan ujian kasus yang ada di PICU dan IW bagi peserta PPDS-1 menjelang
selesai siklus divisi

Penelitian dan Pengabdian Masyarakat


1. Melaksanakan bimbingan penelitian yang diiakukan oleh peserta PPDS-1
2. Melaksanakan penelitian di bidang ERIA

7.14 Tugas pokok dan fungsi staf dosen Divisi Respirologi


Organisasi:
Kepala Sub Bagian : dr. Putu Siadi Purniti, SpA(K)
Anggota : Dr. dr. IB Subanada, SpA(K)
52
dr. Ayu Setyorini Mestika Mayangsari, MSc., SpA(K)

Tugas dan Fungsi Pokok Sub Bagian Respirologi:


Pelayanan Kesehatan
1. Visite / supervise di ruang perawatan kelas III, ruang intermediate anak, dan
menjawab konsul antar sub-bagian dan antar bagian dilaksanakan oleh:
a. dr. Ni Putu Siadi Purniti, Sp.A(K): tanggal 1 sampai tanggal 15
b. Dr. dr. Ida Bagus Subanada, Sp.A(K): tanggal 15 sampai tanggal akhir bulan
2. Visite pasien yang dirawat di kias II, klas I, dan VIP yang dilakukan sesuai jadwal oleh
a. dr. Ni Putu Siadi Purniti, Sp.A(K)
b. Dr. dr. Ida Bagus Subanada, Sp.A(K)
3. Apabila ada pasien baru pada jam jaga, apabila konsultan jaga mengalami kesuiitan,
dapat dikonsulkan langsung ke dokter konsultan Respirologi yang bertugas di Ruangan
klas III saat itu.
4. Bila terdapat kasus yang dianggap sulit atau spesifik dan jarang ditemukan, ditangani
bersama-sama
5. Pelayanan di Poliklinik Anak respirologi setiap hari Senin yang di Supervisi oleh :
a. dr. Ni Putu Siadi Purniti, Sp.A(K): tanggal 1 sampai tanggal 15
b. Dr. dr. Ida Bagus Subanada, Sp.A(K): tanggal 11 sampai akhir bulan
6. Bila terdapat masalah pada pasien Respirologi yang sedang dirawat di ruangan kelas
III di luar jam kerja, agar menghubungi PPDS-1 yang sedang bertugas di Divisi
Respirologi, apabila PPDS-1 Respirologi mengalami kesulitan agar dikonsultasikan ke
konsultan Respirologi yang bertugas di ruangan kelas III saat itu

Pendidikan semester I-VIII


1. Memberikan kuliah medical communication untuk semester I
2. Memberikan kuliah blok Respirologi
3. Membimbing mahasiswa semester VIII dalam membuat karya akhir.

Pendidikan Co-ass
1. Melaksanakan bimbingan Co-ass di ruangan Jempiring dan Pudak (pasien klas III dan
klas II)
2. Melaksanakan bimbingan responsi kasus sesuai jadwal yang diberikan oleh
Koordinator Co-ass
53
3. Menguji Co-ass

Pendidikan Dokter Spesialis - I (PPDS-I)


1. Melaksanakan bimbingan, dalam menangani pasien yang dirawat di ruangan kelas III,
kelas II, pasien baru, & pasien yang dikonsulkan dari divisi lain dan dari Departemen lain
di Lingkungan RSUP Sanglah atau dari RS lain
2. Melaksanakan bimbingan jurnal di Divisi Respirologi setiap PPDS-1 Madya yang
sedang bertugas di divisi
3. Melaksanakan bimbingan jurnal, laporan kasus, tinjauan pustaka, laporan kasus
Rabu, kasus sulit, dan tugas baca
4. Melaksanakan ujian mini-cex kepada dokter PPDS-1 Madya yang sedang bertugas di
Divisi Respirologi dan PPDS-1 senior
5. Melaksanakan ujian tertulis/lisan bagi dokter PPDS-1 Madya yang bertugas di Divisi
Respirologi
6. Melaksanakan bimbingan kepada PPDS-1 dalam melakukan kasus panjang dan
melaksanakan penelitian tesis

Penelitian dan Pengabdian Masyarakat


1. Melaksanakan penelitian di Divisi Respirologi
2. Melakukan supervise penelitian di Divisi Respirologi

7.15 Tugas pokok dan fungsi staf dosen Divisi Tumbuh Kembang-Pediatri Sosial
Organisasi:
Kepala Sub Bagian : DR. dr. IGA Trisna Windiani, SpA (K)
Anggota : Prof. dr. Soetjiningsih, SpA(K)
dr. I Gusti Agung Sugitha Adnyana, SpA(K)

Tugas dan Fungsi Pokok Tumbuh Kembang-Pediatri Sosial:


Pelayanan Kesehatan
1. Pelayanan di poliklinik Tumbuh Kembang setiap hari Selasa dan Rabu
2. Menjawab konsul di Ruang Rawat Inap jika ada pasien yang dikonsulkan oleh Divisi
atau dari Departemen lain

Pendidikan
54
1. Pendidikan Co-ass
- Melaksanakan bimbingan responsi kasus, sesuai dengan jadwal yang diberikan
oleh Koordinator Co-ass
- Melaksanakan bimbingan Pengalaman Belajar Lapangang (presentasi setiap hari
Rabu pk. 07.00-08.00 WITA)
- Melaksanakan bimbingan ceramah setiap hari Kamis di Poliklinik Tumbuh
Kembang
- Melaksanakan bimbingan pasien setiap hari Selasa dan Kamis di Poliklinik
Tumbuh kembang
- Melaksanakan ujian Co-ass sesuai dengan jadwal yang diberikan oleh
Koordinator Co-ass
2. Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS-1)
- Melaksanakan bimbingan jurnal, cose report, tinjauan pustaka, kasus rabu,
tugas baca
- Melaksanakan bimbingan presentasi jurnal dan tugas baca di Divisi tumbuh
Kembang
- Memberi kuliah blok untuk peserta PPDS-1 junior
- Melaksanakan ujian mini-chex dan ujian tertulis untuk peserta PPDS-1 yang
telah selesai siklus Tumbuh Kembang

Penelitian dan pengabdian Masyarakat Pengabdian Masyarakat


a. Memberikan bimbingan .supervisi kunjungan lapangan ke:
- SLB A (Dria Raba): setiap Rabu minggu I
- SLB B (Sidakarya): setiap Rabu Minggu II
- SLB B (Jimbaran): setiap Rabu Minggu III
- SLB C (Lumintang): setiap Rabu Minggu IV
- YPAC: setiap Jumat Minggu II
- TPA RSUP Sanglah : setiap hari Senin
- TK Sayang Ibu RSUP Sanglah : setiap hari Senin
Kunjungan rutin dilakukan oleh peserta PPDS dan Co-ass yang bertugas di Divisi
Tumbuh Kembang-Pediatri Sosial. Konsultan sewaktu-waktu ikut dalam kunjungan
dan memberikan bimbingan /supervise
b. Sebagai Koordinator dan narasumber acara "Mutiara Hati" bekerjasama dengan Bali
TV
55
c. Melaksanakan kerja sosial, dimana kegiatan ini dirangkaikan dengan kegiatan HUT
Bagian/ SMF IKA FK UNUD/RSUP Sanglah
Penelitian
a. Melaksanakan bimbingan penelitian yang dilakukan oleh peserta PPDS-1
b. Melaksanakan penelitian di bidangTumbuh Kembang-Pediatri Sosial dan melakukan
penelitian.

VII. HAK STAF DOSEN PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA 12
8.1. Hak Dosen
Sesuai UU RI No. 14 Tahun 2005, tentang Guru dan Dosen, dalam melaksanakan tugas
keprofesionalan, dosen berhak:
a. Memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan
kesejahteraan sosial;
b. Mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja;
c. Memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas dan hak atas kekayaan
intelektual;
d. Memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi, akses sumber belajar,
informasi, sarana dan prasarana pembelajaran, serta penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat;
e. Memiliki kebebasan akademik, mimbar akademik, dan otonomi keilmuan;
f. Memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan menentukan kelulusan
peserta didik; dan
g. Memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi/organisasi profesi
keilmuan.

8.2. Cuti Dosen


Berdasarkan UU RI No. 14 Tahun 2005 bahwa dosen yang diangkat pemerintah, berhak
memperoleh cuti sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dosen juga
memperoleh cuti untuk studi dan penelitian atau untuk pengembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni dengan memperoleh hak gaji penuh. Dosen yang
diangkat oleh penyelenggara pendidikan tinggi atau satuan pendidikan tinggi yang
diselenggarakan masyarakat berhak memperoleh cuti sesuai dengan perjanjian kerja atau

56
kesepakatan kerja bersama. Peraturan Pemerintah (PP) Nomor: 11 Tahun 2017 tentang
Manajemen Pegawai Negeri Sipil (PNS) memuat aturan tentang cuti bagi Pegawai Negeri
Sipil (PNS) dan Peraturan Badan Kepegawaian Negara Republik Indonesia Nomor 24 Tahun
2017 Tentang Tata Cara Pemberian Cuti Pegawai Negeri Sipil. Dalam PP ini disebutkan, cuti
terdiri atas: a. Cuti tahunan; b. Cuti besar; c. Cuti sakit; d. Cuti melahirkan; e. Cuti karena
alasan penting; f. Cuti bersama; dan g. Cuti di luar tanggungan negara.

Alur prosedur untuk pengajuan cuti bagi staf dosen Fakultas Kedokteran:
1. Pegawai mengisi form cuti yang telah disediakan oleh Bagian Kepegawaian Fakultas
2. Form Cuti yang telah diisi dimintakan persetujuan ke atasan langsung pegawai.
3. Apabila atasan langsung menyetujui permintaan cuti maka Kepegawaian Fakultas
membuatkan draf/konsep Surat Keterangan Cuti, apabila tidak disetujui maka proses
cuti tidak dilanjutkan.
4. Draf/Konsep Surat Keterangan Cuti diperiksa dan diparaf oleh KTU dan Kasubag
Keuangan dan Kepegawaian Fakultas untuk kemudian ditandatangani oleh Dekan.
5. Surat Keterangan Cuti dibuat rangkap 3 untuk pegawai yang bersangkutan, atasan
langsung dan diarsip di Kepegawaian PS IKA

Mulai

Mengisi form isian Cuti Form Cuti


Pegawai ( 5 menit )

Pegawai Meminta persetujuan atas langsung (1 Form Cuti yang


hari) telah disetujui

Form Cuti yang telah disetujui


Pegawai
diserahkan ke Kepegawaian Fakultas

Kepegawaian Pembuatan Surat Keterangan Cuti Draft Surat


Fakultas, KTU, (5 menit) Keterangan Cuti
Kasubag Keuangan
dan Kepegawaian

Dekan Penandatanganan
Surat Keterangan Cuti Surat Keterangan
(1 hari) Cuti

Kepegawaian Pendistribusian Surat Keterangan Cuti


Fakultas (5 menit)

Selesai 57
IX. PENGEMBANGAN STAF AKADEMIK DOSEN PS IKA FK UNUD
Perguruan tinggi dan PS IKA menetapkan kebijakan dalam sistem penempatan dan
promosi staf akademik berdasarkan kemampuan mendidik, meneliti dan menjalankan tugas
pelayanan, serta prestasi akademik. Dalam pemberian tugas pendidikan dipertimbangkan pula
keseimbangan antara staf akademik dan peserta didik sehingga proses pembelajaran dapat
berlangsung efektif. Program Studi Dokter Spesialis Anak mempunyai program pengembangan
dan penghargaan terhadap staf akademik maupun staf yang lain. Program Studi Dokter
Spesialis Anak menentukan hak dan tanggung jawab staf akademik yang bekerja di rumah sakit
pendidikan utama atau di sarana jejaring pelayanan kesehatan lainnya yang dipergunakan
untuk pelaksanaan pendidikan dokter spesialis anak.4
Pengembangan staf akademik di Departemen/KSM Ilmu Kesehatan Anak FK UNUD/
RSUP Sanglah berdasarkan atas kemampuan mendidik, meneliti dan menjalankan tugas
pelayanan, serta prestasi akademik. Program pengembangan staf akademik meliputi : 4
1. Pengembangan di bidang pendidikan
 Mengikuti Pendidikan Dokter Spesialis Anak Konsultan
 Mengikuti pendidikan S3
 Mengikuti pendidikan tambahan sesuai dengan bidang keahlian masing-masing baik
di tingkat nasional maupun internasional
 Menjalin kerjasama dengan lembaga atau institusi pendidikan lainnya
2. Pengembangan di bidang penelitian
Wajib membuat karya ilmiah dan mempublikasikannya minimal 2/tahun/divisi
3. Pengembangan di bidang pelayanan
 Memberikan pelayanan kesehatan di RSUP Sanglah dan/atau RS Satelit
 Berperan aktif dalam setiap kegiatan pelayanan kesehatan masyarakat seperti kerja
sosial kesehatan, penyuluhan kesehatan baik melalui media cetak maupun elektronik4

X.SISTEM MONITORING DAN EVALUASI KINERJA DOSEN PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN
ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS UDAYANA
Sistem monitoring dan evaluasi staf dilakukan melalui dua cara yaitu dengan
pembuatan Beban Kerja Dosen (BKD) untuk Staf dari Kementrian Riset, Teknologi dan
Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, dan pembuatan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) untuk
Staf dari Kementrian Kesehatan. Evaluasi dilakukan terhadap perilaku dan kinerja para

58
staf.6 Penilaian prestasi kerja PNS adalah suatu proses penilaian secara sistematis yang
dilakukan oleh pejabat penilai terhadap sasaran kerja pegawai dan perilaku kerja PNS.

10.1. Sistem monitoring, evaluasi dan rekam jejak staf Kemenkes 8


Kebijakan yang diiakukan adalah setiap dokter di RSUP Sanglah dinilai dengan enam
indikator yaitu: perawatan pasien, pengetahuan medis/klinis, pembelajaran dan
perbaikan berbasis praktik, ketrampilan interpersonal dan komunikasi, praktek berbasis
sistem dan profesionalisme. Adapun prosedur yang dilakukan adalah:
1. Dokter Penanggung Jawab Pasien (DPJP) melakukan kegiatan di instalasi,
2. Semua DPJP wajib melakukan absensi diruangan melalui petugas ruangan
3. Semua DPJP juga melakukan pencatatan terhadap indikator kerja dokter yang
telah dilakukan
4. Indikator kinerja dokter di rekapitulasi dan dilaporkan ke Direktur Medik dan
Keperawatan
5. Yang dilaporkan ke Direktur Medik dan Keperawatan adalah indikator yang tidak
memenuhi trigger
6. indikator kinerja dibuat dalam persentase (seperti visite kurang dari jam 11, tanda
tangan readback, dan pengkajian awal)
7. Indikator selain no 6 dibuat dalam nilai absolut
8. Persentase dihitung dengan cara pelaksanaan kegiatan dibagi dengan seluruh
kegiatan yang seharusnya dilaksanakan x 100%
9. Direktur Medik dan Keperawatan mendisposisi laporan kinerja ke bidang pelayanan
medis
10. Pelayanan medis melakukan rekap setiap bulan dan setiap 4 bulan menyampaikan
ke ketua KSM/Departemen untuk direview, yang selanjutnya KSM/Departemen
mendiskusikan langsung dengan DPJP, kemudian KSM/Departemen melaporkan
kembali hasil review ke Direktur Medik dan Keperawatan.
11. Hasil review KSM/Departemen bisa merekomendasikan perlu tindakan atau tidak
perlu tindakan atau harus dilakukan peer review
12. Setiap DPJP yang kena trigger ditindak-lanjut oleh Direktur Medik dan Keperawatan
berdasarkan pertimbangan rekomendasi dari ketua KSM/Departemen
10.1.1. Sasaran Kerja Pegawai (SKP) dan Prilaku kerja PNS
Berdasarkan pasal 12 ayat (2) Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas
Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974, tentang Pokok-Pokok Kepegawaian, dinyatakan bahwa
59
untuk mewujudkan penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pembangunan diperlukan
Pegawai Negeri Sipil yang profesional, bertanggungjawab, jujur dan adil melalui pembinaan
yang dilaksanakan berdasarkan sistem prestasi kerja dan sistem karier yang dititik beratkan
pada sistem prestasi kerja. Selanjutnya pasal 20 dinyatakan bahwa untuk menjamin
obyektifitas dalam mempertimbangkan pengangkatan dalam jabatan dan kenaikan pangkat
diadakan penilaian prestasi kerja. Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil dilaksanakan
untuk mengevaluasi kinerja individu Pegawai Negeri Sipil, yang dapat memberi petunjuk bagi
manajemen dalam rangka mengevaluasi kinerja unit dan kinerja organisasi. Hasil penilaian
prestasi kerja Pegawai Negeri Sipil dimanfaatkan sebagai dasar pertimbangan penetapan
keputusan kebijakan pengelolaan karier Pegawai Negeri Sipil (BKN Panduan Penyusunan SKP)
Penilaian prestasi kerja Pegawai Negeri Sipil secara sistemik penekanannya pada
pengukuran tingkat capaian Sasaran Kerja Pegawai atau tingkat capaian hasil kerja (output)
yang telah direncanakan dan disepakati antara Pejabat Penilai dengan Pegawai Negeri Sipil
yang dinilai sebagai kontrak prestasi kerja. Penilaian prestasi kerja Pegawai Negeri Sipil secara
strategis diarahkan sebagai pengendalian perilaku kerja produktif yang disyaratkan untuk
mencapai hasil kerja yang disepakati dan bukan penilaian atas kepribadian seseorang Pegawai
Negeri Sipil. Unsur perilaku kerja yang mempengaruhi prestasi kerja yang dievaluasi memang
relevan dan secara signifikan berhubungan dengan pelaksanaan tugas pekerjaan dalam jenjang
jabatan setiap individu Pegawai Negeri Sipil yang dinilai. Untuk mencapai obyektifitas penilaian
prestasi kerja Pegawai Negeri Sipil, diperlukan parameter penilaian sebagai ukuran dan standar
penilaian hasil kerja yang nyata dan terukur dari tingkat capaian Sasaran Kerja Pegawai. Oleh
karena itu penilaian prestasi kerja secara sistemik menggabungkan antara penetapan Sasaran
Kerja Pegawai dengan penilaian proses pelaksanaan pekerjaan yang tercermin dalam perilaku
kerja produktif, hasilnya direkomendasikan untuk dasar pertimbangan tindakan pembinaan
dan pengembangan karier Pegawai Negeri Sipil yang dinilai.
Penilaian prestasi kerja PNS dilakukan berdasarkan prinsip: objektif, terukur, akuntabel,
partisipatif, dan transparan. Penilaian SKP meliputi aspek: kuantitas, kualitas, waktu, dan biaya,
sesuai dengan karakteristik, sifat, dan jenis kegiatan pada masing-masing unit kerja.
Penilaian perilaku kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf b meliputi aspek orientasi
pelayanan, integritas, komitmen, disiplin, kerja sama dan kepemimpinan. Penilaian perilaku
kerja dilakukan melalui pengamatan oleh pejabat penilai terhadap PNS sesuai kriteria yang
ditentukan. Pejabat penilai dalam melakukan penilaian perilaku kerja PNS dapat
mempertimbangkan masukan dari pejabat penilai lain yang setingkat di lingkungan unit kerja
masing-masing. Nilai perilaku kerja dapat diberikan paling tinggi 100 (seratus). (Peraturan
60
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2011 Tentang Penilaian Prestasi Kerja
Pegawai Negeri Sipil)

10.2. Sistem monitoring, evaluasi dan rekam jejak akademik dosen KemenRistek-Dikti 4
Pelaksanaan tugas dan kegiatan dosen didasarkan pada “Pedoman Beban Kerja Dosen
dan Evaluasi Pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
tahun 2010” dan “Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara No:
PER/17/M.PAN/9/2008 tentang Jabatan Fungsional Dokter Pendidik Klinis dan Angka
Kreditnya” yang mencantumkan tugas utama dosen adalah melaksanakan Tri Dharma
Perguruan Tinggi dengan beban kerja paling sedikit sepadan dengan 12 SKS dan paling banyak
16 SKS pada setiap semester sesuai kualifikasi akademiknya.
Pelaksanaan tugas utama dosen perlu dievaluasi dan dilaporkan secara periodik sebagai
bentuk akuntabilitas kinerja dosen kepada para pemangku kepentingan. Kompetensi dosen
menentukan kualitas pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi sebagaimana yang ditunjukkan
dalam kegiatan profesional dosen. Untuk menjamin pelaksanaan tugas dosen berjalan sesuai
dengan kriteria yang ditetapkan dalam peraturan perundang‐undangan maka perlu dievaluasi
setiap periode waktu yang ditentukan. Beban Kerja Dosen (BKD) adalah sistem yang digunakan
untuk menilai kinerja dosen. Dosen membuat laporan kinerja secara periodik yang memuat
aktivitas pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat dan aktivitas penunjang lainnya.
Penggunaan buku log dapat digunakan untuk monitoring dan evaluasi kinerja.
Selain pengisian BKD, Kinerja akademik dosen dimonitor dan dievaluasi melalui: pengisian
daftar absensi, Pembuatan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP). Monitoring dan evaluasi daftar
absensi dilakukan setiap bulan, BKD setiap 6 bulan melalui IMISSU (Integrated Management
Information System, the Strategic of Unud) dan SKP setiap tahun.

10.2.1. Beban Kerja Dosen


Pelaksanaan tugas utama dosen perlu dievaluasi dan dilaporkan secara periodik sebagai bentuk
akuntabilitas kinerja dosen kepada para pemangku kepentingan. Kompetensi dosen
menentukan kualitas pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi sebagaimana yang ditunjukkan
dalam kegiatan profesional dosen. Untuk menjamin pelaksanaan tugas dosen berjalan sesuai
dengan kriteria yang ditetapkan dalam peraturan perundang‐undangan maka perlu dievaluasi
setiap periode waktu yang ditentukan. Buku Pedoman Beban Kerja Dosen 2010 dimaksudkan
untuk memberikan arah dan tatacara penetapan Beban Kerja Dosen Dan Evaluasi Pelaksanaan
Tridharma Perguruan Tinggi.
61
Prinsip penetapan Beban Kerja Dosen Dan Evaluasi Pelaksanaan Tridharma Perguruan
Tinggi adalah sebagai berikut:
1. Berbasis evaluasi diri
2. Saling asah, asih dan asuh
3. Meningkatkan profesionalisme dosen
4. Meningkatkan atmosfer akademik
5. Mendorong kemandirian perguruan tinggi

Kegiatan Evaluasi Pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi dimulai oleh dosen dengan
membuat evaluasi diri terkait semua kegiatan yang dilaksanakan baik pada bidang pendidikan
dan pengajaran, penelitian dan pengembangan karya ilmiah, pengabdian kepada masyarakat
maupun kegiatan penunjang lainnya. Evaluasi ini diwujudkan dalam Laporan Kinerja dan
didukung oleh semua bukti pendukung dan laporan tahun sebelumnya. Kemudian diserahkan
kepada asesor untuk dinilai dan mendapatkan verifikasi. Asesor dalam menilai diharapkan
memakai prinsip saling asah, asih dan asuh. Dosen yang kurang perlu mendapatkan bimbingan
dan penjelasan dari asesor agar kinerja yang ditetapkan oleh peraturan perundang undangan
dapat tercapai tanpa mengurangi kaidah akademik yang menjadi amanah undang‐undang
kepada asesor. Aktivitas ini tentu bisa mendorong peningkatan profesionalisme dosen pada
perguruan tinggi yang bersangkutan. Apabila kegiatan evaluasi kinerja ini diterapkan untuk
semua dosen maka akan berimplikasi kepada peningkatan atmosfer akademik yang
berkelanjutan sehingga bisa mendorong terciptanya kemandirian perguruan tinggi dalam
meningkatkan daya saing bangsa.
Periode Evaluasi dilaksanakan secara periodik artinya evaluasi dilakukan pada setiap
kurun waktu yang tetap. Hal ini untuk menjaga akuntabilitas kepada pemangku kepentingan
terkait dengan kinerja perguruan tinggi.

XI. SISTEM PENSIUN STAF PS IKA FK UNUD 5


Sistem pensiun staf mengacu kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Peraturan BKN nomor 2 tahun 2018 tanggal 20 Maret 2018 tentang Pedoman Pemberian
Teknis Pensiun Pegawai Negeri Sipil dan Pensiun Janda/Duda Pegawai Negeri Sipil, bahwa
pertimbangan teknis pensiun PNS diberikan kepada PNS yang diberhentikan dengan hormat
karena:
1. Mencapai batas usia pensiun;
2. Atas permintaan sendiri;
62
3. Perampingan organisasi atau kebijakan pemerintah;
4. Tidak cakap jasmani dan/atau rohani;
5. Meninggal dunia, tewas, atau hilang;
6. Mencalonkan diri atau dicalonkan menjadi presiden dan wakil presiden, ketua, wakil
ketua, dan anggota dewan perwakilan rakyat, ketua, wakil ketua, dan anggota dewan
perwakilan daerah, gubernur dan wakil gubernur, bupati/wali kota, wakil bupati/wakil
wali kota;
7. Menjadi anggota dan atau menjadi pengurus partai politik;
8. Tidak menjabat lagi sebagai pejabat negara;
9. Pemberhentian karena hal lain yang berupa tidak melaporkan diri kembali kepada
instansi induknya setelah selesai menjalankan cuti di luar tanggungan negara,
menggunakan ijazah palsu, atau tidak melapor setelah selesai menjalankan tugas
belajar;
10. Melakukan tindak pidana/penyelewengan; dan
11. Pelanggaran disiplin
Mengenai batas usia pensiun sebagaimana tercantum dalam Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 21 Tahun 2014 Tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil Yang Mencapai
Batas Usia Pensiun Bagi Pejabat Fungsional, dijabarkan kembali melalui Surat Kepala BKN
Nomor: K.26-30/V.119-2/99 tertanggal 3 Oktober 2017 tentang Batas Usia Bagi PNS Yang
Memegang Jabatan Fungsional. Batas Usia Pensiun tersebut adalah: (1) 58 tahun bagi Pejabat
fungsional Ahli Muda dan Ahli Pertama serta Pejabat fungsional Keterampilan; (2) 60 tahun
bagi Pegawai Negeri Sipil yang memangku jabatan fungsional Ahli Utama dan Ahli Madya;
Apoteker; Dokter/Dokter gigi yang ditugaskan secara penuh pada unit pelayanan kesehatan
negeri; Dokter Pendidik Klinis Muda dan Pertama; Medik Veteriner; Penilik; Pengawas Sekolah;
Widyaiswara Madya dan Muda; atau jabatan fungsional lain yang ditentukan oleh Presiden; (3)
65 tahun bagi Pegawai Negeri Sipil yang memangku jabatan fungsional Peneliti Utama dan
Peneliti Madya yang ditugaskan secara penuh di bidang penelitian; Dokter Pendidik Klinis
Utama dan Madya; Widyaiswara Utama; Pengawas Radiasi Utama; Perekayasa Utama;
Pustakawan Utama; Pranata Nuklir Utama; atau jabatan fungsional lain yang ditentukan oleh
Presiden. Proses masa bebas tugas/ Masa Persiapan Pensiun (MPP) Persyaratan Umum
diajukan usulan maksimal 1 (satu) tahun sebelum PNS mencapai batas usia pension.
Di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, Surat penugasan dokter yang sudah pensiun
akan dicabut. Dokter yang sudah pensiun dan berkenan memperpanjang masa kerjanya untuk
kepentingan pendidikan dan pelayanan, dapat mengajukan lamaran ke Direktur Utama,
63
ditembuskan ke Komite Medik dan Kepala Departemen/KSM untuk dilakukan kredensial.
Lamaran akan dibicarakan dalam rapat Tim yang terdiri dari Direktur Utama, Ketua dan Wakil
Ketua Komite Medik dan ketua KSM terkait. Tim akan memutuskan diterima atau ditolak, bila
diterima akan diiakukan kredensial, dikembaiikan ke Direktur Utama untuk diberikan surat
Penugasan.8,9

XI. ETIKA DOSEN DALAM PROSES PENDIDIKAN, SISTEM RETENSI, TEGURAN DAN PUNISHMENT
STAF DOSEN PS IKA
11.1.Etika Dosen dalam proese Pendidikan
Pentingnya pendidikan etika dan moral di Perguruan Tinggi karena Perguruan tinggi
sangat diharapkan menjadi kekuatan moral yang kredibel dalam memperbaiki kondisi bangsa
yang cendrung tidak menjunjung tinggi nilai kebenaran dan kejujuran dan banyaknya kasus
penyimpangan etika dan moral terjadi di masyarakat termasuk di perguruan tinggi.6
Contoh kasus penyimpangan etika dan moral misalnya penjiplakan karya tulis
(plagiarism), tindakan/sikap yang berpeluang menjadi masalah pidana, kurangnya sopan
santun, ijazah Aspal (asli tetapi palsu), jual beli titel akademik (SI, S2, S3) dan lain-lain.6
Dengan penerapan etika dan moral dalam kehidupan seluruh komponen Perguruan
Tinggi maka diharapkan akan terbina kerjasama dan komunikasi sosial yang baik, tumbuhnya
suasana saling hormat menghormati, saling asah, asih dan asuh, rasa saling memerlukan,
keterbukaan dan kebersamaan, akan terciptanya atmosfer akademik yang baik, akan terbina
suasana akademik yang kondusif, sehingga kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi berlangsung
dengan baik, akan dihasilkan lulusan yang bermutu secara akademik dengan kecerdasan
emosional dan spiritual yang tinggi, sehingga mampu memberikan kontribusi terhadap daya
saing bangsa.6
Etika Dosen bertujuan untuk membentuk citra dosen yang dapat dijadikan teladan
dalam memasuki lingkungan masyarakat modern dan profesional, membentuk citra dosen
sebagai figur yang memiliki integritas intelektual dan terbuka terhadap perubahan,
membentuk citra dunia civitas akademika yang peduli terhadap lingkungan, kesehatan, dan
waktu, membuat citra profesional dalam penyelenggaraan pendidikan. Butir-butir aturan
tentang Etika meliputi aspek busana, waktu, interaksi, dan lingkungan. (Buku Pedoman FH)
1. Aspek Busana
1. Pakaian dosen sopan dan disesuaikan dengan peran dan lingkungan.
2. Pakaian dosen di kantor dan di kelas/ruang kuliah adalah pakaian
formal.
64
3. Pakaian dosen di luar kelas, dalam peran sebagai utusan
fakultas/universitas untuk menghadiri undangan resmi adalah pakaian
formal dan disesuaikan dengan syarat/permintaan pengundang.
4. Pakaian dosen untuk acara yudisium sarjana adalah pakaian bebas rapi.
2. Aspek Waktu
1. Dosen melakukan tatap muka dikelas setiap kali pertemuan sesuai
dengan jadwal perkuliahan.
2. Dosen memulai dan mengakhiri tatap muka di kelas tepat waktu.
3. Dosen memenuhi komitmen waktu yang telah dijanjikan kepada
mahasiswa baik dalam memberikan layanan di luar acara tatap muka di
kelas maupun dalam bimbingan skripsi dan bimbingan akademik.
4. Dosen memenuhi jam kerja yang telah ditentukan.
3. Aspek Interaksi
1. Dosen terbuka untuk menerima pernyataan dari mahasiswa mengenai
pelajaran yang diasuhnya dan siap membantu mahasiswa yang
mengajukan pertanyaan di kelas maupun di tempat lain.
2. Dosen terbuka dan berani menerima perbedaan pendapat yang
menyangkut ilmu pengetahuan dengan mahasiswa mengingat ilmu
pengetahuan senantiasa berubah dan berkembang.
3. Dosen memiliki integritas dan dedikasi tinggi dalam mengevaluasi hasil
ujian dan bentuk penugasan lain dalam memenuhi komitmen yang
telah disusun dalam silabus.
4. Dosen Pembimbing Akademik wajib memberikan bimbingan kepada
mahasiswa bimbingan.
5. Dosen senantiasa berusaha meningkatkan mutu dunia akademis
melalui proses belajar mengajar, penelitian dan kepedulian sosial
dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat.
6. Dosen bebas menyampaikan pendapat sesuai dengan kebebasan
akademik dan mimbar akademik.
4. Aspek Lingkungan
1. Dosen memiliki kepedulian terhadap kebersihan dan kesehatan
lingkungan.
2. Dosen tidak merokok dalam ruangan kelas dan ruangan kantor di
lingkungan Fakultas/Kampus.
65
3. Dalam menggunakan telpon fakultas, dosen berbicara seperlunya, dan
menggunakan air, listrik sehemat mungkin.
Penerapan etika dan moral dalam kehidupan sehari-hari seorang dosen dalam tugasnya
melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi: 5,6
1. Dosen sebagai tenaga pengajar
 Memberikan materi pembelajaran pokok dan bertanggungjawab tentang
pengajaran etika dan moral
 Tidak diskriminatif dalam menilai mahasiswa
 Terbuka terhadap pertanyaan mahasiswa
 Bersedia menerima kritik dan saran yang bersifat konstruktif
2. Perilaku dosen yang baik dan efektif:
 Memulai pembicaraan secara sopan
 Berbicara dengan ekspresi baik
 Berpakaian rapi dan sopan
 Mempresentasikan kuliah yang terorganisasi dengan baik
 Menumbuhkan diskusi yang baik
 Menunjukkan kepedulian pada proses pembelajaran
 Mendorong mahasiswa yang pasif agar mau berpartisipasi secara aktif
 Memberikan jawaban untuk tugas rumah
 Memberikan informasi/jawaban yang relevan saat menjawab pertanyaan
 Menunjukkan hal-hal penting untuk dipelajari dalam setiap sesi perkuliahan
3. Dosen sebagai peneliti yang baik:
 Jujur (selalu menjunjungtinggi kebenaran dan kejujuran)
 Berdedikasi tinggi
 Disiplin sesuai dengan etika penelitian (tidak melakukan plagiat terhadap suatu
penelitian atau penulisan karya ilmiah)
4. Dosen sebagai pengabdi yang baik kepada masyarakat
 Jujur
 Rendah hati
 Menjadi panutan dalam menerapkan IPTEKS di masyarakat
 Bertanggungjawab dan mencegah timbulnya gejolak di masyarakat
 Menjaga nama baik PT tanpa pencemaran pandangan politik, agama,
kepentingan individu atau golongan

66
11.2. Penghargaan Atau Retensi Staf 6
Penghargaan Dosen diberikan kepada dosen dan tenaga kependidikan dapat berupa:
a. Pengembangan karir, meliputi: tugas belajar, pelatihan, seminar, dan kegiatan
akademik lainnya.
b. Kenaikan pangkat dan promosi jabatan
c. Pemberian insentif berupa : pemberian penghargaan, bantuan tugas atau ijin belajar,
studi banding ke luar negeri
Bagi staf Departemen IKA yang telah melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan baik,
diberikan penghargaan dimana bentuk dan macam penghargaan ditentukan oleh Rapat
Departemen/KSM IKA FK UNUD/RSUP Sanglah. Penghargaan staf dapat diberikan pada kondisi:
a) Sebagai presentan di tingkat nasional dan atau internasional
b) Karya ilmiah dimuat di jurnal bereputasi
c) Mengikuti program Doktor dan dinyatakan lulus
d) Mengikuti pendidikan konsultan
e) Masa kerja 10 tahun dan atau 20 tahun di departemen IKA
f) Pensiun

11.3. Alur Penegakan Etika Dan Disiplin, Teguran Dan Punishment menurut Kemenristek Dikti
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disipiln PNS maka
Departemen IKA menerapkan kebijakan, bahwa bagi dosen yang melanggar larangan dan atau
kewajiban, dan atau melanggar ketentuan minimal persyaratan kinerja dosen dalam
Departemen IKA dapat diberikan hukuman disiplin.
Pelanggaran oleh dosen dapat berbentuk : 1) Bersikap dan bertindak yang dapat
menjatuhkan nama baik Almamater/Keluarga Besar PS IKA; 2) Merusak kewibawaan pejabat
dilingkungan Program Studi dalam menjalankan tugas dan jabatan; 3) Menyalahgunakan dan
melampaui wewenang yang ada padanya; 4) Bertindak sewenang-wenang dan tidak adil baik
terhadap bawahannya maupun sesama dosen; 5) Membocorkan rahasia jabatan; 6)
Membocorkan soal ujian dan atau kunci jawabannya; 7) Melakukan pungutan tidak sah dalam
bentuk apapun di dalam menjalankan tugasnya untuk kepentingan pribadi atau golongan; 8)
Melawan dan menolak tugas dari atasan; 9) Mempersulit penyelenggaraan kegiatan akademi
dan non akademik yang telah ditetapkan Program Studi; 10) Mencampuri urusan administrasi
pendidikan dan lain-lain tanpa wewenang sah dari Program Studi; 11) Melakukan
pengotoran/pengrusakan, berbuat curang serta memalsukan surat/dokumen yang sah seperti
67
nilai, ijazah maupun sertifikat dan dokumen lain; 12) Melakukan tindakan kesusilaan baik dalam
sikap, perkataan, tulisan maupun gambar; 13) Menyalahgunakan nama, lambang, tanda PS IKA;
14) Menggunakan secara tidak sah ruangan, bangunan, maupun sarana lain milik PS IKA tanpa
izin; 15) Memeras, berjudi, membawa, menyalahgunakan obat-obat terlarang di lingkungan PS
IKA; 16) Menyebarkan tulisan-tulisan dan paham-paham yang terlarang oleh pemerintah; 17)
Mengadu domba dan menghasut antar civitas akademika; 18) Melakukan plagiat dalam karya
ilmiah; 19) Dan lain-lain yang dilarang oleh peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Setiap dosen yang melanggar kode etik, disiplin, tata tertib, dan peraturan yang berlaku
dikenai sanksi. Sanksi yang dikenakan kepada dosen dapat berupa : a) Teguran lisan; b) Teguran
tertulis; c) Peringatan keras; d) Penundaan kenaikan gaji berkala; e) Penundaan kenaikan
pangkat; f) Penundaan pangkat; g) Pembebasan tugas; dan h) Pemberhentian.
Berdasarkan UU RI No. 14 Tahun 2005, dosen dapat diberhentikan dengan hormat dan tidak
hormat.
1. Dosen dapat diberhentikan dengan hormat dari jabatan sebagai dosen karena:
a. Meninggal dunia;
b. Mencapai batas usia pensiun;
c. Atas permintaan sendiri;
d. Tidak dapat melaksanakan tugas secara terus-menerus selama 12 (dua
belas) bulan karena sakit jasmani dan/atau rohani; atau
e. Berakhirnya perjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama antara dosen
dan penyelenggara pendidikan.
2. Dosen dapat diberhentikan tidak dengan hormat dari jabatan sebagai dosen
karena:
b. Melanggar sumpah dan janji jabatan;
c. Melanggar perjanjian kerja atau kesepakatan kerja bersama; atau
melalaikan kewajiban dalam menjalankan tugas selama 1 (satu) bulan
atau lebih secara terus-menerus.

12.4. Alur Penegakan Etika Dan Disiplin, Teguran Dan Punishment Profesi Medis RSUP Sanglah
Denpasar
Dalam Menjalankan profesi medis terdapat aturan-aturan dan atau ketentuan penerapan
keilmuan dalam pelaksanaan pelayanan yang harus diikuti oleh staf sesuai acuan penegakkan
profesi medis RSUP Sanglah 10. Rekomendasi tindakan pendisiplinan perilaku profesi medis
dapat berupa :
68
1. Peringatan tertulis
2. Limitasi (reduksi) kewenangan klinis
3. Bekerja dibawah supervisi dalam waktu tertentu oleh orang yang mempunyai
kewenangan klinis
4. Pencabutan kewenangan klinis sementara
5. Pencabutan kewenangan klinis selamanya10.
Penegakan disiplin profesi dilakukan oleh sebuah panel yang dibentuk oleh ketua
subkomite etika dan disiplin profesi. Panel terdiri dari 3 orang staf medis atau lebih dalam
jumlah ganjil, dengan susunan sebagai berikut:
1. Satu orang dari subkomite etik dan disipiin profesi yang memiliki disiplin ilmu yang
berbeda dari yang diperiksa,
2. Dua orang atau Iebih staf medis dari disiplin ilmu yang sama dengan yang diperiksa,
dapat berasal dari dalam atau luar RS.
3. Dapat juga melibatkan mitra bestari yang berasal dari luar RS

ALUR PENEGAKAN ETIKA DAN DISIPLIN PROFES! MEDiS MENURUT KEMENRISTEK DIKTI

Dugaan terjadinya pelanggaran Etik diperoleh dari


pengaduan tertulis atau temuan atasan Pegawai

Majelis Kode Etik:


a. Memeriksa Pegawai yang disangka melakukan pelanggaran Kode Etik
b. Meminta keterangan dari pihak lain yang dipandang perlu
c. Mendengarkan pembelaan diri dari Pegawai yang diduga melakukan pelanggaran
Kode Etik
d. Memberikan rekomendasi kepada Pejabat Pembina Kepegawaian atau pejabat yang
berwenang menghukum atau pejabat lain yang ditunjuk paling rendah pejabat
struktural eselon IV mengenai pemberian sanksi
e. Menyusun laporan hasil pemeriksaan tentang dugaan adanya pelanggaran Kode Etik

Sanksi meliputi:
a. Permohonan maaf
b. Pernyataan penyesalan
Dan/atau
c. Pernyataan sikap bersedia dijatuhi hukuman disiplin berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan
Atau hukuman disiplin sesuai peraturan perundangan-undangan jika pelanggar kode
etik menolak melakukan sanksi yang telah ditetapkan sebelumnya

Gambar 1. Alur Penegakan Etika Dan Disiplin Profes! Medis Menurut Kemenristek Dikti

69
ALUR PENEGAKAN ETIKA DAN DISIPLIN PROFESI MEDIS RSUP SANGLAH DENPASAR

Sumber Laporan:
- Manajemen RS
- Staf Medis Lain
- Tenaga kesehatan lain atau tenaga non kesehatan
- Pasien atau keluarga pasien
- Hasil konferensi kematian
- Hasil konferensi klinis

Dugaan Pelanggaran:
- Kompetensi Klinis
- Penatalaksanaan kasus medis
- Pelanggaran disiplin profesi
- Penggunaan obat dan alat kesehatan yang tidak
- sesuai dengan standarpelayanan kedokteran di RS
- Ketidakmampuan bekerja sama dengan staf RS

Pemeriksaan:
- Dilakukan oleh panel pendisiplinan profesi
- Melalui proses pembuktian
- Dicatat oleh petugas secretariat komite medic
- Terlapor dapat didampingi personil RS
- Panel dapat menggunakan keterangan ahli
- Pemeriksaan bersifat tertutup dan pengambilan
keputusan bersifat rahasia

Tindakan pendisiplinan:
- Peringatan tertulis Limitasi (reduksi)
kewenangan klinis
Keputusan - Bekerja di bawah supervisi dalam waktu
tertentu oleh orang yang mempunyai
kewenangan klinis
- Pencabutan kewenangan klinis
sementara dan selamanya

Rekomendasi kepada DirekturUtama


untuk kemudian dilakukan eksekusi

Gambar 2. Alur Penegakan Etika Dan Disiplin Profesi Medis RSUP Sanglah Denpasar

70
PENUTUP

Referensi
1. Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan Program Studi Ilmu Kesehatan
Anak Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Tahun 2018
2. Peraturan Menteri Riset , Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi Republik
Indonesia, Nomor 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan
Tinggi
3. Peraturan Menteri Riset , Teknologi, Dan Pendidikan Tinggi Republik
Indonesia, Nomor 18 Tahun 2018 Tentang Standar Nasional Pendidikan
Kedokteran
4. Standar Nasional Pendidikan Dokter Spesialis Anak. Kolegium Ilmu
Kesehatan Anak Tahun 2018
5. Borang Program Studi Dokter Spesialis Spesialis Ilmu Kesehatan Anak.
Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana Tahun 2018
6. Kurikulum Program Studi Dokter Spesialis Spesialis Ilmu Kesehatan
Anak. Institusi Pendidikan Dokter Spesialis Anak Fakultas Kedokteran
Universitas Udayana
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2010 Tahun
Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 93 Tahun 2015
Tentang Rumah Sakit Pendidikan
9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2014
Tentang Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil
10. Standar Sarana Dan Prasarana Pembelajaran Program Studi Ilmu
Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Tahun 2018

71
11. SPO Penegakan Disiplin Profesi Medis RSUP SANGLAH
12. Standard Operating Procedure PENGAJUAN CUTI PEGAWAI, Uniersitas
Brawijaya – Malang Tahun 2018.
13. PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN
2011 TENTANG PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL
14. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disipiln PNS
15. UU RI No. 14 Tahun 2005,
16. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2014 Tentang
Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil Yang Mencapai Batas Usia Pensiun Bagi
Pejabat Fungsional, dijabarkan kembali melalui Surat Kepala BKN Nomor: K.26-
30/V.119-2/99 tertanggal 3 Oktober 2017 tentang Batas Usia Bagi PNS Yang
Memegang Jabatan Fungsiona
17. Buku Pedoman Beban Kerja Dosen 2010
18. BKN Panduan Penyusunan SKP)

72

Anda mungkin juga menyukai