Anda di halaman 1dari 30

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KECELAKAAN KERJA PADA BAGIAN PRODUKSI DI


PT.PRASTIGE PACKAGES INDONESIA

PROPOSAL PENELITIAN

NAMA : CINDY CLARA LUMBANTORUAN

NIM : 223313010073

FAKULTAS KEDOKTERAN,KEDOKTERAN GIGI DAN ILMU


KESEHATAN

PRODI KESEHATAN MASYARAKAT

TAHUN 2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
karunia yang melimpah,sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini
dengan judul "Faktor-faktor yang mempengaruhi kecelakaan kerja pada
bagian produksi di PT.Prastige Packages Indonesia".

Penelitian ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi dan Ilmu Kesehatan
Universitas Prima Indonesia.

Selama penyusunan penelitian ini, penulis mendapatkan banyak bimbingan


dan saran dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa,yang senantiasa memberikan penulis kekuatan dan


memperlancar setiap langkah dan perjalanan penulis dalam menyelesaikan
penelitian ini hingga selesai.
2. Terimakasih kepada Ayah dan Ibu peneliti, P.Lumbantoruan dan
L.Hutagalung, atas semua perjuangan dan pengorbanannya. yang selalu
mendoakan dan memotivasi saya untuk menyelesaikan penelitian ini.
3. Prof. Dr. dr. I Nyoman E. L. M.Kes, AIFM, selaku Ketua Yayasan
Perguruan Tinggi Prima Indonesia, yang telah menyediakan sarana dan
prasarana bagi peneliti selama mengikuti perkuliahan di Universitas Prima
Indonesia.
4. Prof. Dr. Chrismis Novalinda Ginting, M.Kes, selaku Rektor Universitas
Prima Indonesia yang telah memberikan arahan serta dukungan dalam
mengikuti pendidikan Program S-1 Kesehatan Masyarakat
5. Dr. Santy Deasy Siregar, S.KM, M.Kes, selaku dekan universitas
kesehatan masyarakat di Universitas Primna Indonesia
6. Hartono, SKM., M.KES selaku Ketua Program Studi Sarjana Kesehatan
Masyarakat Universitas Prima Indonesia.

i
7. Victor Trismanjaya Hulu, SKM., M.Kes selaku dosen pengampu mata
kuliah metode penelitian.
8. Seluruh staf pengajar dan administrasi di Fakultas kedokteran,kedokteran
gigi dan ilmu kesehatan Universitas Prima Indonesia yang telah
memberikan bimbingan dan arahan mulai dari awal kuliah sampai peneliti
menyelesaikan perkuliahan.
9. Untuk semua teman-teman dekat yang memberikan semnagat dan
dukungan kepada peneliti.

Peneliti menyadari bahwa proposal penelitian untuk skripsi ini masih jauh dari
sempurna dari segi penyusunan dan penulisan bahasa, meskipun ada keterbatasan
penulisan. Karena itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran. yang sifatnya
menciptakan untuk kesempurnaan sikripsi ini. Akhir kata, peneliti dengan rendah
hati memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar semua orang yang
membantu mendapatkan perlindungan-Nya. Peneliti juga mengucapkan terima
kasih kepada semua orang yang telah membantu peneliti. Peneliti mengantisipasi
bahwa sikripsi ini akan bermanfaat bagi semua orang.

Medan, Maret 2024


Peneliti

(CINDY LUMBANTORUAN)

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................1

1.1 Latar Belakang.........................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................3
1.3.1 Tujuan Umum.............................................................................3
1.3.2 Tujuan Khusus ..........................................................................3
1.4 Manfaat Penelitian...................................................................................3
1.4.1 Manfaat bagi perusahaan............................................................3
1.4.2 Manfaat bagi pekerja .................................................................
1.4.3 Manfaat bagi akademisi .............................................................4
1.4.4 Manfaat bagi peneliti .................................................................4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................5

2.1 Kecelakaan Kerja ....................................................................................5


2.1.1 Pengertian Kecelakaan Kerja ....................................................5
2.1.2 Penyebab Kecelakaan Kerja.......................................................5
2.1.3 Klasifikasi Kecelakaan Kerja ....................................................6
2.2 Faktor-Faktor Mempengaruhi Kecelakaan Kerja....................................7
2.2.1 Sikap Terhadap Penggunaan Alat Pelindung Diri......................7
2.2.2 Lingkungan Kerja ......................................................................9
2.2.3 Keamanan Mesin Kerja .............................................................9
2.2.4 Perilaku Kerja ............................................................................10
2.3 Kerangka Konsep ....................................................................................11

iii
BAB III METODE PENELITIAN ...............................................................13

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................................13


3.1.1 Lokasi Penelitian .........................................................................13
3.1.2 Waktu Penelitian .........................................................................13
3.2 Jenis dan Rancangan Penelitian ..............................................................13
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian..............................................................13
3.3.1 Populasi Penelitian .....................................................................13
3.3.2 Sampel Penelitian .......................................................................14
3.4 Metode Pengumpulan Data......................................................................14
3.4.1 Data Primer..................................................................................14
3.4.2 Data Sekunder ............................................................................14
3.5 Definisi Operasional ..............................................................................14
3.6 Aspek Pengukuran ..................................................................................16
3.6.1 Kecelakaan Kerja ........................................................................16
3.6.2 Lingkungan Tempat Kerja ..........................................................17
3.6.3 Penggunaan Alat Pelindung Diri ................................................17
3.6.4 Keamanan Mesin Kerja................................................................17
3.6.5 Perilaku Pekerja...........................................................................17
3.7 Teknik Pengolahan Data.........................................................................18
3.8 Metode Analisis Data ..............................................................................19
3.8.1 Analisis Univariat .......................................................................19
3.8.2 Analisis Bivariat .........................................................................19

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................20

LAMPIRAN KUISIONER ...........................................................................22

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Industri manufaktur adalah kelompok perusahaan sejenis yang mengolah


bahan-bahan menjadi barang setengah jadi atau barang jadi yang memiliki nilai
tambah lebih besar. Tenaga kerja sangat digunakan dalam industri ini, dan setiap
kegiatan produksi sangat dipengaruhi oleh kondisi pekerja dan lingkungan kerja
mereka. keselamatan dan kesehatan kerja merupakan persyaratan untuk
meningkatkan produktivitas karyawan dan merupakan kebijakan yang dibuat oleh
pemerintah yang harus dipatuhi oleh pengusaha dan pekerja karena kecelakaan
dan penyakit kerja tidak hanya merugikan karyawan tetapi juga perusahaan secara
langsung dan tidak langsung.
WHO (2021) menyatakan bahwa kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
menyebabkan 2,78 juta kematian setiap tahun di seluruh dunia, lebih dari 380.000
(13,7%) dari semua kematian akibat kecelakaan kerja, menurut data dari
International Labour Organization (2018). Pada tahun 2016, ada 110.271 juta
kasus kecelakaan kerja, sedangkan pada tahun 2017 ada 123.041 juta kasus
kecelakaan kerja. Jumlah kasus kecelakaan tertinggi tercatat pada tahun 2013
sebanyak 35.917 juta, menurut data Kementrian Kesehatan (Kemenkes RI, 2015).
12.903 kasus kecelakaan kerja terjadi di Sumatera Utara pada tahun 2018 (BPJS
Ketenagakerjaan, 2018). Menurut International Labour Organization (ILO), setiap
hari ada pekerja yang meninggal karena kecelakaan kerja dan penyakit yang
disebabkan oleh kerja. Setidaknya 1,9 juta orang meninggal setiap tahun. Selain
itu, ada sekitar 360 juta kecelakaan kerja non fatal yang menyebabkan lebih dari
empat hari tidak bekerja setiap tahunnya. Perilaku acuh tak acuh pekerja
menyebabkan kecelakaan kerja. Ini mencakup 20-25% faktor mekanis/lingkungan
dan 80-85 % faktor manusia.

1
Menurut penelitian (Irawanti et al., 2021), sembilan variabel berkorelasi
dengan kecelakaan kerja: usia, jenis kelamin, pendidikan, pengetahuan, tindakan
yang tidak aman, dukungan rekan kerja, dukungan atasan, hukuman, dan kondisi
yang tidak aman. Sebaliknya, tidak ada variabel yang berkorelasi dengan riwayat
kecelakaan, sikap, atau masa kerja. Dan dalam penelitian (Manalu et al., 2023)
menemukan bahwa ada hubungan antara lingkungan kerja dan kecelakaan kerja.
Penelitian juga menemukan bahwa prilaku tidak aman memiliki hubungan atau
efek terhadap kecelakaan kerja, dan kondisi tidak aman juga memiliki hubungan
dengan kecelakaan kerja. Tidak memenuhi standar dan persyaratan kesehatan dan
keselamatan kerja di tempat kerja dapat menyebabkan penurunan output dan daya
produksi.

Berdasarkan informasi yang di dapat dari pekerja , kecelakaan kerja di PT


Prastige Packages Indonesia sebagian besar kecelakaan terjadi akibat kelalaian
karyawan. Hal tersebut diperkuat dengan ditemukannya karyawan yang tidak
menggunakan alat keamanan sebagaimana telah diatur oleh perusahaan, mereka
tidak patuh akan peraturan seperti mengoperasikan mesin, kacamata dan
savetyshoes hal tersebut tentu dapat membahayakan bagi karyawan terlebih jika
terjadinya kecelakan yang jugaa kanberdampak pada produktivitas perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah

Terjadinya kecelakaan kerja dimulai dari kurangnya pengawasan dan


penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Dengan meningkatnya kasus
dan kerugian akibat kecelakaan kerja serta potensi bahaya dalam proses produksi,
sangat penting untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi kecelakaan
kerja pada pekerja untuk mengidentifikasi risiko dan mengambil tindakan
pencegahan yang sesuai. Oleh karena itu, rumusan masalah penelitian ini adalah
"Faktor apa saja yang mempengaruhi kecelakaan kerja pada bagian produksi
PT.Prastige Packages Indonesia”.

2
1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kecelakaan kerja di


bagian produksi PT.Prestige Packages Indonesia .

1.3.2 Tujuan Khusus

1. untuk mengetahui pengaruh komponen perilaku pekerja terhadap


kecelakaan kerja di PT.Prestige Packages Indonesia

2. untuk mengetahui pengaruh sikap kepatuhan terhadap penggunaan Alat


Pelindung Diri terhadap kecelakaan kerja yang terjadi di PT.Prestige
Packages Indonesia

3. untuk mengetahui faktor-faktor keamanan mesin yang berkontribusi pada


kecelakaan kerja di PT.Prestige Packages Indonesia

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat bagi perusahaan

Dengan penelitian ini membantu perusahaan membuat program dan kebijakan


yang memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerja untuk mengurangi
kecelakaan kerja dan meningkatkan kesehatan pekerja.

1.4.2 Manfaat bagi pekerja

Dengan penelitian ini dapat meningkatkan pengetahuan para tenaga kerja


tentang penyebab kecelakaan kerja, terutama di bagian operator mesin PT.Prestige
Packages Indonesia.

3
1.4.3 Manfaat bagi akademisi

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber informasi dan referensi
untuk pengembangan pendidikan tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan
metode pengajaran yang lebih baik.

1.4.4 Manfaat bagi Peneliti

Dapat memperluas dan memperdalam pengetahuan dengan melakukan


penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kecelakaan kerja.

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kecelakaan Kerja

2.1.1 Pengertian Kecelakaan Kerja

Kecelakaan kerja didefinisikan sebagai kejadian yang terjadi di tempat kerja


yang tidak direncanakan, tidak terkendali, dan tidak dikehendaki (uplanned,
uncontrolled, and undesired) yang disebabkan oleh tindakan atau kondisi tidak
aman yang menghentikan kegiatan kerja. Kecelakaan kerja akan mengakibatkan
kerugian bagi karyawan dan perusahaan (Iqbal and Kamaruddin, 2021).
Kecelakaan yang terjadi pada seseorang karena hubungan kerja dan
kemungkinan besar karena ada hubungan bahaya dengan karyawan dan selama
jam kerja (Tjahjanto and Azis, 2016).
Kecelakaan kerja dapat menyebabkan penderitaan seperti luka ringan atau
berat atau bahkan kematian. Tidak hanya pekerjaan yang terkena dampak, tetapi
juga keluarga pekerja, jika pekerja cacat atau meninggal. Namun, bagi perusahaan
pertambangan, mereka harus menanggung biaya pengobatan, rumah sakit, atau
bahkan biaya penguburan jika korban meninggal dunia, serta kehilangan waktu
kerja karyawan yang menjadi korban dan rekan-rekannya yang ikut menolong.
Hal ini dapat menghambat proses kerja, menghalangi penerimaan karyawan baru
dan pelatihan, serta mengganggu kondisi mental atau psikologis karyawan lainnya
(Kristiawan and Abdullah, 2020).
2.1.2 Penyebab Kecelakaan Kerja
Kecelakaan yang terjadi di tempat kerja atau selama perjalanan pergidan
pulang dari tempat kerja disebut sebagai kecelakaan kerja.Kecelakaan kerja terjadi
karena kondisi bahaya yang berkaitan dengan tempat kerja, mesin, lingkungan
kerja, karakteristik pekerjaan, dan proses produksi.Kecelakaan kerja adalah hasil
dari tindakan berbahaya yang disebabkan oleh pengetahuan dan keterampilan
yang kurang, sikap, dan tingkah laku yang tidak aman.

5
Beberapa faktor lain yang dialami oleh karyawan proyek dapat menyebabkan
kecelakaan. Kecelakaan kerja biasanya disebabkan oleh kurangnya pengawasan
dan pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).

2.1.3 Klasifikasi Kecelakaan Kerja

(Gide, 2020),mengklasifikasikan kecelakaan kerja sebagai berikut :

1. Terbentur (struck by), kecelakaan yang terjadi ketika seseorang yang


bergerak terkena atau bersentuhan dengan beberapa objek atau bahan
kimia. Contohnya adalah terkena pukulan palu, ditabrak kendaraan, atau
benda asing.
2. Membentur (struck againts), kecelakaan yang terjadi ketika seseorang
yang bergerak terkena atau bersentuhan dengan beberapa objek atau bahan
kimia. Menabrak pipa, terkena sudut atau bagian yang tajam, dan
sebagainya adalah beberapa contohnya.
3. Terperangkap (caught in, on, between), dalah istilah untuk kecelakaan di
mana pekerja tersangkut di antara papan lantai yang patah; tersangkut di
atas adalah kecelakaan di mana baju pekerja terkena pagar kawat; dan
tersangkut di antara adalah kecelakaan di mana pekerja tersangkut di
bagian mesin yang bergerak.
4. Jatuh dari ketinggian—jatuh dari ketinggian yang lebih tinggi ke tingkat
yang lebih rendah, seperti jatuh dari tangga atau atap.
5. Tergelincir, tersandung, atau jatuh dari lantai yang sama adalah beberapa
contoh jatuh pada ketinggian yang sama.
6. Pekerjaan yang terlalu berat (overexertion or strain) adalah kecelakaan
yang terjadi karena pekerja melakukan pekerjaan yang terlalu berat, seperti
mengangkat, menaikkan, atau menarik benda atau material di atas
kemampuan mereka.

6
7. Luka yang disebabkan oleh sentuhan anggota badan dengan alat atau
perlengkapan yang mengandung listrik dikenal sebagai terkena aliran
listrik.

2.2 Faktor-Faktor Mempengaruhi Kecelakaan Kerja


2.2.1 Sikap Terhadap Penggunaan Alat Pelindung Diri
Sebagian besar pekerja, terutama yang bekerja di sektor informal,
menganggap penggunaan alat pelindung diri tidak penting, yang berdampak pada
kesehatan dan keselamatan kerja. Namun, pekerja kurang disiplin menggunakan
alat pelindung diri, yang meningkatkan risiko kecelakaan kerja. Alat pelindung
diri adalah alat yang digunakan oleh tenaga kerja untuk melindungi seluruh atau
sebagian tubuhnya dari bahaya kecelakaan kerja yang mungkin terjadi di tempat
kerja.APD yang memenuhi syarat diperlukan untuk menjamin keselamatan dan
kesehatan kerja dan untuk mengurangi risiko kecelakaan kerja (Amelita, 2019).

Tingkat penggunaan alat pelindung diri sangat berpengaruh pada tingkat


keselamatan kerja. Semakin rendah frekuensi penggunaan alat pelindung diri
maka semakin besar kesempatan terjadinya kecelakaan kerja. Perusahaan
memiliki kewajiban untuk melindungi karyawannya dengan memberikan
penjelasan tentang kondisi dan bahaya tempat kerja, peralatan perlindungan diri
(APD) yang diharuskan dan diharuskan, APD bagi karyawan, dan cara dan sikap
yang aman untuk melakukan pekerjaan. Pengetahuan dan sikap penggunaan APD
dengan kejadian kecelakaan kerja di tempat kerja, yang berarti apabila
pengetahuan dan sikap penggunaan APD tinggi, maka kejadian kecelakaan kerja
akan menurun, karena pengetahuan adalah hasil dari proses mengetahui setelah
mengindera suatu objek. Pengetahuan memainkan peran penting dalam
pembentukan perilaku, dan akan menumbuhkan sikap positif untuk menghadapi
bahaya di tempat kerja (Rudyarti, 2017)

7
Macam-Macam Alat Pelindung Diri (APD) (Rias Arsy et al., 2022)

1. Pelindung Kepala: Alat ini melindungi kepala Anda dari benturan, kejatuhan
benda lunak atau keras, dan pukulan. Alat perlindungan diri ini terdiri dari helm
pengaman, tudung kepala, pengaman, dan penutup rambut. Pelindung kepala
setengah lingkungan biasanya memiliki tali di dagu.

2. Pelindung Mata: Alat pelindung mata membantu melindungi mata Anda dari
debu, kotoran, dan bahan kimia di lingkungan proyek. Masker selam, goggles,
masker muka penuh, tameng muka, dan kacamata pengaman adalah beberapa
jenisnya. Setiap jenis memiliki tujuan unik dan standarnya sendiri.

3. Pelindung Tangan: Sarung tangan adalah jenis pelindung tangan yang paling
populer karena melindungi jari-jari Anda dari panas, api, radiasi, udara dingin,
virus, bakteri, kotoran, dan zat kimia berbahaya. Biasanya, sarung tangan terbuat
dari bahan yang nyaman untuk digunakan, seperti kulit, kanvas, karet, kain, dan
bahkan logam.

4. Pelindung Kaki APD ini melindungi kaki dari cairan panas atau dingin, benda
lunak atau keras, benda tajam, panas uap, dan campuran bahan kimia. Alat ini
juga mencegah kaki tergelincir saat suhu tinggi. Alat pelindung diri ini biasanya
digunakan dalam pekerjaan yang berkaitan dengan pengecoran, peleburan,
instalasi listrik, dan konstruksi bangunan.

5. Pelindung Telinga: Pekerja harus menggunakan penutup telinga atau ear plug
untuk melindungi telinga mereka dari suara keras. Saat mesin atau alat berat
bekerja, peralatan pelindung diri yang satu ini sering digunakan. Dengan
demikian, karyawan dapat tetap fokus selama bekerja.

8
6. Pelindung Saluran Pernapasan: Seperti namanya, alat ini melindungi saluran
pernapasan dengan memfilter udara yang tercemar dan kemudian mengirimkan
udara bersih ke area pernapasan. Alat ini terdiri dari respirator, masker, respirator
airline, respirator emergency, dan respirator self-contained. Dua kategori alat
pelindung saluran pernapasan adalah air supply dan air purifying.

7. Pakaian Pelindung: Pakaian pelindung melindungi sebagian atau seluruh tubuh


dari udara panas, dingin, atau suhu ekstrim. Pakaian pelindung dapat berupa
rompi, jaket, atau celemek.

2.2.2 Lingkungan Kerja

Setiap perusahaan memiliki karyawan yang ditugaskan untuk melakukan


kegiatan operasional. Mereka bekerja di lingkungan kerja yang kemungkinan
memengaruhi produktivitas mereka. Lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif
meningkatkan produktivitas karyawan, sedangkan lingkungan kerja yang tidak
nyaman dan tidak kondusif dapat mengganggu konsentrasi mereka. Oleh karena
itu, pimpinan perusahaan harus memperhatikan lingkungan kerja karyawan
mereka untuk memastikan bahwa mereka tetap produktif (Panjaitan, Maludin,
2019).
(Himma, 2017)Secara garis besar, lingkungan kerja terbagi menjadi dua
kategori: lingkungan kerja fisik dan non-fisik. Lingkungan kerja fisik terdiri dari
struktur kerja, tanggung jawab kerja, perhatian dan dukungan pimpinan, kerja
sama kelompok, dan kelancaran komunikasi. Lingkungan kerja fisik terdiri dari
pewarnaan, penerangan, udara, suara bising, ruang gerak, dan keamanan dan
kebersihan .

2.2.3 Keamanan Mesin Kerja

Keselamatan kerja berkaitan dengan mesin,alat kerja, bahan, proses


pengolahan, landasan kerja, dan lingkungan kerja, serta cara pekerjaan dilakukan
dan proses produksi. bagian produksi harus tetap terhubung dengan mesin dan

9
peralatan yang meningkatkan risiko kecelakaan kerja selama proses bisnis.
Beberapa risiko yang dapat terjadi di perusahaan adalah kerusakan pada alat
potong, alat pemanas, alat setting bahan, peralatan perawatan, komponen yang
diuji, dan komponen yang kurang.menggunakan peralatan tertentu dengan cara
yang menyimpang dari tujuan lain, bekerja di tempat yang berbahaya tanpa
perlindungan operasi mesin yang tidak sesuai dengan keahliannya, operasi tanpa
otorisasi, membuat alat pengaman tidak berfungsi, menghilangkan alat pengaman,
perawatan alat yang sedang beroperasi, beban kerja yang berlebihan, penempatan
yang tidak tepat, pengangkatan yang tidak sesuai prosedur, tempat yang tidak
aman, peringatan yang tepat, memperbaiki peralatan secara salah, bekerja dengan
kasar (Priyohadi and Achmadiansyah, 2021).

2.2.4 Perilaku Kerja


Perilaku tidak aman didefinisikan sebagai kelelahan manusia dalam sikap dan
tindakan. Jenis keselahan manusia dapat dibagi menjadi beberapa kategori:
1. Kesalahan yang disebabkan oleh lupa
ini terjadi ketika seseorang mengetahui, mampu, dan berniat untuk melakukan
sesuatu secara benar dan aman dan telah terbiasa melakukannya. Misalnya,
Anda menekan tombol yang salah.
2. Kesalahan karena tidak tahu
Kesalahan yang terjadi karena tidak tahu cara melakukan pekerjaan secara
benar dan aman atau karena perhitungan yang salah. Kesalahan ini mungkin
disebabkan oleh kurangnya pelatihan, kesalahan intruksi, atau informasi yang
berubah yang tidak diberitahukan.
3. Kesalahan akibat ketidakmampuan
kesalahan yang terjadi karena seseorang tidak mampu melakukan tugasnya
dengan baik. Misalnya, karyawan menghadapi tugas yang terlalu berat, terlalu
banyak tanggung jawab fisik dan mental, dan terlalu banyak tanggung jawab.
4. Kesalahan yang disebabkan oleh aturan
ketika karyawan tidak melakukan pekerjaan yang seharusnya mereka
lakukan atau melakukan aktivitas yang tidak sesuai dengan standar dan

10
prosedur yang diterapkan. Misalnya, karyawan tidak melakukan pekerjaan
sesuai dengan instruksi kerja yang telah dibuat (Monalisa, Sibakir and
Listiawati, 2022).

2.3 Kerangka Konsep

Variabel Independen Variabel Dependen


Faktor-Faktor Kecelakaan Kerja

1. Penggunaan Alat
Pelindung Diri
Kecelakaan Kerja
2.4 :2. Lingkungan Kerja
2.4 Hipotesis Penelitian
3. Mesin Kerja

4. Perilaku Pekerja

Berdasarkan bangan diatas diperoleh hipotesis sebagai berikut :

Ha : Ada nya pengaruh antara Lingkungan tempat kerja dengan kecelakaan


kerja pada pekerja produksi di PT.prestige packages Indonesia.

H0 : Tidak ada pengaruh antara Lingkungan tempat kerja dengan kecelakaan


kerja pada pekerja produksi di PT.prestige packages Indonesia.

Ha : Ada nya pengaruh antara alat pelindung diri dengan kecelakaan kerja
pada pekerja produksi di PT.prestige packages Indonesia.

H0 : Tidak ada pengaruh antara antara alat pelindung diri dengan kecelakaan
kerja pada pekerja produksi di PT.prestige packages Indonesia.

Ha : Ada nya pengaruh antara keamanan mesin kerja dengan kecelakaan kerja
pada pekerja produksi di PT.prestige packages Indonesia.

11
H0 : Tidak ada pengaruh antara keamanan mesin kerja dengan kecelakaan
kerja pada pekerja produksi di PT.prestige packages Indonesia.

Ha : Ada nya hubungan antara perilaku pekerja dengan kecelakaan kerja pada
pekerja produksi di PT.prestige packages Indonesia.

H0 : Tidak ada hubungan antara perilaku pekerja dengan kecelakaan kerja


pada pekerja produksi di PT.prestige packages Indonesia.

12
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu penelitian

3.1.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah letak dimana penelitian akan dilakukan


memperoleh data atau informasi yang diperlukan dan berkaitan dengan
permasalahan penelitian. Adapun lokasi penelitian ini dilakukan pada PT.Prestige
Packages Indonesia Jl. Dosomuko Ujung Baru Pelabuhan Belawan 1 Kecamatan
Medan Belawan Sumut 20411.

3.1.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian yang berjudul “ fakktor yang mempengaruhi kecelakaan


kerja pada bagian produksi PT.prastige Packages Indonesia Tahun 2024”
dilaksanakan pada bulan Maret 2024.

3.2 Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi


kecelakaan kerja di bagian produksi PT. Pratigge Packages Indonesia. Ini
dilakukan melalui metode survei analitik observasional kuantitatif.dengan desain
penelitian cross-sectional, atau potongan lintang, di mana variabel independen
diukur secara langsung pada satu waktu.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

3.3.1 Populasi Penelitian

Menurut Djarwanto (1994), Populasi mengacu pada jumlah total dari satuan
atau individu yang karakteristiknya akan diteliti. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh responden yang bekerja di bagian produksi sebanyak 24 orang di
PT.Prestige Packages Indonesia.

13
3.3.2 Sampel Penelitian
Jumlah dan karakteristik populasi dianggap sebagai sampel (Sugiyono 2016).
Sampling jenuh adalah metode pengambilan sampel di mana semua populasi
dijadikan sampel (Sugiyono 2016). Maka sampel dalam penelitian ini adalah 24
orang.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Data dibagi menjadi dua, berdasarkan sumbernya:

3.4.1 Data Primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan dari responden melalui


pengukuran langsung, kuesioner, panel, dan wawancara dengan narasumber
(Tersiana, 2018). Dalam penelitian ini, responden mengisi kuesioner dengan benar
tentang lingkungan kerja, sikap mereka terhadap penggunaan APD, keamanan
peralatan mesin, dan perilaku kerja.

3.4.2 Data Sekunder

Data sekunder merupakan data pendukung yang diperoleh dari laporan


accident tahun 2020 sampai tahun 2023 yang ada di PT.Prastige Packages
Indonesia.
3.5 Definisi Operasional

DEFINISI
ALAT SKALA HASIL
NO VARIABEL OPERASION PARAMETER
UKUR UKUR UKUR
AL
A DEPENDEN Kecelakaan Accident Kuision Nomin 1.Ya
kerja adalah Incident er dan al ( kode 1)
suatu Nearmiss observa
kejadian si 2.Tidak
yang tidak

14
dikehendaki (kode 0)
dan tidak
tidak diduga
semula yang
dapat
menimbulka
n korban
jiwa dan
harta benda
B INDEPEND
EN
1 Penggunaan Tindakan 1.Masker Kuision Ordina 1.Baik
APD untuk 2.Saftey er l (kode 1)
melindungi shoes 2.Buruk
pada saat 3.Helm (kode 0)
melakukan 4.Sarung
pekerjaan tangan
5.Ear plug
2 Lingkungan Lingkungan 1.fisik Kuision Ordina 1.Lingkung
tempat kerja kerja adalah 2.biologi er l an tempat
segala hal 3.kimia kerja
yang berisiko
berhubunga (kode 1)
n dengan 2.Lingkung
aktivitas an tempat
karyawan di kerja tidak
tempat kerja berisiko
(kode 0)
3 Keamanan Keamanan 1.Kondisi Kuision Ordina 1.Mesin
mesin kerja mesin kerja mesin er l aman
merupakan 2.Ketersedia (kode 1)

15
tindakan an alat 2.Mesin
untuk pengaman tidak aman
menambahk mesin (kode 0)
an suatu alat 3.Letak
atau mesin. mesin
Sesuatu
yang dapat
membantu
pekerja
terhindar
dari
kecelakaan
kerja
4 Perilaku Perilaku Tindakan observa Ordina 1.Baik
pekerja adalah suatu karyawan si l (kode 1)
tindakan dalam 2.Buruk
seorang atas melakukan (kode 0)
sesuatu pekerjaan
dengan cara
tertentu

3.6 Aspek Pengukuran


3.6.1 Kecelakaan Kerja

Kecelakaan kerja diukur dengan menggunakan kuisioner . kecelakaan kerja


terdiri dari 2 kategori yaitu:

1. Pernah mengalami kecelakaan kerja jika responden menjawab "Ya"; dan

2. Tidak pernah mengalami kecelakaan kerja jika responden menjawab


"Tidak".

16
3.6.2 Lingkungan Tempat Kerja
Segala sesuatu yang berkaitan dengan cara karyawan berinteraksi di tempat
kerja disebut lingkungan tempat kerja.Kuisioner yang digunakan untuk
melakukan penelitian lingkungan tempat kerja terdiri dari lima pertanyaan dan
terdiri dari dua kategori, yaitu :

1. Jika responden menjawab "Ya", lingkungan tempat kerja dianggap aman.

2. jika responden menjawab "Tidak", lingkungan tempat kerja dianggap


tidak aman

3.6.3 Penggunaan aAlat Pelindung Diri

Untuk mengetahui penggunaan APD pada karyawan, degan melakukan survei


yang terdiri dari lima pertanyaan dan terdiri dari dua kategori, yaitu :

1. Apabila responden menjawab "Ya", APD digunakan.

2. Apabila responden menjawab "Tidak", APD tidak digunakan.

3.6.4 Keamanan Mesin Kerja

Untuk meningkatkan keamanan mesin kerja, harus memasukkan alat atau


komponen yang dapat membantu pekerja menghindari kecelakaan kerja. Dalam
penelitian ini menggunakan kuisioner yang terdiri dari lima pertanyaan.Keamanan
mesin kerja terbagi menjadi dua kategori:

1. Apabila responden menjawab "Ya", keamanan mesin kerja dianggap aman

2. apabila responden menjawab "Tidak", keamanan mesin kerja dianggap


tidak aman.
3.6.5 Perilaku Pekerja
Bagaimana seseorang melakukan sesuatu dengan cara tertentu disebut perilaku
kerja. Dalam penelitian ini, saya menemukan bahwa masih ada karyawan

17
PT.Prastige Packages Indonesia yang menghadapi masalah pekerjaan karena
perilaku mereka. Hal-hal seperti tidak menggunakan alat kerja dengan benar dapat
menyebabkan luka atau tusukan tajam.

3.7 Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data memerlukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Editing (Penyutingan Data)


Penyutingan data adalah prosedur untuk mengevaluasi dan memperbaiki
isian formulir atau kuesioner yang sudah dibuat.

2. Coding Sheet (Membuat Lembaran Kode)


Untuk memudahkan pengolahan data, metode coding sheet dapat
digunakan untuk mengubah data dari kalimat ke angka atau bilangan
numeric.

3. Data Entry (Memasukkan Data)


Nilai pengukuran diubah menjadi kode yang dimasukkan ke dalam program
atau perangkat lunak.

4. Cleaning (Pembersihan Data)


Semua data dari setiap sumber data atau responden harus dicek kembali
untuk memastikan Kemungkinan adanya kesalahan kode, cacat, dan
sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi.

3.8 Metode Analisis Data

3.8.1 Analisis Univariat

18
Pada penelitian ini, analisis data menggunakan analisis uji univariat. Uji
univariat menganalisis masing-masing variabel, termasuk data responden dan
masing-masing jawaban pertanyaan mereka. Tujuan dari analisis univariat ini
adalah untuk menentukan distribusi frekuensi dari masing-masing variabel. Hasil
analisis ini akan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase.

3.8.2 Analisis bivariat

Tujuan dari analisis ini adalah untuk menjelaskan hubungan antara variabel
dependen dan variabel independen Uji chi-square dapat digunakan untuk
mengevaluasi frekuensi yang diselidiki atau hasil observasi untuk mengetahui
apakah ada hubungan atau percobaan antara variabel dependen dan variabel
independen. Jika nilai p value > 0,05 maka, Ho diterima yang berarti bahwa tidak
ada hubungan antara variabel dependen dan variabel independen. Sebaliknya, jika
nilai p < 0,05, maka Ho ditolak, yang berarti bahwa ada hubungan antara variabel
dependen dan variabel independen.

DAFTAR PUSTAKA

Amelita, R. (2019) ‘Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Kecelakaan Kerja Pada

19
Pekerja Bagian Pengelasan Di Pt. Johan Santosa’, PREPOTIF Jurnal Kesehatan
Masyarakat, 3(1), p. 36.

Gide, A. (2020) ‘Klasifikasi Kecelakaan Kerja’, Angewandte Chemie


International Edition, 6(11), 951–952., pp. 5–24.

Himma, M. (2017) ‘Analisis Pengaruh Faktor Lingkungan Kerja Terhadap


Kinerja Karyawan Politeknik Negeri Malang’, Adbis: Jurnal Administrasi dan
Bisnis, 11(2), p. 147. Available at: https://doi.org/10.33795/j-adbis.v11i2.25.

Iqbal, M. and Kamaruddin, A. (2021) ‘Analisis Faktor Penyebab Kecelakaan


Kerja Pada Pekerja Pertambangan’, Jurnal Keselamatan Kesehatan Kerja Dan
Lingkungan , 02(1), pp. 64–70. Available at: http://jk3l.fkm.unand.ac.id/%7C.

Kristiawan, R. and Abdullah, R. (2020) ‘Faktor Penyebab Terjadinya Kecelakaan


Kerja Pada Area Penambangan Batu Kapur Unit Alat Berat PT. Semen Padang’,
Jurnal Bina Tambang, 5(2), pp. 11–21.

Monalisa, U., Sibakir and Listiawati, R. (2022) ‘Faktor-Faktor Yang Berhubungan


Dengan Perilaku Tidak Aman Pada Pekerja Service Pt. Agung Automall Cabang
Jambi’, Jurnal Inovasi Penelitian, 2(10), pp. 3391–3398. Available at: https://stp-
mataram.e-journal.id/JIP/article/view/1332.

Panjaitan, Maludin, S. (2019) ‘Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap


Produktivitas Kerja’, Management Analysis Journal, 3(12), pp. 1–12.

Priyohadi, N.D. and Achmadiansyah, A. (2021) ‘Hubungan Faktor Manajemen


K3 Dengan Tindakan Tidak Aman (Unsafe Action) Pada Pekerja Pt Pelabuhan
Penajam Banua Taka’, Jurnal Baruna Horizon, 4(1), pp. 1–14. Available at:
https://doi.org/10.52310/jbhorizon.v4i1.51.

Putri, D.N. and Lestari, F. (2023) ‘Analisis Penyebab Kecelakaan Kerja Pada
Pekerja di Proyek Konstruksi : Literatur Review’, Jurnal Kesehatan Masyarakat,
7(1), pp. 444–460.

Rias Arsy, G. et al. (2022) ‘Penerapan Apd (Alat Pelindung Diri) Lengkap Untuk

20
Menunjang Kesehatan Dan Keselamatan Kerja Di Pabrik Tahu “Rukun” Desa
Dadirejo Kecamatan Margorejo Kabupaten Pati’, Jurnal Pengabdian Kesehatan,
5(2), p. 177. Available at: http://jpk.jurnal.stikescendekiautamakudus.ac.id.

Rudyarti, E. (2017) ‘Hubungan Pengetahuan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja


Dan Sikap Penggunaan Alat Pelindung Diri Dengan Kejadian Kecelakaan Kerja’,
Journal of Industrial Hygiene and Occupational Health, 2(1), pp. 31–43.

Tjahjanto, R. and Azis, I. (2016) ‘Analisis Penyebab Terjadinya Kecelakaan Kerja


Di Atas Kapal Mv. Cs Brave’, Kapal, 13(1), pp. 13–18. Available at:
https://doi.org/10.12777/kpl.13.1.13-18.

LAMPIRAN KUISIONER

Kuisioner Penelitian

21
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECELAKAAN KERJA
PADA BAGIAN PRODUKSI DI PT.PRASTIGE PACKAGES INDONESIA

IDENTITAS RESPONDEN

Nama Lengkap :

Jenis Kelamin :

 Laki-Laki
 Perempuan

Usia :

 17-30 Tahun
 30-45 Tahun
 45-55 Tahun

Pendidikan Akhir :

 SD
 SMP
 SMA
 D3/S1/S2

Berilah tanda ceklis (√ )pada jawaban yang anda anggap paling tepat

1. Penggunaan Alat Pelindung Diri

22
NO PERTANYAAN JAWABAN
Ya Tidak
1 Apakah perusahaan anda menyediakan alat pelindung diri (APD)
yang sesuai dengan risiko bahaya yang ada dan jenis pekerjaan
yang dilakukan di tempat kerja?

2 Apakah APD mengganggu pekerjaan Anda?

3 Apakah ada peraturan perusahaan yang mengharuskan Anda


menggunakan APD?

4 Apakah kondisi APD Anda stabil?

5 Apakah memakai APD akan bermanfaat untuk Anda pada waktu


Anda bekerja?

2. Lingkungan Kerja

NO PERTANYAAN JAWABAN
Ya Tidak
1 Apakah lingkungan kerja anda aman?

2 Apakah semua sisa produksi dibuang dari tempat kerja dan


lingkungan sekitarnya dan ditempatkan di lokasi yang telah
ditentukan?

3 Apakah suara mesin di tempat kerja tidak mengganggu anda?

4 Apakah lantai aman dari kondisi licin?

23
5 Apakah tempat kerja Anda memastikan bahwa karyawan anda
aman saat bekerja?

3. Mesin Kerja

NO PERTANYAAN JAWABAN
Ya Tidak
1 Apakah posisi mesin yang Anda gunakan tepat?

2 Apakah ada pengamanan pada mesin kerja yang Anda gunakan?

3 Apakah anda nyaman menggunakan mesin kerja yang ada di


perusahaan

4 Apakah kondisi mesin kerja yang Anda gunakan baik?

5 Apakah Anda pernah bekerja dengan peralatan yang tidak


berfungsi dengan baik?

4. Perilaku Kerja

NO PERTANYAAN JAWABAN
Ya Tidak
1 Apakah Anda selalu mengikuti prosedur kerja perusahaan?

2 Apakah Anda melakukan tugas sesuai dengan wewenang Anda?

3 Apakah peralatan yang Anda gunakan benar-benar sesuai


dengan fungsinya?

24
4 Apakah Anda selalu sehat dan tidak pernah mengantuk saat
mengoperasikan mesin?
5 Dalam melakukan pekerjaan,apakah tubuh dan anggota tubuh
anda selama ini berada dalam posisi yang tepat untuk melakukan
pekerjaan tersebut?

5. Kecelakaan Kerja

NO PERTANYAAN JAWABAN
Ya Tidak
1 Saya mengalami kecelakaan di tempat kerja,ruang produksi,
karena benda keras dari bahan kerja atau alat membuat saya
terluka
2 Di ruang produksi, saya pernah mengalami kecelakaan kerja
yang mengganggu saya karena suara alat dan mesin.

3 Saat bekerja di ruang produksi, saya pernah tertimpa benda dan


mengalami cedera.

4 Saat bekerja di ruang produksi, saya pernah yerkena arus listrik


dan terluka.

5 Prosedur kerja (urutan kerjaa waktu untuk perbaikan dan


penggunaan alat) telah menyebabkan saya cedera.

25

Anda mungkin juga menyukai