Anda di halaman 1dari 27

MEKANISME BENDAHARA PENGELUARAN PADA

PENATAUSAHAAN UPTD BALAI PERLINDUNGAN TANAMAN


PANGAN DAN HORTIKULTURA SUMATERA SELATAN

TANDA PERSETUJUAN LAPORAN KKL

UNIVERSITAS
SUMATERA SELATAN

OLEH

INDAH NURUL UTAMI


1702110052

Menyetujui Dosen Pembimbing

MULYATI.SE.M.H.I

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA SELATAN
PALEMBANG 2020
PANITIA PENGUJI

Pada hari ini.......................Tanggal.....................Bulan........................Tahun


Dua Ribu Dua Puluh Panitia Penguji Laporan Kuliah Kerja Lapangan
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Selatan (USS) telah melaksanakan
ujian Laporan Kuliah Kerja Lapangan Terhadap Mahasiswi:

NAMA : INDAH NURUL UTAMI


NIM : 1702110052
FAKULTAS : EKONOMI
JUDUL : MEKANISME BENDAHARA PENGELUARAN PADA
PENATAUSAHAAN PADA UPTD PERLINDUNGAN
PANGAN DAN HORTIKULTURA

Panitia Penguji

1. ............................................. ( )
2. ............................................. ( )
3. KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Segala puji bagi Allah Subhanahu Wata’ala atas berkat rahmat serta karunianya
yang telah memberikan kepada penulis sehingga penulisan laporan Kuliah Kerja
Lapangan(KKL) yang berjudul, “Mekanisme Bendahara Pengeluaran Pada
Penatausahaan UPTD Balai Perlindungan Tanaman Pangan Dan
Hortikultura Provinsi Sumatera Selatan” ini dapat terselesaikan dengan baik

Selama kegiatan kuliah kerja lapangan yang dilakukan di UPTD Balai


Perlindungan Tanaman Pangan Dan Hortikultura, penulis mendapatkan banyak
manfaat dan pengalaman yang sangat berharga guna menghadapi dunia kerja
sesungguhnya. oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Rektor Universitas Sumatera Selatan, Yudha Pratomo Mahyudin, M.sc,Phd


2. Wakil Rektor 1 Universitas Sumatera Selatan, DR.Ir. Leila Kalsum,MT
3. Wakil Rektor 2 Universitas Sumatera Selatan, Wiwiek
Widharti,SE.,AK.M.Com
4. Bapak Iman Teguh Santoso, S.Sos,MM,P.hd
5. Bapak Firmansyah, SE, M.Si Sebagai Plt.Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Selatan (USS)
6. Riri Hanifa, SE,MM Sebagai Ketua Program Studi Manajemen
7. Ibu Mulyati, SE,M.H.I sebagai pembimbing KKL
8. Ibu Tuti Murti,SP selaku kepala balai Baperlintan Provinsi Sumatera Selatan
9. Kedua Orang Tua Penulis yang telah memberikan semangat serta
mendoakan penulis
10. Serta teman-teman mahasiswa/mahasiswi KKL yang telah menunjukan
kekompakan dan kerjasama yang baik selama melaksanakan KKL.
Dalam penulisan laporan kuliah kerja lapangan ini tentunya penulis menyadari
bahwa laporan ini masih banyak terdapat kekurangan. Namun berkat bimbingan,
petunjuk serta saran-saran dari berbagai pihak,maka kesulitan tersebut dapat
diatasi dengan baik
DAFTAR ISI

SAMPUL DEPAN/COVER
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN LAPORAN KKL
HALAMAN KATA PENGANTAR
HALAMAN DAFTAR ISI
HALAMAN DAFTAR TABEL
HALAMAN DAFTAR GAMBAR
HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN

BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang Masalah .................................................................................
B Tujuan penelitian .............................................................................................
C Manfaat penelitian ...........................................................................................
D Metodologi ......................................................................................................
1. Lokasi dan
waktu......................................................................................
2. Data yang
digunakan................................................................................
3. Teknik pengumpulan
data..............................................................................

BAB II PROFIL ORGANISASI DAN AKTIVITAS PENELITAN

1. Pofil Organisasi.........................................................................................

2.1 Sejarah Berdirinya UPTD Balai Perlindungan Tanaman Sumatera Selatan .......
2.2 Struktur Organisasi ..............................................................................................
2.4 Bidang Staff Hortikultura ....................................................................................
2.5 Keadaan Lingkungan Fisik Dan Sosial ...............................................................
BAB III PELAKSANAAN KERJA KULIAH LAPANGAN

A. Jenis dan Bentuk Kegiatan Kuliah Kerja Lapangan...........................................


B. Prosedur Kerja ...................................................................................................
C. Hambatan yang dihadapi ...................................................................................
D Solusi untuk mengatasi hambatan yang dihadapi...............................................

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan .........................................................................................................
5.2 Saran ...................................................................................................................
BAGIAN AKHIR

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sejalan dengan perkembangan sistem pengelolaan keuangan negara maka


Pemerintah Indonesia telah melakukan perubahan manajemen keuangan
negara sesuai dengan fungsi, baik pada pemerintah pusat maupun pemerintah
daerah. Agar terlaksana secara optimal fungsi penyelenggaraan pemerintah
daerah diikuti dengan penatausahaan keuangan atas semua sumber-sumber
penerimaan daerah semua sumber keuangan yang akan digunakan oleh daerah
untuk
membiayai kebutuhan daerah harus dapat dikelola dengan baik melalui
penatausahaan yang tepat.

Untuk mengatur dan mengelola keuangan dibutuhkan nya bendahara,


Bendahara sangat penting bagi instansi pemerintah hal ini dikarenakan bendahara
selaku pengurus atau penanggungjawab dalam pengelolaan keuangan. Hal ini agar
keuangan suatu instansi pemerintah dapat dilaksanakan dan dikelola ecara efektif
dan efisien, sehingga keuangan suatu instansi dapat dipergunakan secara tepat
guna dan tepat sasaran.

Fungsi Pembendaharaan meliputi:

1) Perencanaan kas keuangan yang baik


2) Pencegahan kebocoran dan penyimpangan pada kas negara
3) Pencairan sumber pembiayaan yang tepat, dan
4) Pemanfaatan dana untuk meningkatkan nilai sumber daya keuangan
Dimana analisis bendahara pengeluaran pada penatausahaan di OPD didasari
dengan DPA-OPD dan telah ditetapkan anggaran kas diterbitkannya surat
penyediaan dana (SPD) sampai diakhiri dengan surat pertanggung jawaban
pengeluaran dana
Dari uraian diatas penulis tertarik untuk mengetahui dan mengambil judul
“Mekanisme Bendahara Pengeluaran Pada Penatausahaan UPTD Balai
Perlindungan Tanaman Pangan Dan Hortikultura Provinsi Sumatera
Selatan.

B. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui dan memahami bagaimana mekanisme bendahara pengeluaran


pada penatausahaan di UPTD Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan
Hortikultura Provinsi Sumatera Selatan

C. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
a. Menambah pengalaman bagi mahasiswa mengenai dunia kerja secara nyata
b. Sebagai sarana mengukur keampuan diri dalam menyelesaikan suatu
permasalahan sesuai dengan bidang ilmu yang dimilliki
c. Dapat digunakan sebagai sarana pengaplikasian ilmu yang diperoleh selama
proses perkuliahan dan menerapkannya dalam dunia kerja
d. Meningkatkan kemampuan, keterampilan dan kreativitas diri dalam
menyelesaikan masalah dalam dunia kerja
2. Bagi Universitas
a. Sebagai proses awal terciptanya hubungan kerjasama antara Universitas
dengan perusahaan serta menciptakan hubungan yang lebih baik antara
Universitas dengan perusahaan tempat mahasiswa melakukan kuliah kerja
lapangan
b. Memperoleh perkembangan nyata pengaplikasian ilmu dlam instansi yang
dapat digunakan sebgai bahan informsai untuk mengembangkan kurikulum
yang terkait dengan ilmu yang diaplikasikan

3. Bagi Instansi/Perusahaan
a. Merupakan sarana penghubung antara perusahaan dan perguruan tingggi
b. Sebagai sarana dalam memperoleh masukan yang berguna bagi
pengembangan perusahaan terkait
c. Membantu tugas dari pegawai perusahaan yang bersangkutan dalam
menyelesaikan pekerjaan
d. Sebagai sarana dalam memperoleh masukan yang berguna bagi pembangunan
perusahaan terkait
e. Sarana alih ilmu dalam bidang ekonomi terutama akutansi yang dapat
dijadikan pembanding antara ilmu yang telah diterapkan pada perusahaan

4. Manfaat bagi pengembangan keilmuan


1. Meningkatnya wawasan mahasiswa dalam dunia kerja sesuai dengan bidang
ilmu
2. Memberikan gambaran pada mahasiswa tentang hubungan antara teori dan
penerapannya serta faktor-faktor yang mempengaruhinya
3. Memberikan bekal dan pengenalan kepada mahasiswa tentang dunia kerja
yang sesuai dengan ilmu

D. Metodologi
1. Jadwal dan Waktu Pelaksanaan
pratikum ini dilaksanakan pada tanggal 01 desember 2020 sampai tanggal 25
desember 2020. kegiatan ini setiap harinya berlangsung mulai dari pukul
07.30-16.00 mulai hari senin-jum’at. Praktek dilakukan di UTPD Balai
Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura jalan kol. H. Barlian Km. 6
Palembang.

2. Metode Penelitian
Penulis meggunakan metode penelitian, metode suatu kerja untuk melakukan
suatu tindakan, atau suatu kerangka berfikir untuk menyusun gagasan sebagai
metode mencari pemecahan permasalahan di UPTD Balai Perlindungan
Tanaman Pangan dan Hortikultura provinsi sumatera selatan. Sehingga
mendapatkan solusi dan pemecahan masalahnya dengan didasari dari data-
data yang ada

Jenis dan metode pengumpulan data.


1. Data Primer
Dalam penelitian didapatkan dari hasil wawancara dibagian seksi
perlindungan tanaman pangan di UPTD Balai Perlindungan Tanaman Pangan
dan Hortikultura provinsi Sumatera Selatan.

2. Data Sekunder
Teknik pengumpulan data sekunder didapatkan dengan data yang bukan
diusahakan sendiri oleh pengumpulnya atau pengolahannya oleh pengamat

3. Data Internal
Data ini didapat dari penulis dimana kuliah kerja lapangan dilakukan di
UPTD Balai Pelindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura.
Yang dimana data internal adalah sebuah data yang menggambarkan suatu
kegiatan ataupun keadaan yang terjadi pada suatu lembaga ataupun instansi
tempat penelitian

3. Teknik pengumpulan data


a) Wawancara
Adalah pengambilan data dengan tanya jawab langsung atau tidak langsung
dengan pihak yang memberikan informasi

b) Observasi/Pengamatan langsung
Adalah mengadakan pengamatan , pencatatan dan analisis sehingga dapat
dijadikan data
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

1. Profi Organisasi

2.1 Sejarah Berdirinya UPTD Balai Perlindungan Tanaman Pangan


Sumatera Selatan
Riwayat singkat berdirinya UPTDBalai Perlindungan Tanaman Pangan
Sumatera Selatan
Balai ini awalnya berdiri tahun 1978, berdasarkan surat keputusan
menteri pertanian No. 530/kpcs/Org./8/1978. Tanggal 24 agustus 1978,
dengan nama UPT (Unit Pelaksanaan Teknis) Balai Proteksi Tanaman
Pangan III (BPTP III). BPTP dibentuk 10 UPT BPTP:
- BPTP I di Medan (Wilayah Sumut dan D.I Aceh)
- BPTP II di Padang (Wilayah Sumbar, Riau, dan Jambi)
- BPTP III di Palembang (Wilayah Sumsel, Lampung, dan Bengkulu)
- BPTP IV di Bandung (Wilayah Jabar, dan DKI Jakarta)
- BPTP V di Semarang (Wilayah Jateng, dan Jogjakarta)
- BPTP VI di Surabaya (Wilayah Jatim)
- BPTP VII di Denpasar (Wilayah Bali, NTB,NTT,dan Timor-timor)
- BPTP VIII di Banjarmasin (Wilayah Kalbar,Kalteng,Kalsel, dan
Kaltim)
- BPTP IX di Ujung Pandang (Wilayah Sulsel, Sulteng, Sulut, Sulawesi
Tenggara)
- BPTP X di Ambon (Wilayah Maluku dan Irian Jaya)
Pada tahun 1994, UPT BPTP menjadi UPT BPTPH Wilayah III masih
berkedudukan di palembang sampai sengan tahun 2001. di era otonomi
daerah, dulu UPT BPTH sumsel berdasarkan perda provinsi sumsel No.
49 tahun 2001 tanggal 12 desember 2001 berupa maenjadi UPTD Balai
Perlindungan Tanaman sumsel. Dan yang terbaru dengan peraturan
gubernur sumsel No 21 tahun 2008 tanggal 18 juli 2008 tentang
organisasi dan tata kerja Unit Pelaksanaan Teksnis Dinas (UTPD) dan
lingkungan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi
Sumatera Selatan, tetap menjadi UTPD Balai Perlindungan Tanaman
Sumsel

VISI
Menjamin tercapainya potensi produksi tanaman yang kontinyu,
berkualitas tinggi dan aman dari residu pestisida
MISI
1. Meningkatkan sumber daya manusia bagi petani dan petugas di bidang
perlindungan tanaman
2. Mengembangkan teknologi pengendalian hama terpadu (PHT) yang efektif,
efisien dan aman
3. Mengembangkan kelembagaan PHT
4. Memberikan informasi dan bimbingan kepada petani dan masyarakat tentang
perlindungan tanaman
5. Memberikan pelayanan dan dukungan kepada petani dan masyarakat dalam
perlindungan tanaman
2.2 Struktur Organisasi

Adapun struktur organisasi balai perlindungan tanaman sumatera selatan yaitu:

Gambar 1. Bagan Susunan Organisasi UPTD Balai Perlindungan Tanaman


dan Hortikultura Sumatera Selatan

KEPALA UPTD

KELOMPOK JABATAN SUBBAGIAN TATA


FUNGSIONAL USAHA

SEKSI PERLINDUNGAN
SEKSI PERLINDUNGAN
TANAMAN HORTIKULTURA
TANAMAN PANGAN

Sumber: Struktur Organisasi ini dapat dari Subbagian Tata Usaha

Tugas dan fungsi pegawai Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura
Berdasarkan perda provinsi sumatera selatan No. 8 Tahun 2008 tentang organisasi
dan tata kerja dinas daerah provinsi sumatera selatan dan peraturan gubernur
sumatera selatan No. 22 tahun 2012 tanggal 06 juni 2012 tanggal 06 juni 2012
tentang organisasi dan tata kerja UPTD di lingkungan dinas pertanian tanaman
pangan dan hortikultura provinsi sumatera selatan dan didukung peraturan
gubernur sumatera selatan No. 30 tahun 2013 tentang uraian tugas dan fungsi unit
pelaksanaan teknis dinas di lingkup dinas pertanian tanaman pangan dan
hortikultura provinsi sumatera selatan. Organisasi balai perlindungan tanaman
terdiri dari:

A. Kepala Balai

B. Subbagian Tata Usaha

C. Kelompok Jabatan fungsional

D. Seksi perlindungan hortikultura

E. Seksi perlindungan tanaman pangan

A. Kepala Balai

Kepala unit pelaksana teknis dinas mempunyai tugas mengamati, memperkirakan,


menerapkan teknologi opersional pengendalian OPT, serta pengawasan pestisida.
Untuk melaksanakan tugas tersebut kepala UPTD mempunyai fungsi:

1. Pengamatan dan penerapan diagnose OPT spesifik lokasi


2. Penerapan rekomendasi pengendalian OPT
3. Pengawasan mutu dan residu serta pemantauan dampak negatif pestisida
4. Pelaksanaan pengamatan dan pendataan tanaman yang mengalami kerusakan,
baik terkena serangan hama atau penyakit maupun terkena bencana alam,
banjir dan kekeringan
5. Pelaksanaan penyusunan program, pembinaan dan evaluasi
6. Pelaksanaan tugas lain diberikan oleh kepada dinas sesuai dengan tugas dan
fungsinya

B. Subbagian Tata Usaha

Tugas subbagian tata usaha yaitu mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan,
pengelolaan urusan tata usaha, kepegawaian,perlengkapan,keuangan dan rumah
tangga dan melaksanakan pembinaan administrasi di lingkungan UPTD Balai
Perlindungan Tanaman Pangan Dan Hortikultura.

C. Kelompok Jabatan Fungsional

Tugas kelompok jabatan fungsional POPT yaitu melaksanakan sebagian tugas


Kepala Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura sesuai dengan
keahlian dan kebutuhan

D. Seksi Perlindungan Tanaman Hortikultura mempunyai tugas:

a. Melakukan penghimpunan, pengelolaan dan penyajian serta


pendokumentasian dan dan informasi organisme penganggu tanaman
hortikultura
b. Melakukan penyiapan bahan peramalan dan pemetaan OPT Hortikultura
c. Melakukan penyusunan pelaksanaan operasional dan sosialisasi teknologi
pengendalian OPT Hortikultura, penanganan DPI dan lingkungan
d. Melakukan penyiapan bahan saran dan pertimbangan mengenai perlindungan
tanaman hortikultura
e. Melakukan pemantauan penggunaan pestisida tanaman hortikltura
f. Melakukan evaluasi pelaporan
g. Merencanakan program dan kegiatan UPTD
h. Memberi petunjuk dan membagi tugas kepada pelaksana
i. Melakukan penilaian sasaran kinerja pelaksana
j. Melaksakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan

E. Seksi Perlindungan Tanaman Pangan mempunyai tugas:

a. Melakukan penghimpunan, pengelolaan dan penyajian serta


pendokumentasian dan dan informasi organisme penganggu tanaman pangan
b. Melakukan penyiapan bahan peramalan dan pemetaan Organisme
Pengganggu Tanaman(OPT)
c. Melakukan penyusunan rencana pelaksanaan operasional dan sosialisasi
teknologi pengendalian OPT pangan, penanganan DPI dan lingkungan
d. Melakukan penyiapan bahan saran dan pertimbangan mengenai
perlindungan tanaman pangan
e. Melakukan pemantauan penggunaan pestisida tanaman pangan
f. Melakukan evaluasi dan pelaporan kegiatan
g. Merencanakan program kegiatan UPTD
h. Memberi petunjuk dan membagi tugas kepada pelaksana
i. Melakukan penilaian sasaran kinerja pelaksana
j Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
Tabel 1. Keadaan Pegawai pada UPTD Balai Perlindungan Tanaman
Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2020

Pendidikan

Jml
SARJANA SLTA
No Lokasi Tugas
(SI/S2)
Non D4 D3 D1 Non SLTP/
Pertan Pertan Perta Perta SD
ian ian nian nian

1 Kantor Balai 14 8 - 1 - 4 7 1 35
2 Laboratoriun PHP
- LPHP Sukarame 3 - - - - 1 1 1 5
- LPHP Belitang 3 - - - 1 3 3 1 11
- LPHP Tugumulyo 3 - - 2 - - - - 5
- LPHP Muara Enim 3 - - - 2 - - - 5
Brigade
3 Proteksi tanaman

- BPT Unit I 1 - - - - - 1 - 2
- BPT Unit II 1 - - - - 1 1 - 3
- BPT Unit II 1 - - - - - 1 - 2
- BPT Unit IV 1 - - - - - - - 1
Petugas
Pengamatan 15 - 1 - 22 13 - - 51
4 Hama dan Penyakit

PNS Pusat yg ditugaskan 3 - - - - 9 2 - 14


Jumlah PNS Pemprov 45 8 1 3 25 22 13 3 119
Jumlah 48 8 1 3 25 31 15 3 134
Sumber: Keadaan Pegawai ini dapat dari subbagian Tata Usaha
2.3 Bidang Staff Hortikultura

Staff Hortikultura Mempunyai tugas dan fungsi:

a. Mempersiapkan berkas administrasi pertanian


b. Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) bagi petani dan petugas di
bidang perlindungan tanaman hortikultura
c. Mengembangkan tekologi Pengendalian Hama Terpadu (PHT) yang
efektif, efesien dan aman
d. Mengembangkan kelembagaan PHT yang diantaranya POS PAH, LPHP,
dan KLINIK PHT
e. Memberikan informasi dan bimbingan kepada petani dan masyarakat
tentang perlindungan tanaman hortikultura
f. Memberikan pelayanan dan dukungan kepada petani dan masyarakat
tentang perlindungan tanaman hortikultura
g. Melakukan pemetaan dan perawatan serangan Organisme Penganggu
Tanaman (OPT)
h. Memfasilitatori pelaksanaan pengendalian Organisme Penganggu Tanaman
(OPT) Hortikultura di tingkat petani di lapangan (penyediaan bahan
pengendalian, dan bimbingan di lapangan)

Adapun seksi-seksi dalam bidang Staff Hortikultura adalah sebagai berikut:

 PUMP (Bendahara) dan Administrasi


PUMP(Bendahara) dan Administrasi mempunyai tugas:
1. Menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan dan
mempertanggung jawabkan uang untuk keperluan belanja negara dalam
rangka pelaksanaan APBN perubahan pada satuan kerja
2. Menguji ketersediaan dana, menyediakan uang persediaan dan
menyampaikan usulan rencana penarikan dana sesuai keperluan belanja
operasional satuan kerja
3. Meneliti kelengkapan dan kebenaran serta keabsahan dokumen/SPJ
perhitungan tagihan permintaan pembayaran yang diajukan oleh PPK
4. Melakukan pengujian dan pembayaran berdasarkan perintah PPK
5. Menolak perintah bayar dari PPK bila :
a. Tagihan pembayaran dimaksud tidak tersedia atau tidak cukup tersedia,
dan
b. Tagihan pembayaran tidak memenuhi persyaratan administrasi dan
tidak didukung dengan tanda bukti yang sah

6. Melakukan pembukuan yang dimulai dari buku kas umum dan buku
pembantu lainnya serta buku prngawasan anggaran bendahara yang
membukukan dari satu DIPA pembukuannya dilaksanakan secara terpisah
untuk masing-masing DIPA
7. Melakukan pemungutan dan menyetorkan pajak sesuai peraturan
perundang-undangan

 Penanggung Jawab Teknis

Penanggung jawab teknis mempunyai tugas yaitu melaksanakan kegiatan teknis


operasional dan kegiatan teknis penunjang yang bersifat pelaksanaan di bidang
perlindungan tanaman pangan dan hortikultura, di bidang pelatihan penyuluhan
pertanian, di bidang pengembangan dan produksi benih tanaman pangan dan
hortikultura serta di bidang pengawasan dan sertifikasi benih tanaman pangan dan
hortikultura pada Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura.

2.4 Keadaan Lingkungan Fisik dan Sosial


1. Situasi dan Kondisi UPTD Balai Perlindungan Tanaman Sumatera Selatan

UPTD Balai Perlindungan Tanaman merupakan salah satu UPTD dibawah Dinas
Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura. Kriteria keberadaan UPTD ini
cukup strategis dan baik karena terletak tidak jauh dari jalan raya sehingga dapat
dijangkau dengan kendaraan umum. Bangunan UPTD ini merupakan hibah dari
pemerintah jepang, dimana bangunannya mencakup beberapa ruangan yaitu:

1. Ruang kepala balai


2. Ruang pelaksanaan teknis sekaligus sebagai perpustakaan
3. Ruang satuan fungsional
4. Ruang tata usaha
5. Ruang satuan kerja
6. Ruang pengendalian
7. Ruang laboratorium
8. Ruang rapat

2. Situasi dan Kondisi Keamanan

Situasi dan kondisi UPTD Balai Perlindungan Tanaman sudah cukup baik.
Namun kondisi keamanan harus lebih di tingkatkan lagi agar keamanan di kantor
tetap terjaga.
BAB III
PELAKSANAAN KERJA KULIAH LAPANGAN

A. Jenis dan Bentuk Kuliah Kerja Lapangan


Sesuai tugas pokok dan fungsi tentang mekanisme bendahara pengeluaran pada
penatausahaan UPTD Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura,
mempunyai tugas dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana
dimaksud,mempunyai fungsi:
1. Surat Penyediaan Dana (SPD)
SPD merupakan dokumen yang menyatakan tersedianya dana untuk
melaksanakan kegiatan sebagai dasar penerbitan SPP
2. Surat Permintaan Pembayaran (SPP)
Merupakan dokumen yang diterbitkan oleh pejabat yang bertangggungg
jawab atas pelaksanaan kegiatan bendahara pengeluaran yang memerlukan
pembayaran
3. Surat Permintaan Membayar (SPM)
Yaitu dokumen yang digunakan atau diterbitkan oleh pengguna anggaran
untuk menerbitkan SP2D atas beban pengeluaran DPA-OPD
4. Surat Perintah Pencairan Dana ( SP2D)
Merupakan dokumen yang diterbitkan oleh BUD berdasarkan SPM yang
telah diajukan
5. Surat Pertanggungjawaban Pengeluaran (SPJ)
Merupakan dokumen yang digunakan untuk mempertanggung jawabkan
semua pengeluaran
Dalam bidang tugas dan fungsi pada bagian ini maka praktikan diberi tugas yang
dilaksanakan di UPTD Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura
yaitu:
1 melakukan pengetikan dokumen kegiatan gerdal
pada pengetikan dokumen kegiatan gerdal menggunakan Ms.Excel.
Dalam pengetikan tersebut praktikan harus menguasai program tersebut
demi melancarkan tugas yang diberikan.
2 mencetak surat perintah tugas
Kegiatan mengubah softcopy menjadi hardcofy dengan menggunakan
mesin printer.
3 melakukan penggandaan dokumen
Dalam menggandakan dokumen sangat diperlukan proses penyebaran
informasi. Maka dari itu praktikan mengunakan alat yaitu mesin fotocopy.

B. Prosedur Kerja
Pada pelaksanaan kuliah kerja lapangan ini praktikan telah mendapatkan beberapa
tugas yang telah diberikan dengan dibantu staff yang ada di UPTD Balai
Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura adapun tugas yang diberikan
sebagai berikut:
1. Melakukan pengetikan dokumen kegiatan gerdal
Dalam kegiatan ini praktikan ditugaskan mengetik OPT padat karya di
poktan tebat nagoan. Dalam tugas ini praktikan harus teliti dalam
pengetikan dan harus diperiksa terlebih dahulu agar tidak melakukan
kesalahan. Maka dari itu praktikan harus menguasai program Ms.Excel
Dalam melakukan pengetikan adapun langkah-langkah sebagai berikut:
a) Praktikan telah disiapkan dokumen kegiatan yang akan diketik
b) Setelah mendapatkan dokumen yang akan diketik praktikan terlebih dahulu
membuka laptop dengan cara menekan tombol power pada monitor
c) Lalu, praktikan membuka program Ms.Excel
d) Setelah membuka program Ms.Excel praktikan memulai pengetikan
e) Jika dokumennya telah terselesaikan maka praktikan akan menyimpan
dokumen tersebut dengan cara menekan ctrl save
f) Kemudian praktikan menutup program aplikasi Ms.Excel
2. Mencetak surat perintah tugas
Dalam kegiatan mencetak surat perintah tugas praktikan menggunakan
mesin printer. Adapun cara dalam mencetak surat perintah tugas tersebut
yaitu:
a) Pada saat ingin mencetak praktik terlebih dahulu menghidupkan mesin
printer dengan cara menekan tombol power
b) pada saat mencetak praktikan harus memastikan laptop tersambung dengan
mesin printer yang akan digunakan
c) Jika sudah tersambung maka praktikan pilih office button, lalu pilih print dan
klik ok
3. Melakukan penggandaan dokumen
Cara yng dilakukan praktikan yaitu menggunakan mesin fotocopy dalam
menggunakan mesin fotocopy adalah:
a) Tekan tombol on pada mesin fotocopy
b) Lalu meletakan lembar kertas yang akan digandakan diatas mesin fotocopy
c) Setelah itu praktikan mengatur tata letak kertas yang akan di fotocopy
d) Tekan tombol angka yang diinginkan untuk jumlah banyaknya
penggandaan
e) Tekan tombol start
f) Tunggu beberapa menit hasilnya akan keluar

C. Hambatan yang dihadapi


Terdapat hambatan yang dihadapi oleh mahasiswa praktek pengalaman Kuliah
Kerja Lapangan (KKL) di UPTD Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan
Hortikultura provinsi sumatera selatan, yaitu:
Mahasiswa atau praktikan tidak begitu banyak membantu pekerjaan pegawai di
bidang seksi perlindungan tanaman pangan dan Tata Usaha di UPTD Balai
Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura Sumatera Selatan dikarenakan
adanya singgungan antara jurusan mahasiswa atau praktikan terhadap bidang
penempatan pada UPTD Balai Perlindungan Tanaman sumatera selatan

D. Solusi untuk mengatasi hambatan-hambatan yang di hadapi


Dari hambatan yang didapatkan pada pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan (KKL)
mahasiswa di UPTD Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura
Provinsi Sumatera Selatan. Maka, adapun solusi untuk menyelesaikan hambatan
tersebut seperti:
1. Praktikan menjadi pro aktif kepada karyawan di bidang Seksi
Perlindungan Tanaman Pangan UPTD Balai Perlindungan Tanaman Pangan
dan Hortikultura sumatera selatan dengan bersosialisasi dan berkomunikasi
lebih baik terhadap prihal yang menanyakan sesuatu pekerjaan yang sedang
dikerjakan dan apa saja yang bisa dibantu oleh praktikan atau mahasiswa
yang KKL tersebut.
2. Menumbuhkan rasa kekeluargaan dan ke akraban terhadap semua karyawan
dibidang Seksi Perlindungan Tanaman Pangan dan seluruh pegawai di
UPTD Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura sumatera
selatan
3. Berusaha mencari tau sendiri dengan berkomunikasi lebih aktif untuk
mendapatkan informasi serta data yang dibutuhkan oleh praktikan
pembuatan laporan KKL praktikan
BAB IV
KESIMPULANAN SARAN
A. Kesimpulan
Dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan ini praktik mendapatkan banyak
pengetahuan secara nyata dalam menerapkan ilmu yang didapat di bangku
kuliah,sehingga dapat dipraktekan secara maksimal dan optimal ketika
melaksanakan KKL.selain itu praktek KKL adalah sarana bagi mahasiswa
untuk mengenal dunia kerja nyata sekaligus mengenal lingkungan dan
kondisi kerja yang nantinya akan dihadapi mahasiswa setelah lulus kuliah
Berdasarkan uraian dalam laporan KKL maka dapat disimpulkan bahwa
dalam dunia kerja diperlukan tanggung jawab,ketelitian,kesabaran yang
tinggi,dan disiplin dalam bekerja.
dalam pembuatan laopran ini maka dappat disimpulkan bahwa:
1. Kuliah kerja lapangan(KKL) dilaksanakan diprovinsi Sumatera Selatan
2. Dalam penempatan praktikan ditempatkan di staff seksi perlindungan
tanaman pangan dan tata usaha.
3. Dalam melaksanakan KKL praktikan melakukan pengetikan dokumen
kegiatan gerdal,mencetak surat perintah dinas dan menggandakan dokumen

B. Saran
Sebelum penulis menutup laporan ini izinkan penulis memberikan sedikit saran.
Adapun saran yang dapat diberikan oleh penulis adalah sebagai berikut:
1) Diharapkan kedepannya perusahaan dapat selalu menerima mahasiswa
dalam mengajukan praktek Kuliah Kerja Lapangan(KKL) dengan tujuan
untuk pengembangan perusahaan.
2) Didalam melaksanaan penatausahaan, bendahara pengeluaran UPTD Balai
Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Selatan
agar dibantu oleh pembantu bendahara pengeluaran yang lebih sesuai,
maka kerja sama antara pembantu bendahara pengeluran dengan bendahara
pengeluaran harus lebih ditingkatkan lagi.
3) Pada bagian seksi perlindungan tanaman pangan dan tata usaha sebaiknya
diberi tambahan laptop lagi, agar penggunaan laptop tidak perlu menunggu.
DAFTAR PUSTAKA

Republik indonesia. Peratutan menteri dalam negeri nomor 55 tahun 2008 tentang
tata cara penatausahaan dan penyusunan laporan pertanggungjawaban bendahara
serta penyampaiannya.

http://kamuskeuangandaerah.com/index.php/surat_penyediaandana_(SPD)
http://kamuskeuangandaerah.com/index.php/surat_surat_perintah_pembayaran
(SPP)
http://kamuskeuangandaerah.com/index.php/surat_surat_perintah_membayar_(SP
M)
http://kamuskeuangandaerah.com/index.php/surat_perintah_pencairan_dana_(SP2
D)

Anda mungkin juga menyukai