Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Kurikulum pendidikan sekolah menengah kejuruan pembangunan pertanian maleipea
menerapkan system pendidikan dibidang pertanian dengan materi atau pelajaran yang diajarkan
kepada siswa adalah teori budidsys komoditi pertanian dan praktek lapangan yang dilaksanakan
pada tahap akhir setelah pendidikan teori sudah selesai dilaksanakan di sekolah.
Pelaksanaan kegiatan lapangan (praktek lapangan) merupak satu paket pendidikan
dibidang yang sangat melekat/berhubungan dengan tujuan siswa mampu menerapkan
pengetahuan dibidang pertanian yang diterapkan di sekolah.
Namun yang perlu dipahami bersama tentang konsep praktek lapangan adalah bukan
memecahkan masalah usaha bidang pertanian secara komperhensif, tetapi yang paling penting
bagi siswa adalah siswa memahami benar manfaat praktek lapangan bagi dirinya yang kelak
menjadi petani yang profesional atau menjadi konseptor untuk kegiatan yang lebih besar.
Praktek lapangan dilaksanakan oleh siswa kelas XII pada SMKN Maleipea difokuskan
pada praktek usaha budi daya tanaman Hortikultura dan padi sawah. Materi praktek yang
diajarkan sebagai berikut:
I. Tanaman Hortikultura
1. Pengendalian Gulma
2. Pengolahan Tanah
3. Persemaian
4. Persiapan media tanam
5. Pembuatan Pupuk
6. Penanaman
7. Pemeliharaan
8. Pemupukan
9. Panen
10.Pengolahan hasil
II.Tanaman Padi
1. Pengolahan tanah
2. Mutu benih (benih yang dianjurkan)
3. Perlakuan benih
4. Penaburan benih
5. Pemeliharaan bibit di persemaian
6. Pemupukan dasar (bokasi dan anorganik)
7. Penanaman
8. Pemeliharaan, yang mencakup:
a. Pengendalian gulma (rumput)
b. Pengendalian OPT (organisme pengganggu tanaman)
c. Pemupukan susulan
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Agar siswa memiliki jiwa berwirausaha dan mampu menerapkan materi-materi di lapangan
yang sudah diterima di sekolah dan juga mampu dalam mengelola sertaa menganalisis suatu
usaha dibidang pertanian secara terampil dan professional dengan memperhatikan situasi dan
kondisi disuatu wilayah.
2. Tujuan khusus
a. Melatih siswa menerapkan budi daya tanaman Hortikultura dan tanaman padi secara baik
b. Melatih siswa menerapkan jarak tanam yang baik
c. Melatih siswa menerapkan teknik pemupukan yang baik
d. Melatih siswa melakukan pengendalian hama dan penyakit secara berkala dan tuntas
e. Melatih siswa agar tahu teknik pasca panen yang baik
f. Melatih siswa agar tahu teknik pengolahan hasil

BAB II

PEMBAHASAN
PELAKSANAAN KEGIATAN PRAKTEK LAPANGAN BUDI DAYA TANAMAN
HORTIKULTURA DAN TANAMAN PADI SAWAH

Materi-materi yang diangkat dalam praktek lapangan adalah semua materi yang dapat
dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu dalam arti materi yang diterapkan sesuai dengan target
waktu yang ditentukan oleh sekolah. Untuk itu dalam pembahasan materi, siswa hanya
membahas materi-materi yang sudah dilaksanakan, antara lain:

I. TANAMAN HORTIKULTURA
1. Pengertian Tanaman Hortikultura
Tanaman Hortikultura berasal dari bahasa Latin Hortus yang artinya tanaman kebun dan
Cultura/Colere yang artinya budidaya. Hortikultura dapat diartikan sebagai tanamanan
kebun. Hortikultura tidak hanya digunakan untuk tanaman kebun saja melainkan untuk
semua jenis tanaman yang dibudidayakan. Salah satu bagian dari tanaman Hortikultura
adalah tanaman Olerikulura atau yang biasa disebut dengan tanaman sayur. Tanaman ini
juga menjadi salah satu kebutuhan pokok manusia dibidang pangan karena banyak sekali
terdapat kandungan gizi yang dibutuhkan oleh tubuh kita.
2. Jenis-jenis tanaman Hortikultura
 Tanaman Buah (Pomologi/Frutikultur)
 Tanaman Sayur(Olerikultur)
 Tanaman Bunga (Florikultur)
 Tanaman Obat (Biofarmaka)
3. Fungsi Tanaman Hortikultura
 Sumber bahan makanan
 Hiasan / keindahan
 Pekerjaan
4. Ciri-ciri tanaman Hortikultura yakni:
 Komoditi hortikultura mudah rusak dan harus segera dikonsumsikarena sebagian
besar memiliki kandungan air yang banyak
 Banyak memiliki kandungan air sehingga apabila dikonsumsi harus berada dalam
keadaan segar
 Harga produk ditentukan oleh kualitas bukan kuantitas. Jika tanaman tersebut
memiliki manfaat atau kualitas yang bagus maka harganyapun menjadi tinggi.
Begitupun sebaliknya,bila produk yang dihasilkan kurang bagus bahkan tidak
berkualitas maka harganya akan rendah.
 Komoditi ini bukan berisi karbohidrat melainkan mengandung vitamin aatau
kandungan gizi lainnya.
5. Keuntungan dan kendala Budidaya Hortikultura
Keuntungan
Tanaman hortikultura ini salah satunya menghasilkan panenan yang selalu
dibutuhkan oleh banyak orang pada umumnya. Produk yang dihasilkan memiliki
daya jual yang sangat tinggi dan besar.
Kendala
Pada tanaman Hortikultura diantaranya pada masalah tempat dan penyakit pada
tumbuhan maka perlu sekali memperhatikan kesehatan pada tumbuhan.

II. TANAMAN PADI


1. Pengadaan benih
- Benih yang sudah disebarkan di masyarakat
- Benih berlabel
- Varietas baru yang sudah beredar
2. Lokasi kegiatan
- Lahan sawah Maleipea
3. Waktu pelaksanaan
- Juli-september 2017
4. Jumlah peserta: 20 orang
5. Pelaksanaan praktek lapangan dengan materi:
a. Perlakuan benih
Perendaman benih
Tujuannya adalah benih terserap air masuk menembusi kulit ari terutama pada bagian
lembaga (titik tumbuh) dengan maksud untuk merangsang pertumbuhan akar.
Waktu perendaman: 12 jam
Merangsang pertumbuhan akar padi
Penirisan benih: penirisan dilakukan selama 6-8 jam
Tujuannya adalah mengurangi volume air dalam padi dan merangsang pertumbuhan
akar dan batang.
Penaburan benih
a. Persiapan alat dan bahan
Alat: ember
Bahan: padi yang sudah ditiriskan
b. Cara memisahkan benih dari karung
 Benih dipisahkan secara perlahan dari karung. Hati-hati agar tidak terjadi
kerusakan akar dan jangan diramas.
 Benih diangkat lalu dimasukkan ke dalam ember untuk ditabur.
c. Teknik menabur benih
 Benihdigenggam lalu ditabur merata diatas permukaan bedengan.
 Usahakan agar benih tidak menumpuk pada bagian tertentu.
 Air dalam bedengan harus dalam kondisi macak-macak selama 3 hari
sampai benih tumbuh merata kemudian baru di airi.
Pemeliharaan persemaian (bibit padi)
a. Jangka waktu pemeliharaan 15-21 hari
b. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan adalah:
 Pengaturan air: tidak boleh melewati tinggi benih
 Rumput dibersihkan
 Pengamatan OPT (organism pengganggu tanaman)
6. Pengolahan tanah
Pengolahan tanah dilakukan setelah benih padi sawah sudah ditaburkan di
bedengan persemaian. Jangka waktu pengolahan pertama (I) sampai dengan pengolahan
terakhir (siap tanam) adalah 3 minggu dengan perhitungan ketika umur bibit di
persemaian mencapai 21 hari, petakan sawah siap untuk ditanam.
a. Tekhnik pengolahan tanah
 Pengolahan tanah pertama (I)
Tanah diolah dengan hand traktor dengan kedalaman 20-25 cm.
Setelah pengolahan tanah pertama (I) petakan yang sudah diolah direndam
selama 2 minggu.
Tujuan perendaman petakan yang sudah diolah adalah untuk member ruang
bagi microorganisme dalam proses penguraian jerami padi atau rumput hijau
yang kelak menjadi unsure hara bagi tanaman padi sawah.
 Pengolahan tanah ke dua (II)
Tanah dicincang atau di rotary dengan sisir
Kurangi ketinggian air dalam petakan agar bias mengetahui tinggi rendahnya
tanah dalam petakan.
Tujuan pengolahan tanah ke dua (II) adalah untuk mendapatkan struktur
tanah yang lumpur atau encer.
Pengolahan yang terakhir ini biasanya bibit padi sudah dicabut dan sudah
dibagikan ke semua petakan untuk ditanam dan umur bibit sudah 21 hari.
7. Pemupukan dasar
- Jenis pupuk yang digunakan adalah
- Dosis pupuk yang digunakan pada pemupukan dasar adalah
- Saat/waktu memupuk
Pupuk diberikan setelah pengolahan tanah ke dua (II) (petak siap tanam).
- Teknik memupuk
 Pupuk ditabur secara merata kesemua petakan yang akan ditanami padi
 Pada saat pemupukan dasar sampai tanam air tidak dimasukkan ke dalam
petakan.
 Petakan dipertahankan dengan kondisi yang macak (berlumpur)
8. Pola tanam dan jarak tanam yang digunakan
- Pola tanam yang digunakan adalah menerapkan pola tanam jajar legowo (3:1) = 3 baris
padi 1 (satu) legowo.
- Jarak tanam yang digunakan:
20 ×10 cm dengan jumlah anakan padi perlobang = 1 batang.
9. Pemeliharaan
a. Pengendalian gulma (rumput)
Penyiangan pertama dilakukan pada minggu ke-2 setelah padi tanam.
b. Pemupukan susulan I.
 Pemupukan susulan I biasanya dilakukan stelah penyiangan pertama (I) yaitu
akhir minggu ke-2 atau awal minggu ke-3
1
 Kebutuhan pupuk dosis untuk susulan pertama (I).
3
c. Pengendalian gulma.
Penyiangan rumput yang ke-2 dilakukan pada minggu ke-4 setelah tanam.
d. Pemupukan susula II
 Dilakukan pada minggu ke-5 setelah penyiangan ke-2
 Jenis pupuk :
1
 Dosis pupuk: dosis dari jumlah yang dibutuhkan.
3
e. Pengendalian OPT
 Dilakukan pada minggu ke-2 dan minggu ke-4 dan sterusnya sampai panen.

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Peningkatan SDM (sumber daya manusia) melalui pendidikan formal dengan


menerapkan system pendidikan yang sinergis dengan perkembangan teknologi jaman ini akan
menambah wawasan bagi generasi muda (aanak didik) untuk terus meningkatkan pengetahuan ke
jenjang yang lebih tinggi atau menjadi petani yang professional.
2. Saran
- Pemaparan materi praktek lebih diarahkan pada pemanfaatan potensi yang sudah ada dan
disesuaikan dengan kearifan local yang masih terus ditingkatkan.
- Pemanfaatan sarana pendukung dalam pelaksanaan praktek lapangan tidak berdampak
pada pencemaran lingkungan.
- Peningkatan pengelolaan limba pertanian dengan menggunakan teknologi tepat guna
untuk menghasilkan berbagai jenis pupuk organic dalam skala usaha yang lebih besar.

Demikian laporan pelaksanaan kegiatan praktek lapangan bagi siswa kelas XII di SMKN
Maleipea tahun ajaran 2017. Semoga bermanfaat bagi generasi yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai