Anda di halaman 1dari 12

Persemaian Padi Sawah 1

PERSEMAIAN PADI SAWAH

Untuk memperoleh bibit padi sawah dapat


dilakukan dengan cara persemaian basah dan kering.
Pemilihan metode persemaian tergantung dengan jumlah
benih yang disemai atau kebiasaan petani setempat.
Umur bibit yang siap dipindahkan atau ditanam
bergantung pada metode tanamnya apakah umur 15 - 21
hari, atau metode SRI yang memerlukan bibit umur 7 -
10 hari, ataupun metode Hazton yang memerlukan bibit
tua (25 - 35 hari semai).

PERSEMAIAN BASAH
Persemaian basah memiliki kelebihan yaitu dapat
menampung benih dalam jumlah besar. Persemaian
basah memiliki beberapa kekurangan yaitu :
 Memerlukan tempat yang luas sehingga waktu yang
dibutuhkan dan tenaga kerja yang lebihan banyak
dalam menyiapkan media.
 Pengontrolan bibit padi yang kurang terpantau.

Amirullah, S.Pt
Penyuluh Pertanian UPTD BPP Kec. Simbang
2 Persemaian Padi Sawah

 Untuk mencabut dan memindahkan bibit dari


persemaian ke lahan sawah memerlukan tenaga kerja
yang lebih banyak.
Lokasi persemaian sebaiknya dalam hamparan
yang luas agar mudah pemeliharaannya dan diupayakan
dekat dengan sumber air dan memiliki drainase yang
baik serta aman dari gangguan bianatang, mudah diairi,
dan persemaian terkena sinar matahari langsung tetapi
tidak dekat dengan sinar lampu yang dapat mengundang
serangan hama dimalam hari.

Tahap Persemaian Basah


Tanah untuk persemaian diolah dengan cara
dibajak dan digaru serta diberi pupuk organik sampai
tanah dalam kondisi melumpur sedalam kira-kira 20 cm.

Amirullah, S.Pt
Penyuluh Pertanian UPTD BPP Kec. Simbang
Persemaian Padi Sawah 3

Bedengan persemaian dibuat lebar 1,0 - 1,5 m


setinggi sekitar 10 cm dan panjangnya bervariasi
tergantung keadaan lahan.

Benih yang telah direndam dan diperam kemudian


ditabur merata. Saat tabur benih kondisi persemaian
macak - macak.
Setelah bibit tumbuh perlu dilakukan pemupukan
jika bibit kurang subur dengan menggunakan urea dosis
40 gram/m2. Apabila terserang hama maka perlu
dikendalikan. Jika tidak ada Urea dapat diganti dengan
pupuk yang disemprotkan melalui daun.

Amirullah, S.Pt
Penyuluh Pertanian UPTD BPP Kec. Simbang
4 Persemaian Padi Sawah

5 hari setelah benih ditabur, persemaian diairi


setinggi kira - kira 1 cm selama 2 hari. Setelah itu
persemaian diairi terus menerus setinggi kira - kira 5 cm.

Sebelum bibit dicabut lahan persemaian perlu


digenangi air selama 1 hari antara 2 - 5 cm agar tanah
menjadi lunak sehingga bibit mudah dicabut dan tidak
rusak.

Amirullah, S.Pt
Penyuluh Pertanian UPTD BPP Kec. Simbang
Persemaian Padi Sawah 5

Persemaian basah juga dapat dibuat modifikasi


sistem dapok untuk memudahkan saat penanaman. Cara
persemaian sistem dapok sebagai berikut :

1. Guludan dibuat berukuran lebar 1,0 - 1,2 m


memanjang sesuai lahan. Guludan / bedengan dialas

Amirullah, S.Pt
Penyuluh Pertanian UPTD BPP Kec. Simbang
6 Persemaian Padi Sawah

plastik, karung atau daun pisang agar akar tidak


tembus ke dalam tanah.
2. Cetakan dapok dapat dibuat dari reng seng berukuran
panjang sekitar 180 cm dan lebar 80 cm. Cetakan
dapok disekat menjadi 12 bagaian berukuran 30 x 40
cm. Cetakan ditaruh di atas guludan yang telah dialas.
3. Media semai dibuat dari campuran tanah, pupuk
organik dan sekam padi dengan perbandingan 7:2:1
kemudian diaduk rata. Setelah media dapok selesai
diisi kemudian diratakan.
4. Benih padi yang sudah diperam ditabur merata.

Amirullah, S.Pt
Penyuluh Pertanian UPTD BPP Kec. Simbang
Persemaian Padi Sawah 7

5. Persemaian disiram air kemudian ditutup dengan daun


pisang, karung atau terpal untuk menghindari burung.
6. Pada umur 5 hari penutup persemaian dibuka.
Aplikasikan pupuk urea di persemaian pada iumur 7
hari dengan dosis 40 gram/m2.

Amirullah, S.Pt
Penyuluh Pertanian UPTD BPP Kec. Simbang
8 Persemaian Padi Sawah

7. Bibit siap dipindahkan sesuai metode tanam yang


dipilih.

PERSEMAIAN KERING
Persemaian kering memiliki beberapa kelebihan
yaitu :
 Mudah menyiapkan media semai.
 Mudah dalam perawatannya.
 Mudah dalam pencabutan bibit dan tidak memerlukan
waktyu yang lama.
 Mudah dibawa ke sawah saat pindah tanam.
 Tenaga kerja yang diperlukan sedikit.
Kelemahannya kurang dapat menampung benih
dalam jumlah besar. Tetapi jika mau meluangkan
tambahan sedikit tenaga kerja, maka semaian kering
tidak hanya bisa untuk metode SRI yang membutuhkan
bibit yang sedikit, tetapi juga dapat digunakan untuk
tanam 2 -3 bibit per lubang tanam.

Amirullah, S.Pt
Penyuluh Pertanian UPTD BPP Kec. Simbang
Persemaian Padi Sawah 9

Tahapan Pembuatan Semaian Kering


a. Persiapan Wadah Semai
Untuk wadah semai dapat menggunakan
plastik/daun pisang/sak semen/nampan plastik/besek
bambu atau keranjang. Jika menggunakan plastik, daun
pisang atau sak semen maka dihamparkan di tanah.
Kemudian semua bagian sisinya ditahan
menggunakan batang kayu agar tanah yang digunakan
untuk persemaian dapat ditahan dengan baik.

b. Persiapan Media Semai


Media semai dapat menggunakan tanah dicampur
pupuk organik dengan perbandingan 3:1. Pastikan pupuk
organik yang digunakan benar - benar matang karena
dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman.

Amirullah, S.Pt
Penyuluh Pertanian UPTD BPP Kec. Simbang
10 Persemaian Padi Sawah

Cara mengecek pupuk organik matang atau tidak


adalah dengan memasukan pupuk organik ember yang
berisi air. kemudian tunggu sampai pupuk mengendap
dan lihat, jika bening berarti pupuk organik matang dan
siap digunakan. Kemudian media semai dimasukan ke
dalam wadah semai dan diratakan.

c. Penebaran Benih
Benih yang sudah direndam dan diperam disebar
merata di permukaan media dengan kepadatan 0,6 - 0,7
kg/m2. Siram dengan air secukupnya. Kemudian tutup
persemaian dengan karung plastik atau terpal atau daun
pisang.

Amirullah, S.Pt
Penyuluh Pertanian UPTD BPP Kec. Simbang
Persemaian Padi Sawah 11

d. Pemeliharaan
Setelah benih tumbuh kira - kira 2 cm (4 hari
setelah semai) penutup dibuka. Penyiraman dilakukan 2x
sehari (melihat kondisi cuaca). Setelah tutup dibuka
maka penyiraman dilakukan 1 hari sekali. Bibit siap
ditanam sesuai metode tanam yang dipilih.

Amirullah, S.Pt
Penyuluh Pertanian UPTD BPP Kec. Simbang
12 Persemaian Padi Sawah

e. Pengangkutan dan Pencabutan


Bibit siap ditanam cukup dibawa dengan wadahnya
jika menggunakan wadah selain daun pisang. Pencabutan
benih tidak memerlukan banyak tenaga kerja.

Sumber Informasi :

Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan.


Teknologi Produksi Padi Sawah.
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.
Teknologi Budidaya Padi.
Penerbit Kanisius. 2002. Budidaya Padi Sawah Tanpa
Olah Tanah.
http://cybex.pertanian.go.id/materipenyuluhan/pembibita
n/persemaian padi dengan cara basah
http://oyiepenyuluhsintang.blogspot.com/2017/04/perse
maian-padi-sawah.html

Amirullah, S.Pt
Penyuluh Pertanian UPTD BPP Kec. Simbang

Anda mungkin juga menyukai