Anda di halaman 1dari 15

PRODUKSI BENIH PADI

Oleh :
BAAQIY A ANISA (H0712041)
EKKY PERMATA DEWI
(H0712065)
FAHRY FAQIHA (H0712072)

Benih Unggul
Benih unggul merupakan salah satu faktor
yang menentukan keberhasilan budidaya
tanaman dan perannya tidak dapat di
gantikan oleh faktor lain, karena benih
sebagai bahan tanaman dan sebagai
pembawa potensi genetik terutama untuk
varietas-varietas
unggul.
Keunggulan
varietas dapat dinikmati oleh konsumen
bila benih yang ditanam bermutu.

Kiat-kiat atau langkah-langkah


yang perlu diperhatikan untuk
memproduksi benih unggul

pemilihan lokasi
Pesemaian
Penanaman
Pemupukan
Pengairan
panen dan pengolahan
benih.

A. Pemilihan Lokasi
Hal yang perlu
dipertimbangk
an dalam
pemilihan
lokasi adalah :

1. kemudaha
n akses ke
lokasi
produksi
2. kondisi
fisik lokasi
dan
3. isolasi.

Kondi
si
Jalan
Transport
asi

B. Persemaian
Teknik pembuatan persemaian
adalah sebagai berikut:
1. Mengolah tanah
2. Membuat bedengan
3. Pemupukan
4. Benih yang mulai berkecambah
ditabur di persemaian

C. Penyiapan
Lahan
Mengelola Tanah
Sempurna
Proses Penyiapan
Lahan

Menekan
Pertumbuhan
Gulma

D. Penanaman
Proses Penanaman :
1. Penanaman dilakukan pada saat bibit berumur 1521 hari, satu bibit per lubang;
2. Bibit yang ditanam sebaiknya memiliki fisiologi
yang sama, dicirikan oleh jumlah daun yang sama
3. Jarak tanam 20x20cm atau 25x25cm bergantung
pada kondisi lahan dan varietas yang ditanam
4. Bibit ditanam pada kedalaman 1-2cm
5. Penyulaman dilakukan 7 hari setelah tanam
dengan bibit dari varietas dan umur yang sama

E. Pemupukan
Kesuburan tanah beragam antar lokasi
karena perbedaan sifat fisik dan kimianya.
Dengan demikian kemampuan tanah untuk
menyediakan hara bagi tanaman juga
berbeda-beda. Pemupukan dimaksudkan
untuk menambah penyediaan hara sehingga
mencukupi kebutuhan tanaman untuk
tumbuh dan berproduksi dengan baik.

Anjuran umum pemupukan


yaitu :
1. 120-240 kg/ha urea
2. 100-120 kg/ha SP36
3. 100-150 kg/ha KCl

F. Pengairan
Sejak saat tanam hingga seminggu
kemudian, air perlu tersedia secara
cukup untuk mendukung pertumbuhan
akar tanaman dan mendorong
pertumbuhan anakan baru.

Jika permukaan air


terlalu tinggi,
pertumbuhan
anakan tertekan.

Tanaman padi umumnya


memerlukan aerasi yang
baik

pengairan berselang sangat dianjurkan dengan urutan sebagai


berikut:
Selesai tanam, ketinggian air sekira dua sentimeter selama tiga
hari;
Setelah periode tersebut, air pada petak pertanaman dibuang
sampai kondisi macak-macak dan dipertahankan selama 10
hari;
Dari fase pembentukan anakan sampai inisiasi primordia bunga,
lahan pertanaman digenangi air setinggi tiga sentimeter;
Menjelang pelaksanaan pemupukan susulan pertama, dilakukan
lagi drainase dan penyiangan;
Pada fase primordia bunga sampai dengan fase bunting, lahan
digenangi setinggi lima sentimeter, untuk menekan
pertumbuhan anakan baru;

Selama masa bunting sampai fase berbunga, lahan


pertanaman secara periodik diairi dan dikeringkan secara
bergantian. Petakan diairi setinggi lima sentimeter
kemudian dibiarkan sampai kondisi sawah kering selama
dua hari dan kemudian diari kembali sampai setinggi
lima sentimeter dan seterusnya.
Pada fase pengisian gabah, ketinggian air dipertahankan
sekitar 3 cm;
Setelah fase pengisian gabah, sawah secara periodik
diairi dan dikeringkan secara bergantian;
Seminggu menjelang panen, sawah mulai dikeringkan
agar proses pematangan gabah lebih cepat dan lahan
tidak becek sehingga memudahkan saat panen.

G. Penyiangan

Penyiangan dilakukan minimal 2-3


kali tergantung keadaan gulma.
Penyiangan dapat mengunakan
landak atau gasrok. Penyiangan
dilakukan pada saat pemupukan.

H. Pengendalian Hama
Penyakit
Pengendalian hama dan penyakit harus
dilakukan secara terpadu. Untuk itu
beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam produksi benih yaitu:
1. Hindari penanaman di daerah endemis
hama dan penyakit
2. Apabila penanaman benih dilakukan di
daerah endemis hama penyakit, terapkan
teknologi PHT dengan pemantauan
keberadaan hama penyakit

I. Rouging atau Seleksi / Pemurnian


Salah satu syarat dari benih bermutu
adalah memiliki tingkat kemurnian
genetik yang tinggi, oleh karena itu
rouging perlu dilakukan dengan
benar dan dimulai mulai fase
vegetatif sampai akhir pertanaman.
Rouging dilakukan untuk membuang
rumpun-rumpun tanaman yang ciriciri morfologisnya menyimpang dari
ciri-ciri varietas tanaman yang

J. Panen dan Pengolahan


Hasil
Beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam proses panen dan pengolahan
benih adalah sebagai berikut:
1. Persiapan Panen
2. Proses Panen
3. Pengeringan Benih
4. Pengolahan Benih
5. Pengemasan Benih
6. Penyimpanan Benih

Anda mungkin juga menyukai