Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH SEMINAR MAGANG

Mahasiswa S1 Reguler
Teknik Budidaya Pisang Cavendish Di PT. Nusantara Tropical Farm (NTF)

Disusun oleh:
1.
2.
3.
4.
5.

Fitria Okvitasari
Adib Fauzan R
Andi Susilo Nugroho
Armidah Bella Sayekti
Aziz Sumantri P

H0712084
H0712004
H0712022
H0712034
H0712039

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
201
I.

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan salah satu negara yang terletak di sekitar


garis khatulistiwa sehingga memiliki iklim tropis. Kondisi iklim dan
keragaman agroklimat inilah yang mendukung dalam pembudidayaan
tanaman baik tanaman pangan, tanaman perkebunan, dan hortikultura.
Buah-buahan merupakan salah satu produk hortikultura yang potensial
untuk dikembangkan karena buah sangat penting untuk pemenuhan
kebutuhan gizi masyarakat. Sektor pertanian yang harus dikembangkan
selain tanaman pangan adalah produk-produk hortikultura seperti
misalnya Pisang Cavendish.
Magang mahasiswa ini merupakan sarana bagi mahasiswa untuk
dapat mengembangkan dan menerapkan ilmu teori yang didapatkan
selama perkuliahan. Kegiatan magang akan berguna bagi mahasiswa
untuk mengetahui langsung kondisi di lapangan, tidak hanya dengan
hasil pendidikan formal yang baik, namun juga memiliki ketrampilan
(skill) dan pengalaman pendukung yang mampu menyokong dalam
pengembangan karir sesuai dengan keahlian yang dimiliki. Kegiatan
magang mahasiswa dilaksanakan di PT Nusantara Tropical Farm (NTF)
yang merupakan institusi yang bergerak dalam pengembangan budidaya
Pisang Cavendish.
Kegiatan magang mahasiswa di PT Nusantara Tropical Farm (NTF)
ini terfokus pada teknik budidaya pisang Cavendish. Menurut
Rismunandar ( 1990) Pisang memerlukan unsur-unsur hara makro,
terutama kalium dalam jumlah besar. Pisang akan tumbuh subur dan
berproduksi dengan baik selama pengairannya terjaga. Secara teoritis
budidaya pisang harus diperhatikan mulai dari pembibitan hingga panen.
Menurut Yusnita (2004) pemilihan bibit perlu dilakukan untuk
memperoleh bibit unggul. Manfaat yang didapatkan mahasiswa tidak
hanya mendapatkan pengetahuan teoritis, tetapi juga memperoleh
keterampilan dan pengalaman kerja yang mendukung disektor pertanian
II.

TINJAUAN PUSTAKA

Pisang (Musa paradisiaca) merupakan salah satu jenis buah-buahan


tropis yang tumbuh subur dan mempunyai wilayah penyebaran merata di
seluruh wilayah Iundonesia (Martiningsih 2007), dimana pisang termasuk
salah satu komoditas hortikultura unggulan Indonesia (Direktoral Jendral
Hortikultura 2012). Pisang merupakan jenis buah-buahan yang tergolong
sebagai buah klimakterik, sehingga setelah dipanen masih melangsungkan
proses fisiologi dengan menghasilkan etilen dan karbondioksida dalam
jumlah yang meningkat drastis, serta terjadi proses pematangan buah.
Diketahui bahwa hormon yang berpengaruh terhadap proses pematangan
adalah etilen. Beberapa daun tanaman menghasilkan etilen sehingga sering
digunakan sebagai pemacu pematangan (Prabawati et al. 2008).
Produk hortikultura yang sudah dipanen mengalami proses hidup
meliputi perubahan fisiologis, enzimatis, dan kimiawi. Perubahan fisiologis
yang dapat mempengaruhi sifat dan kualitas produk setelah dipanen adalah
fotosintesa, respirasi, tranpirasi dan proses menuanya produk setelah dipanen.
Proses-proses tersebut menyebabkan perubahan-perubahan kandungan
berbagai macam zat dalam produk, ditandai dengan perubahan warna, tekstur,
rasa dan bau (Helmiyesi et.al 2008).
Buah yang dipanen masih aktif melakukan proses metabolisme
termasuk respirasi didalamnya ditandai dengan adanya kenaikan temperatur
dan timbulnya uap air di sekitar buah. Respirasi merupakan faktor biologis
yang menyebabkan terjadinya perpindahan kalor pada bahan. Sebagian buah
dan sayuran setelah pemanenan mempunyai laju respirasi tinggi dan
kemudian menurun selang beberapa hari. Respirasi akan terus berlangsung
sampai bahan menjadi mati dan kemudian membusuk (Johanes 2012).

III.
A.
1.
2.
B.

TATA LAKSANA KEGIATAN MAGANG

Waktu dan Lokasi Pelaksaan Magang


Waktu Pelaksanaan
: 7 September 2015 7 Oktober 2015
Nama Institusi Mitra
: PT. NUSANTARA TROPICAL FARM
Uraian kegiatan yang akan dilaksanakan di lokasi magang antara lain :
1. Praktik Lapang
Praktik lapang dilakukan oleh mahasiswa dengan cara terjun langsung
atau turut aktif mengikuti setiap kegiatan, meliputi :
a. Teknik budidaya tanaman Pisang
Teknik budidaya tanaman Pisang yang dilakukan di PT.
NUSANTARA TROPICAL FARM (NTF) meliputi persiapan bahan
tanam, persiapan lahan, pemeliharaan, dan panen.
b. Pemasaran
Kegiatan pemasaran yang dilakukan di PT. NUSANTARA
TROPICAL FARM (NTF) antara lain sorting, grading, pengemasan,
penyimpanan, dan pengangkutan hasil produksi.
2. Pengumpulan Data
a. Observasi / survey lapang
Kegiatan survey di lapangan secara langsung terhadap kondisi
institusi mitra selama kegiatan magang dilakukan antara lain mengenai
permasalahan yang dihadapi, solusi dalam pemecahan permasalahan
tersebut, dan hal-hal lain yang relevan dengan tujuan pelaksanaan
kegiatan magang.
b. Wawancara
Data dapat diperoleh melalui wawancara secara langsung
terhadap beberapa pihak terkait baik dari karyawan PT. NUSANTARA
TROPICAL FARM (NTF) atau pembimbing di lapang yang meliputi
permasalahan yang dihadapi, kondisi institusi mitra, dan strategi yang
dijalankan dan hal-hal lain yang mendukung kegiatan magang
mahasiswa.
c. Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan dengan pengambilan gambar terhadap
kegiatan yang dilakukan di institusi tempat magang.Selain itu, dapat

dilakukan dengan pencatatan data-data yang relevan, meliputi data iklim,


topografi, keadaan tanah luas areal, sejarah singkat perusahaan, dan
struktur organisasi.
d. Studi Pustaka
Studi pustaka dengan penelusuran referensi sebagai bahan
pelengkap, pendukung dan pembanding serta konsep dalam mencari
solusi permasalahan. Contohnya: data dari internet, buku, atau media
lainnya.
3. Aspek yang Dikaji
a. Aspek umum
Mengkaji tentang keadaan umum perusahaan meliputi sejarah
dan perkembangannya, lokasi dan struktur organisasi perusahaan.
b. Aspek khusus
Mengkaji kegiatan budidaya komoditas pisang di PT. Nusantara
Tropical Farm (NTF), Kabupaten Lampung Timur, Lampung.

IV.

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Profil Perusahaan
PT. NTF merpakan perusahaan agribisnis di Lampung yang berdiri
pada tahun 1992 dengan komoditas Fresh Fruit. Keunggulan buah-buahan
di PT.NTF terletak pada citarasa dan produktivitasnya, sehingga memiliki
kualitas yang bagus dan dapat diterima oleh pasar domestik maupun pasar
mancanegara. Lokasi PT. NTF pada kordinat garis lintang 5.07 dan garis
Bujur 105.69 dengan ketinggian 50 mdpl, dan curah hujan 2.237
mm/tahun. Luas wilayah yang dimiliki sebesar 3.757,28 hadengan
topografi yang relatif rata. Batas wilayah yang dimiliki PT,NTF antara lain
yaitu :
Utara dan Timur : hutan suaka taman nasional Way Kambas
Selatan dan Barat : Pedesaan di Kecamatan Labuhan Ratu dan
Sukadana
1. Komoditas unggulan skala komersial
komodita Area (ha)
s

Cavendish banana
Crystal guava
Pineapple fresh fruit
Dragon fruit
Jujube fruit
Pepaya
Mangga Cokanan
Jambu Citra
Sweet Corn

2014
1600
200
300
6
1
7
2
1.5
Incropping with

2015
1600
400
500
6
5
20
8
1.5
Incropping

banana

with banana

B. Teknik budidaya Pisang Cavendish


1. Pre Planting
Pre planting merupakan suatu tahap kegiatan budidaya pisang
cavendish yang sangat penting untuk dilaksanakan, hal tersebut dikarenakan
pada tahap pre planting inilah yang akan menentukan baik atau buruknya
suatu produk. Tahap pre planting meliputi beberapa kegiatan antara lain:
kultur jaringan, pembibitan, dan pengolahan tanah.
a. Kultur Jaringan
Perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan cara kultur jaringan
dengan metode MTC (Meristem Tissu Culture) . Kultur jaringan
merupakan teknik yang memanfaatkan prinsip perbanyakan tumbuhan
secara vegetatif. Teknik kultur jaringan dilakukan dalam kondisi
aseptik di dalam botol kultur dengan medium dan kondisi tertentu,
karena

itu teknik

ini

sering

kali disebut kultur in vitro. Tujuan

dilakukan perbanyakan tanaman dengan menggunakan kultur jaringan


adalah mendapatkan hasil yang seragam.
b. Pembibitan
Bibit yang digunakan untuk komoditas pisang Cavendish tersebut
didapatkan dari hasil pemuliaan tanaman dengan metode seleksi massa
yang dilakukan secara manual di lapangan. Bibit pisang yang telah dirasa
memenuhi kriteria tersebut maka selanjutnya di pelihara pada net house.
Pada tempat nursery bibit pisang dirawat selama 2 minggu, sebelum
selanjutnya dipindah pada polybag kecil. Perawatan bibit pada polybag
dapat dilakukan selama 2-3 minggu. Bibit yang baik tidak hanya dapat
diperoleh dari gen yang unggul namun juga dipengaruhi oleh faktor
lingkungan disekitarnya, salah satu media tanam yang digunakan. Media
tanam pada saat pembibitan terdiri dari pupuk kandang, cocopeat, serbuk
gergaji dan merang yang dicampur secara merata untuk selanjutnya
mengalami proses dekomposisi selama 3 bulan. Secara umum kegiatan
yang dilakukan pada saat pembibitan antara lain: penyiapan media
tanam, aklimatisasi, penanaman ke polybag, penjarangan, hardening, dan
pengiriman bibit.
c. Pengolahan tanah

Pengolahan tanah yang dilakukan di PT. Nusantara Trooical Farm


meliputi pembajakan yang dilakukan dengan traktor baik untuk
pembukaan lahan yang baru maupun perataan pada lahan yang telah
setesai di tanam. pH tanah pada area perkebunan PT. Nusantara Tropical
Farm ini cukup masam sehingga pada pengolahan tanah awal perlu
dilakukan

penambahan

pupuk

dolomit

yang

bertujuan

untuk

meningkatkan pH tanah sehingga mendekati netral. Penaburan dolomit


dilakukan untuk menetralkan pH tanah sehingga sangat diperlukan sangat
pra tanam.
2. Planting
Penanaman dilakukan dengan memindahakan tanaman dari polybag
ke areal lahan produksi. Tahap tersebut diawali dengan pengolahan tanah
dengan pembajakan dan penggaruan tanah, kemudian dibuat lijer.
Penggunaan pupuk kandang digunakan sebagai pupuk dasar dan diberikan
pada setiap tanaman sekitar 10-15 kilogram.

Pemberian pupuk dasar

tersebut bertujuan untuk mengembalikan kondisi sifat tanah agar lebih


sesuai bagi pertumbuhan tanaman pisang Cavendish. Pola tanam yang
digunakan PT. Nusanatara Tropical Farm untuk budidaya pisang Cavendish
menggunakan sistem panca lima, artinya setiap tanaman bisa membentuk
barisan lurus 5 arah. Pola tanam tersebut bertujuan untuk mengurangi
kecepatan angin yang menerjang tanaman sehingga dapat mengurangi
kerusakan. Selain itu dengan pola tanam panca lima, intensitas cahaya
matahari yang diterima setiap tanaman dapat optimal sehingga tidak terjadi
persaingan antar tanam. Jarak tanam yang digunakan dengan sistem panca
lima yaitu 3x1 m, jarak antar lijer 3 m dan jarak antar tanaman 1 m.

3. Post Planting
Post planting merupakan kegiatan perawatan tanaman yang dilakukan sejak
awal pertanaman hingga tanaman tersebut telah dipanen. Kegiatan dalam
tahap post planting ini meliputi:

a. Pembuatan guludan bertujuan untuk mencegah agar tanaman tidak roboh


saat terjadi floating. Pembuatan guludan ini dengan cara menggunakan
cangkul.
b. Pemupukan
Pemupukan pada suatau tanaman adalah untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi tanaman sehingga tanaman tumbuh dengan cukup baik.
Pupuk yang diberikan pada umumnya yang bertujuan untuk membantu
mempercepat pemasakan buah, mendukung pertumbuhan vegetatif
tanaman dan mempercepat fase generatif. Sehingga dihasilkan tanaman
dengan jumlah daun yang banyak dan kualitas buah yang bagus. Untuk
jeni pupuk yang digunakan sengaja dirahasikan karena merupakan
kebijakan dari perusahaan.
c. Pengendalian gulma
Tujuan pembersihan gulma untuk memudahkan dalam penyerapan
unsur hara oleh akar. Pembersihan gulma ini dengan pencabutan manual
pada gulma gulma yang berada di sekitar kanopi tanaman dan jangan
sampai merusak akar tanaman.
d. Irigasi
Kebutuhan air pada tanaman pisang cukup banyak sehingga
penyiraman tanaman dilakukan cukup intensif yaitu pagi, siang dan sore
hari, sehingga diharapkan air yang diberikan dapat digunakan tanaman
dengan maksimal. Irigasi tersebut menggunakan pipa/ selang melon
berwarna hitam dengan terdapat 1 lubang pada masing-masing
tanamannya.

e. Pengendalian penyakit
Penyakit yang sering menyerang pertanaman pisang antara lain : layu
fusarium, Penyakit speckle daun pisang, penyakit Bunchy top, penyakit
Moko Disease,
f. Pengendalian anakan
Pengendalian anakan dilakukan dengan tujuan mengurangi jumlah
anakan, menjaga jarak tanam dan menjaga agar produksi tidak menurun
g. Proping

Propping merupakan kegiatan dalam fruit care menopang pohon


pisang dengan menggunakan bambu. Tujuan dari dilakukannya propping
adalah supaya tidak terjadi kerubuhan
h. Bud Injection
Proses ini dilakukan Bud injection atau penyuntikan pada jantung
pisang agar tidak terjadi serangan hama ulat/semut dan terkena penyakit
bintik hitam pada buah. Penyuntikan dilakukan tiga perempat dari
jantung pisang.
i. Bagging
Bagging adalah proses pemasangan kertas (paper bag) pembungkus
pisang yang bertujuan untuk melindungi bunchis pisang dari gangguan
hama maupun human eror.
j. Pemanenan
Pemanenan pisang dilakukan dengan sangat hati-hati oleh
pekerjanya hal tersebut bertujuan untuk mengurangi lecet pada buah yang
bisa terjadi karena adanya gesekan antar buah maupun gesekan dengan
alat panen. Pada saat panen pekerja harus menggunakan matrass yang
bertujuan untuk menopang buah agar tidak rusak dan selanjutnya dikirim
ke Packing House (PH) terdekat.
k. Labelling
Labeling yang di lakukan menggunakan 3 jenis label yaitu
Sunpride, Sunfresh dan Sweety. Jenis label Sunpride di gunakan untuk
Cluster A, label sunfresh untuk jenis finger besar dan untuk sweety di
gunakan untuk cluster C.
l. Pengepakan
Proses pengepakan adalah proses memasukkan produk ke dalam
box dari kardus atau crat. Tujuan pengepakan ini agar buah tetap terjaga
kualitas nya, lebih rapih, buah tidak mudah lecet atau rusak,
memudahkan

dalam

pengangangkutan

dan

dapat

memperlambat

perubahan warna kulit pada buah pisang


m. Loading dan pemasaran
Loading merupakan tahap terakhir pada proses produksi, box dan
kotak dimasukkan kedalam truk dengan troll. Sebelum diangkut ke dalam
truk, perlu dilakukan pengawasan untuk memastikan box yang digunakan
dalam keadaan baik, kemudian menghitung muatan dan jenis muatan.

Setiap kontainer memuat 30 ton buah pisang. Per hari nya mampu
mengekpor maksimal 2 4 kontainer.

V. KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
Berdasarkan kegiatan magang mahasiswa selama kurang lebih satu
bulan, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. PT Nusatara Tropical Farm tidak hanya memprodukksi buah pisang segar
namun ada juga komoditas lainnya seperti jambu, buah naga, jujube, dsb.
2. Budidaya tanaman pisang terdiri dari tiga tahap yaitu pre planting, post
planting dan planting.
3. Pemilihan bibit tanaman dapat menentukan mutu hasil produksi.
4. Pemasaran produk dari PT. Nusantara Tropical Farm tersebut berada di
dalam negeri dan di luar negeri.
B. Saran
Secara keseluruhan budidaya pisang di PT. Nusantara Tropical Farm
sudah cukup baik namun alangkah lebih baiknya apabila SOP yang telah dibuat
benar-benar dilaksanakan oleh pekerja sehingga akan meminimalisir adanya
kesalahan-kesalahan yang dapat menjadikan suatu kerugian pada perusahaan.

VI. DAFTAR PUSTAKA


Helmiyesi, Rini Budi Hastuti dan Erma Prihastanti 2008. Pengaruh Lama
Penyimpanan Terhadap Kadar Gula dan Vitamin C pada Buah Jeruk Siam
( Citrus nobilis var. microcarpa ). Buletin Anatomi dan Fisiologi Volume
XVI.
Johanes Susanto 2012. Kajian Eksperimental Terhadap Konduktivitas dan
Difusivitas Termal Buah Semangka. Jurnal Teknologi Technoscientia vol
5(1):
Prabawati, Sulusi, Suyanti, dan Dondy A. Setyabudi. 2008. Teknologi Pascapanen
dan Teknik Pengolahan Buah Pisang. Balai Besar Penelitian dan
Pengembangan Pascapanen Pertanian. Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian

Anda mungkin juga menyukai