Dari video pertama yang berjudul “Surganya Emas, Korowai, Pedalaman
Papua yang Super Kaya, Transportasi Helikopter, Indomie Seharga Rp. 1.000.000 / dus dapat diambil informasi sebagai berikut : a. Harga beras 1 karung (10 kg) di Kawasan tambang emas tradisional di Korowai, Papua (Mining 33 Distrik Kawin Kon Kab. Pegunungan Bintang sebesar Rp. 2.000.000,00 atau seharga 4 gr emas. b. Harga 1 kardus mie instan sebesar Rp. 1.000.000,00 bisa ditukar dengan emas 2 gr c. Harga ponsel adalah seharga 10 gr sampe dengan 25 gr emas d. Korowai diapit oleh 5 kabupaten tetapi selama bertahun – tahun belum tersentuh pembangunan insfrastruktur oleh Pemerintah e. Warga harus menggunakan helikopter untuk mencapai Kawasan tambang f. Tambang emas tradisional adalah salah satu mata pencaharian warga Korowai, dan berharap Pemerintah tidak menutupnya g. Masyarakat Korowai tertinggal dan tidak diperhatikan oleh Pemerintah
Dari informasi tersebut bisa dianalisis jika terdapat pertambangan emas
tradisional yang ada di Korowai, Papua yang merupakan salah satu mata pencaharian warga akan tetapi untuk dapat menjangkau kawasan tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama dan biaya transportasi yang sangat mahal. Dari akses yang panjang dan tidak mudah ini mengakibatkan harga makanan dan kebutuhan hidup jadi tinggi, sehingga meskipun penghasilan dari pertambangan emas cukup besar namun akan susah meningkatkan ekonomi masyarakat karena kebutuhan yang harus dikeluarkan juga sangat tinggi. Jadi saya sebagai ASN (Perwakilan Pemerintah) seharusunya lebih memperhatikan Korowai terutama dari segi infrastruktur agar masyarakat lebih mudah menjangkau kawasan tersbut sehingga aktivitas penambang tradisional juga semakin mudah. Selain itu Pemerintah bisa memberikan pelayanan transportasi agar harga kebutuhan akan lebih terjangakau.