Anda di halaman 1dari 18

RANCANGAN AKTUALISASI

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN VIDEO


ANIMASI PADA PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM
DI SDN 07 TELADAN BUKITTINGGI

DISUSUN OLEH :

LIA SUSANTI, S. Pd

A25.4.32

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI

NEGERI SIPIL GOLONGAN III ANGKATAN XXV

KEMENTRIAN DALAM NEGERI

PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

REGIONAL BUKITTINGGI

2021
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Dalam mewujudkan cita-cita bangsa sebagaimana tercantum dalam pembukaan


Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 perlunya dibangun
karakter Aparatur Sipil Negara yang memiliki integritas, profesionalisme, netral dan
bebas dari intervensi politik, bersih dari praktek korupsi, kolusi dan nepotisme
(KKN), serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan
mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa yang
tertuang dalam UU no.5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara. ASN yang
bekerja dalam suatu organisasi pemerintah harus bekerja sebaik mungkin agar bisa
memberikan pelayanan yang baik.

Pendidik sebagai ASN harus memegang teguh nilai-nilai dasar ASN dalam
menjalankan tugas dan fungsinya. Nilai-nilai dasar tersebut yaitu : akuntabilitas,
nasionalisme, etika public, komitmen mutu, dan anti korupsi (ANEKA). Nilai-nilai
dasar inilah yang menjadi pedoman seorang pendidik guna menciptakan pendidikan
yang berkualitas.

Belajar merupakan suatu proses yang kompleks terjadi pada setiap orang
sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi seseorang
dengan lingkungannya. Karena itu, belajar terjadi kapan saja dan dimana saja. Salah
satu tanda seseorang itu telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada
dirinya yang mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat
pengetahuan, keterampilan dan sikapnya.

Siswa belajar karena didorong oleh kekuatan mentalnya. Kekuatan mental itu
berupa keinginan, perhatian, kemauan dan cita-cita. Motivasi belajar dipandang
sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia,
termasuk belajar. Motivasi belajar merupakan dorongan yang terjadi pada manusia
baik itu dari luar maupun dari dalam sehingga mencapai tujuan yang diinginkan.
Di SDN 07 Teladan Bukittinggi memiliki misi yaitu Mengoptimalkan layanan
pendidikan dengan memperhatikan kebutuhan perkembangan siswa. Pada
kenyataannya menunjukkan bahwa ketika pembelajaran agama islam siswa kurang
termotivasi dalam belajar. Hal ini didasarkan belum optimalnya pemanfaatan media
dengan menggunakan video animasi yang digunakan guru dalam proses pembelajaran
sehingga siswa merasa bosan dan kurang termotivasi untuk mengikuti pembelajaran
tersebut. Dalam proses pembelajaran, apabila siswa memiliki ketertarikan terhadap
materi pelajaran dan didukung oleh guru dalam menyampaikan materi dengan cara
yang menarik, siswa akan tertarik untuk mempelajari materi. Jika hal itu terpenuhi,
maka keberhasilan kegiatan pembelajaran akan mudah tercapai. Salah satu cara agar
proses pembelajaran menarik adalah dengan menggunakan media pembelajaran.
Kemajuan yang dicapai oleh manusia dalam bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi membuat pengetahuan itu sendiri berkembang semakin pesat. Pola hidup
manusia dengan kemajuan teknolgi mempunyai hungan erat, pembelajaran adalah
wadah yang paling menonjol dalam rangka kemajuan itu. Pada kegiatan
pembelajaran, ada beberapa media yang dapat digunakan yaitu menggunakan video
animasi.

Salah satu media pembelajaran yang menarik adalah Video Animasi.


Pembelajaran dengan media video animasi adalah salah satu cara memperbaiki
kualitas proses belajar mengajar yang bertujuan agar jalannya proses pembelajaran
lebih menarik sehingga siswa dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan
sikap yang dapat menunjang terbentuknya kepribadian yang mandiri dan hasil belajar
siswa diharapkan dapat meningkat. faktor yang berkaitan dengan metode pengajaran
dan buku teks sebenarnya bukanlah sebab kurangnya motivasi siswa akan tetapi yang
utama penyebabnya adalah belum optimalnya pemanfaatan media pembelajaran pada
saat proses pembelajaran serta kurangnya motivasi siswa dalam belajar.

Antara motivasi dan media itu sangat erat hubungannya,. Adanya media dalam
proses pembelajaran maka akan menimbulkan motivasi siswa untuk belajar. Oleh
karena itu penulis berusaha meningkatkan motivasi belajar siswa dengan
menggunakan media pembelajaran sesuai dengan materi.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka sebagai guru yang merupakan salah
satu unsur Aparatur Sipil Negara (ASN) dianggap perlu untuk melakukan upaya
aktualisasi dalam rangka meningkatkan motivasi belajar siswa dengan menggunakan
video animasi di SDN 07 Teladan Bukittinggi. Seluruh gagasan pemecah isu tersebut
dijelaskan penulis dalam rancangan aktualisasi dengan judul : “Peningkatan Motivasi
Belajar Siswa dengan Menggunakan Video Animasi pada Pembelajaran Agama Islam
di SDN 07 Teladan Bukittinggi”.

1. Tujuan
Rancangan aktualisasi nilai- nilai dasar tersebut dilakukan bertujuan untuk :
a. Menerapkan nilai-nilai dasar ASN dalam menjalankan tugasnya sesuai dengan
peran
b. Menyelidiki dampak yang terjadi apabila nilai-nilai dasar ASN tidak
diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan pemecahan isu.
c. Bertujuan untuk memecahkan masalah yang terjadi di SDN 07 Teladan
Bukittinggi mengenai kurangnya motivasi siswa dalam belajar PAI
d. Adanya peningkatan motivasi siswa dalam belajar.
2. Manfaat
Manfaat Rancangan Aktualisasi ini antara lain :
a. Bagi Penulis
1) Membiasakan dalam mengaktualisasikan nilai-nilai ASN dalam
melaksanakan tugas
2) Meningkatkan kreativitas dalam mengembangkan pembelajaran agama
islam dengan menggunakan video animasi
3) Memenuhi salah satu syarat mendapatkan sertifikat latsar
b. Bagi siswa
1) Meningkatkan motivasi siswa dalam proses pembelajaran
2) Meningkatkan pemahaman siswa terhadap pembelajaran agama islam
dengan menggunakan video animasi
3. Sasaran
Sasaran dari rancangan aktualisasi tersebut adalah :
a. Meningkatkan kualitas peserta latsar agar menjadi seorang ASN yang
berintegritas tinggi dan bertanggungjawab terhadap tugas yang diberikan.
b. Mendapatkan kepercayaan dari masyarakat terhadap kinerja pegawai di
sekolah.

B. Profil Instansi
1. Gambaran Umum Instansi

Gambar 1.1 SDN 07 Teladan

Profil Sekolah

1. Nama Sekolah : SD Negeri 07 Teladan


2. NSS / NPSN : 101086001007 / 10307469
3. Alamat Sekolah : Jl. Panorama No. 12 A
4. Kode Pos : 26116
5. Kelurahan : Bukik Cangang Kayu Ramang
6. Kecamatan : Guguk Panjang
7. Tanggal SK Pendirian : 02 Januari 1952
8. Tgl SK izin operasional : 01 Januari 1910
9. Status kepemilikan : Pemerintah Daerah
10. No Telp Sekolah : (0752) 32865
11. Email Sekolah : sdn07teladan@yahoo.co.id
12. Luas lahan sekolah : 1863 m2
13. Luas bangunan sekolah : 600 m2
14. Jumlah Ruang Kelas : 12 Ruang
15. Jumlah Ruang Administrasi/Kantor : 1 Ruang
16. Ruang Ibadah : 1 Ruang
17. Ruang Lain (sebutkan) :
a. Ruang Kepala Sekolah : 1 Ruang
b. Ruang Perpustakaan : 1 Ruang
c. Ruang Majelis Guru : 1 Ruang
d. Ruang UKS : 1 Ruang
e. Ruang Drub Band : 1 Ruang
f. Ruang Kesenian : 1 Ruang
g. Ruang Olahraga : 1 Ruang

18. Kepala Sekolah : 1 orang


19. Jumlah Murid :302 Orang
20. Jumlah Guru :16 Orang
21. Jumlah Pegawai Non Guru : 8 orang

Data Guru dan Pegawai


Tabel 1.1 data guru dan pegawai SDN 07 Teladan

No. Nama Guru & NIP Jabatan Ket.

1 ASNIJAR.SPd Kepala Sekolah


196410021984102001

2 Meiziarni, A.Ma Guru kelas IVA Wakil Kurikulum


196206291983032002

3 Zalnovalia, S.Pd Guru kelas IB


198507252009011001
4 Musfia Irda. SPd.SD Guru Kelas IA
196906082003122002

5 Wirlis, S.Pd.SD Guru Kelas II


196706212007012006

6 Desi Ariani, S.Pd Guru Kelas IIB

7 Metrianis.SPd Guru Kelas VA


198402272009011002

8 Adilla yusiane. SPd Guru Kelas


198402152008022001 VIA

9 Dewi Rizkita Putri, S.Pd Guru Kelas III

11 Vebriella Chinta Donna, Guru Kelas


S.Pd IIIA
199309072020122008

10 Virgiawan Listanto, S.Pd Guru Kelas


198905092020121006 IVB

12 Nurafni Imran, S.Pd.SD Guru Kelas VB


198306142006042008

13 Iin Fekasuri, S.Pd Guru Kelas VI Bendahara DPA/


198302112009012002 Gaji

14 Zalnovalia, S.Pd Guru Kelas IB

15 Muhammad Akheir Azhari, Guru olahraga


S.Pd Kelas I-III

16 Nadia Intan Lestari, S.Pd Guru


199309072020122008 Penjasorkes
Kelas IV-VI

17 Noufald Mihar Ramadhan, Guru Agama


S.PdI Kelas IV-VI

18 Lia Susanti, S.Pd Guru Agama


199212112020122008 Kelas I-III

19 Riski Amelia, S.Pd Pegawai Tata


197902102014062001 Usaha
20 Dedet Mis Amir, S.Pd Operator
Sekolah
21 Meli Febriani, S.Pd Tata Usaha

22 Desi Arriani, S.Pd Pegawai Bendahara BOS


198112042014062003 Pustaka

23 Muharlis Satpam
196705022014061001

24 Syahril Penjaga
196609272014061002 Sekolah

25 Ade Novita Sari Cleaning


Service

Data Siswa
Tabel 1.2 Jumlah Siswa SDN 07 Teladan
TAHUN PELAJARAN
2019/2020 2020/2021 2021/2022
Kelas
L P L P L P
I 30 26 23 28 20 32
II 39 25 27 25 22 28
III 26 25 24 21 26 25
IV 34 41 28 20 26 20
V 47 30 34 23 27 20
VI 30 20 28 55 33 23
Jumlah 206 183 164 144 154 148
Jumlah Seluruh
396 308 302
Siswa (L+P)

Jumlah Rombongan Belajar


Tabel 1.3 Jumlah Rombongan Belajar SDN 07 Teladan
Kelas Jumlah
Tahun Pelajaran
I II III IV V VI
2019/2020 2 2 2 2 2 3 13

2020/2021 2 2 2 2 2 3 13
2021/2022 2 2 2 2 2 2 12

2. Visi Misi Organisasi


Untuk mencapai tujuan sekolah yang diharapkan, maka dibuatlah visi dan
misi sekolah. Adapun visi, misi dan tujuan SDN 07 Teladan adalah :
a. Visi
Terwujudnya warga sekolah yang berkarakter, berprestasi, sehat, dan
peduli lingkungan.
b. Misi
1) Mengembangkan kepribadian siswa yang berkarakter
2) Mengoptimalkan layanan pendidikan dengan memperhatikan
kebutuhan perkembangan pesertadidik
3) Mengembangkan potensi setiap individu dibidang akademis, dan non
akademik
4) Mengembangkan pembelajaran berbasis TIK
5) Meningkatkan kepedulian warga sekolah terhadap kebersihan dan
kesehatan
6) Menumbuhkan budaya cinta lingkungan dengan melaksanakan 7 K
c. Tujuan
1) Membangun peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa dan berahlak mulia serta sehat jasmani dan rohani.
2) Meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak
mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut.
3) Peserta didik memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa dan
mengaktulisasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
4) Peserta didik memiliki kemampuan mengapresiasi nilai sosial
budaya daerah maupun budaya nasional
5) Menghasilkan lulusan yang siap melanjutkan di tingkat pendidikan
lanjutan
6) Menjadikan peserta didik yang kreatif, terampil dan mandiri untuk
dapat mengembangkan diri.

3. Nilai-nilai Organisasi
Nilai-nilai organisasi yang berkaitan langsung dengan visi dan misi di atas
adalah
1) Profesional, berarti menyelesaikan tugas dengan baik, mampu
memotivasi peserta didik, memiliki keterampilan yang tinggi dan
wawasan yang luas terhadap dunia pendidikan
2) Kerja sama, berarti saling bertukar informasi berupa data, pendapat
dan lainnya melalui konsultasi, rapat dan diskusi.
3) Inovatif, ushaha dengan mendayagunakan pemikiran dan
kemampuan dalam menghasilkan suatu karya dengan tujuan untuk
menciptakan keefektifan serta peningkatan akuntabilitas kinerja.
4) Akuntabel, dapat mempertanggungjawabkan tugas dengan baik atas
keberhasilan proses belajar mengajar dan perkembangan peserta
didik dalam mencapai tujuan pendidikan yang telah di tetapkan.
5) Integritas, mengutamakn perilaku disiplin pegabdian seperti jujur
dalam berkata dan bertindk, bertanggungjawab terhadap tugas dan
melakukan yang seharusnya dilakukan sesuai dengan nilai-nilai
dasar ASN.

C. Role Model
Gambar 1.2 Foto Kepala Sekolah SDN 07 Teladan
Kegiatan habituasi yang dilakukan oleh penulis di instansi sangat
memberikan manfaat dan berbagai pembelajaran yang berguna. Dalam melakukan
habituasi terdapat Role Model yang menjadi panutan bagi penulis adalah Ibu
Asnijar, S. Pd selaku Kepala Sekolah SDN 07 Teladan. Beliau adalah sosok yang
disiplin dan selalu tepat waktu. Beliau selalu mengimplementasikan nilai-nilai
ASN dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab yang patut saya contoh. Oleh
karena itu, saya menjadikan beliau sebagai Role Model sebagai panutan agar saya
selalu semangat dalam bekerja dan melayani masyarakat dengan sepenuh hati.
Ketika pertama kali saya datang ke SDN 07 Teladan beliau menyambut
dengan hangat kedatangan saya, kegembiraan dan kesenangan terpancar dari
wajah beliau keika saya memperkenalkan diri bahwasannya saya adalah CPNS
baru yang lulus tes penerimaan CPNS 2019. Di sekolah beliau merupakan orang
yang sangat dihargai, menjadi teladan bagi guru yang lainnya, saya meniru sikap
beliau yang selalu ramah dan bersikap sopan dengan guru-guru lain dan anak-
anak di sekolah. Beliau menganggap kami semua bukan sebagai bawahan saja,
tetapi juga sebagai anak yang selalu dibimbingnya. Karena kami para guru di
SDN 07 Teladan memang memiliki jarak usia yang cukup jauh dengan beliau.
BAB II
PERUMUSAN GAGASAN
A. Identifikasi Isu
Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi beberapa isu atau
problematika yang ditemukan dalam melaksanakan tugas sebagai tenaga pendidik di
instansi tempat bekerja, yaitu SDN 07 Teladan. Sumber isu yang diangkat dapat berasal
dari individu, unit kerja, maupun organisasi. Isu-isu yang menjadi dasar rancangan
aktualisasi ini bersumber dari tiga aspek, yaitu
a. Whole of Government (WoG),
b. Pelayanan Publik, dan
c. Manajemen ASN.
Telah dipetakan beberapa isu atau problematika, antara lain :
1) Kurangnya motivasi siswa dalam pembelajaran agama islam di SDN 07 Teladan
2) Kurang optimalnya praktek ibadah siswa di SDN 07 Teladan
3) Kurang optimalnya pembiasaan perilaku terpuji di SDN 07 Teladan
Berdasarkan prinsip-prinsip kedudukan dan peran Pegawai Negeri Sipil dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia, dapat diidentifikasi isu-isu sebagai berikut :

Tabel 2.1 Identifikasi Isu

No Identifikasi Isu Prinsip Kondisi Saat Ini Kondisi yang


ASN Diharapkan
1 Kurangnya motivasi siswa Pelayanan Sebagian siswa Adanya peningkatan
dalam pembelajaran agama Publik belum termotivasi motivasi siswa pada
islam di SDN 07 Teladan dalam pembelajaran pembelajaran agama
agama islam islam dengan
menggunakan media
2 Kurang optimalnya praktek Pelayanan Sebagian siswa Siswa dapat melakukan
ibadah siswa di SDN 07 Publik belum bisa praktek ibadah dengan
Teladan melakukan praktek baik dan benar
ibadah dengan baik
dan benar
3 Kurang optimalnya Pelayanan Masih ada beberapa Adanya peningkatan
pembiasaan perilaku Publik siswa yang belum nilai-nilai perilaku
terpuji di SDN 07 Teladan terbiasa menerapkan terpuji pada siswa di
perilaku tepuji di SDN 07 teladan
SDN 07 Teladan

B. Deskripsi Isu
1. Kurangnya motivasi siswa dalam pembelajaran agama islam di SDN 07 Teladan
Motivasi belajar merupakan dorongan yang terjadi pada manusia baik itu dari luar
maupun dari dalam sehingga mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam kegiatan
belajar mengajar masih terlihat beberapa siswa yang kurang termotivasi dalam belajar
Hal ini didasarkan belum optimalnya pemanfaatan media dengan menggunakan video
animasi yang digunakan guru dalam proses pembelajaran sehingga siswa merasa
bosan dan kurang termotivasi untuk mengikuti pembelajaran tersebut. Dalam proses
pembelajaran, apabila siswa memiliki ketertarikan terhadap materi pelajaran dan
didukung oleh guru dalam menyampaikan materi dengan cara yang menarik, siswa
akan tertarik untuk mempelajari materi. Jika hal itu terpenuhi, maka keberhasilan
kegiatan pembelajaran akan mudah tercapai. Salah satu cara agar proses pembelajaran
menarik adalah dengan menggunakan media pembelajaran. Dampak yang terjadi jika
isu ini tidak terselesaikan antara lain : Guru kurang bisa mengembangkan media
pembelajaran agama islam yang menarik bagi siswa, siswa hanya mendengar apa
yang disampaikan oleh guru sehingga pembelajaran agama islam cenderung monoton
dan tidak menarik bagi siswa, pemahaman siswa pada mata pelajaran agama islam
rendah.
2. Kurang optimalnya praktek ibadah siswa di SDN 07 Teladan
Ibadah merupakan segala perbuatan yang disukai dan diridhai oleh Allah SWT,
baik berupa perkataan maupun perbuatan, baik terang-terangan maupun tersembunyi
dalam rangka mengagungkan Allah SWT dan mengharapkan pahala-Nya. Tujuan
praktek ibadah adalah untuk meningkatkan kualitas siswa dalam menguasai,
menghayati pengetahuan ibadah dan melaksanakannya, untuk memperkuat keyakinan
dan pengabdian kepada Allah, untuk menguatkan kharakter, mendisiplinkan diri dan
peranannya sebagai wakil dan hamba yang dipercaya Allah di bumi.Salah satu contoh
praktek ibadah yang dilaksanakan siswa di sekolah adalah praktek shalat. Pada
kenyataannya ketika pelaksanaan praktek ibadah di sekolah masih terlihat belum
optimal, hal ini dibuktikan dengan masih ada siswa yang belum bisa melaksanakan
praktek ibadah dengan baik dan benar. Jika hal ini dibiarkan maka guru gagal dalam
membentuk praktek ibadah siswa dengan baik dan benar, visi dan misi sekolah tidak
terwujud. Siswa akan mengulang terus kesalahan yang sama dalam hal praktek ibadah
jika tidak diperbaiki secara baik dan benar.
3. Kurang optimalnya pembiasaan perilaku terpuji di SDN 07 Teladan
Perilaku terpuji merupakan segala sikap, ucapan, dan perbuatan yang baik sesuai
dengan ajaran islam. Setiap manusia harus memiliki perilaku terpuji. Karena perilaku
adalah cermin dari diri kita sendiri. Manfaat perilaku terpuji adalah membuat kita
selalu berpikir positif, sopan dan santun, membuat hati menjadi tenang. Menanamkan
nilai-nilai perilaku terpuji kepada siswa merupakan salah satu tugas guru pada
umumnya dan menjadi tugas utama dari guru Pendidikan Agama Islam (PAI). Output
pembelajaran PAI bukan hanya dari segi nilai pengetahuan semata namun juga dari
segi sikap spiritual, adanya perubahan perilaku menjadi lebih beriman dan bertaqwa
kepada Allah dan mempunyai hubungan baik dengan sesama manusia yang bisa
dilihat dengan perilaku terpuji. Jika prilaku terpuji masih belum optimal maka akan
berdampak pada sulitnya mewujudkan visi dan misi sekolah, sulitnya menekan
tingkat kenakalan siswa.
C. Penetapan Core Isu
Proses penetapan Core Isu dimulai dengan menganalisis isu-isu yang muncul di unit
kerja. Sesuai dengan isu permasalahan yang sudah disebutkan di atas tetntunya diambil
berdasarkan hasil pengamatan penulis selama melaksanakan orientasi perumusan dan
penetapan isu yang berkualitas sebaiknya menggunakan alat bantu penetapan criteria
kualitas isu. Alat bantu penetapan criteria yang dimaksud, misalnya dapat menggunakan
criteria isu dengan melihat nilai actual, kekhalayakan, problematic, dan layak (AKPL) isu
tersebut untuk dibahas dan dicarikan pemecahan masalahnya.
1. Aktual (Isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan)
2. Kekhalayakan (Isu menyangkut hajat hidup orang banyak)
3. Problematik (Isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu
dicarikan solusinya)
4. Layak (Isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan inisiatif
pemecahan masalahnya)

Tabel 2.2 Indikator Skor

Skala Nilai
5 Sangat Besar
4 Besar
3 Sedang
2 Kecil
1 Sangat Kecil

Metode APKL adalah salah satu alat yang digunakan untuk menyusun urutan
prioritas isu yang akan diselesaikan dengan menemukan angka skala (1 s.d 5). Isu
yang memiliki skor tertinggi merupakan isu utama atau isu pokok yang akan segera
diselesaikan.
Dari permasalahan yang telah teridentifikasi tersebut, dilakukan validasi isu
dengan metode AKPL. Hasil analisis disajikan dalam table 2.3
Tabel 2.3 Analisi AKPL

No Isu Aktual Kriteria Jumlah Prioritas


A K P L
1 Kurangnya motivasi siswa 5 5 4 4 18 1
dalam pembelajaran agama
islam di SDN 07 Teladan
2 Kurang optimalnya praktek 4 4 4 3 15 II
ibadah siswa di SDN 07
Teladan
3 Kurang optimalnya 4 3 3 3 13 III
pembiasaan perilaku terpuji
di SDN 07 Teladan
Keterangan :
A: Aktual P: Problematik C: Khalayak D: Layak
Beradasarkan hasil analisis AKPL, seperti tampak pada tabel tersebut bahwa isu
tersebut memiliki tingkatan tertinggi yaitu 18 point

D. Rumusan Isu
Berdasarkan hasil analisis isu dengan menggunakan metode APKL di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa permasalahan prioritas yang bersifat mendesak dan serius serta
memerlukan solusi pemecahan masalah yaitu “Kurangnya motivasi siswa dalam
pembelajaran agama islam di SDN 07 Teladan”.

E. Penyebab Isu
Isu Kurangnya motivasi siswa dalam pembelajaran agama islam di SDN 07 Teladan
disebabkan oleh :
1. Kurangnya motivasi siswa dalam belajar karena belum optimalnya pemanfaatan
media pembelajaran yang digunakan guru pada pembelajaran agama islam dan
2. Guru kurang menguasai materi pembelajaran
3. Buku paket agama siswa yang kurang menarik
Berdasarkan identifikasi di atas, terdapat tiga isu yang diangkat dalam laporan
aktualisasi ini. Dari ketiga isu tersebut, akan diangkat satu isu yang harus ditemukan
solusinya. Dalam hal penentuan isu utama tersebut, maka perlu dilakukan suatu
pengujian dengan menggunakan salah satu metode, yaitu USG (Urgency, Seriousness,
Growth).
Metode USG adalah salah satu alat yang digunakan untuk menyusun urutan
prioritas isu yang akan diselesaikan. Metode ini dilakukan dengan menentukan tingkat
urgensi, keseriusan, dan perkembangan isu dengan menentukan angka skala (1 sampai
dengan 5). Isu yang memilikiskor tertinggi merupakan isu utama atau isu pokok yang
akan segera diselesaikan. Metode USG dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Urgency (Urgensi) berkaitan dengan mendesaknya waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan masalah tersebut. Semakin mendesak suatu masalah untuk
diselesaikan semakin tinggi tingkat urgensi masalah tersebut.
b. Seriousness (Keseriusan) berkaitan dengan seberapa serius isu tersebut dibahas
dikaitkan dengan akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang
menimbulkan isu tersebut. Semakin tinggi dampak masalah tersebut, maka semakin
tinggi tingkat serius masalah tersebut.
c. Growth (Perkembangan) berkaitan dengan seberapa besar kemungkinan isu tersebut
menjadi berkembang dan kemungkinan memburuknya isu jika tidak ditangani dengan
sebagaimana mestinya.
Adapun perumusan dan penetapan isu dapat dilihat pada tabel 2.4 sebagai berikut :
Tabel 2.4 Analisis USG ( Penentuan Penyebab Isu )

No Isu Aktual Kriteria Jumlah Prioritas


Urgency Seriousness Growth
1 kurangnya motivasi 5 4 5 14 I
siswa dalam belajar
karena belum
optimalnya
pemanfaatan media
pembelajaran yang
digunakan guru pada
pembelajaran agama
islam
2 Guru kurang 5 4 3 12 II
menguasai materi
pembelajaran
3 Buku paket agama 4 3 3 10 III
siswa yang kurang
menarik

Keterangan :
Angka 5 : Sangat mendesak/serius berdampak
Angka 4 : Mendesak/serius/berdampak
Angka 3 : Cukup mendesak/serius/berdampak
Angka 2 : Kurang mendesak/serius/berdampak
Angka 1 : Tidak mendesak/serius/berdampak

Berdasarkan Tabel USG di atas, dapat diketahui bahwa penyebab isu yang paling
mendesak dan harus segera diselesaikan adalah “Kurangnya motivasi siswa dalam
pembelajaran agama islam di SDN 07 Teladan” Adapun dampak jika tidak
terselesaikan dari isu yang terpilih adalah Guru kurang bisa mengembangkan media
pembelajaran agama islam yang menarik bagi siswa, siswa hanya mendengar apa
yang disampaikan oleh guru sehingga pembelajaran agama islam cenderung monoton
dan tidak menarik bagi siswa, pemahaman siswa pada mata pelajaran agama islam
rendah.
F. Gagasan Aktualisasi
Isu yang diangkat dalam rancangan aktualisasi tersebut adalah Isu “Kurangnya motivasi
siswa dalam pembelajaran agama islam di SDN 07 Teladan”

Penyebab : Kurangnya motivasi siswa dalam belajar karena belum optimalnya


pemanfaatan media pembelajaran pada saat proses pembelajaran agama islam.

Gagasan Aktualisasinya : Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa dengan Menggunakan


Video Animasi pada Pembelajaran Agama Islam
Judul : Peningkatkan Motivasi Belajar Siswa dengan Menggunakan Video Animasi pada
Pembelajaran Agama Islam di SDN 07 Teladan Bukittinggi”

Anda mungkin juga menyukai