Anda di halaman 1dari 24

TUGAS KELOMPOK 4

AGENDA III KEDUDUKAN DAN PERAN PNS UNTUK


MENDUKUNG TERWUJUDNYA SMART GOVERNANCE SESUAI
DENGAN KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG UNDANGAN
PELATIHAN DASAR CPNS TAHUN
2022

Nama Kelompok :Kepala Banteng

Anggota :

1. Bahtiar Ahmad Noor Hanavy, A.Md.Kep


2. Murtiya Novita Sari, AMK
3. Amalia Rizky Primadika, AMK
4. Devina Ayudia Novalinda, A.Md.Gz
5. Galuh Larasweni, AMK
6. Okta Setiawati, AMK
7. Novita Aditama, A.Md.Kep
8. Aulia Windhani Sakti, AMK
9. Siti Fatonah, A.Md.Gz
10. Reno Nurul Saraswati,

A.Md.KesLatsar CPNS Angkt : 52

Tempat Latsar : Aula Labkesmas Kabupaten Banyumas

TUGAS KELOMPOK I
Pertanyaan:
1. Diskusikan apakah UU No. 5 Tahun 2014 dan PP No. 11 Tahun 2017 juncto PP
No. 17 Tahun 2020 sudah menjamin birokrasi akan lebih efisien dan efektif bila
dikelola oleh ASN yang rekruitmennya dengan Sistem Merit!
Pembahasan:
Menurut pasal 1 ayat (22) UU No. 5 Tahun 2014, Sistem Merit adalah kebijakan dan
Manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara
adil dan wajar dengan tanpa membedakan latar belakang politik, ras, warna
kulit,agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur, atau kondisi
kecacatan.
Menurut PP No. 11 Tahun 2017 pasal 1 ayat (24) juga menyebutkan hal yang sama
tentang Sistem Merit. Menurut pasal 134 ayat 2 Sistem Merit sebagaimana
dimaksud pada ayat (l) meliputi kriteria:
a. seluruh Jabatan sudah memiliki kompetensi Jabatan
b. perencanaan kebutuhan pegawai sesuai dengan beban kerja;
c. pelaksanaan seleksi dan promosi dilakukan secara terbuka;
d. memiliki manajemen karir yang terdiri dari perencanaan, pengembangan, pola
karir, dan kelompok rencana suksesi yang diperoleh dari manajemen talenta;
e. memberikan penghargaan dan mengenakan sanksi berdasarkan pada penilaian
kinerja yang objektif dan transparan;
f. menerapkan kode etik dan kode perilaku Pegawai ASN;
g. merencanakan dan memberikan kesempatan pengembangan kompetensi
sesuai hasil penilaian kinerja;
h. memberikan perlindungan kepada Pegawai ASN dari tindakan penyalahgunaan
wewenang; dan
i. memiliki sistem informasi berbasis kompetensi yang terintegrasi dan dapat
diakses oleh seluruh Pegawai ASN.
Jadi berdasarkan UU No. 5 Tahun 2014 dan PP No. 11 Tahun 2017 juncto PP No.
17 Tahun 2020 tentang Aparatur Sipil Negara dan manajemen Aparatur Sipil Negara
Sistem Merit ini menjamin birokrasi yang efektif dan efisien karena dimulai dari
perencanaan kebutuhan, pelaksanaan rekruitmen berdasarkan pada kompetensi
ASN yaitu kompetensi teknis, manajerial, dan sosiokultural. Dan dalam pelaksanaan
kerja ASN didasarkan pada Sasaran Kinerja Pegawai, kemudian hasilnya dijadikan
sebagai dasar pertimbangan karir ASN sehingga terbuka peluang bagi ASN untuk
mengembangkan kompetensi dan karirnya.

Pertanyaan:
2. Di dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) dinyatakan
bahwa ASN (PNS) memiliki hak dalam pengembangan kompetensinya
(mengikuti pelatihan) sedikitnya 20 JP/tahun. Diskusikan bentuk-bentuk
pengembangan kompetensi yang dapat dilakukan oleh Pemerintah!
Pembahasan:
Menurut UU No. 5 Tahun 2014 pasal 70 ayat (2) Pengembangan kompetensi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) antara lain melalui pendidikan dan pelatihan,
seminar, kursus, dan penataran.
Selanjutnya menurut UU N0. 11 Tahun 2017 Pengembangan kompetensi dapat
dilakukan dari tingkat instansi hingga tingkat nasional.
Menurut UU N0. 11 Tahun 2017 pasal 211
1. Pengembangan kompetensi dalam bentuk Pendidikan dilakukan untuk
meningkatkan pengetahuan dan keahlian PNS melalui pendidikan formal sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Pengembangan kompetensi dalam bentuk Pendidikan formal dilaksanakan
dengan pemberian tugas belajar.
3. Pemberian tugas belajar diberikan dalam rangka memenuhi kebutuhan standar
kompetensi Jabatan dan pengembangan karier.
Menurut UU N0. 11 Tahun 2017 Pasal 212
Pengembangan kompetensi dalam bentuk pelatihan dilakukan melalui jalur pelatihan
klasikal dan nonklasikal. Pengembangan kompetensi dalam bentuk pelatihan
klasikal dilakukan melalui proses pembelajaran tatap muka di dalam kelas, paling
kurang melalui pelatihan, seminar, kursus, dan penataran.
Pengembangan kompetensi dalam bentuk pelatihan nonklasikal dilakukan paling
kurang melalui e-leaming, bimbingan di tempat kerja, pelatihan jarak jauh, magang,
dan pertukaran antara PNS dengan pegawai swasta.
Pengembangan kompetensi melalui pertukaran antara PNS dengan pegawai swasta
dilaksanakan dalam waktu paling lama 1 (satu) tahun dan pelaksanaannya
dikoordinasikan oleh LAN dan BKN.
Menurut UU N0. 11 Tahun 2017 Pasal 213
Pengembangan kompetensi dapat dilaksanakan secara:
a. mandiri oleh internal Instansi Pemerintah yang bersangkutan;
b. bersama dengan Instansi Pemerintah lain yang memiliki akreditasi untuk
melaksanakan pengembangan kompetensi tertentu; atau
c. bersama dengan lembaga pengembangan kompetensi yang independen.
Menurut UU N0. 11 Tahun 2017 Pasal 214
Pelaksanaan pengembangan kompetensi teknis dilakukan melalui jalur pelatihan.
Pelatihan teknis dilaksanakan untuk mencapai persyaratan standar kompetensi
Jabatan dan pengembangan karier.Pelaksanaan pengembangan kompetensi teknis
dapat dilakukan secara berjenjang. Jenis dan jenjang pengembangan kompetensi
teknis ditetapkan oleh instansi teknis yang bersangkutan. Pelatihan teknis
diselenggarakan oleh Lembaga pelatihan terakreditasi. Akreditasi pelatihan teknis
dilaksanakan oleh masing-masing instansi teknis dengan mengacu pada pedoman
akreditasi yang ditetapkan oleh LAN.
Menurut UU N0. 11 Tahun 2017 Pasal 215
Pelaksanaan pengembangan kompetensi fungsional dilakukan melalui jalur
pelatihan. Pelatihan fungsional dilaksanakan untuk mencapai persyaratan standar
kompetensi Jabatan dan pengembangan karier. Pengembangan kompetensi
fungsional dilaksanakan untuk mencapai persyaratan kompetensi yang sesuai
dengan jenis dan jenjang JF masing-masing. Jenis dan jenjang pengembangan
kompetensi fungsional ditetapkan oleh instansi pembina JF. Pelatihan fungsional
diselenggarakan oleh lembaga
pelatihan terakreditasi. Akreditasi pelatihan fungsional dilaksanakan oleh masing-
masing instansi pembina JF dengan mengacu pada pedoman akreditasi yang
ditetapkan oleh LAN.
Menurut UU N0. 11 Tahun 2017 Pasal 216
Pelaksanaan pengembangan Kompetensi Sosial Kultural dilakukan melalui jalur
pelatihan. Pelatihan sosial kultural dilaksanakan untuk mencapai persyaratan
standar kompetensi Jabatan dan pengembangan karier. Pengembangan
Kompetensi Sosial Kultural dilaksanakan untuk memenuhi Kompetensi Sosial
Kultural sesuai standar kompetensi Jabatan. Pengembangan Kompetensi Sosial
Kultural ditetapkan oleh LAN.
Menurut UU N0. 11 Tahun 2017 Pasal 217
Pelaksanaan pengembangan Kompetensi Manajerial dilakukan melalui jalur
pelatihan. Pelaksanaan pengembangan Kompetensi Manajerial melalui jalur
pelatihan dilakukan melalui pelatihan struktural. Pelatihan struktural terdiri atas:
a. kepemimpinan madya;
b. kepemimpinan pratama;
c. kepemimpinan administrator; dan
d. kepemimpinan pengawas.
Pelatihan struktural kepemimpinan madya diselenggarakan oleh LAN. Pelatihan
struktural kepemimpinan pratama, kepemimpinan administrator, dan kepemimpinan
pengawas diselenggarakan oleh lembaga pelatihan pemerintah terakreditasi.
Akreditasi pelatihan structural dilaksanakan oleh LAN. Pengembangan kompetensi
melalui pertukaran antara PNS dengan pegawai swasta sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) dilaksanakan dalam waktu paling lama 1 (satu) tahun dan
pelaksanaannya dikoordinasikan oleh LAN dan BKN.

Pertanyaan:
3. Pengembangan kompetensi ASN dihadapkan dengan perubahan global dan
pandemi Covid-19 yang mendunia, diskusikan tambahan kompetensi apa yang
dibutuhkan ASN dengan menggunakan Pelayanan Publik Digital dalam
perubahan global dan pandemic Covid-19!
Pembahasan:
Kompetensi yang dibutuhkan ASN adalah critical thinking and problem solving, yaitu
suatu kemampuan untuk memahami sebuah masalah yang kompleks, yang
memunculkan perspektif karena mampu mengoneksikan satu informasi dengan
informasi lainnya, dan menemukan solusi yang tepat untuk suatu permasalahan.
Kompetensi tersebut harus dimiliki karena dengan kompleksivitas permasalahan
yang akan muncul seiring perubahan global yang mengarah ke digitalisasi dan
kecerdasan buatan, dibutuhkan kompetensi yang tidak dapat tergantikan oleh media
digital agar ASN tidak kehilangan sisi humanismenya.

TUGAS KELOMPOK II

1. Pengembangan kompetensi ASN dapat dilakukan dengan Corporate University.


Diskusikan bagaimana model pengembangan kompetensi ASN yang bisa
dilakukan dalam Corporate University!

Jawaban :
Corporate University adalah Entitas pengembangan kompetensi yang
berperan sebagai saran strategis untuk mendukung organisasi induknya dalam
mencapai misi dengan menyelenggarakan kegiatan yang mendorong
pengembangan pengetahuan, kearifan serta pembelajaran individu dan
organisasi (Allen, 2002). Corporate University merupakan strategi
pengembangan SDM yang mengedepankan program terarah dan sistematis
dalam pencapaian tujuan suatu organisasi. Serta merupakan strategi
pembelajaran untuk melatih pegawai di instansi/perusahan guna meningkatkan
kinerja sesuai dengan visi misi dan strategi institusi. Corporate University
memiliki produk pembelajaran yang lebih bervariasi yang diarahkan untuk
memberikan dampak bagi visi, misi dan sasaran kinerja organisasi. Beberapa
produk yang bisa dikembangkan oleh Corporate University di antaranya adalah
class learning, e-learning, blended learning, coaching/mentoring, culture change,
Knowledge Management System (KMS), on the job training, knowledge sharing,
knowledge management working group, community of practice. Model
pengembangan kompetensi ASN yang bisa dilakukan dalam Corporate
University sebagai sarana strategis untuk mendukung organisasi induknya
dalam mengapai misinya dengan menyelenggarakan kegiatan yang mendorong
pengembangan pengetahuan, kearifan serta pembelajaran individu dan
organisasi. Corporate University yang baik dilakukan sesuai dengan sifat
tuntutan organisasi. Bertujuan untuk mengembangakan kompetensi dan
pelayanan organisasi kepada masyarakat. Bentuknya dapat berupa pelatihan
klasikal, coaching dan mentoring dan diskusi informal. Dalam era teknologi dan
informasi seperti sekarang ini Corporate University juga dapat integrasikan
dengan model pembelajaran blended learning yang melibatkan banyak pihak
seperti prinsip Whole Of Government. Pelatih atau fasilitator dari Corporate
University dapat memanfaatkan dari manajemen yang ada seperti pimpinan unit
di organisasi atau profesional yang sudah expert di bidangnya.
Tahapan model pengembangan kompetensi ASN dengan Corporate
University, yaitu :
1) Tahap 1 (Perencanaan)
Tahap perencanaan ini dilakukan dengan cara :
a. Usulan kebutuhan kompetensi untuk ASN
b. Validasi kebutuhan
c. Penyusunan dokumen rencana kebutuhan.
2) Tahap 2 (Pelaksanakan)
Pada tahap ini pengembangan kompetensi untuk ASN dapat menggunakan
Corporate University. Pelaksanakan pengembangan kompetensi ini
dilakukan melalui:
a. Pendidikan : Pelaksanakan pengembangan kompetensi untuk ASN
dengan pendidikan dapat menggunakan peraturan yang berlaku, sebagai
contoh Surat edaran Menteri PAN dan RB nomor 4 tahun 2013 tentang
Pemberian tugas belajar dan izin Belajar.
b. Pelatihan : Pada proses pelatihan ini Corporate University digunakan
untuk pengembangan kompetensi ASN. Bisa dilakukan secara mandiri
oleh instansi pemerintah maupun berkolaborasi dengan lembaga
pembelajaran, sebagai contoh Pemerintah Kabupaten Kendal
melaksanakan Latihan Dasar untuk CPNS bekerjasama dengan
BPSDMD Provinsi Jawa Tengah dan juga Lembaga Adminstrasi Negara
(LAN). Pelatihan dapat dilaksanakan di tempat kerja, dengan
memanfaatkan e-learning maupun mentoring di luar tempat kerja. Bisa
diterapkan metode pembelajaran bagi ASN yang memadukan pendekatan
klasikal dan non klasikal di tempat kerja (blended learning) dengan sistem
coaching dan mentoring untuk mendukung pencapaian strategi organisasi
dan kebijakan nasional. Pendekatan non klasikal sendiri bisa dilakukan
melalui metode e-learning. Dengan adanya Corporate University yang
berbasis digital ini tentu mampu mewujudkan pembelajaran yang
terintegrasi, responsif terhadap perubahan serta mewujudkan efisiensi
terkait keterbatasan waktu pegawai dan biaya penyelenggaraannya.
Corporate University berfungsi untuk menciptakan ASN yang semakin
profesional, serta memiliki pola pikir dan budaya yang mencerminkan
integritas dan kinerja yang semakin tinggi dalam rangka pelayanan prima
kepada masyarakat.
3) Tahap 3 (Evaluasi)
Evaluasi terhadap pengembangan kompetensi ASN ini dapat dilihat dari :
a. Evaluasi administratif : Sesuai atau tidaknya rencana dengan
pelaksanakan pengembangan kompetensi ASN
b. Evaluasi Substantif : Sesuai atau tidaknya kebutuhan kompetensi ASN
dalam organisasi dengan standar kompetensi jabatan dan
pengembangan karir.
Model pengembangan kompetensi ASN yang dilakukan dalam Corporate
University merupakan cara strategis untuk meningkatkan kualitas ASN dalam
menjalankan tugasnya dengan efektif dan efisian. Pendekatan Corporate
University bisa diterapkan kepada ASN dengan orientasi kepuasan serta
kepercayaan publik terhadap pelayanan yang diberikan.
2. Sebutkan instansi yang sudah menerapkan Corporate University dalam
pengembangan kompetansi pegawainya, boleh instansi swasta, BUMN atau
instansi pemerintah!

Jawaban
Corporate University di Indonesia
Tren Corporate University di Indonesia bergerak lebih lambat daripada di
Barat. Di Indonesia, Corporate University pertama bahkan baru berdiri pada
pertengahan 2000-an. Beberapa Corporate University pertama di Indonesia
didirikan oleh perusahaan seperti Danamon, Pertamina, dan Telkom. Namun
keterlambatan tersebut tidak menghentikan perusahaan Indonesia lainnya untuk
mengikutinya. Tren Corporate University berkembang sejak perusahaan-
perusahaan besar seperti Garuda Indonesia dan BUMN berinvestasi dalam
inisiatif yang sama. Berikut ini beberapa Corporate University yang ada di
Indonesia:
1) Garuda Corporate University
Ketika mendirikan Garuda Corporate University, Garuda Indonesia ingin
meningkatkan kualitas SDM dengan membudayakan pembelajaran (learning).
Dengan adanya corporate university, learning akan menjadi bagian program
perusahaan dalam upaya untuk selalu menjadi perusahaan berkinerja
maksimal. Garuda menetapkan syarat dalam membangun standar sistem
corporate university, yakni setiap departemen harus sejalan dengan direktorat
agar mendapatkan persetujuan untuk apa yang dilakukan. Dengan demikian,
para direktur pun ikut bertanggung jawab pada setiap program pembelajaran
karyawan. Untuk tetap menjaga produktivitas karyawan ketika dalam proses
pembelajaran, Garuda Corporate University salah satinya juga menggunakan
metode e-learning. Sistem ini memungkinkan karyawan untuk mengikuti
pelatihan tanpa absen dari pekerjaan.
2) BNI Corporate University
BNI Corporate University dikembangkan sebagai lembaga pengembangan
kompetensi SDM dengan standar kelas dunia. Lembaga pendidikan BNI
tersebut telah memperoleh akreditasi Corporate Learning Improvement
Process (CLIP) dari European Foundation for Management Development
(EFMD). Akreditasi tersebut membuktikan bahwa BNI Corporate University
telah berhasil mewujudkan visi dan misinya dalam dalam upaya peningkatan
kompetensi karyawan BNI dengan konsisten. Tak hanya itu, BNI Corporate
University telah mengembangkan platform BNI Smarter (Sistem
Pembelajaran Terintegrasi). Ini adalah sebuah platform pelatihan serbaguna,
yang dengannya setiap pegawai dapat mengakses materi pembelajaran,
menghubungi pakar, mencari pelatihan publik, menjalani mentoring dan
pengembangan lainnya sesuai dengan bidang pekerjaan mereka.
3) PLN Corporate University
PLN Corporate University merupakan satu alat strategis PLN untuk
mengintegrasikan semua sumber daya learning, process dan people di
perusahaan, sehingga memungkinkan terwujudnya kinerja terbaik. Lembaga
pendidikan ini akan terus menerus meningkatkan pengetahuan, keterampilan
dan perilaku karyawan PLN dalam lingkungan ekosistem bisnis.
Salah satu peran PLN Corporate University adalah menyesuaikan kebutuhan
korporat dengan kebutuhan pembelajaran melalui sistem informasi yang
terintegrasi. Dengan adanya lembaga pendidikan korporat ini, PLN berupaya
terus mencetak pemimpin-pemimpin berkualitas bagi perusahaan di masa
depan.
4) United Tractors Corporate University
United Tractors Corporate University berperan sebagai center of
excellence bagi seluruh karyawan di United Tractors (UT). Selain sebagai
penggerak utama untuk membentuk budaya belajar, lembaga pendidikan
korporat ini juga menjadi barometer kompetensi dan sertifikasi, juga
menjadi resource utama bagi karyawan untuk mengembangkan diri.
5) Centre of Dynamic Learning Semen Indonesia
Centre of Dynamic Learning Semen Indonesia (CDL SI) adalah Corporate
University yang didirikan Semen Indonesia untuk memfasilitasi pembelajaran
karyawan. Lembaga pembelajaran korporat ini adalah wujud komitmen
Semen Indonesia untuk selalu berupaya meningkatkan kompetensi karyawan.

Selain lima perusahaan di atas, masih banyak lagi perusahaan di


Indonesia yang memiliki corporate university. Beberapa di antaranya adalah
Telkom Corporate University (TCU), Pertamina Corporate University (PCU).
Corporate University juga bisa ditemukan di IPC, BRI, Bank Mandiri, Bulog,
Trakindo Utama, Pan Brothers, Holcim Indonesia dan Wijaya Karya.

3. Diskusikan apa kaitannya Corporate University dengan Manajemen Talenta


Jawaban :
Managemen talenta sebagai bentuk proses manajemen SDM terkait dengan 3
proses pengelolaan SDM yaitu :
a. Proses mengembangkan dan memperkuat pegawai saat pertama kali
masuk
b. Memelihara sekarang mengembangkan pegawai yang sudah ada di dalam
perusahaan
c. Menarik sebanyak mungkin pegawai yang memiliki kompetensi, komitmen,
karakter dan potensi terbaik perusahaan.
Praktek managemen talenta adalah untuk mengoptimalkan peran SDM
yang dimiliki organisasi. Pengelolaan SDM dalam konteks managemen talenta
menggunakan proses analisis, pengembangan dan pemanfaatan talenta yang
berkelanjutan dan efektif untuk mengembangkan keunggulan kompetensi
organisasi.
Manajemen talenta merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari praktik
manajemen kepemimpinan. Sebuah organisasi korporat yang memberi fokus
kepada manajemen talenta seringkali memiliki succession planning yang baik,
melalui proses kaderisasi, regenerasi, dan suksesi. Sekelompok orang yang
memiliki kualifikasi talenta tertentu (talent pool), pada akhirnya dapat diberikan
pengembangan kompetensi khusus untuk mempertahankan keunggulan
organisasi. Dalam proses kaderisasi dan suksesi kepemimpinan, maka talent
pool akan dapat menempatkan orang yang memiliki kompetensi atau potensi
tinggi maupun sedang sesuai dengan tujuan kinerja organisasi. Oleh karena itu,
pengembangan Corporate University akan menjaring kelompok kandidat terbaik
untuk mengikuti program manajemen talenta, sampai pada suksesi
kepemimpinan dalam organisasi. CorpU merupakan salah satu bentuk dari
program pengembangan talenta.
Urgensi penyelenggaraan Corporate University juga dapat dilihat dari sisi
landasan yuridis. Berdasarkan amanat Pasal 203 ayat (4a) dalam Peraturan
Pemerintah Nomor Tahun 17 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil,
bahwa pengembangan kompetensi dilaksanakan melalui pendekatan sistem
pembelajaran yang terintegrasi (corporate university). Hal ini diperkuat lagi
dalam Peraturan Menterian Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 3 Tahun 2020 tentang Manajemen Talenta Aparatur
Sipil Negara, bahwa strategi pengembangan karier dan kompetensi talenta salah
satunya.

TUGAS KELOMPOK III


1. Jelaskan mengenai Prinsip dan Manfaat Literasi Digital!
Jawaban :

Prinsip Literasi Digital

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia (KBBI), Prinsip adalah asas atau
kebenaran yang menjadi pokok dasar berfikir, bertindak, dan sebagainya.

Prinsip Literasi Digital adalah suatu pernyataan fundamental yang merupakan


kebenaran umum maupun individual yang dijadikan sebuah pedoman untuk berfikir atau
bertindak sedangkan literasi digital adalah pengetahuan dan kecakapan untuk
menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan,
mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan memanfaatkannya secara sehat,
bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuh hukum sesuai dengan kegunaannya dalam
rangkamembina komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari. Dari penjelasan
diatas dapat disimpulkan bahwa prinsip literasi digital adalah pedoman dalam
menggunakan media digital.

Atribut Kewargaan Digital dalam Literasi Digital menurut Yudha Pradana (2018), dalam
bukunya menyebutkan literasi digital memiliki 4 prinsip :

a. Pemahaman dalam artian masyarakat memiliki kemampuan untuk


memahami informasi yang diberikan baik secara implisit dan eksplisit.
b. Ketergantungan yang dimaksud ketergantungan dalam hal ini adalah suatu
bentuk media yang berhubungan satu sama lain. Media diharapkan tidak
hanya sekada berdampingan, namun saling melengkapi satu sama lain.
c. Faktor sosial yang dimaksud factor social dalam hal ini adalah media saling
berbagi pesan atau informasi kepada masyarakat, keberhasilan, jangka
panjang dari media ditentukan oleh pembagi serta penerima informasi.
d. Kurasi, Masyarakat memiliki kemampuan untuk mengakses, memahami dan
menyimpan informasi untuk dibaca di lain kesempatan. Kurasi merupakan
kemampuan bekerja sama dalam mencari, mengumpulkan hingga
mengorganisasi informasi yang dinilai berguna.
Manfaat Literasi Digital

Literasi digital memiliki banyak manfaat antara lain :

a. Memperoleh informasi dengan lebih cepat


Penggunaan literasi digital yang baik akan membantu ASN mendapat
informasidengan lebih cepat. Sebagai contoh untuk mengetahui berbagi jadwal
kegitan diklat, workshop, atau seminar.

b. Menghemat waktu
Seseorang ASN dapat menghemat waktu dalam mengerjakan tugasnya,
pasalnya pekerjaan yang dilakukan dengan bantuan teknologi jauh lebih
cepatselesai ketimbang dilakukan tanpa bantuan teknologi.

c. Memahami lebih cepat


Literasi berbasis digital membantu seseorang ASN beradaptasi dengan ritme
belajar serta terbukanya akses informasi yang lebih luas. Mencoba hal baru
danmemahami sesuatu dapat dilakukan dengan cepat.

d. Kehadiran banyak aplikasi seiring perkembangan teknologi membuat banyak


kemudahan, termasuk perihal kepegawaian, seorang ASN contohnya aplikasi
MySAPK, dan Syantika (Khusus kab.Purbalingga)
e. Memperkaya keterampilan.
Penggunaan internet di era digital ini mampu membuat seseorang belajar dan
melatih keterampilan. Misalnya seorang guru memanfaatkan YouTube untuk media
pembelajaran jarak jauh.

f. Selalu terhubung
Kemudahan akses teknologi dapat membuat seorang ASN terhubung satu
sama lain, baik dalam telepon, pesan, dan cara lainnya. Sebagai contoh mengikuti
dilkat atau workshop melalui Zoom atau Googlemeet.

g. Menghemat biaya dan ramah lingkungan


Contohnya dalam penggunaan surat elektronik atau e-mail untuk mengirim
atau menerima pesan, sehingga memungkinkan dalam menghemat penggunaan
kertas.

h. Terbukanya kesempatan
Terbuka lebarnya kesempatan bagi guru untuk mengembangkan
kapasitas diri,mengakses sumber belajar, dan lebih produktif dalam menciptakan
media ajardigital.

2. Jelaskan 4 kompetensi mengenai Literasi Digital yaitu kecakapan digital,


budayadigital, etika digital dan keamanan digital!
Jawaban :

Kompetensi mengenai Literasi Digital yaitu kecakapan digital, budaya digital, etika
digital dan keamanan digital!

a. Kecakapan digital
Kecakapan digital merupakan kemampuan mengetahui, memahami, dan menggunakan
perangkat keras dan piranti lunak TIK serta sistem operasi digitaldalam kehidupan sehari-
hari. Dasar yang digunakan adalah :

1) Dasar 1 : Pengetahuan dasar menggunakan perangkat keras digital (HP, PC)

2) Dasar 2 : Pengetahuan dasar tentang mesin telusur (search engine) dalam mencari
informasi dan data, memasukkan kata kunci dan memilah berita benar

3) Dasar 3 : Pengetahuan dasar tentang beragam aplikasi chat dan media sosial untuk
berkomunikasi dan berinteraksi, mengunduhdan mengganti Setting.

4) Dasar 4 : Pengetahuan dasar tentang beragam aplikasi dompet digital dan e-


commerce untuk memantau keuangan dan bertransaksi secara digital

Masing-masing sub indikator yang membentuk pilar kecakapan bermedia digital yaitu
kecakapan terkait penggunaan perangkat keras dan lunak, mesin pencarian informasi,
aplikasi percakapan dan media sosial, serta dompet digital, loka pasar,dan transaksi digital.

b. Budaya digital

Budaya digital merupakan kemampuan membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa,


dan membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam
keseharian dan digitalisasi kebudayaan melalui pemanfaatan TIK. Dasar yang digunanakan
antara lain:

1. Dasar 1 : Pengetahuan dasar akan Pancasila dan Bhinek Tunggal Ika sebagai
landasan kehidupan berbudaya, berbangsa dan berbahasa Indonesia

2. Dasar 2 : Pengetahuan dasar membedakan informasi mana saja yang tidak sejalan
dengan nilai Pancasila di mesin telusur, sepertiperpecahan, radikalisme, dll.
3. Dasar 3 : Pengetahuan dasar menggunakan Bahasa Indonesia baikdan benar dalam
berkomunikasi, menjunjung nilai Pancasila, Bhineka Tunggal Ika

4. Dasar 4 : Pengetahuan dasar yang mendorong perilaku konsumsisehat, menabung,


mencintai produk dalam negeri dan kegiatan produktiflainnya.

Indikator pertama dari kecakapan dalam Budaya Digital (Digital Culture) adalah bagaimana
setiap individu menyadari bahwa ketika memasuki Era Digital, secara otomatis dirinya telah
menjadi warga negara digital. Dalam konteks ke-Indonesiaan, sebagai warga negara digital,
tiap individu memiliki tanggung jawab (meliputi hak dan kewajiban) untuk melakukan seluruh
aktivitasbermedia digitalnya berlandaskan pada nilai-

nilai kebangsaan, yakni Pancasiladan Bhinneka Tunggal Ika. Hal inikarena Pancasila dan
Bhinneka Tunggal Ika merupakan panduan kehidupan berbangsa, bernegara dan
berbudaya di Indonesia. Pertama, konsep dasar nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal
Ika sebagai landasan kecakapan digital dalam kehidupan berbudaya, berbangsa, dan
bernegara. Kedua, Internalisasi nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam
kehidupan berbudaya, berbangsa, dan bernegara.

c. Etika Digital

Etika bermedia digial adalah kemampuan individu dalam menyadari, mencontohkan,


menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola
etika digital (netiquette) dalam kehidupan sehari- hari. Dasar yang digunakan antara lain:

1. Dasar 1 : Pengetahuan dasar akan peraturan, regulasi yang berlaku, tata krama,dan
etika berinternet (netiquette)

2. Dasar 2 : Pengetahuan dasar membedakan informasi apa sajayang


mengandunghoax dan tidak sejalan, seperti: pornografi, perundungan, dll.

3. Dasar 3 : Pengetahuan dasar berinteraksi, partisipasi dan kolaborasi di ruang digital


yang sesuai dalam kaidah etika digital dan peraturan yang berlaku

4. Dasar 4 : Pengetahuan dasar bertransaksi secara elektronik dan berdagang diruang


digital yang sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Etika tradisional adalah etika berhubungan secara langsung/tatap muka yang menyangkut
tata cara lama, kebiasaan, dan budaya yang merupakan kesepakatan bersama dari setiap
kelompok masyarakat, sehingga menunjukkan apa yang pantas dan tidak pantas sebagai
pedoman sikap dan perilaku anggota masyarakat. Etika kontemporer adalah etika elektronik
dan digital yang menyangkut tata cara, kebiasaan, dan budaya yang berkembang karena
teknologi yang memungkinkan pertemuan sosial budaya secara lebih luas dan global. Maka,
ruang lingkup etika dalam dunia digital menyangkut pertimbangan perilaku yang dipenuhi
kesadaran, tanggung jawab, integritas (kejujuran), dan nilai kebajikan. Baik itu dalam hal
tata kelola, berinteraksi, berpartisipasi, berkolaborasi dan bertransaksi elektronik. Ruang
lingkup Etika Digital diantaranya yaitu:

1) Kesadaran

Kesadaran adalah kondisi individu yang menyediakan sumber daya secara penuh ketika
menggunakan media digital, sehingga individu tersebut memahami apa saja yang sedang
dilakukannya denganperangkat digital.

2) Kebajikan

Kebajikan menyangkut hal yang bernilai kemanfaatan, kemanusiaan, dan kebaikan serta
prinsip penggunaan media digital untuk meningkatkan derajat sesama manusia atau kualitas
kehidupan bersama.

3) Integritas (kejujuran)

Integritas adalah prinsip kejujuran sehingga individu selalu terhindar dari keinginan dan
perbuatan untuk memanipulasi, menipu, berbohong, plagiasi, dan sebagainya, saat
bermedia digital.

4) Tanggung jawab

Tanggung jawab berkaitan dengan dampak atau akibat yang ditimbulkan dari suatu
tindakan. Maka bertanggung jawab artinya adalah kemauan menanggung konsekuensi dari
tindakan dan perilakunya dalam bermedia digital.

Sementara itu, Empat prinsip etika tersebut menjadi ujung tombak self- control setiap
individu dalam mengakses, berinteraksi, berpartisipasi, dan berkolaborasi di ruang digital,
sehingga media digitalbenar-benar bisa dimanfaatkan secara kolektif untuk hal-hal positif.

d. Keamanan Digital

Kemampuan digital merupakan kemampuan individu dalam mengenali, mempolakan,


menerapkan, menganalisis, menimbang dan meningkatkan kesadaran keamanan digital
dalam kehidupan sehari-hari.
Dasar keamanan

digital yaitu:

1. Dasar 1 : Pengetahuan dasar fitur proteksi perangkat keras (katasandi, fingerprint).


Pengetahuan dasar memproteksi identitas digital (kata sandi)

2. Dasar 2 : Pengetahuan dasar dalam mencari informasi dan data yang valid dari
sumber yang terverifikasi dan terpercaya, memahami spam, phishing.

3. Dasar 3 :Pengetahuan dasar dalam memahami fitur keamanan platform digital dan
menyadari adanya rekam jejak digital dalam memuat konten sosmed

4. Dasar 4 :Pengetahuan dasar perlindungan diri atas penipuan dalam transaksi digital
dan protokol keamanan seperti PIN dan kodeotentikasi Membahas tentang keamanan digital
berarti membahas berbagai aspek keamanan, mulai dari menyiapkan perangkat
yang aman hingga menyediakanpanduan untuk berperilaku di media digital yang
rendah risiko.

Ada lima indikator atau kompetensi yang perlu ditingkatkan dalam


membangun area kompetensi keamanan digital, yaitu:

1) Pengamanan perangkat digital

2) Pengamanan identitas digital

3) Mewaspadai penipuan digital

4) Memahami rekam jejak digital

5) Memahami keamanan digital bagi anak

3. Berikan contoh masing-masing dalam penerapan kehidupan sehari-hari


kemudiankaitkan dengan pengamalan Lima (5) Sila Pancasila!

Jawaban :
Penerapan kehidupan sehari-hari kemudian kaitkan dengan pengamalan Lima (5)Sila
Pancasila :

a. Pengamalan Sila Ke-1

1. Kecakapan Digital

Sebagai ASN dalam kecakapan digital harus selalu mencoba belajar hal baru, khususnya
dibidang IT/digital, karena seiring perkembangan zaman teknologi selalu berkembang
sehingga kita sebagai ASN harus selalu mengikuti perkembangan teknologi.

2. Budaya Digital

Sebagai ASN dalam budaya digital harus menggunakan teknologi dan informasi harus
memahami regulasi dan kebijakan tentang ranah digital, di Indonesia ditetapkan UU ITE
yang telah mengalami revisi 2016, juga UU Kebebasan memperoleh informasi

3. Etika Digital

a. Sebaai ASN harus menggunakan media sosial secara bijak dengan tidak melihat
konten-konten yang menyimpang dari norma

b. Sebagai ASN harus menghargai karya orang lain di dalam media digital dan tidak
menggunakannya untuk hal yang tidak baik.

c. Selalu menjaga sikap dan etika saat memberikan komentar pada sebuah postingan,
bahan dan video di social media.

4. Keamanan Digital

Sebagai ASN harus menjaga rahasia baik pribadi maupun kelompok dengan tidak
menyebarkan konten negatif dengan menggunakan password di dalam gadget dan tidak
menyebarkan informasi pribadi.

b. Pengamalan sila ke-2

1. Etika bermedia Digital

a. Menggunakan media social tidak untuk menghina dan mencemooh perbedaan


pendapat.

b. Menggunakan media social tidak untuk cyber bullying

c. Menjaga emosi dan selalu berpikir positif dalam bermedia digital


2. Budaya bermedia digital

a) Saya menghargai bahasa daerah masing-masing dalam menggunakan media digital

Saya mencari relasi saya di dunia nyata menggunakan media digital dan berteman dengan
semua teman tanpa membeda-bedakan jenis kelamin, ras, agama, status sosial, kelompok
politik, disabilitas fisik dan pembedaan lainnya.

3. Aman bermedia digital

a) Tidak mengikuti grup-grup pada media digital yang berisi tentang ujaran kebencian
maupun rasis

b) Membatasi berselancar di media digital dengan memilih konten-konten yang bemutu


dan tidak berisi tentang berita hoax

c) Tidak mudah mempercayai berita hoax dan mencari kebenarannya sebelum


menyebarluaskan

4. Cakap bermedia digital

i) Saya menggunakan media digital untuk memberikan bantuan sosial korban


bencana alam dan sebagainya
ii) Saya menggunakan media digital untuk memperluas persaudaraan
iii) Saya menggunakan media digital dengan berkolaborasi bersama orang-orang
disikitar dalam menyebarkan informasi yang positif
C. Pengamalan sila ke 3

1) Etika bermedia Digital


a. Saya tidak menyebarkan berita hoax atau yang dapat memecah persatuan dan
kesatuan NKRI.
2) Budaya bermedia digital
a. Saya selalu menyaring berita yang saya dapatkan di media sosial .
b. Menyebarkan konten positif untuk mewujudkan cinta tanah air
3) Aman bermedia digital
a. Saya tidak menggunakan media sosial untuk hal-hal yang merugikan orang lain
4) Cakap bermedia digital
a. Saya memanfaatkan media untuk menunjang kegiatan saya sebagai tenaga
kesehatan dengan melakukan konfirmasi berita-berita hoax terkait vaksin.
D. Pengamalan sila ke-4

(1) Etika bermedia Digital


a. Saya berkomunikasi dengan tutur kata yang sopan kepada pasien ketika ada
permasalahan terkait pelayanan di puskesmas.
2) Budaya bermedia digital
a. Saya memanfaatkan instagram sebagai media promosi kesehatan kepada
masyarakat luas.
3) Aman bermedia digital
a. Saya berhati-hati ketika merespon komentar terkait perbedaan pandangan akan
pentingnya vaksin untuk menjaga nama baik instansi.
4) Cakap bermedia digital
a. Saya terus belajar untuk bisa berbisnis online di media sosial supaya media sosial
saya bisa menarik dan dapat meyakinkan banyak orang.
E. Pengamalan sila ke 5

(1) Etika bermedia Digital


a. Saya menggunakan internet dalam membuat konten tidak menggunakan hak milik
orang lain dan tidak merugikan kepentingan umum
b. Saya menghargai keberadaan orang lain di dunia maya dengan tidak mengumbar
aib, menghujat atau mencela dan menyebarkannya ke dunia maya.
2) Budaya bermedia digital
a. saya memahami regulasi dan kebijakan tentang ranah digital, di Indonesia
ditetapkan UU ITE yang telah mengalami revisi di tahun 2016, juga UU Kebebasan
Memperoleh Informasi.
b. saya memahami netiquette, sebuah panduan etika berperilaku sebagai warga
negara digital.

3) Aman bermedia digital


a. saya menghargai karya orang lain dalam bermedia digital dan tidak
menggunakanya untuk hal yang tidak baik
b. saya menjaga hak dan kewajiban saya sebagai netizen digital. Saya memiliki hak
untuk berkarya digital tetapi saya memiliki kewajiban melindungi identitas diri untuk
menghindarkan diri dari kejahatan media digital.
4) Cakap bermedia digital
a. saya memberikan pertolongan kepada rekan kerja yang kurang memahami
ataukurang mahir berinternet.
b. saya berkerja keras untuk meningkatkan kemampuan diri mengoperasikaninternet
c. saya membuka pelatihan internet bagi para karyawan senior yang
kurangmemahami internet untuk mewujudkan kemajuan merata dan berkeadilan
social.
TUGAS KELOMPOK IV

1. Sekarang ini kita sering mendengar berita tentang


penyalahggunaan di dunia maya antara lain hoax, hate speech,
cyber bullying. Penyalahgunaan tersebut juga terkait dalam Isu
Kontemporer yang telah kita pelajari bersama. Jelaskan apa yang
dimaksud hoax, hate speech dan cyber bullying!
Jawaban : Pengertian Hoax, Hate Speech dan Cyber Bullying
a. Hoax menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah berita
atau informasi bohong.
b. Hate speech atau Ujaran kebencian adalah ungkapan atau ekspresi
yang menganjurkan ajakan untuk mendiskreditkan, menyakiti
seseorang atau sekelompok orang dengan tujuan membangkitkan
permusuhan, kekerasan, dan diskriminasi kepada orang atau kelompok
tersebut.

c. Cyber Bullying atau perundungan di dunia maya adalah tindakan


agresif dari seseorang atau sekelompok orang terhadap orang lain
yang lebih lemah (secara fisik maupun mental), dengan menggunakan
media digital.

2. Cari/ berilah contoh masing-masing disertai argumen/ sumbernya!


a. Hoax
Beredar sebuah video yang memperlihatkan seorang pria
mengklaim vaksin Covid-19 pada ibu menyebabkan hepatitis akut pada
anak. Pria tersebut mengklaim Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia (Kemenkes RI) tidak memperhitungkan variabel yang
mungkin terjadi pada anak usia 2 tahun yang meninggal diduga karena
terjangkit hepatitis akut, hal ini disebabkan karena meminum ASI dari
ibu yang telah divaksinasi Covid-19. Faktanya, melalui Konferensi Pers
Perkembangan Kasus Hepatitis Akut di Indonesia pada 5 Mei 2022,
Lead scientist untuk Kasus Hepatitis Akut di Indonesia, Prof. dr.
Hanifah Oswari mengatakan bahwa kasus ini tidak ada hubungannya
dengan vaksin Covid-19. Sebelumnya, diketahui pada ketiga kasus
hepatitis akut yang ditemukan, seorang anak yang berusia 2 tahun
sudah mendapatkan vaksinasi hepatitis, kemudian untuk anak yang
berusia 8 tahun sudah memperoleh vaksinasi Covid-19 satu kali, serta
vaksin hepatitis lengkap. Sementara anak yang berusia 11 tahun telah
mendapat vaksinasi Covid-19 dan hepatitis lengkap. Namun tidak ada
bukti yang menguatkan bahwa kasus hepatitis yang mereka alami
disebabkan oleh vaksin Covid-19 atau vaksin lain. Lebih lanjut, dilansir
dari idntimes.com, Juru Bicara Kemenkes RI Siti Nadia Tarmizi
mengatakan, klaim vaksin Covid-19 dapat diturunkan melalui ASI juga
salah. Vaksin Covid-19 juga tidak terbukti mempengaruhi kandungan
ASI.
Link Sumber : https://ppid.diskominfo.jatengprov.go.id/wp-
content/uploads/2022/05/18-Mei-2022-Isu-Hoaks-Harian-.pdf

b. Hate Speech (Ujaran Kebencian)


Berawal dari postingannya yang viral di media sosial lantaran diduga
mengandung ujaran kebencian soal pengeroyokan Ade Armando, Guru
besar FMIPA UGM Prof Karna Wijaya dilaporkan ke Polda Metro Jaya.
Berikut ini sederet fakta seputar kasus yang menyandung Prof Karna.

1. Kata Sembelih dan Kolase Foto


Prof Karna menjadi sorotan karena diduga menulis ujaran kebencian
terhadap Ade Armando. Di media sosial, dia menulis komentar yang
berisi kata-kata 'sembelih'. Postingan lain yang dipermasalahkan adalah
tentang kolase foto beberapa tokoh dengan caption 'SATU PERSATU
DICICIL MASSA'. Dalam unggahan itu, foto Ade Armando dicoret.
Dalih Gojekan dan Minta Maaf

Karna mengatakan postingannya di media sosial itu sebatas gojekan.


Namun, dia tetap menyampaikan permohonan maaf. "Jadi sekali lagi
kalau statement ini menimbulkan kegaduhan, saya sekali lagi mohon
maaf kepada publik," kata dia di Balairung UGM, Senin (18/4/2022).

3. Sebut Postingannya Diedit

Karna menyebut ada pihak yang mengedit postingannya jadi seakan-


akan mengomentari Ade Armando. Postingan itu kemudian diunggah di
grup Facebook Kagama oleh orang tanpa sepengetahuannya.

"Saya, kata 'sembelih' itu juga tidak pada Ade Armando, pada konteks
lain yang diambil orang itu diedit dan masukkan satu frame bahwa saya
melakukan ujaran kebencian. Padahal hanya guyonan saja dan
pemilihan diksinya," kata Karna, Senin (18/4) lalu

Sumber : https://www.detik.com/jateng/jogja/d-6047575/a-z-ujaran-
kebencian-kasus-ade-armando-oleh-guru-besar-ugm-prof-karna

c. Cyber Bullying

Bukannya ikut bahagia, haters justru semakin menjadi-jadi merisak


keluarga kecil Lesti Andryani dan Rizky Billar. Baru-baru ini haters
bahkan dengan teganya mengolok-olok bayi Lesti, Muhammad Leslar
Al-Fatih Billar.

Kejadian ini berawal saat Soimah datang mengunjungi kediaman Lesti.


Dengan penuh kasih sayang, Soimah tampak mengajak bayi Lesti
bercanda. Mendengar suara tawa Soimah, bayi Lesti tampak sedikit
terkejut.

"Ini suara apa sih? Berisik ya?" tanya Soimah kepada bayi Lesti. "Aduh
eyang... berisik ya?"

Cuplikan video Soimah sempat diunggah ulang oleh salah satu akun
gosip di media sosial. Melihat video bayi Lesti, haters langsung bereaksi.

Haters tak segan mengolok fisik bayi Lesti. Beberapa haters malah
menghina bayi Lesti mirip tuyul hingga spirit doll.

"Mirip tuyul 😢," hina pemilik akun @dave.d***d166. "Kok gak bikin
gemes ya," balas akun @chac***707. "Kirain awal2 spirit doll 😭," sahut
akun @noer***17. "Lucuan spirit doll deh kayaknya😢," timpal
akun @cacaa***ieu. "Serem bocilnya," timpal akun @mf***mlh.

Melihat komentar jahat haters, netizen pun meradang. Sebagian fans


pun menautkan akun Lesti dan Billar. Mereka berharap agar para haters
segera mendapatkan efek jera.

"Mirissss bgt bayi aja smpe di bully gw ga suka sm ortunya , tpi gw


ga bakal tega ngata2in bayi yg ga tau apa2!" ungkap
akun @psya***r_vs. "Astaga jahat bgt lho mulutnya...itu bayi gak ada
dosanya lho... kok bisa2nya ngatain bayi. Ckckck... Masya Allah. Sakit
sih lo..." kata akun @felici***utri_. "Plis @lestyejora @rizkybillar laporin
haters biar kapok, anak msh bayi udah dihina kyk gitu," tambah
akun @mamam***ong.

Lantas, apa tanggapan Lesti dan Billar soal cibiran pedas haters?
Sayang, hingga kini masih belum ada komentar apapun dari keduanya

Sumber : https://www.wowkeren.com/berita/tampil/00409565.html

Anda mungkin juga menyukai