Anda di halaman 1dari 10

TUGAS AGENDA III

SMART ASN

KELOMPOK 1
ABDUL MAJID MUSTOFA, A.Md (Ketua Kelompok)
ANISA ARROHMAH, A.Md. RMIK
AYUNDA PRITA MUTIARA, A.Md.Kep
DINI IKA HARTIKA, A.Md.Kes
ERVY MUTIARA MULYAWAN, A.Md
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada era revolusi industry 4.0 seperti saat ini, terjadi perkembangan
yan pesat pada bidang teknologi informasi. Dengan berkembangnya
teknologi informasi, kita dapat dengan mudah mencari atau menerima data
apapun, baik itu berupa text, audio, maupun video.
Pada berkembangnya teknologi informasi saat ini dapat memberikan
dampak yang positif maupun negative. Salah satu dampak positif yang
dihasilkan dari perkembangan teknologi informasi ini adalah dapat
mempermudah pekerjaan kita. Dengan berkembangnya teknologi informasi
saat ini kita bisa melakukan pekerjaan kapanpun dan dimanapun kita berada.
Selain itu kita bisa mengirimkan dokumen secara digital. Dengan
mengirimkan dokumen secara digital, proses pengirimannya akan menjadi
lebih cepat.
Tetapi berkembangnya teknologi informasi juga memiliki dampak
negative. Seperti, mudahnya berita berita negative, konten yang berisikan
hoaks, ujaran kebencian, dan percobaan penipuan yang marak terjadi di
dunia maya.
Maka dari itu sejalan dengan perkembangan teknologi informasi saat
ini perlu adanya pemahaman mengenai Literasi Digital. Merujuk pada
laporan dari Australian Government (2016), literasi digital melibatkan
pengetahuan tentang bagaimana menggunakan serangkaian perangkat
teknologi untuk menemukan informasi, memecahkan masalah atau tugas-
tugas yang rumit. Selain itu, istilah ini juga merujuk pengetahuan tentang
bagaimana bertindak secara aman dan bertanggung jawab secara online.
Terdapat beberapa nilai untuk Literasi Digital, yaitu menggunakan
media digital (digital skills), budaya menggunakan digital (digital culture),
etis menggunakan media digital (digital ethics), dan aman menggunakan
digital (digital safety).. Maka dari itu pada tugas kali ini kami akan
mendiskusikan tentang upaya yang sebaiknya dilakukan agar SDM aparatur
di instansi tempat kami bekerja memiliki kompetensi mengenai Literasi
Digital.

1.2 Pengertian
SMART ASN adalah ASN yang memiliki kemampuan untuk
mengikuti dan beradaptasi di era digital serta transformasinya yang sangat
cepat. Dengan kompetensi diri yang ada, ASN mampu untuk dapat
mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi jabatannya.
Literasi digital merupakan kemampuan untuk memahami dan
menggunakan informasi yang didapat dan sebagai sumber untuk mengukur
tingkat kompetesi kognitif masyarakat dalam menguasai teknologi digital.
Perwujudan literasi digital yaitu penggunaan perangkat teknologi informasi
dan komunikasi dalam mengakses, mengkaryakan hingga mendistribusikan
informasi. Seorang pengguna memiliki kecakapan literasi digital yang bagus
tidak hanya mampu mengoperasikan alat, melainkan juga mampu bermedia
digital dengan penuh tanggung jawab. Ada 4 (empat) pilar literasi digital,
yaitu :
1. Menggunakan media digital (Digital Skill)
Kemampuan individu dalam mengetahui, memahami, dan menggunakan
perangkat keras dan piranti lunak TIK system operasi digital dalam
kehidupan sehari-hari
2. Budaya menggunakan digital (Digital Culture)
Kemampuan individu dalam membaca menguraikan, membiasakan,
memeriksa, dan membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan
Bhineka Tunggal Ika
3. Etis menggunakan media digital (Digital Ethics)
Kemampuan individu dalam menyadari, mencontohkan, menyesuaikan
diri, merasionalkan, mempertimbangkan, dan mengembangkan tata
kelola etika digital
4. Aman menggunakan media digital (Digital Safety)
Kemampuan individu dalam mengenali, mempolakan, menerapkan,
menganalisis, dan meningkatkan kesadaran keamanan digital dalam
kehidupan sehari-hari.

1.3 Tujuan
Literasi Digital bagi ASN bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan,
pemahaman, kesadaran dan kecakapan penggunaan teknologi digital serta
mendorong ASN untuk lebih mengenal, mengadopsi dan berperan aktif
menggunakan teknologi digital dalam melayani masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Profil Rumah Sakit RSU Berkah Pandeglang


Rumah Sakit Umum Pandeglang sudah beroperasional sejak tahun
1925, pada awalnya merupakan balai pengobatan bagi tenaga perkebunan
pada jaman penjajahan belanda. Rumah Sakit Umum Pandeglang
merupakan pusat rujukan se-Kabupaten Pandeglang yang berupaya
melaksanakan pelayanan kesehatan yang paripurna. Sejak pada tanggal 13
Januari 1999 Rumah Sakit Umum Berkah Kabupaten Pandeglang masih
type C dan pada tanggal 27 November 2018 sampai dengan sekarang
Rumah Sakit Umum Berkah Pandeglang sudah menjadi type B.
Sesuai dengan perkembangannya pada tahun 2008, bahwa nama
Rumah Sakit Umum Pandeglang berubah menjadi “Rumah Sakit Umum
Daerah Berkah Kabupaten Pandeglang”. Pada tanggal 1 April 2008 secara
resmi Rumah sakit Pandeglang beralih tempat dari Jl. Kesehatan No. 1 ke Jl.
Raya Labuan Km 5 Cikoneng Pandeglang.
Pada tahun 2017 Rumah Sakit sudah terakreditasi 5 Pelayanan Dasar,
dengan harapan bisa lebih memberikan pelayanan Kesehatan secara
paripurna dengan didukung oleh sarana da prasarana yang lebih baik. Pada
saat ini Rumah Sakit Umum Daerah Berkah Kabupaten Pandeglang di
pimpin oleh seorang direktur yaitu Hj. Eni Yati, S.K.M., M.Kes.
RSUD Memiliki VISI yaitu ”Rumah Sakit yang Santun, Menarik dan
Terpercaya dalam Pelayanan” dan memiliki MISI yaitu ”Memantapkan
Infrastruktur akses pendidikan, kesehatan dan pusat pertumbuhan ekonomi”.
RSUD Berkah memiliki tugas membrikan pelayanan kesehatan perorangan
secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan
unit gawat darurat.
Dalam menjalankan tugas pokoknya, RSUD Berkah Kab. Pandeglang
mempunyai fungsi :
1. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai
dengan standar pelayanan rumah sakit
2. Pemilihan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan
kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai dengan
kebutuhan medis
3. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam
rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan
4. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan
teknologi bidang Kesehatan dalam rangka peningkatan pelaynan
Kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang
kesehatan

2.2 Sarana dan Prasarana


Pada saat ini RSUD Berkah memiliki pelayanan IGD 24 jam, serta
memiliki 25 pelayanan rawat jalan diantaranya : Poliklinik Medical Chech
Up (MCU), Poliklinik Gigi, Poliklinik Endodonsi, Poliklinik Bedah Mulut,
Poliklinik Mata, Poliklinik Mata Subspesialis Kornea & Bedah Refraktif,
Poliklinik THT, Poliklinik Paru, Poliklinik Paru Subspesialis Infeksi,
Poliklinik Anak, Poliklinik Anak Subspesialis Hematologi & Onkologi,
Poliklinik Bedah, Poliklinik Neurologi (Syaraf), Poliklinik Bedah Digestif,
Poliklinik Kandungan, Poliklinik Penyakit Dalam, Poliklinik Jiwa,
Poliklinik Kulit dan Kelamin, Poliklinik Mawar, Rehabilitasi Medik,
Poliklinik Orthopedi, Poliklinik Psikologi, Poliklinik TB RO (MDR),
Poliklinik Jantung dan Pembuluh Darah, Poliklinik Forensik.
RSUD Berkah juga memiliki 11 pelayanan rawat inap diantaranya
ruang ICU, Ruang Utama, Ruang Shofa, Ruang Marwah, Ruang Nifas,
Ruang VK, Ruang Perinatologi, Ruang Pulmo, Ruang HD, Ruang Dalam,
Ruang Bedah, Ruang Anak. Selain itu RSUD Berkah juga memiliki
pelayanan penunjang yaitu Instalasi Laboratorium, Radiologi, Instalasi
Farmasi, dan Rehabilitasi Medik.
Ada sekitar 167 tempat kamar inap, yaitu sebanyak 88 kamar Kelas III,
42 kamar Kelas II, 14 Kelas I, dan sekitar 21 kamar untuk Kelas VIP. Untuk
Kondisi Darurat tersedia 4 Ruang ICU dan 12 Kamar untuk IGD, di RSUD
ini juga terdapat 4 Ruang Operasi, 16 Ruang Bersalin dan 20 Kamar Bayi
Baru Lahir. Pelayanan fasilitas lain seperti Operasi/Tindakan, Bersalin,
Treadmill, Fisioterapi, EKG, Konsultasi Gizi/dietetary, Laundry, CSSD juga
telah tesedia di RSUD Berkah, juga ada fasilitas tambahan seperti masjid,
kantin, ATM BJB dan BRI.

2.3 Penguasan Literasi Digital


Instalasi Rekam Medis merupakan bagian pelayanan Non Medis di
RSU Berkah Pandeglang yang dikepalai oleh kepala instansi yaitu seorang
Perekam Medis dan Informasi Kesehatan (PMIK) yang kompeten di
bidangnnya dan memiliki izin praktik profesi yang masih berlaku, dan
didukung oleh staff Perekam Medis dan Informasi Kesehatan lainnya yang
bersertifikasi.
Rekam medis adalah berkas yang berisikan dokumen yang berisikan
data identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain
yang telah diberikan kepada pasien. Pengelolaan berkas rekam
medis adalah kegiatan menyusun dan melengkapi pengisian (analisis)
berkas rekam medis dan pemberian kode penyakit (coding), pengelompokan
pengindeksan (indexing) dan penyimpanan berkas rekam medis (filling)
sesuai dengan ketentuan dan juga pelaporan.
Dalam melakukan pekerjaannya, seorang petugas rekam medis erat
kaitannya dengan kemampuan untuk menguasai literasi digital. Literasi
digital adalah kemampuan dalam penggunaaan teknologi digital dan
teknologi informasi lainnya yang digunakan dalam penyelesaian pekerjaan.
Literasi digital ini meliputi kecakapan menggunakan media digital (digital
skills), budaya menggunakan digital (digital culture), etis menggunakan
media digital (digital ethics), dan aman menggunakan digital (digital
safety).
Instalasi rekam medis di RSUD Berkah Kab. Pandeglang dibagi
menjadi dua bagian yaitu pendaftaran dan pengelolaan rekam medis yang
terdiri dari 17 orang pegawai dengan rincian sebagai berikut :

Tabel. 1 Jumlah petugas Instalasi Rekam Medis


No Nama Jabatan Jumlah
1 Ka. Instalasi Rekam Medis 1 Orang
2 Koordinator Pendaftaran 1 Orang
3 Staff Pendaftaran 11 Orang
4 Staff Koding & Indeksing 1 Orang
5 Staff Pelaporan 1 Orang
6 Staff Assembling 2 Orang
7 Staff Pengembalian Berkas 2 Orang
8 Staff Verifikasi Berkas 1 Orang
9 Filling + Distribusi 7 Orang
10 Korespondensi 2 Orang
11 Petugas Kebersihan 1 Orang
Jumlah 30 Orang
Sumber : Wawancara dengan Kepala Instalasi Rekam Medis RSUD Berkah Kab. Pandeglang

Dalam kaitannya dengan kemampuan literasi digital, kategori petugas


rekam medis dapat dikelompokkan kedalam beberapa kategori seperti pada
tabel berikut ini :

Tabel.2 Penguasaan Literasi Digital Petugas di Instalasi Rekam Medis


Kategori
No Bagian Kurang Tidak Jumlah
Menguasai
Menguasai Menguasai
1 Pendaftaran 12 0 0 12
2 Rekam medis 6 10 2 18
Jumlah 18 10 2 30
Persentase 60.00 33.33 6.67 100
Sumber : Wawancara dengan Kepala Instalasi Rekam Medis RSUD Berkah Kab. Pandeglang
Pada tabel diatas dapat dianalisis untuk petugas pendaftaran hampir
semuanya menguasai penggunaan literasi digital, ini dikarekan petugas yang
melakukan proses pendaftaran menggunakan media atau perangkat
komputer dalam melakukan pekerjaannya dan terlibat dengan beberapa
sistem informasi yang mengharuskan terhubung seperti SIMRS, aplikasi
BPJS, E-Klaim BPJS, dan aplikasi perusahaan asuransi lainnya.
Lebih khusus dibahas disini adalah petugas untuk bagian pengelolaan
rekam medis, data yang diperoleh yaitu :

Tabel.3 Penguasaan Literasi Digital Petugas di Instalasi Rekam Medis


Kategori
Bagian Kurang Tidak Jumlah
Menguasai
Menguasai Menguasai
Pendaftaran 6 10 2 18
Jumlah 6 10 2 18
Persentase 33.33 55.56 11.11 100
Sumber : Wawancara dengan Kepala Instalasi Rekam Medis RSUD Berkah Kab. Pandeglang

Dari data diatas dapat diperoleh bahwa sebanyak 33.33% petugas


bagian rekam medis dikatergorikan mampu menguasai literasi digital,
55,56% kurang menguasai dan 11,11% tidak menguasai.
Sebanyak dua orang yang masuk kedalam kategori tidak menguasai ini
dikarenakan oleh faktor usia, dimana keduanya ini berusia >50 tahun. Dan
memerlukan supervise atau pendampingan dalam hal penggunaan dalam
literasi digital.

2.4 Upaya Yang Akan Dilakukan


1. Memberikan pelatihan dan sosialisasi tentang pentingnya seorang
petugas rekam medis untuk menguasai literasi digital dan bagaimana ara
penggunaannya
- Pelatihan tersebut dijadwalkan untuk setiap petugas dan dilakukan
secara terus menerus sampai dengan petugas dinyatakan mampu
dalam mengoperasikan perangkat computer, aplikasi yang
menunjang pekerjaan, cara bersosial medis dan lainnya. Peserta
terbaik pelatihan atau sosialisasi bisa ditampilkan di social media
rumah sakit
2. Mengadakan program seperti lomba “Membuat video cara menggunakan
SIMRS” dan mewajibkan setiap instalasi mengirimkan perwakilannya
untuk mengikuti lomba tersebut dengan hadiah yang menggiurkan
- Salah satu lombanya seperti “membuat video cara mengoperasikan
SIMRS” atau “membuat video cara menggunakan aplikasi
KIKIPING”. Hadiah yang menggiurkan akan memicu karyawan
untuk bersemangat mengikuti lomba. Pemenang lomba selain
mendapatkan hadiah juga diberikan penghargaan dan ditampilkan di
social media rumah sakit

Anda mungkin juga menyukai