PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
sakit merupakan fasilitas kesehatan yang padat teknologi dan padat pakar.
manajemen semua usaha akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan lebih
karena rekam medis tidak hanya berfungsi untuk individu, tapi juga untuk
1
2
semua bagian organisasi rumah sakit, mulai dari manajemen level bawah
sampai ke level atas. Dengan demikian apabila rekam medis tidak ditunjang
dan tidak didukung dengan manajemen serta sumber daya dan sistem yang
jalan. Pelayanan rawat jalan merupakan salah satu unit kerja di rumah sakit
yang melayani pasien berobat jalan dan tidak lebih dari 24 jam pelayanan,
minimal.
rawat jalan harus sesuai dengan Standar Operasional Prosedur rumah sakit
yang di telah ditetapkan oleh direktur rumah sakit. Pada sistem rekam medis
3
rawat jalan melalui berberapa bagian, antara lain di mulai dari ruang
status rekam medis yang akan didistribusikan ke poliklinik yang akan dituju
oleh pasien tersebut, lalu di isi oleh perawat dan dokter yag bertugas
petugas rekam medis, perawat dan dokter, sehingga nantinya pasien dapat
terlayani dengan baik saat berobat atau kontrol ke poliklinik rawat jalan di
permasalahan yaitu, dalam input data (data pasien yang ditulis oleh petugas
170 berkas rekam medis yang terisi lengkap hanya hanya 44 berkas
menit.
4
Tabel. 1
25,9% 74,1%
rekam medis rawat jalan di unit rekam medis RSUD Pandeglang, sesuai
rekam medis yang tidak tepat waktu dan berkas rekam medis yang tidak
sistem rekam medis rawat jalan ( input, proses, output, feedback serta
RSUD Pandeglang?
RSUD Pandeglang.
yang berkaitan dengan unit rekam medis rawat jalan RSUD Pandeglang.
(fillling) rekam medis rawat jalan di bagian arsip rekam medis RSUD
Pandeglang.
h. Teridentifikasinya secara mendalam mengenai proses
RSUD Pandeglang.
i. Teridentifikasinya secara mendalam mengenai proses pengambilan
(retrieval)) rekam medis rawat jalan di bagian arsip rekam medis RSUD
Pandeglang
j. Teridentifikasinya secara mendalam mengenai proses distribusi rekam
Pandeglang
k. Teridentifikasinya secara mendalam mengenai proses pengambilan rekam
medis rawat jalan dari poliklinik ke bagian arsip rekam medis RSUD
Pandeglang.
l. Teridentifikasinya secara mendalam mengenai keakuratan rekam medis
masalah dan saran untuk perbaikan sistem rekam medis rawat jalan.
c. Diperolehnya sistem standar pelayanan minimal rekam medis rawat
jalan.
medis rawat jalan sesuai dengan standar pelayanan minimal, yang tepat
3. Bagi Peneliti.
datang.
Penelitian ini dilakukan di rekam medis unit rekam medis rawat jalan
rekam medis rawat jalan dari input ( man, method, machine, material), proses,
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Analisis
pokok atau berbagai bagiannya dan penelahan bagian itu sendiri serta
1.7 Sistem
Istilah sistem berasal dari bahasa yunani systema yang berarti : bagian
bagian ditujukan untuk mencapai tujuan bersama yang telah disepakati oleh
tertentu dan memiliki ciri-ciri : ada tujuan, unsur fungsional (input, proses,
input maka proses tidak akan berjalan dan tentunya tidak akan ada
sesuai dengan istilah Garbage in, Garbage out yang artinya bila
b. Proses
Pengertian proses adalah kegiatan yang dilakukan untuk
2.3 Menegemen
yang akan dilaksanakan, siapa yang akan melakukan dan kapan akan
yang paling pokok, dan menyusun langkah praktis untuk mencapai tujuan
yaitu:
- Analisa situasi
tugasnya.
tujuan yang telah disepakati. Beberapa hal yang dapat menggerakkan dan
- Peran kepemimpinan
14
- Motivasi staf
dikerjakan oleh staf. Jika ada penyimpangan yang terjadi harus segera
agar penggunaan sumber daya dapat lebih diefisiensikan, dan tugas staf
dan sebagainya.
jalan, rawat inap maupun pelayanan instalasi. Rumah sakit sebagai salah
Nomor 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit, disebutkan bahwa rumah sakit
serta berkesinambungan.
Tahun 2009):
medis.
pelayanan kesehatan.
17
selalu terkait dengan struktur, proses, dan outcome sistem pelayanan rumah
sakit tersebut. Standar mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit juga dapat
rumah sakit adalah semua masukan, proses, dan hasil atau keluaran
1. Input
jika struktur input tertata dengan baik, akan lebih menjamin mutu
2. Proses
Proses adalah semua kegiatan dokter dan tenaga profesi lainnya yang
Dalam hal ini dianut asumsi bahwa semakin patuh tenaga profesi
Efektivitas proses
3. Outcome
Outcome adalah hasil akhir kegiatan dokter dan tenaga profesi lainnya di
dari pedoman di atas dibandingkan dengan standar nasional. jika tidak ada
sakit yang bersangkutan dengan masing-masing SMF dan staf lainnya yang
terkait.
adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien,
kepada pasien.
segala pelayanan dan tindakan medik yang diberikan kepada pasien serta
pengobatan baik yang dirawat inap, rawat jalan maupun yang mendapatkan
pelayanan gawat darurat. Bila diartikan secara sempit Rekam Medis seolah-
namun bila ditelaah lebih dalam lagi, maka Rekam Medis mempunyai makna
yang lebih luas dari sekedar catatan biasa. Hal tersebut dikarenakan di
rumah sakit. Tanpa dukungan sistem pengelolaan rekam medis yang baik
dan benar, maka tertib administrasi di rumah sakit tidak akan berhasil
rumah sakit yang secara rinci akan terlihat analog dengan kegunaan rekam
medis itu sendiri. Pembuatan rekam medis di rumah sakit bertujuan untuk
mendapatkan catatan atau dokumen yang akurat dan adekuat dari pasien,
- Bagi pasien
Kegunaan rekam medis dapat dilihat dari beberapa aspek antara lain:
23
1. Aspek Administrasi.
2. Aspek Medis.
3. Aspek Hukum.
4. Aspek Keuangan.
kesehatan.
5. Aspek Penelitian.
24
kesehatan.
6. Aspek pendidikan.
7. Aspek Dokumentasi.
rekam medis pasien, baik yang rawat jalan maupun yang rawat inap.
Rekam medis adalah sumber data yang paling baik di rumah sakit,
medis adalah sering tidak adanya beberapa data yang bersifat sosial-
audit medis yang diharapkan tentu saja adalah peningkatan mutu dan
1. Sebagai alat komunikasi antara dokter dan tenaga ahli lainnya yang
ikut ambil bagian di dalam memberikan pelayanan pengobatan dan
perawatan kepada pasien.
semua hasil pelayanan kepada pasien dapat dinilai dan dilihat pada
formulir-formulir DRM.
1. Unit pencatat data yang berada diluar unit rekam medis, yaitu :
penunjang.
2. Unit pengumpul dan pengolah data yang berada didalam Rekam Medis,
yaitu:
reponding..
sebagai berikut :
Pelayanan Medik.
sakit.
mikrofilm.
3. Sumber nomor
7. Ruang kerja
1. Berkas rekam medis adalah milik rumah sakit, direktur rumah sakit
medis serta penggunaan oleh badan atau orang yang tidak berhak.
2. Isi rekam medis adalah milik pasien yang wajib dijaga kerahasiaannya,
berikut :
i. Identitas Pasien.
v. Diagnosis
33
1. Penerimaan pasien.
2. Pencatatan
4. Pelayanan Bedah
6. Pelayanan Intensif
7. Pelayanan Radiologi
Tabel. 2
Indikator dan Standar Pelayanan Minimal Rekam Medis Rumah Sakit
Alur rekam medis rawat jalan dapat dilihat pada gambar dibawah ini, :
Gambar 1.
Pasien
Ya Tidak
Baru
Petugas menulis dibuku register pasien dan mengentry data pasien ke dalam komputer
Filling
yang akan dirawat adalah sebagaian dari sistem prosedur pelayanan rumah
bersamaan akan tercipta berkas rekam medis pasien yang akan berobat
atau pasien berobat jalan dan pasien rawat jalan. Penerimaan pasien berobat
jalan dapat dikelompokkan menurut : (1) Segi pelayanan rumah sakit. (2)
rumah sakit pasien datang ke rumah sakit dapat dibedakan menjadi : (1)
perjanjian. b) Pasien yang datang tidak dalam keadaan gawat. (2) Pasien
yang harus segera ditolong atau pasien gawat darurat. Dari segi jenis
kedatangannya pasien dapat dibedakan menjadi : (1) Pasien baru yaitu pasien
yang pertama kali datang ke rumah sakit untuk keperluan berobat. (2) Pasien
38
lama yaitu pasien yang pernah datang sebelumnya ke rumah sakit untuk
keperluan berobat. Dari segi kedatangan pasien ke rumah sakit dapat terjadi
karena : (1) Dikirim oleh dokter praktek di luar rumah sakit. (2) Dikirim oleh
rumah sakit lain atau puskesmas atau jensi pelayanan kesehatan lainnya. (3)
sakit yang sama, baik sebagai pasien berobat jalan maupun sebagai pasien
rawat inap. Dan akan diwawancarai oleh petugas guna mendapatkan data
identitas yang akan diisikan pada Formulir Ringkasan Klinik, data tersebut
atau nomor rekam medis. c) Nama pasien. d) Alamat pasien. e) Tempat dan
Pekerjaan. Ringkasan riwayat klinis ini juga dipakai sebagai dasar pembuatan
Pasien boleh langsung pulang. b) Pasien diberi slip perjanjian oleh petugas
poliklinik untuk datang kembali pada hari dan tanggal yang telah ditetapkan,
39
dan pasien harus lapor kembali ke TPP. c) Pasien dirujuk atau dikirim ke
rumah sakit lain. d) Pasien harus dirawat. Semua berkas rekam medis
pasien poliklinik akan dikirim ke Bagian Rekam Medis, kecuali pasien yang
datang dengan perjanjian dan pasien yang datang tidak dengan perjanjian
Gawat Darurat (UGD). TPP pada unit UGD ini dibuka selam 24 jam.
langsung pulang, Pasien dirujuk atau dikirim ke rumah sakit lain, atau
Sementara itu alur rekam medis rawat jalan dapat dijabarkan sebagai
berikut :
4). Dokter pemeriksa mencatat pada kartu atau lembar rekam medis:
kerja
kelengkapannya.
BAB III
KERANGKA KONSEP
berhubungan antara satu dengan yang lainnya sedemikian rupa berproses mencapai
tujuan tertentu dan memiliki ciri-ciri antaralain : ada tujuan, unsur fungsional (input,
1). Input, merupakan komponen pertama dari sistem karena tanpa input maka
proses tidak akan berjalan dan tentunya tidak akan ada output yg dihasilkan. Input
adalah segala sesuatu baik berwujud (gedung, sumber daya manusia, material )
maupun tidak terwujud (informasi, data yang masuk ke dalam sistem dan menjadi
bahan untuk proses. 2) Proses, adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengubah
masukan menjadi keluaran. Di unit rekam medis bagi pasien rawat jalan misalnya
proses ini bisa merupakan kegiatan pelayanan, registerasi pasien, distribusi rekam
medis dan pengamblian berkas rekam medis. 3) ouput adalah keluaran merupakan
hasil dari proses juga merupakan tujuan dari sistem yang ingin di capai oleh sistem
tersebut. 4) Feedback (umpan balik) Hasil atau produk dari keluaran yg digunakan
lagi sebagai masukan. 5) Kontrol , yaitu bentuk pengawasan berupa monitoring dan
2008 tanggal 12 Maret 2008 tentang Rekam Medis maka tata cara
43
penyelenggaraan Rekam Medis di rumah sakit antara lain setiap sarana pelayanan
kesehatan yang melaksanakan pelayanan rawat jalan maupun rawat inap di rumah
sakit wajib membuat Rekam Medis, sesuai dengan petunjuk teknis dari Direktur
Gambar 2.
INPUT
PROSES OUTPUT
SUMBER DAYA
EKONOMI
PROSES BISNIS PASAR BARANG DAN
- ORANG JASA
- UANG - PENGEMBANGAN
- MATERIAL - PRODUKSI - PRODUK
- MESIN - PENERIMAAN - LAYANAN
- TANAH - PRODUK DAN JASA - PEMBAYARAN
- FASILITAS - PELANGGAN - KONTRIBUSI
- ENERGI - PROSES LAINNYA - INFORMASI
- INFORMASI - EFEK LAINNYA
Sistem Informasi
FeedBack / Kontrol
Managemen
3.2 Kerangka Konsep
Gambar . 3
INPUT
SUMBER DAYA
MANUSIA PROSES
Jumlah ketenagaan
1. Penerimaan OUTPUT
pendaftaran pasien
Job description
2. Pengambilan
Kualifikasi dan berkas rekam medis
kompetensi
3. Pendistribusian
berkas rekam medis
Karakteristik kepoliklinik
individu REKAM MEDIS
TEPAT WAKTU
4. Kegiatan di
SARANA Poliklinik
PRASARANA REKAM MEDIS
5. Pengembalian LENGKAP
Berkas Rekam
Ruang Pendaftaran
Medis
distribusi dan
Arsip
6. Penyimpanan
berkas rekam medis
Lemari Arsip
7. Penataan rekam
Komputer Medis
Printer
Telepon
6. Penataan berkas
Software Reakam Medis
DOKUMEN
PROSEDUR
KERJA
Monitoring dan evaluasi
Kebijakan
Buku Pedoman
Rekam Medis
SOP
MATERIAL
rekam medis yang terlibat dalam pelayanan pasien rawat jalan RSUD
Pandeglang.
b. Jumlah ketenagaan
Banyaknya tenaga kerja yang bekerja di unit rekam medis yang terlibat
c. Job discription
ditempuh oleh tenaga rekam medis yang terlibat dalam pelayanan pasien
rawat jalan RSUD Pandeglang yang dianalisa sesuai antara uraian tugas yg
Usia : Lama hidup seseorang yg dinyatakan dalam satuan tahun sampai saat
e. Karakteristik individu
mampu memahami perbedaan individual antara satu dengan yang lain agar
f. Ruang pendaftaran
jalan
g. Ruang distribusi
h. Ruang arsip
i. Perangkat keras.
Segala perangkat keras yang berkaitan degan pelayanan pasien rawat jalan
j. Perangkat lunak.
j. Kebijakan.
47
bawahannya.
Panduan atau pedoman tentan rekam medis rawat jalan yang telah
untuk bekerja secara benar dan benar pada pelayanan rekam medis di rawat
jalan.
k. SOP
Kumpulan peraturan / tata cara kerja yang disusun sebagai acuan kerja di
rawat jalan sesuai urutan yang ditetapkan dalam SOP RSUD Pandeglang
petugas arsip
48
Kegiatan penerimaan berkas rekam medis pasien rawat jalan dari arsip
lalu dicatat pada buku ekspedisi yang kemudian diantar kepada perawat
4. Kegiatan dipoliklinik
petugas arsip.
Rekam medis rawat jalan yang telah diterima dari petugas poliklinik /UGD
Kegiatan menata lembaran rekam medis rawat jalan sesuai urutan yang
rekam medis
Standar pelyanan minimal rekam medis rawat jalan dapat diukur dengan :
lain dalam waktu 24 jam setelah selesai pelayan rawat jalan yang
Monitoring
Evaluasi
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
rawat jalan, yakni pada input yang meliputi : jumlah ketenagaan, kualifikasi
51
proses yang fokus pada proses penerimaan pasien rawat jalan yakni
berkas rekam medis dari poliklinik. Pada output yang terdiri rekam medis
tepat waktu dan lengkap, dan proses umpan balik dan kontrol yakni
et al., 2005). Dengan tujuan bahwa data yang diperoleh akan relevan dan
Data yang akan digunakan adalah data primer yakni data yang diperoleh
dengan cara :
yang berkaitan dengan pelayanan unit rekam medis rawat jalan RSUD
dokumen lain yang mendukung dalam penelitian ini yang akan disajikan
secara deskriptif.
berbeda dengan metode yang sama (Ulin, Robinson dan Tolley, 2005;
Sugiyono, 2011)
wawancara mendalam.
Tabel 3
pelayanan
selanjutnya akan penulis olah dengan cara mentranskrip dalam bentuk tulisan (hasil
wawancara mendalam dan catatan lapangan), data sekunder yang diperoleh berupa
dokumen atau laporan tertulis (SOP, Rekam Medis, SK) akan penulis pelajari dan
telaah. Dan selanjutnya penulis melakukan kategori data dan pengkodean data yang
matriks.
Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan data
berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu (Ulin,
Robinson dan Tolley, 2005; Green dan Thorogood, 2004). Pekerjaan analisis data
bertujuan menemukan tema dan hipotesis kerja yang akhirnya diangkat menjadi teori
substansif.
kualitatif data ada lima langkah yang dilakukan secara timbal balik dan berulang-
ulang, yakni :
58
1. Reading : baca dan membaca ulang data setiap detail catatan atau transkrip
sehingga kita benar-benar paham benar dengan konten (isi) dari catatan dan
transkrip tersebut.
4. Reducing : mengurangi catatan atau data yang tidak berhubungan dengan topik
penelitian
Metode analisis data yang akan penulis lakukan adalah metode analisis isi
(Content Analysis), yakni data yang diperoleh dari data primer berupa, catatan
yang diteliti. Analisis hasil penelitian yang telah diringkas ke dalam bentuk tabel,
matriks dan narasi akan penulis bahas dan kaitkan dengan teori, hasil penelitian
e. Pengumpulan data
f. Pengolahan data
BAB V
data melalui observasi, wawancara mendalam, dan telaah dokumen. Penelitian ini
difokuskan analisis sistem pelayanan rekam medis rawat jalan, yakni pada input
prosedur kerja. Kemudian pada proses yang fokus pada proses penerimaan
medis dan pengembalian berkas rekam medis dari poliklinik. Pada output yang
terdiri rekam medis akurat, lengkap dan aman serta proses umpan balik dan
5.1.1 INPUT.
a. Jumlah Tenaga.
Jumlah tenaga di unit rekam medis, berdasarkan hasil wawancara
2014, :
Tabel 4
Jumlah Petugas Rekam Medis RSUD Pandeglang Tahun 2014
2 Operator 2
5 Medical Record 8
Total 28
Sumber ; Instalasi Rekam Medis RSUD Pandeglang Tahun 2014
Untuk jumlah tenaga di unit rekam medis untuk di bagian ditribusi rekam
cukup sebetulnya, mungkin kalau yang perlu itu apabila mana ada yang
cuti kalau dibilang kebanyakan , juga tidak dibilang kurang juga tidak tapi
Sedangkan untuk jumlah tenaga di bagian arsip, tenaga yang ada saat ini
sudah mencukupi.
61
Arsip, cukup, kalaupun lebih pun nanti tenaga untuk apa lagi, bahkan
sebetulnya kerjaaan banyak Iya kan. Cukuplah disini ruang arsip. (Informan
7 ).
b. Job Description
Secara keseluruhan petugas rekam medis memahami Job discriptionnya,
sesaui SOP yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsinya, namun SOP
pada waktu mereka pertama kali orientasi dan bertugas di bagian rekam
medis
Tugas pokok saya adalah memberikan pelayanan kepada pasien yang
dengan prosedur sesuai yang tertulis dalam buku prosedur rekam medis
dan assembling rekam medis rawat jalan belum dimuat di dalam buku
penilaian kinerja yang mereka isi setiap bulan dan kemudian diberikan
Tabel 5.
Tingkat Pendidikan Petugas Rekam Medis
RSUD Pandeglang Tahun 2014
1 SMU/SMK/SEDERAJAT 12
Total 28
Sumber ; Instalasi Rekam Medis RSUD Pandeglang Tahun 2014
Disini nggak ada syarat khusus untuk masuk bagian arsip. Tidak ada
SLTA (Informan 3)
63
2. Pelatihan.
Ada Sama Hampir semua tenaga kita adakan pelatihan, kebetulan nanti
bulan depan kita akan ada pelatihan semacam service excellence dan
kepribadian (Informan 3)
pelatihan.
dan pelatihan.
2. Menyusun program pendidikan lanjutan untuk pengembangan staf dalam
bervariasi, mulai dasri usia muda (25 tahun) sampai dengan usia lebih dari
Kalau usia, kami membutuhkan usia yang masih muda, karena ruang
tenaga yang masih muda orang mungkin akan lebih senang melihatnya.
Beda dengan petugasnya yang sudah tua kayanya kurang sedap dipandang
dengan tugas pokok dan fungsinya, namun SOP yang mereka ketahui
dengan prosedur sesuai yang tertulis dalam buku prosedur rekam medis
dan assembling rekam medis rawat jalan belum dimuat di dalam buku
penilaian kinerja yang mereka isi setiap bulan dan kemudian diberikan
65
sekarang cukup untuk meja, kursi untuk pasien pendaftaran juga cukup
nyaman (Informan 4)
Dari pengamatan yang dilakukan oleh penulis di ruang loket pendaftaran,
maka ruang pendaftaran cukup nyaman dan leluasa bagi setiap petugas
yang bekerja melayani pasien yang akan mendaftar baik untuk rawat jalan,
untuk menerima rekam medis rawat jalan dari ruang arsip rekam medis dan
pendaftaran pasien rawat jalan setiap hari. Dari informasi yang diperoleh
suasananya berisik.
Ruang kerja menurut saya untuk operator itu memang harus tertutup
karena kita itu selalu menerima informasi dari luar tidak selalu suara itu
jelas (informan 8)
Dari pengamatan penulis, ruangan ini bila hanya ditempati oleh 2 orang
petugas distribusi rekam medis dan 1 petugas operator setiap shift, maka
masih cukup nyaman. Tetapi apabila ditambah dengan 2 atau lebih petugas
yang masuk ke ruangan ini, maka terasa sempit dan tidak leluasa untuk
66
ruangan arsip dikatakan sudah cukup memadai dan petugas nyaman untuk
berfungsi menyimpan rekam medis baik yang aktif maupun yang inaktif
(pasien sudah lebih dari 5 tahun tidak berobat lagi). Ruang arsip rekam
medis ini sebagian besar ditempati oleh lemari arsip rekam medis yang
terdiri dari dua macam, yakni 6 buah lemari besi (Roll OPack) dan 3 buah
lemari kayu biasa yang menyimpan rekam medis dengan system terminal
Lemari nggak perlu, mungkin kalau untuk locker hanya pribadi untuk
rekam medis rawat jalan maupun rawat inap pasien. Sedangkan lemari
ini kan ada model rak ya, kalau rak yang diujung sama MR 20 sampai 99
(roll o pack) itu memenuhi syarat, tapi kalau MR 00 dari kayu agak sulit
Dari hasil observasi partisipatif yang dilakukan penulis, lemari arsip rekam
medis di ruang arsip terdiri atas dua jenis, yakni dari kayu dan roll o pack.
Lemari kayu memang agak terbatas ukuran lacinya sehingga rekam medis
yang disimpan terlihat sangat berjejal dan cukup menyulitkan butuh waktu
agak lama bila hendak mengambil rekam medis dari lemari kayu. Ini
berbeda dengan lemari roll o pack yang sangat luas ukuran lacinya dan
arsip yang terbatas maka hanya rekam medis rawat jalan saja yang
di luar laci atau kadang diletakkan di lantai pada setiap sisi lemari.
5. Komputer
Fasilitas komputer tidak diberikan di semua bagian rekam medis hanya di
tempatkan di :
1. Loket pendaftaran sebanyak 2 unit yang digunakan untuk melayani
untuk bagian arsip diharapkan agar difasilitasi dengan computer juga agar
dapat melacak status rekam medis pasien yang tidak ditemukan dan
6. Printer
68
Untuk printer dikatakan jumlahnya sudah cukup, hanya saja untuk printer di
bagian arsip dibutuhkan perawatan yang rutin dari bagian EDP agar tidak
mengalami gangguan.
Ya, printer memang kadangkala suka error atau apa-apa pemeliharaannya
jalan, kartu berobat pasien dan dokumen lain yang berkaitan dengan
pendaftaran pasien.
2. Di ruang arsip rekam medis rawat jalan dari loket pendaftaran dan
operator
7. Telepon
Untuk sarana telepon semua bagian di rekam medis, baik loket pendaftaran,
operator, ruang distribusi , ruang arsip maupun ruang rekam medis (medical
memiliki telepon yang berfungsi dengan baik dan sangat membantu dalam
8. Software
Software yang penulis maksudkan disini adalah software diinstal khusus (Q
PRO) pada perangkat computer di unit rekam medis yang juga terkoneksi
dengan unit lain seperti operator, pendaftaran , rekam medis, ruang rawat
organisasinya, buku pedoman rekam medis, SOP rekam medis dan sudah
rekam medis sebagai panduan kerja semua petugas rekam medis, sesuai
untuk memberikan pelayanan di rekam medis rawat jalan, namun, SOP ini
5.1.2. PROSES
Proses kegiatan rekam medis di unit rawat jalan RSUD Pandeglang penulis
poliklinik
5. Kasir mempersilahkan pasien ke poliklinik tujuan setelah pembayaran
pemeriksaan ke status
7. Perawat mengirim status hasil pemeriksaan ke urusan rekam medis
arsip dan dicatat pada tracer sesuai dengan tanggal, nomor rekam
status tersebut
4. Jika rekam medis yang akan diambil berjumlah cukup banyak atau
tracer
- Pisahkan tracer yang berjauhan kotaknya untuk menghindari
rekam medis
5. Teliti kembali apakah status benar dan sesuai dengan tracer
6. Rapikan rak status tersebut setelah pengambilan rekam medis
7. Kirimkan rekam medis tersebut ke bagian distribusi melalui kotak
cerobong pengiriman.
Pada pengamatan yang dilakukan oleh penulis, kegiatan pencatatan dalam
setelah rekam medis rawat jalan dikembalikan ke bagian arsip untuk disimpan.
Tidak dilakukan pada awal sebelum rekam medis tersebut dikirim ke poliklinik.
5.1.2.3 Pendistribusian Berkas Rekam Medis
Proses kegiatan distribusi rekam medis yang dilakukan oleh 2 orang petugas
5. Mengambil rekam medis pasien yang telah selesai dilayanin dan dibawa
5. Untuk rekam medis pasien yang baru berobat di hari itu, diberikan
Untuk kegiatan penataan rekam medis rawat jalan (assembling) tidak ada
petugas khusus yang melakukannya seperti halnya rekam medis rawat inap.
Tugas ini dilakuakan oleh petugas bagian arsip rekam medis yang
melakukannya setiap kali menerima rekam medis pasien rawat jalan yang telah
lembaran rekam medis sesuai urutan dan tanggal kunjungan bagi rekam medis
pasien lama dan memberikan sampul/ map rekam medis bagi rekam medis
pasien yang baru juga bagi map rekam medis yang sudah sobek setelah
semua rekam medis telah tersusun rapih dan diberi sampul lalu rekam medis
tersebut disimpan kembali ke dalam lemari arsip sesuai dengan nomor rekam
medisnya.
medis yang telah digunakan, dikembalikan ke ruang arsip dan telah dicatat di
buku ekspedisi rekam medis. Rekam medis yang akan disimpan diletakkan
sesuai dengan nomor rekam medis yang tertera (sistem penyimpanan rekam
5.1.3. OUTPUT
5.1.3.1 Rekam Medis Tepat Waktu
Untuk menilai apakah rekam medis rawat jalan tersebut tepat waktu atau tidak,
berkas rekam medis sampai kemeja poliklinik, di 7 poliklinik yang ada, sebagai
berikut datanya :
Tabel 6.
Waktu Rata-rata Pendistribusian Berkas Rekam Medis R awat Jalan
poliklinik yaitu, : 15-57 menit., waktu paling cepat ditribusi berkas rekam
medis ke poliklinik anak (15 menit) dan waktu paling lama ke poliklinik
analisis Kuantitatif terhadap kelengkapan rekam medis rawat jalan pada 362
rekam medis rawat jalan, khususnya pada kunjungan pasien rawat jalan
atas :
- Tanggal kunjungan pasien
75
- Poliklinik
- Diagnosa
- Kode diagnose sesuai ICD X (International) Code Diagnosis wer. X)
- Dokter
2. Lembar Rekam Medis Rawat Jalan yang terdiri atas :
- Nama pasien
- Nomor rekam medis
- Pemeriksaan fisik
- Diagnosa dokter
- Terapi
- Nama dokter
- Paraf dokter
Dari hasil analisis kelengkapan rekam medis rawat jalan, diperoleh hasil
Tabel 7
Kelengkapan Pengisian Ringkasan Lembar Resume Medis Rawat Jalan
RSUD Pandeglang Periode Januari Maret 2015
HASIL
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa semua item rekam medis rawat
jalan tidak ada yang lengkap 100% pada pengisisannya. Item yang paling
banyak di isi yaitu tanggal, poliklinik dan nama dokter pemeriksanya (54%),
sedangkan item yang tidak di isi paling banyak pada code (ICDX) (49%).
76
Tabel 8
Kelengkapan Pengisian Catatan Dokter Pada Lembaran
Rekam Medis Rawat Jalan RSUD Pandeglang
Periode Januari Maret 2015
HASIL
Fisik
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa semua item rekam medis rawat
jalan tidak ada yang lengkap 100% pada pengisisannya. Item yang paling
banyak di isi yaitu diagnosis dan therapy (92%). sedangkan item yang tidak di
isi paling banyak pada nama dokter (78%).
dengan informasi di unit rekam medis maupun level manajemen rumah sakit,
kegiatan monitoring dan evaluasi ini hanya dilakukan bila ada masalah yang
77
terjadi di dalam proses pelayanan rekam medis rawat jalan, misalnya ada
keluhan dari dokter atau pasien. Untuk kegiatan monitoring dan evaluasi
uraian tugas petugas arsip, distribusi dan operator di SOP rekam medis RSUD
unitnya.
Rumah Sakit Umum Daerah Pandeglang sudah operasional sejak tahun 1925 pada
paripuna. Sejak pada tanggal 13 Januari 1999 Rumah Sakit menjadi type C
bahwa nama Rumah Sakit Umum Pandeglang berubah menjadi Rumah Sakit
Umum Daerah Berkah Kabupaten Pandeglang . Pada tanggal 1 April 2008 secara
resmi Rumah sakit Pandeglang beralih tempat dari Jl.Kesehatan No. 1 ke Jl.Raya
yang lebih baik. Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Pandeglang di pimpin oleh
seorang direktur.
tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah
- Direktur
- Komite Medik
- Komite Keperawatan
Gambar 4.
Struktur Organisasi RSUD pandeglang Tahun 2014
a. Tugas Pokok
medik spesialistik dasar, serta upaya pelayanan medis spesialistik lainnya secara
dengan undang-undang.
b. Fungsi
Pandeglang.
peningkatan kesehatan.
81
Pandeglang.
Pandeglang.
A. Jenis Pelayanan
82
Poliklinik Mata
Poliklinik THT
Poliklinik Paru
Poliklinik Anak
Poliklinik Bedah
Poliklinik Kebidanan
Poliklinik Jiwa
Poliklinik Ortopedhi
Poliklinik Mawar
Poliklinik Jantung
Fisiotherapi
2. Rawat Inap
Ruang Kelas 1
Ruang Nifas
Ruang VK
Ruang Anak
Ruang Perinatologi
Ruang Pulmo/Paru
83
Ruang Bedah
Ruang ICU
Kapasitas 12 TT
6. Pelayanan Radiologi
7. Pelayanan Laboratorium
9. Konsultasi Gizi
B. Pelayanan Spesialistik
3. Spesialis Bedah
5. Spesialis THT
6. Spesialis Saraf
8. Spesialis Orthodonti
9. Spesialis Radiologi
Dibawah ini gamr grafik jumlah kunjungan rawat jalan RSUD Pandeglang, selama 2011-2014, :
Gambar 5.
Grafik Jumlah Kunjungan Rawat Jalan RSUD Pandeglang
Tahun 2011 s.d 2014
Jumlah Pegawai RSUD Pandeglang Tahun 2014, terdiri dari pegawai PNS 272
orang, CPNS 8 orang, TKK 125 orang, TKS 68 orang. Data ini dapat id lihat pada table
6 di bawah ini,:
Tabel 9.
J
NO NAMA JABATAN TINKAT IJAZAH STATUS PEGAWAI
MLH
1 P
1 STRUKTURAL
3 NS
S.2 5
S.1 6
D.III 2
1 P C T T
2 DOKTER UMUM
9 NS PNS KK KS
1
S.I 4 5
2 P C T T
3 DOKTER SPESIALIS
8 NS PNS KK KS
1 1
S.2 4 2
S.1 2
3 P C T T
4 BIDAN
5 NS PNS KK KS
1
D.III 6 7 8
D.I 1 3
D.IV 2
86
4 8
D.III 8 1 1 3
D.I /SPK 9 3
P C T T
6 PERAWAT ANASTESI 4 NS PNS KK KS
S.I 3
D.III 1
P C T T
7 PERAWAT GIGI 2 NS PNS KK KS
D.III 2
1 P C T T
8 KEFARMASIAN NS PNS KK KS
3
S.I APOTEKER 6 2
D.I FARMASI 3
P C T T
9 FISIOTERAFI 3 NS PNS KK KS
S.I FISIOTERAFI 1
D.III
FISIOTERAFI 2
1 1 P C T T
UMUM / ADMINISTRASI
0 39 NS PNS KK KS
4 1 1
SMA 0 1 0 4
_
SMEA 2
STM 4 3
1
SMKK 3 3 0
SMP 7 1 3
SD 4 2
D.III Perbankan 1
D.III Manajemen 1 3
S.E 1
S.Komputer 2
S.Ap 4
S.Adm 2
1
S.Sos 2
S.pSi 2
1 P C T T
ELEKTROMEDIK 2
1 NS PNS KK KS
87
D.III ELEKTRO 2
1 P C T T
RADIOGRAFER 3 NS PNS KK KS
2
S.I RADIOLOGI 1
D.III RADIOLOGI 2
1 P C T T
TEKHNISI LISTRIK 1
3 NS PNS KK KS
D.III TEKHNISI
LISTRIK 1
1 P C T T
KESEHATAN MASYARAKAT 8
4 NS PNS KK KS
SKM 4 2
S.I KESLING 1
D.III KESLING 1
1 P C T T
GIZI 4
5 NS PNS KK KS
D.III GIZI 4
1 P C T T
REFRAKSIONIS 3
6 NS PNS KK KS
D.III
REFRAKSIONIS 3
1 P C T T
ANALIS 9
7 NS PNS KK KS
S.I ANALIS
D.IV ANALIS 1
D.III ANALIS 3 1 3
SMK ANALIS 1
1 P C T T
REKAM MEDIS 5 NS PNS KK KS
8
D.III REKAM
MEDIS 4 1
1 P C T T
TRANSFUSI DARAH 1 NS PNS KK KS
9
D.I 1
4 2 1 6
JUMLAH 3
69 74 32 0
Sumber : Bidang Umum dan Kepegawaian 2014
Dibawah ini digambarkan alur pasien rawat jalan, baik pasien umum maupun
pasien bpjs RSUD Pandeglang, :
Gambar 6.
88
Gambar 7.
5.3 Pembahasan
5.3.1 INPUT
89
pekerjaan pada kelompok kerja skala kecil dengan jumlah staf antara 2-10
efektivitas pekerjaan harian dan kinerja staf agar sesuai standar yang
ditetapkan.
Secara keseluruhan jumlah tenaga di unit rekam medis yang di koordinir
rekam medis rawat jalan yang sebanyak 28 orang sudah mencukupi. Hal ini
terlihat dari selama proses rekam medis rawat jalan sehari-hari selalu dapat
dilakukan dengan baik dan juga ditegaskan oleh beberapa informan yang
terganggu apabila salah satu petugas cuti atau sakit sehingga kadang
tenaga siswa yang sedang magang di unit rekam medis RSUD Pandeglang.
B. Job Description.
Secara keseluruhan semua petugas pelaksana rekam medis menguasai
efektif.
C. Kualifikasi Dan Kompetensi
1. Pendidikan
setara wajib memiliki dua orang tenaga DIII Rekam Medis dan semua
staf rekam medis mempunyai SLTP Rekam Medis minimal 200 jam
2. Pelatihan
baik secara rutin maupun incidental (dari pihak luar rumah sakit)
2. Usia
Di dalam unit rekam medis usia petugas tidaklah menjadi tuntutan
dianggap yang lebih muda lebih sigap, cepat dan mengerti berbagai
dibatasi oleh meja-meja pendaftaran. Ruangan loket ini cukup leluasa untuk
Namun kondisi ini tidak nyaman bagi petugas operator, yang bertugas
menerima pendaftaran pasien rawat jalan via telepon karena situasi rungan
yang kadang ramai / berisik karena banyak petugas yang keluar masuk
92
nomor antrian pasien dimeja operator. Alat penyimpanan rekam medis yang
medis yang digunakan ada dua macam yakni rak terbuka yang terbuat dari
kayu sebanyak 3 buah dan 8 buah roll o pack. Menurut pengalaman peneliti
melakukan analisis rekam medis rawat jalan, justru lebih mudah dan cepat
C. Komputer
Untuk fasilitas computer yang disediakan di unit rekam medis sudah
jalan yang dibutuhkan. Hanya saja dibagian arsip sebaiknya disediakan juga
computer agar ketika mencari rekam medis yang tidak kunjung ditemukan di
lemari arsip mereka bisa segera mencarinya di file computer untuk melihat
rekam medis pasien tersebut telah diretensi karena sudah lama tidak
berobat lagi.
D. Printer
93
berfungsi sangat baik untuk mencetak kartu berobat dan lembaran rekam
medis rawat jalan (ringkasan riwayat klinik) namun printer di bagian arsip
E. Telepon
Disemua unit rekam medis disediakan satu pesawat telepon yang berfungsi
dengan sangat baik. Dari pengamatan penulis, telepon ini sangat efektif
tersebut kan membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan (Affan Gaffar,
2009:295).
Kebijakan direktur sudah baik dengan sudah adanya surat keputusan untuk
buku pedoman rekam medis, SOP rekam medis dan sudah di bentuk nya
Setia rumah sakit wajib membuat buku panduan rekam medis sesuai
medis, uraian kerja staf serta prosedur standar kegiatan di rekam medis .
Hanya saja ada beberapa standar yang sudah tidak sesuai dengan keadaan
5.3.2. PROSES
5.3.2.1 Penerimaan Pendafataran Pasien
95
dengan sistem yang dianut oleh masing-masing rumah sakit. Setiap pasien
pasien yang harus diisikan pada formulir ringkasan riwayat klinik. (Depkes
RSUD Pandeglang sudah sesuai yang ditetapkan oleh Depkes, bahkan untuk
loket 1 meja admission khus untuk melayani pasien rawat jalan dan UGD
pelayanan pendaftara semakin cepat. Dan setiap pasien dapat memilih loket
menggunakan sistem tracer dan juga ditunjang dengan sistem kode warna
pada map rekam medis serta sistem penyimpanan rekam medis berdasarkan
arsip. Ini membuktikan bahwa dengan sistem penyimpanan yang baik dan
benar serta didukung oleh standar prosedur yang baku maka dapat
masing-masing poliklinik, hal ini yang memakan waktu lebih lama sampai nya
tidak sesuai dengan SOP, masih banyak isian rekam medis yang tidak terisi
oleh dokter, hal ini di karenakan sebagian poliklinik dokternya datang tidak
baru datang, dengan alasan jarak rumah jauh, atau habis melakukan operasi,
atau dari rumah sakit yang lain dulu. Hal ini yang membuat rekam medis tidak
terisi lengkap.
5.3.2.4.Pengembalian Rekam Medis
Proses pengembalian rekam medis secara sistematis mulai kepada petugas
sangat penting dan membantu dalam proses sortir dan retensi rekam medis
penyimpanan berkas secara sentralisasi, yakni rekam medis rawat jalan dan
rawat inap digabung menjadi satu file. Dan sistem penyimpanan rekam medis
97
menurut nomor yang digunakan adalah sistem angka akhir (terminal digit
kode warna pada map-map rekam medis juga standar peraturan bahwa yang
ruang arsip rekam medis, sehingga setiap kali rekam medis dibutuhkan,
berkas rekam medis disimpan, berkas dipastikan lengkap dan sudah melalui
kelengkapan pengisian kertas rekam medis dan formulir yang harus ada pada
sampul pada rekam medisyang baru atau sudah rusak. Petugas bagian arsip
tidak meneliti isi rekam medis rawat jalan, seperti kode penyakit ataupun
jawab mereka, tetapi tanggung jawab dokter dan perawat di klinik yang
diagnose tidak di isi oleh dokter, 49% kode diagnosa sesuai ICD X tidak di
98
isi , dan 46% tidak tertera nama dokter yang memberikan pelayanan
pengobatan padahal kelengkapan isi rekam medis ini sangatlah penting untuk
5.3.3. OUTPUT
5.3.3.1.Rekam Medis Tepat waktu
Menurut KepMenkes no 129/Menkes/SK/II/2008, waktu penyediaan dokumen
dikarenakan letak poliklinik anak letaknya di lantai 1 dan dekat dengan ruang
poliklinik penyakit dalam (37 menit), karena letak Poliklinik nya di lantai 2 dan
lengkap, terisi tidak lengkap dan tidak terisi. Hal ini dapat dijadikan tolak ukur
parameter yang dapat dilihat untuk mengetahui mutu rekam medis di rumah
Dari hasil analisis kelengkapan rekam medis rawat jalan yang peneliti
riwayat klinik sebanyak 47% diagnose tidak diisi pada kolom matriks
diagnose, 49% kode diagnosa tidak disi dan 46% nama dokter yang
klinik yang terdiri atas tanggal kunjungan berobat poliklinik, diagnosa, kode
dan nama dokter ini seharusnya diisi oleh dokter yang memberikan
riwayat klinik tersebut. Formulir ringkasan klinik ini berfungsi sebagai resume
78% nama dokter tidak diisi oleh dokter yang bersangkutan. 64% tidak ada
paraf dokter. UU Praktik Kedokteran No. 29 tahun 2004 dalam ayat (3)
disebutkan bahwa : setiap catatan rekam medis harus dibubuhi nama, waktu
harus ditulis dalam lembaran rekam medis. Dan semua pencatatan harus
proses analisis penulis menemukan hanya 8% rekam medis rawat jalan yang
tidak ada catatan mengenai terapi dokter. Selain itu ditemukan juga sebanyak
66% nomor rekam medis tidak terisi. Pengisian nomor rekam medis pada
lembaga rawat jalan ini menjadi tanggung jawab perawat klinik tujuannya
adalah apabila lembaran rekam medis ini terlepas atau tercecer dari file atau
map rekam medisnya, maka dengan mudah petugas akan menemukan dan
lainnya..
5.3.4.1 Monitoring
rutin setiap hari oleh para penanggung jawab/kepala di unit rekam medis.
Sehingga setiap ada terjadi masalah atau keluhan pasien dengan segera
dapat diatasi.
5.3.4.2 Evaluasi
Kegiatan evaluasi di unit rekam medis khususnya rekam medis rawat jalan
berdasarkan atas pemikiran yang rasional dan data yang terukur, terutama
101
6.1 KESIMPULAN
Sistem standar pelayanan minimal rekam medis rawat jalan di RSUD
Pandeglang belum berjalan secara optimal, hal ini ditunjukkan dari rendahnya
angka output yang dicapai yakni : rekam medis tepat waktu dan rekam medis tidak
lengkap. Faktor utama rendahnya output ini disebabkan karena belum pernah
dilakukannya analisis kelengkapan rekam medis rawat jalan oleh petugas, sehingga
waktu penyediaan berkas rekam medis ke poliklinik tidak tepat waktu dan berkas
rekam medis yang belum diisi secara lengkap tidak diserahkan ke klinik yang
berikut :
a. Input
1. Sumber Daya Manusia
Dari input Sumber Daya Manusia yang dimiliki oleh unit rekam
medis rawat jalan. Kegiatan pelatihan bagi staf rekam medis yang
komputer. Hanya saja untuk software QPRO yang ada saat ini sering
102
lambat atau hang akibat beban penyimpanan data yang semakin banyak.
Begitu juga halnya dengan printer khususnya di ruang arsip yang sering
medis.
3. Dokumen Prosedur Kerja
Dokumen prosedur kerja yang dimiliki oleh unit rekam medis RSUD
medis. Hanya ada revisi (ditambah) seperti uraian tugas bagi petugas
Untuk pengambilan rekam medis dari lemari arsip rekam medis, karena
medis rawat jalan, rekam medis yang tidak lengkap di isi oleh dokter
seperti nama dokter sebanyak 281 rekam medis (78%) dan paraf dokter
sebanyak 231 rekam medis (64%). Bahkan ada rekam medis yang hanya
dituliskan terapi dokter saja tanpa disertai dengan dosis terapi. Ada
tulisan pada rekam medis yang bukan dibuat oleh dokter (mungkin oleh
perawat atau coass) dan tanpa dibubuhi nama dan tandatangan dokter
dengan kepala rawat jalan bila ada rekam medis yang belum lengkap diisi.
2. Pihak RSUD Pandeglang mempertimbangkan metode alternatif untuk
mengirimkan rekam medis pasien rawat jalan dari ruang arsip ke ruang
kegiatan pelatihan rekam medis dan melakukan inhause training bagi tenaga
arsip agar unit terkait (EDP % TT) melakukan perawatan rutin sistem QPRO
dan Printer.
5. Kepala rekam medis berkoordinasi dengan manajer medis melakukan
evaluasi terhadap prosedur rekam medis dan merevisi prosedur atau uraian
kerja yang relevan dengan situasi yang ada dengan mengacu pada
rawat jalan.
b. Prosedur pengisian rekam medis rawat jalan.
105
dan komite rekam medis agar menyusun kebijakan khusus bagi tenaga