Anda di halaman 1dari 9

NOTULEN RAPAT EVALUASI HASIL SURVEY MAWAS DIRI

Peserta : Tim SMD UPT Puskesmas Jagasatru


Tempat : UPT Puskesmas Jagasatru
Metode : Diskusi
Waktu : tanggal 30 Januari 2017 pukul 11.00 – 14.00 WIB

1. Penentuan Masalah hasil Survey mawas diri


Dari survey mawas diri yang telah dilakukan, didapatkan beberapa masalah yang perlu ditindaklanjuti
yaitu:
1. Masih adanya masyarakat yang tidak diimunisasi sebesar 2 %
2. Masih tingginya angka perilaku merokok di dalam rumah sebesar 49 %
3. Masih rendahnya angka ASI Ekslusif sebesar 57 %
4. Masih adanya masyarakat yang BABS sebesar 4 % dan masih adanya masyarakat yang memiliki
jamban belum memenuhi syarat kesehatan sebesar 24 %.

Empat masalah ini selanjutnya akan dilakukan pembahasan bersama kader, RT, RW dan Lintas sektor
terkait.

2. Perencanaan Pembahasan Masalah Hasil SMD


Perencanaan pembahasan masalah hasil SMD akan dilaksanakan sebagai berikut:
a. Peserta : Kader dan RW Wilayah Kerja Puskesmas Jagasatru
b. Tempat : UPT Puskesmas Jagasatru
c. Pemandu Kegiatan : Tim SMD UPT Puskesmas Jagasatru (3 orang)
d. Pendamping : Tim Dinkes Kota Cirebon (Promkes, Kesling, Gizi)
e. Metode : Diskusi
f. Waktu : tanggal 8 Februari 2017 pukul 11.00 – 14.00 WIB

Hal-hal yang perlu disiapkan:


a. Undangan pertemuan pembahasan masalah hasil SMD
b. Ruangan untuk diskusi (3 tempat)
c. Materi metode pembahasan masalah untuk tim
d. Perlengkapan diskusi (flip chart, spidol)
e. Makan dan snack

Cirebon, 30 Januari 2017

Mengetahui,
Kepala UPT Puskesmas Jagasatru Notulen

dr. Hj. Wasilah Dinijati, M.H. Arifatulfahmi, S.Kp


NIP. 19710724 200604 2 011 NIP. 19760704 200312 2 007
PEMBAHASAN MASALAH HASIL SURVEY MAWAS DIRI
TANGGAL 8 FEBRUARI 2017

Peserta : Kader dan RW Wilayah Kerja Puskesmas Jagasatru


Tempat : UPT Puskesmas Jagasatru
Pemandu Kegiatan : Tim SMD UPT Puskesmas Jagasatru
Pendamping : Tim Dinkes Kota Cirebon
Metode : Diskusi
Waktu : tanggal 8 Februari 2017 pukul 11.00 – 14.00 WIB

Hasil Diskusi
1. Masalah : Masih adanya masyarakat yang tidak diimunisasi sebesar 2 %
a. Penentuan penyebab masalah:
Hasil brainstorming penyebab masalah dipetakan dalam bagan tulang ikan (fishbone):

MASIH ADA MASYARAKAT YANG TIDAK MAU DI IMUNISASI

Tidak mau di
imunisasi

Lingkungan:
Metode :
Kerjasama dgn
Metode penyampaian
perangkat RW kurang
info kurang tepat
Pengaruh lingk, klg yg
Cara menyampaikan
salah ttg imunisasi
info krg sesuai
Tenaga :
Pengetahuan :
Nakes krg dlm
Masy krg paham
penyampaian info ttg
manfaat imunisasi
imunisasi
Adanya miss informasi
Kunj nakes ke klg yang
dari petugas ke kader,
bermasalah kurang
Dana kader ke masy

Tidak ada masalah

Dari bagan tulang ikan tersebut didapatkan beberapa penyebab masalah yang muncul yaitu:
1. Informasi ke masyarakat yang kurang
2. Keterlibatan aparat masyarakat (RW) masih kurang
G
3. Kurangnya informasi ke masyarakat tentang manfaat dan berita lain terkait imunisasi
4. Pengetahuan masyarakat yang kurang
5. Miss link informasi dari kader ke masyarakat tentang imunisasi
6. Kurangnya kunjungan tenaga kesehatan ke keluarga yang tidak mau di imunisasi
7. Kurangnya kunjungan tenaga kesehatan ke keluarga yang tidak mau di imunisasi
8. Pengaruh lingkungan , keluarga yang salah tentang imunisasi

b. Penentuan Prioritas Penyebab masalah


Penentuan prioritas penyebab masalah dilakukan dengan metode USG sebagai berikut:
Analisa masalah berdasarkan USG

NO MASALAH URGENCY SERIOUNESS GROWTH TOTAL


1 Informasi ke masyarakat yang kurang 3 4 4 11
Miss link informasi dari kader ke
masyarakat tentang imunisasi
2 Keterlibatan aparat masyarakat (RW) 4 3 3 10
masih kurang
3 Pengetahuan masyarakat tentang 5 5 5 15
imunisasi kurang
4 Metode penyampaian informasi tentang 2 2 2 6
imunisasi ke masyarakat kurang tepat

Dari hasil USG ditetapkan prioritas penyebab masalahnya adalah Pengetahuan masyarakat tentang
imunisasi kurang.

c. Penentuan alternatif pemecahan masalah


Alternatif pemecahan masalah yang diusulkan sebagai berikut:
1. Sosialisasi tentang imunisasi kepada sasaran
2. Peningkatan peran serta aparat RW di wilayah setempat dalam penyampaian informasi
tentang imunisasi
3. KIE (Konseling, Informasi, Edukasi)
4. Peningkatan penyuluhan tentang imunisasi kepada masyarakat dengan melibatkan binwil
dan aparat lain yang disesuaikan dengan kondisi dan situasi masyarakat

Prilaku
merokok di
dalam rumah

Lingkungan:
Metode :
Sosialisasi perda
Sosialisasi dari
merokok kurang
Puskesmas kurang
Banyak teman sebaya
Metode konseling blm
yang merokok
optimal
Manusia :
Pengetahuan
2. Masalah : Masih tingginya angka perilaku merokok di dalam rumah sebesar 49 %blm ada
Tes nikotin
Lebih nyaman
a. Penentuan merokok
penyebab masalah: Masyarakat masih
Hasil brainstorming
di dalam rumah Bentuk
penyebab masalah dipetakan dalam bagan tulang ikan sosilisasi
(fishbone):bahaya
kurang memahami
merokok didalam
Kebiasaan PRILAKU MEROKOK DIDALAM RUMAH rumah bahaya merokok
kurang serem
Contoh buruk orang tua
Uang
Kesadaran kesehatan
Banyak uang
kurang

Belum paham dampak


Dari bagan tulang ikan tersebut didapatkan beberapa penyebab masalah yang muncul yaitu:

1. Pengetahuan yang kurang tentang bahaya merokok


2. Kesadaran terhadap dampak merokok terhadap kesehatan kurang
3. Lebih nyaman merokok di dalam rumah
4. Sarana khusus belum ada sesuai dengan Perda

b. Penentuan Prioritas Penyebab masalah


Penentuan prioritas penyebab masalah dilakukan dengan metode USG sebagai berikut:
Analisa masalah berdasarkan USG

NO MASALAH URGENCY SERIOUNESS GROWTH TOTAL


1 Pengetahuan yang kurang tentang bahaya 5 5 5 11
merokok
2 Kesadaran terhadap dampak merokok 4 4 4 10
terhadap kesehatan kurang
3 Lebih nyaman merokok di dalam rumah 3 3 3 9
4 Sarana khusus belum ada sesuai dengan 2 2 2 6
Perda

Dari hasil USG ditetapkan prioritas penyebab masalahnya adalah pengetahuan yang kurang
tentang bahaya merokok.

c. Penentuan alternatif pemecahan masalah


Alternatif pemecahan masalah yang diusulkan sebagai berikut:
1. Sosialisasi damapk merokok didalam rumah
2. Sosialisasi Perda rokok
3. Perbanyak poster/leaflet
4. Duta anti merokok
5. Tes uji kapasitas paru
3. Masalah : Masih rendahnya angka ASI Ekslusif sebesar 57 %
a. Penentuan penyebab masalah:
Hasil brainstorming penyebab masalah dipetakan dalam bagan tulang ikan (fishbone):

KESADARAN MELAKSANAKAN ASI EKSLUSIF KURANG

ASI Eklsusif
kurang

Lingkungan:
Metode :
Oknum Faskes yang
Metode penyampaian
tertarik promo
manfaat ASI kurang
Pengen cepat gemuk
bayi nya

ManusiaOmongan
: klg/mertua
Pengetahuan :
Sibuk bekerja
Masy krg paham manfaat
Kurang pengetahuan ASI ekslusif

Malas

Kurang dukungan suami Dana

ASI tdk mencukupi Keterbatasan ekonomi

Takut gemuk/tidak sexy Korban iklan

Kurang pengetahuan
Dari bagan tulang ikan tersebut didapatkan beberapa penyebab masalah yang muncul yaitu:
Piatu
1. Kesadaran kurang
2. Sibuk bekerja
Kondisi khusus
3. Takut gemuk
4. Kurang pengetahuan
5. Malas
6. Kurang dukungan suami
7. Piatu
8. Kondisi khusus/sakit
9. ASI tsk mencukupi
10. Korban iklan
11. Keterbatasan ekonomi
12. Oknum Faskes
13. Ingin anak cepat gemuk
14. Omongan keluarga/mertua
b. Penentuan Prioritas Penyebab masalah
Penentuan prioritas penyebab masalah dilakukan dengan metode USG sebagai berikut:
Analisa masalah berdasarkan USG

NO MASALAH URGENCY SERIOUSNESS GROWTH TOTAL

1 Kesadaran kurang 5 5 5 15
2 Sibuk bekerja 3 3 3 9
3 Takut gemuk 2 1 1 4
4 Kurang pengetahuan 4 3 5 12
5 Malas 2 1 5 8
6 Kurang dukungan suami 4 5 5 14
7 Piatu 1 1 1 3
8 Kondisi khusus/sakit 1 1 1 3
9 ASI tsk mencukupi 2 4 4 10
10 Korban iklan 4 4 4 12
11 Keterbatasan ekonomi 3 2 3 8
12 Oknum Faskes 5 5 5 15
13 Ingin anak cepat gemuk 3 4 5 12
14 Omongan keluarga/mertua 4 4 5 13
Dari hasil USG ditetapkan prioritas penyebab masalahnya adalah kesadaran kurang dan oknum
faskes.

c. Penentuan alternatif pemecahan masalah


Alternatif pemecahan masalah yang diusulkan sebagai berikut:
1. KESADARAN KURANG
a. Focus dIskusi group (FGD) tentang manfaat ASI eksklusif, melibatkan bumil, buteki, suami
bumil.buteki
b. Mmebuat kelompok ASI eksklusif (diskusi dan penyuluhan)
c. Kunjungan rumah (home visit) untuk bumil oleh petugas Puskesmas dan kader kesehatan
d. Pengaktifan sistim rujukan internal untuk konseling laktasi
e. Membuat kelompok pemicuan ASI eksklusif

2. OKNUM FASKES (TIDAK MENDUKUNG ASI EKSKLUSIF)


a. Petugas Puskesmas menelusuri laporan masyarakat terkait pemberian susu formula
b. Melaporkan ke Dinkes dengan bukti yang lengkap terhadap tindakan faskes yang tidak
mendukung ASI eksklusif
4. Masalah : Masih adanya masyarakat yang BABS sebesar 4 % dan masih adanya masyarakat yang
memiliki jamban belum memenuhi syarat kesehatan sebesar 24 %.
a. Penentuan penyebab masalah:
Hasil brainstorming penyebab masalah dipetakan dalam bagan tulang ikan (fishbone):

STBM ( MASIH BELUM MEMILIKI JAMBAN KELUARGA)

BAB
sembaranga
n

Lingkungan:
Metode :
Lokasi dekat dengan
Sosialisasi dari
sungai/kali
Puskesmas kurang
Kurang lahan untuk
Sosialisasi belum tepat
buat septic tank
sasaran
ManusiaTidak
: punya jamban
Pengetahuan
Prilaku jorok, mau cari
Kurang paham bahaya
gampang
BABS
Kebodohan

Kurang peduli
Dana/Materi
Ada anggapan boleh
untuk anak anak Tidak memiliki cukup
dana untuk membuat
jamban pribadi

Dari bagan tulang ikan tersebut didapatkan beberapa penyebab masalah yang muncul yaitu:

1. Tidak memiliki cukup dana untuk membuat jamban


2. Masyarakat belum paham BABS
3. Sosialisasi STBM belum tepat sasaran
4. Lokasi dekat dengan sungai/kali
5. Belum memiliki septic tank
6. Kebiasaan buruk
7. Tidak memiliki jamban

b. Penentuan Prioritas Penyebab masalah


Penentuan prioritas penyebab masalah dilakukan dengan metode USG sebagai berikut:
Analisa masalah berdasarkan USG

NO MASALAH URGENCY SERIOUSNESS GROWTH TOTAL


1 Perilaku buruk BABS 4 3 5 12
2 Tidak ada lahan 2 2 2 6
3 Tidak ada biaya 3 4 4 11
4 Sosialisasi belum tepat sasaran 3 3 3 9

Dari hasil USG ditetapkan prioritas penyebab masalahnya adalah Perilaku buruk BABS.

c. Penentuan alternatif pemecahan masalah


Alternatif pemecahan masalah yang diusulkan sebagai berikut:
1. Sosialisasi STBM di semua RW dan tepat sasaran
2. Perbaikan WC umum sesuai dengan standar dan pemeliharaan
3. Survey pada pelaku BABS

Anda mungkin juga menyukai