Anda di halaman 1dari 7

Judul Jurnal : Irigasi kolon sebagai pengganti kolostomi pada

pembedahan satu tahap penyakit hirschsprung

Kata Kunci : Irigasi kolon, kolostomi, prosedur Duhamel

Penulis :
Lulik Inggarwati, Bambang Traimbodo
Latar Belakang Masalah :

Hirschsprung adl kelainan bawaan berupa terdapatnya segmen


aganglion pada usus dari anus ke arah proksimal. Insidennya
sebesar 1;5000 – 12.000 kelahiran hidup dan terdapat pada
semua ras dan etnik. Penentuan diagnosis hirschsprung
harusnlah cepat dan tepat karena salah satu komplikasinya
adalah enterokolitis yang mengakibatkan kematian. Hal ini
terdapat pada 12-58% kasus hirschsprung.

Pada hirschsprung yang mengalami statis feses harus segera


dilakukan tindakan untuk mencegah terjadinya enterokolitis
berupa pengurangan akumulasi feses dalam saluran pencernaan.
Tindakan tersebut dapat berupa tindakan non bedah, yaitu irigasi
kolon dan tindakan bedah berupa irigasi kolon.
Tujuan dan Metode Penelitian :
Hasil Penelitian :

Tabel . Perbandingan Diameter Lumen Usus


_____________________________________________________
Pengukuran Grup Mean +_SD p Value
(satuan dlm mm)
_____________________________________________________
Diameter awal 1 tahap 17,44+_ 2,068 0,579
2 tahap 16,89 +_ 2,088
Usus proksimal 1 tahap 24,67+_ 1,000 0,881
2 tahap 24,56+_1,944
Usus distal 1 tahap 22,00+_1,118 0,741
2 tahap 21,78+_1,641
_____________________________________________________
Tabel 2. Perbandingan Pembesaran dan Kesesuaian Diameter
Lumen usus
_______________________________________________________
Variabel Group Mean+_SD pValue
(satuan dlm mm)
_______________________________________________________
Pembesaran lumen 1 thap 7,22+_1,394 0,406
Usus (colon inloop-usus 2 thap 7,67+_0,707
Prox)
Kesesuaian Lumen usus 1 thap 2,67+_0,500 0,649
(usus prox-distal) 2 thap 2,78+_0,667
_______________________________________________________
Pembahasan :

Tidak ada perbedaan signifikan antara pemberian irigasi kolon dan


pembedahan pada pasien hirsprung.
- Semakin kecil perubahan lumen usus mencerminkan semakin
baiknya tindakan dekompresi yang dilakukan.
- Kesesuaian antara lumen usus prox dan distal yg akan dilakukan
anastomose jg mencerminkan keberhasilan tindakan dekompresi.
Faktor yang mempenharuhi :
- Ketaatan & ketepatan cara irigasi pada irigasi kolon, sdgkan pada
stoma ditentukan oleh teknik pembuatan dan perawatan kolostomi.
Menurut Honchar menyebutkan bahwa metode paling efektif utk
profilaksis dan penanganan enterokolitis adl dg dekompresi dengan
TEKNIK IRIGASI KOLON.
Hal ini dimungkinkan irigasi kolon mempunyai keuntungan : karena lbh
sedikit pembedahan, efisien, non komplikasi, perawatan pra bedah lebih
mudah, memperpendek masa rawat shg memperkecil efek psikologis
pasien dan keluarga.

Anda mungkin juga menyukai