Anda di halaman 1dari 18

PROTAP PENGUKURAN

ARTERI, VENA DAN LIMFA

DISUSUN OLEH : KELOMPOK VI

Anggota : 1. Mara Nur

2. Rifqi Naufal

3. Riqah Mahadika putri

4. Sri Yulianti

5. Yesi Apriani

POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR

TAHUN AJARAN 2017/2018


INSTRUMEN PENGUKURAN PADA KASUS
ARTERIOSCLEROSIS

1. Pengukuran Tekanan Darah (Blood Pressure Test)

a. Presedur Tes

Tujuan

Untuk memperoleh tekanan


darah
Persiapan alat

1) Stetoskop
2) Sphygmomanometer
3) Alcohol wipe
Persiapan Pasien

1) Menjelaskan prosedur test pada pasien


2) Posisi pasien tidur terlentang
3) Lengan pasien terbebas dari pakaian
Teknik Pelaksanaan

1) Palpasi arteri brachialis


2) Pasang cuff pada lengan kiri pasien dengan jarak 3 jari di atas arteri
brachialis
3) Letakkan stetoskop di atas arteri brachialis dan tahan dengan jemari
4) Tanyakan kepada pasien tekanan darah normalnya
5) Lakukan pemompaan 20-30 mmHg di atas tekanan darah normal pasien.
6) Kempeskan secara berlahan cuff dengan mendengarkan detak pertama dan
terakhir sambil memperhatikan jarum yang ditunjuk pada
Sphygmomanometer
7) Catat hasil pengukuran
8) Bersihkan kembali alat menggunakan alcohol wipe
b. Orang Coba
Nama :
Usia :
Jenis Kelamin :
c. Hasil Pengukuran
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________

d. Evaluasi
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
2. Pengukuran Denyut Jantung (Heart Rate Test)
a. Prosedur Tes
Tujuan
Untuk mengetahui denyut nadi
pasien selama 1 menit.
Persiapan Alat
Sediakan stopwatch atau jam
tangan.
Persiapan Pasien
1) Menjelaskan prosedur test
kepada pasien
2) Posisi pasien duduk dengan
wrist berada di atas bed
atau paha pasien.
Teknik Pengukuran
1) Palpasi arteri radialis pada pergelangan tangan sebelah kiri pasien dengan
menggunakan ujung jari telinjuk,tengah, dan manis.
2) Tekan secara lembut artweri radialis pasien.
3) On kan stopwatch atau perhatikan jam tangan anda selama 1 menit sambil
menghitung denyut nadi pasien.
4) Catat hasil pengukuran denyut nadi pasien.
b. Orang Coba
Nama :
Usia :
Jenis Kelamin :
c. Hasil Pengukuran
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________

d. Evaluasi
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
3. Respiratory Rate

a. Prosedur Tes

Tujuan
untuk mengetahui jumlah
respirasi yang diambil permenit

Persiapan Alat

Stopwatch/jam tangan

Persiapan Pasien

1) menjelaskan prosedur test


kepada pasien

2) Pasien tidur terlentang

Tehnik Pelaksanaan

1) Letakkan salah satu tangan di dada

2) Rasakan pergerakan naik dan turunnya dinding dada

3) Catat kedalaman, irama, dan bunyi nafas sewaku menghitung

4) Catat hasil pengukuran.


b. Orang Coba
Nama :
Usia :
Jenis Kelamin :
c. Hasil Pengukuran
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________

d. Evaluasi
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
4. Walk Test(Walking 6 Minute or 12 Minute)

a. Prosedur Tes

Tujuan
Untuk mengetahui
kemampuan daya tahan
pasien/klien dalam melakukan
aktivitas berjalan

Persiapan Alat

1) Stopwatch, stethoscope,
sphygmomanometer, dan
pulse oximeter dalam
kondisi baik

2) Pita perekat berwarna cerah

3) Kursi

4) Batu

Persiapan tes 6 menit berjalan :

1) Tes harus dilakukan pada lintasan yang datar, dengan panjang lintasan
sekitar 100 feet atau kurang lebih 30 meter.

2) Setiap 5 meter dari panjang lintasan diberi tanda (pita perekat) dengan
warna biru dilantai.

3) Disetiap putaran lintasan diberi tanda (menggunakan batu)

4) Pada garis start, sebagai batas mulai dan akhir 1 putaran (60 meter), diberi
tanda (pita perekat) berwarna merah.
Persiapan Pasien

1) Jelaskan prosedur test pelaksanaan pemeriksaan kepada pasien agar pasien


kooperatih.

2) Sebelum melakukan test, terlebih dahulu periksa tekanan darah, denyut


jantung, respirasi, dan saturasi oksigen pasien.

3) Pasien harus beristirahat dengan duduk di kursi, dekat dengan garis start,
kurang lebih 5-10 menit sebelum test dilakukan.

4) Informasikan kepada pasien untuk berjalan sejauh mungkin selama 6 menit,


jangan berlari atau jogging.

Teknik pelaksanaan test 6 menit berjalan :

1) Posisikan pasien pada garis start. Pada saat pasien mulai berjalan, nyalakan
stopwatch.

2) Pusatkan perhatian pada pasien, jangan sampai salah menghitung jumlah


putaran.

3) Berikan semangat kepada pasien setiap 1 menit, dan menurut American


Thoracic Society, sesuai dengan ketentuan kalimat di bawah ini :

o Menit 1 selesai : Anda sudah benar melakukannya, teruskan, ada 5


menit lagi.

o menit 2 selesai : Bagus, pertahankan seperti ini, Anda masih punya


4 menit lagi.

o Menit 3 selesai : Anda melakukannya dengan baik, sudah setengah


jalan.
o Menit 4 selesai : Anda sudah baik melakukannya, tinggal 2 menit
lagi.

o Menit 5 selesai : Anda sudah baik melakukannya, tinggal 1 menit


lagi.

o Menit 6 selesai : Finish.

4) Tanyakan tingkat severity aktivitas yang dirasakan oleh pasien setelah test
dilakukan.

5) Catat hasil pengukuran pada medical record pasien.

Skala RPE Tingkat Saverity Akifitas yang Disarankan


0 Idak ada sama sekali
1 Aktivitas sangat ringan (apapun itu seperti tidur, nonton TV,
mengendarai mobil, dll).
2-3 Aktivittas ringan (rasanya seperti anda dapat bernafas dengan
mudah selama 4 jam dan bercakap cakap).
4-6 Aktivitas sedang (rasanya seperti anda melakukan exercise selama
4 jam dengan bernafas agak berat, masih dapat bercakap cakap
dalam waku singkat)
7-8 Aktivitas berat (hamper suli untuk bernafas, masih dapa
mengucapkan kalimat).
9 Aktivitas sangat berat (sangat sulit untuk mempertahankan
intensitas latihan, sulit bernafas, dan hanya dapat mengucapkan satu
kata).
10 Akivitas dengan upaya maksimal (mereka sangat tidak mungkin
untuk tetap mempertahankan bernafas sepenuhnya, tidak mampu
untuk berbicara)

b. Orang Coba
Nama :
Usia :
Jenis Kelamin :
c. Hasil Pengukuran
__________________________________________________________________
______________________________________________________________

d. Evaluasi
_________________________________________________________________
_____________________________________________________________
5. Visual Analog Scale (VAS)
a. Prosedur Tes
Tujuan
Untuk mengukur intesitas nyeri pasien
Persiapan Alat
1) Penggaris

2) Pulpen

3) Skala VAS

Persiapan Pasien
Menjelaskan prosedur tes kepada pasien unuk mengurangi kecemasan pasien serta
untuk memastikan pasien kooperatif
Tehnik pelaksanaan :
1) Insruksikan kepada pasien untuk memberi tanda titik pada garis skala VAS ini,
yang dapat menggambarkan rasa nyeri yang dikeluhkan, antara 0(tidak nyeri)
sampai 10 (nyeri hebat)

2) Catat hasil pengukuran VAS.

Visual Analog Scale Parameter

Skala 0-4 mm : Tidak nyeri (Tidak ada rasa sakit. Merasa


normal).

Skala 5-44 mm : Tyeri ringan (Masih bisa ditahan, aktifitas tak


terganggu).

Skala 45-74 mm : Nyeri sedang (Mengganggu aktifitas fisik).

Skala 75-100 mm : Nyeri berat (Tidak dapat melakukan aktifitas


secara mandiri).

b. Orang Coba
Nama :
Usia :
Jenis Kelamin :

c. Hasil Pengukuran :

_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________

d. Evaluasi
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________

INSTRUMEN PENGUKURAN PADA KASUS


VARISES

1. Pengukuran Tekanan Darah (Blood Pressure Test)


a. Presedur Tes

Tujuan

Untuk memperoleh tekanan


darah
Persiapan alat

1. Stetoskop
2. Sphygmomanometer
3. Alcohol wipe
Persiapan Pasien

1. Menjelaskan prosedur test pada pasien


2. Posisi pasien tidur terlentang
3. Lengan pasien terbebas dari pakaian
Teknik Pelaksanaan

1. Palpasi arteri brachialis


2. Pasang cuff pada lengan kiri pasien dengan jarak 3 jari di atas arteri
brachialis
3. Letakkan stetoskop di atas arteri brachialis dan tahan dengan jemari
4. Tanyakan kepada pasien tekanan darah normalnya
5. Lakukan pemompaan 20-30 mmHg di atas tekanan darah normal
pasien.
6. Kempeskan secara berlahan cuff dengan mendengarkan detak pertama
dan terakhir sambil memperhatikan jarum yang ditunjuk pada
Sphygmomanometer
7. Catat hasil pengukuran
8. Bersihkan kembali alat menggunakan alcohol wipe
b. Orang Coba
Nama :
Usia :
Jenis Kelamin :

c. Hasil Pengukuran
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________

d. Evaluasi
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________

2. Pengukuran Denyut Jantung (Heart


Rate Test)
a. Prosedur Tes
Tujuan
Untuk mengetahui denyut nadi pasien selama 1 menit.
Persiapan Alat
Sediakan stopwatch atau jam tangan.
Persiapan Pasien
3) Menjelaskan prosedur test kepada pasien
4) Posisi pasien duduk dengan wrist berada di atas bed atau paha pasien.
Teknik Pengukuran
5) Palpasi arteri radialis pada pergelangan tangan sebelah kiri pasien dengan
menggunakan ujung jari telinjuk,tengah, dan manis.
6) Tekan secara lembut arteri radialis pasien.
7) On kan stopwatch atau perhatikan jam tangan anda selama 1 menit sambil
menghitung denyut nadi pasien.
8) Catat hasil pengukuran denyut nadi pasien.
b. Orang Coba
Nama :
Usia :
Jenis Kelamin :

c. Hasil Pengukuran
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________

d. Evaluasi
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________

3. Respiratory Rate

a. Prosedur Tes

Tujuan
untuk mengetahui jumlah
respirasi yang diambil permenit

Persiapan Alat

Stopwatch/jam tangan
Persiapan Pasien

3) menjelaskan prosedur test kepada pasien

4) Pasien tidur terlentang

Tehnik Pelaksanaan

5) Letakkan salah satu tangan di dada

6) Rasakan pergerakan naik dan turunnya dinding dada

7) Catat kedalaman, irama, dan bunyi nafas sewaku menghitung

8) Catat hasil pengukuran.


b. Orang Coba
Nama :
Usia :
Jenis Kelamin :
c. Hasil Pengukuran
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________

d. Evaluasi
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________

4. Visual Analog Scale (VAS)


a. Prosedur Tes
Tujuan
Untuk mengukur intesitas nyeri pasien
Persiapan Alat
2. Penggaris

3. Pulpen
4. Skala VAS

Persiapan Pasien
Menjelaskan prosedur tes kepada pasien unuk mengurangi kecemasan pasien serta
untuk memastikan pasien kooperatif
Tehnik pelaksanaan :
3) Insruksikan kepada pasien untuk memberi tanda titik pada garis skala VAS ini,
yang dapat menggambarkan rasa nyeri yang dikeluhkan, antara 0(tidak nyeri)
sampai 10 (nyeri hebat)

4) Catat hasil pengukuran VAS.

Visual Analog Scale Parameter

Skala 0-4 mm : Tidak nyeri (Tidak ada rasa sakit. Merasa


normal).

Skala 5-44 mm : Tyeri ringan (Masih bisa ditahan, aktifitas tak


terganggu).

Skala 45-74 mm : Nyeri sedang (Mengganggu aktifitas fisik).

Skala 75-100 mm : Nyeri berat (Tidak dapat melakukan aktifitas


secara mandiri).

b. Orang Coba
Nama :
Usia :
Jenis Kelamin :

c. Hasil Pengukuran :

_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
d. Evaluasi
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________

5. Sirkumferensia
a. Prosedur Tes
Tujuan
Untuk Pengukuran sirkumferensia pada ektremitas yang terganggu dan yang
tidak terganggu untuk menentukan keberadaan dan tingkat edema.
Persiapan Alat
1. Meteran
2. Pulpen
Persiapan Pasien
Menjelaskan prosedur tes kepada pasien unuk mengurangi kecemasan pasien
serta untuk memastikan pasien kooperatif
Tehnik pelaksanaan :
1. Pastikan daerah yang akan diukur terbebas dari segala benda yang dapat
menghambat proses.

2. Berikan tanda pada daerah yang akan diukur.

3. Lakukan pengukuran dan catat hasilnya.

4. Kemudian bandingkan dengan tungkai yang lainnya.

b. Orang Coba
Nama :
Usia :
Jenis Kelamin :

c. Hasil Pengukuran :

_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
d. Evaluasi
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________
_________________________________________________________________

INSTRUMEN PENGUKURAN PADA KASUS


JARINGAN LIMFA
Diawali dengan pengukuran capasitas aerobic (tekanan darah, denyut nadi, frekuensi
pernapasan, oximetri).

1. Sirkulasi Limfatik ( Pitting Edema)

a. Tujuan : Untuk memperoleh severitas dari pitting edema dan nyeri.


b. Persiapan
1. Alat :
Instrument pengukuran pitting edema
Vas
Meteran
2. Pasien :
Menjelaskan tujuan pengukuran pitting edema kepada pasien
Posisi pasien diatur senyaman mungkin tergantung pada ekstremitas yang
akan diukur
Bebaskan area ekstremitas yang akan diukur dari pakaian, perhiasan , dsb
agar tidak menghalangi proses pengukuran.
c. Teknik Pelaksanaan
Lakukan inspeksi pada pasien untuk melihat area mana yaang mengalami
edema daan tanyakan pada pasien area yang mengalami nyeri.
Palpasi area yang bersangkutan dengan lembut.
Rasakan suhu lokal pada area tersebut.
Untuk mengukur pitting edema , maka cobalah menekan dengan lembut pada
area tersebut kebawah dengan ibu jari selama 2 detik. Kemudian perhatikan
dengan seksama pada area yang ditekan terdapat seperti sebuah lubang yang
dalam. Dan perhatikan berapa lama area tersebut kembali ke posisi nya
semula. Catat hasilnya.

Parameter Pitting Edema

0+ Tidak ada pitting edema


1+ Pitting edema ringan, kurang lebih terjadi depresi pada area 2 mm yang menghilang
segera (cepat kembali ke bentuk semula). Ktegori ini tidak mudah untuk dilihat tapi
dapat dirasakan.
2+ Pitting edema moderat. Adanya depresi pada area yang ditekan(seperti lubang) 4 mm
dan menghilang antara 10-15 detik.
3+ Pitting edema agak berat. Adanya penurunan pada area yang ditekan(seperti lubang)
6mm dan bertahan selama kurang lebih 1 menit sebelum kembali ke bentuk semula.
4+ Pitting edema berat. Adanya pitting (bentuk seperti lubang ) yang sangat dalam pada
aerea yang ditekan yaitu 8 mm dan bertahan selama kurang lebih 2 menit sebelum
kembali ke bentuk semula.

Anda mungkin juga menyukai