Nim : PO7120222007
Tingkat : 2A
Mata Kuliah : Keperawatan Medikal Bedah II
Salah satu alat yang umum digunakan untuk mengukur kekuatan otot adalah
dynamometer atau alat pegangan. Alat ini dapat digunakan untuk mengukur kekuatan
grip tangan. Selain itu, ada juga alat khusus untuk mengukur kekuatan otot pada bagian-
bagian tubuh lainnya, seperti kekuatan kaki.
Penting untuk memilih alat yang sesuai dengan keperluan pengukuran dan konsultasikan
dengan profesional kesehatan atau ahli olahraga jika diperlukan.
2. Rom
3. Pergerakan ekstremitas
Untuk mengukur pergerakan ekstremitas atau rentang gerak pada bagian tubuh tertentu,
terutama pada sendi-sendi, beberapa metode umum melibatkan:
4. Kualitas tidur
Untuk mengukur kualitas tidur, terdapat beberapa metode dan alat yang dapat digunakan:
a. Actigraphy : Alat kecil yang dapat dipakai di pergelangan tangan untuk merekam
gerakan tubuh selama tidur, memberikan perkiraan pola tidur dan kualitas tidur.
b. Polisomnografi (PSG) : Pemeriksaan tidur di laboratorium medis dengan
menggunakan alat yang merekam aktivitas otak, mata, jantung, otot, dan pernapasan
selama tidur. Biasanya digunakan untuk penilaian tidur yang lebih mendalam.
c. Aplikasi Pemantau Tidur : Banyak aplikasi seluler yang memanfaatkan
accelerometer pada smartphone untuk merekam gerakan tubuh selama tidur dan
memberikan laporan kualitas tidur.
d. Pengukuran Heart Rate Variability (HRV): Beberapa alat kesehatan dan aplikasi
dapat menggunakan pengukuran variabilitas detak jantung sebagai indikator kualitas
tidur.
e. Questionnaires : Pertanyaan-pertanyaan tertentu pada kuesioner kesehatan atau tidur
dapat digunakan untuk mendapatkan informasi subjektif tentang kualitas tidur.
Pemilihan metode tergantung pada tujuan pengukuran, tingkat akurasi yang diinginkan,
dan ketersediaan sumber daya. Penting untuk diingat bahwa hasil dari alat atau aplikasi
tersebut dapat memberikan indikasi, namun jika ada kekhawatiran serius terkait tidur,
sebaiknya konsultasikan dengan profesional medis.
5. Nyeri
Ada banyak metode untuk mengukur skala nyeri, namun yang paling sering digunakan antara
lain:
6. Keparahan Stroke
Penilaian keparahan stroke melibatkan beberapa metode klinis dan pemeriksaan untuk
menilai dampak dan tingkat keparahan kondisi pasien. Beberapa alat dan skor yang
umum digunakan melibatkan:
a. National Institutes of Health Stroke Scale (NIHSS) : Skor yang umum digunakan
untuk menilai keparahan stroke. Melibatkan evaluasi berbagai fungsi seperti
kesadaran, gerakan, pandangan, dan bicara.
b. Modified Rankin Scale (mRS) : Skala ini digunakan untuk menilai derajat
kecacatan atau keparahan disabilitas setelah stroke.
c. Barthel Index: Mengukur kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas sehari-
hari seperti mandi, makan, berpakaian, dan bergerak.
d. Canadian Neurological Scale (CNS) : Skor yang mengukur fungsi neurologis pada
pasien stroke.
e. Pengukuran Volume Lesi pada Pencitraan Otak : Melibatkan penggunaan
pencitraan otak seperti CT scan atau MRI untuk menilai ukuran dan lokasi lesi
stroke.
Penilaian keparahan stroke penting untuk merencanakan intervensi dan perawatan yang
sesuai. Profesional medis yang terlatih biasanya menggunakan kombinasi berbagai
metode ini untuk mendapatkan pemahaman yang lengkap tentang keadaan pasien.
Tingkat keparahan stroke yang diukur dengan sistem penilaian NIHSS adalah: