Anda di halaman 1dari 11

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian quasi

experiment dengan rancangan one group pre test post test. Metode quasi

experiment dalam penelitian ini dilakukan untuk membuktikan Pengaruh Senam

Rematik Terhadap Nyeri Rematik Pada Lansia di Uresos Pucang Gading

Semarang. Subjek dilakukan observasi sebelum dan sesudah perlakuan. Pada

subjek diberikan pre test terlebih dahulu dengan diukur tingkat nyeri rematik

terlebih dahulu kemudian dilakukan senam rematik dan terakhir diberikan post test

pengukuran tingkat nyeri kembali setelah melakukan senam rematik. Bentuk

rancangan penelitiannya adalah sebagai berikut :

Bagan 3.1

Alur Jenis Penelitian

O1 X1 O2

Keterangan:

O1 : Tingkat nyeri rematik (pre-test)

O2 : Tingkat nyeri rematik (post-test)

X1 : Intervensi / perlakuan dengan melakukan senam rematik sebanyak 3

kali pertemuan
B. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Tempat penelitian

Penelitian ini akan dilakaksanakan di Uresos Pucang Gading Semarang.

2. Waktu penelitian

Penelitian akan dilaksankan pada awal bulan Desember Tahun 2020.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2014).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lansia yang menderita

rematik di Uresos Pucang Gading Semarang berjumlah 40 orang.

2. Sampel

Sampel adalah sebagaian dari populasi yang diharapkah dapat mewakili

populasi. Tehnik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah non-

probability sampling yaitu merupakan tehnik pengambilan sampel dengan tidak

memberikan peluang yang sama dari setiap anggota populasi untuk dipilih

menjadi sampel.

Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk mewakili

populasi. Tehnik sampling merupakan suatu cara-cara yang ditempuh dalam

pemgambilan sampel, agar memperoleh sampel yang benar-benar sesuai


dengan keseluruhan subjek penelitian (Notoatmodjo 2014). Tehnik sampling

yang digunakan dalam penelitian ini ialah Total sampling.

Total sampling adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota

populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono 2014). Sampel pada penelitian

ini sebanyak 40 orang lansia yang menderita rematik. Sampel dalam penelitian

ini harus memenuhi variable inklusi yaitu :

a. Bersedia menjadi responden

b. Lansia yang menderita Nyeri Rematik

c. Tinggal di Uresos Pucang Gading Samarang

d. Rentang usia 60-65 tahun

D. Definisi Operasional

Definisi Operasional ini digunakan untuk membatasi ruang lingkup atau

pengertian variable-variabel yang diamati atau diteliti, juga bermanfaat untuk

mengarahkan kepada pengukuran atau pengamatan terhadap variable-variabel

yang bersangkutan serta pengembangan instrument / alat ukur.

Tabel 1.1

Definisi Operasional

Hasil
No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Skala
Ukur
1 Senam rematik Senam rematik Satuan - -

merupakan salah satu Operasion

metode yang praktis al


dan efektif dalam Prosedure

memelihara kesehatan (SOP)

tubuh. Gerakan yang Senam

terkandug dalam Rematik

senam rematik adalah

gerakan yang sangat

efektif, efesien, dan

logis karena

rangkaian gerakannya

dilakukan secara

teratur dan

terorganisasi bagi

penderita rematik
2 Tingkat nyeri Intensitas nyeri adalah Numeric 0-10 Rasio

gambaran tentang Pain

seberapa parah nyeri Rating

dirasakan oleh Scale

individu

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu cara untuk melakukan pengumpulan data

(Notoatmodjo 2012). Instrumen dalam penelitian ini adalah :


1. SOP Senam Rematik

Senam rematik merupakan latihan gerak untuk mencegah dan

memberikan efek terapi terhadap gejala penyakit rematik, adapun SOP senam

rematik yaitu memiliki 5 prinsip, masing-masing prinsip tersebut adalah

prinsip pertama yaitu latihan pernapasan, prinsip kedua pemanasan, prinsip

ketiga latihan persendian, prinsip keempat latihan kardio dan prinsip kelima

peregangan.

2. Lembar Observasi

Lembar observasi dalam hal ini adalah lembar yang digunakan untuk

mengetahui hasil atau nilai tingkat nyeri pada lansia dengan nyeri rematik

sebelum dan sesudah melakukan senam rematik.

3. Alat pengukur tingkat nyeri rematik

Alat pengukur tingkat nyeri yaitu Numeric Pain Rating Scale alat yang

digunakan untuk mengetahuan tingkat nyeri yang dirasakan lansia.

F. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Notoatmodjo (2012), tehnik pengumpulan data adalah cara yang

digunakan oleh peneliti untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Tehnik

Pengumpulan Data yaitu :

1. Cara pengumpulan data

Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini awalnya dilakukan

dengan cara meminta surat pengantar dari pihak kampus untuk disampaikan
kepada Kepala Uresos Pucang Gading Semarang adapun cara pengumpulan

data dilakukan sebagai berikut:

a. Pre Intervensi

Langkah awal yang dilakukan yaitu :

1) Melakukan studi pustaka dan penyusunan proposal terkait dengan

judul peneliti.

2) Meminta surat ijin penelitian kepala STIKES Karya Husada Semarang

untuk diberikan kepada Kepala Uresos Pucang Gading Semarang.

3) Mengambil data sesuai dengan tujuan penelitian.

4) Melakukan penjelasan terhadap enumerator sebanyak dua orang dan

fasilitator sebanyak dua orang.

a) Enumerator

Enumerator merupakan orang yang melakukan kegiatan

enumerasi. Enumerasi adalah pencacahan satu persatu. Enumerator

dapat dikatakan sebagai orang yang melakukan pengumpulan data

atau petugas lapangan yang membantu tugas peneliti dalam

kegiatan pengumpulan data.

b) Fasilitator

Fasilitator adalah seseorang atau kelompok orang yang

ditugasi untuk melakukan fasilitasi dalam proses penelitian. Syarat


fasilitator dalam penelitian ini adalah: minimal pendidikan S-1

Keperawatan, memahami tentang tujuan penelitian, dan memahami

teknis penelitian. Tugas fasilitator disini yaitu memfasilitasi saat

memberikan terapi senam rematik, diantaranya menyiapkan sarana

dan prasarana, sertafasilitas kepada para responden saat proses

penelitian supaya proses penelitian berjalan lancar.

b. Intervensi

Setelah semua responden berkumpul sesuai dengan kontrak waktu yang

telah disepakati, peneliti melakukan observasi intensitas nyeri, kemudian

peneliti mengajarkan senam rematik kepada responden sampai semua

responden mengerti dan dapat melakukan senam secara mandiri, setelah itu

perlakuan dalam hal ini senam rematik dilakukan selama 3 kali dalam

seminggu. [mungkin tidak dilakukan dimasa covid ini, dituliskan sesuai

realita dimasa pandemi ini bagaimana intervensi dilakukan]

c. Post Intervensi

Setelah dilakukan intervensi atau perlakuan, peneliti akan kembali

melakukuan observasi intensitas nyeri pada lansia dipertemuan ke dua

dalam pelaksanaan senam rematik untuk mengetahui apakah ada perubahan

intensitas nyeri pada lansia yang menderita rematik setelah dilakukan

senam rematik.

2. Jenis data

a. Data primer
Pengumpulan data ini dilakukan dengan mengisi identitas responden dan

mengisi lembar observasi berdasarkan hasil pengukuran tingkat intensitas

nyeri kepada responden untuk diisi sesuai dengan pertanyaan yang ada.

b. Data sekunder

Data sekunder yang akan diumpulkan adalah data pendukung yang

terikatan dengan tujuan penelitian diperoleh dari data lansia di Uresos

Pucang Gading Semarang.

G. Cara Pengolahan Data

Pengolahan data pada dasarnya adalah proses penyimpanan data yang

diperoleh baik data primer maupun sekunder yang diolah menjadi data informasi,

data diolah dengan menggunakan sistem komputerisasi, adapun tahap pengolahan

data dalah sebagai berikut:

1. Editing

Editing dilakukan dengan cara mengisi identitas responden dimana data

responden berupa kelengkapan pengisian/jawaban responden, adanya

kesalahan-kesalahan pengisian dan hasil lembar observasi. Editing dilakukan

pada saat penelitian sehingga terdapat jawaban yang tidak sesuai, peneliti

segera melengkapi.

2. Scoring

Yaitu pemberian nilai berupa angka pada jawaban pertanyaan untuk

memperoleh data kuantitatif. Dalam penelitian ini urutan pemberian skor


berdasarkan tingkat jawaban yang diterima dari responden. [tambahkan, tingkat

jawaban yang dimaksud peneliti, silahkan dicamtumkan sekalian ya discoring]

3. Coding

Coding adalah usaha mengklasifikasikan dan mempermudah pembacaan

yaitu peneliti menggunakan kode untuk responden dengan kode dan seterusnya

sampai jumlah sampel.

4. data entry

data entryadalah memasukkan data yang diperoleh menggunakan

komputer.

5. Tabulating

Tabulating merupakan proses mengklasifikasikan data menurut kriteria

tertentu kedalam tabel, sehingga diperoleh frekuensi dari masing-masing item

pertanyaan.

6. Cleaning

Clening proses pengecekan data yang dilakukan setelah data di entry ke

dalam program komputer

H. Analisis data

Analisis data merupakan proses pengumpulan, pemodelan dan transformasi

data untuk memeperoleh informasi yang bermanfaat, memberikan saran,

kesimpulan dan mendukung pembuatan keputusan (Nursalam 2014). Analisa data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat dan bivariat serta

menggunakan bantuan komputer.


1. Analisis Univariat

Analisis univariat adalah analisa yang dilakukan terhadap variabel

penelitian untuk menggambarkan setiap variabel yang diteliti dengan melihat

proporsi dan distribursi frekuensi dengan rumus sebagai berikut :

f
p= x 100 %
n

Keterangan :

P : Proporsi / presentase

F : Frekuensi Jawaban Responden

n : Sampel / jumlah responden

2. Analisis Bivariat

Analisa data bivariat adalah analisa yang dilakukan untuk menjelaskan

hipotesis hubungan variabel bebas dengan variabel terikat (Notoatmodjo 2014).

Analisis bivariat penelitian ini menggunakan uji T-test. Sebelumnya dilakukan

uji normalitas data menggunakan uji Shapiro-Wilk terlebih dahulu, pada

kelompok perlakuan dilakukan normalitas data apabila data normal maka uji T-

test yang digunakan adalah Paired Sampel T-Tes.

Bila sebaran data tidak normal atau syarat uji T tidak terpenuhi untuk

melihat rata-rata gulah darah lansia setelah di lakukan senam ergonomik

sebelum dan sesudah intervensi digunakan uji uji Wilcoxom (p-value < 0,05)

yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan rata-rata dua sampel

yang berpasangan dan mengetahui efektifitas suatu perlakuan. Analisis bivariat

dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui Pengaruh Senam Rematik


Terhadap Penurunan Nyeri Rematik Pada Lansia di Uresos Pucang Gading

Semarang.

a. Jika nilai sig p ≤ α (0,05) artinya ada Pengaruh Senam Rematik Terhadap

Penurunan Nyeri Rematik Pada Lansia.

b. Jika nilai sig p > α (0,05) artinya tidak ada Pengaruh Senam Rematik

Terhadap Penurunan Nyeri Rematik Pada Lansia.

I. Etika Penelitian

Etika penelitian dalam penelitian ini meliputi beberapa kaedah, yang

meliputi (Swarjana, 2012) :

1. Lembar persetujuan

Lembar persetujuan diserahkan sebelum penelitian dilaksanakan dengan

maksud supaya responden mengetahui tujuan penelitian. Jika subyek bersedia

diteliti maka mereka harus menandatangani surat persetujuan tersebut, jika

tidak bersedia diteliti maka peneliti harus menghargai hak responden.

2. Anonimity (tanpa nama)

Identitas responden tidak perlu dicantumkan pada lembar pengumpulan

data, untuk mengikuti keikut sertaannya peneliti cukup dengan menuliskan

kode pada masing-masing lembar pengumpulan data.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Kerahasiaan responden dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data

tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan pada hasil penelitian.

Anda mungkin juga menyukai