Anda di halaman 1dari 12

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1. Desain Penelitian


Rancangan penelitian ini adalah Pre-eksperimen. Desain penelitian yang
digunakan adalah one group pre test – post test design yaitu sampel pada
penelitian ini diobservasi terlebih dahulu sebelum diberi perlakuan, kemudian
setelah diberi perlakuan sampel tersebut diobservasi kembali (Hidayat, 2010).

4.2. Kerangka Kerja

Table 4.2 Kerangka Kerja “Pengaruh Terapi Relaksasi Otot Progresif


Terhadap Perubahan Skala Nyeri Saat Desminore Pada
Remaja Putri Kelas X Yang Mengalami Lower Back Pain Di
SMK Negeri 2 Malang”.

39
40
41

4.3. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling


4.3.1 Populasi
Populasi merupakan sekumpulan objek yang akan diteliti dan
memiliki kesamaan karakteristik. Kesamaan karakteristik tersebut
ditentukan berdasarkan pada sifat spesifik dari populasi yang
ditentukan dengan kriteria inklusi atau ketentuan tertentu (Putra,
2012).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Remaja putri kelas X
yang mengalami nyeri punggung bawah saat desminore di SMK
Negeri 2 Malang.
4.3.2 Sampel
Sampel adalah sejumlah anggota yang dipilih atau diambil dari
suatu populasi (Notoatmodjo, 2012). Sampel dalam penelitian ini
adalah seluruh Remaja putri kelas X di SMK Negeri 2 Malang yang
mengalami nyeri punggung bawah saat Desminore.
4.3.3 Teknik Sampling
Teknik Sampling adalah berbagai cara yang ditempuh untuk
pengambilan sampel agar mendapatkan sampel yang benar-benar
sesuai dengan seluruh subjek penelitian tersebut (Nursalam, 2013).
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah purposive
sampling. Teknik purposive sampling adalah salah satu bagian dari
non probability sampling, subjek dipilih atas kriteria yang telah
ditentukan oleh peneliti (Sugiyono, 2011).

4.4. Kriteria Sampel


4.4.1 Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi adalah karakteristik atau ciri-ciri yang perlu
dipenuhi oleh setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai
sampel (Notoatmojo, 2012 : 130). Kriteria inklusi di dalam penelitian
ini adalah :
1. Bersedia menjadi responden.
2. Bersedia melakukan relaksasi otot progresif minimal 1 kali dalam
siklus menstruasi.
3. Belum pernah melakukan teknik relaksasi otot progresif.
4. Siswi kelas X SMK Negeri 2 Malang.
4.4.2 Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi adalah criteria atau cirri-ciri anggota populasi
yang tidak dapat diambil sebagai sampel (Notoatmodjo. 2012:130).
Kriteria inklusi di dalam penelitian ini adalah :
1. Mengkonsumsi obat anti nyeri selama menstruasi.
2. Mengundurkan diri
42

4.5. Variabel Penelitian


4.9.1 Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variable yang dipengaruhi nilainya
ditentukan oleh variabel lain (Nursalam, 2013). Dalam penelitian ini
variable dependen adalah nyeri haid (desminore).

4.9.2 Variabel Independen


Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau
nilainya menentukan variabel lain (Nursalam, 2013). Variable
independen dalam penelitian ini adalah terapi relaksasi otot progresif.

Table 4.2 Definisi operasional variabel penelitian di sajikan.


Variabel nisi Operasional arameter at Ukur ala Data eterangan
den: yang dimaksud adalah yeri: c rating al 1.Nyeri Ringan
punggung nyeri-nyeri di nyeri scale (1-3)
belakang punggung bagian Ringan (checklist) 2.Nyeri Sedang
bagian bawah belakang dan Sedang (4-6)
area-area pelvis yang Berat terkontrol 3.Nyeri Berat
dialami oleh seorang Berat tidak terkontrol (7-9)
wanita sebagai suatu terkontrol 4.Nyeri Berat
akibat dari periode tidak terkontrol
menstruasinya (10)
(desminore). (Nursalam,
2013).
nden: relaksasi otot progresif n otot progresif SOP
Relaksasi Otot merupakan suatu meliputi:
Progresif terapi relaksasi yang kan melatih otot
diberikan kepada tangan.
klien dengan kan melatih otot
menegangkan tangan bagian
otot-otot tertentu dan belakang.
kemudian relaksasi. kan melatih otot
Relaksasi progresif biseps.
adalah salah satu cara kan melatih otot
dari teknik relaksasi bahu.
mengombinasikan Gerakan
latihan napas dalam melemaskan
dan serangkaian seri otot-otot
kontraksi dan wajah.
relaksasi otot kan otot rahang.
tertentu. akan otot mulut.
Gerakan otot
leher depan
belakang.
Gerakan otot
punggung.
rakan otot dada.
Gerakan otot
perut.
Gerakan otot
kaki
43

4.6. Waktu Dan Tempat Penelitian


Penelitian dilakukan pada tanggal 2019 waktu penelitian dihitung mulai
dari pembuatan proposal sampai penyusunan laporan dan publikasi penelitian.
Pengambilan data penelitian dilakukan selama 1 bulan, dilokasi penelitian
SMK Negeri 2 Malang.

4.7. Pengumpulan data


4.7.1 Instrument Penelitian
Instrument penelitian yang digunakan adalah Numeric Rating Scale
(NRS) dan lembar observasi. Numeric Rating Scale (NRS) dilengkapi
dengan data demografi yaitu umur, pendidikan, siklus menstruasi,
apakah mengalami nyeri saat mestruasi (desminore), apa yang
dilakukan saat nyeri, apakah pernah melakukan relaksasi otot
progresif sebelumnya.
4.7.2 Numeric Rating Scale (NRS)
Untuk mengukur skala nyeri haid (desminore) tersebut
digunakan skala nyeri Numeric Rating Scale (NRS) dengan rentang
0-10. Desminore diukur dengan memberikan lembar observasi yang
dibagikan pada responden sebelum dilakukan terapi relaksasi otot
progresif dan setelah diberikan terapi relaksasi otot progresif.
4.7.3 Lembar Observasi Terapi Relaksasi Otot Progresif
Alat untuk pengumpulan data terapi relaksasi otot progresif
menggunakan lembar observasi yang diisi oleh petugas. Peneliti
melakukan checklist pada saat responden diberi perlakuan relaksasi.
Peneliti akan melakukan scoring pada lembar observasi, 1 apabila
dikerjakan, skor 0 apabila tidak dikerjakan.
4.7.4 Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas adalah pengukuran dan pengamatan yang berarti
prinsip keandalan instrument dalam mengumpulkan data. Instrument
harus dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Sedangkan Uji
Reliabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan bila
fakta atau kenyataan hidup tadi diukur atau diamati berkali-kali dalam
waktu yang berlainan. Alat dan cara mengukur atau mengamati
sama-sama memegang peranan yang penting dalam waktu yang
bersamaan (Nursalam, 2016).

4.7.4.1 Uji Validitas


Uji validitas dilakukan terhadap alat ukur berupa lembar observasi
sebelum digunakan pada responden. Tujuan pengujian ini
adalah untuk menyiapkan instrument yang valid penelitian ini
menggunakan Pearson Produk Moment (r) untuk melihat
nilai korelasi tiap-tiap pertanyaan signifikasi, maka r hitung
dibandingkan dengan nilai r tabel. Dasar pengambilan
keputusan adalah valid jika r hitung > r tabel dan tidak valid
jika r hitung < r tabel.
r(hitung) = n(∑ 𝑥𝑦) – (∑ 𝑥). (∑ 𝑦)
44

2
(𝑛 ∑𝑥 − (∑𝑥)2). (𝑛∑ 2
𝑦
(∑ )2
𝑦
)

Keterangan :
r(hitung) : Koefisien korelasi.
x : Jumlah skor item.
y : Jumlah skor total item.
n : Jumlah responden.

Penguji menggunakan uji dua sisi dengan taraf signifikansi.

4.7.4.2 Uji Reliabilitas


Uji reliabilitas dilakukan terhadap alat ukur dalam bentuk kuisoner
untuk mengetahui sejauh mana tingkat konsistensi
kepercayaan sehingga dapat difahami dan tidak menimbulkan
perbedaan interpretasi dalam memahami pertanyaan.
Reliabilitas dihitung dengan rumus Cronbach’s dengan
bantuan SPSS for Windows 21.

Keterangan:
n : Reliabilitas Instrument
k : Mean kuadrat antara subyek
sr² : Mean kuadrat kesalahan
st² : Varian total
(Hidayat, 2010)
Kriteria pengukuran dengan menggunakan batasan 0,70 sebagai
berikut:
1. Jika nilai Cronbach’s Alpha ≥0,70 maka reliable.
2. Jika nilai Cronbach’s Alpha≤0,70 maka tidak reliable.
Uji validitas dan Reliabilitas pada penelitian ini tidak dilakukan karena sudah
memakai instrument yang sudah ada dan masih berlaku yaitu
Numeric Rating Scale (NRS).

4.7.5 Proses pengumpulan data


Sebelum mengumpulkan data peneliti akan melakukan perijinan
dan apabila sudah mendapatkan ijin peneliti akan melakukan
penelitian. Pertama kali peneliti akan memberikan penjelasan kepada
calon responden tentang maksud dan tujuan penelitian. Selanjutnya
apabila calon responden bersedia menjadi responden maka peneliti
akan memberikan inform concent kepada responden. Setelah itu
peneliti membagikan Numeric Rating Scale (NRS) kepada siswi
45

remaja kelas X di SMK Negeri 2 Malang. Berikutnya adalah peneliti


mengajarkan terapi relaksasi otot progresif pada responden dan
mengobservasi apakah responden bias melakukan terapi relaksasi.
Setelah responden mendapatkan siklus menstruasinya, peneliti
memberikan Numeric Rating Scale (NRS) lagi untuk mengetahui
skala nyeri haid (Desminore) responden setelah melakukan terapi
relaksasi otot progresif. Setelah dilakukan observasi, lembar observasi
dibandel dengan kuisoner untuk diolah datanya.

4.8. Pengolahan Data


Hidayat (2014) dalam melakukan analisa data terlebih dahulu data harus
diolah dengan tujuan mengubah data menjadi informasi. Langkah-langkah
proses pengolahan data, dapat dilakukan sebagai berikut :
4.9.1 Editing
Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data
yang diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap
pengumpulan data atau setelah data terkumpul (Hidayat, 2014).
4.9.2 Coding
Coding merupakan kegiatan pemberian kode numeric (angka)
terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini
sangat penting bila pengolahan dan analisis data menggunakan
komputer. Biasanya dalam pemberian kode dibuat juga daftar kode dan
artinya dalam satu buku (code book) untuk memudahkan kembali
melihat lokasi dan arti suatu kode dari suatu variable (Hidayat,2014).
1. Responden
Responden 1 diberikan kode 1, begitu pula responden 2 diberikan kode 2
dan seterusnya.
2. Tingkat Nyeri haid (Desminore)
Tidak nyeri diberi kode 0, Nyeri sangat ringan diberi kode 1, nyeri tidak
nyaman diberi kode 2, nyeri dapat ditoleransi diberi kode 3 , nyeri
menyusahkan diberi kode 4, nyeri sangat menyusahkan diberi kode
5, nyeri hebat diberi kode 6, nyeri sangat hebat diberi kode 7, nyeri
sangat menyiksa diberi kode 8, nyeri tak tertahankan diberi kode 9,
nyeri berat tidak terkontrol diberi kode 10.

4.9.3 Scoring
Data entri adalah kegiatan memasukkan data yang telah
dikumpulkan kedalam master table atau database computer, kemudian
membuat distribusi frekuensi sederhana atau membuat table kontigensi.

4.9.4 Tabulating
Yakni membuat table-tabel data, sesuai dengan tujuan penelitian
atau yang diinginkan oleh peneliti (Notoadmojo, 2014).
Sebelum data diklasifikasikan, data dikelompokkan terlebih dahulu untuk
kepentingan penelitian ini. Selanjutnya data ditabulasikan sehingga
46

diperoleh frekuensi dari masing-masing kelompok pernyataan. Data


penelitian ini peneliti menggunakan bantuan SPSS 21 for Windows.

4.9. Analisa data


Setelah data terkumpul data diolah menggunakan uji statistic kemudian
data di interpretasikan menurut hasil secara ilmiah. Data disajikan dalam
bentuk daftar distribusi frekuensi. Dalam penelitian ini skala yang digunakan
untuk variabel independen pengaruh terapi relaksasi otot progresif adalah
skala ordinal yang merupakan variabel kategorik. Variabel dependen
penelitian ini adalah skala nyeri haid (Desminore), merupakan skala numeric
dan variabelnya adalah numeric. Uji yang digunakan untuk skala ordinal dan
numeric adalah uji non parametik (Dahlan, 2013). Selanjutnya penelitian ini
dilakukan analisa data meliputi :
4.9.1 Analisa Univariat
Analisa univariat dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian. Dalam
analisi ini hanya menghasilkan distribusi dan presentase dari tiap
variabel. Analisa univariat digunakan untuk menjelaskan umur,
pendidikan, status, siklus menstruasi, apakah mengalami nyeri saat
menstruasi (Desminore), apa yang akan dilakukan saat nyeri dan apakah
pernah melakukan terapi relaksasi otot progresif. Analisa ini berguna
untuk melihat distribusi frekuensi dan prosentase tiap variabel.

4.9.2 Analisa Bivariat


Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel dan
membuktikan hipotesis penelitian. Analisis bivariat dalam penelitian ini
untuk mengetahui pengaruh terapi relaksasi otot progresif terhadap
perubahan skala nyeri haid (Desminore) merupakan variabel numeric,
ini merupakan uji statistic t berpasangan (Dahlan, 2013). Karena
penelitian ini merupakan penelitian merupakan penelitian komparatif
numeric berpasangan untuk mengetahui adakah perbedaan skala nyeri
sebelum dan sesudah dilakukan relaksasi otot progresif pada satu
sampel. Karena data tidak berdistribusi normal, maka dilakukan uji
statistic dengan Wilcoxon sebagai pengganti uji statistic t berpasangan.

4.10. Etika Penelitian


Dalam melakukan penelitian ini, peneliti menggunakan manusia sebagai
subjek, maka tidak boleh bertentangan dengan etika. Tujuan harus etis dalam
arti hak responden harus dilindungi (Hidayat, 2014). Penelitian ini dapat
dilakukan setelah mendapat surat pengantar dari institusi STIKes Kendedes
Malang. Untuk mendapat persetujuan, baru melakukan penelitian dengan
menekankan masalah etika meliputi :

4.10.1 Informed Consent


Informed consent merupakan bentuk persetujuan anatar peneliti
dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.
Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan
dengan memberikan lembar persetujuan sebelum menjadi responden.
47

Tujuan informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan


tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia, maka
mereka harus menandatangani lembar persetujuan. Jika responden
tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati hak pasien. Beberapa
informasi yang ahrus ada dalam informed consent tersebut antara lain
partisipasi pasien, tujuan dilakukannya tindakan, jenis data yang
dibutuhkan, komitmen, prosedur pelaksanaan, potensi masalah yang
akan terjadi, manfaat, kerahasiaan, informasi yang mudah dihubungi,
dan lain-lain (Hidayat, 2014)

4.10.2 Anonymity (Tanpa Nama)


Masalah etika merupakan masalah yang memberikan jaminan
dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan
atau mencantumkan nama responden pada lembar atau alat ukur dan
hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil
penelitian yang akan disajikan (Hidayat, 2014)

4.10.3 Confidentially (Kerahasiaan)


Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan
kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah
lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin
kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan
dilaporkan pada hasil riset (Hidayat. 2014).
Pada saat penelitian dimulai sampai dengan penelitian selesai
peneliti tidak akan menyebar luaskan informasi yang diperoleh dari
responden. Peneliti hanya memberikan hasil riset pada pihak terkait
seperti institusi tempat penelitian menjalani proses pendidikan.

4.10.4 Right to Justice (Prinsip Keadilan)


Prinsip keterbukaan dan adil perlu dijaga oleh peneliti dengan
kejujuran, keterbukaan, dan kehati-hatian. Prinsip keadilan ini
menjamin bahwa semua subjek penelitian memperoleh perlakuan dan
keuntungan yang sama, tanpa membedakan gender, agama, etnis, dan
sebagainya (Notoatmoodjo, 2012).
48

DAFTAR PUSTAKA

Afroh, F., Mohamad Judha, Sudarti. (2012). Teori Pengukuran Nyeri & Nyeri
Persalinan, Yogyakarta : Nuha Medika
Andarmoyo, Sulistyo., 2013. Konsep & proses keperawatan nyeri. Jogjakarta: Ar-
Ruzz.
Anurogo & Wulandari. (2011). Cara Jitu Mengatasi Nyeri Haid, Yogyakarta,
ANDI.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rika
Cipta
Batubara, Jose RL. (2012). Adolescent Development (Perkembangan Remaja)
Bobak, et all.,2004. Buku ajar keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC Calis.
(2011). Dysmenorrhea. Tersedia di http://emedicine.medscape.com.
Diakses tanggal 30 Oktober 2013.
Calis. (2009). Dysmenorrhea. E-medicine Obstetrics and Gynecology,(online),
(http://emedicine.medscape.com/article/253812-overview, diakses 13
Oktober 2013).
Dahlan, M. Sopiyudin, 2013. Statistik untuk kedokteran dan kesehatan. Jakarta:
Salemba Medika.
Dwi Pradnya Iswari. (2014). Hubungan Dismenore dengan Aktivitas Belajar
Mahasiswi PSIK FK Unud Tahun 2014
Ernawati. (2010). Terapi relaksasi terhadap nyeri dismenore pada mahasiswi
Universitas muhammadiyah semarang.
Fatmawati meliana. Riyanti Emmy. Widjanarko Bagoes. (2016). Perilaku Remaja
Putri dalam Mengatasi Dismenore
Fitri, Imelda. (2017). Lebih Dekat Dengan Sistem Reprodusi Wanita.
Grenspan.(1998): Dalam Buku Sukarni, Icemi. P. Wahyu. (2013). Buku Ajar
Keperawatan Komunitas. Yogyakarta : Nuha Medika
Hermawan. (2012). Dismenore(nyeri saat haid).
Hidayat, A.Aziz Alimul. 2014. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa
Data.Surabaya: Salemba Medika.
Hidayat, A.Aziz Alimul. 2014. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa
Data.Jakarta : Salemba Medika.
Indrawati, Ni Luh Putu Desy. 2017. Pengaruh Progresive Muscle Relaxation
Terhadap Nyeri Menstruasi Pada Siswa SMK Kesehatan Kendedes
Malang. Skripsi. Malang: STIKes Kendedes Malang.
Lowdermilk, et all., 2013. Keperawatan maternitas 1. Jakarta: Salemba Emban
Patria.
49

Lusa. (2010). Dismenore (Dysmenor- rhea) Part 2. Available online at


http://www.lusa.web.id/ (diakses 15 Oktober 2011).
Kozier, Erb, (2009). Buku Ajar Keperawatan Klinis Kozier & Erb. Edisi 5.
Jakarta: EGC.
Kusumastuti, Diah Andriani. Hartinah, Dewi. 2018. Hubungan Antara Periode
Penggunaan Alat Kontrasepsi Suntik 3 Bulan Dengan Siklus Menstruasi.
Nirwana, A. B. (2011). Psikologi Kesehatan Wanita. Yogyakarta : Muha Medika.
Nugroho, T., Utama, B.I.2014, Masalah Kesehatan Reproduksi Wanita.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Nursalam, 2013. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Pendekatan Praktis
Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika.
Nursalam, 2016. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Pendekatan Praktis
Edisi 5. Jakarta: Salemba Medika.
Notoatmodjo, S., 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rieka
Cipta.
Notoatmodjo, S., 2013. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rieka
Cipta.
Manuaba, I.B.G.2010. Penghantar Kuliah Obstretri. Jakarta: EGC.
Paramita, D.P. (2010). Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Dismenorea
dengan Perilaku Penanganan Dismenorea Pada Siswi SMK YPKK Sleman
Yogyakarta. Diakses tanggal : 19 Maret 2014, pukul : 19.05.
Prawirohardjo. 2008. Ilmu kebidanan. Jakarta: Bina Pustaka
Prasetyo, Sigit Nian. 2010. Konsep Dan Proses Keperawatan Nyeri. Yogyakarta :
Graha Ilmu
Puji. 2010. Efektivitas senam dismenore Dalam mengurangi dismenore pada
remaja putri.
Potter, P.A, Perry, A.G.Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses,
dan Praktik.Edisi 4.Volume 2.Alih Bahasa : Renata
Komalasari,dkk.Jakarta:EGC.2005
Ratnasari, NMD, Ratna, W & Judha, M. 2013.Pengaruh Pemberian Guided
ImageryTerhadap Nyeri Pada Pasien Post OperasiFraktur
DIRSUDPanembahan SenopatiBantul.
Sukarni, I., & Margareth Z.H. (2013). Buku Ajar Keperawatan Maternitas.
Yogyakarta : Nuha Medika.
Sukarni. Icemi. P. Wahyu. 2013. Buku Ajar Keperawatan Komunitas. Yogyakarta
: Nuha Medika
Siahaan Kartika, at al. Penurunan tingkat dismenore pada mahasiswi fakultas Ilmu
keperawatan unpad dengan menggunakan yoga.
50

Trisianah. I. 2011. Efektifitas Teknik Relaksasi Nafas Dalam Dengan Kompres


Hangat Terhadap Penurunan Dismenorea Pada Remaja Putri Di SMA
Negeri 15 Semarang, Tesis, Universitas Muhamadyah Semarang.
Rohmat. 2013. Aktivitas Belajar, Hasil Belajar, Metode Diskusi Dan Pendidikan
Kewarganegaraan.
Setyoadi dan Kushariyadi. 2011. Terapi Modalitas Keperawatan Pada Klien
Psikogeriatrik. Jakarta. Salemba Medika.
Alim. 2009. “Langkah-Langkah Relaksasi Otot Progresif”.
http//www.psikologizone.com/Langkah-Langkah-Relaksasi-Otot Progresif,
diakses tanggal 25 Nopember 2010.
Perry, Patricia A., & Potter, Anne Griffin. (2005). Fundamental Keperawatan
buku I edisi 7. Jakarta : Salemba Medika
Hawari, D. (2008). Manajemen Stres, Cemas dan Depresi. Jakarta : FKUI
Herodes, R. (2010). Anxiety and Depression in Patient.
Wiretno, Mila. Akmal. Indra, H. 2014. Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan
Menstruasi Penanganan Dismenore Pada Siswi SMA Negeri 1 Bungku
Tengah.

Anda mungkin juga menyukai