Anda di halaman 1dari 11

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif

merupakan suatu penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan

sebab akibat antara variabel. Desain penelitian yang digunakan peneliti yaitu

desain penelitian quasy experiment dengan jenis pre and post test without

control. Pada desain ini hanya menggunakan satu kelompok dan hanya

melakukan intervensi pada satu kelompok tanpa kelompok pembanding

(kelompok kontrol). Efektifitas perlakuan dinilai dengan membandingkan

nilai pre test dan nilai post test. Skema desain pre test and post test without

control digambarkan sebagai berikut (Dharma, 2017).

Skema 3.1 Desain pre test and post test without control

R ---------> O1 ---------- X1 ------------ O2

Keterangan :

R : responden penelitian pada remaja yang bermasalah dengan hukum

O1 : Pre test pada kelompok remaja yang bermasalah dengan hukum

O2 : Post test setelah perlakuan/intervensi

X1 : Ujicoba/intervensi pada kelompok remaja yang bermasalah dengan

hukum

45
46

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Populasi merupakan seluruh objek yang memiliki kualitas

untuk dijadikan bahan untuk penelitian (Notoatmodjo, 2012).

Populasi dalam penelitian ini adalah remaja yang bermasalah

dengan hukum yang tinggal di Pusat Layanan Anak Terpadu

Pontianak yang berjumlah 20 orang.

3.2.2 Sampel

Sampel terdiri dari bagian populasi terjangkau yang dapat

digunakan sebagai subjek penelitian melalui sampling. Penelitian

ini menggunakan teknik total sampling. Total sampling merupakan

suatu teknik penentuan sampel atau pemilihan sampel dimana

semua anggota populasi dijadikan sebagai sampel. Hal ini

dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil dan kurang dari 30

orang (Sugiyono, 2016). Berdasarkan teknik pengambilan sampel

yang digunakan, jumlah responden yang dijadikan sebagai sampel

merupakan seluruh populasi yang berjumlah 20 orang.

3.3 Kriteria Sampel Penelitian

Adapun kriteria untuk menentukan sampel yang sesuai dan tidak

sesuai dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut:

3.3.1 Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi merupakan kriteria di mana subjek

penelitian mewakili sampel penelitian yang memenuhi syarat


47

sebagai sampel (Hidayat, 2014). Kriteria inklusi dalam penelitian

ini adalah:

a. Remaja yang mengalami stres ringan hingga berat

3.3.2 Kriteria Eksklusi

Kriteria eksklusi merupakan kriteria di mana subjek

penelitian tidak dapat mewakili sampel karena tidak memenuhi

syarat sebagai sampel penelitian (Hidayat, 2014). Kriteria eksklusi

dalam penelitian ini adalah:

a. Remaja yang tidak mengerti baca dan tulis

3.4 Kerangka Konsep

Kerangka konsep adalah abstraksi dari suatu realitas agar dapat

dikomunikasikan dan membentuk keterkaitan antar variabel (Nursalam,

2017). Berikut kerangka konsep dari penelitian ini yaitu:

SkemaOlahraga
3.2 Kerangka
senam Konsep Skor stres sesudah
Skor stres aerobik diberikan olahraga
sebelum diberikan senam aerobik
olahraga senam
aerobik

3.5 Variabel Penelitian

3.5.1 Variabel Independen

Variabel independen merupakan variabel yang

mempengaruhi atau nilainya menentukan variabel lain (Nursalam,

2017). Variabel independen pada penelitian ini adalah olahraga

senam aerobik.
48

3.5.2 Variabel Dependen

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi

nilainya oleh variabel lain yang akan muncul sebagai akibat dari

manipulasi variabel-variabel lain (Nursalam, 2017). Variabel

dependen pada penelitian ini adalah skor stres yang dinilai

menggunakan kuesioner Perceived Stress Scale (PSS) pada remaja

yang bermasalah dengan hukum di Pusat Layanan Anak Terpadu

(PLAT) Pontianak.
49

3.6 Definisi Operasional

Tabel 3.2 Definisi Operasional

Variabel Definisi Operasional Cara Alat Ukur Hasil Ukur Skala


Pengukuran Ukur
Olahrag Olahraga senam - - - -
a senam aerobik merupakan
aerobik gerakan-gerakan
yang dibuat sengaja,
yang berguna
melatih otot agar
dapat bekerja dalam
jangka panjang.
Senam aerobik juga
dapat meningkatkan
kemampuan untuk
mengontrol emosi,
melepaskan
ketegangan serta
meningkatkan
kreativitas. Latihan
dilakukan 5 kali
dalam seminggu
selama 15 – 20
menit.
Stres Stres adalah suatu Kuisioner, Seluruh aspek Rasio
reaksi yang non Responden skoring dalam skala
spesifik terhadap mengisi menggunakan stres
suatu rangsangan kuisioner PSS skala yang telah dijumlahkan
atau tekanan. Stres (Perceived ditetapkan 0 : normal
merupakan respon Stress Scale) dalam alat ukur 1 -13 : stres
tubuh untuk yang terdiri PSS yaitu : ringan
mempertahankan dari atas 10 Sangat sering 14 -26 : stres
keseimbangan pertanyaan (4), Sering (3), sedang
dalam menghadapi untuk Kadang (2), >26 : stres
stresor. mengetahui Hampir tidak berat
tingkat stres pernah (1),
Tidak pernah (0)

3.7 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan dalam peneliti

untuk mengobservasi, mengukur atau menilai suatu fenomena yang ada.

Setelah dilakukan analisa terhadap data yang diperoleh, kemudian hasil

analisis tersebut dapat dijadikan sebagai bukti dari penelitian yang dilakukan
50

(Dharma, 2017). Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

adalah kuisioner dengan menggunakan PSS (Perceived Stress Scale) yang

diberikan 1 hari sebelum dilakukan olahraga senam aerobik dan 1 jam

sesudah dilakukan olahraga senam aerobik. Alat-alat yang digunakan dalam

penelitian yaitu meliputi soundsystem atau speaker, musik senam, dan

dibantu oleh instruktur senam.

Kuisioner Perceived Stress Scale (PSS) merupakan self report

questionnaire yang terdiri dari 10 pertanyaan untuk mengevaluasi tingkat

stres responden. Pertanyaan dalam Perceived Stress Scale menanyakan

tentang perasaan dan pikiran yang dialami responden.

3.8 Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan uji reliabilitas pada instrumen dalam penelitian ini

telah dilakukan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Sungai Raya

yang beralamat di Jln. Adi Sucipto Km 5 Pontianak pada tanggal 9

September 2019 dan berakhir tanggal 11 September 2019 dengan jumlah

responden sebanyak 29 responden. Data yang sudah didapat saat uji validitas

kemudian dikorelasikan dengan teknik korelasi Pearson Product Moment.

Keputusan uji validitas ditunjukkan oleh dua hal yaitu jika r hitung > dari r

tabel berarti valid, sebaliknya jika r hitung > r tabel berarti tidak valid, r

tabel dari 29 responden yaitu 0.367. Hasil uji validitas diperoleh hasil

bahwa dari semua pertanyaan, yaitu 10 pertanyaan dinyatakan valid karena

r hitung lebih besar dari r tabel. Uji reliabilitas diperoleh hasil cronbach’s
51

alpha yaitu 0.831, reliabilitas suatu variabel dikatakan baik jika memiliki

nilai cronbach’s alpha > 0.6.

3.9 Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data dilakukan melalui dua tahap yaitu tahap

persiapan dan tahap pelaksanaan.

3.9.1 Tahap Persiapan

a. Peneliti mengurus surat perizinan untuk melakukan penelitian

dari sekretaris Program Studi Keperawatan kepada Dekan

Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura yang bertujuan ke

Kepala Dinas Sosial Kota Pontianak untuk mendapatkan data

remaja yang tinggal di Pusat Layanan Anak Terpadu.

b. Pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti terhadap remaja

yang bermasalah dengan hukum di Pusat Layanan Anak Terpadu.

3.9.2 Tahap Pelaksanaan

a. Izin persetujuan kepada pihak Dinas Sosial untuk melakukan

penelitian di Pusat Layanan Anak Terpadu (PLAT)

b. Setelah surat ijin penelitian diterbitkan, peneliti berkoordinasi

dengan pengurus PLAT untuk digunakan sebagai tempat

penelitian

c. Peneliti menjelaskan mengenai penelitian, tujuan penelitian,

lama penelitian, dan manfaat penelitian.

d. Meminta persetujuan untuk menjadi responden penelitian dengan

mengisi lembar informed consent.


52

e. Melakukan pretest menggunakan kuesioner Perceived Stress

Scale (PSS).

f. Peneliti memberikan penjelasan tentang intervensi yang akan

diberikan. Intervensi dilakukan 5 kali dalam seminggu dengan

durasi latihan 15 – 20 menit.

g. Keesokan harinya, melakukan olahraga senam aerobik selama 15

– 20 menit yang dibimbing langsung oleh instruktur senam.

h. Setelah 5 hari melakukan senam, peneliti melakukan posttest

dengan menggunakan kuesioner Perceived Stress Scale (PSS).

3.10 Prosedur Pengolahan Data

Setelah data terkumpul, maka selanjutnya dilakukan pengolahan data

sebagai berikut (Notoatmodjo, 2012) :

3.9.3 Editing (Pemeriksaan Data)

Proses editing dimulai dengan memberikan identitas pada

instrumen penelitian dan melakukan pengecekan kuesioner, apakah

jawaban yang ada dalam kuesioner lengkap, jelas, relevan, dan

konsisten.

3.9.4 Coding (Memberi Kode)

Kegiatan mengubah data berbentuk kalimat atau huruf

menjadi data angka atau bilangan. Untuk pemberiaan kode,

berdasarkan tingkat usia: usia remaja tengah diberi nomor 1,

remaja akhir diberi nomor 2. Berdasarkan jenis kelamin: laki-laki

diberi nomor 1, perempuan diberi nomor 2. Berdasarkan tingkat


53

pendidikan terakhir: tingkat pendidikan SD diberi nomor 1, tingkat

pendidikan SMP diberi nomor 2. Dan berdasarkan tingkat stres:

stres ringan diberi nomor 1, stres sedang diberi nomor 2, dan stres

berat diberi nomor 3.

3.9.5 Scoring (Memberi Skor)

Melakukan skoring berdasarkan data yang telah didapat

dengan menggunakan instrumen yang telah ditentukan

sebelumnya. Dalam penelitian data tentang skor stres didapatkan

dengan cara pemberian kuesioner Perceived Stress Scale (PSS).

Setelah didapat langkah selanjutnya yaitu dilakukan skoring atau

penilaian yaitu , 0 = normal, 1 -13 = stres ringan, 14 -26 = stres

sedang, >26 = stres berat.

3.9.6 Entry Data (Memasukkan Data)

Data yang telah disusun kemudian dimasukkan ke dalam

komputer untuk keperluan analisis dengan menggunakan program

komputerisasi.

3.9.7 Cleaning (Pembersih Data)

Pengecekan kembali data-data yang sudah dimasukkan ke

program komputer untuk melihat kemungkinan terjadi kesalahan

kode dan ketidaklengkapan kemudian dilakukan pembetulan atau

koreksi.

3.11 Analisa Data

3.11.1 Analisa Univariat


54

Analisa univariat bertujuan untuk mendeskripsikan masing-

masing variabel yang diteliti. Analisa univariat yang dilakukan

dalam penelitian ini adalah untuk melihat distribusi data

berdasarkan karakteristik usia, jenis kelamin, pendidikan terakhir

dan tingkat stres.

3.11.2 Analisa Bivariat

Analisa bivariat dalam penelitian ini adalah untuk

menganalisa pengaruh olahraga senam aerobik terhadap skor stres

pada remaja yang bermasalah dengan hukum. Untuk normalitas

data menggunakan uji Shapiro Wilk dengan jumlah responden 20

orang. Uji statistik yang digunakan adalah uji Paired Samples Test

atau Uji T Berpasangan. Dalam penelitian ini dilakukan 2 kali

perhitungan skor stres yaitu pretest dan posttest untuk mengetahui

skor stres sebelum intervensi dan skor stres setelah dilakukan

intervensi olahraga senam aerobik. Ha diterima dengan nilai

p<0.05 yang berarti ada pengaruh olahraga senam aerobik terhadap

skor stres diberikan intervensi pada responden di Pusat Layanan

Anak Terpadu (PLAT) Pontianak.

3.12 Etika Penelitian

Berdasarkan Keterangan Lolos Kaji Etik (ETHICAL-CLEARANCE)

No: 5451/UN22.9/TA.00.03/2019 Divisi Kaji Etik Fakultas Kedokteran

Universitas Tanjungpura dalam upaya melindungi hak asasi dan

kesejahteraan subyek penelitian kedokteran, telah mengkaji dengan teliti dan


55

menyetujui protokol penelitian berjudul “Pengaruh Olahraga Senam Aerobik

Terhadap Skor Stres pada Anak Remaja yang Bermasalah dengan Hukum di

Pusat Layanan Anak Terpadu (PLAT) Pontianak”.

Anda mungkin juga menyukai