Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PERUBAHAN


TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI PUSKESMAS MOJOPANGGUNG
BANYUWANGI TAHUN 2020

Oleh :

Nama : Riski nuraini

Nim : 2017.02.034

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BANYUWANGI
2020
BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Jenis Dan Desain Penelitian

Rangcangan penelitian adalah sesuatu yang sangat penting dalam penelitian, yang
memungkinkan pemaksimalan kontrol beberapa faktor yang dapat mempengaruhi akurasi
suatu hasil. Rangcangan penelitian merupakan hasil akhir dari suatu tahap keputusan yang
dibuat oleh peneliti berhubungan dengan bagaimana suatu penelitian bisa diterapkan
(Nursalam, 2016).

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pra-eksperimental. Sedangkan rancangan


penelitiannya adalah one group pra-post test design. Dalam rangcangan ini, kelompok
subjek diobsevasi sebelum dilakukan intervensi, kemudian diobservasi lagi setelah
intervensi. Suatu kelompok sebelum dikenai perlakuan tterntentu diberi pra-tes, kemudian
setelah perlakuan dilakukan pengukuran lagi untuk mengetahui akibat dari perlakuan.
Pengujian sebab akibat dilakukan dengan cara membandingkan hasil pra-tes dengan pasca-
tes (Nursalam, 2016).

Tabel 4.1 Pola Penelitian One Group Pra-Post Test Design

Subjek Pra Perlakuan


Pasca-tes

K O I O1
Waktu 1 Waktu 2 Waktu 3

Sumber : (Buku metodologi penelitian ilmu keperawatan hal. 165)

Keterangan :

K : Subjek (pasien hipertensi)

O : Pre-test (sebelum diberikan teknik relaksasi nafas dalam)


I : Intervensi (relaksasi nafas dalam)

O1 : Post test (observasi setelah dilakukan perlakuan)

4.2 Populasi , Sampel dan Sampling


4.2.1 Populasi
Populasi dalam penelitian adalah subjek (misalnya manusia; klien) yang
memenuhi kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam, 2016). Populasi dalam
penelitian ini adalah pasien hipertensi di puskesmas mojopanggung banyuwangi
tahun 2020.
4.2.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi terjangkau yang dapat dipergunakan
sebagai subjek penelitian melalui sampling (Nursalam, 2013). Sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagian pasien hipertensi di pueskesmas
mojopanggung banyuwangi tahun 2020. Besar sampel dapat dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
N
n=
1+ N ( d)2

Keterangan :
n : (besar sampel)
N : besar populasi
d : tingkat signifikansi ( tingkat kesalahan yang dipilih, d = 0,05)
41
n= 2
1+ 41(0.05)
41
n=
1+ 41(1025)
n =37 orang

Kreteria inklusi
Kreteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari
suatu populasi target yang terjangkau dan akan diteliti ( Nursalam, 2016).
Pada penelitian ini kreteria inklusinya adalah :
1. penderita hipertensi semua umur
2. penderita hipertensi yang mau jadi responden
3. penderita hipertensi yang taat aturan(tidak minum obat anti
hipertensi)
4.2.2.2 Kreteria Ekslusi
Kreteria ekslusi adalah menghilangkan/ mengeluarkan subjek yang
memenuhi kreteria inklusi dari studi karena berbagai sebab. Pada
penelitian ini Kreteria eksklusinya adalah
1. Penderita hipertensi yang disertai stroke
1.4.3 Sampling
Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk dapat
mewakili populasi. Teknik sampling merupakan cara – cara yang ditempuh dalam
pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yang benar – benar sesuai dengan
keseluruhan subjek penelitian ( Sastroasmoro & Ismail, 1995 ; Nursalam, 2008).
Cara pengambilan sampel dapat dibagi menjadi 2 yaitu probility sampling dan
nonprobility sampling.
1. Probility sampling dibagi menjadi 4 yaitu
a. Simple random sampling
b. Stratified random sampling
c. Cluster sampling
d. Systematic sampling
2. Nonprobility sampling
a. Purposive sampling
b. Consecutive sampling
c. Convenience sampling
d. Quota sampling (judgement sampling)
Dalam penelitian ini teknik sampling yang digunakan adalah dengan cara
teknik Purposive sampling. Purposive sampling adalah suatu teknik penetapan
sampel dengan cara memilih sampel diantara populasi sesuai dengan yang
dikehendaki peneliti (tujuan/masalah dalam penelitian), sehingga sampel tersebut
dapat mewakili karakteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya ( Nursalam,
2008).
Dalam pengambilan sampel terdapat kriteria yaitu kriteria inklusi dan
eksklusi dimana kriteria tersebut menentukan dapat tidaknya sampel digunakan
(Alimul Aziz, 2010).
4.3 Kerangkan Kerja
Kerangka kerja adalah tahapan atau langkah-langkah dalam aktivitas ilmiah yang
dilakukan dalam melakukan penelitian (kegiatan awal sampai akhir) (Nursalam, 2013).
awal sampai akhir) (Nursalam, 2013).

Populasi :Semua Penderita Hipertensi di puskesmas mojopanggung


banyuwangi tahun 2020 (n:41)
Purposive sampling
Sample : Semua penderita Hipertensi sebanyak 41orang di puskesmas
mojopanggung Banyuwangi.tahun2020
Informed Consent
Pre-Test (pengukuran tekan darah sebelum diberikan terapi relaksasi
nafas dalam)

Perlakuan relaksasi nafas dalam

Post-Test (pengukuran tekanan darah setelah diberikan terapi relaksasi


nafas dalam)

Pengumpulan data : Lembar SOP dan Lembar Observasi


Pengelolaan data dan analisa data editing, Coding, scoring,
tabulating, uji statistic Wilcoxondengan SPSS 17 for windows
Laporan penelitian

Kesimpulan
Gambar 4.1 Kerangka kerja : Pengaruh teknik relaksasi nafas dalam terhadap perubahan
tekanan darah pada pasien hipertensi di puskesmas mojopanggung banyuwangi
tahun 2020
4.4 Identifikasi Variabel
Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nila beda terhadap
sesuatu (benda, manusia, dan lain – lain) ( soeparto, putra, & Haryanto,2008). Variabel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
4.4.1 Variabel Independen (bebas)
Variabel Independen (bebas) adalah variabel yang mempengaruhi atau
nilainya menentukan lainnya (Nursalam,2008). Variabel independen
merupakan stimulus atau intervensi keperawatan yang diberikan kepada
klien untuk memengaruhi tingkah laku klien. Variabel Independen (bebas)
pada penelitian ini adalah tekanan darah sebelum pemberian relaksasi nafas
dalam.
4.4.2 Variabel dependen (terikat)
Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi nilainya
ditentukan oleh variabel lain (Nursalam,2008). Variabel dependen (terikat)
adalah faktor yang diamati dan diukur untuk menentukan ada tidaknya
hubungan atau pengaruh dari variabel bebas. Variable dependen (terikat)
pada penelitian ini adalah perubahan tekanan darah sesudah pemberian
relaksasi nafas dalam.
4.5 Definisi Operasional
Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang diamati dari
sesuatu yang didefinisikan. Karakteristik yang diamati (diukur) itulah yang merupakan
kunci definisi operasional. Dapat diamati artinya memungkinkan peneliti untuk
melakukan observasi atau pengukuran secaran cermat terhadap suatu objek atau
fenomena yang kemudian dapat diulangi lagi oleh orang lain ( Nursalam, 2002).
Tabel 4.2 Definisi Operasional

Variabel Definisi Indicator Alat ukur Skala Skore


Operasional
Independent Pemberian Pelaksanaan teknik relaksasi Standar
nafas dalam sesuai dengan
Relaksasi rangsangan Operasiona
Standar Operasional Prosedur
nafas dalam l
terhadap relaksasi dan (SOP) melalui tahapan sebagai
pasien Prosedur
berikut :
hipertensi kesegaran
1. Persiapan alat (SOP)
pada tubuh
2. Tahap oriental

3. Tahap kerja

4. Tahap terminal

5. Dilakukan selama ±15


menit

Dependent : Kondisi Pengukuran Tekanan Darah -Lembar Ordinal Pre


ketika systole dan dyastole observasi Hipertensi :
Hipertensi tekanan -Tensimeter 120-139
darah -stetoskop
terhadap Hipertensi
dinding arteri tahap 1 :
terlalu tinggi. 140-159

Hipertensi
tahap 2 :
≥160

Hipertensi
sisto
terisolasi :
≥140

Anda mungkin juga menyukai