Anda di halaman 1dari 16

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup ini meliputi tempat penelitian dan waktu penelitian

pengaruh self regulated learning terhadap kesadaran meminum obat

pada penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Sigerongan.

1. Tempat penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas

Sigerongan

2. Waktu penelitian

a. Penyusunan proposal ini dilakukan pada bulan juni - juli 2022.

b. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan juli - agustus 2022.

B. Rancangan Penelitian

Rancangan atau desain penelitian ini adalah desain pre

eksperimen yang merupakan suatu prosedur penelitian yang

dilakukan perlakuan atau intervensi pada subjek penelitian (Dharma,

2011). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Self

Regulated Learning terhadap penurunan tekanan darah.

Rancangan penelitian yang digunakan adalah one group pre-test

post-test design. Penelitian ini melibatkan satu kelompok subjek

dengan mengobservasi tekanan darah sebelum dan sesudah diberi

perlakuan atau intervensi.

35
36

Bentuk rancangan ini adalah sebagai berikut :

Pre test Perlakuan Post test

O1 X O2

Sumber Notoatmojo, 2018.

Gambar 3.1 : Bentuk Rancangan One Group Pretest-Postest


Pada Desain Penelitian Pre Eksperimental
(Notoatmojo, 2012)
Keterangan :

X : Perlakuan atau intervensi yang diberikan

O1 : Variabel dependent sebelum diberikan perlakuan

O2 : Variabel dependent setelah diberikan perlakuan

C. Populasi, Sampel dan Sampling

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek yang

mempunyai kualitas atau karakteristik yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2012). Populasi dalam penelitian ini pasien hipertensi yang berada

di wilyah kerja Puskesmas Sigerongan sebanyak 2045 orang yang

mengalami hipertensi.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari subjek dalam populasi yang mampu

mewakili populasi. Bersifat representative yaitu menggambarkan

karakteristik populasi (Nursalam, 2016). Menurut Setiadi (2007),

sampel adalah sebagian dari keseluruhan objek yang diteliti dan


37

dianggap memiliki seluruh populasi. Dengan kata lain, sampel

adalah elemen-elemen populasi yang dipilih berdasarkan

kemampuan mewakilinya.

a. Besar sampel

Besar sampel adalah sebagian yang diambil dari

keseluruhan objek yang diteliti dianggap mewakili populasi

(Nursalam, 2016).

Sampel pada penelitian ini adalah seluruh penderita

hipertensi yang ada di wilayah kerja puskesmas Sigerongan,

selama pelaksanaan penelitian dn memenuhi kriteria inklusi.

Besar sampel dalam penelitian ini dihitung dengan

menunggunakan rumus (lameshow dalam Nursalam 2017)

dibawah ini :

Keterangan :

n : Perkiraan jumlah ampel

N : Perkiraan besar populasi

Z(1-α/2)2: Nilai standar untuk α = 0,05 (1,96)

p : Perkiraan proporsi, jika tidak diketahui dianggap50%

d : Besar penyimpangan = 0,1

(Lameslow Nursalam, 2017)

n= N.Z(1-α/2)2 .P(1-P)

N d2+ Z(1-α/2)2.P(1-P)

n= 2042 1,96.0,5 (1-.0,5)


38

2042. (0,1)2 + 1,96.0,5.(1-0,5)

n= 2042.3,8416.0,25

0,05.2041+ 3,8416.0,25

n= 1000,58
20,42+0,49
n = 47 sampel
b. Kriteria Sampel

1) Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian

dari suatu populasi target yang terjangkau dan akan diteliti

(Nursalam, 2015). Yang meliputi kriteria inklusi dalam

penelitian adalah :

a) Pasien yang berkunjung ke Puskesmas Sigerongan.

b) Bersedia menjadi responden penelitian.

c) Memiliki riwayat hipertensi ringan hinga sedang.

2) Kriteria Eksklusi

a) Pasien yang hipertensi dengan komplikasi.

b) Pasien hipertensi tidak bersedia menjadi responden

penelitian.

3. Teknik pengambilan sampel (Sampling)

Sampling adalah suatu proses dalam menyeleksi porsi dari

populasi untuk dapat mewakili populasi (Nursalam, 2016). Sampel

dalam penelitian ini menggunakan Purposive Sampling, dimana

suatu metode pemilihan sampel yang dilakukan berdasarkan

maksud dan tujuan tertentu yang ditentukan oleh penelitian

(Dharma, 2011).
39

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa

saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulan (Nursalam,

2017).

1. Variabel Bebas (Independent)

Variabel Bebas (Independent) adalah suatu stimulus aktivitas

yang dimanipulasi oleh peneliti untuk menciptakan suatu dampak

pada dependen variabel. Dalam ilmu keperawatan, variabel bebas

biasanya merupakan stimulus atau intervensi keperawatan yang

diberikan kepada klien unutk mempengaharui tingkah laku

(Nursalam, 2017). Adapun variabel Independent dalam penelitian

ini adalah Self Regulated Learning.

2. Variabel Terikat (Dependent)

Variabel dependent adalah variabel respon atau output.

Variabel ini akan muncul sebagai akibat manipulasi suatu variabel-

variabel independent (Nursalam, 2017). Adapun variable

Dependent dalam penelitian ini adalah penurunan tekanan darah

pada penderita hipertensi.

E. Data Yang Dikumpulkan

1. Data primer

Data primer adalah data yang secara langsung diambil dari

objek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi


40

sehingga diperoleh jawaban atas pertanyaan yang disediakan

melalui pengisian kuisioner oleh responden (Riwidikdo, 2012).

Adapun data primer dalam penelitian ini adalah :

a. Data tentang karaktristik responden meliputi : pendidikan, jenis

kelamin, usia, pekerjaan

b. Data tekanan darah sistolik dan diastolic sebelum diberikan self

regulated learning pada pasien hipertensi

c. Data tekanan darah sistolik dan diastolic sesudah diberikan self

regulated learning pada pasien hipertensi

d. Pengaruh self regulated learning terhadap kepatuhan meminum

obat pada pasien hipertensi.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang dikumpulkan oleh peneliti

melalui pihak kedua atau pihak lain (Riwidikdo, 2012). Data

sekunder dalam penelitian ini berupa gambaran umum tempat

penelitian yaitu Puskesmas Sigerongan.

F. Cara Pengumpulan Data

1. Data primer

a. Data mengenai karakterisktik responden meliputi umur, jenis

kelamin, pendidikan, pekerjaan yang diperoleh secara langsung

dari pasien hipertensi dengan menggunakan kuesioner.

b. Data tekanan darah pada pasien hipertensi sebelum dilakukan

diukur dengan alat ukur spignomanometer.


41

c. Data tekanan darah pada pasien hipertensi setelah dilakukan

diukur dengan alat ukur spignomanometer.

2. Data sekunder adalah data yang dikumpulkan oleh peneliti melalui

pihak kedua atau pihak lain (Riwidikdo, 2012). Gambaran umum

Puskesmas Sigerongan diperoleh dari penelusuran profil

Puskesmas.

G. Cara Pengolahan Data

Pengolahan data pada dasarnya merupakan suatu proses untuk

memeperoleh data atau data ringkasan berdasarkan suatu kelompok

baik data mentah dengan menggunakan rumus tertentu sehingga

menghasilkan informasi yang diperlukan (Riwidikdo, 2012). Adapun

cara pengolahan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Data primer

a. Umur

Data karakteristik responden meliputi umur, lama

menderita, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan diolah secara

deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi.

Usia akan dikategorikan sesuai dengan tingkat perkembangan

menurut WHO yaitu :

1) Masa dewasa awal = 30- 35 tahun

2) Masa dewasa akhir = 36- 45 tahun

3) Masa lansia awal = 46 -55 tahun

4) Masa manula = 65> tahun

Jenis kelamin meliputi:


42

1) Laki -laki (L)

2) Perempuan (p)

b. Pendidikan

Pendidikan akan dikategorikan berdasarkan UU RI No.20 tahun

2003 tentang sistem pendidikan nasional yang terdiri dari :

1) Pendidikan Dasar

Meliputi jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD) atau

Madrasah Ibtidaiyah (MI)

2) Pendidikan Menengah

Mencakup Sekolah Menengah Pertama (SMP) atau

Madrasah

Tsanawiyah (MTs). Pendidikan menengah atas, yaitu

meliputi Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Madrasah

Aliyah (MA), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

3) Pendidikan Tinggi

Mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister,

doktor, dan spesialis.

c. Pekerjaan

Pekerjaan akan dikategorikan menjadi bekerja dan tidak

bekerja. Menurut (Badan pusat statistik, 2016) :

1) Bekerja adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh

seseorang dengan maksud memperoleh atau membantu

memperoleh pendapatan atau keuntungan.


43

2) Tidak bekerja adalah penduduk usia kerja (15 tahun dan

lebih) yang masih sekolah atau mengurus rumah tangga.

Berdasarkan hal tersebut, bekerja terdiri dari pekerjaan :

PNS, pedagang, petani/peternak/nelayan, pekerja kasar,

TNI/POLRI, pegawai swasta, dan lain-lain.

d. Data sebelum tekanan darah pada pasien hipertensi, kemudian

akan dikategorikan menjadi 3 yaitu :

1) Hipertensi ringan = 140 – 159/90 – 99 mmhg,

MAP : 107-119

2) Hipertensi sedang = 160 – 179/100 – 109 mmhg

MAP :120-132

3) Hipertensi berat = ≥180/≥ 110 mmhg.

MAP :>133

e. Data sesudah tekanan darah pada pasien hipertensi kemudian

akan dikategorikan menjadi 3 yaitu : hipertensi ringan = 140 –

159/90 – 99 mmHg, hipertensi sedang = 160 – 179/100 – 109

mmHg, hipertensi berat = ≥180/≥ 110 mmHg.

1) Hipertensi ringan = 140 – 159/90 – 99 mmhg,

MAP : 107

2) Hipertensi sedang = 160 – 179/100 – 109 mmhg

MAP : 120

3) Hipertensi berat = ≥180/≥ 110 mmhg.

MAP : 133
44

2. Data sekunder

Data tentang gambaran umum Puskesmas Sigerongan akan

disajikan dalam bentuk deskriptif.

H. Analisa Data

Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisis univariat dan bivariat. Penjelasan dari masing-masing analisis

tersebut adalah sebagai berikut :

1. Analisis Univariat

Analisa univariat yang peneliti lakukan dengan analisis

deskriptif untuk melihat variabel independen yaitu senam

hipertensi dengan variabel dependen mengenai perubahan

tekanan darah sebelum dan sesudah diberikan Self Regulated

Learning..

2. Analisis Bivariat

Analisa data dalam penelitian ini menggunakan SPSS (Statistical

Product and Service Solution) dengan uji distribusi normal (Uji

Parametrik) yaitu uji T untuk mengetahui perbedaan sebelum dan

sesudah Tekanan darah dan taraf signifikan 95% (α=0,05). Hasil uji

disajikan dalam bentuk persentase (%).

Bila signifikasi <0,05, maka Ho ditolak artinya ada pengaruh

pemberian Self Regulated Learning terhadap penurunan tekanan

darah pada penderita hipertensi.


45

I. Prosedur Penelitian

1. Pra Kerja

a. Ciptakan susana yang aman dan nyaman

b. Jelaskan mengenai penelitian yang akan dilakukan dan prosedur

penelitian

c. Berikan lembar persetejuan menjadi responden (informerd

Consent) jika responden bersedia berpartisipasi dalam

penelitian.

d. Informasikan kepada responden mengenai tujuan terkait dengan

pengalaman yang akan dirasakan terhadap tekanan darah.

e. Melaksanakan pengukuran tekanan darah.

2. Alat dan Bahan

a. Stetoskop

Gambar 3.2. Stetoskop


Sumber: Wikipedia.com

b. Spignomanometer
46

Gambar 3. 3Spignomanometer
Sumber: WordPress.com.
J. Definisi Operasional

Tabel 3.2 : Definisi operasional verbal penelitian pengaruh senam


dengan kejadian hipertensi di wilayah kerja Puskesmas
Cakranegara 2021.
N Variabel Definisi Parameter Alat Ukur Skala Hasil ukur
o Operasional
1 Indepent: SRL merupakan SAP Self - MMAS-8 Ordinal - Rendah
Self suatu konsep Regulated (Morisky - Sedang
Regulate yang penting Learning Medicati - Tinggi
d dalam teori on
Learning. belajar, kognitif Adheren
sosial yang ce Scale)
mendasarkan
pada banyak
prinsip-prinsip
belajar
perilakuan tetapi
memberi
perhatian besar
pada dampak
tanda-tanda
pada perilaku
dan pada proses
mental internal
serta
menekankan
dampak pikiran
terhadap
tindakan dan
tindakan
terhadap pikiran
3 Depende Keadaan a. Pengertian - Stetosko Ordinal - Hipertensi
nt: dimana b. Tujuan p Ringan
Penuruna seseorang c. Manfaat - Spigman 140-159/90-
n tekanan mengalami d. Cara Melakukan ometer 99 mmHg
darah peningkatan MAP : 107-
pada tekanan darah di 119
penderita atas normal - Hipertensi
hipertensi mengakibatkan Sedang
peningkatan 160-
angka kesakitan 179/100-
dan angka
47

kematian. 109 mmHg


MAP : 120-
132
- Hipertensi
Berat
≥180/110
mmHg
MAP : >
133

K. Kerangka Kerja

Populasi

Teknik pengambilan sampel


(Purposive Sampling)

Intervensi

Kejadian hipertensi
Sampel Senam Hipertensi

Pengumpulan Data

Pengolahan Data

Analisis Data

Gambar 3.15: Kerangka kerja pengaruh Self Regulated Learning


terhadap penurunan tekanan darah pada penderita
48

hipertensi di wilayah kerja Puskemas Cakranegara tahun


2021.
49

DAFTAR PUSTAKA

Adam, L. (2019). Determinan Hipertensi Pada Lanjut Usia. Jambura Health and Sport
Journal, 1(2), 82–89.

Dharma. (2011). Metodologi Penelitian Keperawatan. Penerbit CV.Trans Info Media :


Jakarta.

Dinata, W. (2015). Menurunkan Tekanan Darah Pada Lansia melalui Senam Yoga.
Jurnal Olahraga Prestasi, 11(2), 115083.

Hanum, L. (2020). Analisis Pengaruh Senam Ergonomis terhadap Penurunan Tekanan


Darah Pada Penderita Hipertensi Primer. 3(1), 10–12.

Hariawan, H., & Tatisina, C. M. (2020). Pelaksanaan Pemberdayaan Keluarga Dan


Senam Hipertensi Sebagai Upaya Manajemen Diri Penderita Hipertensi. Jurnal
Pengabdian Masyarakat Sasambo, 1(2), 75.

Hasil Riset Kesehatan Dasar (2018). Tersedia dalam


http://kemenkes.kemenkes.go.id/assets/upload/dir_519d41d8cd98f00/files/Hasil-
riskesdas-2018_1274.pdf.

Indawati, E., & Abdillah, J. (2020). Pengaruh Senam Prolanis Terhadap Perubahan
Tekanan Darah Pada Klien Hipertensi Di Puskesmas Kecamatan Menteng
(2018). 2007–2010.

Nurarif Huda, A. (2015). Aplikasi asuhan keperawatan berdasarkan diagnosa medis &
NANDA NIC-NOC (edisi revi). penerbit mediaction.

Maharani, D. (2017). Pengaruh Senam Hipertensi Terhadap Penurunan Tekanan Darah


Pada Penderita Hipertensi.Salemba Medika: Jakarta.

Nugraheni, A., Andarmoyo, S., Nurhidayat, S., & Ponorogo, U. M. (2019). Pengaruh
Senam Hipertensi Terhadap Perubahan Tekanan Darah pada Penderita
Hipertensi di Kelompok PROLANIS Wilayah Kerja Puskesmas Sukorejo.
Prosbiding, 162–168.

Nursalam. (2017). Metodelogi Penelitian Ilmu Kedokteran (4th ed.).Salemba Medika:


Jakarta.

Palmer, Anna. (2007). Tekanan Darah Tinggi.Penerbit Erlangga: Jakarta.

Price, S.A., Wilson, L.M. (2009). Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit.
Edisi VI. Jakarta: EGC.
50

Puspitorini, Myra. (2009). Hipertensi : Cara Mudah Mengatasi Tekanan Darah


Tinggi.Image Press: Jogjakarta.

Riamah. (2019). Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Hipertensi Pada Lansia Di UPT


PTSW Khusnul Khotimah. Menara Ilmu, XIII(5), 106–113.

Riwidikdo, Handoko. (2012). Statistik kesehatan.Nuha Medika: Yogyakarta.

Susilo, Yekti dr. (2010). Cara Jitu Mengatasi Hipertensi (1st ed.).Penerbit Andi

Triyanto E. (2010). Pelayanan Keperawatan bagi Penderita Hipertensi secara


Terpadu.Graha Ilmu: Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai