Kriteria inklusi
29
BAB IV
METODE PENELITIAN
29
30
4.3.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudin ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2015). Populasi target penelitian
ini adalah pasien CKD yang menjalani hemodialisa. Populasi terjangkau
penelitian ini adalah pasien CKD yang menjalani hemodialisa rutin di Ruang
Hemodialisa RSUP Sanglah Denpasar pada bulan Januari 2017.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non-
probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel dengan tidak memberikan
peluang yang sama dari setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah non probability sampling
jenis dengan menggunakan teknik purposive sampling yaitu teknik penentuan
sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2015).
4.3.3 Sampel
Sampel yang digunakan penelitian ini adalah pasien CKD yang menjalani
hemodialisa rutin di Ruang Hemodialisa RSUP Sanglah pada bulan Januari 2017
yang memenuhi kriteria inklusi. Sampel dalam penelitian ini akan diambil sesuai
dengan kriteria inklusi dan eksklusi sebagai berikut :
a. Kriteria Inklusi
1) Pasien dengan CKD dalam rentang umur 20 - 60 tahun
2) Pasien dengan CKD stadium V yang menjalani hemodialisa rutin (dua kali
seminggu)
3) Tidak mengalami gangguan pada sistem musculoskeletal
4) Pasien yang kooperatif
5) Bersedia mengikuti penelitian dengan menandatangani informed consent
31
b. Kriteria Eksklusi
Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah pasien yang tidak bisa mendengar,
tidak bisa melihat dan penurunan kesadaran (koma).
Roscoe dalam buku Research Methods for Business (1982:253) memberikan saran
tentang ukuran sampel yang layak dalam penelitian antara 30 sampai dengan 500
(Sugiyono, 2015). Koreksi sampel yang mengalami drop out sebesar 25 %
didapatkan sampel sebanyak 40 orang menggunakan rumus berikut :
n Ket :
n = 1- n= besar sampel setelah dikoreksi
f
n = jumlah sampel sebelumnya (30 orang)
f = prediksi sampel yang drop out (25%)
Instrumen yang digunakan untuk pengambilan data dalam penelitian ini adalah
MFI berdasarkan Smets et al dalam Shahid (2012). Kuesioner ini merupakan
kuesioner untuk mengukur fatigue yang melibatkan lima subskala/faktor utama
yaitu general fatigue, physical fatigue, mental fatigue, reduced activity, dan
reduced motivation. Setiap subskala terdiri dari empat pertanyaan, sehingga
jumlah pertanyaan pada kuesioner ini sebanyak 20 pertanyaan dengan rentang
32
skor 20-100, dimana semakin tinggi skor yang diperoleh menunjukkan semakin
tinggi fatigue yang dialami.
Peneliti membagi hasil pengukuran fatigue oleh kuesioner MFI kedalam tiga
kategori yaitu fatigue dalam kategori ringan (20-50), fatigue dalam kategori
sedang (51-80), fatigue dalam kategori berat (>80). Sebelum pengisisian
kuesioner peneliti terlebih dahulu menanyakan adakah item atau pernyataan dalam
kuesioner yang tidak dipahami oleh responden. Selanjutnya setelah pengisian
kuesioner selesai, responden diberikan intervensi ROM berdasarkan SPO yang
telah ditetapkan dan dilakukan pengisian kuesioner kembali untuk menilai hasil
fatigue setelah intervensi.
Analisis data yang dilakukan setelah semua data terkumpul. Proses analisis data
penelitian ini yaitu :
a. Analisis univariat
Analisis univariat dilakukan pada variabel variabel independen dan dependen
dalam penelitian yaitu nilai fatigue sebelum dan setelah diberikan intervensi
berdasarkan kuesioner MFI dan SPO ROM. Hasil analisis ini disajikan dalam
rata-rata (mean), standar deviasi, nilai tengah (median), nilai minimum dan
maksimum.
33
b. Analisis Bivariat
Analisis bivariat digunakan untuk membuktikan hipotesis penelitian yaitu
mengetahui pengaruh ROM (Range Of Motion) terhadap fatigue pada pasien
CKD yang menjalani hemodialisa rutin sebelum dan setelah dilakukan
intervensi dengan menggunakan uji Dependent T-test karena data dalam
penelitian ini dianggap terdistribusi normal.