Anda di halaman 1dari 23

PENENTUAN KECACATAN AKIBAT PAK

01 Trie Islamy Pangestu A.P - 101811123007

02 Tri Yuliyatin - 101811123009

03 Ayu Nilasari Habibah - 101811123027

04 Dana Aprilia - 101811123031

05 Yuliana Duwi Kusuma W - 101811123036

06 Teguh Satrio - 101811123038

Kelompok 2
Definisi PAK
Semua kelainan/penyakit yang disebabkan
oleh lingkungan kerja atau pekerjaan (Perpres
Nomor 7 Tahun 2019 tentang PAK)

 Penyakit yang mempunyai beberapa agen penyebab


dengan faktor pekerjaan dan atau lingkungan kerja
memegang peranan bersama dengan faktor risiko
lainnya.
Penyebab PAK

Golongan Biologi
Golongan
Golongan Kimia Ergonomi

Golongan
Golongan Fisika
Psikososial
Jenis PAK
Penyakit yang disebabkan
1 pajanan faktor dari aktivitas 3 Penyakit Kanker Akibat Kerja
pekerjaan Penyakit kanker yang
disebabkan oleh sembilan zat,
a.Penyakit oleh faktor kimia salah satunya asbestos.
b.Penyakit oleh faktor fisika
c. Penyakit oleh faktor biologi dan
penyakit infeksi/parasit

4 Penyakit spesifik lain

Penyakit yang dsebabkan oleh


Penyakit berdasarkan pekerjaan atau proses kerja,
2 sistem target organ dimana penyakit berhubungan
a.Penyakit saluran pernafasan langsung antara paparan
b.Penyakit kulit dengan penyakit yang dialami
c. Gangguan otot dan kerangka pekerja.
d.Gangguan mental dan perilaku
Diagnosis PAK
Diagnosis Penyakit Akibat Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 56
Kerja dapat dilakukan tahun 2016 tentang Penyelengaraan Penyakit
oleh : Akibat Kerja menjelaskan aspek penegakkan
a. Dokter diagnosis Penyakit Akibat Kerja sebagai berikut:
b. Dokter Spesialis
Aspek Medik
Dasar tata laksana medis dan tata laksana
penyakit akibat kerja serta membatasi
kecacatan dan keparahan penyakit
Aspek Komunitas
Untuk melindungi pekerja lain.

Aspek Legal
Untuk memenuhi hak pekerja.

Industrial automation
Langkah Diagnosis PAK
1 2 3 4 5 6 7

Menegakkan Menentukan hubungan Menentukan faktor Menentukan


Diagnosis Klinis pajanan dengan individu yang diagnosis PAK
diagnosis klinis berperan

Menentukan pajanan Menentukan Menentukan pajanan di


yang dialami pekerja di besarnya pajanan luar tempat kerja
tempat kerja
Penatalaksanaan dan Alur Kasus

Tata Laksana Medis Tata Laksana Okupasi

Dilakukan saat diagnosis PAK ditegakkan

Tata Laksana Okupasii


Tata Laksana Okupasi

Individu Pekerja Komunitas Pekerja


a.Penetapan Kelaikan Kerja a.Upaya Pencegahan PAK
b.Program Kembali Kerja b.Penemuan Dini PAK
c. Penentuan Kecacatan
Penentuan Penyakit akibat kerja dapat
menimbulkan disabilitas
Kecacatan akibat kecacatan anatomi
maupun fungsi yang perlu
dinilai persentasenya
sehingga pekerja berhak
mendapatkan kompensasi
sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
Pedoman Diagnosis dan Penilaian
Kecacatan PAK
BIDANG
.
PENYAKIT
MISAL : Bidang Kulit, Bidang
Neurologi

Lampiran Peraturan Menteri


.
I. BATASAN Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI
Nomor Per.25/Men/XII/2008
tentang Pedoman Diagnosis dan
II. DIAGNOSIS Penilaian Cacat Karena
a.Anamnesis Kecelakaan dan PAK
b.Pemeriksaan Fisik
c. Pemeriksaan Penunjang

III. URAIAN PENILAIAN CACAT


Place Your Picture Here and send to back

STUDI KASUS
DESKRIPSI
 Laki-laki, berusia 43 tahun
 Operator dibagian pencelupan vaselin
 Keluhan batuk dan berat badan turun 10 kg
 23 tahun bekerja : bahan baku asbes putih
 Riwayat TB 10 tahun yang lalu dan sembuh
 Pemeriksaan fisik underweight
 Hal lainnya dalam batas normal
Langkah 1. Menegakkan Diagnosis
Klinik

Dilakukan anamnesa, pemeriksaan fisik dan


pemeriksaan penunjang.
Langkah 2. Menentukan Pajanan di Tempat Kerja
Proses Produksi (1 atap)
Winding

Braiding

Pencelupan (PTFE, Vaseline, Graphite)

Sealing
Langkah 3. Menentukan hubungan
pajanan dengan diagnosis klinis (EBM)

Apakah terdapat bukti-bukti ilmiah dalam kepustakaan yang mendukung


pendapat bahwa pajanan yang dialami menyebabkan penyakit yang diderita.
Jika dalam kepustakaan tidak ditemukan adanya dasar ilmiah yang
menyatakan hal tersebut di atas, maka tidak dapat ditegakkan diagnosa
penyakit akibat kerja. Jika dalam kepustakaan ada yang mendukung.
Langkah 4. Menentukan Besarnya
Pajanan Asbes
Kuantitatif :
a. Data pengukuran lingkungan debu asbes : o,o6-1,32
serat/cc
b. Debu asbes bangunan pencelupan : 0,06-0,11 serat/cc

Kualitatif :
a. Pengamatan cara dan proses ; cukup tinggi
b. Pengamatan lingkungan kerja : 1 atap
c. Lama kerja : 7 jam sehari
d. Masa Kerja : 23 tahun
e. APD : masker kain biasa
Langkah 5. Menentukan faktor individu yang
berperan terhadap timbulnya penyakit

Kebiasaan merokok : Tidak ada


Riwayat penyakit keluarga : Tidak ada
Riwayat atopi : Tidak ada
Penyakit penyerta : TB 10 tahun lalu, selesai
berobat, dinyatakan sembuh
Langkah 6. Menentukan pajanan di luar
tempat kerja
Penyakit yang timblu mungkin disebabkan oleh pajanan yang sama
di luar tempat kerja (Hobi, pekerjaan rumah dan pekerjaan
sampingan) : Tidak ada
Langkah 7. Menentukan Diagnosis
PAK
Asbestos Related Disease
merupakan PAK
Penentuan Kecatatan akibat PAK
 Termasuk dalam bidang penyakit paru.
 BATASAN : penyakit paru akibat kerja adalah kelainan paru yang
disebabkan oleh pajajan faktor risiko ditempat kerja, antara lain
berupa debu, gas dan uap. Kelainan yang terjadi berupa :
Kelainan kronik Pneumokoniosis akibat debu asbes
(asbestosis).

 DIAGNOSIS :
a. Anamnesis : Riwayat pekerjaan operator pencelupan vaselin
b. Keluhan penyakit: Batuk disertai penurunan berat badan
c. Riwayat penyakit : TB 10 tahun lalu
 URAIAN CACAT :
Restriksi Ringan
FVC = 2,63 Liter
FEV 1 = 2,39 Liter
FEV 1% = 90,8%
 Penilaian kecacatan dilakukan setelah penderita mendapat terapi maksimal
selama 3 bulan dengan hasil menetap.
 Cara menetapkan penilaian kecacatan fungsi ditentukan dengan meniai
secara subjektif keluhan sesak nafas dan penilaian objektif dengan
pemeriksaan spirometri.
 Penentuan ganti rugi didasarkan pada persentase cacat fungsi 100% sama
dengan 70%.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai