DEKOMPRESI
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Kelompok 2
1. Trie islamy pangestu A. P
101811123007
2. Tri yuliyatin
101811123009
3. Ayu nilasari habibah
101811123027
4. Dana aprilia
101811123031
5. Yuliana duwi k. w
101811123036
6. Teguh satrio
10181123038
Definisi Terbentuknya gelembung gas dalam
darah setelah menyelam
Penyakit Dekompresi
disebabkan karena masuknya Gas yg terbentuk saat menyelam
udara ke dalam sirkulasi darah atau adalah gas Nitrogen.
Oksigen (O2)
Argon 0,038 %
20,947 %
Proses terjadinya
penyakit dekompresi
Bubble
N2 & O2 dalam Gas terlarut dalam
tubuh cairan dan jaringan
Peningkatan O2 baik tersebut nmembentuk
1 bagi metabolisme, 3 gelembung udara 5
tetapi N2 tidak (bubble) dalam aliran
digunakan dalam darah.
tubuh dan N2 terlarut
dalam tubuh
meningkat
Kedalaman
02
Semakin dalam penyelaman maka semakin besar gelembung gas yang dihasilkan
Lemak tubuh
03
Terdapat teori bahwa nitrogen dapat tereabsorpsi dengan mudah ke dalam jaringan lemak
Aktivitas
04
Aktivitas fisik setidaknya 12 jam sebelum menyelam dapat memproduksi protein yang
melindungi tubuh dan menurunkan risiko penyakit dekompresi
Jenis kelamin
05 Secara teori, wanita memiliki risiko tinggi mengalami penyakit dekompresi karena wanita
secara khusus memiliki massa lemak tubuh yang lebih tinggi
Lanjutan…
Usia
06
Secara umum, orang dengan usia tua memiliki risiko tinggi terkena penyakit dekompresi
karena sel-sel telah mengalami degenerasi
Riwayat cedera
07
Pada bagian otot atau sendi yang terluka, proses pembentukan gelembung gas akan
menjadi lebih cepat
Temperatur air
08
Temperature yang terlalu rendah membuat terbentuk gelembung gas menjadi lebih cepat.
Suhu air sekeliling menentukan kenyamanan penyelam.hampir semua suhu perairan lebih
dingin dari suhu badan yang normal. Air dingin membuat vasokontriksi (penyempitan
pembuluh darah) sehingga nitrogen sulit untuk dikeluarkan
Tata laksana
Tatalaksana penyakit 1
Selamatkan pasien dari air dan
dekompresi antara lakukan imobilisasi bila dicurigai
terdapat trauma 01
lain : . 2
Berikan oksigen 100%, intubasi
bila perlu, dan berikan larutan
02 Ringer Laktat secara intravena
3 .
. Aspilet sebagai antiplatelet dapat
diberikan jika pasien tidak
mengalami perdarahan
03
4
Lakukan resusitasi
kardiopulmoner jika perlu, atau
needle torakosentesis jika
5 04 terdapat pneumotoraks tension
Jangan memposisikan pasien pada
posisi Trendelenburg.
05 6
Segera transport ke rumah sakit
yang memiliki fasilitas hiperbarik.
.
06
Pengendalian APD
APD yang dapat digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit dekompresi saat melakukan penyelaman antara lain :
01 03 05
Masker Fins Tolak ukur
tekanan dan
kedalaman
02 04
Snorkel regulator
Lanjutan APD…
Tabung Scuba
(Self Contained Underwater
Breathing Apparatus).
Pulau barang lompo merupakan salah satu pulau di Indonesia yang berada di kota
Makassar yang penduduknya masih banyak bermata pencaharian sebagai nelayan penyelam
tradisional. Nelayan Barrang Lompo diyakini sejak tahun 1970-an merupakan nelayan teripang.
Pada tahun 2016 di Pulau Barrang Lompo dilaporkan sebanyak 12 nelayan penyelam
teripang mengalami penyakit dekompresi dan 3 orang yang meninggal. Pada tahun 2017,
jumlah kasus tersebut tidak mengalami penurunan namun jumlah kematian mengalami
peningkatan dimana terdapat 12 nelayan penyelam yang mengalami penyakit dekompresi dan 9
orang yang meninggal. Tercatat dari tahun 2011 hingga 2017 nelayan penyelam yang
mengalami penyakit dekompresi adalah 81 orang dan 70 yang meninggal (PKM Barrang Lompo,
2017).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kedalaman Menyelam
Saat menyelam, akan terjadi peningkatan tekanan sehingga udara yang dihirup lebih banyak dari
biasanya. Udara yang dihirup saat menyelam adalah Oksigen dan Nitrogen. Gas Nitrogen yang
tidak dibutuhkan oleh tubuh akan terakumulasi didalam tubuh peselam sesuai dengan durasi
menyelam dan kedalaman menyelam. Dengan kata lain, semakin dalam menyelam dan semakin
lama menyelam, maka akumulasi nitrogen didalam tubuh peselam akan semakin banyak.
Frekuensi Menyelam
Penelitian ini menemukan bahwa nelayan yang menyelam dengan frekuensi menyelam > 2 kali
sehari berisiko 4 kali lebih besar untuk menderita penyakit dekompresi dibandingkan dengan
nelayan yang frekuensi menyelam ≤ 2 kali sehari. Hal ini disebabkan kadar nitrogen yang
terkandung dalam darah belum normal tetapi harus kembali terpapar nitrogen. Semakin sering
seseorang menyelam maka kondisi tubuh juga akan semakin berkurang diakibatkan tubuh
manusia tidak bisa berada di dalam air secara terus menerus.
Lama Penyelaman
Lama penyelaman dapat mempengaruhi gangguan kesehatan pada penyelam yaitu karena
adanya perubahan tekanan udara yang tinggi. Penyelaman yang lama akan mempengaruhi
penyerapan dan pelepasan gas dalam jaringan tubuh dan darah, terutama gas nitrogen, yaitu
berubahnya komposisi gas akan menimbulkan penyakit dekompresi
Jika penyelam naik ke permukaan secara cepat maka gelembung nitrogen juga semakin
besar dan dapat menekan beberapa pembuluh darah dan bagian syaraf tubuh. Nelayan
penyelam terkadang masih mengandalkan perasaan saat naik ke permukaan.
KESIMPULAN DAN SARAN