Anda di halaman 1dari 21

PENYAKIT

DEKOMPRESI

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Kelompok 2
1. Trie islamy pangestu A. P
101811123007
2. Tri yuliyatin
101811123009
3. Ayu nilasari habibah
101811123027
4. Dana aprilia
101811123031
5. Yuliana duwi k. w
101811123036
6. Teguh satrio
10181123038
Definisi Terbentuknya gelembung gas dalam
darah setelah menyelam
Penyakit Dekompresi
disebabkan karena masuknya Gas yg terbentuk saat menyelam
udara ke dalam sirkulasi darah atau adalah gas Nitrogen.

jaringan setelah atau selama


Udara tersebut berasal dari gas
terjadinya penurunan tekanan di
mulia (umumnya gas nitrogen) yang
lingkungan sekitar (Linggayani, secara normal terlarut di dalam
carian tubuh dan jaringan
2017)

Gas tersebut kemudian terlepas dari


Hal yang berhubungan dengan cairan fisiologis dan membentuk
gelembung udara pada lingkungan
penyakit dekompresi sebagai
dengan tekanan rendah.
berikut :
Hukum Henry
Teori tentang dekompresi dalam
tubuh penyelam didasarkan pada
hukum Henry sebagai berikut

ketika tekanan gas pada cairan


berkurang maka gas yang terlarut
dalam cairan tersebut juga
berkurang

apabila tekanan gas pada cairan


meningkat, maka gas yang terlarut
dalam cairan juga meningkat
Sejarah Penyakit Dekompresi
Paul Bert (1876)  gelembung gas yang ada dalam
jaringan tersebut adalah nitrogen.

Pol dan Watelle tahun 1854  gejala penyakit


D
tersebut akan hilang bila dikembalikan di
lingkungan semula. C

B Friedburg (1872)  gejala tersebut akibat


adanya gelembung gas pada jaringan

Penyakit dekompresi pertama kali dilaporkan oleh


Triger di Perancis tahun 1843  gejala nyeri dan
kejang otot pada pekerja batu bara.
Patologi

Ketika menyelam terjadi perubahan


volume pada organ-organ tubuh Yng
diakibatkan oleh peningkatan tekanan.
Kondisi tersebut merusak jaringan yang
berada disekitar prgan. Begitupula jika
penyelam naik ke permukaan terlalu cepat,
gas nitrogen yang berada didalam tubuh
tidak dapat dikeluarkan sehingga terbentuk
gelembung (Edmonds et al, 2015)
Gas saat melakukan penyelaman
Udara yang dihirup
penyelam mengandung
gas sebagai berikut

Nitrogen (N2) Karbondioksida ( CO2)


78,084 % 0,038 %

Oksigen (O2)
Argon 0,038 %
20,947 %
Proses terjadinya
penyakit dekompresi
Bubble
N2 & O2 dalam Gas terlarut dalam
tubuh cairan dan jaringan
Peningkatan O2 baik tersebut nmembentuk
1 bagi metabolisme, 3 gelembung udara 5
tetapi N2 tidak (bubble) dalam aliran
digunakan dalam darah.
tubuh dan N2 terlarut
dalam tubuh
meningkat

Penyelaman Penyelam naik emboli

Terjadi peningkatan Jika penyelam naik Semakin dalam


tekanan udara, terlalu cepat, hal penyelaman semakin
sehingga gas ( O2 & tersebut besar N2 terserao
N2) yang dihirup lebih menyebabkan N2 sehingga semakin
banyak dari biasanya 2 terlarut akan menjadi 4 banyak pula
gas terlarut dalam gelembung dalam
cairan dan jaringan darah yang akan
tubuh. menyebabkan emboli
Klasifikasi penyakit
dekompresi

Tipe I Organ dan jaringan terdampak antara lain :


1. Sistem syaraf dg medulla spinalis menjadi
lokasi tersering
Ditandai dengan gejala sebagai berikut : 2. Mata berupa gangguan penglihatan karena
dekompresi telah mengenai otak
1. Nyeri yang timbul saat dipermukaan (paling 3. Telinga dg gejala mual, muntah, vertigo
lama 24 jam pasca menyelam) 4. Pulmo dg gejala perasaan terbakar pada
2. Gatal atau kulit seperti tertarik yang substernal ketika inspirasi, batuk non produktif
menyebabkan sensasi gatal dan terbakar pada yang dapat menjadi paroksismal, dan distres
kulit pernapasan yang berat
3. Cutis marmorata yaitu ruam papul/plak pada 5. Sistem sirkulasi
kulit berwarna biru-merah yang tersebar pada
bagian tubuh. Cutis marmorata ini disebabkan
oleh amplifikasi emboli gas dalam kapiler
kutaneus
Tipe II
Penyakit dekompresi tipe II memiliki karakteristik yaitu gejala-gejala
pulmoner, syok hipovolemia, dan keterlibatan sistem saraf. Gejala-gejala
klinis biasanya mulai segera tetapi bisa juga tertunda sampai 36 jam
Faktor Risiko & Penyebab
Lama penyelaman
01
Penyelamat yang singkat dan dalam akan menghasilkan nitrogen yang tinggi pada jaringan
cepat (otak dan darah) tapi tidak cukup waktu untuk jaringan lambat (tulang rawan dan
sendi).

Kedalaman
02
Semakin dalam penyelaman maka semakin besar gelembung gas yang dihasilkan

Lemak tubuh
03
Terdapat teori bahwa nitrogen dapat tereabsorpsi dengan mudah ke dalam jaringan lemak

Aktivitas
04
Aktivitas fisik setidaknya 12 jam sebelum menyelam dapat memproduksi protein yang
melindungi tubuh dan menurunkan risiko penyakit dekompresi

Jenis kelamin
05 Secara teori, wanita memiliki risiko tinggi mengalami penyakit dekompresi karena wanita
secara khusus memiliki massa lemak tubuh yang lebih tinggi
Lanjutan…
Usia
06
Secara umum, orang dengan usia tua memiliki risiko tinggi terkena penyakit dekompresi
karena sel-sel telah mengalami degenerasi

Riwayat cedera
07
Pada bagian otot atau sendi yang terluka, proses pembentukan gelembung gas akan
menjadi lebih cepat

Temperatur air
08
Temperature yang terlalu rendah membuat terbentuk gelembung gas menjadi lebih cepat.
Suhu air sekeliling menentukan kenyamanan penyelam.hampir semua suhu perairan lebih
dingin dari suhu badan yang normal. Air dingin membuat vasokontriksi (penyempitan
pembuluh darah) sehingga nitrogen sulit untuk dikeluarkan
Tata laksana
Tatalaksana penyakit 1
Selamatkan pasien dari air dan
dekompresi antara lakukan imobilisasi bila dicurigai
terdapat trauma 01
lain : . 2
Berikan oksigen 100%, intubasi
bila perlu, dan berikan larutan
02 Ringer Laktat secara intravena
3 .
. Aspilet sebagai antiplatelet dapat
diberikan jika pasien tidak
mengalami perdarahan
03
4
Lakukan resusitasi
kardiopulmoner jika perlu, atau
needle torakosentesis jika
5 04 terdapat pneumotoraks tension
Jangan memposisikan pasien pada
posisi Trendelenburg.

05 6
Segera transport ke rumah sakit
yang memiliki fasilitas hiperbarik.
.
06
Pengendalian APD
APD yang dapat digunakan untuk mencegah terjadinya penyakit dekompresi saat melakukan penyelaman antara lain :

01 03 05
Masker Fins Tolak ukur
tekanan dan
kedalaman

02 04
Snorkel regulator
Lanjutan APD…
Tabung Scuba
(Self Contained Underwater
Breathing Apparatus).

BCD Under water watch


(Bouyancy Compensator Divice)

Sarung tangan Navigasi


Lanjutan APD…
STUDI KASUS

“Analisis Faktor Risiko Kejadian Penyakit Dekompresi Pada Nelayan Penyelam


Di Pulau Barrang Lompo Kota Makassar Tahun 2011-2017”

Pulau barang lompo merupakan salah satu pulau di Indonesia yang berada di kota
Makassar yang penduduknya masih banyak bermata pencaharian sebagai nelayan penyelam
tradisional. Nelayan Barrang Lompo diyakini sejak tahun 1970-an merupakan nelayan teripang.
Pada tahun 2016 di Pulau Barrang Lompo dilaporkan sebanyak 12 nelayan penyelam
teripang mengalami penyakit dekompresi dan 3 orang yang meninggal. Pada tahun 2017,
jumlah kasus tersebut tidak mengalami penurunan namun jumlah kematian mengalami
peningkatan dimana terdapat 12 nelayan penyelam yang mengalami penyakit dekompresi dan 9
orang yang meninggal. Tercatat dari tahun 2011 hingga 2017 nelayan penyelam yang
mengalami penyakit dekompresi adalah 81 orang dan 70 yang meninggal (PKM Barrang Lompo,
2017).
HASIL DAN PEMBAHASAN

Kedalaman Menyelam
Saat menyelam, akan terjadi peningkatan tekanan sehingga udara yang dihirup lebih banyak dari
biasanya. Udara yang dihirup saat menyelam adalah Oksigen dan Nitrogen. Gas Nitrogen yang
tidak dibutuhkan oleh tubuh akan terakumulasi didalam tubuh peselam sesuai dengan durasi
menyelam dan kedalaman menyelam. Dengan kata lain, semakin dalam menyelam dan semakin
lama menyelam, maka akumulasi nitrogen didalam tubuh peselam akan semakin banyak.

Frekuensi Menyelam
Penelitian ini menemukan bahwa nelayan yang menyelam dengan frekuensi menyelam > 2 kali
sehari berisiko 4 kali lebih besar untuk menderita penyakit dekompresi dibandingkan dengan
nelayan yang frekuensi menyelam ≤ 2 kali sehari. Hal ini disebabkan kadar nitrogen yang
terkandung dalam darah belum normal tetapi harus kembali terpapar nitrogen. Semakin sering
seseorang menyelam maka kondisi tubuh juga akan semakin berkurang diakibatkan tubuh
manusia tidak bisa berada di dalam air secara terus menerus.
Lama Penyelaman

Lama penyelaman dapat mempengaruhi gangguan kesehatan pada penyelam yaitu karena
adanya perubahan tekanan udara yang tinggi. Penyelaman yang lama akan mempengaruhi
penyerapan dan pelepasan gas dalam jaringan tubuh dan darah, terutama gas nitrogen, yaitu
berubahnya komposisi gas akan menimbulkan penyakit dekompresi

Kecepatan Naik ke Permukaan

Jika penyelam naik ke permukaan secara cepat maka gelembung nitrogen juga semakin
besar dan dapat menekan beberapa pembuluh darah dan bagian syaraf tubuh. Nelayan
penyelam terkadang masih mengandalkan perasaan saat naik ke permukaan.
KESIMPULAN DAN SARAN

1. Menggunakan tabel waktu yang sesuai standar apabila akan menyelam


2. Dalam setiap penyelaman melakukan safety stop yaitu berhenti di kedalaman
tertentu sebelum naik ke permukaan sambil melepas nitrogen yang terhisap ke
dalam aliran darah. Hal ini sangat berguna untuk mengurangi risiko nelayan
untuk mengalami penyakit dekompresi.

3. Kecepatan naik ke permukaan jangan melebihi 2 meter /mnt dan


melakukannya secara cara zigzag atau spiral).
THANK YOU
Insert the SubTitle of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai