Anda di halaman 1dari 5

RESUME 7

KELAINAN DAN PENYAKIT AKIBAT PENYELAMAN

Disusun Oleh:

Bagas Aji Sampurna

1710019

PRODI S1 KEPERAWATAN STIKES HANG TUAH SURABAYA

TAHUN AJARAN 2019/2020


KELAINAN PENYAKIT AKIBAT PENYELAMAN

A. Barotrauma
Adalah kerusakan jaringan dan sequelenya akibat ketidakseimbangan antara tekanan
udara rongga fisiologis dalam tubuh dengan tekanan lingkungan di sekitarnya. Perbedaan
tekanan udara tubuh dengan kondisi di bawah laut saat menyelam menimbulkan
gangguan pernapasan. Hal ini bisa membuat jaringan tubuh rusak, bahkan mati.
Gangguan kesehatan ini mungkin saja terjadi pada seluruh bagian tubuh, tapi yang paling
sering kena kondisi ini adalah mata, telinga, hidung, dan paru-paru.
Berdasarkan patogenesisnya dibedakan :
1. Barotrauma waktu turun (descent barotrauma) : barotrauma waktu turun lebih
sering terjadi daripada waktu naik. Waktu penyelam turun, tubuhnya mendapat
penambahan tekanan dari luar. Penambahan tekanan ini normalnya tidak akan
menimbulkan barotrauma selama proses equalisasi antara rongga-rongga fisiologis
tubuh dengan tekanan sekitar berlangsung lancar.
2. Barotrauma waktu naik (ascent barotrauma) : waktu naik ke permukaan penyelam
akan mengalami penurunan tekanan sekelilingnya. Sesuai hukum Boyle, penurunan
tekanan mengakibatkan pengembangan (expansion) udara di dalam rongga-rongga
fisiologis tubuh.
Pencegahan Barotrauma:
1. Jangan pernah menahan napas di air.
2. Naik ke permukaan dengan perlahan, jangan terburu-buru.
3. Pastikan bahwa sudah siap secara fisik dan mental.
4. Jangan menyelam jika memiliki masalah pernapasan sebelumnya.

B. Dekompresi
Suatu keadaan medis dimana akumulasi nitrogen yang terlarut setelah menyelam
membentuk gelembung udara yang menyumbat aliran darah serta system syaraf. Gejala
dekompresi:
1. Nyeri seluruh tubuh 2. Gangguan jantung setelah
menyelam
3. kelelahan 4. gangguan pernapasan
5. nyeri pariratikuler 6. gangguan neurologi

1
Ini berhubungan dengan kecepatan lepasnya gas nitrogen dari fase larut menjadi tidak
larut dalam bentuk gelembung gas (bubbles) waktu proses dekompresi berlangsung.
Tipe-tipe penyakit dekompresi:
1. Tipe I: bentuk paling serius penyakit dekompresi
Dekompresi Cutaneous adalah ketika gelembung nitrogen keluar dari solusi di
kulit kapiler biasanya menghasilkan raum merah pada bahu dan dada. Joint and Limb
Pain Decompression Sickness ditandai dengan nyeri pada sendi.
2. Tipe II: yang paling serius dan dapat segera mengancam jiwa. Efek utama adalah pada
sistem saraf.
Dekompresi Paru: terjadi ketika gelembung terbentuk di paru-paru kapiler.
Sebagian besar gelembung melarutkan secara alami melalui paru-paru dan mungkin
bagi mereka dapat mengganggu aliran darah ke paru-paru yang dapat menyebabkan
pernapasan serius dan mengancam nyawa dan masalah jantung.
Penyakit Dekompresi Cerebral dimungkinkan untuk gelembung yang
membuat jalan mereka ke dalam aliran darah arteri untuk pindah ke otak dan
menyebabkan emboli gas arterial. Hal ini sangat berbahaya dan dapat diidentifikasi
dengan gejala seperti penglihatan kabur, sakit kepala, kebingungan, dan
ketidaksadaran.
Pengobatan Dekompresi
Pengobatan terdiri dari 2 tindakan gabungan yang saling melengkapi, yaitu:
1. Oksigenasi (hiperbarik atau normobarik) oksigenasi mempunyai keuntungan :
a. Melawan hipoksia jaringan
b. Mengurangi tekanan nitrogen yang terlarut dalam plasma atau jaringan
(mempercepat larutnya kembali gelembung-gelembung gas nitrogen)
2. Rekompresi
Rekompresi merupakan tindakan darurat dan harus dilakukan secepatnya. Tujuan
pengobatan dengan rekompresi adalah untuk memperkecil ukuran gelembung gas dan
melarutkan kembali gelembung-gelembung gas nitrogen ke dalam darah atau jaringan.

C. Osteonecrosis Disbaryc
Bentuk nekrosis avaskular di mana ada kematian sebagian tulang yang diduga
disebabkan oleh emboli nitrogen (penyumbatan pembuluh darah oleh gelembung nitrogen
yang keluar dari larutan) pada penyelam. Tempat lesi utamanya, yaitu; lesi dekat
permukaan sendi dan lesi di daerah kuput.

2
Penatalaksanaan :
1. Konservatif : tirah baring, mengurangi bebas semaksimal mungkin
2. Operatif

3
DAFATAR PUSTAKA

LAKESLA. 2009. Ilmu Kesehatan Penyelaman dan Hiperbarik. Surabaya:


Lembaga Kesehatan Kelautan TNI AL.

Mahdi, H. 2009. Ilmu Kesehatan Penyelaman dan Hiperbarik. Surabaya: Lakesla.

Riyadi, 2013. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Penyelaman dan Hiperbarik. Surabaya:
Lakesla.

Anda mungkin juga menyukai