Anda di halaman 1dari 6

PENYAKIT DEKOMPRESI

A. Definisi
Penyakit dekompresi adalah penyakit yang disebabkan terutama oleh gelembung yang
terbentuk dari gas terlarut dalam darah dan/atau jaringan setelah penurunan tekanan.
Karena decompression sickness (DCS) sering terjadi bersama arterial gas embolism
(AGE), maka diringkas sebagai decompression illness (DC) atau dysbaric illness (DI)
yang digunakan sebagai istilah pilihan untuk kecelakaan terkait dekompresi.

B. Epidemiologi
1. Perkiraan kejadian pada olahraga menyelam adalah 3 kasus per 10.000 penyelaman.
2. Insiden pada penyelam komersial lebih tinggi, yaitu mulai dari 1,5 – 10 per 10.000.
3. Kejadian tergantung pada lama dan kedalaman penyelaman.
4. Pria 2,5 kali lebih berisiko daripada wanita.

C. Etiologi
DCS adalah pembentukan, pertumbuhan, dan eliminasi gelembung gas yang disebabkan
oleh penurunan tekanan sekitar yang menghasilkan gas inert, biasanya nitrogen, yang
terlarut dalam larutan di dalam jaringan tubuh.

D. Gejala Klinis
Pada kebanyakan pasien, gejala mulai secara bertahap, kadang dengan gejala malaise,
kelelahan, anoreksia, dan sakit kepala. Gejala terjadi dalam waktu 1 jam setelah muncul
pada sekitar 50% pasien dan 6 jam pada 90%.
1. Type I decompression sickness
Sering disebut “the bends”. Penyakit dekompresi tipe I memiliki karakteristik satu
atau kombinasi dari:
a. Nyeri reingan yang hilang setelah 10 menit dari onset.
b. Pruritus yang menyebabkan rasa gatal atau terbakar pada kulit.
c. Kutis marmorata
Kutis marmorata adalah ruam yang umumnya berbentuk bintik dan/atau marmer
yang tersebar luas pada kulit atau ruam papular. Terkadang, kulit memiliki
tampilan seperti kulit jeruk. Biasanya dimulai dengan gatal multifokal yang
intens, berkembang menjadi hiperemia, dan menjadi ruam keunguan.
2. Type II decompression sickness
Penyakit dekompresi tipe II memiliki karakteristik adanya gejala pulmonal, syook
hipovolemik, atau keterlibatan sistem saraf. Karena kompleksitas sistem saraf, tanda
dan gejala bervariasi. Nyeri hanya tiimbul pada 30% kasus.

E. Patofisiologi
Ketika menyelam, tekanan parsial nitrogen akan meningkat sehingga akan larut ke dalam
darah dan jaringan (Hukum Henry).
Nitrogen yang berlebihan didistribusikan ke jaringan sesuai dengan kecepatan aliran
darah ke jaringan serta daya gabung jaringan terhadap nitrogen. Jaringan lemak
mempunyai daya gabung yang tinggi dan melarutkan lebih banyak nitrogen daripada
jaringan lainnya.
Jaringan dapat digolongkan menurut waktu yang diperlukannya untuk menyerap
nitrogen dan mencapai tahap keseimbangan atau kejenuhannya dengan darah. Jaringan
yang dapat mengimbangi dengan cepat yaitu “jaringan-jaringan cepat”, sedangkan yang
mengimbangi dengan lambat disebut “jaringa-jaringan lambat”.
Saat naik, tekanan nitrogen alveolar dan arteri akan turun. Hal ini akan menciptakan
gradien difusi untuk nitrogen. Tekannan parsial nitrogen yang rendah dalam paru-paru
menyebabkan darah melepaskan kemballi nitrogen ke dalam paru-paru karena tekanan
parsial nitrogen lebih tinggi dalam darah. Begitu pula jaringan lain melepaskan nitrogen
kembali ke dalam darah, dengan jaringan-jaringan cepat melepaskan nitrogen paling
cepat.
Jika dekompresi terlalu cepat, nitrogen tak dapat meninggalkan jaringan dengan cepat
dan teratur. Jika tekanan parsial gas dalam jaringan yang melakukan dekompresi
dibiarkan melebihi tekanan sekitarnya, akan timbul gelembung dalam jaringan.
Gelembung akan membesar dan makin mengembang sesuai Hukum Boyle.
Cara penyelaman mempengaruhi daerah pembentukan gelembung nitrogen dan gejala
penyakit dekompresi. Penyelaman yang singkat dan dalam, misal 5 menit ke 60 meter
menghasilkan beban nitrogen yang tinggi pada jaringan-jaringan cepat tetapi tidak cukup
waktu untuk pembebanan yang besar oleh jaringan-jaringan lambat. Jika terbentuk
gelembung selama naik, akan terbentuk dalam darah bahkan lebih mungkin terjadi
karena tidak cukupnya waktu bagi paru-paru untuk membersihkan darah dari nitrogen.
Penyelaman yang lama ke tempat yang lebih dangkal akan memberikan nitrogen lebih
banyak kepada jaringan-jaringan lambat. Jumlah yang sama terjadi padar jaringan-
jaringan cepat tetapi karena berpedaan tekanan antara kedalaman dan permukaan air
tidak begitu besar, darah mungkin mampu mentolerir kelebihan nitrogen tersebut sampai
dapat dikeluarkan melalui paru-paru.
F. Diagnosis
1. Pemeriksaan fisik
Tanda fisik pada penyakit dekompresi antara lain sebagai berikut.
a. Umum  kelelahan, syok
b. Status mental  disorientasi
c. Mata  defisit lapang pandang, gelembung udara di pembuluh darah retina,
nistagmus
d. Mulut  tanda liebermeister (area pucat yang jelas di lidah)
e. Paru  takipnea, gagal napas, hemoptisis
f. Jantung  takikardia, hipotensi, disritmia
g. Gastrointestinal  muntah
h. Genitourinari  distensi kandung kemih, penurunan output urin
i. Neurologis  hiperesthesia, hipoesthesia, paresis, hilang refleks
bulbokavernosus, defisit motorik/sensorik
j. Muskuloskeletal  nyeri sendi subjektif
k. Limfatik  limfedema
l. Kulit  pruritus, bintik-bintik/marbling, sianosis
2. Manuver diagnostik
Nyeri muskuluskeletal terjadi pada 50 – 60% kasus. Manuver yang dapat membantu
mendiagnosis adalah dengan menempatkan BP cuff di atas area yang nyeri dan
kembangkan hingga 150 – 250 mmHg. Pada pasien dengan gelembung nitrogen di
sendi/tendon, peningkatan dapat memaksa sebagian nitrogen kembali ke larutan
sehingga menurunkan rasa sakit sementara.
3. Perbedaan dengan AGE
Untuk AGE, semua jenis penyelaman dapat menyebabkan AGE, awitan segera (<110
– 120 menit), dan defisit neurologis hanya bermanifestasi di otak. Sedangkan untuk
DCS, penyelaman harus memiliki durasi yang cukup untuk menjenuhkan jaringan,
onset laten (0 – 36 jam), dan defisit neurologis yang bermanifestasi di sumsum tulang
belakang dan otak.

G. Tatalaksana
1. Pengobatan awal dengan oksigen 100% sampai HBO tersedia.
2. Pemberian cairan untuk meminimalkan dehidrasi.
3. Posisi terlentang apabila pasien muntah.
4. Stabilisasi ABC jika pasien mengalami perubahan status mental/tidak sadar.

REFERENSI
https://emedicine.medscape.com/article/769717-overview#a5
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537264/

Anda mungkin juga menyukai