Anda di halaman 1dari 12

Kamis, 15 April 2021

Nurfitri Bustaman, M. Pd.Ked

KULIAH PAKAH FISIOLOGI

SALURAN PENCERNAAN ATAS

 4 proses dasar pencernaan :


- Digesti  pencernaan mekanik dan kimia molekul besar jadi kecil
- Sekresi  sekresi air, elektrolit, enzim untuk pencernaan
- Motilitas  kontraksi
- Absorpsi
 Interstisial cajal banyak di plexus mienterikus  masuk Ca menyebabkan depolarisasi 
keluar K menyebabkan repolarisasi
 Gerakan saluran cerna :
- Peristaltis : mendorong dari proksimal ke distal
- Segmentasi : hanya mencampur, tidak mendorong
 Radiasi menghambat mitosis  epitel gak diganti, keburu rusak  lamina propria
terkena enzim  perdarahan intestinal  epitel yg diganti juga menyebabkan gangguan
absorpsi.
 Muskularis eksterna t.d otot sirkuler, pleksus mienterikus, submukosa.
 Serosa mensekresikan serosa untuk membasahi dan mencegah gesekan organ pencernaan.
 Kontrol :
- Sekresi kelenjar
- Kontraksi otot\
 Kontrol saraf :
- Ekstrinsik/ otonom :
a. Simpatis : menurunkan aktivitas
b. Parasimpatis : meningkatkan aktivitas
- Intrinsik :
- Meissner : mengatur sekresi
- Auerbach : mengatur otot polos
 Otonom menginervasi pleksus, tapi bisa juga berdiri sendiri
 Ada refleks pendek dan panjang :
- Pendek : langsung
- Panjang : lewat SSP
Oral/ buccal cavity
 Mengunyah
- Adalah memecah makanan menjadi partikel lebih kecil baik mekanik maupun
kimiawi (saliva)  membentuk bolus
- Melibatkan otot, lidah, pipi
- Sifat volunter, tp dikendalikan reflek somatin
 Fungsi saliva :
- Mencerna
- Lubrikasi , ex : berbicara, memfasilitasi menelan
- Proteksi sebagai antibakterial  buffer, menyebabkan keasaman mulut terjaga
- Melarutkan makanan sehingga bisa dikecap  stimulasi reseptor kecap
 Pengendalian saliva :
- Tidak bersyarat  dari lidah, esofagus, dll
- Bersyarat  dari daerah korteks serebri (melihat, menghidu, memikirkan, dll)
 Perbedaan saliva dari parasimpatis dan simpatis :
- Parasimpatis : encer
- Simpatis : lebih kental, banyak mengandung bahan organik
 Fase :
- Sefalik
- Bukal (mulut)
- Esofago

Esofagus

 Rangsang swallowing : sentuhan di faring  disalurkan di afferen ke pusat menelan di


medulla oblongata  impuls melalui parasimpatis ke faring dan esofagus
 Proses faringeal : uvula naik ke atas  pita suara mendekat  glottis menutup 
epiglotis ke bawah
 Proteksi fase faringeal :
 Relaksasi reseptif : gaster relaksasi  dirangsang vagus
 Peristaltik primer  ada makanan yg tersisa  merangsang peristaltik sekunder
 Tekanan esofagus < tek atm
 Tek lambung > esofagus
 Sfingter atas mencegah udara atmosfer masuk ke esofagus
 Sfingter bawah mencegah dari lambung ke esofagus
 Pada kehamilah, sfingter bawah bisa agak di atas dari diafragma  bisa aja reflux

Gaster
 Punya otot tambahan yg susunannya oblique (yg lain cuma sirkuler sama longitudinal)
 Lambung kosong (vol : 50mL)  saat menelan, fundus dan korpus melemas (relaksasi
reseptif)  menekan isi lambung  mulai kontraksi lemah (belum mencampur antara
HCl dan bolus)  menekan isi lambung  tekanan naik  kontraksi menjalar 
sebelum makanan blm berukuran <1mm, belum bisa lewat pilorus  ukuran 1mm baru
bisa lewat
 Gerakan peristaltik gaster dikoordinasi oleh gastric slow wave
 Makanan bertahan dilambung dipengaruhi :
- Jenis (karbo > protein > lemak lebih cepat meninggalkan lambung)
- Volume
- Keadaan duodenum

 Saat puasa :
- Fase I : lambung tenang
- Fase II : kontraksi intermitten
- Fase III : kontraksi kuat mendorong ke ileum terminal sampai sekum  untuk
pembersihandari sisa sampah dan sekret (kontraksi lapar)
- Migrating myoelectric complexes dipengaruhi motilin  pembersihan dari sisa
sebelumnua
- Postprandial alkaline time  setelah makan suasana lambung menjadi basa
 Regulasi sekresi HCl
SALURAN PENCERNAAN BAWAH

 Motilitas  segmentasi untuk mencampur dan peristaltik untuk mendorong ke usus besar
 Sfingter ileosekal
 Sekresi :
- Liur pankreas
- Empedu
- Liur usus halus/succus enterikus
 Yg bermuara pertama di duodenum : pankreas  eksokrin karena 99% asinus dan
endokrin karena 1% pulau langerhans

Pankreas
 Pankreas sifat basa untuk menetralkan asam lambung  menetralkan kerja pepsin supaya
keja enzim duodenum optimal
 Steatorrhea  feses berlemak karena insufisiensi pankreas
 Regulasi secara hormonal dan saraf

Empedu
 Garam empedu  ke duodenum  ada yg direabsorpsi dari ileum lewat sirkulasi hepar
tapi ada 5% yg terbuang lewat feses
 Choleretic action 00> menstimulasi sekresi liver
 Cholagogue  kontraksi kantong empedu
 Sifat bikarbonat membantu menetralisir asam di duodenum
 Kalau garam empedu sedikit/kolesterol banyak  batu empedu
 Bilirubin bersifat toksik  dibuang bersama feses/urin

Kantong empedu
 Garam empedu merangsang sekresi empedu

 Nervus vagus  Ach  gall bladder


 VIP (vasoactive intestinal polypeptides)  merangsang relaksasi sfingter

Intestinum tenue

Anda mungkin juga menyukai