976n 2
Ind
e
Petunjuk Teknis
Surveilans Sentinel HIV
Kementerian Kesehatan RI
Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit & Penyehatan Lingkungan
2015
616.976n 2
Ind
e
Petunjuk Teknis
Surveilans Sentinel HIV
Kementerian Kesehatan RI
Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit & Penyehatan Lingkungan
2015 Pedoman Teknis Surveilans Sentinel HIV 1
Katalog Dalam Terbitan. Kementerian Kesehatan RI
616.976n2
Ind Indonesia. Kementerian Kesehatan RI. Direktorat
P Jenderal Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan
Petunjuk teknis surveilans sentinel HIV .- Jakarta :
Kementerian Kesehatan RI, 2014
ISBN 978-602-235-652-3
Penguatan Sistem surveilans HIV dikenal sebagai “sistem surveilans HIV generasi kedua”,
bertujuan mengkonsentrasikan sumber daya agar dapat dihasilkan informasi yang bermanfaat
dalam menghambat penyebaran HIV dan dalam menyediakan pelayanan bagi mereka yang
terinfeksi . Surveilans mampu menghasilkan informasi yang dapat membandingkan prevalensi
HIV dan perilaku yang meningkatkan penyebaran HIV antara berbagai kelompok populasi dan
menggambarkan perubahan epidemi dari waktu ke waktu. Ini berarti pula memanfaatkan
semua informasi yang ada – surveilans penyakit dan survei-survei kesehatan reproduksi
dan sumber lain – untuk meningkatkan pemahaman tentang epidemi dan perilaku yang
mendorong penyebaran HIV.
Saat ini sistem surveilans HIV yang ada masih dirasa kurang mampu menangkap keberagaman
dan menjelaskan perubahan pada status epidemi. Upaya sekarang ini dilakukan dengan
berangkat dari sistem surveilans yang ada, memperkuat kemampuan menjelaskan epidemi
dan penggunaan yang lebih baik dari informasi hasil surveilans.
Berdasarkan hal tersebut di atas, dipandang perlu untuk melakukan penyempurnaan dan
penyesuaian dari buku surveilans sentinel HIV sebelumnya.
Penyempurnaan buku ini dengan memanfaatkan keahlian serta pengalaman dari para
penyusun dan dengan memperhatikan berbagai referensi yang relevan, serta pengalaman
lapangan. Beberapa isu yang memerlukan penyempurnaan antara lain adalah konsep
metodologi, penambahan komponen perilaku serta review terhadap prinsip-prinsip
penyelenggaraan surveilans sentinel HIV, serta penyesuaian terhadap situasi perkembangan
program pengendalian HIV-AIDS & IMS saat ini. Buku ini akan terus diperbaharui secara
periodik sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan program.
Kami ingin menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada segenap pihak
baik perorangan maupun lembaga yang telah berperan serta pada penyusunan dan
penyempurnaan buku ini.
Diharapkan buku ini dapat menjadi acuan bagin seluruh pengelola program di Provinsi dan
kabupaten-kota dalam pelaksanaan Surveilans Sentinel HIV di Indonesia.
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1.1. Peta Penyebaran HIV di Indonesia .......................................................... 4
Gambar 3.2.1. Prosedur Pengambilan Darah Vena ......................................................... 39
Gambar 3.2.2. Hasil Pemeriksaan Anti-HIV ..................................................................... 45
Gambar 3.2.3. Pemeriksaan Trepanoma Pallidum Rapid Sifilis ....................................... 49
DAFTAR BAGAN
Bagan 2.10.1. Alur Pembentukan Kerangka Sampel ...................................................... 27
Bagan 3.2.1. Alur Pemeriksaan Anti-HIV untuk Surveilans ........................................... 44
Bagan 3.2.2. Alur Pemeriksaan Sifilis ............................................................................ 46
Bagan 3.5.1. Alur Pengumpulan Data ........................................................................... 64
Bagan 4.1.1. Alur Pelaporan Data SSH ........................................................................ 65
Grafik 4.5.1. Kategori Umur WPSL Menurut Lokasi Survei, Surveilans Sentinel
di Kota Jakarta Timur Tahun 2014 ........................................................... 79
Grafik 4.5.2. AIDS Case Rate ......................................................................................... 79
Grafik 4.5.3. Prevalensi HIV pada WPS L, Surveilans Sentinel di Kota Jakarta Timur
Tahun 2010 - 2014 ................................................................................... 80
Grafik 4.5.4. Distribusi WPS L Menurut Kelompok Umur, Surveilans Sentinel di Kota
Jakarta Timur Tahun 2014 ....................................................................... 80
Grafik 4.5.5. Korelasi Linier antara PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) dengan
Estimasi Jumlah ODHA di Seluruh Provinsi di Indonesia Tahun 2012 ...... 81
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Tahapan Pelaksanaan Pengambilan Sampel TLS (Time Location Sampling) ...... 91
Lampiran 2. Tahapan Pelaksanaan Pengambilan Sampel Respondent Driven Sampling (RDS) 93
Lampiran 3. Tabel Angka Random ................................................................................. 97
Lampiran 4. Formulir dan Petunjuk Pencatatan Biologis Surveilans Sentinel HIV (SSH) . 99
Lampiran 5. Formulir Catatan Pengiriman Sampel Darah Vena dari Petugas Lapangan
ke Laboratorium ........................................................................................ 106
Lampiran 6. Formulir Catatan Penerimaan Sampel Darah Vena dari Petugas Lapangan
ke Laboratorium ........................................................................................... 107
Lampiran 7. Kartu Rujukan ............................................................................................ 108
Lampiran 8. Referensi Statistik ...................................................................................... 109
Lampiran 9. Contoh Analisis dan Interpretasi Data ....................................................... 110
Lampiran 10. Contoh Laporan Biologis Surveilans Sentinel HIV (SSH) ........................... 116
Lampiran 11. Checklist Monitoring Surveilans Sentinel HIV (SSH) ................................ 118
Lampiran 12. Kuesioner Surveilans Sentinel HIV (SSH) ................................................. 122
Lampiran 13. Pedoman Kuesioner Surveilans Sentinel HIV (SSH) ................................. 163
Tingkat Rendah • HIV baru saja dikenal (belum masuk dan menyebar kedalam jejaring populasi
(low level) kunci).
• Umumnya prevalensi HIV di populasi kunci masih dibawah 5%.
• Penyebaran HIV berjalan lambat dan tidak efisien.
• Aktivitas surveilans: fokus pada populasi kunci.
Terkonsentrasi • Penularan HIV terus terjadi dan mulai mengakar pada populasi kunci tertentu.
(concentrated) • Prevalensi HIV di salah satu populasi kunci secara konsisten selalu diatas 5%.
• Penularan HIV jarang terjadi diluar lingkaran jejaring populasi kunci dan
pasangan tetap mereka.
• Aktivitas surveilans:
- Masih difokuskan dan diperkuat pada populasi kunci.
- Surveilans pada populasi umum (khususnya di wilayah perkotaan) dapat
mulai dilakukan.
Meluas • Penularan HIV tetap stabil di populasi umum.
(generalized) • Tingkat frekuensi kontak seksual dengan mitra seks ganda dikalangan populasi
umum cukup tinggi, sehingga laju epidemi dapat bertahan di populasi umum.
• Risiko penularan HIV pada populasi umum cukup tinggi (diluar konteks perilaku
seksual komersial, penggunaan napza suntik, maupun kontaks seksual laki-laki
dengan laki-laki).
• Salah satu indikasinya adalah prevalensi HIV dikalangan ibu hamil pengunjung
klinik KIA di wilayah perkotaan, secara konsisten selalu berada diatas 1%.
• Aktivitas surveilans:
- Fokus: surveilans rutin pada populasi umum.
- Surveilans pada populasi kunci masih dilanjutkan.
Selain butir-butir di atas, tujuan SSH adalah untuk menyediakan data dan informasi bagi
pengambil keputusan dalam pengendalian HIV/AIDS sebagai dasar untuk:
1. Menentukan target dan prioritas program pencegahan dan pengobatan.
2. Advokasi kepada pihak terkait.
3. Monitoring dan evaluasi program pencegahan dan pengobatan.
4. Menyelaraskan program pencegahan dengan perencanaan pelayanan kesehatan dan
menyediakan informasi untuk program TB-HIV dan PPIA.
4 Petunjuk Teknis Surveilans Sentinel HIV
1.3. Prinsip Pelaksanaan Surveilans Sentinel HIV (SSH)
Pelaksanaan surveilans sentinel harus dilakukan dengan mengacu kepada beberapa prinsip
(yang sangat terkait dengan beberapa pertimbangan metodologis dan etika) sebagai berikut:
1.3.4. Ketersediaan Tes Rutin HIV dan Sifilis di Layanan Rujukan untuk Pencegahan,
Perawatan, dan Pengobatan bagi Ibu Hamil Pengunjung Klinik KIA Dimasukkan
sebagai Lokasi Surveilans Sentinel
Menurut pedoman nasional, beberapa kelompok pasien dianjurkan untuk skrining rutin
Sifilis dan HIV. Hal ini termasuk skrining Sifilis dan HIV pada ibu hamil. Akan tetapi, pada
pelaksanaannya tidak secara rutin dilakukan di hampir semua fasilitas kesehatan. Pada
layanan yang mulai scale-up, penting untuk melakukan kegiatan surveilans sentinel HIV di
antara populasi ibu hamil, terutama di daerah dimana layanan tersebut rutin ditawarkan.
Selain itu, pemilihan lokasi sentinel surveilans HIV harus diprioritaskan pada layanan yang
melakukan skrining rutin ibu hamil.
2. Waria
Kependekan dari wanita-pria, yang berarti pria yang berjiwa dan bertingkah laku, serta
mempunyai perasaan seperti wanita. Waria yang dicakup dalam SSH ini tidak hanya waria
pekerja seks saja, tetapi seluruh waria.
Kriteria pemilihan lokasi ini didasarkan dimana potensi epidemi besar terjadi dan dimana
pelacakan perubahan surveilans sero-prevalensi HIV paling informatif untuk membimbing
respon program nasional. Selain epidemiologi berbasis kriteria, beberapa hal lainnya yang
juga harus dipertimbangkan:
• Ada fasilitas laboratorium yang memadai untuk dapat memberikan hasil tes HIV dan Sifilis
kepada pasien tepat waktu secara konsisten sesuai dengan standar umum perawatan
pasien yang datang ke layanan KT.
• Untuk lokasi sentinel WPS, Waria, LSL, dan Penasun: ukuran populasi kunci telah dipetakan
dan jumlahnya lebih besar dari ukuran sampel yang diperlukan.
• Untuk lokasi sentinel WBP: kesertaannya terjamin secara sukarela, hasil tes HIV responden
dirahasiakan (tidak diberikan kepada petugas administrasi penjara tanpa izin dari
responden), dan rujukan pelayanan untuk perawatan dan pengobatan tersedia bagi WBP
yang didiagnosis sebagai HIV positif dan ingin mencari layanan KT.
• Untuk lokasi sentinel di klinik KIA: jumlah peserta yang berkunjung lebih besar dari ukuran
sampel yang diperlukan selama periode surveilans.
Urutan kriteria yang tercantum diatas mencerminkan prioritas dalam melaksanakan
surveilans sentinel HIV di populasi sentinel yang berbeda. Populasi kunci (WPS, Waria, LSL,
dan Penasun) memiliki prioritas yang lebih tinggi dibandingkan dengan WBP, dan prioritas
selanjutnya adalah ibu hamil pengunjung klinik KIA, laki-laki pengunjuk klinik IMS, dan ABK/
TKBM.
Estimasi
No. Populasi Sentinel Besar Sampel Minimal
Prevalensi HIV (*)
1)
WPS L : 8 - 10%
1. Wanita Pekerja Seks (WPS) 1)
WPSTL: 3 - 5% 250
2. Waria 1)
9 - 24% 250
3. Laki-Laki Seks dengan Laki-Laki (LSL) 1)
5 - 8% 250
4. Pengguna Napza Suntik (Penasun) 1)
27 - 52% 250
Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di
5. 1)
0 - 47 % 250
lapas narkotika
6. Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) 1)
0 - 0.25% 250
7. Anak Buah Kapal (ABK) 1)
0 - 1.25% 250
8. Laki-Laki Pengunjung Klinik IMS 250
Dasar perhitungan besar sampel minimal untuk semua populasi sentinel secara konservatif
(selain populasi ibu hamil) adalah dengan menggunakan formula statistik standar untuk
rancangan sampling Multistage Cluster Sampling (dengan asumsi DEFF=2,0) yang akan banyak
digunakan pada survei biologis HIV dan Sifilis, serta survei cepat perilaku, yaitu:
Z12−α / 2 * P(1 − P)
n= * DEFF
d2
Namun, khusus untuk populasi sentinel ibu hamil pengunjung klinik KIA, estimasi besar
sampel menggunakan pendekatan LQAS (The Lot Quality Assurance Sampling) karena estimasi
prevalensi HIV yang sangat rendah pada populasi umum yang diwakili oleh sub-populasi ibu
hamil. Dengan formula khusus dapat dikonstruksi tabel-tabel estimasi power dan sampel LAQS
pada 95% CI (Confidence Interval) sehingga dapat diperkirakan besar sampel dengan power
yang memadai untuk mendeteksi minimal 1 kasus HIV positif (lihat tabel 2.5.2). Misalnya,
jika prevalensi HIV dikalangan ibu hamil sekitar 1%, maka dengan besar sampel sebesar 400,
peluang untuk menemukan minimal 1 ibu hamil HIV positif adalah sebesar 98%.
Apabila jumlah sampel minimal tidak bisa tercapai, maka sampel tersebut masih dapat
dicapai dengan tiga cara yaitu:
1. Memperpanjang kurun waktu pengumpulan sampel sampai maksimal 1 bulan, kecuali
pada ibu hamil dan laki-laki pengunjung klinik IMS.
2. Dengan kondisi tertentu, dimungkinkan untuk menggabungkan beberapa tempat lokasi
sasaran (sentinel sites) yang berdekatan dan mempunyai karakteristik dan faktor risiko
yang sama (relatif homogen) dalam satu wilayah administrasi kabupaten/kota.
3. Apabila dengan kedua cara ini belum tercapai, maka ambil seluruh jumlah populasi yang
ada.
Pilihan Sampling
Populasi Sentinel
(Urutan Sesuai Prioritas)
1. SRS (Simple Random Sampling) Biasanya
lebih feasible untuk WPS di lokalisasi
WPSL, WPSTL, Waria 2. MCS (Multistage Cluster Sampling)
3. TLS (Time Location Sampling)
4. Conven (Convenience Sampling)
1. SRS
WBP di lapas narkotika
2. MCS
1. MCS
2. RDS (Respondent Driven Sampling)
Penasun 3. Kombinasi MCS dan RDS (pada tahap-2)
4. TLS
5. Conven
1. MCS
2. RDS
LSL 3. Kombinasi MCS dan RDS (pada tahap-2)
4. TLS
5. Conven
Kekuatan:
• Sederhana.
• Lebih menjamin bahwa setiap calon sampel yang layak memiliki kesempatan yang sama
untuk terpilih sebagai sampel.
• Akurasi sampel probabilistik ini yang terbaik.
• Memungkinkan generalisasi yang luas.
Kelemahan:
• Harus memiliki kerangka sampel individual, padahal kerangka sampel pada populasi risiko
tinggi seringkali tidak ada.
• Seringkali membutuhkan map/peta dan daftar populasi untuk memastikan sampel dari
seluruh populasi telah tercakup.
• Seringkali mahal, perlu banyak waktu, dan sulit/repot.
Kekuatan:
• Biasanya lebih mudah/praktis dan hemat waktu dibandingkan dengan SRS.
Kelemahan:
• Metode ini memiliki risiko bias bila interval sampling bersesuaian dengan variasi sistematik
dari kerangka sampel. Misalnya: sampel acak dari hari-hari kedatangan pasien di klinik IMS.
Jika intervalnya 7, maka yang terpilih adalah hari-hari yang sama. Contoh lain: sampel acak
dari wisma-wisma lokalisasi yang penomorannya teratur rapi, seperti ganjil di sisi kiri dan
genap di kanan. Jika intervalnya bilangan genap, maka akan terpilih rumah-rumah hanya di
1 sisi. Hasil akan bias bila ada perbedaan karakteristik menyolok pada kelompok rumah di 2
sisi berbeda, seperti: sisi kiri pertokoan, sedangkan sisi kanan rumah tinggal.
Kekuatan:
• Metode ini juga memungkinkan mendapatkan sampel yang relatif memadai untuk strata
kecil (misalnya populasi LSL), sehingga dapat menarik kesimpulan yang valid tentang
grup tersebut tanpa harus memperbesar sampel (pada strata yang lebih besar) sehingga
menjadi lebih murah dibanding SRS.
Kelemahan:
• Metode ini hanya mungkin jika proporsi dari kelompok strata karateristik tertentu di
populasi sumber diketahui.
Kelemahan:
• Perlu mempertimbangkan Design Effect, sehingga jumlah sampel lebih besar daripada SRS
(sesuai dengan perkiraan Design Effect).
• Seringkali membutuhkan peta populasi untuk memastikan sampel dari seluruh populasi
telah tercakup.
Kekuatan:
• Dapat dirancang dari wawancara dengan mitra kunci yang menggambarkan di mana
biasanya anggota populasi berkumpul.
• Jika sudah ada sensus lengkap dari lokasi ini, maka rancangan ini dapat dialihkan kepada
rancangan sampel random/probabilistik yang lebih baik.
Kelemahan:
• Tempat berkumpul yang terpilih belum tentu merupakan tempat yang sering dikunjungi
semua populasi target.
• Sulit memperkirakan peluang kehilangan sampel yang tidak datang/hadir ke tempat
tersebut.
• Tempat tertentu tidak memiliki privasi untuk menggali informasi yang sensitif.
• Ketepatan data self-reporting di tempat publik sering dipertanyakan.
• Identifikasi dan penentuan tempat berkumpul dapat menarik perhatian publik dan
memancing hal yang tidak diinginkan.
Mengingat kekhususan rancangan TLS, maka penjelasan lebih rinci mengenai tahapan
rancangan sampling ini dapat dilihat pada lampiran 1.
Kekuatan:
• Dapat membuka akses dan menelusuri karakteristik populasi risiko tinggi yang tersembunyi
melalui jejaring sosial populasi ini.
• Dapat mengendalikan bias akibat metode rujukan berantai, seperti pada desain
snowballing, sehingga lebih probabilistik dibandingkan dengan snowballing.
• Dapat memberikan estimasi populasi dan varians estimasi.
Kelemahan:
• Seringkali mahal dan membutuhkan banyak waktu.
• Sulit/repot dan dapat terjadi bias jika jejaring populasinya tidak baik (tidak jelas, khususnya
jika tidak terhubung dengan initial seeds.
• Butuh prosedur dan paket statistik tertentu.
• Dapat memberikan variasi estimasi yang lebar, khususnya jika sampel kurang besar.
Mengingat kekhususan rancangan TLS, maka penjelasan lebih rinci mengenai tahapan
rancangan sampling ini dapat dilihat pada lampiran 2.
Kekuatan:
• Alternatif yang mudah dan nyaman dalam memilih sampel populasi kunci, ketika cara
memilih sampling dengan cara probabilistik sulit dilakukan.
• Data yang diperoleh dari cara sampling ini kadang-kadang merupakan satu-satunya
informasi yang tersedia dari populasi kunci tertentu.
Kelemahan:
• Rancangan ini termasuk sampling non-probabilistik yang tidak memiliki aturan dalam
memilih sampel sehingga tidak ada cara untuk memperkirakan tingkat kesalahan sampling
(sampling error) atau bias.
• Sulit meyakini keterwakilan (representativeness) dari output studi/pengamatan yang
menggunakan rancangan sampling ini.
WPS L:
Listing digunakan untuk membuat daftar rumah bordil/lokalisasi dan/atau jalanan (dimana
WPS bertransaksi dengan pelanggan) dan mencatat jumlah WPS yang bekerja pada masing-
masing lokasi tersebut.
Hasilnya adalah kerangka sampel lokasi, WPS L, yaitu berupa: daftar nama dan alamat
jalanan lokasi tempat mereka mangkal, rumah bordil, hotel, wisma atau panti pijat (dimana
WPS L menjajakan seks). Kadang-kadang juga dimungkinkan untuk mendapatkan daftar
individu (nama atau inisial) serta jumlah WPS L di lokasi lokalisasi WPS L.
WPS TL
Listing digunakan untuk membuat daftar panti pijat, karaoke, bar, restoran, dan hotel
dimana para pekerja wanita menyediakan pelayanan seks sebagai bagian dari pekerjaan
mereka.
Hasilnya adalah kerangka sampel lokasi WPS TL, yaitu berupa daftar nama dan alamat
panti pijat, karaoke, bar, restoran, dan hotel (dimana para WPS TL melakukan transaksi
seks sebagai bagian dari pekerjaan mereka), serta jumlah WPS TL.
• Waria
Kerangka sampel untuk waria adalah daftar lokasi para waria, baik yang menjadi pekerja
seks maupun yang bekerja di salon, yang dilengkapi dengan:
- Perkiraan banyaknya populasi dalam setiap lokasi.
- Nama orang kunci yang bisa dihubungi disetiap lokasi, beserta nomor telepon atau
handphone.
- Informasi tentang waktu kunjungan yang tepat untuk wawancara.
Data waria tersebut diperoleh dari hasil inventarisasi dan penelusuran lapangan pada saat
pendaftaran (listing) lokasi.
• LSL
Kerangka sampel untuk LSL dapat berupa daftar lokasi tempat pertemuan kelompok sub-
populasi LSL, seperti bar, caffe, mall, dan dapat juga di apartemen atau rumah kontrakan
Namun, sesuai dengan karakter sub-populasi LSL yang umumnya tersembunyi (hidden)
dan tertutup (covered), maka pada populasi sentinel LSL seringkali sulit untuk dibuatkan
kerangka sampelnya. Oleh karena itu, pilihan rancangan sampelnya menggunakan RDS,
jika MCS tidak dapat dilakukan. Dalam keadaan tertentu juga bisa dilakukan kombinasi
MCS dan RDS.
• Penasun
Kerangka sampel untuk penasun dapat berupa daftar lokasi tempat pertemuan kelompok
sub-populasi penasun, seperti hotel, rumah kontrakan atau rumah tinggal
Namun, karakter sub-populasi penasun juga sangat tersembunyi (hidden) dan tertutup
(covered), maka pada populasi sentinel penasun seringkali sulit untuk dibuatkan kerangka
sampelnya. Oleh karena itu, jika MCS tidak dapat dilakukan.pilihan rancangan sampelnya
menggunakan RDS. Dalam keadaan tertentu, juga bisa dilakukan kombinasi MCS dan RDS.
• Laki-Laki Pengunjung Klinik IMS dan Ibu Hamil Pengunjung Klinik KIA
Untuk populasi sentinel laki-laki pengunjung klinik IMS dan ibu hamil pengunjung klinik
KIA, pembuatan kerangka sampel bagi responden yang memenuhi syarat (eligible) juga
sulit dan tidak praktis. Oleh karena itu, pilihan rancangan sampelnya menggunakan
convenience sampling.
LISTING LOKASI
INFORMASI LOKASI
HASIL LISTING
ENTRI DATA
UPDATE DATA
DATA LOKASI
DATA LOKASI YANG
TELAH DIUPDATE
PILIH LOKASI
DAFTAR LOKASI PETA WILAYAH
PILIH SAMPEL
»» WPS TL
Panti pijat/salon/spa
Karaoke/diskotik/cafe/bar/pub
Lainnya
»» Waria
Jalanan/pojok jalan/taman
Bar/diskotik/pub/cafe
Salon/spa
Organisasi/tempat pertemuan
Tempat tinggal
Lainnya
»» LSL
Sport centre/fitness
Cafe/bar/pub/sauna
Salon/spa
Mall
Apartemen
Kontrakan/ kosan
Lainnya
»» Penasun
Layanan kesehatan terkait penasun
Drop-in center penasun
Kos-kosan, asrama, atau rumah
Tempat-tempat umum, seperti; terminal, taman, dsb
Lainnya
»» TKBM/ ABK/Pelaut/Nelayan
Areal dermaga atau dok pelabuhan tempat kapal-kapal berlabuh
Aeral bongkar muat/ peti kemas di wilayah pelabuhan
Bar/diskotik/pub/cafe tempat TKBM/ ABK/Pelaut/Nelayan berkumpul disekitar
pelabuhan
Lainnya
(**) sesuai Keputusan Menteri Kesehatan 241/2006. Catatan singkatan; MCS=multistage cluster sampling;
Conv=convenience sampling; TLS=Time location sampling; SRS=simple random sampling; IC=informed consent;
PH-HIV=pemberitahuan hasil tes HIV.
Tabel 3.1.3. Peran dan Tanggung Jawab Petugas di Laboratorium untuk Pemeriksaan Spesimen
Gambar Error! No text of specified style in document..1. Prosedur Pengambilan Darah Vena
Gambar 3.2.1. Prosedur Pengambilan Darah Vena
Reagensia 1
Reagensia 2 Reagensia 2
Hasil R2: Reaktif (+) Hasil R2: Non Reaktif (-)
[Ulangi Pemeriksaan dengan R1 dan R2 secara bersamaan]
Hasil: R1 (+) dan R2 (+) Hasil: R1 (+) dan R2 (-) Hasil: R1 (-)
[Lapor Reaktif] [Lapor Indeterminate] [Lapor Non Reaktif]
Prinsip : lakukan pemeriksaan sesuai prosedur dalam kit insert reagen yang digunakan
Contoh :
1. Pemeriksaan dengan reagen pertama: SD Bioline HIV ½.3.0
Metode : Rapid Test
Bahan Pemeriksaan : Serum
Peralatan : Mikropipet adjustable ukuran 5 – 50 µl.
C T1 T2 S C T1 T2 S C T1 T2 S
C T1 T2 S C T1 T2 S
C T1 T2 S C T1 T2 S
C T1 T2 S
Darah Vena
RPR
Sifilis TP
Rapid Test
Reaktif
Reagen :
a. RPR kit
b. NaCL 0,9%
c. Hypochlorit 0,05%
Bahan Pemeriksaan :
Serum (tidak boleh lisis dan terkontaminasi bakteri).
Reagen :
a. RPR kit
b. NaCL 0,9%
c. Hypochlorit 0,05%
Bahan pemeriksaan :
Serum (tidak boleh lisis dan terkontaminasi bakteri)
3. Pemeriksaan TP Rapid
Metode : Rapid Test
Reagensia : TP Rapid
Bahan Pemeriksaan : Serum
Peralatan : Mikropipet adjustable ukuran 5 – 50 µl.
Prosedur pemeriksaan :
a. Biarkan reagen pada suhu kamar selama ±30 menit.
b. Buka kemasan, lalu beri identitas sampel pada membran.
c. Dengan menggunakan mikropipet adjustable, ambil 10µl serum, lalu teteskan pada
Interpretasi hasil :
a. Reaktif : terdapat 2 garis merah pada garis kontrol dan garis tes.
b. Non reaktif : terdapat 1 garis merah pada garis kontrol.
c. Indeterminate : tidak ada garis merah, baik pada garis kontrol maupun garis tes; atau
hanya ada satu garis merah pada garis tes.
B. Pengiriman Spesimen
• Tempelkan stiker kode unik identitas sesuai kode spesimen pada formulir dan amplop.
• Masukkan formulir ke dalam amplop dan rekatkan amplop
• Berikan kepada penanggung jawab laboratorium, yang akan mengirimkannya ke dinkes
kabupaten/kota atau ke layanan kesehatan yang ditunjuk.
• Buat serah terima hasil pemeriksaan.
C. Penyimpanan Spesimen
Setelah selesai melakukan pemeriksaan, semua sisa spesimen harus tetap disimpan dalam
rak tabung dengan rapi, lalu masukkan kedalam freezer bersuhu -70°C atau -20°C (bagi
laboratorium yang tidak memiliki suhu -70°C) sampai ada pemberitahuan dari Kementerian
Kesehatan RI bahwa spesimen sudah dapat dimusnahkan.
Prosedur perlakuan terhadap limbah infeksius (termasuk sarung tangan dan bahan-bahan
yang terkontaminasi/terkena darah):
1. Buang sarung tangan, kertas, plastik, atau bahan-bahan lain yang terkontaminasi darah ke
dalam plastik limbah infeksius (plastik berlambang biohazard)
2. Jarum atau benda tajam tidak boleh dimasukkan kedalam plastik infeksius.
3. Tutup dan ikat plastik setiap harinya, masukkan dalam sharp bin container.
4. Bawa ke laboratorium yang ditunjuk untuk dimusnahkan sesuai prosedur.
5. Jauhkan limbah infeksius dari jangkauan anak-anak.
Petugas kesehatan adalah aset yang penting dalam memberikan perawataan, dukungan,
dan pengobatan bagi ODHA. Oleh karena itu, keselamatan petugas adalah hal sangat yang
penting dan keselamatan kerja seperti perlukaan harus dicegah. Apabila kecelakaan terjadi
harus dilakukan pendokumentasian oleh atasan dan dilaporkan ke unit kesehatan kerja dan
panitia infeksi nosokomial secepatnya, agar dapat dilakukan tindakan selanjutnya.
Pajanan darah atau cairan tubuh dapat terjadi melalui:
• Parenteral, berupa tusukan, luka dan lain-lain.
• Percikan pada mukosa mata, hidung atau mulut.
• Percikan pada kulit yang tidak utuh (pecah-pecah, lecet atau eksematosa)
Setiap kecelakaan karena benda tajam atau pajanan memberikan risiko terkena infeksi HIV
kepada petugas kesehatan. Risiko tersebut berupa perlukaan yang menembus kulit, seperti:
tusukan jarum, luka iris, kontak dengan lapisan mukosa atau kulit yang tidak utuh (pada saat
terjadi pajanan kulit dalam kondisi luka, pecah, lecet, atau sedang terserang dermatitis),
pajanan darah, atau cairan tubuh yang lain pada kulit yang utuh dengan lama kontak yang
panjang selama beberapa menit atau lebih.
POPULASI SENTINEL
LINK ANONYMOUS
SAMPEL BIOLOGIS
ENTRI DATA FORM : SS 01 & SS 02 (DATA TE RISI LENGKAP)
(EXCELL)
- REKAP LAPORAN
S
LAPORAN I
(HA-KAB/KOTA-11.A) H
A
LAPORAN
UMPAN BALIK
Setelah formulir terisi, maka data sudah siap untuk diinput kedalam SIHA online dengan
alamat web: www.siha.depkes.go.id
4.2.1. Login
4.2.1.sebagai Kabupaten
Login sebagai Kabupaten
Login sebagai kabupaten dengan username kode kabupaten dan password (sudah
Login sebagai kabupaten dengan username kode kabupaten dan password (sudah ditentukan
ditentukan
4.2.1. Login
oleh oleh Subdit
sebagai
Subdit AIDS AIDS &
Kabupaten
& PMS, PMS, Kementerian
Kementerian Kesehatan
Kesehatan RI). RI).
Login sebagai kabupaten dengan username kode kabupaten dan password (sudah
4.2.2. Menambahkan/Edit Lokasi
ditentukan oleh Subdit AIDS Survei
& PMS, Kementerian Kesehatan RI).
4.2.2.
Pilih Menambahkan/Edit Lokasipilih
menu master , kemudian Survei
lokasi sero surveilans, hingga muncul tampilan
4.2.2. seperti
Menambahkan/Edit
berikut: Lokasi Survei
• Pilih menu master , kemudian pilih lokasi sero surveilans, hingga muncul tampilan
Pilih menu berikut:
seperti master , kemudian pilih lokasi sero surveilans, hingga muncul tampilan
seperti berikut:
74
74
Lalu, klik add pada sudut kiri bawah, hingga muncul tampilan seperti berikut:
Lalu, klik add pada sudut kiri bawah, hingga muncul tampilan seperti berikut:
• Lalu, klik add pada sudut kiri bawah, hingga muncul tampilan seperti berikut:
Isikan
Isikan: :
• Isikan :
-- IDIDLokasi:
Lokasi: isikan
isikan kodekode PP/KK/2
PP/KK/2 digitlokasi
digit inisial inisial lokasi
contoh: contoh: 7501SM
7501SM
- IDoLokasi:
75 isikan
: kode
Provinsi PP/KK/2 digit inisial lokasi contoh: 7501SM
Gorontalo
o 75 : Provinsi Gorontalo
o o75 01: Provinsi Gorontalo
: Kabupaten Boalemo
o 01 : Kabupaten Boalemo
o o01 SM: Kabupaten Boalemo
: Inisial Lokasi Sentinel “Sariput Merah”
- o Piliho SM : Inisial Lokasi Sentinel “Sariput Merah”
SM Provinsi
: Inisial Lokasi Sentinel “Sariput Merah”
--- Pilih
Pilih
Pilih Provinsi
Kabupaten
Provinsi
-- Tuliskan
Pilih Kabupaten
Nama Lokasi
- Pilih Kabupaten
Klik add pada sudut
-- Tuliskan
Tuliskan Nama kiri Lokasi
bawah.
Nama Lokasi
• Klik
Klik add
addpadapadasudutsudutkirikiri bawah.
bawah.
4.2.3. Mengisi
Ulangi Data Dasar Lokasi
langkah tersebutSurvei
diatas untuk setiap lokasi.
• Pilih
Ulangi langkah
menu form,tersebut
pilih Formdiatas untuk setiap
Sero Sentinel lokasi.
HIV dan Sifilis Add
4.2.3. Mengisi
4.2.3. MengisiData
Data Dasar
DasarLokasi Survei
Lokasi Survei
• Pilih
Pilihmenu
menuform, pilih
form, Form
pilih SeroSero
Form Sentinel HIV dan
Sentinel HIVSifilis
danAddSifilis Add
Pilih Tambah Data Individu, hingga muncul tampilan seperti berikut:
• Pilih
Pilih Tambah
TambahData Individu,
Data hinggahingga
Individu, muncul muncul
tampilan seperti
tampilanberikut:
seperti berikut:
Pilih
PilihTambah
Tambah Data
Data Individu,
Individu, hingga
hinggamuncul
muncultampilan seperti
tampilan berikut:
seperti berikut:
76
76
68 Petunjuk Teknis Surveilans Sentinel HIV 76
76
• Entri data sebanyak sampel yang telah diambil.
Entri data
Entri sebanyak
data sampel
sebanyak yang
sampel telah
yang telahdiambil.
diambil.
• Eksport
Eksport
Eksport data
data
data individu
individu kedalam
kedalam
individu kedalamformatformat
formatMS MSExcel
MSExcel
Excel pilihExport
pilih pilih Excel,
Export Export Excel,
Excel, lalu
lalu lalufile
simpan
simpan simpan file
file
Excel.
Excel.
Excel.
77
77
Petunjuk Teknis Surveilans Sentinel HIV 69
• Pilih
Pilih Lembar
PilihLembar
1, sehingga muncul
Lembar1,1,sehingga
sehinggamuncul
tampilanberikut:
muncultampilan
tampilanseperti
seperti berikut:
seperti berikut:
• PIlih
PIlihExcel,
PIlih Excel,
Excel, untuk
untuk
untuk menghasilkan
menghasilkan
menghasilkanlaporan laporan
laporanlembar lembar
lembar11 di
di Ms 1 sehingga
Ms Excel,
Excel, di Ms Excel,
sehingga munculsehingga
muncul tampilan muncul
seperti
sepertiberikut:
tampilan seperti berikut:
berikut:
78
78
70 Petunjuk Teknis Surveilans Sentinel HIV
• PIlih Lembar
PIlih Lembar 2, sehingga
2, sehingga muncul
muncul tampilan
tampilan seperti berikut:
seperti berikut:
PIlih Lembar 2, sehingga muncul tampilan seperti berikut:
• PIlih
PIlih Excel,
Excel,untuk menghasilkan
untuk laporan lembar
menghasilkan 2 dilembar
laporan Ms Excel,2sehingga
di Ms muncul
Excel, tampilan
sehingga muncul
seperti
tampilan berikut:
PIlih Excel, untuk menghasilkan laporan lembar 2 di Ms Excel, sehingga muncul tampilan
seperti berikut:
seperti berikut:
79
79
Petunjuk Teknis Surveilans Sentinel HIV 71
4.3. Manajemen Data Perilaku
Manajemen data adalah suatu proses kegiatan mengubah data yang telah terkumpul menjadi
suatu bentuk yang siap untuk dianalisis. Data perilaku dalam SSH ini adalah data hasil
wawancara terstruktur terhadap responden dengan alat bantu kuesioner.
Hasil pengkodean baik terhadap pertanyaan ataupun jawaban, sebaiknya dicatat dalam buku/
tabel kode untuk memudahkan dalam proses analisis data.
No. Kode
No. Variabel Keterangan
Pertanyaan Jawaban
1. Barcode - - Nomor barcode
2. B1r1 101 - Provinsi
Tingkat prevalensi HIV dihitung dari jumlah tes HIV positif dibagi dengan jumlah sampel
yang dites. Sementara untuk tingkat prevalensi Sifilis dihitung dari jumlah tes Sifilis positif
dibagi dengan jumlah sampel yang dites. Confidence interval (CI) atau rentang keyakinan
dihitung untuk memperkirakan batas-batas tingkat prevalensi minimal dan maksimal yang
mungkin ada pada populasi sumber dari sampel, sesuai dengan tingkat keyakinan statistik
tertentu (misalnya 95% atau 99%). Formula untuk menghitung confidence interval bisa dilihat
pada Lampiran 10. Cara ini harus dipakai untuk menafsirkan setiap perubahan prevalensi
berdasarkan waktu. Confidence interval akan menentukan tingkat keyakinan.
Untuk SSH, tingkat keyakinan ini harus ditentukan sekurang-kurangnya 95% pada setiap
perhitungan prevalensi, misalnya suatu survei memberi perkiraan dimana rentang tingkat
prevalensi di populasi sumber, antara 1 sampai 9% dengan tingkat keyakinan 95%. Dengan
kata lain, 95% kita meyakini bahwa tingkat prevalensi yang sebenarnya di populasi sumber
b. Tabel multiple-way, yaitu tabel yang terdiri atas dua atau lebih kategori/karakteristik data
yang relevan.
Contoh:
Tabel 4.5.2 Rerata Jumlah Pelanggan WPSL dalam Seminggu Terakhir Menurut Kelompok
Umur, Surveilans Sentinel di Kota Jakarta Pusat Tahun 2014
40 35
30 30
30
20
20 15 15
10 5
0
Jalan Matraman Kramat Jati
25
20 20.49 20.83
18.55
15 15.76
12.43
10
0
2010 2011 2012 2013 2014
Tahun
15% 15%
50%
120,000
semua Provinsi, 2012
Estimasi kasus Odha
100,000
80,000
60,000
40,000
20,000
0
0 100000 200000 300000 400000 500000
Produk Domestik Regional Bruto di semua provinsi, 2010
Umpan balik dan diseminasi informasi hasil SSH dikemas dalam bentuk Laporan Surveilans
Sentinel HIV.
5.2. Sistematika
Sistematika penulisan laporan sebaiknya disusun secara teratur, sehingga dapat dengan
mudah untuk dipahami. Urutan/sistematika laporan, antara lain sebagai berikut:
Ringkasan Eksekutif
I. Pendahuluan
II. Gambaran umum
III. Hasil kegiatan
IV. Kesimpulan
Ringkasan Eksekutif
Berisikan uraian singkat tentang :
1. Kegiatan surveilans sentinel HIV dan Sifilis.
2. Tujuan dari kegiatan surveilans sentinel HIV dan Sifilis.
3. Sasaran kegiatan surveilans sentinel HIV dan Sifilis.
4. Hasil kegiatan surveilans sentinel HIV dan Sifilis.
5. Interpretasi hasil kegiatan dan tindak lanjut yang diperlukan.
IV. Kesimpulan
Proses penarikan kesimpulan merupakan suatu hasil transformasi berdasarkan hasil analisis
dan bahasan yang telah dilakukan. Kesimpulan dimaksudkan untuk menjawab tujuan
dilaksanakannya kegiatan surveilans sentinel HIV dan Sifilis.
6.1 Monitoring
Monitoring merupakan pengawasan rutin terhadap informasi penting dari kegiatan SSH yang
sedang dilaksanakan dan hasil-hasil program yang harus dicapai. Pada pelaksanaan SSH,
monitoring dilakukan melalui sistem pencatatan dan pelaporan. Kegiatan ini dilaksanakan
oleh petugas dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Dinas Kesehatan Provinsi, Laboratorium
(BLK/BBLK/Labkesda/ laboratorium lain yang ditunjuk), Subdit AIDS & PMS, dan instansi lain
yang terlibat. Bila terdapat kesalahan dalam pelaksanaan kegiatan pencatatan dan pelaporan,
maka dapat dilakukan pemantauan dan pembinan teknis secara berjenjang. Direktorat
P2ML Subdit AIDS& PMS akan melakukan pembinaan teknis terhahap Dinkes Provinsi, dan
Dinkes Provinsi akan melakukan hal yang sama terhadap Dinkes Kabupaten/Kota. Sementara,
Direktorat Laboratorium Kesehatan bertanggung jawab memantau kegiatan pemeriksaan
spesimen yang dilakukan oleh BLK/BBLK/ Labkesda/laboratorium lain yang ditunjuk.
Indikator yang digunakan untuk mengukur kegiatan SSH adalah:
1. Indikator Proses:
• Semua kegiatan yang tercantum pada petunjuk teknis harus dimasukkan kedalam daftar
tilik pada saat supervisi, dan menjadi indikator proses.
2. Indikator Output:
• Pencapaian populasi sentinel sesuai rencana berdasarkan sasaran dan lokasi.
• Ketepatan waktu pelaksanaan kegiatan.
• Ketepatan waktu pelaporan hasil kegiatan.
6.2. Evaluasi
Biasanya evaluasi program dilakukan pada akhir suatu kegiatan, akan tetapi karena SSH
merupakan kegiatan yang berkesinambungan, maka evaluasi diadakan pada setiap akhir
tahun anggaran, bersamaan dengan penyusunan rencana aksi tahun berikutnya.
Evaluasi kegiatan SSH dilakukan pada tahap input, proses pelaksanaan, dan output.
1. Tahap Input
Pemegang program HIV dari semua tingkat admisnistratif perlu mengevaluasi berbagai
kebutuhan. Petugas tersebut perlu melaksanakan kerangka sampel yang benar dan
pelaksanaan pemetaan lokasi sentinel. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah jumlah
petugas kesehatan yang bermutu, materi dan peralatan, serta biaya yang dibutuhkan
dalam pelaksanaan lapangan. Selain itu, perlu diantisipasi masalah-masalah yang mungkin
timbul dalam pelaksanaan di lapangan.
3. Tahap Output
Evaluasi output mencerminkan evaluasi terhadap kegunaan data, kualitas data, dan cakupan
SSH. Evaluasi terhadap kegunaan hasil surveilans dilakukan dengan mengintrepretasikan
tren/kecenderungan prevelans HIV pada populasi sentinel yang diamati oleh setiap tingkat
administrasi. Sementara, evaluasi terhadap kualitas data SSH dilakukan untuk mengetahui
seberapa valid data yang dihasilkan dari kegiatan SSH tersebut, namun evaluasi tahap ini
lebih dititikberatkan pada proses pelaksanaan kegiatan.
Evaluasi menyeluruh terhadap sistem surveilans ini meliputi hal-hal yang menghambat
pelaksanaan SSH yang mencakup 10 aspek evaluasi sistem, yaitu:
1. Sensitivitas
• Proporsi penderita yang teridentifikasi sebagai kasus.
• Penting untuk mendapatkan gambaran tren/kecenderungan dan besaran masalah yang
tepat.
• Ketepatan teknik skrining dan diagnostik, alat tes dan bahan reagensia, serta instrumen
pengumpulan data sangat mempengaruhi sensitivitas.
2. Ketepatan waktu
• Terkait dengan pemenuhan jadwal pelaksanaan dari setiap simpul/rantai kegiatan
surveilans.
• Informasi disebarkan secepat mungkin, sehingga dapat ditindaklanjuti dengan tepat
waktu.
3. Keterwakilan (Representativeness)
• Kasus yang dilaporkan tidak berbeda dengan kasus yang tidak dilaporkan.
• Kegagalan untuk mendapatkan kepercayaan atau akses ke seluruh lapisan populasi kunci,
serta adanya stigma dan diskriminasi akan mengakibatkan hanya sebagian populasi
yang akan berpartisipasi, sehingga terjadi underreporting, yang dapat mengakibatkan
hasilnya tidak dapat mewakili.
4. Nilai prediksi positif
• Proprosi kasus yang benar-benar sakit.
• Nilai prediksi positif yang tinggi merupakan indikator yang penting untuk efisiensi.
Badan Pusat Statistik dan Departemen Kesehatan (2007). Situasi Perilaku Berisiko dan
Prevalensi HIV di Tanah Papua 2006. Hasil STHP Tahun 2006. Jakarta: BPS & Departemen
Kesehatan, Ditjen PP & PL.
Departemen Kesehatan RI (2006). Pedoman Nasional Surveilans Sentinel HIV: Surveilans HIV
Generasi Kedua. Jakarta: Ditjen PP&PL, Departemen Kesehatan RI.
Departemen Kesehatan RI (2009). Analisis Kecenderungan Perilaku Berisiko Terhadap HIV di
Indonesia. Laporan Survei Terpadu Biologi dan Perilaku Tahun 2007. Jakarta: Subdit HIV/PMS
Depkes.
Ditjen PP&PL, Kementerian Kesehatan RI (2013). Laporan Situasi Perkembangan HIV dan
AIDS di Indonesia Tahun 2013, Jakarta: Ditjen PP&PL, Kementerian Kesehatan RI.
Ditjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Kementerian Kesehatan RI (2011).
Survei Terpadu Biologis dan Perilaku (Tahun 2009), Jakarta: Ditjen PP&PL, Kementerian
Kesehatan RI.
Fairchild, AL and Bayer, R (2012). Unlinked Anonymous Testing for HIV in Developing Countries:
A New Ethical Consensus. Public Health Reports, 127: 115-118
Kementerian Kesehatan RI (2014.a). Estimasi dan Proyeksi HIV/AIDS di Indonesia Tahun 2011-
2016. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Kementerian Kesehatan RI (2014.b). Estimasi Jumlah Populasi Kunci Terdampak HIV Tahun
2012. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Kementerian Kesehatan RI, (2013.a). Modul Metode Pengambilan Sampel Surveilens Sentinel.
Jakarta: Ditjen PP&PL, Kementerian Kesehatan RI.
Kementerian Kesehatan RI, (2013.b). Pedoman Umum. STBP pada Populasi Risiko Tinggi
Tahun 2013. Jakarta: Ditjen PP&PL, Kementerian Kesehatan RI.
Kementerian Kesehatan RI, (2013.c). STBP pada kelompok Berisiko Tahun 2013 (Slide
Presentasi)
Kementerian Kesehatan RI, (2013.d). Survei Terpadu Biologi dan Perilaku (STBP) di Populasi
Umum di Tanah Papua 2013, Jakarta (Slide Presentasi)
Kementerian Kesehatan RI, Ditjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (2011).
STBP 2011. Surveilans Terpadu Biologis dan Perilaku. Jakarta: Ditjen PP&PL, Kementerian
Kesehatan RI.
Keputusan Meteri Kesehatan 241/MENKES/SK/IV/2006 tentang Standar Pelayanan
Laboratorium Kesehatan Pemeriksa HIV dan Infeksi Oportunistik.
DAFTAR
Lampiran 1. LAMPIRAN
Tahapan Pelaksanaan Pengambilan Sampel TLS (Time Location
Sampling)
1. Lampiran 1. Tahapan
Tahap Persiapan TLS Pelaksanaan Pengambilan Sampel TLS (Time Location Sampling)
1. Tahap Persiapan
Sebelum melakukan TLS
pemilihan sampel lokasi dengan metode TLS ini, perlu dilakukan listing
lokasi, kemudian
Sebelum baru pemilihan
melakukan bisa ditentukan
sampelbeberapa slot waktu.
lokasi dengan Setelah
metode TLSmelakukan
ini, perlu listing lokasilisting
dilakukan dan
lokasi, kemudian
penentuan baru(misalnya
slot-waktu bisa ditentukan beberapa
per 2 jam), langkahslot waktu. Setelah
selanjutnya adalah: melakukan listing lokasi
dan penentuan slot-waktu (misalnya per 2 jam), langkah selanjutnya adalah:
Langkah 1: Menyusun lembar kerja sebagai dasar penarikan sampel lokasi seperti berikut:
Langkah 1: Menyusun lembar kerja sebagai dasar penarikan sampel lokasi seperti berikut:
Slot waktu
Lokasi
Lokasi
10:00 - 12:00 12:00 - Slot
14:00waktu 16:00 - 18:00 18:00 - 20:00
10:00 - 12:00 12:00 - 14:00 16:00 - 18:00 18:00 - 20:00
A
A B
B C
C D
D E
E
Langkah 2: Berikan tanda contreng () untuk lokasi dimana slot waktu yang ditentukan yang
bersesuaian dengan hasil listing lokasi-waktu dan tanda strip (–) untuk yang tidak ada, seperti
Langkah 2: Berikan tanda contreng () untuk lokasi dimana slot waktu yang ditentukan
berikut:
yang bersesuaian dengan hasil listing lokasi-waktu dan tanda strip (–) untuk yang tidak ada,
seperti berikut: Slot waktu
Lokasi
10:00 - 12:00 12:00 - Slot
14:00waktu 16:00 - 18:00 18:00 - 20:00
Lokasi
A 10:00 - 12:00– 12:00 - 14:00
16:00 - 18:00
18:00
- 20:00
A –
B –
B –
C
C
D D – – –– ––
E E – – – –
Langkah 3: Berikan
Langkah 3: nomor urut
Berikan nomor urut untuk
untuk tanda
tanda contreng
contreng (),
(), nomor
nomor urut
urut ini
ini akan
akan digunakan
digunakan
sebagai dasar pengambilan sampel lokasi-waktu secara acak.
sebagai dasar pengambilan sampel lokasi-waktu secara acak.
Slot waktu
Lokasi
12:00 - 14:00 16:00 - 18:00 18:00 - 20:00 10:00 - 12:00
A 1 4 7 –
B 2 – 8 11
C 3 5 9 12
D – – – 13
E – 6 10 –
Petunjuk Teknis Surveilans Sentinel HIV 91
98
ditentukan secara acak (misalnya dengan bantuan Tabel Angka Rand
Lingkari cek yang nomornya bersesuaian dengan angka random da
Langkah 4: Lakukan pemilihan sampel lokasi-waktu untukLangkah setiap slot 4: Lakukan
waktu yang pemilihan
sudah sampel lokasi-waktu untuk
menjadi sampel untuk slot waktu tersebut. Misalnya, angka random y
ditentukan secara acak (misalnya dengan bantuan Tabel Angkaditentukan Random). secara acak (misalnya dengan bantuan Tabel Angk
Langkah
Langkah 4: 4: Lakukan
Lakukan pemilihansampel
pemilihan sampellokasi-waktu
lokasi-waktu
dan untuksetiap
13 untuk masing-masing
untuk setiapslotslotwaktu
slot waktu
waktu yangsudah
(asumsinya
yang sudah
hanya ada 1 tim),
Lingkari cek yang nomornya bersesuaian dengan angka Lingkari
random dan cek yang nomornya
lokasinya akan bersesuaian
terpilih dengan angka rand
ditentukan
ditentukan secara
secara acak(misalnya
acak (misalnyadengan
denganmendatangi
bantuan Tabel
bantuan Tabel Angka
lokasi Random).
A untuk
Angka slot waktu antara jam 10:00-12:00, loka
Random).
menjadi sampel untuk slot waktu tersebut. Misalnya, angka random menjadi sampel
yang untuk
terpilih slot 1,
adalah waktu
5, 7, tersebut. Misalnya, angka ran
Lingkari cek yang nomornya bersesuaian dengan
antara jam angka random
12:00-14:00, danA lokasinya
lokasi lagi pada jam akan terpilih dan lokasi
16:00-18:00,
Lingkari
dan 13 untuk cek yang slot
masing-masing nomornya bersesuaian
waktu (asumsinya dengan
hanya adadan1 angka random
13 untuk
tim), sehingga dan
masing-masing
tim lokasinya
survei akan (asumsinya
slot waktu
harus terpilih hanya ada
menjadi sampel untuk slot waktu tersebut. Misalnya,
pukul angka random
18:00-20:00. Pemilihan yang terpilih
sampel adalah 1, 5,
lokasi-waktu 7,
mendatangi menjadi
lokasi Asampel
untuk untuk slot waktu
slot waktu antara tersebut. Misalnya,
jam 10:00-12:00, angka
mendatangi
lokasi random yang
lokasi rentang
C dalam A untuk terpilih
slot waktu
waktu adalah
antara1,dengan cara yan
5,jam 10:00-12:0
dan 13 untuk masing-masing slot waktu (asumsinya hanya ada 1 tim), sehingga tim survei harus
antara jam7,12:00-14:00,
dan 13 untuk masing-masing
lokasi A lagi pada jamslot waktuSETIAP
16:00-18:00,
HARI sampai
(asumsinya
danantara hanya
lokasijam
D untuk
target
ada sampel
slot1waktu
12:00-14:00, tim), terpenuhi.tim survei
sehingga
lokasi A lagi pada jam 16:00-18:00, dan
antara
mendatangi
harus mendatangi lokasi A
lokasiuntuk
A slot
untuk waktu
slot antara
waktu jam
antara 10:00-12:00,
jam 10:00-12:00, lokasi C
lokasidalam
C rentang
dalam waktu
rentang
pukul 18:00-20:00. Pemilihan sampel lokasi-waktu dengan cara pukul 18:00-20:00.
yang sama HARUS Pemilihan
dilakukan sampel lokasi-waktu dengan ca
antara
waktu jam
antara 12:00-14:00, lokasi A lagi pada jam 16:00-18:00, dan lokasi D untuk slot waktu antara
SETIAP HARI sampai targetjam 12:00-14:00,
sampel terpenuhi.lokasi A lagi pada jam HARI
SETIAP 16:00-18:00, dan sampel
sampai target lokasi D untuk slot
terpenuhi. Slot waktu
pukulantara
waktu 18:00-20:00. Pemilihan sampel
pukul 18:00-20:00. Pemilihan Lokasidengan
lokasi-waktu
sampel cara yang
lokasi-waktu dengansama caraHARUS yangdilakukan
sama 18:00 - 20:
12:00 - 14:00 16:00 - 18:00
SETIAP HARI sampai target sampel terpenuhi.
HARUS dilakukan SETIAP HARI sampai target sampel terpenuhi.
Slot waktu A 1 4 Slot 7
wakt
Lokasi Lokasi
12:00 - 14:00 16:00 - 18:00 18:00B- 20:00Slot waktu10:00 -2 12:00 - 14:00 –16:00 - 18:00 818:
12:00
Lokasi
A 1 4
12:00 - 14:00 7
16:00 - 18:00
C A 18:00 - 20:00 –3 110:00 - 12:00
5 4 9
B A 2 1 – 48
D B 7 – 2 – – – –
C B 3 25 – 9
E C 8 12– 3 6 5 10
D C – 3 – 5 – D 9 13 – 12 –
Langkah 5: Setelah sampel lokasi-waktu selesai dipilih, selan
E D – – 6 –10 E – – – 13 6
menuangkan lokasi-waktu tersebut kedalam Daftar Sampel TLS. Da
E – 6
saat pencacahan sampel. 10 –
Langkah 5: Setelah sampel lokasi-waktu selesai dipilih,Langkah selanjutnya5: Setelahpengawas sampel
haruslokasi-waktu selesai dipilih,
menuangkan lokasi-waktu tersebut kedalam Daftar Sampel Catatan: Banyaknya
menuangkan
TLS. pemilihan
Daftar ini lokasi-waktu
harus dibawasampel
padalokasi
tersebut untuk Daftar
kedalam setiap Sampel
slot wakT
Langkah5: 5:
Langkah Setelah sampel lokasi-waktuselesai selesaidipilih,
dipilih,selanjutnya
selanjutnya pengawaspengawas harus
saat pencacahan sampel.Setelah sampel lokasi-waktu tergantung dari banyaknya
saat pencacahan tim yang ada untuk harus
sampel. setiap populasi sent
menuangkanlokasi-waktu
menuangkan lokasi-waktutersebut
tersebut kedalam
kedalam Daftar Daftar Sampel TLS. Daftar ini harus dibawa pada
yang ada hanyaSampel
2, makaTLS. Daftar
banyaknya ini harus
pemilihan dibawa
lokasi untuk setiap slot
Catatan: Banyaknya
saat pemilihan
pencacahan sampel
sampel.
pada saat pencacahan sampel. lokasi untuk setiap slotCatatan:
waktu Banyaknya
yang sudah pemilihan
ditentukan sampel lokasi untuk setiap slo
tersebut bisa bekerja secara paralel untuk rentang waktu yang bersam
tergantung dari banyaknya tim yang ada untuk setiap populasi tergantung
sentinel, dari banyaknya
misalnya jumlahtim timyang ada untuk setiap popula
Catatan:
Catatan: Banyaknya
Banyaknya pemilihan
pemilihan sampel
sampel lokasi
lokasi untuksetiap
untuk setiapslot slotwaktu
waktuyang yangsudahsudahditentukan
ditentukan
yang ada hanya 2, maka banyaknya pemilihan lokasi untuk setiap yang slotada hanya
waktu 2, maka
adalah banyaknya
2. Kedua tim pemilihan lokasi untuk setia
tergantung
tergantung daridari banyaknya
banyaknya tim yang ada2.untuk
tim yang adaTahap
untuk
setiap Pemilihan
setiap
populasi Responden
populasi
sentinel,sentinel,pada
misalnya Rancangan
misalnya
jumlah jumlah TLS
tim yang tim
tersebut bisa bekerja secara paralel untuk rentang waktu yang bersamaan. tersebut bisa bekerja secara paralel untuk rentang waktu yang b
adayang
hanyaada 2, hanya
maka banyaknya pemilihanpemilihan
2, maka banyaknya lokasi untuk
lokasisetiap
untukslot waktu
setiap adalah
slot waktu2. Kedua
adalahtim
Pada sampel lokasi-waktu terpilih, dua responden pertama yang dim
tersebut
2. Kedua tim
bisatersebut
bekerja bisa
secara paralel
bekerja untukparalel
secara rentang waktu
untuk yang bersamaan.
rentang waktu yang bersamaan.
Tahap Pemilihan Responden pada Rancangan TLS akan 2. dipilih
Tahap Pemilihan
secara acak dari Responden
mereka yang pada
adaRancangan TLS Sam
di lokasi tersebut.
ketika ada calon responden tiba di lokasi tersebut. Segera setelah pew
2.2. Tahap
Pada sampel Tahap Pemilihan
lokasi-waktu terpilih,
Pemilihan Responden
dua responden
Responden padaRancangan
pada Rancangan
pertama Pada
yang TLS
TLS sampel untuk
diminta lokasi-waktu terpilih, dua responden pertama y
berpartisipasi
wawancara, dia akan meminta calon responden yang tiba terakhir u
akan dipilih secara acak dari mereka yang ada di lokasi tersebut. akan dipilihberikutnya
Sampel secara acak daridipilih
akan mereka yang ada di lokasi tersebu
Pada sampel lokasi-waktu terpilih, dua responden
survei.pertama pertama
Demikian yang diminta
seterusnya, sampai untuk
interval berpartisipasi
waktuakanpada slot-waktu t
ketika adaPada
calonsampel
responden lokasi-waktu terpilih,
tiba di lokasi dua responden
tersebut. Segera setelah ketika yang
ada calon
pewawancara diminta untuktiba
responden
menyelesaikan berpartisipasi
di lokasi tersebut. Segera sete
akan
dipilih dipilih
secara secara
acak dari acak dari
mereka mereka
yang ada yang
di ada
lokasi
HARUS di lokasi
tersebut.
mencatat tersebut.
Sampel jumlah Sampel
berikutnya
respondenberikutnya
akan dipilih
dan akan
ketika
calon dipilih
ada
responden di lokasi
wawancara, dia akan meminta calon responden yang tiba terakhir wawancara,untuk dia akan meminta
berpartisipasi dalam calon responden yang tiba ter
ketika ada calon responden tiba di lokasi tersebut. Segera setelah
calon responden tiba di lokasi tersebut. Segera setelah pewawancara menyelesaikan wawancara,
waktu (jumlah responden pewawancara
yang menyelesaikan
berpartisipasi dalam survei dan juml
survei. Demikian seterusnya, sampai interval waktu pada slot-waktu survei.terpilih
Demikian seterusnya,
berakhir. Pengawassampai interval waktu pada slot-w
wawancara, dia akan meminta calon
dia akan meminta calon responden yang tibapemilihan responden yang
terakhir untuk tiba
sampel terakhir
berpartisipasi untuk
di suatu lokasi dalamberpartisipasi
padasurvei.
slot Demikiandalam
waktu tertentu denga
HARUS mencatat jumlah responden dan calon responden di HARUS mencatatselama
lokasi tersebut jumlahkerangka
responden dan calon responden di
survei. Demikian
seterusnya, seterusnya,
sampai interval waktusampai
padainterval waktu
slot-waktu
sebagai pada berakhir.
terpilih
berikut: slot-waktu terpilih berakhir.
Pengawas Pengawas
HARUS mencatat
waktu (jumlah responden yang berpartisipasi dalam survei dan waktujumlah(jumlah
yang responden yang berpartisipasi dalam survei da
menolak). Skema
jumlah
HARUSresponden
mencatat danjumlah
calon responden
respondendidan lokasi tersebut
calon selama di
responden kerangka waktu (jumlah
lokasi tersebut selama responden
kerangka
pemilihan yang
sampel di suatu
berpartisipasi lokasi pada
dalam survei slot waktu tertentu
danberpartisipasi
jumlah yang menolak).pemilihan
dengan 2 sampel
Skemapewawancara di
pemilihansuatu lokasi
adalah
sampel pada
di suatu
Slot waktuslot waktu tertentu
lokasi
waktu (jumlah responden yang dalam survei dan jumlah yang menolak). Skema
sebagai berikut:
pada slot waktu tertentu sebagai berikut:
pemilihan sampel di dengan 2 pewawancara
suatu lokasi pada slot adalah
waktu sebagai
tertentu berikut:
dengan 2 pewawancara adalah
sebagai berikut:
Slot waktu Slot waktu
calon responden yang ada datang berikutnya
Slot waktu
calon responden yang ada
berikutnya
datang
calon
= terpilih sebagai responden untuk
responden yang ada datang berikutnya
diwawancarai
92 calonPetunjuk
responden yang
Teknis Surveilans adaHIV datang
Sentinel berikutnya
= terpilih sebagai responden untuk
= terpilih sebagai responden untuk
99
diwawancarai = terpilih sebagai responden untuk diwawancarai
99
diwawancarai
Lampiran 2. Tahapan Pelaksanaan Pengambilan Sampel Respondent Driven
k
Sampling (RDS)
setiap slot waktu yang sudah
ka Random). 1. Lampiran
Tahap Pemilihan Seed
dom dan lokasinya akan2.terpilih
Tahapan Pelaksanaan Pengambilan Sampel Respondent Driven Sampling (RDS)
Populasi
ndom yang terpilih
1. Tahap sentinel
adalah 1, 5, 7, yang
Pemilihan Seed diberikan kupon pertama kali (selanjutnya disebut seed) adalah
a 1 tim), sehingga tim survei harus
sekitar 8 sentinel
orang. Seed
Populasi yangyang direkrutkupon
diberikan adalahpertama
orang yang
kali dapat memotivasi
(selanjutnya orang
disebut lainadalah
seed) untuk
00, lokasi C dalam
ikut rentang
dalam waktu harus mendukung tujuan program, serta dikenal baik dan diterima oleh
program,
sekitar 8 orang. Seed yang direkrut adalah orang yang dapat memotivasi orang lain untuk
n lokasi D untuk slotdalam
kalangan
ikut waktu antara sendiri.
mereka
program, harusSelain itu, usahakan
mendukung seed berasal
tujuan program, sertadari orang
dikenal dengan
baik karakteristik
dan diterima oleh
ara yang samakalangan
HARUS dilakukan
mereka sendiri. Selain itu, usahakan seed berasal dari orang dengan karakteristik
yang beragam, misalnya: umur, jenis kelamin, wilayah tempat tinggal, status sosial, status
yang beragam,
ekonomi, misalnya: umur, jenis kelamin, wilayah tempat tinggal, status sosial, status
dan sebagainya.
ekonomi, dan sebagainya.
tu Sebagai contoh untuk pelaksanaan di Kota Palembang, seed dipilih dari setiap daerah
Sebagai contoh untuk pelaksanaan di Kota Palembang, seed dipilih dari setiap daerah
tongkrongan yang tersebar di seluruh wilayah Kota Palembang. Karakteristik dari setiap seed
:00 - 20:00 tongkrongan
10:00 - 12:00yang tersebar di seluruh wilayah Kota Palembang. Karakteristik dari setiap seed
di Kota Palembang
di Kota Palembang dapat
dapat dilihat
dilihat seperti
seperti tabel
tabel berikut:
berikut:
7 –
Sebaran
Sebaran Seed
Seed di
di Kota
Kota Palembang menurut Wilayah
Palembang menurut Wilayah Tongkrongan
Tongkrongan dan
dan Karakteristik
Karakteristik
8
9 12 Jenis
Usia Status Pekerjaan
– Seed
13 kelamin
10 – < 25 th > 25 th L P Mhs/ Pelajar Pekerja Pengangguran
� IDU
1
IDU IDU IDU
1 1 1
Seed IDU IDU IDU
1 2 1 1
IDU IDU IDU
2 IDU 2 2
IDU IDU
3
2 2
IDU IDU IDU
3 3 3
IDU IDU
3 3
IDU
1
Seed IDU IDU IDU
8 1 1 1
IDU IDU
2 1 IDU IDU
IDU 1 2
2 IDU
IDU 3 IDU
3 IDU
IDU 3
3 IDU
3
3
3. Tahap
3. Penomoran dandan
Tahap Penomoran Pengkodean Kupon
Pengkodean Kupon
Kupon RDS merupakan
Kupon RDS merupakan pesan netral
pesan netralyang
yang tidak akanmemungkinkan
tidak akan memungkinkan untuk untuk
dilakukandilakukan
identifikasi pemegang
identifikasi kupon kupon
pemegang sebagai seorang
sebagai penasun,
seorang tetapi
penasun, akan
tetapi akanmerinci
merinciinformasi
informasi tentang
bagaimana menjangkau
tentang bagaimanaklinik (termasuk
menjangkau nomor telepon).
klinik (termasuk Setiap
nomor telepon). kupon
Setiap diberi
kupon diberi kode
kode 66 (enam)
(enam)
digit angka, yaitu:digit angka, yaitu:
##
## (nomor seed) (nomor seed)
# (nomor gelombang)
# (nomor
### gelombang)
(nomor urut sampel perekrut)
101
94 Petunjuk Teknis Surveilans Sentinel HIV
Sampel RDS akan diidentifikasi dengan nomor identifikasi RDS yang unik yang meliputi 9 digit,
yaitu:
• Digit 1-2 menunjukkan nomor seed dengan isian 01, 02, 03,...
• Digit 3 menunjukkan nomor gelombang perekrutan, dengan isian 0,1, 2, 3, 4,...
• Digit 4-6 menunjukkan nomor urut sampel dari perekrut.
• Digit 7-9 menunjukkan nomor urut sampel yang direkrut.
Penasun yang datang ke Drop In Center (DIC) ada kemungkinan sudah datang dan sudah
diwawancara sebelumnya, sehingga perlu dilakukan pengecekan duplikasi sampel.
Pengecekan dilakukan terhadap ciri-ciri fisiknya dengan sistem yang telah disiapkan.
Perekrut disarankan untuk menemani yang direkrut ke klinik survei, sehingga yang direkrut
percaya diri ketika mengunjungi tempat yang tidak diketahui ini. Hal ini juga akan meminimalkan
resiko perekrutan diluar dari jaringan-jaringan perorangan. Namun, beberapa dari perekrut
bisa memilih agar yang direkrut datang sendiri ke klinik survei tanpa menemaninya.
Nomor Nomor
Nomor Nomor
Nomor kupon urut urut
Tanggal kupon yang Nomor urut urut yang
yang diberikan yang yang
perekrutan ditunjukkan sampel direkrut
kepada sampel direkrut direkrut
oleh sampel 3
1 2
1 Oktober ------------ 001 010001 007 009 011
2 Oktober 010001 007 011007
2 Oktober 010001 009 011009
2 Oktober 010001 011 011011 012
3 Oktober 011011 012 012012
….
Penyeleksi akan menyambut calon responden dan akan mengecek bahwa yang direkrut belum
berpartisipasi dalam survei, membawa kupon, serta memeriksa kriteria yang memenuhi
syarat. Bila sudah sesuai, penyeleksi akan merujuk calon responden ini ke pengawas,
kemudian pengawas akan merujuk ke pewawancara yang ada.
Petugas kupon bertanggungjawab atas lalu lintas kedatangan calon peserta. Para peserta akan
disarankan untuk menelepon sebelum datang (membuat perjanjian). Mereka yang menelepon
akan diminta nomor kuponnya dan dicatat untuk waktu tertentu. Tingkat kehadiran (return
rate) akan dimonitor dalam buku perjanjian. Para peserta yang datang dengan perjanjian
106
PETUNJUK PENGISIAN SENTINEL 01
PETUNJUK PENGISIAN SENTINEL 01
FORMULIR
FORMULIR DATA DASAR
DATA DASAR Surveilans
SURVEILANS SENTINEL
SENTINEL HIV DANHIV
IMS DAN IMS
108
Petunjuk Teknis Surveilans Sentinel HIV 101
No. Variabel Cara Pengisian
WBP di Lapas Narkotika
Simple Random Sampling (SRS), Multistage Cluster
Sampling (MCS).
Penasun
Multistage Cluster Sampling (MCS), Respondent
Driven Sampling (RDS), Kombinasi MCS-RDS, Time
Location Sampling (TLS), Convenience Sampling.
LSL
Multistage Cluster Sampling (MCS), Respondent
Driven Sampling (RDS), Kombinasi MCS-RDS, Time
Location Sampling (TLS), Convenience Sampling.
TKBM dan ABK/Ppelaut/Nelayan
Simple Random Sampling (SRS), Multistage Cluster
Sampling (MCS), Time Location Sampling (TLS),
Convenience Sampling.
Laki-Laki Pengunjung Klinik IMS
Convenience Sampling
Ibu Hamil Pengunjung Klinik KIA
Convenience Sampling
109
102 Petunjuk Teknis Surveilans Sentinel HIV
2. Form SENTINEL02 – Formulir Data Individu Surveilans Sentinel HIV dan IMS
CATATAN:
113
Lampiran 6. Formulir Catatan Penerimaan Sampel Darah Vena dari Petugas Lapangan
Lampiran 6. ke
Formulir Catatan Penerimaan Sampel Darah Vena dari Petugas
Laboratorium
Lapangan ke Laboratorium
SENTINEL 04
PROVINSI :
KABUPATEN/KOTA :
NAMA PETUGAS LAPANGAN :
KELOMPOK SASARAN :
CATATAN:
SETELAH PELAKSANAAN SURVEI SELESAI SECARA KESELURUHAN, MAKA FORMULIR DISERAHKAN KE DINKES
KABUPAYEN/KOTA
114
Lampiran 7. Kartu Rujukan
Lampiran 7. Kartu Rujukan
KARTU RUJUKAN
LOGO SURVEILANS SENTINEL HIV (nama propinsi)
DINKES
TAHUN ....
Tulis id responden
atau
tempel barcode/sticker
Informasi lebih lanjut hubungi
(xxxxx) tlp (xxx)-(xxx xxx)
dimana:
dimana:
p = prevalens
p = prevalens
dimana:
dimana:z = tingkat keyakinan (1.96 kalau 95% CI, 1.65 kalau 90% CI)
z = tingkat keyakinan (1.96 kalau 95% CI, 1.65 kalau 90% CI)
p = prevalens
p
nn==prevalens
jumlah sampel
jumlah sampel
z = tingkat keyakinan (1.96 kalau 95% CI, 1.65 kalau 90% CI)
Ada z = tingkat
Adaformula
formula keyakinan
lain yang
lain yang(1.96
dipakai dalam kalau
dipakai 95%
karena CI, 1.65
confidence
dalam kalau
karena 90%
interval CI) dikalkulasi
yang
confidence lebih tepat
interval yangdan juga
dikalkulasi lebih tepat
mengandung
n = faktor
jumlah koreksi
sampel jika jumlah sampel sangat kecil atau prevalensi sangat rendah:
dan juga mengandung
n = jumlah sampel faktor koreksi jika jumlah sampel sangat kecil atau prevalensi sangat
rendah:
Ada formula lain yang dipakai dalam karena confidence interval yang dikalkulasi lebih tepat dan juga
Ada formula lain yang dipakai dalam karena confidence interval yang dikalkulasi lebih tepat dan juga
mengandung faktor koreksi jika jumlah sampel sangat kecil atau prevalensi sangat rendah:
mengandung faktor koreksi jika jumlah sampel sangat kecil atau prevalensi sangat rendah:
dimana:
n = jumlah sampel
dimana:
dimana:
dimana:z = tingkat keyakinan (1.96 kalau 95% CI, 1.65 kalau 90% CI)
n = jumlah sampel
pn==jumlah
n jumlah sampel
sampel
prevalens
z = tingkat keyakinan (1.96 kalau 95% CI, 1.65 kalau 90% CI)
zz===tingkat
q tingkat
1-p keyakinan
keyakinan (1.96
(1.96 kalau kalau
95% 95%
CI, 1.65 CI,90%
kalau 1.65
CI) kalau 90% CI)
p = prevalens
pp==prevalens
prevalens
q = 1-p trend
Chi square
qq==untuk
1-p
1-p
χ2
Chitrend atauuntuk
square “kai-kuadrat
trend kecenderungan” adalah tes statistik untuk mengukur kalau
kecenderungan
Chi square untuk trend dari tahun ke tahun yang naik atau turun signifikan secara statistik atau
prevalens
χ2square
Chi
tidak.trend
Formulaatau
untuk trend“kai-kuadrat
yang dipakai kecenderungan”
untuk kalkulasi χ2 trend adalah: adalah tes statistik untuk mengukur kalau
χ2 trend atau “kai-kuadrat kecenderungan” ke
kecenderungan prevalens dari tahun tahuntes yang naik atau
untuk turun signifikan
kalau secara statistik
χ2 trend atau “kai-kuadrat kecenderungan” adalah tes statistik untuk mengukur kalau
adalah statistik mengukur
kecenderungan
atau tidak. prevalens dari
Formula yang tahun ke tahun
dipakai yangkalkulasi
untuk naik atau turun
χ2 signifikan
trend secara statistik atau
adalah:
kecenderungan prevalens dari tahun ke tahun yang naik atau turun signifikan secara statistik atau
tidak. Formula yang dipakai untuk kalkulasi χ2 trend adalah:
tidak. Formula yang dipakai untuk kalkulasi χ2 trend adalah:
χ2 trend harus minimal 3.84 supaya signifikan secara statistik (P < 0.05). Kalau χ2 trend kurang dari
3.84 (P > 0.05) berarti kecenderungan tidak signifikan secara statistik, walupun garis dalam grafik
naik atau turun.
χ2 trend harus minimal 3.84 supaya signifikan secara statistik (P < 0.05). Kalau χ2 trend kurang dari
χ2 trend harus minimal 3.84 supaya signifikan secara statistik (P < 0.05). Kalau χ2 trend kurang dari
χ2 trend
3.84
3.84 harus
(P > 0.05)
(P > 0.05) minimal
berarti
berarti 3.84 supaya
kecenderungan
kecenderungan signifikan
tidak signifikan
tidak signifikan secara
secara
secara statistik
statistik,
statistik, (Pgaris
walupun
walupun < 0.05).
garis
dalamKalau
dalam grafik χ2 trend kurang
grafik
naik atau turun. 173
dari 3.84 (P
naik atau turun. > 0.05) berarti kecenderungan tidak signifikan secara statistik, walupun garis
dalam grafik naik atau turun.
173
173
Petunjuk Teknis Surveilans Sentinel HIV 109
Lampiran 9. Contoh Analisis dan Interpretasi Data
Contoh 1
Peningkatan prevalensi HIV pada kelompok LSL sejalan dengan rendahnya capaian intervensi
pencegahan
Lampiran 11.pada
Contohkelompok
Analisistersebut. Data hasil
dan Interpretasi penjangkauan kelompok LSL pada tahun
Data
2014 hanya mencapai sekitar 50 ribu orang atau 5% dari estimasi jumlah LSL di Indonesia.
Contoh 1:
Sementara itu, STBP 2011 dan 2013 menunjukkan bahwa persentase LSL yang pernah
dijangkau dalamprevalensi
Peningkatan setahunHIV terakhir hanya LSL
pada kelompok berkisar 15-30%;
sejalan dengan persentase
rendahnya capaianLSL yang mendapat
intervensi
kondom gratis dalam setahun terakhir berkisar 13-25%; pesentase LSL yang pernah
pencegahan pada kelompok tersebut. Data hasil penjangkauan kelompok LSL pada tahun 2014melakukan
hanya mencapai sekitar 50 ribu orang atau 5% dari
tes HIV dalam setahun terakhir berkisar 20-30%. estimasi jumlah LSL di Indonesia. Sementara itu,
STBP 2011 dan 2013 menunjukkan bahwa persentase LSL yang pernah dijangkau dalam setahun
Rendahnya
terakhir hanyacapaian
berkisar intervensi disebabkan
15-30%; persentase salah
LSL yang satunyakondom
mendapat karenagratis
karakteristik LSL itu sendiri,
dalam setahun
yaitu adanya LSL yang tersembunyi. Berdasarkan estimasi populasi, LSL yang tersembunyi
terakhir berkisar 13-25%; pesentase LSL yang pernah melakukan tes HIV dalam setahun terakhir
besarnya sekitar
berkisar 20-30%. 70% dari total populasi. Sehingga perlu usaha yang sungguh-sungguh
untuk Rendahnya
meningkatkan capaiancapaian
intervensiintervensi padasatunya
disebabkan salah kelompokkarenaini. Di sisi lain,
karakteristik LSL ituberdasarkan
sendiri, studi
yangadanya
yaitu dilakukan pada
LSL yang komunitas,
tersembunyi. LSL tersembunyi
Berdasarkan ini dapat
estimasi populasi, LSL yangditersembunyi
definisikanbesarnya
adalah LSL yang
memiliki
sekitar 70%risiko yangpopulasi.
dari total lebih rendah
Sehingga(low perlurisk)
usahadibandingkan dengan untuk
yang sungguh-sungguh LSL yang tidak tersembunyi.
meningkatkan
Meskipun demikian belum ada studi/penelitian yang menggambarkan besarnya perpindahan
capaian intervensi pada kelompok ini. Di sisi lain, berdasarkan studi yang dilakukan pada komunitas,
LSLtersembunyi
LSL antar duaini kelompok tersebut.adalah
dapat di definisikan OlehLSLkarena itu, dengan
yang memiliki fokus
risiko yang intervensi
lebih rendah (lowhanya
risk) terhadap
dibandingkan dengan LSL
LSL yang berisiko yang(high
tinggi tidak risk)
tersembunyi. Meskipun demikian
saja diharapkan belum ada studi/penelitian
dapat menghambat pertumbuhan atau
yang
bahkanmenggambarkan
menurunkan besarnya perpindahan
prevalensi HIV pada LSL antar dua kelompok
kelompok ini. tersebut. Oleh karena itu,
dengan fokus intervensi hanya terhadap LSL yang berisiko tinggi (high risk) saja diharapkan dapat
menghambat pertumbuhan atau bahkan menurunkan prevalensi HIV pada kelompok ini.
10.0% 9.2%
9.0%
7.9%
8.0% 7.4%
7.1% 7.0% 7.3%
7.0% 6.5%
6.1%
6.0%
4.8%
5.0%
4.0% 3.4% 3.3% 3.1% 3.2%
3.0% 2.1% 2.4%
2.0%
1.0%
0.0%
DKI Jakarta Kota Bandung Kota Surabaya Kota Makassar Kota Medan
174
Contoh 2:
Contoh 2:
Hasil estimasi di beberapa
Hasil estimasi
Contoh 2:
negara
di beberapa negara didiAsia
Asia Tenggara menunjukkan
Tenggara menunjukkan bahwabahwa prevelansi
prevelansi HIV pada HIV pada
kelompok
kelompok LSLLSLakanakan meningkat
meningkat secara signifikan
secara signifikan jika tidak
jika tidak dilakukan dilakukan
peningkatan capaianpeningkatan
program. Di capaian
Hasil estimasi di beberapa negara di Asia Tenggara menunjukkan dibahwa prevelansi HIV pada
program.
Indonesia, Di Indonesia,
angka angka
prevalensi prevalensi
LSL diperkirakan akanLSL diperkirakan
meningkat dua kaliakan meningkat
tahun dua
2020. Laporan kali
dari di tahun
kelompok LSL akan meningkat secara signifikan jika tidak dilakukan peningkatan capaian program. Di
2020. Laporan dari SSH pada kelompok populasi LSL di core sentinel (5 provinsi) sejak tahun
SSH pada kelompok populasi LSL di core sentinel (5 provinsi) sejak tahun 2012-2014 menunjukkan
Indonesia, angka
adanya peningkatan prevalensi LSL diperkirakan
prevalensiadanya
HIV (grafik akan meningkat dua
1). Sementaraprevalensi kali di
itu, prevalensi tahun
pada 2020. Laporan
kelompok dari
lainnya
2012-2014
SSH
menunjukkan
pada kelompok populasi LSL di core
peningkatan
sentinel (5 provinsi) sejak tahun
HIV (grafik
2012-2014
1). Sementara
menunjukkan
itu,
cenderung
prevalensi stabil
pada (WPS TL
kelompokdan Waria)
lainnya atau bahkan
cenderung menurun
stabil (Penasun
(WPS TL dan
dan WPS TL)
Waria) (grafik
atau 2). Hal ini menurun
bahkan
adanya peningkatan
perlu menjadi prevalensi
pertimbangan bagiHIV (grafik 1). Sementara
pengembangan intervensi itu, prevalensi
program pada kelompok
pada kelompok LSL. lainnya
(Penasun
cenderungdanstabilWPS
(WPS TL) (grafik
TL dan Waria)2). Halbahkan
atau ini perlu menjadi
menurun (Penasunpertimbangan bagi2).pengembangan
dan WPS TL) (grafik Hal ini
intervensi program
perlu menjadi pada kelompok
pertimbangan LSL. intervensi program pada kelompok LSL.
bagi pengembangan
Grafik 2. Prevalensi HIV pada
Grafik 8. Prevalensi HIVWPSL, WPSTL,
pada WPSL, Waria
WPSTL, Wariadan
dan Penasun, Tahun
Penasun, Tahun 2012
2012 - 2014
- 2014
Grafik 8. Prevalensi HIV pada WPSL, WPSTL, Waria dan Penasun, Tahun 2012 - 2014
40.0%
35.7%
35.0%
40.0%
30.0% 35.7% 28.3%
35.0% 25.1%
25.0%
30.0% 21.4% 22.1% 22.0% 28.3%
20.0% 25.1%
25.0%
21.4% 22.1% 22.0%
15.0%
20.0% 9.7% 9.2% 8.5%
10.0%
15.0%
3.5% 3.7% 3.6%
5.0% 9.7% 9.2%
10.0% 8.5%
0.0%
3.5% 3.7% 3.6%
5.0% WPSL WPSTL Waria Penasun
Contoh 3:
Contoh 3:
Tren/kecenderungan prevalensi
Contoh 3:Tren/kecenderungan prevalensiHIV
HIV pada
pada LSLLSL berdasarkan
berdasarkan lokasi,
lokasi, tahun tahun 2007-2013.
2007-2013.
menunjukkan bahwa
menunjukkan bahwa peningkatan
peningkatan prevalensi
prevalensi LSL Bandung
LSL di Jakarta, di Jakarta, Bandung
dan Surabaya danberurutan
secara Surabaya secara
Tren/kecenderungan prevalensi HIV2% pada LSL (p<0.00001,
berdasarkanOR=13.22)
berurutan
adalah 8.1%adalah
- 19.6% 8.1% - 19.6%
(p=0.00031, (p=0.00031,
OR=2.837), OR=2.837),
- 21.3% 2% -lokasi,
21.3%tahun 2007-2013.
(p<0.00001,
dan 5.6% OR=13.22)
- 22.1%
menunjukkan bahwa peningkatan prevalensi LSL di Jakarta, Bandung dan Surabaya secara berurutan
dan 5.6% - 22.1% (p<0.00001, OR 4.778).
(p<0.00001, OR 4.778).
adalah 8.1% - 19.6% (p=0.00031, OR=2.837), 2% - 21.3% (p<0.00001, OR=13.22) dan 5.6% - 22.1%
(p<0.00001, OR 4.778).
Grafik 3. Kecenderungan prevalensi HIV pada LSL Berdasarkan Lokasi, Tahun 2007-2013
25%
30%
HIV Prevalelnce %
20%
25%
%
15%
HIV Prevalelnce
20%
10%
15%
5%
10%
0%
5%
Jakarta Bandung Malang Surabaya
0%
2007 IBBS 2011 IBBS 2013 SS
Jakarta Bandung Malang Surabaya
20%
20%
Syphilis prevalence %
Syphilis prevalence %
15%
15%
10%
10%
5%5%
0%
0%
Jakarta Bandung Malang Surabaya
Jakarta Bandung Malang Surabaya
2007 IBBS 2011 IBBS 2013 SS
2007 IBBS 2011 IBBS 2013 SS
Contoh
Contoh 5: 5:
Contoh 5:
Tren/kecenderungan
Tren/kecenderungan penggunaan kondom
penggunaan kondom seksseks
terakhir dikalangan
terakhir WPS menurun
dikalangan WPSdari 74%
menurun dari 74%
di Tren/kecenderungan
tahun 2010 menjadi 70% penggunaan
di tahun 2013,kondom seks
sedangkan terakhir dikalangan
tren/kecenderungan
di tahun 2010 menjadi 70% di tahun 2013, sedangkan tren/kecenderungan penggunaan WPS menurun
penggunaan dari
kondom 74%
seminggu
di tahun terakhir
2010 dikalangan
menjadi 70% diWPS meningkat
tahun dari 41% di tahun
2013, sedangkan 2010 menjadi 43%
tren/kecenderungan di tahun 2013.
penggunaan
kondom seminggu terakhir dikalangan WPS meningkat dari 41% di tahunkondom
2010 menjadi
Penggunaan
seminggu kondom
terakhir konsisten
dikalangan WPS dikalangan
meningkat WPS
dari masih
41% disangat
tahun rendah,
2010 walaupun
menjadi 43% mengalami
di tahun 2013. rendah,
43% di tahun 2013. Penggunaan kondom konsisten dikalangan WPS masih sangat
peningkatan, peningkatannya tidak signifikan.
Penggunaan kondom konsisten dikalangan WPS masih sangat rendah, walaupun mengalami
walaupun mengalami peningkatan, peningkatannya tidak signifikan.
peningkatan, peningkatannya tidak signifikan.
Grafik 5. Tren/Kecenderungan Penggunaan Kondom
Grafik 5. Tren/Kecenderungan Penggunaan Kondom
Grafik 5. Tren/Kecenderungan Penggunaan Kondom
176
112 Petunjuk Teknis Surveilans Sentinel HIV
176
Contoh 6:
Contoh 6:
Walaupun ketersediaan kondom di lokasi mencapai 94% dan aktivitas menawarkan kondom
mencapai
Contoh 6: 82%,
Walaupun penggunaan
ketersediaan kondom
kondom secara konsisten
di lokasi mencapai masihmenawarkan
94% dan aktivitas sangat rendah (43%).
kondom Faktor
yangWalaupun
mencapai menyebabkan
82%, penggunaan WPSkondom
ketersediaan tidak diselalu
kondom secara menggunakan
konsisten
lokasi mencapai 94% dan kondom
masih sangat rendah adalah: pasangan
(43%).
aktivitas menawarkan kondom seks tidak
Faktor yang
menyebabkan
mencapai 82%,WPS
mau karena tidak
tidak
penggunaanselalu
enak menggunakan
(47%),
kondom pasangan
secara kondom adalah:
seks masih
konsisten memaksa pasangan
tidak
sangat seks
rendahpakaitidak mau
Faktorkarena
kondom
(43%). (12%),
yang pasangan
tidak
seksenak
menyebabkan (47%),
adalahWPS pasangan
pasangan seks
tetap
tidak selalu memaksa tidak
(11%), pasangan
menggunakan pakai
kondom kondom
seks (12%), seks
mengancam
adalah: pasangan pasangan
batal seks
(6%),
tidak adalah
mau dan pasangan seks
karena
pasangan
enaktetap
memberikan
tidak (11%),
(47%), uang pasangan seksmemaksa
lebihseks
pasangan banyakmengancam
(4%).tidakbatal (6%),
pakai dan pasangan
kondom (12%), seks memberikan
pasangan uang
seks adalah
lebih banyak
pasangan (4%).
tetap (11%), pasangan seks mengancam batal (6%), dan pasangan seks memberikan uang
Grafik 6. Akses WPS
lebih banyak (4%).
ke 6.
Grafik Program dan
Akses WPS ke Penggunaan KondomKondom
Program dan Penggunaan
Grafik 6. Akses WPS ke Program dan Penggunaan Kondom
Contoh 7: 7:
Contoh
Contoh 7:
Bila kita bandingkan pola frekuensi menyuntik penasun dari tahun ke tahun, menunjukan
Bila kita bandingkan pola frekuensi menyuntik penasun dari tahun ke tahun, menunjukan
adanya penurunan
Bila kita pada kelompok
bandingkan penasun menyuntik
pola frekuensi yang menyuntik setiap
penasun darihari.
tahun Tahun 2010 terdapat
ke tahun, menunjukan50%
adanya
penasun
penurunan
yang masih
pada
menyuntik
kelompok
setiap hari, yang
penasun
sedangkan
yang
di tahun
menyuntik setiap hari. Tahun 2010
adanya penurunan pada kelompok penasun menyuntik setiap2013,
hari. tinggal 23% penasun
Tahun 2010 terdapat yang
50%
terdapat
menyuntik 50%hari.
setiap penasun yang hal
Diperkirakan, masih
ini menyuntikdengan
berhubungan setiappola
hari, sedangkan
peredaran napzadisuntik
tahundan2013, tinggal
penasun yang masih menyuntik setiap hari, sedangkan di tahun 2013, tinggal 23% penasun yang
23% penasun
pola penggunaan yang menyuntik setiap hari. Diperkirakan, hal ini berhubungan dengan pola
menyuntik setiap napza lainnya dikalangan
hari. Diperkirakan, hal inipenasun.
berhubungan dengan pola peredaran napza suntik dan
peredaran napza suntik dan pola penggunaan napza lainnya dikalangan penasun.
pola penggunaan napza lainnya dikalangan penasun.
Grafik 7. Frekuensi Menyuntik dlm 1 bulan terakhir
Grafik 7. Frekuensi Menyuntik dlm 1 bulan terakhir
Grafik 7. Frekuensi Menyuntik dlm 1 bulan terakhir
60%
60% 50%
50% 46%
50% 43%
50% 40% 39% 46%
40% 43% 37%
40% 31% 39% 31%
40% 37%
30% 26%
31% 24% 31% 23%
30% 26%
20% 24% 23%
20% 10%
10%
10%
10%
0%
2010 2011 2012 2013
0% Tidak Menyuntik Menyuntik Tidak Setiap Hari Menyuntik Setiap Hari
2010 2011 2012 2013
Tidak Menyuntik Menyuntik Tidak Setiap Hari Menyuntik Setiap Hari
100 96
100 96
90
80 73
90
80 73
60 62
60 62
40
40
20 14 13
20 11 14
8 13
0 11
2010 2013 8
0 Tidak berbagi; suntik terakhir Tidak berbagi; sebulan terakhir
2010 2013
Kondom;
Tidakseks terakhir
berbagi; suntik terakhir Kondom;Tidak
seks berbagi;
sebulan terakhir
sebulan terakhir
Contoh 9:
Contoh 9:
ContohTerlihat
9: dari grafik, bahwa LSL yang sudah terjangkau program masih sangat rendah (38,7%).
Terlihat darimengendalikan
Untuk dapat grafik, bahwa LSL yang
epidemi, SRANsudah terjangkau
mentargetkan program
80% populasi masih
kunci sangatsehingga
terjangkau, rendah (38,7%).
Untuk Terlihat
dapat dari grafik, bahwa
mengendalikan LSL yangSRAN
epidemi, sudah terjangkau
mentargetkanprogram
80% masih sangat kunci
populasi rendahterjangkau,
(38,7%).
60%-nya diharapkan dapat berubah perilakunya. Salah satu peran petugas penjangkau adalah
Untuk
sehinggadapat mengendalikan
60%-nya diharapkan epidemi,
dapat keSRAN
berubah mentargetkan 80% populasi kunci terjangkau, sehingga
merujuk populasi kunci yang terjangkau layananperilakunya. Salah satuLSL
kesehatan. Dikarenakan peran
yangpetugas penjangkau
terjangkau
60%-nya
adalah
program diharapkan
merujuk
masih sangat dapatkunci
populasi
rendah, berubah
maka yangperilakunya.
akses keterjangkau Salah satu
ke layanan
layanan kesehatan peran petugas
kesehatan.
pun menjadi penjangkau adalah
Dikarenakan
lebih rendah. LSL yang
merujuk populasi
terjangkau program kunci yang sangat
masih terjangkau ke layanan
rendah, makakesehatan.
akses ke Dikarenakan LSL yang pun
layanan kesehatan terjangkau
menjadi
program masih
lebih rendah. sangat
Grafik 9. rendah,
Akses maka
Program akses
Layanan ke layanan
Kesehatankesehatan
dalam 3 pun
bulanmenjadi
terakhir lebih rendah.
Grafik 9.45%
Akses Grafik
Program Layanan
9. Akses Kesehatan
Program dalam 3 bulan
Layanan Kesehatan dalamterakhir
3 bulan terakhir
38.27%
40%
33.33%
35%
45%
30% 38.27%
40%
25% 33.33% 21.19% 21.86%
35%
20% 16.55%
30%
15%
25% 21.19% 21.86%
10%
20% 16.55%
5%
15%
0%
10% Dijangkau PO/PL Dirujuk Akses pemeriksaan Pemeriksaan anal Tes HIV
5% pemeriksaan IMS IMS
0%
Dijangkau PO/PL Dirujuk Akses pemeriksaan Pemeriksaan anal Tes HIV
pemeriksaan IMS IMS
178
Contoh
Contoh10:
10:
Jika dilihat
Jika dilihat perlokasi,
perlokasi, makamaka
aksesakses KT (Konseling
KT (Konseling dandan
Tes)Tes) di DKI
di DKI Jakarta
Jakarta danKota
dan KotaSurabaya
Surabaya
sudah
sudah cukup
cukup tinggi.
tinggi. Hal dimungkinkan dengan
Hal ini dimungkinkan dengan tersedianya
tersedianya layanan
layanan KT KT yang
yanglebih
lebihbanyak
banyak
dibandingkan dengan kota lain. Sementara di kota-kota lainnya relatif lebih rendah sehingga
dibandingkan dengan kota lain. Sementara di kota-kota lainnya relatif lebih rendah sehingga perlu
perlu mendorong
mendorong LSL untukLSL untuk
akses aksesKT
layanan layanan KT atau mendekatkan
atau mendekatkan akses KT ke akses KT kunci,
populasi ke populasi kunci,
sehingga lebih
sehingga lebih mudah
mudah diakses oleh LSL. diakses oleh LSL.
Grafik 10. Akses Layanan KT dan Menerima Hasil pada LSL Berdasarkan Kota
Grafik 10. Akses Layanan KT dan Menerima Hasil pada LSL Berdasarkan Kota
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Kota Medan Kota Kota Batam DKI Kota Kota Kota Kota Total
Pekanbaru Bandung Surabaya Denpasar Makassar
116
Lampiran 12. Contoh Laporan Biologis Surveilans Sentinel HIV (SSH)
Laporan Sero Surveilans HIV & Sifilis Lembar 1
Tahun
Provinsi
Kabupaten/Kota
Lokasi Sero Survei
SENTINEL
AD HOC
Wilayah/ Sub Populasi/ Jumlah Populasi/ HIV Sifilis
Lokasi Sentinel Sasaran Mapping Jumlah Yang Jumlah Yang Jumlah Yang Jumlah Yang
Provinsi Kabupaten/Kota Waktu Pelaksanaan Diperiksa Positif Prevalensi (%) Diperiksa Positif Prevalensi (%)
180
Lembar. 2
LAPORAN SERO SURVEILANS HIV
HIV Sifilis
Kelompok
No. Jumlah yang Jumlah % Jumlah yang Jumlah %
Umur (Tahun)
diperiksa Positif Positif diperiksa Positif Positif
1. 15-19
2. 20-24
3. 25-29
4. 30-34
5. 35-39
6. 40-44
7. 45-49
8. 50-54
9. 55+
Jumlah
________________________________________________________________________ __________
________________________________________________________________________ __________
__________________________
Tembusan :
1. Kepala Subdirektorat AIDS & PMS, Dit. P2ML, Ditjen PP & PL, Kemkes RI, Jakarta
2. Arsip
INDIKATOR INPUT
ALAT/INSTRUMEN
Jenis Reagen:
No. Reagen dan Bahan Laboratorium Apakah Tersedia? Apakah Mencukupi?
1. Reagensia anti HIV 1 1. Ya 2. Tidak 1. Ya 2. Tidak
Jenis Reagen:
2. Reagensia anti HIV 2 1. Ya 2. Tidak 1. Ya 2. Tidak
1. Reagensia anti HIV 1 1. Ya 2. Tidak 1. Ya 2. Tidak
Bahan Laboratorium:
2. Reagensia anti HIV 2 1. Ya 2. Tidak 1. Ya 2. Tidak
3. RPR/VDRL Sifilis 1. Ya 2. Tidak 1. Ya 2. Tidak
Bahan Laboratorium:
4. TP Rapid 1. Ya 2. Tidak 1. Ya 2. Tidak
3. RPR/VDRL Sifilis 1. Ya 2. Tidak 1. Ya 2. Tidak
5. Hypochlorit 0,05% 1. Ya 2. Tidak 1. Ya 2. Tidak
4. TP Rapid 1. Ya 2. Tidak 1. Ya 2. Tidak
6. NaCl 0,9% 1. Ya 2. Tidak 1. Ya 2. Tidak
5. Hypochlorit 0,05% 1. Ya 2. Tidak 1. Ya 2. Tidak
118 Petunjuk Teknis Surveilans Sentinel HIV
6. NaCl 0,9% 1. Ya 2. Tidak 1. Ya 2.183
Tidak
183
LOGISTIK
INDIKATOR PROSES
Pelaksanaan
185
120 Petunjuk Teknis Surveilans Sentinel HIV
No. Indikator Proses Ya/Tidak Keterangan
Pelaksanaan
186
Petunjuk Teknis Surveilans Sentinel HIV 121
Lampiran 12. Kuesioner Surveilans Sentinel HIV (SSH)
1. Kuesioner untuk WPS (WPS L dan WPS TL)
2. Kuesioner untuk Waria
3. Kuesioner untuk LSL
4. Kuesioner untuk Penasun
5. Kuesioner untuk WBP
Tempelstiker
disini
1. Mengetahui perilaku berisiko terhadap infeksi HIV dan Infeksi Menular Seksual
2. Mengetahui prevalensi HIV dan Infeksi Menular Seksual
3. Mengetahui akses layanan terkait infeksi HIV dan Infeksi Menular Seksual
Koordinator kegiatan ini adalah oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota _____________________, dengan
supervisi dari Dinas Kesehatan Provinsi ______________________ dan Pusat.
Saudara terpilih sebagai orang yang akan diwawancarai dalam kegiatan ini. Oleh karena itu, kami mohon
keikutsertaan Saudara dalam kegiatan ini. Keikutsertaan dalam kegiatan ini bersifat sukarela, dijamin kerahasiaannya,
dan Saudara berhak untuk keluar atau mundur kapan pun bila menginginkannya. Kami akan menghormati keputusan
tersebut.
Jika Saudara bersedia untuk ikut serta dalam kegiatan ini, maka kami akan melakukan:
1. Wawancara singkat dengan menggunakan kuesioner tentang perilaku terkait infeksi HIV. Wawancara kurang-
lebih 10 menit. Nama dan alamat Saudara tidak akan dicatat pada kuesioner. Saudara berhak untuk tidak
menjawab pada pertanyaan manapun.
2. Pengambilan darah dari pembuluh darah vena di lengan sebanyak kurang-lebih 5cc. Pengambilan darah akan
dilakukan oleh petugas kesehatan yang terlatih sehingga tidak akan terjadi efek samping yang berat. Pada saat
pengambilan darah mungkin akan terasa sedikit nyeri. Nama Saudara tidak akan dicatat pada sampel darah.
Hanya kode saja yang dicantumkan. Sehingga kerahasiaan identitas Saudara terjamin.
Darah yang diambil akan digunakan untuk pemeriksaan HIV dan Sifilis. Pemeriksaan akan dilakukan oleh
Laboratorium Kesehatan. Jika Saudara ingin mengetahui status HIV dan mendapatkan pengobatan Sifilis, Saudara dapat
mendatangi tempat layanan kesehatan terkait HIV dan IMS yang tertera pada kartu keikutsertaan kegiatan yang Saudara
terima.
Jika Saudara bersedia, maka Saudara/pewawancara akan menandatangani formulir persetujuan yang telah
disiapkan. Jika ada masalah, baik terkait ketidaknyamanan selama proses pelaksanaan kegiatan dan masalah kesehatan
yang menjadi dampak dari pengambilan darah dalam penelitian ini, Saudara dapat menghubungi pengawas dari
kabupaten/kota yaitu ______________________di No HP ___________________.
Apakah Saudara bersedia untuk ikutserta sebagai responden dalam kegiatan ini?
1. Ya Minta responden untuk membaca pernyataan ikut serta dalam kegiatan dan pewawancara
menandatangani formulir tersebut.
2. Tidak Catat pada Form SENTINEL 02 dan lanjut ke responden berikutnya.
Jelaskan alasannya:
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
Saya dengan sukarela menyetujui untuk berpartisipasi pada kegiatan ini dan memahami bahwa saya mempunyai hak
untuk menarik diri dari kegiatan ini. Saya akan diberi salinan dari formulir persetujuan yang telah ditandatangani untuk
saya simpan sebagai bukti keikutsertaan.
Tanda Tangan
Tanda Tangan Responden/Pewawancara Responden/ TANGGAL/BULAN/ TAHUN
Pewawancara
Tempelstiker
disini
106 Nomor sublokasi (jika lokasi terpilih tdk dibagi menjadi sublokasi,tuliskan 00 pd kotak utk kode
sublokasi) 106
107 Nomor urut responden (tuliskan nomor urut responden per lokasi/sublokasi) 107
Pewawancara 1
Pewawancara 2
Pengawas
302 Apa pendidikan tertinggi yang pernah Anda Tidak pernah sekolah 0
tamatkan? SD 1
SLTP 2
SLTA 3 302
Akademi/PerguruanTinggi 4
Tidak ingat 8
Tidak menjawab 9
Cerai Mati 3
304 Sebelum ini, kapan terakhir Anda tes HIV dan menerima Tahun: ________
hasilnya? Tidak pernah tes darah 0
Pernah tes namun tidak menerima hasil 7 304
Tidakingat 8
Tidak menjawab 9
305 Siapa yang melaksanakan tes darah tersebut? Tidakpernah tes darah 0
RS 1
Puskesmas 2
KlinikSwasta 3
LSM 4 305
VCT Mobile 5
Survei 6
Tidakingat 8
Tidakmenjawab 9
307 Sejak tahun berapa Anda melakukan seks dengan mendapat Tahun: _________
imbalan, baik berupa uang maupun barang? Tidak ingat 9998
Tidak menjawab 9999
307
308 Sudah berapa lama Anda melakukanseks dengan imbalan ___________ tahun
baik berupa uang maupun barang di kota ini? __________ bulan
(Diisi dalam bulan)
Tidak ingat 998 308
Tidak menjawab 999
309 Dalam seminggu terakhir, berapa kali Anda melakukan seks ____________ kali
dengan tamu/pelanggan? Tidak ada tamu/pelanggan
seminggu terakhir 00
Tidak ingat 98
309
Tidak menjawab 99
313 Dalam tiga bulan terakhir, apa sebagian besar pekerjaan Pelajar/mahasiswa 1
tamu/pelanggan Anda? TNI/POLRI 2
PNS/BUMN 3
Karyawan Swasta 4
Sopir/kernet 5
ABK/TKBM 6
313
Tukang ojek 7
Pedagang/wiraswasta 8
Buruh bangunan/pabrik 9
Lainnya ________________
315 Menurut Anda, apakah mudah bagi Anda mendapatkan Sangat sulit 1
kondom di lokasi ini? Sulit 2
Mudah 3 315
Sangat Mudah 4
Tidak menjawab 9
316 Menurut Anda, bagaimana harga kondom di lokasi ini? Sangat mahal 1
Mahal 2
Sedang (tidak mahal, tidak murah) 3
Murah 4 316
Sangat murah 5
Gratis 6
Tidak menjawab 9
317 Tiga bulan terakhir, seberapa sering Anda menerima Tidak pernah 0
informasi tentang kondom dari manajer lokasi/mami/pemilik Sekali saja 1
wisma/ pokja lokasi/ pendidik sebaya?
2-3 kali 2
4 kali atau lebih 3
317
Tidak ingat 4
Tidak menjawab 9
318 Tiga bulan terakhir, seberapa sering Anda menerima Tidak pernah 0
informasi tentang kondom dari LSM? Sekali saja 1
2-3 kali 2
4 kali atau lebih 3
318
Tidak ingat 4
Tidak menjawab 9
Tidak menjawab 9
d. TB-HIV 1 2 9 d
323 Satu bulan terakhir, apakah anda meminum antibiotika yang Ya, beli sendiri 1
anda beli sendiri untuk mencegah atau mengobati penyakit Ya, tidak beli sendiri 2
kelamin?
Tidak 3
323
Tidak menjawab 9
128 Petunjuk Teknis Surveilans Sentinel HIV
SSH-WPS
SSH WPS
RAHASIA 7/8
Blok 4. LaporanWawancara
SSH (diisisesuaidenganpengamatan
WPS di lapangan)
RAHASIA 8/8
A. Sikapdansifatresponden
E. Catatanlainnya
Tempelstiker
disini
SSH–WARIA
RAHASIA 2/8
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP)
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
Formulir persetujuan ini telah dibacakan untuk saya dan saya telah diberi kesempatan untuk bertanya tentang kegiatan
ini dan semua pertanyaan yang saya ajukan telah dijawab dengan memuaskan.
Saya dengan sukarela menyetujui untuk berpartisipasi pada kegiatan ini dan memahami bahwa saya mempunyai hak
untuk menarik diri dari kegiatan ini. Saya akan diberi salinan dari formulir persetujuan yang telah ditandatangani untuk
saya simpan sebagai bukti keikutsertaan.
Tanda Tangan
Tanda Tangan Responden/ Pewawancara Responden/ TANGGAL/BULAN/ TAHUN
Pewawancara
Saya dengan sukarela menyetujui untuk berpartisipasi pada kegiatan ini dan memahami bahwa saya mempunyai hak
untuk menarik diri dari kegiatan ini. Saya akan diberi salinan dari formulir persetujuan yang telah ditandatangani untuk
saya simpan sebagai bukti keikutsertaan.
Tanda Tangan
Tanda Tangan Responden/ Pewawancara Responden/ TANGGAL/BULAN/ TAHUN
Pewawancara
SSH–WARIA
RAHASIA 3/8
Tempelstiker
disini
101 Provinsi
101
102 Kabupaten/Kota
102
106 Nomor sublokasi (jika lokasi terpilih tdk dibagi menjadi sublokasi,tuliskan 00 pd kotak utk kode sublokasi)
106
107 Nomor urut responden (tuliskan nomor urut responden per lokasi/sublokasi)
107
Pewawancara 1
Pewawancara 2
Pengawas
SSH–WARIA
RAHASIA 4/8
302 Apa pendidikan tertinggi yang pernah Anda Tidak pernah sekolah 0
tamatkan? SD 1
SLTP 2
SLTA 3 302
Akademi/PerguruanTinggi 4
Tidak ingat 8
Tidak menjawab 9
303 Sebelum ini, kapan terakhir Anda tes HIV? Tahun: ________
Tidakpernah tes darah 0
303
Tidak ingat 8
Tidak menjawab 9
304 Siapa yang melaksanakan tes HIV tersebut? Tidakpernah tes darah 0
RS 1
Puskesmas 2
Klinik Swasta 3
LSM 4 304
VCT Mobile 5
Survei 6
Tidak ingat 8
Tidak menjawab 9
SSH–WARIA
RAHASIA 5/8
SSH–WARIA
RAHASIA 6/8
d. Tuberculosis-HIV 1 2 9
d
a. Kondom saja Ya 1
Tidak 2
a
Tidak ingat 8
Tidak menjawab 9
b. Pelicin saja Ya 1
Tidak 2
b
Tidak ingat 8
Tidak menjawab 9
i. MiRC 1 2 9
j. Dan lainnya (Sebutkan)
BlokA. 3. Sikap
Karakteristik Individu dan Data Perilaku
dan sifat responden
E. Catatan lainnya
Tempelstiker
disini
1. Mengetahui perilaku berisiko terhadap infeksi HIV dan Infeksi Menular Seksual
2. Mengetahui prevalensi HIV dan Infeksi Menular Seksual
3. Mengetahui akseslayanan terkait infeksi HIV dan Infeksi Menular Seksual
Koordinator kegiatan ini adalah oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota _____________________, dengan
supervisi dari Dinas Kesehatan Provinsi ______________________ dan Pusat.
Saudara terpilih sebagai orang yang akan diwawancarai dalam kegiatan ini. Oleh karena itu, kami mohon
keikutsertaan Saudara dalam kegiatan ini. Keikutsertaan dalam kegiatan ini bersifat sukarela, dijamin kerahasiaannya,
dan Saudara berhak untuk keluar atau mundur kapan pun bila menginginkannya. Kami akan menghormati keputusan
tersebut.
Jika Saudara bersedia untuk ikutserta dalam kegiatan ini, maka kami akan melakukan:
1. Wawancara singkat dengan menggunakan kuesioner tentang perilaku terkait infeksi HIV. Wawancara kurang-
lebih 10 menit. Nama dan alamat Saudara tidak akan dicatat pada kuesioner. Saudara berhak untuk tidak
menjawab pada pertanyaan manapun.
2. Pengambilan darah dari pembuluh darah vena dilengan sebanyak kurang-lebih 5cc. Pengambilan darah akan
dilakukan oleh petugas kesehatan yang terlatih sehingga tidak akan terjadi efek samping yang berat. Pada saat
pengambilan darah mungkin akan terasa sedikit nyeri.Nama Saudara tidak akan dicatat pada sampel darah.
Hanya kode saja yang dicantumkan. Sehingga kerahasiaan identitas Saudara terjamin.
Darah yang diambil akan digunakan untuk pemeriksaan HIV dan Sifilis. Pemeriksaan akan dilakukan oleh
Laboratorium Kesehatan. Jika Saudara ingin mengetahui status HIV dan pengobatan Sifilis, Saudara dapat mendatangi
tempat layanan kesehatan terkait HIV dan IMS yang tertera pada kartu keikutsertaan kegiatan yang Saudara terima.
Jika Saudara bersedia, maka Saudara/pewawancara akan menandatangani formulir persetujuan yang telah
disiapkan. Jika ada masalah, baik terkait ketidaknyamanan selama proses pelaksanaan kegiatan dan masalah kesehatan
yang menjadi dampak dari pengambilan darah dalam penelitian ini, Saudara dapat menghubungi pengawas dari
kabupaten/kota yaitu ______________________di No HP ___________________.
Apakah Saudara bersedia untuk ikutserta sebagai responden dalam kegiatan ini?
1. Ya Minta responden untuk membaca pernyataan ikut serta dalam kegiatan dan pewawancara
menandatangani formulir tersebut.
2. Tidak Catat pada Form SENTINEL 02 dan lanjut ke responden berikutnya.
Jelaskan alasannya:
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
Saya dengan sukarela menyetujui untuk berpartisipasi pada kegiatan ini dan memahami bahwa saya mempunyai hak
untuk menarik diri dari kegiatan ini. Saya akan diberi salinan dari formulir persetujuan yang telah ditandatangani untuk
saya simpan sebagai bukti keikutsertaan.
Tanda Tangan
Tanda Tangan Responden/ Pewawancara Responden/ TANGGAL/BULAN/ TAHUN
Pewawancara
Tempelstiker
disini
105 Nomor sublokasi (jika lokasi terpilih tdk dibagi menjadi sublokasi,tuliskan 00 pd kotak utk kode
sublokasi) 105
106 Nomor urut responden (tuliskan nomor urut responden per lokasi/sublokasi) 106
107 Seed 1
Jenis Responden
Bukan Seed 2
107
108
Nomor responden (RDS) (salin nomor dari kupon RDS)
108
Pewawancara 1
Pewawancara 2
Pengawas
302 Apa pendidikan tertinggi yang pernah Anda Tidak pernah sekolah 0
tamatkan? SD 1
SLTP 2
SLTA 3 302
Akademi/PerguruanTinggi 4
Tidak ingat 8
Tidak menjawab 9
303 Sebelum ini, kapan terakhir Anda tes HIV? Tahun: ________
Tidakpernah tes darah 0000
Tidak ingat 9998
303
a. Dianal (bottom) 1 2 9 a
b. Menganal (top) 1 2 9 b
________________
310 Pada saat terakhir melakukan seks anal Tidak Pernah Berhubungan
dengan laki-laki, apakah anda
menggunakan:
Tidak Seks dengan Laki-Laki 310
Ya Tidak Menjawab dalam Sebulan Terakhir
a. Kondom Saja 1 2 9 7
a
b. Pelicin Saja 1 2 9 7
b
Tidak menjawab 99
Tidak menjawab 9
c. Pengobatan ARV 1 2 9 c
d. Tuberculosis 1 2 9 d
Tidak menjawab 9
Blok 4.
A. Laporan Wawancara
Sikap dan sifat responden
E. Catatan lainnya
E. Catatan lainnya
Tempelstiker
disini
1. Mengetahui perilaku berisiko terhadap infeksi HIV dan Infeksi Menular Seksual
2. Mengetahui prevalensi HIV dan Infeksi Menular Seksual
3. Mengetahui akses layanan terkait infeksi HIV dan Infeksi Menular Seksual
Saudara terpilih sebagai orang yang akan diwawancarai dalam kegiatan ini. Oleh karenaitu, kami mohon
keikutsertaan Saudara dalam kegiatan ini. Keikutsertaan dalam kegiatan ini bersifat sukarela, dijamin kerahasiaannya,
dan Saudara berhak untuk keluar atau mundur kapan pun bila menginginkannya. Kami akan menghormati keputusan
tersebut.
Jika Saudara bersedia untuk ikutserta dalam kegiatan ini, maka kami akan melakukan:
1. Wawancara singkat dengan menggunakan kuesioner tentang perilaku terkait infeksi HIV. Wawancara kurang-
lebih 10 menit. Nama dan alamat Saudara tidak akan dicatat pada kuesioner. Saudara berhak untuk tidak
menjawab pada pertanyaan manapun.
2. Pengambilan darah dari pembuluh darah vena di lengan sebanyak kurang-lebih 5cc. Pengambilan darah akan
dilakukan oleh petugas kesehatan yang terlatih sehingga tidak akan terjadi efek samping yang berat. Pada saat
pengambilan darah mungkin akan terasa sedikit nyeri. Nama Saudara tidak akan dicatat pada sampel darah.
Hanya kode saja yang dicantumkan. Sehingga kerahasiaan identitas Saudara terjamin.
Darah yang diambil akan digunakan untuk pemeriksaan HIV dan Sifilis. Pemeriksaan akan dilakukan oleh
Laboratorium Kesehatan. Jika Saudara ingin mengetahui status HIV dan mendapatkan pengobatan Sifilis, Saudara dapat
mendatangi tempat layanan kesehatan terkait HIV dan IMS yang tertera pada kartu keikutsertaan kegiatan yang Saudara
terima.
Jika Saudara bersedia, maka Saudara/pewawancara akan menandatangani formulir persetujuan yang telah
disiapkan. Jika ada masalah, baik terkait ketidaknyamanan selama proses pelaksanaan kegiatan dan masalah kesehatan
yang menjadi dampak dari pengambilan darah dalam penelitian ini, Saudara dapat menghubungi pengawas dari
kabupaten/kota yaitu ______________________di No HP ___________________.
Apakah Saudara bersedia untuk ikutserta sebagai responden dalam kegiatan ini?
1. Ya Minta responden untuk membaca pernyataan ikut serta dalam kegiatan dan pewawancara
menandatangani formulir tersebut.
2. Tidak Catat pada Form Sentinel 02 dan lanjut ke responden berikutnya.
Jelaskan alasannya:
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
FORMULIR PERSETUJUAN SETELAH PENJELASAN (PSP)
Formulir persetujuan ini telah dibacakan untuk saya dan saya telah diberi kesempatan untuk bertanya tentang kegiatan
ini dan semua pertanyaan yang saya ajukan telah dijawab dengan memuaskan.
Saya dengan sukarela menyetujui untuk berpartisipasi pada kegiatan ini dan memahami bahwa saya mempunyai hak
untuk menarik diri dari kegiatan ini. Saya akan diberi salinan dari formulir persetujuan yang telah ditandatangani untuk
saya simpan sebagai bukti keikutsertaan.
Tanda Tangan
Tanda Tangan Responden/ Pewawancara Responden/ TANGGAL/BULAN/ TAHUN
Pewawancara
Saya dengan sukarela menyetujui untuk berpartisipasi pada kegiatan ini dan memahami bahwa saya mempunyai hak
untuk menarik diri dari kegiatan ini. Saya akan diberi salinan dari formulir persetujuan yang telah ditandatangani untuk
saya simpan sebagai bukti keikutsertaan.
Tanda Tangan
Tanda Tangan Responden/ Pewawancara Responden/ TANGGAL/BULAN/ TAHUN
Pewawancara
Tempelstiker
disini
105 Nomor Sublokasi (jika lokasi terpilih tdk dibagi menjadi sublokasi,tuliskan 00 pd kotak utk kode
105
sublokasi)
106 Nomor Urut Responden (tuliskan nomor urut responden per lokasi/sublokasi)
106
Laki-laki 1
107 Jenis Kelamin Responden 107
Perempuan 2
Seed 1
108 Jenis Responden 108
Bukan Seed 2
109 Nomor Responden (RDS) (salin nomor dari kupon RDS) 109
Pewawancara 1
Pewawancara 2
Pengawas
302 Apa pendidikan tertinggi yang pernah Anda Tidak pernah sekolah 0
tamatkan? SD 1
SLTP 2
SLTA 3 302
Akademi/PerguruanTinggi 4
Tidak ingat 8
Tidak menjawab 9
303 Sebelum ini, kapan terakhir Anda tes HIV? Tes HIV dan menerima hasil tahun: ________
Tidak pernah tes HIV 0
Pernah tes HIV tapi tidak menerima hasil 7 303
Tidaki ngat 8
Tidak menjawab 9
a. Heroin (Putaw)
C C Ya, disuntikan 1
Ya, tidak disuntikkan 2
Ya, disuntikan dan tidak disuntikan 3 a
Tidak pernah 4
Tidak menjawab 9
306 Sudah berapa lama Anda menggunakan ___________ tahun __________ bulan
(Diisi dalam bulan)
Napza suntik? Tidak ingat 998 306
(jika terputus, hitung tahun/bulan aktifnya Tidak menjawab 999
secara kumulatif)
307 Sudah berapa lama Anda menggunakan ___________ tahun __________ bulan
(Diisi dalam bulan)
Napza suntik di kota ini? Tidak ingat 998 307
(jika terputus, hitung tahun/bulan aktifnya Tidak menjawab 999
secara kumulatif)
312 Dalam sebulan terakhir, di mana Anda biasa Tidak menyuntik bulan ini 0
mendapatkan jarum dan alat suntik steril Petugas lapangan (LASS) 1
(baru)?
Puskesmas (LASS) 2
(Jawaban lebih dari 1)
LSM (LASS) 3
Apotik 4
312
Toko obat 5
Klinik/dokter praktek 6
Sesama penasun 7
Tidak menjawab 9
Lainnya, sebutkan __________________
(pasangan tidak tetap atau PS/Pria Pekerja Seks) Ya, menggunakan kondom 1
Tidak jawab 9
b. Pasangan seks tidak tetap bukan PS Tidak punya pasangan seks tidak tetap bukan PS 0
Tidak jawab 9
c. Pasangan seks tidak berisiko Tidak punya pasangan seks tidak berisiko 0
(pasangan tetap, bukan PS/ bukan Pria Pekerja Ya, menggunakan kondom 1
Seks)
Tidak menggunakan kondom 2
c
Tidak pernah berhubungan seks 3
Tidak jawab 9
Sering 2
Kadang-kadang 3 a
Tidak pernah pakai kondom 4
Tidak jawab 9
b. Pasangan seks tidak tetap bukan PS Tidak punya pasangan seks tidak tetap bukan PS 0
Kadang-kadang 3 b
Tidak pernah pakai kondom 4
Tidak jawab 9
c. Pasangan seks tidak berisiko Tidak punya pasangan seks tidak berisiko 0
Kadang-kadang 3 c
Tidak pernah pakai kondom 4
Tidak jawab 9
b. PTRM / Metahdone 1 2 9 b
b. IMS 1 2 9 b
d. TB (TBC) - HIV 1 2 9 d
e. PTRM / Methadone 1 2 9 e
Blok 4. LaporanWawancara
SSH–PENASUN
Blok 4. LaporanWawancara
A. Sikap dan sifat responden
RAHASIA
(diisi sesuaidenganpengamatan di lapangan) 10/10
E. Catatan lainnya
E. Catatan lainnya
Tempelstiker
disini
1. Mengetahui perilaku berisiko terhadap infeksi HIV dan Infeksi Menular Seksual
2. Mengetahui prevalensi HIV dan Infeksi Menular Seksual
3. Mengetahui akseslayanan terkait infeksi HIV dan Infeksi Menular Seksual
Koordinator kegiatan ini adalah oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota _____________________, dengan
supervisi dari Dinas Kesehatan Provinsi ______________________ dan Pusat.
Saudara terpilih sebagai orang yang akan diwawancarai dalam kegiatan ini. Oleh karena itu, kami mohon
keikutsertaan Saudara dalam kegiatan ini. Keikutsertaan dalam kegiatan ini bersifat sukarela, dijamin kerahasiaannya,
dan Saudara berhak untuk keluar atau mundur kapan pun bila menginginkannya. Kami akan menghormati keputusan
tersebut.
Jika Saudara bersedia untuk ikut serta dalam kegiatan ini, maka kami akan melakukan:
1. Wawancara singkat dengan menggunakan kuesioner tentang perilaku terkait infeksi HIV. Wawancara kurang-
lebih 10 menit. Nama dan alamat Saudara tidak akan dicatat pada kuesioner. Saudara berhak untuk tidak
menjawab pada pertanyaan manapun.
2. Pengambilan darah dari pembuluh darah vena dilengan sebanyak kurang-lebih 5cc. Pengambilan darah akan
dilakukan oleh petugas kesehatan yang terlatih sehingga tidak akan terjadi efek samping yang berat. Pada saat
pengambilan darah mungkin akan terasa sedikit nyeri. Nama Saudara tidak akan dicatat pada sampel darah.
Hanya kode saja yang dicantumkan, sehingga kerahasiaan identitas Saudara terjamin.
Darah yang diambil akan digunakan untuk pemeriksaan HIV dan Sifilis. Pemeriksaan akan dilakukan oleh
Laboratorium Kesehatan. Jika Saudara ingin mengetahui status HIV dan pengobatan Sifilis, Saudara dapat mendatangi
tempat layanan kesehatan terkait HIV dan IMS yang tertera pada kartu keikutsertaan kegiatan yang Saudara terima.
Jika Saudara bersedia, maka Saudara/pewawancara akan menandatangani formulir persetujuan yang telah
disiapkan. Jika ada masalah, baik terkait ketidaknyamanan selama proses pelaksanaan kegiatan dan masalah kesehatan
yang menjadi dampak dari pengambilan darah dalam penelitian ini, Saudara dapat menghubungi pengawas dari
kabupaten/kota yaitu ______________________di No HP ___________________.
Apakah Saudara bersedia untuk ikutserta sebagai responden dalam kegiatan ini?
1. Ya Minta responden untuk membaca pernyataan ikut serta dalam kegiatan dan pewawancara
menandatangani formulir tersebut.
2. Tidak Catat pada Form SENTINEL 02 dan lanjut ke responden berikutnya.
Jelaskan alasannya:
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
____________________________________________________________________________________________
Saya dengan sukarela menyetujui untuk berpartisipasi pada kegiatan ini dan memahami bahwa saya mempunyai hak
untuk menarik diri dari kegiatan ini. Saya akan diberi salinan dari formulir persetujuan yang telah ditandatangani untuk
saya simpan sebagai bukti keikutsertaan.
Tanda Tangan
Tanda Tangan Responden/ Pewawancara Responden/ TANGGAL/BULAN/ TAHUN
Pewawancara
Tempelstiker
disini
107 Nomor Sublokasi (jika lokasi terpilih tdk dibagi menjadi sublokasi,tuliskan 00 pd kotak untuk kode
sublokasi) 107
108[IJ1]
Nomor Urut Responden (tuliskan nomor urut responden per lokasi/sublokasi) 108
Laki-laki 1
109 Jenis Kelamin Responden
Perempuan 2
109
Pewawancara 1
Pewawancara 2
Pengawas
302 Apa pendidikan tertinggi yang pernah Anda tamatkan? Tidak pernah sekolah 0
SD 1
SLTP 2
SLTA
Akademi/PerguruanTinggi
3
4
302
Tidak ingat 8
Tidak menjawab 9
306 Siapa yang melaksanakan tes HIV tersebut? Tidak pernah tes HIV 0
RS 1
Puskesmas 2
Lab/Klinik Swasta 3
LSM 4
VCT Mobile 5 306
Survei 6
Klinik lapas 7
Tidakingat 8
Tidak menjawab 9
a. Heroin (Putaw)
C C Ya, disuntikan 1
Ya, tidak disuntikkan 2
Ya, disuntikan dan tidak disuntikan
Tidak pernah
3
4
a
Tidak menjawab 9
Tidak menjawab 9
Tidak menjawab 9
Tidak menjawab 9
Tidak menjawab 9
Tidak menjawab 9
Tidak menjawab 9
Tidak menjawab 9
Tidak menjawab 9
Tidak menjawab 9
Tidak menjawab 9
Tidak menjawab 9
Tidak menjawab 9
Tidak menjawab 9
308 Selama sebulan terakhir, berapa hari Anda menyuntik? __________ hari
(Bila tidak menyuntik dalam sebulan terakhir, tulis 0 kali) Tidak ingat
Tidak menjawab
98
99
308
310 Selama seminggu terakhir Anda menyuntik, seberapa Tidak pernah menyuntik seminggu terakhir 0
sering Anda menyuntik menggunakan jarum suntik Jarang/kadang-kadang 1
yang dipakai oleh orang lain sebelumnya atau Anda Sering 2
memberikan jarum suntik yang telah Anda pakai Selalu 3
kepada orang lain? Tidak Pernah Berbagi Jarum Suntik
Dengan Orang Lain 8
Catatan:
Tidak menjawab 9 310
Tidak pernah = frekuensi 0%
Jarang/kadang-kadang = frekuensi<50%
Sering = frekuensi antara 50-100%
Selalu = hampir atau mencapai 100%
312 Selama sebulan terakhir, berapa kali Anda Tidak Pernah Berhubungan
menggunakan kondom dan/atau pelicin dalam Seks
melakukan seks? dalam Sebulan Terakhir
312
313 Pada saat terakhir melakukan seks, apakah anda Tidak Pernah Berhubungan
menggunakan: Seks
dalam Sebulan Terakhir
313
a. Kondom Saja 1 2 9 7 a
b. Pelicin Saja 1 2 9 7 b
314 Selama sebulan terakhir, dengan berapa laki-laki Anda __________ Laki-laki
berhubungan seks anal? Tidak ingat 98
(Bila tidak melakukan seks anal dengan laki-laki, isikan 0) Tidak menjawab 99 314
315 Selama sebulan terakhir, berapa kali Anda melakukan __________ Kali
seks anal dengan laki-laki? Tidak ingat 98
(Bila tidak melakukan seks anal dengan laki-laki, isikan 0) Tidak menjawab 99 315
316 Selama sebulan terakhir, berapa kali Anda melakukan Tidak Pernah Berhubungan
hubungan seks dengan menggunakan kondom Seks dengan Laki-Laki
dan/atau pelicin? dalam Sebulan Terakhir
316
317 Pada saat terakhir melakukan seks anal dengan laki- Tidak Pernah Berhubungan
laki, apakah anda menggunakan: Seks dengan Laki-Laki
dalam Sebulan Terakhir
317
a. Kondom Saja 1 2 9 7 A
b. Pelicin Saja 1 2 9 7 B
318 Darimana Anda mendapatkan kondom dan pelicin? Tidak behubungan seks dalam sebulan
terakhir 0
LSM 1
Klinik 2
Keluarga
Dan lain-lain, sebutkan ____________
3
4
318
d. TB-HIV (Tuberculosis-HIV) 1 2 9 D
E. Catatan lainnya
E. Catatan lainnya
Sebelum mengakhiri wawancara, teliti kembali kelengkapan isian kuesioner/jawaban responden
Ucapkan terima kasih atas partisipasinya
Berikut adalah penjelasan untuk kuesioner kelompok Wanita Pekerja Seks (WPS). Penjelasan
ini berisi maksud pertanyaan, kategori jawaban, dan cara pengisian kuesioner.
WPS langsung adalah WPS yang pekerjaan utamanya sebagai pekerja seks, sedangkan WPS
tidak langsung adalah WPS yang bekerja sebagai pekerja seks, namun bukan pekerjaan
utama. Namun, bila ada WPS langsung dicacah di tempat lain selain di lokalisasi atau rumah
bordil, misalnya diskotik atau hotel tetap dikategorikan sebagai WPS langsung. Seandainya
ditemukan WPS yang pekerjaan utamanya di salon, atau panti pijat, WPS seperti ini tetap
dikategorikan sebagai WPS tidak langsung. Sebaiknya jenis WPS sudah dapat diidentifikasi
ketika melaksanakan listing.
• Informed Consent
Responden perlu diberitahukan terlebih dahulu mengenai pengisian kuesioner serta
pengambilan sampel biologis. Pewawancara perlu mendapatkan persetujuan dari calon
responden untuk mengikuti survei walaupun dalam persetujuan lisan. Pewawancara tidak
diperkenankan untuk memaksa calon responden untuk mengikuti survei.
• Penulisan jawaban
Penulisan jawaban adalah dengan melingkari jawaban terpilih dan menuliskan kode
jawaban di kolom kode jawaban. Apabila ragu atau memilih jawaban lain cukup diberi
tanda (=) di pilihan jawaban salah.
Pewawancara mengisi jawaban responden di kuesioner dengan menggunakan pensil 2B
atau pulpen dan pastikan tulisan terlihat jelas dan tidak meragukan.
• Pengelolaan Stiker
Pada halaman pertama, terdapat kotak bertuliskan “Tempelkan stiker di sini”. Stiker yang
dimaksud adalah stiker kode unik responden.
Pada responden yang diambil sampel biologisnya, maka pada kuesioner responden
tersebut, harus ditempelkan stiker kode unik responden. Stiker yang ditempelkan pada
kuesioner sama dengan stiker yang ditempelkan pada sampel biologis responden tersebut.
Stiker ditempelkan ketika wawancara dan pengambilan sampel biologis telah selesai
dilaksanakan. Hal ini penting untuk mengantisipasi apabila terjadi pergantian responden.
Pengisian data perilaku kuesioner dan sampel biologis HARUS diambil dari responden yang
sama.
Stiker harus ditempelkan dengan benar pada kotak tersedia.
1. Lokalisasi/rumah bordil
2. Jalan/taman/kuburan
3. Warung “remang-remang”
Jenis Lokasi untuk WPS L 4. Hotel/motel/cottage
Responden WPS non lokalisasi yang dicacah di warung minum/makan,
warung remang-remang atau warung di pinggir jalan/rumah makan,
maka jenis lokasi termasuk kode 2 (jalan/taman/kuburan).
1. Hotel/motel/cottage
2. Panti pijat/salon/spa
3. Karaoke/diskotik/restoran/café/bar
Jenis Lokasi untuk WPS TL Yang tidak termasuk dalam kategori café adalah warung/rumah
makan yang menggunakan tulisan café, misalnya café Inul yang hanya
menyediakan makanan dan minuman biasa. Keterangan ini disalin dari
daftar sampel lokasi.
Isikan nomor urut lokasi sesuai dengan daftar sampel lokasi, lalu
105 Nomor Lokasi
pindahkan kedalam kotak yang tersedia.
106 Nomor sublokasi Isikan nomor urut sublokasi sesuai dengan daftar sampel lokasi, lalu
Isikan nomor urut responden per lokasi/ sublokasi, lalu pindahkan
kedalam kotak yang tersedia.
Setiap responden diberikan nomor urut. Pemberian nomor responden
dimulai dari nomor satu (tulis 001) sampai dengan jumlah responden
terpilih didalam sublokasi tersebut.
Untuk sublokasi yang berbeda, dimulai kembali dari nomor 001 (satu).
107 Nomor urut responden Apabila ada sublokasi yang dikerjakan lebih dari satu pewawancara,
maka pengawas harus mengkoordinasikan pemberian nomor urut
responden dengan pewawancara agar tidak terjadi ada nomor ganda
pada sublokasi tersebut.
Rincian ini diisi setelah pencacahan selesai di suatu sublokasi/lokasi
oleh pengawas sesuai realisasi.
NO.
PERTANYAAN PEDOMAN
PERTANYAAN
201 Tanggal Wawancara Diisi tanggal wawancara dilakukan.
202 Waktu Mulai Wawancara Diisi pukul berapa wawancara dimulai.
Nama dan Kode Pewa- Diisi nama dan kode pewawancara yang melakukan wawancara dengan
203
wancara 1 kuesioner ter-sebut.
Jawaban kuesioner ini telah diperiksa kelengkapan dan konsistensinya oleh:
Diisi nama pewawancara yang melakukan wawancara dengan kuesioner
Nama
tersebut.
Diisi tanggal saat kuesioner diperiksa, baik sebelum (untuk memastikan
Pewawancara 1 lembar kuesioner lengkap) maupun setelah wawancara (untuk
Tanggal Periksa Kuesioner
memastikan kelengkapan dan konsistensi ja-waban) oleh pewawancara
yang melakukan wawancara .
Tanda Tangan Diisi tanda tangan oleh pewawancara yang melakukan wawancara.
Diisi nama pewawancara yang melakukan pemeriksaan kelengkapan
jawaban kuesioner.
Nama Diisi ketika wawancara selesai dilakukan dan dokumen diperiksa
kelengkapannya oleh pewawancara 2.
Pewawancara 2
Tanggal Periksa Kuesioner Diisi tanggal pemeriksaan kelengkapan jawaban.
Diisi tanda tangan oleh pewawancara yang melakukan pemeriksaan
Tanda Tangan
kelengkapan jawaban.
Nama Diisi nama pengawas.
Diisi tanggal oleh pengawas yang memeriksa kelengkapan dokumen,
baik sebelum (untuk memastikan lembar kuesioner lengkap) mau-pun
Pengawas Tanggal Periksa Kuesioner
setelah wawancara (untuk memastikan kelengkapan dan konsistensi
jawaban).
Tanda Tangan Diisi tanda tangan pengawas.
NO.
PERTANYAAN PEDOMAN
PERTANYAAN
Isikan tahun lahir responden pada saat wawancara, lalu pindahkan ke
dalam kotak.
Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui usia responden.
301 Tahun berapa Anda lahir?
Apabila responden tidak mengetahui tahun lahirnya dan hanya menjawab
umurnya, petugas harus menghitung umur responden (rumus umur
responden = tahun pelaksanaan survei – umur WPS).
Isikan tahun terakhir responden melakukan tes darah (HIV), lalu pindahkan
ke dalam kotak yang tersedia.
Pertanyaan ini bertujuan mengetahui apakah responden sudah
Sebelum ini, kapan
mengetahui status HIV-nya atau belum.
304 terakhir Anda tes darah
0. Jika tidak pernah tes HIV
(HIV)?
7. Pernah tes namun tidak tahu hasil
8. Jika tidak ingat
9. Jika tidak menjawab
Lingkari jawaban responden pada kode kategori, lalu pindahkan kedalam kotak.
Siapa yang melaksanakan
305 Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui apakah responden pernah menjadi
tes darah tersebut?
responden survei sebelumnya.
NO.
PERTANYAAN PEDOMAN
PERTANYAAN
A. Sikap dan sifat responden
Siapa saja yang hadir saat
B.
wawancara dilakukan?
Apakah ada pengaruh
C. Untuk menghindari bias dan melihat kekonsistensian jawaban responden,
orang ketiga?
lembar ini dapat diisi (bila perlu).
Apakah wawancara
D. dilakukan di tempat yang
terjaga kerahasiaannya
E. Catatan lain
Berikut adalah penjelasan untuk kuesioner kelompok Wanita Pekerja Seks (WPS). Penjelasan
ini berisi maksud pertanyaan, kategori jawaban, dan cara pengisian kuesioner.
STRUKTUR KUESIONER
Kuesioner ini terdiri dari kepala kuesioner dan badan kuesioner.
a. Kepala Kuesioner
Di sebelah kanan atas adalah barcode (kode responden) responden yang terdiri dari 9
(sembilan) kotak:
- 2 (dua) digit pertama merupakan kode provinsi
- 2 (dua) digit kedua merupakan kode kabupaten/kota
- 3 (tiga) digit ketiga merupakan kode kelompok risti (untuk waria kodenya 06)
- 3 (tiga) digit berikutnya merupakan nomor urut responden pada kabupaten/ kota penyelenggara
SSH.
Kode ini diisi oleh pengawas setelah proses pengumpulan data selesai pada suatu
kabupaten/kota. Pada halaman pertama, terdapat kotak untuk penempelan stiker.
b. Badan kuesioner
Terdiri dari 5 kolom:
- Kolom pertama dan kelima adalah nomor pertanyaan.
- Kolom kedua adalah pertanyaan
- Kolom ketiga adalah kolom jawaban
- Kolom keempat adalah kode pengisian jawaban.
NO.
PERTANYAAN PEDOMAN
PERTANYAAN
101 Provinsi Isikan nama dan kode provinsi sesuai dengan daftar sampel lokasi.
102 Kabupaten/Kota Isikan nama dan kode kabupaten/kota sesuai dengan daftar sampel lokasi.
Isikan nomor urut lokasi sesuai dengan daftar sampel lokasi, lalu pindahkan ke
105 Nomor Lokasi
dalam kotak yang tersedia.
Isikan nomor urut sublokasi sesuai dengan daftar sampel lokasi, lalu
106 Nomor Sublokasi
pindahkan ke dalam kotak yang tersedia.
Isikan nomor urut responden per lokasi/ sublokasi, lalu pindahkan ke
dalam kotak yang tersedia.
Setiap responden diberikan nomor urut. Pemberian nomor responden
dimulai dari nomor satu (tulis 01) sampai dengan jumlah responden
terpilih didalam sublokasi tersebut.
Untuk sublokasi yang berbeda, dimulai kembali dari nomor 01 (satu).
107 Nomor Urut Responden
Apabila ada sublokasi yang dikerjakan lebih dari satu pewawancara, maka
pengawas harus mengkoordinasikan pemberian nomor urut responden
dengan pewawancara agar tidak terjadi ada nomor ganda pada sublokasi
tersebut.
Rincian ini diisi setelah pencacahan selesai di suatu sublokasi/lokasi oleh
pengawas sesuai realisasi.
NO.
PERTANYAAN PEDOMAN
PERTANYAAN
201 Tanggal Wawancara Diisi tanggal wawancara dilakukan.
202 Waktu Mulai Wawancara Diisi pukul berapa wawancara dimulai.
Nama dan Kode Diisi nama dan kode pewawancara yang melakukan wawancara dengan
203
Pewawancara 1 kuesioner tersebut.
Tanda Tangan Diisi tanda tangan oleh pewawancara yang melakukan wawancara.
NO.
PERTANYAAN PEDOMAN
PERTANYAAN
Isikan tahun lahir responden pada saat wawancara, lalu pindahkan ke
dalam kotak.
Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui usia responden.
301 Tahun berapa Anda lahir?
Apabila responden tidak mengetahui tahun lahirnya dan hanya menjawab
umurnya, petugas harus menghitung umur responden (rumus umur
responden = tahun pelaksanaan survei – tahun lahir responden).
Lingkari jawaban responden pada kode kategori lalu pindahkan ke dalam
kotak yang tersedia.
Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahuin pendidikan terakhir responden.
0. Tidak pernah sekolah: responden sama sekali tidak pernah bersekolah.
1. SD/sederajat: responden pernah bersekolah sampai tingkat SD. Sederajat
artinya tingkat pendidikan setara dengan SD, yaitu Madrasah Ibtidaiyah.
2. SMP/sederajat: responden pernah bersekolah sampai tingkat SMP.
Apa pendidikan tertinggi
Sederajat artinya tingkat pendidikan yang setara dengan SMP. Contoh:
302 yang pernah Anda
Madrasah Tsanawiyah.
tamatkan?
3. SMA/sederajat : responden pernah bersekolah sampai tingkat SMA.
Sederajat artinya tingkat pendidikan setara dengan SMA, yaitu: Madrasah
Aliyah.
4. Akademi/universitas: responden pernah bersekolah sampai tingkat
akademi/universitas.
8. Tidak ingat: responden tidak ingat pendidikan terakhir.
9. Tidak menjawab: tidak ada satupun kata yang keluar (mohon probing lagi).
Isikan tahun terakhir responden melakukan tes darah (HIV), lalu pindahkan
Sebelum ini, kapan ke dalam kotak yang tersedia.
303
terakhir Anda tes HIV? Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui apakah responden sudah
mengetahui status HIV-nya atau belum.
Lingkari jawaban responden pada kode kategori, lalu pindahkan ke dalam
Dimana melaksanakan tes kotak yang tersedia.
304
HIV tersebut? Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui apakah responden pernah
menjadi responden survei sebelumnya.
Perilaku Berisiko Seksual
Sejak tahun berapa Anda Isikan dengan tahun pertama kali saat responden menjual seks, lalu
melakukan seks anal dengan: pindahkan ke dalam kotak.
a. Menerima imbalan baik Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui lamanya responden menjadi
berupa uang maupun waria yang menjual seks (rumus: tahun pelaksanaan survei – tahun
305 barang? pertama kali menjual seks).
b. Memberikan imbalan baik Variabel ini diperlukan untuk menghitung prevalensi HIV pada waria baru
berupa uang maupun dan proyeksi HIV AIDS.
barang kepada pria?
Dalam seminggu terakhir, Isikan dengan angka, lalu pindahkan ke dalam kotak.
berapa tamu/pelanggan Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui jumlah tamu/pelanggan
pria yang berbeda yang yang berbeda dalam seminggu terakhir yang dilayani oleh responden.
Anda layani secara seks Variabel ini diperlukan untuk perhitungan estimasi dan proyeksi HIV
anal? AIDS.
a. Tamu/pelanggan yang
308 memberi imbalan baik
berupa uang maupun
barang?
b. Tamu/pelanggan yang
tidak memberi imbalan
baik berupa uang
maupun barang?
Apakah Anda tahu tempat Lingkari jawaban responden pada kode kategori, lalu pindahkan kedalam
dimana orang bisa pergi kotak.
melakukan tes secara Pertanyaan ini bertujuan untuk mengukur tingkat pengetahuan responden
rahasia untuk mengetahui tentang tempat‐tempat untuk melakukan tes secara rahasia (hasilnya
dirinya terinfeksi HIV atau dirahasiakan, hanya responden saja yang mengetahui, kecuali responden
312
tidak? menginginkan orang lain mengetahuinya). Layanan yang dimaksud adalah
layanan Konseling dan Testing HIV.
Variabel ini diperlukan untuk mengetahui sejauh mana responden
mengetahui tentang keberadaan layanan KT, serta untuk memenuhi
indikator global.
Upaya Pencarian Pengobatan
Lingkari jawaban responden pada kode kategori, lalu pindahkan kedalam kotak.
Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui apakah dalam sebulan
Dalam sebulan terakhir, terakhir, responden pernah mengakses layanan:
apakah Anda pernah a. KT (Konseling dan Tes)
mengakses ke layanan Untuk mengetahui hasil tes HIV
berikut: b. IMS (Infeksi Menular Seksual)
313 a. KT Untuk mendapatkan pengobatan penyakit kelamin
b. IMS c. ART (Terapi Antiretroviral)
c. ART Untuk mendapatkan pengobatan ARV
d. TB-HIV d. TB-HIV
Untuk mendapatkan pengobatan TB
Apakah Anda mempunyai Lingkari jawaban responden pada kode kategori, lalu pindahkan ke dalam
315
pasangan seks tetap? kotak yang tersedia.
Pada saat Anda melakukan
hubungan seks anal
dengan pasangan tetap
Anda, apakah Anda/
pasangan tetap Anda
Lingkari jawaban responden pada kode kategori, lalu pindahkan ke dalam
316 menggunakan kondom
kotak yang tersedia.
dan/atau pelicin?
a. Terakhir kali hubungan
seks
b. Seminggu terakhir
NO.
PERTANYAAN PEDOMAN
PERTANYAAN
A. Sikap dan sifat responden
Siapa saja yang hadir saat
B.
wawancara dilakukan?
Apakah ada pengaruh Untuk menghindari bias dan melihat kekonsistensian jawaban responden,
C.
orang ketiga? lembar ini dapat diisi (bila perlu).
Apakah wawancara
D. dilakukan di tempat yang
terjaga kerahasiaannya
E. Catatan lain
Berikut adalah penjelasan untuk kuesioner kelompok Lelaki Seks Lelaki (LSL) atau gay.
Penjelasan ini berisi maksud pertanyaan, kategori jawaban, dan cara pengisian kuesioner.
Untuk meyakinkan responden yang memenuhi syarat (walaupun pada saat menghubungi
orang kunci sudah dijelaskan syarat-syarat untuk menjadi responden), sebaiknya sebelum
memulai wawancara pada saat perkenalan, ditanyakan terlebih dahulu syarat-syarat
responden.
Jenis responden ada dua: seed dan bukan seed.
1. Seed adalah LSL yang diberikan kupon pertama kali. Jumlahnya sekitar 8 orang. Seed yang
direkrut adalah orang yang dapat memotivasi orang lain untuk ikut serta dan mereka harus
memiliki jaringan social yang luas agar dapat mendukung tujuan dari survey ini. Disamping
itu, seed ini diusahakan berasal dari orang dengan karakteristik yang beragam. Karakteristik
tersebut misalnya: umur, wilayah tempat tinggal, tempat nongkrong, pekerjaan, pengguna
internet atau bukan, tertutup atau terbuka, serta tingkat pendidikan.
2. Bukan Seed adalah responden selain dari responden yang berkategori seed.
Stiker hanya diberikan/ditempelkan pada kuesioner hasil wawancara dengan responden
yang juga dilakukan tes biologis (pengambilan darah vena).
STRUKTUR KUESIONER
Kuesioner ini terdiri dari kepala kuesioner dan badan kuesioner.
a. Kepala Kuesioner
Di sebelah kanan atas adalah barcode (kode responden) responden yang terdiri dari 9
(sembilan) kotak:
- 2 (dua) digit pertama merupakan kode provinsi
- 2 (dua) digit kedua merupakan kode kabupaten/kota
- 3 (tiga) digit ketiga merupakan kode kelompok risti (untuk waria kodenya 06)
- 3 (tiga) digit berikutnya merupakan nomor urut responden pada kabupaten/ kota penyelenggara
SSH.
Kode ini diisi oleh pengawas setelah proses pengumpulan data selesai pada suatu
kabupaten/kota. Pada halaman pertama, terdapat kotak untuk penempelan stiker.
NO.
PERTANYAAN PEDOMAN
PERTANYAAN
101 Provinsi Isikan nama dan kode provinsi sesuai dengan daftar sampel lokasi.
NO.
PERTANYAAN PEDOMAN
PERTANYAAN
201 Tanggal Wawancara Diisi tanggal wawancara dilakukan.
Nama dan Kode Diisi nama dan kode pewawancara yang melakukan wawancara dengan
203
Pewawancara 1 kuesioner tersebut.
Hanya Diisi Bila Menggunakan Metode RDS (Respondent Driven Sampling)
Diisi nama pewawancara yang melakukan wawancara dengan kuesioner
Nama
tersebut.
Diisi tanggal saat kuesioner diperiksa, baik sebelum (untuk memastikan
lembar kuesioner lengkap) maupun setelah wawancara (untuk
Pewawancara 1 Tanggal Periksa Kuesioner
memastikan kelengkapan dan konsistensi jawaban) oleh pewawancara
yang melakukan wawancara.
Tanda Tangan Diisi tanda tangan oleh pewawancara yang melakukan wawancara.
NO.
PERTANYAAN PEDOMAN
PERTANYAAN
Isikan tahun lahir responden pada saat wawancara, lalu pindahkan ke
dalam kotak.
Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui usia responden.
301 Tahun berapa Anda lahir? Apabila responden tidak mengetahui tahun lahirnya dan hanya menjawab
umurnya, petugas harus menghitung umur responden (rumus umur
responden = tahun pelaksanaan survei – tahun lahir responden).
Media internet/aplikasi
sosial media apakah yang
biasanya Anda gunakan
untuk menemukan
pasangan seks laki-laki?
1. Aplikasi sosial media
khusus gay:
a. Grindr Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui jenis media internet/aplikasi
b. JackD sosial media dari responden untuk menemukan pasangan seks.
307 c. GrowlR Bila responden menjawab selain pilihan, lingkari nomor 4 dan tuliskan
d. Hornet jawabannya.
e. Manjam
f. Gay Romeo
g. Planet Romeo
2. Facebook
3. BBM
4. Lainnya, sebutkan
.....................
Selama sebulan terakhir, Isikan dengan angka, lalu pindahkan ke dalam kotak.
dengan berapa laki-laki Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui jumlah pasangan seks laki-
308
Anda berhubungan seks laki responden dalam sebulan terakhir.
anal? Variabel ini diperlukan untuk perhitungan estimasi dan proyeksi HIV AIDS.
Selama sebulan terakhir, Isikan dengan angka, lalu pindahkan ke dalam kotak.
berapa kali Anda Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui frekuensi responden
309
melakukan seks anal melakukan hubungan seks dengan laki-laki dalam sebulan terakhir.
dengan laki-laki? Variabel ini diperlukan untuk perhitungan estimasi dan proyeksi HIV AIDS.
Upaya Pencegahan Perilaku Berisiko Seksual
Pada saat terakhir
melakukan seks anal Lingkari jawaban responden pada kode kategori, lalu pindahkan kedalam
dengan laki-laki, apakah kotak.
310
anda menggunakan: Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan kondom dan/
kondom saja, pelicin saja, atau pelicin pada hubungan seks terakhir.
atau kondon dan pelicin?
Apakah Anda pernah Lingkari jawaban responden pada kode kategori, lalu pindahkan kedalam
melakukan seks anal kotak.
dengan laki-laki dengan
313 Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui apakah responden pernah
mendapat imbalan, baik
menjual seks.
berupa uang maupun
barang?
Apakah Anda pernah Lingkari jawaban responden pada kode kategori, lalu pindahkan kedalam
melakukan seks anal kotak.
dengan laki-laki dengan
314 Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui apakah responden pernah
memberi imbalan, baik
membeli seks.
berupa uang maupun
barang?
Perilaku Berisiko Penggunaan Napza Suntik
Apakah Anda pernah Lingkari jawaban responden pada kode kategori, lalu pindahkan kedalam
menggunakan napza kotak.
315
dengan cara disuntikkan Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui apakah responden pernah
dalam setahun terakhir? menggunakan napza suntik dalam setahun terakhir.
Dalam satu bulan terakhir,
apakah diantara pasangan Lingkari jawaban responden pada kode kategori, lalu pindahkan kedalam
seks anal Anda ada yang kotak.
316
pernah menggunakan Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui apakah responden pernah
napza dengan cara melakukan hubungan seks dengan penasun dalam 3 bulan terakhir.
disuntikkan?
Dalam setahun terakhir, Lingkari jawaban responden pada kode kategori, lalu pindahkan ke dalam
apakah Anda pernah kotak yang tersedia.
319
menerima kondom dan Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui cakupan program HIV AIDS.
pelicin? Variabel ini diperlukan untuk memenuhi indikator global.
NO.
PERTANYAAN PEDOMAN
PERTANYAAN
A. Sikap dan sifat responden
Siapa saja yang hadir saat
B.
wawancara dilakukan?
Apakah ada pengaruh Untuk menghindari bias dan melihat kekonsistensian jawaban responden,
C.
orang ketiga? lembar ini dapat diisi (bila perlu).
Apakah wawancara
D. dilakukan di tempat yang
terjaga kerahasiaannya
E. Catatan lain
Berikut adalah penjelasan untuk kuesioner kelompok Pengguna Napza Suntik (Penasun).
Penjelasan ini berisi maksud pertanyaan, kategori jawaban, dan cara pengisian kuesioner.
Untuk menyakinkan responden yang memenuhi syarat (walaupun pada saat menghubungi
orang kunci sudah dijelaskan syarat-syarat untuk menjadi responden), sebaiknya sebelum
memulai wawancara pada saat perkenalan, ditanyakan terlebih dahulu syarat-syarat
responden.
Jenis responden ada dua: seed dan bukan seed.
1. Seed adalah penasun yang ditunjuk pertama kali. Jumlahnya sekitar 30 orang atau
disesuaikan dengan jumlah klaster. Seed yang direkrut adalah orang yang dapat memotivasi
orang lain untuk ikut serta dan mereka harus memiliki jaringan sosial yang luas agar dapat
mendukung tujuan dari survei ini. Disamping itu, seed ini diusahakan berasal dari orang
dengan karakteristik yang beragam. Karakteristik tersebut misalnya: umur, wilayah tempat
tinggal, tempat nongkrong, pekerjaan, pengguna internet atau bukan, tertutup atau
terbuka, serta tingkat pendidikan. Bila menggunakan sistem klaster, seed tersebut adalah
penasun setempat di klaster terpilih.
2. Bukan Seed adalah responden selain dari responden yang berkategori seed.
Stiker hanya diberikan/ditempelkan pada kuesioner hasil wawancara dengan responden yang
juga dilakukan tes biologis (pengambilan darah vena).
STRUKTUR KUESIONER
Kuesioner ini terdiri dari kepala kuesioner dan badan kuesioner.
a. Kepala Kuesioner
Di sebelah kanan atas adalah barcode (kode responden) responden yang terdiri dari 9
(sembilan) kotak:
- 2 (dua) digit pertama merupakan kode provinsi
- 2 (dua) digit kedua merupakan kode kabupaten/kota
- 3 (tiga) digit ketiga merupakan kode kelompok risti
- 3 (tiga) digit berikutnya merupakan nomor urut responden pada kabupaten/ kota penyelenggara
SSH.
Kode ini diisi oleh pengawas setelah proses pengumpulan data selesai pada suatu
kabupaten/kota. Pada halaman pertama, terdapat kotak untuk penempelan stiker.
NO.
PERTANYAAN PEDOMAN
PERTANYAAN
101 Provinsi Isikan nama dan kode provinsi sesuai dengan daftar sampel lokasi.
NO.
PERTANYAAN PEDOMAN
PERTANYAAN
201 Tanggal Wawancara Diisi tanggal wawancara dilakukan.
Nama dan Kode Diisi nama dan kode pewawancara yang melakukan wawancara dengan
203
Pewawancara 1 kuesioner tersebut.
Tanda Tangan Diisi tanda tangan oleh pewawancara 1 yang melakukan wawancara.
NO.
PERTANYAAN PEDOMAN
PERTANYAAN
Isikan tahun lahir responden pada saat pengisian data, lalu pindahkan ke
dalam kotak.
Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui usia responden.
301 Tahun berapa Anda lahir?
Apabila responden tidak mengetahui tahun lahirnya dan hanya menjawab
umurnya, petugas harus menghitung umur responden (rumus umur
responden = tahun pelaksanaan survei – umur responden).
Lingkari jawaban responden pada kode kategori lalu pindahkan ke dalam
kotak yang tersedia.
Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahuin pendidikan terakhir
responden.
0. Tidak pernah sekolah: responden sama sekali tidak pernah bersekolah
1. SD/sederajat: responden pernah bersekolah sampai tingkat SD.
Sederajat artinya tingkat pendidikan setara dengan SD, yaitu
Madrasah Ibtidaiyah
Apa pendidikan tertinggi 2. SMP/sederajat: responden pernah bersekolah sampai tingkat SMP.
302 yang pernah Anda Sederajat artinya tingkat pendidikan yang setara dengan SMP. Contoh:
tamatkan? Madrasah Tsanawiyah
3. SMA/sederajat : responden pernah bersekolah sampai tingkat SMA.
Sederajat artinya tingkat pendidikan setara dengan SMA, yaitu:
Madrasah Aliyah
4. Akademi/universitas: responden pernah bersekolah sampai tingkat
akademi/universitas
8. Tidak ingat, responden tidak ingat pendidikan terakhir
9. Tidak menjawab, Tidak ada satupun kata yg keluar (mohon probing
lagi)
Isikan tahun terakhir responden melakukan tes HIV dan menerima
Sebelum ini, kapan terakhir hasilnya, lalu pindahkan ke dalam kotak yang tersedia.
303
Anda tes HIV? Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui apakah responden sudah
mengetahui status HIV-nya atau belum.
Lingkari jawaban responden pada kode kategori, lalu pindahkan ke dalam
Di mana tempat kotak yang tersedia.
304 melaksanakan tes HIV
tersebut? Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui di mana tempat melaksanaan
tes HIV.
Selama setahun terakhir, Lingkari jawaban responden pada kode kategori, lalu pindahkan ke dalam kotak.
jenis napza apa saja yang Tujuannya untuk mengetahui jenis napza yang pernah digunakan responden
pernah Anda gunakan atau dalam setahun terakhir baik yang disuntikkan maupun tidak.
suntikkan?
Napza yang dimaksud tidak termasuk kafein (kopi) dan nikotin (rokok). Jenis
Napza yang tertulis pada kuesioner tidak boleh dibacakan pewawancara,
namun pewawancara disarankan untuk menggali informasinya. Misalnya
305 dengan menanyakan “ada lagi?”. Gunakan istilah napza dengan sebutan lokal.
a. Heroin/Putaw: napza yang memberikan efek mengurangi ketegangan,
ansietas dan depresi. Biasanya berbentuk bubuk putih (murni) atau putih
kecoklatan karena dicampur. Cara penggunaannya bisa disuntik, dihirup
atau dirokok.
Sudah berapa lama Anda Diisi dalam tahun dan bulan, namun untuk memindahkan ke dalam kotak
menggunakan napza kode jawaban, harus dikonversi ke dalam bulan.
suntik? Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui lamanya responden menjadi
306
(jika terputus, hitung tahun penasun. Lamanya dicatat dalam tahun dan bulan. Bila penggunaan napza
atau bulan aktifnya secara suntik pernah terputus, maka yang dihitung adalah kumulatif lamanya
kumuatif) pemakaian secara aktif.
Sudah berapa lama Anda Diisi dalam tahun dan bulan, namun untuk memindahkan ke dalam kotak
menggunakan napza suntik kode jawaban, harus dikonversi ke dalam bulan.
di kota ini?
307 Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui lamanya responden menjadi
(jika terputus, hitung tahun penasun di kota ini. Lamanya dicatat dalam tahun dan bulan. Bila
atau bulan aktifnya secara penggunaan napza suntik pernah terputus, maka yang dihitung adalah
kumuatif) kumulatif lamanya pemakaian secara aktif.
Selama seminggu
terakhir, berapa kali Anda Diisi dalam jumlah kali menyuntik dalam seminggu terakhir.
menyuntik?
Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui frekuensi menyuntik dalam 1
309 (Tulis “0” bila tidak
seminggu terakhir (dalam kali).
menyuntik seminggu
terakhir)
Dalam sebulan terakhir, Lingkari jawaban responden pada kode kategori, lalu pindahkan ke dalam
di mana Anda biasa kotak.
mendapatkan jarum dan
312 Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui akses penasun terhadap
alat suntik steril (baru)?
LASS.
(Jawaban lebih dari 1)
Kemana Anda Lingkari jawaban responden pada kode kategori, lalu pindahkan kedalam
biasanya membuang/ kotak.
mengembalikan jarum dan
313 Pertanyaan ini bertujuan untuk melihat keterlibatan penasun dalam
alat suntik bekas?
pengumpulan jarum suntik bekas pakai.
(Jawaban lebih dari 1)
Lingkari jawaban responden pada kode kategori, lalu pindahkan ke dalam kotak.
Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui apakah dalam sebulan
terakhir, responden pernah mengakses layanan:
Dalam sebulan terakhir, a. KT (Konseling dan Tes)
apakah Anda pernah Untuk mengetahui hasil tes HIV
mengakses ke layanan b. IMS (Infeksi Menular Seksual)
berikut:
Untuk mendapatkan pengobatan penyakit kelamin
a. KT
318 b. IMS c. ART (Terapi Antiretroviral)
c. ART Untuk mendapatkan pengobatan ARV
d. TB (TBC)-HIV
d. TB-HIV
e. PTRM
f. LASS Untuk mendapatkan pengobatan TBC
e. PTRM
Untuk mendapatkan terapi rumatan metadone
f. LASS
Untuk mendapatkan alat suntik steril
Lingkari jawaban responden pada kode kategori, lalu pindahkan ke dalam
Dalam setahun terakhir, kotak yang tersedia.
319 apakah Anda pernah Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui cakupan program HIV dan
menerima kondom? AIDS.
Variabel ini diperlukan untuk memenuhi indikator global.
NO.
PERTANYAAN PEDOMAN
PERTANYAAN
A. Sikap dan sifat responden
Siapa saja yang hadir saat
B.
wawancara dilakukan?
Apakah ada pengaruh Untuk menghindari bias dan melihat kekonsistensian jawaban responden,
C.
orang ketiga? lembar ini dapat diisi (bila perlu).
Apakah wawancara
D. dilakukan di tempat yang
terjaga kerahasiaannya
E. Catatan lain
Berikut ini adalah penjelasan petunjuk pengisian kuesioner Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
Penjelasan ini berisi maksud pertanyaan, kategori jawaban, dan cara pengisian kuesioner.
Pada saat di kelas sebelum responden dibimbing untuk mengisi kuesioner, petugas pengumpul
data memberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan kuesioner ini, cara pengisiannya,
dan kerahasiaan identitas respoden dimana responden tidak perlu mengisi nama dan
identitas lainnya.
Petugas pengumpul data wajib mengisi kotak yang tersedia di kanan atas sesuai dengan daftar
sampel lapas terpilih setelah selesai melaksanakan penyelenggaraan pengumpulan data.
STRUKTUR KUESIONER
Kuesioner ini terdiri dari kepala kuesioner dan badan kuesioner.
a. Kepala Kuesioner
Di sebelah kanan atas adalah barcode (kode responden) responden yang terdiri dari 9
(sembilan) kotak:
- 2 (dua) digit pertama merupakan kode provinsi
- 2 (dua) digit kedua merupakan kode kabupaten/kota
- 3 (tiga) digit ketiga merupakan kode kelompok risti (WPS L kode 01; WPS TL kode 02)
- 3 (tiga) digit berikutnya merupakan nomor urut responden pada kabupaten/ kota penyelenggara SSH.
Kode ini diisi oleh pengawas setelah proses pengumpulan data selesai pada suatu
kabupaten/kota. Pada halaman pertama, terdapat kotak untuk penempelan stiker.
b. Badan kuesioner
Terdiri dari 5 kolom:
- Kolom pertama dan kelima adalah nomor pertanyaan.
- Kolom kedua adalah pertanyaan
- Kolom ketiga adalah kolom jawaban
- Kolom keempat adalah kode pengisian jawaban.
NO.
PERTANYAAN PEDOMAN
PERTANYAAN
101 Provinsi Isikan nama dan kode provinsi sesuai dengan daftar sampel lokasi.
102 Kabupaten/Kota Isikan nama dan kode kabupaten/kota sesuai dengan daftar sampel lokasi.
Isikan nomor urut lokasi sesuai dengan daftar sampel lokasi, lalu
106 Nomor Lokasi
pindahkan ke dalam kotak yang tersedia.
Isikan nomor urut sublokasi sesuai dengan daftar sampel lokasi, lalu
pindahkan ke dalam kotak yang tersedia.
107 Nomor Sublokasi Jika lokasi terpilih tidak dibagi menjadi sublokasi, maka tuliskan 00 pada
kotak kode sublokasi.
NO.
PERTANYAAN PEDOMAN
PERTANYAAN
Tanggal Pengisian
201 Diisi tanggal pengisian kuesioner dilakukan.
Kuesioner
Waktu Mulai Pengisian
202 Diisi pukul berapa pengisian kuesioner dimulai.
Kuesioner
Nama dan Kode Diisi nama dan kode pengumpul data yang melakukan pengumpulsan
203
pengumpulan data 1 data dengan kuesioner tersebut.
Isikan tahun lahir responden pada saat pengisian data, lalu pindahkan ke
dalam kotak.
Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui usia responden.
301 Tahun berapa Anda lahir?
Apabila responden tidak mengetahui tahun lahirnya dan hanya menjawab
umurnya, petugas harus menghitung umur responden (rumus umur
responden = tahun pelaksanaan survei – umur responden).
Lingkari jawaban responden pada kode kategori lalu pindahkan ke dalam
kotak yang tersedia.
Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahuin pendidikan terakhir
responden.
0. Tidak pernah sekolah: responden sama sekali tidak pernah bersekolah
1. SD/sederajat: responden pernah bersekolah sampai tingkat SD.
Sederajat artinya tingkat pendidikan setara dengan SD, yaitu
Madrasah Ibtidaiyah
Apa pendidikan tertinggi
2. SMP/sederajat: responden pernah bersekolah sampai tingkat SMP.
302 yang pernah Anda
Sederajat artinya tingkat pendidikan yang setara dengan SMP. Contoh:
tamatkan?
Madrasah Tsanawiyah
3. SMA/sederajat : responden pernah bersekolah sampai tingkat SMA.
Sederajat artinya tingkat pendidikan setara dengan SMA, yaitu:
Madrasah Aliyah
4. Akademi/universitas: responden pernah bersekolah sampai tingkat
akademi/universitas
8. Tidak ingat, responden tidak ingat pendidikan terakhir
9. Tidak menjawab, Tidak ada satupun kata yg keluar (mohon probing lagi)
Lingkari jawaban responden pada kode kategori, lalu pindahkan kedalam
Apakah status pernikahan kotak yang tersedia.
303
Anda?
Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui status pernikahan responden.
Kapan Anda memulai masa Isikan tahun responden memulai masa tahanan, lalu pindahkan ke dalam
304
hukuman yang sekarang? kotak yang tersedia.
Isikan tahun terakhir responden melakukan tes darah (HIV), lalu pindahkan ke
Sebelum ini, kapan terakhir dalam kotak yang tersedia.
305
Anda tes darah (HIV)? Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui apakah responden sudah
mengetahui status HIV-nya atau belum.
Lingkari jawaban responden pada kode kategori, lalu pindahkan kedalam kotak
Siapa yang melaksanakan yang tersedia.
306
tes darah tersebut? Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui siapa (instansi) penyelenggara tes
darah.
Lingkari jawaban responden pada kode kategori, lalu pindahkan kedalam kotak.
Tujuannya untuk mengetahui jenis napza yang pernah digunakan responden
dalam setahun terakhir baik yang disuntikkan maupun tidak.
Selama setahun terakhir, Napza yang dimaksud tidak termasuk kafein (kopi) dan nikotin (rokok). Jenis
jenis napza apa saja yang Napza yang tertulis pada kuesioner tidak boleh dibacakan pewawancara,
307 namun pewawancara disarankan untuk menggali informasinya. Misalnya
pernah Anda gunakan atau
suntikkan? dengan menanyakan “ada lagi?”.
a. Heroin/Putaw: narkoba yang memberikan efek mengurangi ketegangan,
ansietas dan depresi. Biasanya berbentuk bubuk putih (murni) atau putih
kecoklatan karena dicampur. Cara penggunaannya bisa disuntik, dihirup
atau dirokok.
Diisi dalam tahun dan bulan, namun untuk memindahkan ke dalam kotak kode
Selama sebulan terakhir, jawaban, harus dikonversi ke dalam bulan.
308 berapa hari Anda
menyuntik? Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui frekuensi menyuntik dalam 1
bulan terakhir (dalam hari).
Diisi dalam tahun dan bulan, namun untuk memindahkan ke dalam kotak kode
Selama seminggu jawaban, harus dikonversi ke dalam bulan.
309 terakhir, berapa kali Anda Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui frekuensi menyuntik dalam 1
menyuntik? bulan terakhir (dalam hari).
Selama sebulan terakhir, Isikan dengan angka, lalu pindahkan ke dalam kotak.
berapa kali Anda
Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui frekuensi penggunaan kondom
316 melakukan hubungan seks
dan/atau pelicin dalam 1 bulan terakhir.
dengan menggunakan
kondom dan/ pelicin.
Pada saat terakhir
melakukan seks anal Lingkari jawaban responden pada kode kategori, lalu pindahkan kedalam kotak.
dengan laki-laki, apakah Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan kondom dan/atau
317
anda menggunakan: pelicin pada hubungan seks terakhir.
kondom saja, pelicin saja,
atau kondon dan pelicin?
Lingkari jawaban responden pada kode kategori, lalu pindahkan kedalam kotak.
Darimana Anda
318 mendapatkan kondom atau Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui dari mana WBP mendapat
pelicin? kondom, karena belum semua lapas memasukkan kondom sebagai alat
pencegah.
Lingkari jawaban responden pada kode kategori, lalu pindahkan ke dalam kotak.
Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui apakah dalam sebulan terakhir,
responden pernah mengakses layanan:
Dalam sebulan terakhir, a. KT (Konseling dan Tes)
apakah Anda pernah Untuk mengetahui hasil tes HIV
mengakses ke layanan b. IMS (Infeksi Menular Seksual)
berikut:
Untuk mendapatkan pengobatan penyakit kelamin
a. KT
319 b. IMS c. ART (Terapi Antiretroviral)
c. ART Untuk mendapatkan pengobatan ARV
d. TB-HIV
d. TB-HIV
e. PTRM
f. LASS Untuk mendapatkan pengobatan TB
e. PTRM
Untuk mendapatkan metadone
f. LASS
Untuk mendapatkan alat suntik steril
NO.
PERTANYAAN PEDOMAN
PERTANYAAN
A. Sikap dan sifat responden
Siapa saja yang hadir saat
B.
wawancara dilakukan?
Apakah ada pengaruh Untuk menghindari bias dan melihat kekonsistensian jawaban responden,
C.
orang ketiga? lembar ini dapat diisi (bila perlu).
Apakah wawancara
D. dilakukan di tempat yang
terjaga kerahasiaannya
E. Catatan lain
ISBN 978-602-235-652-3
9 786022 35 652 3