BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
memperoleh data yang nantinya akan digunakan untuk menguji hipotesis (Mumtaz,
2017). Desain penelitian adalah metode atau model yang digunakan oleh peneliti untuk
melakukan suatu penelitian yang ditetapkan berdasarkan dari tujuan dan hipotesis
kemungkinan adanya hubungan sebab akibat dengan cara memberikan intervensi atau
perlakuan kepada satu atau lebih kelompok eksperimen kemudian hasil dari intervensi
tersebut dibandingkan dengan kelompok yang tidak diberikan perlakuan atau kelompok
didalam Quasy Experiment tidak diambil secara randomisasi melainkan dipilih secara
sengaja oleh peneliti sebagai kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang akan
dilakukan pre test untuk mengetahui keadaan awal sebelum diberi perlakuan dan
dilakukan post test setelah diberi perlakuan untuk melihat pengaruh dari perlakuan
Tabel 6
Rancangan Penelitian
Keterangan:
1 : Pengukuran kadar gula darah sebelum dilakukan intervensi pada
1. Waktu Penelitian
Kegiatan penelitian ini dimulai dari persiapan sampai seminar hasil penelitian,
yaitu dari bulan Agustus 2019 sampai dengan Januari 2020. Jadwal penelitian dapat
Tabel 7
Proses kegiatan dan waktu penelitian
Waktu Pelaksanaan
Kegiatan
Agustus September Oktober November Desember Januari
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pengajuan
judul proposal
Penyusunan
proposal
Seminar
proposal
Perbaikan
proposal
Pengumpulan
data
Pengolahan
data
Seminar hasil
penelitian
Perbaikan
laporan hasil
30
2. Lokasi Penelitian
Alasan pemilihan lokasi ini karena berdasarkan data yang didapat dari Dinas
pernapasan akut (ISPA) dan hipertensi dari seluruh Puskesmas yang ada di Kota
sebanyak 923 orang. Belum ada penelitian di Puskesmas Rejosari terkait pengaruh
rebusan daun salam terhadap kadar gula darah penderita DM tipe II.
1. Populasi
karakteristik yang sama, yang mungkin diselidiki/diamati oleh karena itu populasi
bukan hanya orang, tetapi juga dapat berupa benda-benda yang lain (Imron, 2011).
Populasi adalah keseluruhan dari objek penelitian atau objek yang akan diteliti
yang berada dalam cakupan wilayah kerja Puskesmas Rejosari, dimana jumlah
kunjungan penderita DM bulan Januari sampai dengan Maret 2019 sebanyak 232
2. Sampel Penelitian
penelitian ini adalah Purposive sampling yang merupakan suatu metode pemilihan
sampel yang dilakukan berdasarkan maksud dan tujuan yang ditentukan oleh
31
peneliti. Setiap unit/individu yang diambil dari populasi dipilih secara sengaja
Kriteria inklusi merupakan karakteristik umum dari subjek penelitian dari suau
populasi yang terjangkau dan akan diteliti, sedangkan kriteria eksklusi adalah
eksperimen dan kelompok kontrol dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
sampel yang tidak taat dalam penelitian, maka perlu dilakukan koreksi terhadap
32
besar sampel yang dihitung dengan menambahkan sejumlah responden agar besar
n
sederhana berikut: n’ ¿
(1−L)
keterangan:
30
n’ ¿
(1−0,1)
kelompok kontrol.
D. Etika penelitian
secara terbuka dan lengkap kepada subjek tentang tujuan, manfaat, dan prosedur
peneltian yang akan dilakukan. Peneliti juga harus memberikan kebebasan tanpa
33
ada unsur paksaan kepada subjek penelitian untuk berpartisipasi atau tidak
berpartisipasi didalam penelitian. Hal ini merupakan bentuk rasa hormat terhadap
tidak mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan
kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang disajikan.
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
informasi yang sudah dikumpulkan hanya untuk tujuan riset. Peneliti tidak
yang diketahui peneliti tentang responden diluar untuk kepentingan atau mencapai
tujuan penelitian.
4. Kebaikan (Beneficience)
Prinsip ini berarti bahwa setiap penelitian harus meminimalisir dampak yang
5. Keadilan (Justice)
tujuan agar semua subjek penelitian memperoleh perlakuan dan keuntungan yang
sama tanpa membedakan jenis kelamin, agama, etnis, dan status ekonomi. Peneliti
E. Definisi Operasional
istilah yang akan digunakan dalam penelitian secara operasional sehingga akan
Definisi operasional dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 8
Definisi Operasional
Variabel
No Definisi Operasional Alat ukur Skala ukur Hasil ukur
Penelitian
1 Seduhan Peneliti merebus 10 gr Observasi Nominal 1. Diberikan
rebusan daun salam dengan 200 seduhan
daun salam cc air hingga menjadi rebusan daun
100 cc salam
2. Tidak
diberikan
seduhan
rebusan daun
salam
2 Kadar Hasil pengukuran kadar Glucometer Rasio Mean kadar
glukosa gula dalam darah yang glukosa darah
darah diukur sebelum dan penderita DM
sesudah test pada pada kelompok
kelompok eksperimen eksperimen dan
dan kelompok kontrol kelompok
kontrol dengan
pretest dan post
test
Alat pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan
data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Glucometer dengan merk EasyTouch
GCU dan lembar observasi. Glucometer digunakan untuk mengukur kadar glukosa
darah pre test dan post test pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol,
35
sedangkan lembar observasi merupakan alat pengumpulan data yang berisi data
demografi responden serta hasil pengukuran kadar glukosa darah sebelum dan sesudah
memberikan seduhan rebusan daun salam. Kadar glukosa darah puasa responden pada
setiap pagi pada pukul 07.00-09.00 WIB selama 3 hari berturut-turut, sedangkan kadar
glukosa darah responden kelompok kontrol diukur dengan cara yang sama tetapi tanpa
Responden mengonsumsi seduhan rebusan daun salam rutin sebanyak dua kali
mengkonsumsi obat metformin pada pagi hari dan siang hari selama 3 hari berturut-
turut. Pemberian seduhan rebusan daun salam ini mempertimbangkan waktu paruh
dari obat oral diabetes supaya tidak mempengaruhi reaksi obat oral diabetes karena
mengonsumsi obat herbal. Oleh sebab itu, daun salam diberikan 4 jam setelah
meminum glibenclamid dan 2 jam setelah meminum metformin yang memiliki waktu
Prosedur atau langkah-langkah dalam penelitian perlu disusun secara sistematis agar
penelitian dapat berjalan dengan mudah dan mencapai tujuan yang diinginkan. Prosedur
1. Tahap persiapan
Pada tahap persiapan ini peneliti terlebih dahulu menentukan masalah penelitian
Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik, Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru, dan
Puskesmas Rejosari.
2. Tahap pelaksanaan
sesuai dengan kriteria dan dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok
Peneliti menjelaskan maksud dari penelitian, waktu dan manfaat serta dampak
terdiri dari pre test dan post test dengan cara home visit.
Peneliti akan dibantu oleh 1 orang asisten yaitu mahasiswa keperawatan FKp
UNRI angkatan B 2018, karena keterbatasan waktu peneliti. Asisten akan diberikan
pemeriksaan kadar gula darah dan cara menjelaskan proses pembuatan seduhan
rebusan daun salam. Hal ini dilakukan agar perlakuan yang diberikan sesuai dengan
Hasneli (2016) dan peneliti juga menjelaskan akan menanyakan kembali semua
makanan dan minuman yang telah dikonsumsi oleh responden setiap harinya
dengan cara 24 hours recall. Peneliti juga menjelaskan bahwa responden akan
diperiksa kadar gula darah puasanya setiap hari, sehingga responden diminta
untuk puasa pada malam harinya selama 8 jam. Peneliti membuat kontrak
jadwal mendatangi rumah responden pada hari pertama sampai hari ketiga
yang telah dibuat dan membawa 2 botol air rebusan daun salam dengan takaran
glukosa darah puasa responden setiap pagi pada pukul 07.00-09:00 WIB pada
Glucometer. Setelah melakukan pemeriksaan kadar gula darah pre test, peneliti
daun salam 100 cc sebanyak dua kali sehari tepat 4 jam setelah mengonsumsi
pagi hari dan siang hari selama 4 hari berturut-turut secara rutin. Peneliti juga
membuat kontrak pada responden dan keluarga bahwa pada saat jadwal untuk
responden minum air rebusan daun salam, dalam hal ini peneliti meminta
rebusan daun salam tetapi tetap diberikan penjelasan cara membuat rebusan
daun salam.
Peneliti mengukur kembali kadar glukosa darah puasa responden baik pada
kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol pada hari kedua, ketiga dan
keempat pukul 07:00-09.00 WIB dengan menggunakan alat yang sama yaitu
3. Tahap akhir
Skema 3
Kerangka penelitian: Intervensi pemberian seduhan rebusan daun salam
Penderita DM tipe II
H. Pengolahan Data
Pengolahan data merupakan suatu proses untuk memperoleh data atau data
ringkasan yang mengacu pada suatu kelompok data mentah dengan menggunakan
rumus tertentu untuk memperoleh informasi yang diperlukan (Setiadi, 2013). Adapun 6
1. Editing (Pemeriksaan)
Editing data merupakan suatu proses pemeriksaan daftar pertanyaan yang telah
keterbacaan tulisan dan relevansi jawaban yang telah diisi sebelumnya oleh subjek
penelitian.
2. Coding (Pengkodean)
pada peneliti, oleh karena itu kode-kode tersebut bisa dibuat oleh peneliti sendiri.
Manfaat dari coding ini adalah untuk mempermudah peneliti dalam melakukan
pemeriksaan supaya tidak ada data yang salah sehingga hasil analisa data akan
5. Processing (Pengolahan)
6. Analyzing (Penilaian)
Melakukan analisa data dengan uji statistik yang sesuai dengan tujuan
hasil penelitian.
I. Analisis Data
1. Analisis univariat
umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan dan lama menderita penyakit, dan juga
untuk memperoleh gambaran dari variabel yang diteliti yaitu kadar glukosa darah
penderita DM tipe II. Hasil analisis disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan
darah disajikan dalam bentuk mean, standar deviasi, serta nilai minimum dan
maksimum.
2. Analisis bivariat
signifikan antar dua variabel yaitu variabel independen dan variabel dependen, atau
bisa juga digunakan untuk mengetahui apakah ada perbedaan signifikan antar dua
42
kelompok atau lebih variabel (Setiadi, 2013). Uji statistik yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Uji Dependent Sample t Test untuk melihat pengaruh seduhan
rebusan daun salam terhadap kadar glukosa darah kelompok eksperimen sebelum
dan sesudah perlakuan dan melihat perbandingan kadar glukosa darah pada
kelompok kontrol sebelum dan sesudah tanpa perlakuan. Syarat dari Uji Dependent
t Test adalah data terdistribusi normal, kedua kelompok data kelompok berpasangan,
variabel yang dihubungkan tersebut berbentuk numerik dan kategorik. Jika syarat
tersebut tidak terpenuhi maka digunakan Uji Wilcoxon sebagai uji alternatif.
setelah mengkonsumsi rebusan daun salam dengan kelompok kontrol yang tidak
diberikan intervensi dilakukan Uji Independent Sample t Test. Syarat dari Uji
Independent t Test adalah data harus terdistribusi normal, kedua kelompok data
syarat tersebut tidak terpenuhi maka digunakan Uji Mann Whitney sebagai uji
alternatifnya.
Derajat kemaknaan (α) yang digunakan pada uji ini adalah 0,05. Hasil uji statistik
didapatkan p value < α (0,05), maka dapat dikatakan seduhan rebusan daun salam
melitus tipe 2. Hasil uji statistik didapatkan p value > α (0,05), maka dapat
dikatakan seduhan rebusan daun salam tidak ada pengaruh terhadap penurunan