Anda di halaman 1dari 11

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menjelaskan terkait dengan metodologi penelitian yang berhubungan dengan

desain penelitian, populasi dan sampel, temmpat penelitian, waktu penelitian, etika

penelitian, alat penguumpula data, prosedur pengumpulan data, serta pengolahan data

dan rencana analisa data pada halaman ini.

4.1 Desain Penelitian

Desain penelitian adalah suatu struktur penelitian yang dikatakan sebagai

pengikat dalam semua unsur atas satu proyek penelitin untuk menggapai tujuan

bersama. Jenis yang akan digunakan dalam penelitian ini menggunakan

deskriptif analitik yang berarti menggali bagaimana dan mengapa fenomena

kesehatan itu dapat terjadi, melalui pendekatan quasi eksperimen pada penelitian

ini dilakukan pengamatan variabel independen dan dependen (Buchori, 2013).

Nursalam (2013) mengemukakan penelitian ini merupakan jenis

penelitian kuantitatif. Penelitian ini menggunakan desain pra-eksperiment (uji

coba) dengan desain pre-post test dalam satu kelompok (one group pra – post

design). Cara penelitian ini adalah mengungkapkan pengaruh edukasi terhadap

kecemasan.

Pendekatan deskriptif ini di lakukan untuk mengetahui Pengaruh Edukasi

Dengan Tingkat Kecemasan Pada Pasien Pre Operasi Katarak Di RS Pelni.

40
4.2 Populasi dan Sampel

4.2.1 Populasi

Populasi penelitian adalah subjek (misalnya manusia, klien) yang

memenuhi kriteria yang telah ditetapkan ( Nursalam, 2013). Seperti populasi yang

akan diambil sebagai subjek peneliti adalah pasien penderita katarak. Target

penelitin yang akan di ambil sebagai subjek penelitian dalam priode 1 bulan yaitu

seluruh pasien penderita katarak yang akan dilakukan tindakan operasi di Rumah

Sakit Pelni

4.2.2 Sampel

Pada sampel terdiri atas bagian populasi terjangkau yang dapat

dipergunakan sebagai subjek penelitian melalui sampling. Sebagaimana sebagian

jumlah yang akan ditentukan untuk peneliti tergantung karakteristik yang dimiliki

oleh populasi. Sedangkan sampling adalah suatu proses menyeleksi porsi menjadi

sampel dan populasi untuk mewakili populasi (Nursalam, 2017).

Proses penyeleksian yang digunakan dalam penelitian dari populasi yang

ada, sehingga jumlah sampel yang akan di wakili keseluruhan populasi yang ada,

terdapat dua jenis pengambilan sampel, yakni probability sampling dan

nonprobabilitas sampling. Tekhnik pengambilan sampel pada penelitian ini

menggunakan teknik nonprobability sampling melalui pendekatan dengan

sampling aksidental dimana cara pengambilan sampel dengan berdasarkan

kebetulan bertemu. Sebagai contoh dalam menentukan sampel apabila dijumpai

ada, maka sampel tersebut diambil dan langsung dijadikan sebagai sampel utama

(Hidayat, 2017)

41
a. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subjek penelitian dari suatu populasi

target yang terjangkau yang akan diteliti (Notoatmodjo, 2010). Kriteria inklusi

penelitian ini terdiri dari:

1) Bersedia jadi responden

2) Pasien katarak yang akan dilakukan tindakan operasi di RS Pelni

3) Semua pasien katarak

4) Dapat mendengar dan berkomunikasi dengan baik

b. Kriteria

Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subjek yang tidak

memenuhi kriteria inklusi karena berbagai sebab sehingga tidak dapat menjadi

responden penelitian (Notoatmodjo, 2010). Kriteria eksklusi penelitian ini

yaitu:

1) Bukan pasien katarak

2) Pasien katarak tetapi tidak akan dilakukan tindakan operasi katarak di RS

Pelni

3) Tidak dapat mendengar dan berkomunikasi dengan baik

Penghitungan besar sampel pada penelitian ini menggunakan rumus Federeer

untuk uji eksperimental, yaitu :

(t-1)(n-1) ≥ 15

Keterangan :

t : Intervensi

n : jumlah sampel kelompok perlakuan

pada penelitian ini jumlah intervensi 1 macam, maka jumlah ulangan untuk tiap

intervensi dapat dihitung sebagai berikut:

42
(t-1)(n-1) ≥ 15

(t-1)(n-1) ≥ 15

(t-1) ≥ 15

(r) ≥ 15 + 1

(r) ≥ 16

Karena hasil yang didapatkan dari rumus diatas adalah 16, maka jumlah sampel

minimal yang harus didapatkan oleh peneliti 16 orang. Untuk mengatasi

responden yang mengalami drop out jumlah sampel ditambah 10% yaitu:

= n + n (10%)

= 16 + 16 (10%)

= 16 + 1,6

= 17,6 (dibulatkan menjadi 18)

Jadi sampel pada penelitian ini berjumlah 18 orang

4.3 Tempat

Lokasi penelitian adalah sebuah rencana tentang dimana tempat yang situju

oleh peneliti untuk melaksanakan kegiatan penelitiannya (Hidayat, 2007). Tempat

yang akan dilakukan penelitian yaitu di Rumah Sakit Pelni Jakarta Barat, penelitian

ini dilakukan di ruang rawat jalan poli mata dan tempat persiapan operasi katarak.

4.4 Waktu Penelitian

Jadwal penelitian merupakan rencana tentang jadwal yang akan dilakukan

oleh peneliti dalam melaksanakan kegiatan penelitiannya (Hidayat, 2007).

Penelitian akan dilakukan pada bulan Desember 2019

43
4.5 Etika Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian dilakukan persetujuan antara penelitian

dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan, sama halnya

sebelum melakukan penelitian mengajukan permohonan ijin kepada institusi

Universitas Muhammadiyah Jakarta. Setelah disetujui, peneliti dapat mengajukan

permohonan ijin penelitian kepada Direktur Rumah Sakit Pelni Jakarta Barat dan

pihak-pihak yang terkait. (Hidayat, 2009).

4.5.1 Aplikasi Etika Dalam Penelitian

a. Inform Consent

Subyek yang diteliti akan diberi informasi yang lengkap mengenai tujuan dari

penelitian yang dilakukan. Subyek berhak untuk menerima atau menolak

menjadi responden. Bila subyek setuju, maka subyek akan menandatangani

surat perjanjian setuju menjadi responden. Namun bila subyek menolak,

peneliti tidak boleh memaksa.

b. Anonim (Tanpa Nama)

Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan jaminan

dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau

mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan

kode lembaran pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.

c. Kerahasiaan (Confidentiality)

Masalah etika dengan memebrikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik

informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah

dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data

tertentu yang akan dilaporkan dalam hasil penelitian.

44
4.6 Alat Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan subyek dan proses

karakteristik yang diperlukan dalam penelitian. Langkah – langkah dalam

pengumpulan data bergantung pada rancangan penelitian dan tehnik instrument

yang digunakan (Nursalam, 2017). Pengumpulan data dalam penelitian ini

menggunakan instrument kuesioner, melalui Proses pengumpulan data, pendekatan

kepada subjek dan karakterisktik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitian.

Peneliti menggunakan kuesioner yang mengadop pada pengukuran tingkat

kecemasan dengan metode Depression Anxiety Stres Scale 42 (DASS 42). DASS

adalah seperangkat skala subjektif yang dibentuk untuk mengukur status emosional

negatif dari depresi, kecemasan dan stres. Terdapat 42 pertanyaan yang diberikan.

Dinilai berdasarkan skala likert dimana 0 tidak ada, 1 ringan, 2 sedang dan 3 berat.

Tingkat kecemasan meningkat seiring dengan peningkatan skor. Skor untuk

masing-masing responden selama masing-masing sub-skala, kemudian dievaluasi

sesuai dengan keparahan-rating indeks normal (0-14), Stres Ringan (15-18), Stres

Sedang (19-25), Stres Berat (26-33) dan Stres Sangat Berat (≥ 34).

Peneliti untuk melakukan edukasi menggunakan media lembar balik dan

leaflet.

4.7 Prosedur Pengumpulan Data

4.7.1 Tahap Persiapan

a. Penelitian mengajukan surat permohonan izin penelitian dari dekan FIK UMJ

yang ditujukan kepada direktur Rumah Sakit Pelni Jakarta Barat.

b. Menyerahkan surat permohonan izin penelitian dari institusi ke direktur Rumah

Sakit Pelni.

45
c. Setelah mendapatkan persetujuan, kemudian peneliti berkoordinasi dengan

pihak Rumah Sakit untuk melakukan penelitian di Poli dan ruang persiapan

operasi katarak Rumah Sakit Pelni

4.7.2 Tahap Pelaksanaan

a. Setelah mendapatkan persetujuan, penelitian menjelaskan maksud dan tujuan

dari penelitian yang dilakukan serta proses selama pelaksanaan penelitian

kepada direktur Rumah Sakit Pelni.

b. Peneliti bersama dengan direktur Rumah Sakit menetapkan 1 asisten peneliti.

c. Keriteria asisten peneliti yang akan di pilih:

1) Petugas kesehatan yang bekerja di Rumah Sakit Pelni

2) sanggup mengikuti objek penelitian di Rumah Sakit Pelni

3) Memiliki fisik yang sehat wa’afiat

4) Sanggup melaksanakan instruksi yang sudah ditetapkan oleh peneliti

d. Peneliti menjelaskan kepada asisten peneliti untuk pembagian kuesioner sesuai

yang ditetapkan.

e. Tugas asisten peneliti membantu menjelaskan tujuan dan cara pengisian

kuesioner yang sudah ditetapkan.

f. Mencari dan memilih calon responden sesuai dengan kriteria inklusi.

g. Memperkenalkan diri kepada responden dan menjelaskan tujuan tindakan

yang akan dilakukan.

h. Peneliti dan asisten peneliti menjelaskan tujuan penelitian yang akan

dilakukan. Setelah mendapatlkan penjelasan dari peneliti. Responden

memberikan kesempatan untuk memberikan persetujuan atau menolak

berpartisipasi dalam penelitian.

46
i. Setelah pasien menyetujui, kemudian diminta untuk menandatangani surat

persetujuan yang telah disiapkan oleh peneliti.

j. Peneliti dan asisten peneliti menjelaskan maksud dan tujuan peneliti serta

menjelaskan cara pengisian kuesioner

k. pasien diharapkan menjawab semua daftar pertanyaan dan setelah selesai

diserahkan kembali kepada peneliti

l. Peneliti dan asisten peneliti memeriksa kelengkapan kuesioner yang telah

diisi oleh responden.

m. Peneliti dan asisten peneliti selanjutnya memberikan edukasi tentang

persiapan operasi katarak.

n. Peneliti dan asisten peneliti setelah memberikan edukasi, selanjutnya pasien

diberikan kesempatan bertanya jika belum ada yang dimengerti.

o. Jika pasien sudah mengerti, selanjutnya pasien melakukan operasi katarak di

ruang operasi.

p. Setelah selesai dilakukan operasi dan pasien kembali keruang tunggu

selanjutn ya pasien diberikan kuisioner post test.

q. pasien diharapkan menjawab semua daftar pertanyaan dan setelah selesai

diserahkan kembali kepada peneliti

4.7.3 Tahap Terminasi

a. Setelah semua kuesioner terkumpul, peneliti dan asisten peneliti memberikan

reward kepada pasien yang telah ikut serta dalam penelitian.

b. Kemudian peneliti mengakhiri kontrak waktu kepada pasien dan mengucapkan

terimakasih.

47
4.8 Pengolahan Data

Tahap pengolah data merupakan salah satu bagian kegiatan penelitian

setelah kegiatan pengumpulan data. Agar analisis penelitian menghasilkan

informasi yang benar. Ada empat tahapan dalam pengolahan data yaitu : editing,

conding, entry (processing) dan cleaning (Buchori, 2013).

1. Editing

Kegiatan melakukann pemeriksaan kembali kuesioner yang telah diisi oleh

responden, meliputi : isian, kejelasan jawaban dan tulisan, relevansi jawaban

dengan pertanyaan isian, dan konsistensi jawaban.

2. Coding

Merubah data yang berbentuk huruf menjadi data berbentuk angka. Hal utama

yang harus dilakukan pada kegiatan ini adalah memberikan kode untuk jawaban

yang diberikan oleh responden penelitian.

3. Entry (Processing)

Tahap proses data agar dapat dianalisi, melakukan pemasukan data yang sudah

dikode terlebih dahulu ke komputer.

4. Cleaning

Melakukan pembersihan dan pengecekan kembali data masuk. Kegiatan ini

perlu dilakukan untuk mengetahui apakah ada kesalahan ketika memasukan

data.

4.9 Rencana Analisa Data

Notoatmodjo (2010) mengemukakan analisa data merupakan suatu proses

analisa yang dilakukan secara sistematik terhadap data yang telah dikumpulkan. Uji

normalitas data yang digunakan peneliti yaitu uji normalitas data Shapirowilk,

48
karena jumlah responden <50. Apabila hasil uji normalitas data didapatkan nilai

signifikan >0,05 maka data terdistribusi dengan normal. Analisa data yang

digunakan yaitu Paired T-test. Uji beda ini adalah uji hipotesis komparatif yang

digunakan untuk menguji 2 kelompok berpasangan dengan skala pengukuran

numerik (rasio & interval) (Dahlan, 2013). Dua kelompok berpasangan dalam

penelitian ini yaitu kelompok pre dan kelompok post dengan individu yang sama.

Sedangkan hasil uji normalitasnya didapatkan nilai signifikan <0,05 maka data

tidak berdistribusi dengan normal (Dahlan, 2013).

Data dikumpulkan kemudian dilakukan pengolahan data. Pengolahan data

menggunakan bantuan program komputer. Penelitian ini menggunakan analisa

data:

1. Analisa Univariat

Analisa univariat adalah cara menganalisis variabel tunggal, mendistribusikan

ukuran kasus sampel dari variabel tunggal, seperti umur sampel populasi

mungkin diteliti untuk meyakinkan konsistensi dengan distribusi di populasi

yang lebih besar dari mana sampel ditarik (Buchari, 2017). Analisa ini

dilakukan untuk melihat gambaran karakteristik responden meliputi usia dan

jenis kelamin, riwayat pendidikan dan riwayat pekerjaan dengan menggunakan

kategori proporsi (%).

2. Analisa Bivariate

Analisa bivariat adalah analisis yang dilakukan terhadap dua variable yang

diduga berhubungan atau berkorelasi. Setelah dilakukan uji normalitas data,

data berdistribusi normal maka dilakukan uji T. analisis bivariate yang

digunakan untuk penelitian ini adalah uji T Dependent/ uji beda dua mean

dependen. Tujuan pengujian ini adalah untuk menguji perbedaan mean antara

49
dua kelompok data dependen (subjeknya sama diukur dua kali). Untuk

mengetahui ada tidaknya pengaruh variable bebas terhadap variable terikat

digunakan rumus uji T dependen. Hasil uji T menunjukan nilai p value 0,00 ≤ α

0,05 yang artinya secara keseluruhan menunjukan ada pengaruh edukasi

terhadap kecemasan pada pasien pre operasi katarak.

50

Anda mungkin juga menyukai