Anda di halaman 1dari 7

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1. Desain penelitian

Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat kualitatif. Peneliatan yang digunakan

yaitu penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif adalah berupa penelitian

dengan metode pendekatan studi kasus (case study). Penelitian ini memusatkan diri secara

intensif pada suatu objek tertentu yang mempelajarinya sebagai studi kasus. Data studi kasus

dapat diperoleh dari semua pihak yang bersangkutan, dengan kata lain dalam studi ini

dikumpulkan dari berbagai sumber (Nawawi, 2008)

Penelitian studi kasus akan kurang kedalamannya bila mana hanya dipusatkan pada

fase tertentu saja atau salah satu aspek tertentu sebelum memperoleh gambaran umum

tentang kasus tersebut. Sebaliknya studi kasus akan kehilangan artinya kalau hanya ditujukan

sekedar untuk memperoleh gambaran umum namun tanpa menemukan sesuatu, atau beberapa

aspek khusus yang perlu dipelajari secara instensif dan mendalam. Studi kasus yang baik

harus dilakukan secara langsung dalam kehidupan sebenarnya dari kasus yang

diselidiki.Walupun demikian, data studi kasus dapat diperoleh tidak saja dari kasus yang

diteliti, tetapi juga dapat diperoleh dari semua pihak yang mengetahui dan mengenal kasus

tersebut dengan baik. Dengan kata lain, data dalam studi kasus dapat di peroleh dari berbagai

sumber, namun terbatas dalam kasus yang akan diteliti (Nawawi, 2008).

Fokus penelitian adalah untuk mengeksplorasi asuhan keperawatan post herniotomy

dengan masalah keperawatan Nyeri Akut di Ruang Melati RSUD Kabupaten Sampang.

3.2 Batasan istilah

Batasan istilah pada kasus ini asuhan keperawatan klien Post Herniotomy dengan

Nyeri Akut di ruang Melati RSUD Kabupaten Sampang, maka penyusunan studi kasus ini

menjabarkan Hernia dan Nyeri.


46
3.3 Partisipan

Partisipan yang diteliti dalam penelitian ini adalah 2 anak partisipan dengan penyakit

post op herniotomy dengan Nyeri Akut yang ada di Ruang Melati RSUD Kabupaten

Sampang. Partisipan dalam penelitian ini ditentukan dengan teknik purposive sampling, yaitu

metode pemilihan partisipan dalam satu penelitian dengan menentukan terlebih dahulu

kriteria yang akan dimasukkan dalam penelitian, dimana partisipan yang diambil dapat

memberikan informasi yang berharga bagi peneliti. (Barn & Grove dalam saparwati, 2012).

Adapun kriteria partisipan yang telah peneliti tetapkan dalam penelitian ini yaitu :

1) Pasien yang mengalami Post Op Herniotomy dengan Nyeri Akut

2) Bersedia menjadi partisipan dalam penelitian yang dibuktikan dengan menandatangani

informed consent

3.4 Lokasi dan Waktu Penelitian

1) Tempat penelitian

Tempat yang digunakan sebagai penelitian adalah di Ruang Melati RSUD Kabupaten

Sampang pada bulan April tahun 2018.

2) Waktu penelitian

Penelitian dilakukan antara bulan Januari sampai Juni 2018. Kelompok yang dipilih

sebagai subyek penelitian yaitu pasien yang mengalami Post Op Herniotomy di Ruangan

Melati RSUD Kabupaten Sampang.

3.5 Subjek penelitian

Subjek penelitian adalah 2 pasien yang mengalami Post Op Herniotomy. dengan skala

nyeri sedang usia dewasa

3.6 Instrumen
Instrument penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri. Penelitian harus

memiliki kemampuan dalam melakukan pencatatan terhadap data berupa tingkah laku atau

penampilan sumber data. Karena harus dicatat secara tertulis tanpa memasukkan tafsiran

pendapat dan pandangannya (Moleong, 2010).

Instrument penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri dengan dibantu

instrument lain yaitu pedoman wawancara, observasi. Peneliti sebagai instrument utama

karena hanya peneliti yang dapat bertindak sebagai alat ada dan responsive terhadap realitas

karena bersifat kompleks. Bekal informasi awal, peneliti melakukan observasi secara

mendalam melalui wawancara dengan pasien, serta melakukan observasi terhadap pasien

yang mengalami Post Op Herniotomy (Nawawi, 2006).

Peneliti merupakan perencana, pengumpulan data, analisis, penafsir data,

peneliti menjadi pelapor hasil penelitiannya. Pengertian instrument atau alat penelitian tepat

karena menjadi segalanya dan keseluruhan proses penelitian. Instrument penelitian

dimasukkan sebagai alat pengumpulan data (Moleong, 2010).

3.7 Pengumpulan Data

Penelitian kualitatif ini bersifat deskriptif, sumber data primer adalah penelitian yang

melalukan tindakan dan pasien yang menerima tindakan sedangkan sekunder berupa data

hasil wawancara, observasi, dokumentasi serta triangulasi (Moleong, 2010).

1) Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu tentu mengumpulan data yang

di gunakan, Teknik wawancara dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur, yaitu

wawancara sitermatis (hasil anamnesia berisi tentang identitas klien, keluhan utama, riwayat

penyakit sekarang dahulu keluarga dll).

2) Observasi
Observasi dilakukan oleh peneliti untuk mengumpulkan data yang sesuai dengan sifat

penelitian karena mengadakan pengamatan secara langsung atau pengamatan terlibat dimana

peneliti juga menjadi instrument atau alat dalam penelitian sehingga peneliti harus mencari

data sendiri dengan terjun lansung atau mengamati dan mencari langsung ke beberapa

informan yang telah ditentukan sebagai sumber data.

Metode observasi menekankan pada pemeriksaan fisik yaitu dengan IPPA (inspeksi,

palpasi, perkusi, dan auskultasi). Metode observasi ini peneliti memilih jenis observasi

partisipatif adalah observasi yang sekaligus melibatkan diri selaku orang dalam pada situasi

tertentu. Hal ini agar memudahakan peneliti memperoleh data atau informasi dengan mudah

dan leluasa.

3) Dokumentasi

Dokumentasi pada penelitian ini didapatkan dari hasil penelitian dan pemeriksaan

diagnostic dan pemeriksaan penunjang serta data lain yang relevan.

3.8 Uji Keabsahan Data

Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini artikan sebagai pengecekan data dari

berbagai cara dan berbagai waktu. Terdapat trigulasi sumber, triangulasi pengumpulan data,

dan triangulasi waktu.

1) Triangulasi Sumber

Triangulasi sumber untuk mengkaji kreadibilitas data dilakukan dengan cara

mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber, diantaranya pasien keluaraga

pasien, dan perawat.

2) Triangualasi Teknik
Triangulasi teknik untuk mengusi kreadibilitas data dilakukan dengan cara

mengecek data sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Missal data diperoleh dengan

wawancara, lalu dicek dengan observasi, dokumentasi.

3) Triangulasi Waktu

a) Perpanjangan waktu pengamatan atau tindakan

b) Informasi tambahan menggunakan trigulasi dari tiga sumber data utama yaitu klien,

perawat dan keluarga klienyang berkaitan dengan masalah yang diteliti (Sugiono,

2007).

3.9 Analisis Data

Analisis data dilakukan sejak peneliti dilapangan, sewaktu pengumpulan data

sampai dengan semua data terkumpul. Analisa data dilakukan dengan cara mengemukakan

fakta, selanjutnya membandingkan dengan teori yang ada dan selanjutnya dituangkan dalam

opini pembahasan. Teknik analisis yang digunakan dengan cara menerasikan jawaban-

jawaban yang diperoleh dari intervensi wawancara mendalam yang dilakukan untuk

menjawab rumusan masalah. Teknik analisis dengan cara observasi oleh peneliti dan setudy

dokumentasi yang menghasilkan data untuk selanjutnya diinterpretasikan dan dibandingka

teori yang ada sebagai bahan untuk memberikan rekomendasi dalam intervensi tersebut.

Urutan dalam analisis (Hidayat, 2009) adalah:

1) Pengumpulan Data

Data dikumpulkan dari hasil WOD (wawancara, observasi, dokumen). Hasil

ditulis dalam bentuk cacatan lapangan, kemudian ditulis dalam bentuk transkip (catatan

tersruktur).

2) Meredukasi Data

Data hasil wawancara yang berkumpul dalam bentuk cacatan lapangan

dijadikan satu dalam bentuk transkip dan dikelompokkan menjadi data subyektif dan
obyektif, dianalisis berdasarkan hasil pemeriksaan diagnostic kemudian dibandingkan nilai

normal.

3) Penyajian Data

Data dapat dilakukan dengan table, gambar, bagian maupun teks naratif. Kerahasiaan

dari klien dijamin dengan jalan mengaburkan identitas diri klien.

4) Kesimpulan

Dari data yang disajikan, kemudian data dibahas dan dibandingkan dengan

hasil-hasil penelitian terdahulu dan secara teoritis dengan perilaku kesehatan menarikan

kesimpulan dilakukan dengan metode induksi. Data yang dikumpulkan terkait dengan data

pengkajian diagmosis, perencanaan, tindakan, dan evaluasi.

3.10 Etika Penelitian

Dicantumkan etika yang mendasari penyusunan studi kasus, terdiri dari

1) Persetujuan Menjadi Klien (Informed Consent)

Informed consent adalah bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden

penelitian denga memberikan lembar persetujuan informed consent tersebit dilakukan

sebelum penelitian diberikan dengan memberikan lembar persetujuan. Tujuan informed

consent agar subyek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya jika

responden bersedia maka harus menandatangani lembar persetuan tersebut, dan jika

responden tidak bersedia maka peneliti harus menghormati hak (Hidayat, 2009).

2) Tanpa Nama (Anonimity)

Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan jaminan dalam

penggunaan subyek dengan tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada

lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil

penelitian yang akan disajikan (Hidayat, 2009).

3) Kerahasiaan (Confidentiality)
Memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik inforasi ataupun masala-

masalah lainnya, semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh

peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset (Hidayat, 2009).

Anda mungkin juga menyukai