Anda di halaman 1dari 6

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif

merupakan penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan informasi atau jawaban

yang mandalam tentang pendapat dan perasaan seseorang untuk mendapatkan hal-

hal yang tersirat tentang perilaku, motivasi dan kepercayaan seseorang. Penelitian

kualitatif dapat digunakan untuk mengetahui interaksi sosial misalnya dengan

observasi dan wawancara, sehingga menghasilkan data yang lebih lengkap, tajam,

dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang nampak.

Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk

meneliti pada kondisi obyek yang alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen)

dimana peneliti merupakan instrumen dalam penelitian.

Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan memberikan

pemaparan gambaran secara lengkap mengenai situasi yang diteliti dengan uraian

dan secara naratif atau data yang terkumpul berbentuk kata-kata, gambar dan

bukan angka-angka. Untuk dapat menjadi instrument, maka peneliti harus

mempunyai bekal wawasan dan teori yang luas agar mampu bertanya,

menganalisis, dan memotret obyek yang diteliti menjadi jelas dan bermakna

(Sugiyono, 2016). Pendekatan deskriptif penelitian berfokus pada penemuan fakta

mengenai penerapan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)

di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Nyak Dhien Meulaboh Tahun 2021.

22
23

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah Cut Nyak

Dhien Meulaboh. Alasan memilih lokasi adalah karena belum maksimalnya

penggunaan SIMRS di Rumah Sakit Umum Daerah Cut Nyak Dhien Meulaboh.

3.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian ini direncanakan akan dilakukan pada bulan Januari – April

2022.

3.3. Informan Penelitian

Penentuan informan pada penelitian kualitatif tidak didasarkan pada

jumlah tetapi berdasarkan pada kecukupan dan kesesuaian hingga mencapai

saturasi data. Pemilihan informan dilakukan saat peneliti mulai memasuki

lapangan dan selama penelitian berlangsung peneliti memilih orang tertentu yang

akan memberikan informasi, selanjutnya berdasarkan informasi yang didapat dari

informan sebelumnya, peneliti dapat menentukan informan lain yang akan

memberikan informasi yang lengkap. Oleh karena itu, jumlah informan tidak

dapat ditentukan. Jumlah informan dianggap telah memenuhi apabila informasi

yang didapat telah mencapai saturasi data. Saturasi terjadi jika dalam proses

analisa data, peneliti menemukan pola yang terulang berkali-kali sehingga tidak

ditemukan informasi yang baru (Sugiyono, 2016).

Penentuan informan dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik

purposive sampling, yaitu memilih informan sesuai tujuan dan kriteria yang

ditetapkan sebelumnya oleh peneliti, sehingga dapat dipastikan data yang didapat

akan sesuai dengan fenomena yang diteliti (Saryono & Anggraeni, 2011).
24

Informan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Ira Marliyan berstatus sebagai kepala seksi penunjang medik (penanggung

jawab SIMRS) di RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh.

2. Antonio berstatus sebagai petugas pengelola IT di RSUD Cut Nyak Dhien

Meulaboh.

3. 3 orang pelaksana SIMRS di RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh.

3.4. Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini Teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti

adalah:

1. Wawancara mendalam (in-depth-interview) kepada informan

Wawancara dilakukan dengan perpedoman pada panduan wawancara yang

telah disiapkan. Tehnik pengumpulan data dengan menggunakan alat bantu yaitu

alat tulis, note book, dan alat prekam. Sebelum dilakukan proses pengumpulan

data terlebih dahulu peneliti menyiapkan pedoman wawancara yang bertujuan

untuk memudahkan peneliti mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang terarah dan

sesuai dengan tujuan penelitian. Pedoman wawancara tidak bersifat kaku, karena

pertanyaan bisa dikembangkan sesuai dengan proses yang berlangsung selama

wawancara. Bentuk pertanyaan yang ditanyakan umumnya terbuka, yang

memungkinkan informan bebas mengekspresikan diri, menentukan jenis dan

banyaknya informasi yang akan dilakukan serta menanyakan apa yang mereka

anggap penting (Ahmadi, 2016).

2. Observasi

Menurut Marshall dalam Sugiyono (2016), observasi merupakan kegiatan

yang dilakukan dalam proses pengambilan data dalam suatu penelitian y ang
25

meliputi kegiatan memperhatikan secara saksama, termasuk mendengarkan,

mencatat, dan mempertimbangkan hubungan antar aspek pada fenomena yang

sedang diamati.

Observasi didasarkan pada panduan partisipasi pasif. Observasi jenis ini

dapat menemukan permasalahan lebih terbuka, dimana peneliti datang di tempat

kegiatan informan, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan informan. Peneliti

perlu mengamati secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh informan,

sehingga memungkinkan peneliti mengumpulkan informasi secara rinci tentang

perspektif responden termasuk perilaku, keyakinan, pengetahuan, dan respon

informan.

3. Studi Kepustakaan

Peneliti menggunakan pengumpulan data dengan metode studi

kepustakaan atau studi dokumen karena dokumen dapat memberikan informasi

tentang situasi yang tidak dapat diperoleh langsung melalui observasi dan

wawancara.

Studi kepustakaan yaitu mengumpulkan data dengan cara mencari data serta

informasi berdasarkan penalaran literatur dan referensi, dapat bersumber dari

buku, otobiografi, artikel jurnal, masalah, makalah, dokumen-dokumen, dan hasil

seminar.

3.5. Triangulasi

Triagulasi dapat memberikan kesempatan kepada peneliti untuk

mengeksplorasi fenomena yang diteliti lebih mendalam dengan cara melakukan

berbagai variasi metode atau cara dalam memperoleh data untuk meningkatkan

pemahaman dan penjelasan yang komprehernsif dari data yang akan dihasilkan.
26

Triangulasi dapat dilakukan peneliti mulai dari merancang desain peneliotian,

selama pengumpulan data dan menganalisis data, atau sepanjang proses penelitian

berlangsung (Creswell, 2013).

Dalam penelitian ini akan dilakukan triangulasi sumber yaitu

membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara, membandingkan

apa yang dikatakan orang didepan umum denga napa yang dikatakan secara

pribadi, membandingkan apa yang dikatakan orang tentang situasi penelitian

denga napa yang diakatannya sepanjang waktu, membandingkan hasil wawancara

dengan isi suatu dokumen yang berkaitan (Moleong, 2014).

3.6. Teknik Analisa Data

Teknik Analisa data menggunakan metode fenomenologi yang dikembangkan

oleh Colaizzi (1978). Tahapan proses Analisa data menurut Colaizzi (1978) yang

akan dilakukan peneliti adalah sebagai berikut:

1. Memiliki gambaran yang jelas tentang fenomena yang diteliti.

2. Mencatat hasil observasi dan wawancara dengan informan, transkripsi

dilakukan dengan cara merubah dari rekaman suara menjadi bentuk tertulis

secara verbatim. Proses transkripsi dibuat setiap selesai melakukan wawancara

dengan satu informan dan sebelum wawancara dengan informan yang lain.

3. Membaca hasil transkip berulang-ulang dari semua informan agar peneliti

lebih memahami pertanyaan-pertanyaan informan.

4. Membaca transkip untuk memperoleh kata kunci dari setiap pernyataan

informan, yang kemudian diberi garis bawah pada pernyataan yang penting

agar bisa dikelompokkan

5. Menentukan arti setiap pernyataan yang penting dari semua informan


27

6. Melakukan pengelompokkan data kedalam berbagai kategori dan menentukan

tema utama yang muncul.

7. Peneliti mengintegrasikan hasil secara keseluruhan kedalam bentuk naratif.

8. Peneliti kembali ke informan untuk klarifikasi data hasil wawancara dan

memberikan kesempatan untuk menambahkan informasi yang belum

didapatkan pada informan pada saat wawancara atau ada informasi yang tidak

ingin dipublikasikan dalam penelitian.

9. Menyempurnakan hasil analisis dengan data yang diperoleh selama proses

validasi.

3.7. Definisi Konseptual

1. Manfaat aplikasi SIMSRS di RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh tahun 2021

2. Fungsi aplikasi SIMSRS di RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh dalam

memberikan pelayanan yang terintegrasi dengan BPJS, melalui V-Claim, E-

Claim Kemenkes, SIR, RS Online, untuk mempermudahrumah sakit dalam

melakukan administrasi pasien , pelaporan, dan pengklaiman.

Anda mungkin juga menyukai