METODE PENELITIAN
38
39
2. Sumber Data
Penelitian kualitatif dengan paradigma naturalistik, datanya dikumpulkan
oleh peneliti sendiri. Untuk menperoleh data dari informan peneliti menggunakan
system purpose sampling, yang artinya dalam pengambilan sumber data
pengumpulan sampel didasarkan atas tujuan. Selain menggunakan teknik tersebut,
peneliti juga menggunakan teknik snowball sampling yang pelaksanaannya
dengan menetapkan terlebih dahulu informan kunci (key informant), selanjutnya
informan kunci (key informant) ini akan memberikan petunjuk kepada informan
lainnya. Penentuan unit sampel (responden) dianggap telah memadai apabila telah
sampai kepada taraf “redundancy” (datanya telah jenuh, ditambah sampel lagi
tidak memberikan informasi yang baru), artinya bahwa menggunakan sumber data
selanjutnya boleh dikatakan tidak lagi diperoleh tambahan informasi baru yang
berarti.
metode angket : (1) Menghemat waktu, maksudnya dengan waktu yang singkat
dapat memperoleh data, (2) menghemat biaya, karena tidak memerlukan banyak
peralatan, (3) menghemat tenaga. Kelemahan metode angket: (1) ada
kemungkinan dalam memberikan jawaban atas pertanyaan yang diampaikan
adalah tidak jujur, (2) apabila pertanyaan kurang jelas dapat mengakibatkan
jawaban bermacam-macam.
Langkah-langkah pelaksanaan angket adalah sebagai berikut: (1) penulis
membuat daftar pertanyaan, (2) setelah itu diberikan kepada reponden, (3) setelah
selesai dijawab segera disusun untuk diolah sesuai dengan standar yang ditetapkan
sebelumnya, kemudian disajikan dalam laporan penelitian.
2. Observasi
Observasi ini peneliti mengamati kegiatan sehari-hari orang yang sedang
diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian.
3. Wawancara
Teknik ini digunakan sebagai metode pengumpulan data yang dominan dan
dilengkapi dengan metode lain seperti observasi partisipan, analisis dokumen atau
teknik lainnya. Melalui wawancara diharapkan dapat memperoleh data secara luas
dan mendalam guna memperoleh pandangan tentang subjek penelitian.
Wawancara dilakukan secara terstruktur dan tidak terstruktur. Terstruktur yaitu
peneliti sebelumnya mendapat daftar pertanyaan berupa garis-garis besar yang
menjadi fokus penelitian terutama yang ditujukan kepada informan kunci.
Sedangkan wawancara tidak terstruktur bersifat luwes, susunan pertanyaan dan
kata-kata dalam setiap pertanyaan dapat diubah pada saat wawancara. Hal ini
dilakukan untuk lebih mendalami dan mengembangkan dari jawaban informan,
sehingga informasi yang dikumpulkan lengkap dan mendalam.
4. Studi Dokumen
Peneliti menggunakan teknik dokumen yang resmi dan fotografi untuk
melengkapi data dari hasil wawancara. Dokumen tertulis berupa besarnya dana
prodira, aspek-aspek yang dibiayai dan profil manajemen sekolah berbasis
43
lingkungan. Sedangkan dokumen tidak tertulis berupa foto, gambar, sarana dan
prasarana serta kegiatan lainnya.
5. Catatan Lapangan
Peneliti membuat catatan lapangan, mencatat kejadian yang didengar,
dilihat, dialami dan dipikirkan selama proses pengumpulan data. Dalam observasi
pelibatan, peneliti menganggap semua data adalah penting, sehingga catatan
lapangan dibuat secara rinci dan cermat setiap kembali dari observasi dan
wawancara.
Dimana:
Pr : persentase
f : frekuensi
n : jumlah sampel
sedangkan untuk menghitung persentase dalam bentuk skor digunakan
formula (Soeratno dan Arsyad, 1999: 67):
Dimana:
Pr : persentase
44