50
51
20 % untuk wanita dan 15 % untuk laki laki. Untuk bidang pendidikan dari
penduduk Desa Mongolato dapat dilihat pada table berikut:
Tabel 4.3 Tingkat pendidikan
No Tingkat pendidikan Laki-laki Perempuan
yang ditamatkan (orang) (orang)
1 Tamat SLTA 468 469
2 Tamat SD 455 454
3 Tamat Akademi/PT 181 180
4 Tamat SLTP 175 191
5 Tidak tamat SD 168 160
Sumber Data SDGs Th 2021
Tampak dengan jelas, bahwa tingkat pendidikan yang dominan di Desa
Mongolato hanya tamatan SLTA dan tamatan SD, dan disusul Tamatan SLTP
dengan Akademi/Perguruan Tinggi Dan Tidak Tamat SD Paling Sedikit.
Tabel 4.4 Sarana Pendidikan
Lokasi
Sarana Jumlah
No (Dusun)
pendidikan ( buah)
I II III IV
1 PAUD 1 - √ -
2 TK 3 √ √ √
3 SD/MI 2 √ √ -
4 SMP/MTs - - - -
5 SMA/MA 1 √ - -
6 SMK - - - -
Sumber Data SDGS Desa Tahun 2021
Selanjutnya beberapa indikator penting dalam bidang kesehatan di Desa
Mongolato dapat dilihat pada table :
53
Lokasi
Jumlah
No Sarana Kesehatan (Dusun)
( buah)
I II III IV
1 Pustu - - - - -
2 Poskesdes - - - - -
3 Polindes 1 - - √ -
Sumber Data SDGs Th 2021
lansia awal (46-55 tahun) sebanayak 96 jiwa dengan persentase 16%, usia
lansia akhir (> 65 tahun) sebanyak 46 jiwa dengan persentase 7% dan usia
manula sebanyak 37 jiwa dengan persentase 6%.
Tabel 4.2.2. Distribusi Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis kelamin Jumlah Persentasi
1 Laki-Laki 303 49%
2 Perempuan 312 51%
Total 615 100%
3. balai pengobatan 0 0%
4. posyandu 3 2%
5. dokter praktek 1 1%
6. Perawat 0 0%
7. bidan 0 0%
Total 4 2%
6. lain lain 0 0%
total 169 100%
2. Ekonomi
Tabel 4.2.16 Distribusi Berdasarkan Penghasilan
No Penghasilan rata-rata/bulan Jumlah Persentasi
1. < 1.000.000 74 44%
2. 1.000.000-1.800.000 59 35%
3. >2.500.000 36 21%
TOTAL 169 100%
6. Pendidikan
Dari hasil wawancara dengan kepala dusun II Desa Mongolato
mengatakan bahwa di dusun II terdapat Tk Al-Maurky, dan sekolah
Madrasah Ibtidaiah, dimana sekolah tersebut sudah memiliki fasilitas
UKS, kantin serta sehat lapangan olahraga. Di dusun II Desa Mongolato
juga memiliki fasilitas perpustakaan yang berada di kantin Desa
Mongolato
64
7. Rekreasi
Tabel 4.2.22 Distribusi Berdasarkan Tempat Rekreasi
No Tempat rekreasi Jumlah Persentasi
1. taman 55 33%
2. area bermain 7 4%
3. rekreasi umum dan privat 60 36%
4. lain lain 45 27%
5. tidak ada 2 1%
Total 169 100%
2. Ibu Hamil
Tabel 4.2.27Distribusi Berdasarkan Ibu Hamil
No Apakah ada ibu hamil dalam Jumlah Persentasi
keluarga
1. Ya 1 1%
2. Tidak 168 99%
66
3. Ibu Menyusui
71
4. Balita
Tabel 4.2.46 Distribusi Berdasarkan BALITA
No Ada keluarga usia balita Jumlah Persentasi
1. ya 33 20%
2. tidak 136 80%
Total 169 100%
5. Remaja
75
6. Dewasa
Tabel 4.2.60 Distribusi Berdasarkan Penyakit yang di Derita
No Penyakit yang di derita Jumlah Persentasi
1. Asma 2 1%
2. Tbc 0 0%
3. hipertensi 15 9%
4. kencing manis 1 1%
5. penyakit kulit 0 0%
6. penyakit jantung 2 1%
7. gastritis 0 0%
8. lain-lain 7 4%
9. tidak ada/sehat 142 84%
Total 169 100%
7. Lansia
Tabel 4.2.61 Distribusi Berdasarkan Usia Lanjut
No Anggota keluarga usia > 60 Jumlah Persentasi
tahun
1. Ya 46 27%
2. Tidak 123 73%
77
1. tidak tahu 1 1%
2. tidak mau 3 2%
3. tidak sempat 14 8%
4. lain-lain 3 2%
5. tidak ada 148 88%
Total 169 100%
1. Masalah Keperawatan
Berdasarkan identifikasi data di atas maka didapatkan masalah
keperawatan di Dusun II Desa Mongolato Kecamatan Telaga Kabupaten
Gorontalo, adalah:
1) Defisit kesehatan komunitas berhubungan dengan Kurangnya kesadaran
masyarakat untuk melakukan pemeriksaan kesehatan diposbindu.
2) Kesiapan peningkatan manajemen kesehatan berhubungan dengan
Kurangnya pemanfaatan pekarangan dengan menanam tanaman jenis
apotik Hidup
3) Kesiapan peningkatan manajemen kesehatan berhubungan dengan
kurangnya pengetahuan peran dan tugas kader.
4) Manajemen kesehatan tidak efektif berhubungan dengan Pengolahan
82
3. Implementasi Keperawatan
Bedasarkan intervensi keperawatan yang telah ditentukan maka
implementasi keperawatan adalah sebagai berikut:
a. Defisit Kesehatan Komunitas Berhubungan Dengan Kurangnya Kesadaran
Masyarakat Untuk Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Diposbindu.
a) Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
(a) Kegiatan ini telah di koordinasi dengan pihak aparat Desa
Mongolato dan masyarakat Dusun II. Bentuk rencana kegiatan
yang dilaksanakan telah disampaikan sebelum pelaksanaan
kegiatan dilakukan. Kegiatan tersebut mendapat respon positif dari
aparat Desa mongolato dan masyarakat Dusun II, tempat
pelaksanaan untuk dusun dua dibagi menjadi 2 posko yang
bertujuan untuk mendekat masyarakat ketempat posko
pemeriksaan.dan dilaksanakan pada tanggal 22 oktober 2022
waktu: 09.00 Wita.
(b) Waktu pelaksanaan sesuai dengan waktu yang telah di rencanakan
(c) Setelah masyarakat datang untuk melakukan pemeriksaan
kesehatan gratis maka masyarakat diarahkan untuk melakukan
pemeriksaan kesehatan. Dan kader kesehatan mengarahkan
masyarakat untuk melakukan pemeriksaan di meja, meja 1
pendaftaran, meja 2 pemeriksaan tekanan darah, meja 3
pemeriksaan kolesterol, meja 4 pemeriksaan asam urat.
(d) Pemeriksaan kesehatan gratis dilaksanakan tepat jam 09.00 wita
dengan tahapan : pendaftaran, pengukuran tinggi badan dan berat
84
kerja sama antara masyarakat dan pihak desa dan sektor lain untuk
menyelesaikan masalah yang ada di dusun II. Masyarakat harus
diajari cara memilah sampah organik dan non organik. Kegiatan ini
bertujuan untuk meningkatkan kebersihan lingkungan. Mengubah
sampah organik menajadi pupuk agara dapat memiliki manfaat
bagi masyarakat.kegiatan ini dilakukan pada tanggal 18 oktober
2022.
(b) Dalam kegiatan ini melakukan pembuatan poster tentang
pentingngya kebersihan lingkungan, cara memilah sampah organik
dan non organik.
(c) Mengobservasi lokasi yang akan dijadikan TPS (tempat
pembuangan sementara), menyediakan peralatan yang akan
dibutuhkan untuk melakukan pembuatan bak sampah sementara,
kemudian bekerja sama dengan pihak pemerintah dengan
mengadakan TPA (tempat pembuangan akhir), maka sampah yang
telah dipilah dan dikumpulkan di TPS akan diangkut ke TPA oleh
fasilitas pengangkut sampah.
(d) Mencegah pencemaran lingkungan dan menerapkan sistem dan
menejemen pengolahan sampah yang ideal dan berkesinambungan.
(e) Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang sistem
penangulangan pencemaran lingkungan.
b) Mengadakan Kegiatan Kerja bakti
(a) Melakukan kegiatan kerja bakti rutin ini antar warga saling bekerja
sama, dan bergotong royong untuk memberisihkan desa. Kegiatan
ini juga saling membantu dan berpartisipasi dengan ini terwujudlah
kesatuan antar warga desa dan memelihara lingkungan.
Kegiatan ini bertujuan :
- Meningkatkan kerukunan Mayarakat
- Mempererat persaudaraan
- Peduli terhadap orang lain
88
2 Buruh 68 15%
3 Wiraswastra 63 14%
4 PNS 17 4%
5 POLRI 0 0%
6 TNI 0 0%
7 Irt 102 22%
8 Pensiunan 8 2%
9 Honorer 78 17%
10 Pelajar/Mahasiswa 117 25%
11 Tidak Bekerja 5 1%
Total 461 100%
3. Ekonomi
Tabel 4.3.16 Distribusi Berdasarkan Penghasilan
No Penghasilan rata-rata/bulan Jumlah Persentasi
1 < 1.000.000 82 61%
96
3 Brosur 23 17%
4 secara langsung 110 81%
total 135 100%
6. Pendidikan
Berdasarkan observasi bahwa masyarakat dusun 3 menggunakan
fasilitas pendidikan di SD Negeri 3 Telaga yang berada di Dusun 1 Desa
Mongolao Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo. Dimana sekolah
tersebut sudah memiliki fasilitas Usaha Kesehatan Sekolah (UKS
7. Rekreasi
Tabel 4.3.22 Distribusi Berdasarkan Tempat Rekreasi
No Tempat rekreasi Jumlah Persentasi
1 taman 61 45%
2 area bermain 7 5%
3 rekreasi umum dan privat 7 5%
4 lain-lain 60 44%
total 135 100%
1. Ibu Hamil
Tabel 4.3.27 Distribusi Berdasarkan Ibu Hamil
No Ada ibu hamil Jumlah Persentasi
1 Ya 2 1%
2 Tidak 133 99%
total 135 100%
2. Ibu Menyusui
Tabel 4.3.43 Distribusi Berdasarkan Ibu Menyusui
No Ibu menyusui anaknya Jumlah Persentasi
1 Ya 5 4%
2 Tidak 0 0%
3 tidak ada busui 130 96%
total 135 100%
3. Balita
Tabel 4.3.46 Distribusi Berdasarkan BALITA
No Ada keluarga usia balita Jumlah Persentasi
1 Ya 22 16%
2 tidak 113 84%
total 135 100%
6. Remaja
Tabel 4.3.56 Distribusi Berdasarkan Anak dan Remaja
No Mempunyai anak remaja Jumlah Persentasi
1 Ya 29 21%
2 tidak 106 79%
total 135 100%
7. Dewasa
Tabel 4.3.60 Distribusi Berdasarkan Penyakit yang di Derita
No Penyakit yang di derita Jumlah Persentasi
111
1 Asma 1 1%
2 Tbc 0 0%
3 hipertensi 0 0%
4 kencing manis 1 1%
5 penyakit kulit 3 2%
6 penyakit jantung 5 4%
7 gastritis 0 0%
8 lain-lain 5 4%
9 tidak ada/sehat 120 89%
total 135 100%
a. Lansia
Tabel 4.3.61 Distribusi Berdasarkan Usia Lanjut
Anggota keluarga usia > 60 Jumla Persentas
No tahun h i
1 Ya 21 16%
2 Tidak 114 84%
total 135 100%
7 osteoporosis 0 0%
8 penyakit kulit 0 0%
9 Liver 0 0%
10 kolesterol 3 2%
11 asam urat 4 3%
12 lain-lain 3 2%
13 tidak ada lansia 114 84%
total 135 100%
a. Masalah Keperawatan
Masalah keperawatan yang ditemukan di Dusun III Desa Mongolato
Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo, adalah:
1) Pemeliharaan Kesehatan Tidak efektif berhubungan dengan Kurangnya
pengetahuan lansia mengenai penyakit HIKOLA (HIpertensi, Kolestrol,
Asam urat, Diabetes Melitus)
2) Defisit pengetahuan berhubungan Kurangnya Pemahaman Remaja
117
dan khasiatnya :
1) Jeruk Nipis berkhasiat untuk Menyembuhkan demam, batuk
kronis, menghilangkan bau badan
2) Cabai Merah Obat gosok untuk reumatik dan masuk angin
3) Belimbing Wuluh ; Melegakan nafas dan mencairkan dahak
karena batuk
4) Mengkudu ; Mengatasi penyakit radang usus, lever, amandel
dan difetri
5) Kapulaga ; Obat anti kembung
5. Kesiapan peningkatan manajemen kesehatan berhubungan dengan
Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang stanting
1) Melakukan demontrasi bergizi pada balita dengan program
IPS (isi piring sekali makan)
a. Kegiatan ini dilakukan untuk ibu bisa memahami bahwa
Makan bukan sekadar kenyang, namun juga harus memenuhi
kebutuhan nutrisi tubuh. Kementerian Kesehatan telah
mengenalkan panduan makan sehat melalui metode ‘Isi
piringku’ yang dapat menjadi acuan sajian sekali makan
b. Dilakukanya demontrasi ini gunaya untuk ibu lebih paham
bukan hanya sekedar tahu yeyang nutrisi anak.
c. Kegiatan ini dilakukan pada tanggal :
2) Melakukan skrining terkait pencegahan stunting
a. Kegiatan ini bertujuan untuk memberi pengetahuan pada ibu
jika Stunting dapat diketahui dengan melakukan pemantauan
pertumbuhan balita dengan mengukur panjang badan atau
tinggi badan anak yang dibandingkan dengan umur balita.
Dikatakan stunting apabila panjang badan atau tinggi
badannya lebih pendek dibandingkan dengan anak yang
seumurnya yang normal. Maka ibu dapat melakukan
pencegahan agar si buah hati tidak mengalami stunting.
128
diubah.
c. Kegiatan ini untuk motivasi yang baik bisa membuat anak jadi
semangat untuk melakukan apa yang diinginkan. Tentu motivasi
ini harus baik dan tidak berhubungan dengan sesuatu yang
melanggar etika dan norma kesusilaan.
7. Kesiapan peningkatan kesehatan berhubungan dengan kurangnya
aktivitas fisik
1) Senam SECAR (sehat ceria)
a. Kegiatan ini dilakukan untuk melatih aktifitas fisik yang
perlu diadakan untuk menjaga kebugaran jasmani
masyarakat. Gerakan-gerakan senam pagi bermanfaat untuk
melatih otot-otot pada tubuh, melancarkan peredaran darah
sehingga lebih sehat dan segar. Paparan sinar matahari pagi
juga bagus bagi tubuh karena kandungan vitamin D
alaminya. Jika tubuh sehat dan bugar secara fisik, maka
kemampuan konsentrasi juga akan meningkat dan
memudahkan dalam menyelesaikan pekerjaan sehari-hari.
Senam juga dapat memperkuat tulang, membantu
menormalkan aliran darah dan melatih urat saraf yang kaku
serta meningkatkan kesehatan jantung dan stamina tubuh.
Olahraga ini juga bisa menjaga fungsi otak, mencegah
pikun, juga bisa mengurangi stress dan membuat lebih
bahagia karena dengan kita melakukan gerakan senam maka
tubuh akan melepaskan hormon endorphine. Kegiatan ini
dilakukan pada tanggal Jum’at, 21 oktober 2022.
b. Kegiatan senam ini bermanfaat untuk kesehatan fungsi
jantung Gerakan senam yang dilakukan secara kontinyu dan
berulang-ulang membuat jantung bekerja dengan lebih cepat.
Bila dilakukan selama 20 menit, berarti Anda telah memulai
langkah sehat untuk meningkatkan kesehatan jantung.
130
Tingkat kesehatan masyarakat yang tidak merata dan sangat rendah khususnya
terjadi pada masyarakat yang tinggal di pemukiman kumuh. Perilaku masyarakat
yang masih tidak higienis ditambah lagi dengan tidak adanya sarana dan prasarana
lingkungan yang mendukung berdampak pada kesehatan masyarakat yang tinggal
pada pemukiman kumuh tersebut. Banyak masalah kesehatan masyarakat yang
mungkin akan timbul akibat perilaku masyarakat dan kondisi lingkungan yang
tidak memperhatikan kesehatan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa masalah kesehatan di Dusun II Desa
Mongolato Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo adalah:
1. Defisit kesehatan komunitas berhubungan dengan Kurangnya kesadaran
masyarakat untuk melakukan pemeriksaan kesehatan diposbindu.
2. Kesiapan peningkatan manajemen kesehatan berhubungan dengan Kurangnya
pemanfaatan pekarangan dengan menanam tanaman jenis apotik Hidup
3. Kesiapan peningkatan manajemen kesehatan berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan peran dan tugas kader.
4. Peningkatan pengetahuan berhubungan dengan defisit Spiritual pada remaja
5. Manajemen kesehatan tidak efektif berhubungan dengan Pengolahan sampah
masyarakat masih dibakar dan tercampur
6. Manajemen kesehatan tidak efektif berhubungan dengan pemanfaatan UKS
yang belum optimal dan penyuluhan kantin sehat
Selanjutnya masalah kesehatan di Dusun III desa Mongolato Kecamatan
Tibawa Kabupaten Gorontalo adalah:
1. Pemeliharaan Kesehatan Tidak efektif berhubungan dengan Kurangnya
pengetahuan lansia mengenai penyakit HIKOLA
2. Defisit pengetahuan berhubungan Kurangnya Pemahaman Remaja mengenai
bahaya Merokok dan penggunaaan bahaya Gadjed
3. Defisit pengetahuan berhubungan dengan Kurangnya Pengetahuan Ibu Pus
Mengenai Pencegahan Stanting
4. Kesiapan peningkatan manajemen kesehatan berhubungan dengan Masih
banyak masyarakat yang belum memahami pemanfaatan tanaman TOGA
132
paling aman dan nyaman juga berpotensi sebagai sumber bahaya bagi
penghuninya. Risiko serta bahaya yang dapat mengancam di dalam rumah yaitu
antara lain kebakaran, keracunan makanan, kecelakaan, dan zat berbahaya
(Ekawandani, et al., 2019).
4.3.2. Intervensi Keperawatan
Kesehatan merupakan modal awal bagi perkembangan potensi individu
dalam hidup. Kesehatan juga merupakan kebutuhan dasar setiap manusia.
Kesehatan dapat dipandang sebagai sebuah investasi yang berkontribusi besar
pada pembangunan sebuah negara. Menurut Piagam Ottawa tahun 1986 kesehatan
merupakan hak asasi manusia (human right) (World Health Organization, 1986),
sementara Undang-Undang Kesehatan Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009
menyebutkan bahwa kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental,
spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif
secara sosial dan ekonomis. Program pembangunan kesehatan bertujuan untuk
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan
mengutamakan prinsip non diskriminatif, partisipatif dan berkelanjutan (Republik
Indonesia, 2009).
Berdasarkan hasil penelitian bahwa intervensi keperawatan yang dilakukan
dengan adalah masalah kesehatan, khususnya di dusun II Desa Mongolato
Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo adalah:
a. Defisit kesehatan komunitas berhubungan dengan Kurangnya kesadaran
masyarakat untuk melakukan pemeriksaan kesehatan diposbindu.
Intervensi keperawatan yang dilakukan adalah:
a) Pemeriksaan Kesehatan Gratis
b) Edukasi Kesehatan terkait penyakit yang di derita masyarakat
b. Kesiapan peningkatan manajemen kesehatan berhubungan dengan Kurangnya
pemanfaatan pekarangan dengan menanam tanaman jenis apotik Hidup
Intervensi keperawatan yang dilakukan adalah:
a) Gerakan penanaman Obat kelurga (Toga)
b) Daftar tanaman beserta manfaatnya
135
di sektor gizi. Tren peningkatan proporsi obesitas pada dewasa sejak tahun 2007
sebesar 10,5%, menjadi 14,8% pada tahun 2013, dan naik lagi menjadi 21,8%
pada tahun 2018 (National Institute of Health Research and Development of
Ministry of Health of the Republic of Indonesia, 2013; 2019).
Perubahan pola perilaku adalah kategori transisi yang terakhir. Perilaku
hidup yang serba instan dalam masyarakat yang modern berdampak pada
pemilihan bahan pangan yang mengesampingkan kesehatan. Perubahan perilaku
yang jauh dari kebiasaan sehat, seperti jarang berolah raga. Data Riskesdas
menunjukkan meningkatnya persentase penduduk umur lebih dari sama dengan
10 tahun dengan aktivitas fisik kurang dari sebanyak 26,1% pada tahun 2013
menjadi 33,5% pada tahun 2018 (National Institute of Health Research and
Development of Ministry of Health of the Republic of Indonesia, 2013; 2019).
Ponkesdes sejatinya merupakan sarana pelayanan kesehatan yang berada di
desa atau kelurahan dengan lebih mengutamakan promotif dan preventif.
Berdasarkan kurikulum pendidikan bidan dan perawat, lebih dominan mengarah
pada tindakan pelayanan kesehatan personal. Sebagian kecil kurikulumnya
membahas tentang “public health midwife” dan “public health nurse” (Wibrata et
al., 2014) (Munir, Nursalam and Triyoga, 2016).
Menurut Peraturan Gubernur nomor 4 tahun 2010, tenaga kesehatan yang
berada di Ponkesdes melakukan kegiatan lebih berbasis pada fasilitas pelayanan
kesehatan (facility based) (Pemerintah Provinsi Gorontalo, 2010). Program atau
upaya yang berjalan selama ini masih belum memuaskan ditandai AKI dan AKB
yang cenderung stagnan atau memiliki kemajuan yang belum sesuai harapan.
Sehingga diperlukan pendekatan yang berbeda untuk akselerasi pencapaian target
pembangunan kesehatan yang lebih optimal. Memperhatikan beberapa aspek
dengan segala dinamika yang ada, menjadi penting adanya pendekatan
pembangunan kesehatan berbasis masyarakat.
Salah satu bentuk pendekatan community based dengan menghadirkan
fasilitator di tengah masyarakat. Fasilitator yang mampu memberikan motivasi,
stimulasi, dan mendampingi masyarakat menuju kemandiriannya dalam hidup
sehat, mandiri, dan berdaya untuk meningkatkan status kesehatan dan
140
pencemaran lingkungan.
b) Mengadakan Kegiatan Kerja bakti
1. Melakukan kegiatan kerja bakti rutin ini antar warga saling bekerja
sama, dan bergotong royong untuk memberisihkan desa. Kegiatan ini
juga saling membantu dan berpartisipasi dengan ini terwujudlah
kesatuan antar warga desa dan memelihara lingkungan.
Kegiatan ini bertujuan :
- Meningkatkan kerukunan Mayarakat
- Mempererat persaudaraan
- Peduli terhadap orang lain
- Saling bahu membahu
- Pencaga pencemaran lingkungan
2. Mendemostrasikan gerakan membuang sampah pada tempatnya,
mejaga kebersihan lingkungan
3. Mendemostrasikan gerakan sayang pohon karena pohon adalah
penyuplai oksigen.
c) Membuatan Poster pengolahan sampah
Dengan pembuatan poster sesuai dengan jenis sampah yang berada didesa
mongolato dusun II ini dapat mempermudah proses daur ulang jenis
sampah, mengurangi resiku kerusakan lingkungan dan mengurangi
penumpukan sampah dilingkungan masyarakat. Maka akan dilakukan
Memilih atau memilah sampah organik dan sampah non organik:
1. Sampah organik (berwarna hijau)
- Sampah buah-buahan
- Sisa makanan
- Daun
2. Sampah anorganik (berwarna kuning)
- Kaleng
- Plastik
147
- styrofoam
3. sampah kertas (warna biru)
menampung sampah kertas untuk mempermudah daur ulang.
Biasanya kertas-kertas yang sudah dikumpulkan diolah menjadi
bubur kertas lalu kembali dicetak menjadi kertas siap pakai.
4. Sampah bahan beracun dan berbahaya (warna merah)
- Pecahan kaca
- Bahan kimia
- Komponen elektronik
f. Manajemen kesehatan tidak efektif Manajemen kesehatan tidak efektif
berhubungan dengan pemanfaatan UKS yang belum optimal
(a) Melakukan pelatihan dokter kecil yang diselenggrakan disekolah madrasah
ibtidaiyah al-mourky
Kegiatan ini dilakukan untuk Tujuan Usaha Kesehatan Sekolah bertujuan
meningkatkan kesehatan, mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta
didik yang tercermin dalam kehidupan perilaku hidup bersih sehat (PHBS)
dan lingkungan sekolah yang sehat sehingga memungkinkan peserta didik
mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Kegiatan ini
dilakukan pada tanggal Jumat, 21 Oktober 2022 pukul : 09.30 wita
(b) Mendemostrasikan pentingnya PHBS dikalanagan siswa siswi madrasah
(c) Mengajarkan siswa siswi untuk kerja sma dalam menjalankan program
kesehatan sekolah.
(d) Melakukan penyuluhan untuk mulai kenal penyakit
(e) Berprilaku hidup sehat.
(f) Menjaga kebersihan lingkungan sekolah khususnya pembenahan tata
kelolah sampah, pemilihan dan pengolahan sampah.
(g) Melaksankan penghijauan sekolah dengan menanam pohon dan bunga
(h) Mendemonstrasikan agar tidak membaung sampah sembarangan
g. Kesiapan peningkatan manajemen kesehatan berhubungan dengan Belum
optimalnya kantin sehat
148