Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA Tn.Hamid Bagu DENGAN DIAGNOSA MEDIS HIPERTENSI


DI DUSUN 3 DESA MONGOLATO

A. Pemeriksaan Fisik
a. Nama kepala keluarga: Tn.Hamid Bagu
b.  Umur:  55 tahun
c.  Agar: Islam
d.  Pendidikan: SD sederajat
e.  Pekerja: buruh
f.  Suku / bangsa: Gorontalo/Indonesia
g.  Alamat: Dusun 3, Desa mongolato, kecap Kecamatan telaga
h.  Komposisi komposisi  keluarga:

No mama umur Jenis pendidika pekerjaa keterangan 


kelamin n n

1 Tn.Hamid 55 L SD Buruh Kepala rumah


Bagu tahun sederajat tangga

2 ny.sarco djafar 48Tahu P SD irt Istri


n sederajat

3 TN.steven H 18 L SMK Pelajar Anak


bagu tahun

4 Tn. M.ramadan 14 tahun L SMP Pelajar Anak


Bagu

5 Sucu R bagu 11 tahun P SD Pelajar Anak

i. Tipe keluarga : keluarga inti yang terdiri dari bapak ibu dan anak
j. Sifat keluarga
1. Pengambilan keputusan  : 
Pengambilan keputusan adalah Tn.H.B   sebagai kepala keluarga tetapi berdasarkan
pada musyawarah keluarga
2. kebiasaan hidup sehari-hari
a. kebiasaan tidur / istirahat
Keluarga Tn.H.B kebiasaan tidur yaitu siang dan malam
b.  kebiasaan rekreasi
kelyarga Tn.Hb mengatakan jarang untuk melakukan rekreasi atau berpergian di
tempat-tempat tertentu mereka lebih sring menghabiskan waktu luang dirumah
c. kebiasaan makan keluarga
Tn.Hb mengatakan menu makanan yang biasa dimasak yaitu itu ikan sayur dan
sering mengkonsumsi daun salam.
l. Status sosial ekonomi keluarga
Tn.Hb Bekerja sebagai buruh dan penghasilan sebulan tidak menentu  dan cukup
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
m.  suku( kebiasaan kesehatan terkait suku bangsa)
Keluarga Tn.Hb merupakan Suku bangsa asli Gorontalo. bahasa yang digunakan
sehari-hari dalam keluarga adalah Bahasa Indonesia dan Bahasa Gorontalo. 
n. Agama  (Kebiasaan kesehatan terkait agama)
Keluarga Tn.Hb Menganut agama Islam, Keyakinan yang berdampak buruk pada
keluarga, keluarga T.n.H.K Dan keluarga sering melakukan sholat. 

B. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga 


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga yaiyu remaja awal dengan anak pertama berusia 18
tahun dan masih sekolah.
b. Tahap keluarga yang belum terpenuhi
semua tahap perkembangan keluarga sudah terpenuhi  keluarga Tn.Hb masih memili
anak yang masih sekolah SD
c.  riwayat keluarga inti
Keluarga Tn.Hb tidak memiliki riwayat kronis, keluarga tidak memiliki riwayat
penyakit seperti dialami Tn.Hb
C. Lingkungan
a.  karakteristik rumah ( tipe,   ukuran,  jumlah bangunan)
Rumah tn.hk  yaitu tipe rumah semi permanen (  milikSendiri )  dengan ukuran 9 * 15
dan jumlah ruangan 9 ( 4 kamar, 1 kamar mandi,  ruang teras dapur ruang samping)
b. ventilasi dan penerangan
Tn.Hb mengatakan penerangan di dalam rumah baik, terdapat jendela di setiap kamar
dan memiliki ventilasi di setiap kamar terdapat 2 jendela.
c.  persediaan air bersih
Tn.Hb mengatakan sumber air bersih yang didapatkan yaitu bersumber dari sumur bor
d.  pembuangan sampah
Tn.Hb mengatakan tempat pembuangan sampah berada di belakang rumah kemudian
sampah langsung dibakar
e.  pembuangan air limbah
Tn.Hb mengatakan pembuangan air limbah di belakang rumah
f.  jarak/ WC ( tipe, jarak dari sumber air)
Tn.Hb mengatakan memiliki jamban atau WC di rumah
g. lingkungan sekitar rumah
lingkungan rumah berdekatan dengan rumah tetangga di samping kiri dan kanan dan
memiliki halaman di depan rumah yang ditanami apotik hidup dan tanaman hias.
i.  sarana komunikasi dan transportasi
semua anggota keluarga memiliki HP masing-masing dan untuk transportasi keluarga
memiliki kendaraan pribadi sepeda motor
j.  fasilitas hiburan( TV, Radio,dll)
Ny.Sd Mengatakan fasilitas hibur yang berada di rumahnya yaitu TV dan Radio
k. Fasilitas pelayanan kesehatan
Tn.Hb mengatakan fasilitas digunakan  jika sakit yaitu Puskesmas yang terdekat dan
memiliki jaminan BPJS 

D. Sosial
a.  karakteristik Tetangga dan komunitas
Karakteristik tetangga semua Tetangga beragama Islam dan suku Gorontalo hubungan
dengan tetangga sangat baik
b.  Mobilitas  geografi keluarga
Keluarga Tn.Hb tidak berpindah-pindah tempat tinggal
c.  berkumpul  keluarga  dan  interaksi dengan masyarakat
Keluarga Tn.Hb tergolong anggota masyarakat yang aktif serta berinteraksi dengan
baik
d.  sistem pendukung keluar
Keluarga Tn.Hb memiliki  jaminan kesehatan BPJS

E. struktur keluarga
a. pola komunikasi keluarga
Tn.Hb mengatakan komunikasi keluarga dilakukan secara terbuka,  semua di bicarakan 
satu keluarga
b. struktur kekuatan keluarga
Tn.Hb mempunyai peran penting sebagai kepala keluarga yang mencari nafkah untuk
keluarga sebagai kebutuhan sehari-hari
c. Struktur peran( formal dan  informal)
Formal: Tn.Hb Mengatakan sudah mampu menjalankan perannya sebagai kepala
keluarga dan mencari nafkah serta perlindungan keluarga
Informal: Ny.SD  mengatakan sebagai ibu rumah tangga juga mendidik dan mengatur
keuangan dalam keluarga
d.  nilai  dan norma keluarga
Keluarga Tn.Hb selalu mematuhi aturan-aturan yang berlaku.

F. Fungsi Keluarga
a. Fungsi afektif
Ny. Sd mengatakan hubungan antara keluarga sangat baik selalu membrikan
dukungan satu sama lain serta saling menghormati setiap pendapat.
b. Fungsi sosialisasi
Ny. SD mengatakan hubungan sosial dengan sekitarnya sangat baik
c. penapisan masalah berdasarkan lima tugas perawatan kesehatan:
1) mengenai mengenal masalah kesehatan
Tn.Hb mengatakan keluarga hanya mengetahui apa itu asam urat, sedangkan
penyebab tanda dan gejala, serta pengobatan dan cara pencegahan keluarga
Tn.Hb belum mengetahui.
2) memutus kan untuk merawat
keluarga Tn.Hb  mengatakan keluarga tidak mengetahui akibat dari penyakit
asam urat l dan tindakan apa yang akan diambil
3)  mampu merawat
keluarga Tn.Hb  Mengatakan  mampu melakukan  perang mengolah mengobati
asam urat serta pencegahan asam urat
4) modifikasi lingkungan
Fisik: barang-barang di rumah Tn.Hb tertata dengan baik dan rapi pada tempatnya
Psikologis :  keluarga Tn.Hb mamapu mencipta rumah yang nyaman untuk
Keluarga
5)  memantau memanfaat  pelayanan kesehatan  yang ada
ny.sd mengatakan  selalu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada Yakni
dengan selalu pergi ke posbindu setiap bulannya dan pergi ke Puskesmas untuk
melakukan pengobatan.
e. fungsi produksi 
ny.sd Mengatakan tidak ada masalah pada sistem reproduksi, ny. Sd memili 3 orang
naka
f. Fungsi ekonomi
Nya.sd  mengatakan bahwa kebutuhan ekonomi keluarga selalu terpenuhi setiap
harinya
G. Stres dan koping keluarga
a. Stesor jangka pendek dan jangka panjang
1) Stresor  jangka  pendek
Tn.Hb mengatakan kaeadaan sekarang asam urat sering kambuh yang dapat
membuat Tn.Hb sulit untuk beraktivitas.
2) Stressor jangka panjang
Tn.Hb mengatakan khawatir dengan kondisi fisiknya yang dapat mengganggu
perannya sebagai kepala keluarga yang mencari nafkah untuk keluarga
b.  kemampuan keluar berespon terhadap situasi atau stressor
Tn.Hb mengatakan istri  dan anaknya selalu siaga dalam menjaga dan merawat Tn.Hb
Jika sakit
c. strategi yang digunakan
strategi koping yang digunakan yaitu koping keluarga internal dimana
mengendalikan masalah dipecahkan bersama sama
d. strategi adaptasi  disfungsional
Tidak ada adaptasi disfungsional yang terdapat di keluarga Tn.Hb

H. riwayat kesehatan keluarga


a. riwayat  kesehatan masing-masing anggota keluarga
1) Ayah : tn.hk  mengatakan ayah dan ibu tn.hk  menit meninggal memiliki  riwayat
penyakit  kronis
2) Ibu : ny.mn  mengatakan ibu dan ayahnya telah meninggal dan tidak memiliki
riwayat penyakit seperti yang dialami nya yakni kadar kolesterol tinggi yang
sudah cukup lama dialami
3) Anak :  anak-anak dari tn. Hk dan ny.mn Tidak memiliki riwayat penyakit kronis
atau penyakit yang dialami seperti ibunya/ ny.mn
b. keluarga berencana :  tidak  ada
c. Imunisasi : 
Tn.hk   mengalami bahwa seluruh anggota keluarganya tidak melakukan
imunisasi lengkap
d. tumbuh kembang
a) pemeriksaan tumbuh kembang anak
anak 1 :  tidak ada
Anak 2 :  2 tidak
b) Pertemuan orang tuan terhadap tumbuh kembang anak

I. Pemeriksaan fisik keluarga (  format menyesuaikan keluarga binaan)


a. Pemeriksaan fisik bapak Tn.Hb
1. Keadaan umum:  baik
2. Kesadaran : composmentis 
Tanda - tanda vital : 
TD : 150/90 Mmhg 
N : 80 X/M
RR : 24 X/M
SUHU : 36,3 oC
4. Kepala : 
a. Rambut : nampak bersih, tidak Ketuk warna rambut putih tidak ada nyeri tekan
kepala
b.  Mata:  bentuk mata simetris kiri dan kanan konjungtiva tidak anemis sklera tidak
ikterik
c.  Hidung:  bentuk simetri tidak sekret Secret tidak ada masalah pada indra
penciuman
d.  Telinga :  bentuk telinga simetris pendengaran normal tidak ada nyeri tekan
e.  Mulu :  bentuk mulut simetris tidak ada pembengkakan, tidak ada  nyeri tekan,
mukosa lembab
f.  dadah/ thorax
I : Bentuk dada simetris antara kiri dan kanan tidak ada Jejas
P :  tidak ada pembengkakan atau nyeri tekan
P :  tidak ada kelainan bunyi jantung ataupun paru
A :  tidak ada bunyi nafas tambahan, atau bunyi jantung tambahan
g.  perut/ abdomen
I : Bentuk perut simetris tidak ada Jejas
P :  tidak terdapat nyeri tekan pada perut
P :  pada saat di perkusi terdengar bunyi timpani
A :  bising usus 17 kali per menit
h. genetalia/ anus:  tidak ada masalah pada genetalia/ anus
i. Ekstremitas:klien sering merasa nyeri pada bagian ekstremitas bawah lebih
kepada bagian persendian kekuatan otot 5555 4444
5555 4444

b. Pemeriksaan fisik ibu : NY.SD


1. Keadaan umum :baik 
2. Kesadaran :  compos mentis
3.  tanda-tanda vital:
TD :  110/70 mmhg 
N : 80X/M
RR : 22 X/M
S : 36,5 oC
4. Kepala 
a.  Rambut :  rambut nampak bersih tidak ada ketombe tidak ada nyeri tekan
b.  Mata :  bentuk mata simetris kiri dan kanan tidak anemis sklera tidak ikterik
tidak ada nyeri tekan
c.  Hidup:  bentuk simetri tidak sekret,  tidak ada masalah pada indra penciuman
d.   Telinga:  bentuk telinga simetris, pendengaran normal, tidak ada nyeri tekan
e.  Mulu:  bentuk mulut simetri, tidak pembengkakan, tidak ada nyeri tekan,
mukosa lembab
5. dada/ thorax
I :  bentuk dada simetris antara kiri dan kanan, tidak ada jejak
P :  tidak ada pembengkakan/ nyeri tekan
P :  tidak ada kelainan bunyi jantung ataupun paru
A:  tidak ada bunyi nafas tambahan, tidak ada bunyi jantung tambahan
6. perut/ abdomen
I :  bentuk perut simetris tidak terdapat Jejas, tidak asites
P :  tidak terdapat  nyeri tekan
P :  pada saat di perkusi terdengar bunyi  Timpani
A : Usus 21X/menit
4) Genetalia/ anus :  tidak ada masalah pada genetalia/ anus
5) Ekstremitas: tida ada masalah dalam ektemitas

c. Pemeriksaan fisik Anak : Tn.SB (1)


1. Keadaan umum :baik 
2. Kesadaran :  compos mentis
3.  tanda-tanda vital:
TD :  120/70 mmhg 
N : 80X/M
RR : 22 X/M
S : 36, oC
5. Kepala 
f.  Rambut :  rambut nampak bersih tidak ada ketombe tidak ada nyeri tekan
g.  Mata :  bentuk mata simetris kiri dan kanan tidak anemis sklera tidak ikterik
tidak ada nyeri tekan
h.  Hidup:  bentuk simetri tidak sekret,  tidak ada masalah pada indra penciuman
i.   Telinga:  bentuk telinga simetris, pendengaran normal, tidak ada nyeri tekan
j.  Mulu:  bentuk mulut simetri, tidak pembengkakan, tidak ada nyeri tekan,
mukosa lembab
6. dada/ thorax
I :  bentuk dada simetris antara kiri dan kanan, tidak ada jejak
P :  tidak ada pembengkakan/ nyeri tekan
P :  tidak ada kelainan bunyi jantung ataupun paru
A:  tidak ada bunyi nafas tambahan, tidak ada bunyi jantung tambahan
7. perut/ abdomen
I :  bentuk perut simetris tidak terdapat Jejas, tidak asites
P :  tidak terdapat  nyeri tekan pada per
P :  pada saat di perkusi terdengar bunyi  Timpani
A : Usus 21X/menit
6) Genetalia/ anus :  tidak ada masalah pada genetalia/ anus
7) Ekstremitas: tidak ada masalah

d. Pemeriksaan fisik Anak : Tn.Rb (2)


1. Keadaan umum :baik 
2. Kesadaran :  compos mentis
3.  tanda-tanda vital:
TD :  110/80 mmhg 
N : 80X/M
RR : 20 X/M
S : 36, oC
6. Kepala 
k.  Rambut :  rambut nampak bersih tidak ada ketombe tidak ada nyeri tekan
l.  Mata :  bentuk mata simetris kiri dan kanan tidak anemis sklera tidak ikterik
tidak ada nyeri tekan
m.  Hidup:  bentuk simetri tidak sekret,  tidak ada masalah pada indra penciuman
n.   Telinga:  bentuk telinga simetris, pendengaran normal, tidak ada nyeri tekan
o.  Mulu:  bentuk mulut simetri, tidak pembengkakan, tidak ada nyeri tekan,
mukosa lembab
7. dada/ thorax
I :  bentuk dada simetris antara kiri dan kanan, tidak ada jejak
P :  tidak ada pembengkakan/ nyeri tekan
P :  tidak ada kelainan bunyi jantung ataupun paru
A:  tidak ada bunyi nafas tambahan, tidak ada bunyi jantung tambahan
8. perut/ abdomen
I :  bentuk perut simetris tidak terdapat Jejas, tidak asites
P :  tidak terdapat  nyeri tekan pada per
P :  pada saat di perkusi terdengar bunyi  Timpani
A : Usus 21X/menit
9. Genetalia/ anus :  tidak ada masalah pada genetalia/ anus
10. Ekstremitas: tidak ada masalah

J. Harapan keluarga
Harapan keluarga Tn.Hb petugas kesehatan mampu memberikan pemeriksaan
kesehatan gratis tiap bulanya gar kami yang emmeiliki asam urat bisamengontrol atau
lebih tau proses tiap bulanya apakah asam uratnya menurun atau meningkat.

I. IDENTITAS DATA
Data Masalah
1. Keluhan (Data Subjektif) Pemeliharaan kesehatan tidak
a. Tn. HB mengatakan bahwa efektif
sudah mengetahui
penyakitnya namun tidak ada
keinginan untuk melakukan
pengobatan.
2. Data Objektif
a. Nampak keluarga belum
dapat menjaga kesehatan
dengan pola hidup sehat
b. Nampak keluarga tidak
menunjukkan perilaku hidup
sehat
c. Klien tampak gelisah
d. Tanda-Tanda Vital
Tanda - tanda vital : 
TD : 150/90 Mmhg 
N : 80 X/M
RR : 24 X/M
SUHU : 36,3 oC
Kadar asam urat Tn.HB : 11.5 mg/dl

II. Diagnosa Keperawatan


Pemeliharaan kesehatan tidak efektif berhubungan dengan ketidak mampuan
keluarga memutuskan untuk merawat

III. Intervensi Keperawatan


1. Diskusikan dengan keluarga mengenai pengertian,tanda gejala dan
penyebab, pencegahan asam urat
2. Berikan kesempatan untuk bertanya yang belum dipahami mengenai
asam urat
3. Evaluasi kembali pemahaman keluarga tentang asam urat
4. Berikan pengahrgaan atas keberhasilan keluarga
5. Menyebutkan pengertian, penyebab tanda dan gejala dari asam urat.

IV. Implementasi
1. mendiskusikan dengan keluarga mengenai pengertian,tanda gejala dan
penyebab, pencegahan asam urat
hasil : keluarga Tn.Hb mampu menyebutkan pengertian,tanda gejala dan
penyebab, pencegahan asam urat
 pengertian
Gout adalah penyakit metabolic yang ditandai dengan penumpukan
asam urat yang nyeri pada tulang dan sendi, sangat sering ditemukan
pada kaki bagian atas, pergelangan dan kaki bagian tengah ( Merkie,
Carrie, 2005 ).
Gout merupakan kelompok keadaan heterogenous yang
berhubungan dengan defek genetic pada metabolisme purin atau
hiperuricemia ( Brunner & Suddarth, 2001 : 1810 ).
Arthritis pirai ( gout ) merupakan suatu sindrom klinik sebagai
deposit Kristal asam urat di daerah persendiaan yang menyebabkan
terjadinya serangan inflamasi akut.
 penyebab
Penyebab utama terjadinya gout adalah karena adanya
deposit/penimbunan Kristal asam urat dalam sendi. Penimbunan asam
urat sering terjadi pada penyakit dengan metabolisme asam urat
abnormal dan kelainan metabolic dalam pembentukan purin dan eksresi
asam urat yang kurang dari ginjal.
Beberapa faktor lain yang mendukung seperti :
o Faktor genetic seperti gangguan metabolisme purin yang
menyebabkan asam urat berlebihan ( Hiperuricemia ), retensi
asam urat atau keduanya.
o Penyebab sekunder yaitu akibat obesitas, diabetes mellitus,
hipertensi, gangguan ginjal yang kan menyebabkan :
 Pemecahan asam yang dapat menyebabkan hiperuricemia
 Karena penggunaan obat – obatan yang menurunkan eksresi
asam urat seperti : aspirin, diuretic, levodopa, diazoksid,
asam nikotinat, aseta zolamid dan etambutol.
o Pembentukan asam urat yang berlebih :

 Gout primer metabolic disebabkan sistensi langsung yang


bertambah.
 Gout sekunder metabolic disebabkan pembentukan asam urat
berlebih karena penyakit lain seperti leukemia.
o Kurang asam urat melalui ginjal
o Gout primer renal terjadi karena eksresi asam urat di tubulus
distal ginjal yang sehat.
o Gout sekunder renal disebabkan oleh karena kerusakan ginjal
misalnya glomeronefritis kronik atau gagal ginjal kronik.
95 % penderita gout ditemukan pada pria. Gout sering
menyerang wanita pada post menopause usia 50 – 60 tahun.
Juga dapat menyerang laki – laki usia pubertas dan atau usia
diatas 30 tahun. Penyakit ini paling sering mengenai sendi
metarsofaringeal, ibu jari kaki, sendi lutut dan pergelangan kaki.
 tanda dan gejala
Menurut Mutia Sari (2010 : 33) biasanya asam urat mengenai
sendi ibu jari, tetapi bisa juga pada tumit, pergelangan kaki dan tangan
atau sikut. Kebanyakan asam urat muncul sebagai serangan kambuhan.
Penyakit ini timbul dari kondisi hiperurikemi, yaitu keadaan di mana
kadar asam urat dalam darah di atas normal. Kadar asam urat normal
pada pria berkisar 3,5 - 7 mg/dL, sedangkan pada wanita 2,6 6 mg/dL.
Serangan asam urat biasanya timbul secara mendadak/akut,
kebanyakan menyerang pada malam hari. Jika asam urat menyerang,
sendi-sendi yang terserang tampak merah, mengkilat, bengkak, kulit
diatasnya terasa panas disertai rasa nyeri yang sangat hebat, dan
persendian sulit digerakan. Serangan pertama asam urat pada umumnya
berupa serangan akut yang terjadi pada pangkal ibu jari kaki, dan
seringkali hanya satu sendi yang diserang. Namun, gejala-gejala
tersebut dapat juga terjadi pada sendi lain seperti pada tumit, lutut, siku
dan lain-lain. Asam urat yang berlebih kemudian akan terkumpul pada
persendian sehingga menyebabkan rasa nyeri atau bengkak. Kadang-
kadang, kita pun sering merasa nyeri atau pegal-pegal dan sejenisnya.
Anda bisa memastikan apakah Anda terkena asam urat atau tidak
dengan cara mengetahui gejala-gejala asam urat. Adapun gejala-
gejalanya, yaitu: 1. Kesemutan dan linu. 2. Nyeri terutama malam hari
atau pagi hari saat bangun tidur. 3. Sendi yang terkena asam urat akan
terlihat bengkak, kemerahan, panas, dan nyeri luar biasa pada malam
dan pagi. 4. Terasa nyeri pada sendi terjadi berulang-ulang kali. 5.
Yang diserang biasanya sendi jari kaki, jari tangan, dengkul, tumit,
pergelangan tangan serta siku. 6. Pada kejadian kasus yang parah,
persendian terasa sangat sakit saat akan bergerak. 7. Selain nyeri sendi,
asam urat yang tinggi dapat menyebabkan batu ginjal serta dalam
jangka waktu lama, akan merusak ginjal secara permanen hingga
diperlukan cuci darah seumur hidup. Kadar asam urat yang tinggi
ternyata juga berhubungan dengan kejadian diabetes mellitus (kencing
manis) dan hipertensi. 8. Selain itu, gejala asam urat juga bisa terlihat
dari keadaan tubuh tidak sehat seperti demam, menggigil, dan rasa
tidak enak badan. Gejala asam urat lain seperti denyut jantung yang
sangat cepat bisa juga terjadi. Gejala asam urat umumnya akan muncul
pada usia pertengahan untuk pria, sedangkan pada wanita gejala asam
urat akan mulai muncul setelah menopause. Serangan asam urat berupa
gejala awal yang terasa pada persendian biasanya akan berlangsung
selama beberapa hari dan kemudian menghilang sampai dengan
serangan berikutnya. Gejala asam urat harus benar-benar diwaspadai
untuk menghindari serangan asam urat yang lebih parah. Menurut
Khomsam A.S. Harliawati (2008) gejala serangan asam urat ditandai
dengan nyeri dan pembengkakan pada ibu jari sampai ke jari-jari
lainnya. Biasanya, rasa nyeri yang hebat tersebut berlangsung selama
24 jam. Selanjutnya, berangsur berkurang sampai menghilang dalam
waktu 3-7 hari. Jika kadar asam urat serangan pertama tidak diturunkan
menjadi normal, akan terjadi serangan selanjutnya dan bersifat
menahun. Nyeri yang disebabkan asam urat mengakibatkan kesulitan
gerak sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Tirnbulnya serangan
kedua dan selanjutnya sulit diprediksi. Namun, dari berbagai penelitian
dikemukakan bahwa semakin tinggi kadar asam urat, semakin sering
juga terjadi serangan nyeri dengan berbagai komplikasi. Serangan pun
tidak hanya di ibu jari tangan, tetapi menyebar ke pergelangan kaki,
lutut, siku, telinga, sendi kecil lain pada tangan, dan otot. Nyeri akan
semakin bertambah saat tengah malam. Sendi yang terserang akan
tampak merah, mengilat, bengkak, kulit di atasnya terasa panas, dan
persendian sulit digerakkan. Selain itu, badan menjadi demam, kepala
terasa sakit, nafsu makan berkurang, dan jantung berdebar. (Silvia
2009).
Terdapat empat tahap perjalanan klinis dari penyakit gout yang tidak
diobati, antara lain :
 Hiperuricemia asimtomatik
 Arthritis gout akut
 Tahap interkritis
 Gout kronik
 Gout akut berupa :
o Nyeri hebat
o Bengkak dan berlangsung cepat pada sendi yang terserang
o Sakit kepala
o Demam

 Gangguan kronik berupa :


o Serangan akut
o Hiperurisemia yang tidak diobati
o Terdapat nyeri dan pegal
o Pembengkakan sendi membentuk noduler yang disebut tofi
( penumpukan monosodium asam urat dalam jaringan )
 pencegahan
Penatalaksanaan ditujukan untuk mengakhiri serangan akut secepat
mungkin, mencegah serangan berulang dan pencegahan komplikasi.
 Medikasi
o Pengobatan serangan akut dengan Colchine 0,6 mg PO, Colchine
1,0 – 3,0 mg ( dalam Nacl/IV), phenilbutazon, Indomethacin.
o Terapi farmakologi ( analgetik dan antipiretik )
o Colchines ( oral/iv) tiap 8 jam sekali untuk mencegah fagositosis
dari Kristal asam urat oleh netrofil sampai nyeri berkurang.
o Nostreoid, obat – obatan anti inflamasi ( NSAID ) untuk nyeri
dan inflamasi.
o Allopurinol untuk menekan atau mengontrol tingkat asam urat
dan untuk mencegah serangan.
o Uricosuric untuk meningkatkan eksresi asam urat dan
menghambat akumulasi asam urat.
o Terapi pencegahan dengan meningkatkan eksresi asam urat
menggunakan probenezid 0,5 g/hrai atau sulfinpyrazone
( Anturane ) pada pasien yang tidak tahan terhadap benemid atau
menurunkan pembentukan asam urat dengan Allopurinol 100 mg
2x/hari.
 Perawatan
o Anjurkan pembatasan asupan purin : Hindari makanan yang
mengandung purin yaitu jeroan ( jantung, hati, lidah, ginjal,
usus ), sarden, kerang, ikan herring, kacang – kacangan, bayam,
udang, dan daun melinjo.
o Anjurkan asupan kalori sesuai kebutuhan : Jumlah asupan kalori
harus benar disesuaikan dengan kebutuhan tubuh berdasarkan
pada tinggi dan berat badan.
o Anjurkan asupa tinggi karbohidrat kompleks seperti nasi,
singkong, roti dan ubi sangat baik di konsumsi oleh penderita
gangguan asam urat karena akan meningkatkan pengeluaran
asam urat melalui urin.
o Anjurkan asupan rendah protein, rendah lemak
o Anjurkan pasien untuk banyak minum.
o Hindari penggunaan alkohol
2. Memberikan kesempatan untuk bertanya yang belum dipahami mengenai
asam urat
Hasil : kluarga Tn.Hb berkesempatan untuk bertanya kepada peneliti yang
menjelaskan tentang asam urat denga leflate. Keluarga sangat aktif guna
untuk lebih memahami tentang asam urat.
3. Mengevaluasi kembali pemahaman keluarga tentang asam urat
Hasil : keluarga Tn. Hb dapat mendemostrasikan cara sederhana untuk
mengurangi asam urat .
Obat tradisional untuk asam urat, antara lain :
a. Jus tomat dan wortel Alat dan bahannya adalah 1 buah wortel, 1 buah
tomat, jeruk nipis 1/3 sendok makan, dan air putih 1/3 gelas , pisau dan
blender. Cara membuatnya : yaitu cuci bersih semua bahan, iris wortel
dan tomat, masukkkan kedalam blender, kemudian tambahkan 1/2
sendok makan jeruk nipis dan 1/3 air gelas putih dan kemudian
diblender hingga halus. Cara penggunaannya : adalah minum jus ini
pagi hari sebelum makan atau 2x perhari juka diperlukan
b. Daun Salam Rebus 10-15 lembar daun salam segar maupun kering
dengan 3 gelas air sampai tersisa 1 gelas, minum 2 kali sehari masing
½ gelas
4. Memberikan pengahrgaan atas keberhasilan keluarga
Hasil : peneliti memberikan penghargaan kepada keluarga Tn. Hb karna
kluarga lebih cepat memahami asam urat dan dpat mendemostrsikan cara
perawatan sederhana yang telah diajarkan. Keluarga sangat berpartisispasi
dalam kegiatan ini.
5. Menyenyebutkan pengertian, penyebab tanda dan gejala dari asam urat.
Hasil : kleuarga dapat menyebutkan pengertian asam urat perawatan
sederhana asam urat tanda dan gejala asam urat dan pencegahanya.
Keluarga tn.hb sangat bersemangat untuk sembuh dari asam urat.

Anda mungkin juga menyukai