DISUSUN OLEH :
PRODI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ( STIKES) MATARAM
2021/2022
Lampiran 1
b. Komposisi Keluarga:
No Nama L/P Umur Hub. Pekerjaan Pendidikan
kelg
1. Ny.A P 29 tahun Istri IRT S1
2. An. R P 24 bulan Anak - -
.
c. Genogram:
d. Type Keluarga:
a) Jenis type keluarga: tipe keluarga Tn. H termasuk keluarga nuclear family yang
merupakan keluarga inti dimana yang tediri dari ayah,ibu dan anak.
b) Masalah yang terjadi dg type tersebut : Tn. H mengatakan tidak ada masalah
baik secara ekonomi maupun secara kesehatan.
e. Suku Bangsa:
a) Asal suku bangsa: Tn. H mengatakan turun temurun sudah menganut suku sasak
b) Budaya yang berhubungan dg kesehatan: keluarga Tn. H mengatakan tidak ada
budaya yang dilakukan yang berhubungan dengan kesehatannya.
f. Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan: keluarga Tn. H
mengatakan tidak ada kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan
g. Status Sosial Ekonomi Keluarga:
a) Anggota keluarga yang mencari nafkah : suami
b) Penghasilan: Tn. H mengatakan bekerja sebagai tukang dengan penghasilan
sebulan 1000.000.00 sebulan
c) Upaya lain: Tn. H mengatakan jika sedang membutuhkan uang meminta
bantuan kepada orangtuanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
d) Harta benda yang dimiliki (perabot, transportasi, dll): Tn. H mengatakan
mempunyai perabotan yang cukup lengkap untuk memasak,kulkas,TV.
e) Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan: Aktivitas Rekreasi Keluarga:
Tn. H mengatakan pengeluaran tiap bulannya 500.000 ini untuk membayar
rekening listrik, dan selain untuk kebutuhan pokok dan makan sehari-hari,
penghasilan Tn.H dihabiskan untuk membeli susu formula. Tn H tidak ada
pengeluaran untuk membeli pempers pada anak nya karena anak nya sudah
tidak memakai pempers , dan pengeluaran untuk biaya kesehatan jarang karena
jarang berobat .
f) Aktivitas Rekreasi Keluarga: Ny. A mengatakan keluarga jarang berekreasi keluar
karena suami sibuk bekerja. Setiap hari keluarga Tn. H memenuhi kebutuhan
rekreasinya dengan menonton TV, berkumpul keluarga dan bermain main bersama An.
R
10) Sampah:
Ny. A mengatakan tempat pembuangan sampahnya di bak sampah yang
terletak di halaman depan rumah berjarak sekitar < 5 meter dari teras dan
untuk pengolahan sampahnya yaitu di bakar sedangkan limbah RT,
Ny. A mengatakan tidak ada bak limbah jika ingin membuang limbah RT
biasanya dibuang ke got yang berada di luar rumah.
11) Kebersihan lingkungan:
Ny. A mengatakan banyak daun berserakah maka dari itu Ny. A sering
menyapu halaman.
12) Denah rumah :
V. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi afektif
Ny. A mengatakan dukungan keluarga terhadap anggota keluarga yang lain sangat
baik, jika ada keluarga yang sakit maka saling membantu, jika ada kesulitan dana
maka anggota keluarga dan saling membatu sesuai dengan kemampuannya.
b. Fungsi sosialisasi
a) Kerukunan hidup dalam keluarga: : keluarga Tn. mengatakan keluarganya
selalu harmonis dan rukun dan saling menghargai dari masing-masing peran
b) Interaksi dan hubungan dalam keluarga: Ny.A mengatakan interaksi nya sehari
hari dirumah sangat baik dan juga saling mengingatkan jika waktunya makan.
c) Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan: Tn. H
mengatakan tidak ada yang dominan dalam pengambilan keputusan karena
mereka mengambil keputusan atas dasar keputusan bersama.
d) Kegiatan keluarga waktu senggang: Ny. A mengatakan waktu senggangnya
hanya berkumpul dirumah bersama keluarga dan bersama tetangga nya.
e) Partisipasi dalam kegiatan social: Ny. A mengatakan ikut berperan serta dalam
kegiatan kemasyarakatan walaupun suaminya jarang ikut berperan aktif dalam
masyarakat karena tuntutan pekerjaan yang bertabrakan dengan kegiatan
kemasyarakatan.
c. Fungsi perawatan kesehatan
a) Pengetahuan dan persesi keluarga tentang penyakit/masalah kesehatan
keluarganya:
Ny. A mengatakan saat menyusui puting susunya selalu lecet, Ny. A
mengatakan anaknya jarang diberi ASI karena ASI nya tidak lancar Ny. A
mengganti dengan sufor namun Ny. A mengatakan walaupun diberi sufor anak
nya tetap sehat dan malah anaknya gemuk walaupun jarang minum ASI.
b) Kemampuan keluarga mengambil keputusan tindakan kesehatan yang tepat :
Ny. A mengatakan jika ada salah satu anggota keluarga yang sakit mereka selalu
saling membantu dan musyawarah dalam mengambil keputusan misalnya ada
yang demam mereka memanfaatkan kompres air hangat untuk meredakan
demamnya.
c) Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit:
Ny. A mengatakan dulu setelah baru melahirkan ia tidak tau cara merawat anak
nya dari memandikan,memakaikan baju hingga merawat bayi nya jika sakit
namun sekarang Ny. A sudah tau cara merawat anak nya karena Ny. A selalu
belajar karena menurut Ny. A sudah menjadi tanggung jawabnya untuk bisa
merawat anak nya secara mandiri.
d) Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat:
Tn. H selalu menyapu halaman, membersihkan rumah, membersihkan kamar
mandi dan membuang sampah pada tempatnya dapat mencegah penyebaran
penyakit namun untuk Keluarga Tn. H mengatakan sumber air minumnya dari
air sumur gali yang ada di samping rumahnya tanpa di masak terlebih dahulu
karena di desa mereka percaya bahwa air tersebut air suci dan Keluarga Tn. H
Mengatakan tidak tau jika harus dimasak terlebih dahulu air yang diambil dari
sumur tersebut karena mereka percaya bahwa air sumur yang diminumnya itu
sehat tanpa harus dimasak dulu.
e) Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan di masyarakat :
Tn. H mengatakan istrinya rutin membawa anaknya ke posyandu saat jadwalnya
posyandu dan keluarga Tn. H selalu periksa ke puskesmas jika sakit .
d. Fungsi reproduksi
a) Perencanaan jumlah anak: Ny.A dan Tn. H berencana mempunyai 2 anak saja
karna menurut mereka 2 anak saja cukup dan merka juga menyesuaikan dengan
ekonomi yang dimilikinya.
b) Akseptor: Ya, yang digunakan Ny.A yaitu KB implan lamanya Ny. A
mengatakan sudah menggunakan KB sejak anaknya usia 1tahun
c) Akseptor: Belum ……..., alasannya: ………………….
d) Keterangan lain: ……………………………………….
e. Fungsi ekonomi
a) Upaya pemenuhan sandang pangan : keluarga Tn. H memenuhi kebutuhan
sandang pangan sehari-hari nya dari uang suami yang diberikan perbulan pada
istri untuk makan sehari-hari
b) Pemanfaatan sumber di masyarakat: ......................
ANALISA DATA :
No Data Problem Etiologi
1. DS : Defisit pengetahuan Ketidakmampuan
- Keluarga Tn. H mengatakan tentang lingkungan memodifikasi
sering mengambil air di sumur sehat lingkungan yang sehat
gali yang ada di samping
rumahnya
- Keluarga Tn. H mengatakan
sumber air minumnya dari air
sumur gali yang ada di
samping rumahnya tanpa di
masak terlebih dahulu karena
di desa mereka percaya bahwa
air tersebut air suci.
- Keluarga Tn. H Mengatakan
tidak tau jika harus dimasak
terlebih dahulu air yang
diambil dari sumur tersebut
karena mereka percaya bahwa
air sumur yang diminumnya itu
sehat tanpa harus dimasak
dulu.
DO :
- Tampak terlihat air sumur
yang di tampung
menggunakan ember dan
galon
2. DS : Menyusui tidak Ketidakmampuan
- Ny. A mengatakan puting efektif mengenal masalah
susunya selalu lecet ketika kesehatan
menyusui
- Ny. A mengatakan anaknya
jarang diberi ASI karena ASI
nya susah keluar sejak
- Ny. A mengatakan sementara
ASI nya tidak keluar Ny. A
mengganti dengan sufor
namun Ny. A mengatakan
walaupun diberi sufor bayi
nya tetap sehat dan malah
anaknya gemuk walaupun
jarang minum ASI.
DO :
- tampak lecet pada puting susu
Ny.A
BB : 11 kg
Dx. 2
No Kriteria Skor Pembenaran
1 Sifat masalah Ny. A sudah tau merawat
Skala : keadaan sejahtera 1 x1= 1 anaknya karena sering belajar
3 3 pada ibu nya dan ingin
meningkatkan lagi cara merawat
anaknya agar lebih baik
Dx. 3
No Kriteria Skor Pembenaran
1 Sifat masalah Bila keadaan tersebut tidak
Skala : tidak/kurang sehat 3 x1=3 segera diatasi akan
3 3 membahayakan kesehatan bayi
yaitu bayi gampang terkena
diare karena terlalu sering
minum sufor tanpa diberikan
ASI
PRIORITAS MASALAH
1. Menyusui tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan memberi perawatan
pada anggota keluarga
2. Defisit pengetahuan tentang lingkungan sehat berhubungan dengan ketidakmampuan
memodifikasi lingkungan yang sehat
3. Kesiapan peningkatan menjadi orang tua berhubungan dengan kemampuan memberi
perawatan pada anggota keluarga.
Edukasi
Berikan
konseling
menyusui
Jelaskan
manfaat
menyusui bagi
ibu dan bayi
Ajarkan 4
(empat) posisi
menyusui dan
perlekatan
(lacth on)
dengan benar
Ajarkan
perawatan
payudara
antepartum
dengan
mengompres
dengan kapas
yang telah di
berikan
minyak kelapa
Ajarkan
perawatan
payudara post
partum
(misalnya
memerah ASI,
pijat payudara,
pijat oksitosin)
- Ajarkan perilaku
hidup bersih dan
sehat
- Ajarkan strategi
yang dapat
digunakan untuk
meningkatkan
perilaku hidup
bersih dan sehat
Dx 3 Kamis,11 Setelah 1. Bounding Memberikan Edukasi orang tua
agustus dilakukan satu attachment informasi dan fase bayi
2022 kali kunjungan dukungan
diharapkan meningkat pengasuhan Observasi
kemampuan 2. Perilaku dan - Identifikasi
orang tua positif perawatan pengetahuan dan
memberi menjadi fisik yang kemampuan orang
lingkungan orang tua dibutuhkan tua belajar tentang
bagi anak yang meningkat bayi selama perawatan bayi
cukup untuk 3. Interaksiper tahun pertama Terapeutik
memfasilitasi awatan kehidupan - Berikan panduan
pertumbuhan bayi tentang perubahan
dan meningkat pola tidur bayi
perkembangan selama tahun
meningkat pertama
- Motivasi orang
tua untuk
berbicara dan
membaca untuk
bayi
- Lakukan
kunjungan rumah
sebagai program
pemantauan dan
pendampingan
pada orang tua
Edukasi
- Jelaskan
kebutuhan nutrisi
bayi
- Jelaskan
perkembangan
gigi dan
kebersihan mulut
selama tahun
pertama
- Jelaskan
kemampuan dan
pencegahan cidera
pada bayi
- Anjurkan
memegang,
memeluk,
memijat, bermain
dan menyentuh
bayi
- Ajarkan cara
merawat dan
mencegah ruam
popok
IMPLEMENTASI
Dx keperawatan Hari/tanggal Implementasi Evaluasi
Menyusui tidak Jumat, 12 1. Memberikan Setelah melakukan
agustus 2022
efektif konseling tindakan implementasi
berhubungan menyusui didapatkan hasil evaluasi
dengan 2. Menjelaskan Pelaksanaan diagnosa
ketidakmampuan manfaat keperawatan pertama
memberi perawatan menyusui bagi pada keluarga Tn. H
pada anggota ibu dan bayi yaitu anggota keluarga
keluarga 3. Mengajarkan 4 hadir dan terlihat aktif
(empat) posisi dalam diskusi dan setelah
menyusui dan diberi penyuluhan Ny. A
perlekatan (lacth tampak mengerti dan
on) dengan benar mampu mempraktikan
4. Mengajarkan cara memposisikan
perawatan menyusui dengan benar
payudara post dan mampu melakukan
partum ( misalnya perawatan payudara dan
memerah ASI, pijat oksitosin dengan
pijat payudara, benar.
pijat oksitosin)
A. KESIMPULAN
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat terdiri kepala keluarga serta
beberapa orang yang berkumpul dan tinggal dalam satuatap dalam keadaan saling
ketergantungan. Sedangkan bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan
umur kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2500 gram sampai
4000 gram. Keluarga dengan bayi baru lahirperlu memahami tugas perkembangan
yang harus dilakukan sehingga tidak terjadi berbagai permasalahan pada keluarga
tersebut seperti suami merasa diabaikan, peningkatan perselisihan dan argument,
interupsi dalam jadwal kontinu dan kehidupan seksual dan sosial terganggu dan
menurun.
Perawat perlu berperan dalan perkembangan keluarga tahap ini dengan
memberikan perawatan dan konsultasi seperti bagaimana cara menentukan gizi yang
baik untuk ibu hamil dan bayi, mengenali gangguan kesehatan bayi secara dini dan
mengatasinya, imunisasi yang dibutuhkan anak, tumbuh kembang anak yang baik,
interaksi keluarga, keluarga berencana, pemenuhan kebutuhan anak terutama pada ibu
yang bekerja.
B. SARAN
Glorya Bulechek et al. (2016). Nursing Intervention Classification (NIC), 6th Indonesian edition.
Elsevier Singapore Pte Ltd
Setyowati, S. (2007). Penuntun Praktis Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta: Trans Info
Media
Sue Moorhead, et al. (2016). Nursing Outcomes Classification (NOC) Ed 5thIndonesian Editon. Elsevier
Singapore Pte Ltd
Mubarak,dkk. (2006). Buku Ajar Ilmu Keperawatan Komunitas 2 Teori dan Aplikasi Dalam Praktik
dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan Komunitas, Gerontik dan Keluarga. Yogyakarta :
Sagung Seto
Murwani. (2008). Asuhan Keperawatan Keluarga Konsep dan Aplikasi Kasus. Yogyakarta :
Mitra Cendikia Press
Sudiharto. (2007). Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Pendekatan Keperawatan Transkultural.
Jakarta : EGC