Anda di halaman 1dari 32

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN ANAK BARU LAHIR

(CHILD BEARING) PADA KELUARGA TN. H DI DUSUN TANJUNG GUNUNG


GERUNG LOMBOK BARAT

DISUSUN OLEH :

NAMA : AINUN JARYAH


NPM : 019.01.3620
SEMESTER : VI

PRODI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ( STIKES) MATARAM
2021/2022
Lampiran 1

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA

I. IDENTITAS UMUM KELUARGA


a. Identitas Kepala Keluarga:
Nama Tn. H Pendidikan SMA
Umur 32 Tahun Pekerjaan Tukang
Agama Islam Alamat Dusun Tanjung
Gunung
Suku Sasak Nomor Telpon 081931598615

b. Komposisi Keluarga:
No Nama L/P Umur Hub. Pekerjaan Pendidikan
kelg
1. Ny.A P 29 tahun Istri IRT S1
2. An. R P 24 bulan Anak - -
.

c. Genogram:

d. Type Keluarga:
a) Jenis type keluarga: tipe keluarga Tn. H termasuk keluarga nuclear family yang
merupakan keluarga inti dimana yang tediri dari ayah,ibu dan anak.
b) Masalah yang terjadi dg type tersebut : Tn. H mengatakan tidak ada masalah
baik secara ekonomi maupun secara kesehatan.
e. Suku Bangsa:
a) Asal suku bangsa: Tn. H mengatakan turun temurun sudah menganut suku sasak
b) Budaya yang berhubungan dg kesehatan: keluarga Tn. H mengatakan tidak ada
budaya yang dilakukan yang berhubungan dengan kesehatannya.
f. Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan: keluarga Tn. H
mengatakan tidak ada kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan
g. Status Sosial Ekonomi Keluarga:
a) Anggota keluarga yang mencari nafkah : suami
b) Penghasilan: Tn. H mengatakan bekerja sebagai tukang dengan penghasilan
sebulan 1000.000.00 sebulan
c) Upaya lain: Tn. H mengatakan jika sedang membutuhkan uang meminta
bantuan kepada orangtuanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
d) Harta benda yang dimiliki (perabot, transportasi, dll): Tn. H mengatakan
mempunyai perabotan yang cukup lengkap untuk memasak,kulkas,TV.
e) Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan: Aktivitas Rekreasi Keluarga:
Tn. H mengatakan pengeluaran tiap bulannya 500.000 ini untuk membayar
rekening listrik, dan selain untuk kebutuhan pokok dan makan sehari-hari,
penghasilan Tn.H dihabiskan untuk membeli susu formula. Tn H tidak ada
pengeluaran untuk membeli pempers pada anak nya karena anak nya sudah
tidak memakai pempers , dan pengeluaran untuk biaya kesehatan jarang karena
jarang berobat .
f) Aktivitas Rekreasi Keluarga: Ny. A mengatakan keluarga jarang berekreasi keluar
karena suami sibuk bekerja. Setiap hari keluarga Tn. H memenuhi kebutuhan
rekreasinya dengan menonton TV, berkumpul keluarga dan bermain main bersama An.
R

II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini (ditentukan dengan anak tertua): Tn H
berada pada Tahap II yaitu keluarga child bearing, karena memiliki anak pertama
yang usia 2 tahun.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalnya: Ny. A
mengatakan tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi yaitu Ny. A susah
mengeluarkan asi untuk anaknya, Ny.A mengatakan ASI nya keluar sedikit
sehingga anaknya tidak optimal mendapatkan ASI karena dibantu dengan
pemberian sufor.
c. Riwayat kesehatan keluarga inti:
a) Riwayat kesehatan keluarga saat ini: Tn. H mengatakan dalam keluarganya tidak
ada riwayat penyakit menular. Tn H mengatakan dia tidak pernah menderita
sakit serius selama ini ia merasa sehat-sehat saja, demikian pula dengan Ny. A
juga menyatakan ia tak memiliki keluhan kesehatan. Ny. A mengatakan anak
nya jarang sakit, selama ini sehat-sehat saja
b) Riwayat penyakit keturunan: Tn. H mengatakan tidak ada mempunyai riwayat
penyakit keturunan pada keluarganya.
c) Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga

Keadaa Status Imunisasi


n BC Cam Ket
No Nama Umur BB DPT Polio Hepatitis
Kesehat G pak .
an I II III I II III IV I II III
1 Tn. H 32thn 70kg Sehat            

2 Ny. A 29thn 95kg Sehat            

3 An. R 24bln 11kg Sehat            

d) Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan: Ny. A mengatakan anak nya


diikutkan posyandu dan Ny. A mengatakan rutin membawa anak nya ke
posyandu apabila ada jadwalnya posyandu. Sedangkan jika ada salah satu
anggota keluarga yang sakit selalu ke puskesmas terdekat.
e) Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya: Ny. A mengatakan ayahnya
meninggal 3tahun yang lalu karena penyakit tua.

III. PENGKAJIAN LINGKUNGAN


a. Karakteristik Rumah
1) Luas rumah: Ny. A mengatakan luas rumahnya 1000m
2) Type rumah: permanen
3) Kepemilikan: Ny. A mengatakan kepemilikan rumahnya sendiri
4) Jumlah dan ratio kamar/ruangan:
Ny. A mengatakan memiliki 1 ruang tamu, 3 kamar tidur,1 ruang dapur dan 1
kamar mandi
5) Ventilasi/cendela:
Ny. A mengatakan masing-masing kamar mempunyai jendela dan ventilasi
temasuk ruang tamu dan setiap hari dibukan dan ventilasinya bersih
6) Pemanfaatan ruangan:
Ny. A mengatakan ada 1 ruang tamu dimanfaatkan jika ada tamu yang
datang , 3 kamar tidur yang ditempatkan oleh masing-masing penghuni rumah
kecuali bayi R tidur dengan ayah dan ibunya, 1 ruang dapur untuk memasak
dan mencuci piring, 1 kamar mandi untuk mandi dan mencuci baju dan rumah
tersebut dihuni oleh 3 orang.
7) Septic tank: ada Tn. H mengatakan ada mempunyai septic tank letak <5 meter
8) Sumber air minum:
Ny. A mengatakan sumber air minum dari sumur gali yang ada di samping
rumahnya
9) Kamar mandi/WC:
Ny. A mengatakan letak kamar mandinya didalam rumah lantai kamar mandi
disikat seminggu sekali dan Ny. A mengatakan mempunyai WC jongkok jarak
jamban denga sumur <5 meter

10) Sampah:
Ny. A mengatakan tempat pembuangan sampahnya di bak sampah yang
terletak di halaman depan rumah berjarak sekitar < 5 meter dari teras dan
untuk pengolahan sampahnya yaitu di bakar sedangkan limbah RT,
Ny. A mengatakan tidak ada bak limbah jika ingin membuang limbah RT
biasanya dibuang ke got yang berada di luar rumah.
11) Kebersihan lingkungan:
Ny. A mengatakan banyak daun berserakah maka dari itu Ny. A sering
menyapu halaman.
12) Denah rumah :

b. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW


1) Kebiasaan:
Tn. H mengatakan jarang mengikuti kegiatan gotong royong yang diadakan di
kampungnya karena bertabrakan dengan jadwa kerjanya. Ny. A Mengatakan
sering g ngobrol dengan tetangganya dan sering saling membatu.
2) Aturan/kesepakatan: ..........................................
3) Budaya: Tn. H mengatakan budaya yang sering dilakukan di kampungnya
yaitu nyongkolan jika ada yang menikah dan budaya gotong royong
c. Mobilitas Geografis Keluarga: keluarga Tn. H mengatakan sudah tinggal bersama
istrinya sejak awal menikah dan menempati rumah yang sudah disiapkan pada awal
menikah.
d. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat :
Tn. H mengatakan selama ini jarang mengikuti kegiatan formal maupun informal
seperti perkumpulan pengajian dan gotong royong yang di adakan di desa.
e. System Pendudukung Keluarga : Ny. A mengatakan jika anak nya sakit ia dibantu
oleh suaminya untuk merawat anaknya.

IV. STRUKTUR KELUARGA


a. Pola/cara Komunikasi Keluarga: Ny. A mengatakan Dalam kehidupan sehari-hari
keluarga menggunakan bahasa sasak yang jelas dan jika ada suatu masalah maka di
musyawarahkan dengan baik dan terbuka.
b. Struktur Kekuatan Keluarga: Tn H mengatakan sebelumnya keluarga mampu
menyelesaikan masalah jika ada salah satu sikap anggota keluarga yang salah.
c. Struktur Peran (peran masing/masing anggota keluarga) :
Tn.H Mengatakan dalam keluaraga peran sudah berjalan dengan baik seperti Tn H
sebagai kepala keluarga mencari nafkah untuk membiayai keluarga dan Ny. A
sebagai ibu rumah tangga juga sudah mampu mengatur keluarga dan membina
hubungan dengan baik.
d. Nilai dan Norma Keluarga :
Tn. H mengatakan nilai yang dianut dalam keluarga adalah berdasarkan
kepercayaan yang dianut yaitu islam, dan tidak ada konfik nilai yang terjadi, begitu
juga dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat juga menjadi pedoman
dalam ketentuan keluarga dan masing-masing keluarga wajib untuk menaatinya,
seperti tidak boleh pulang malam, memakai pakaian yang sopan baik di dalam
maupun luar rumah.

V. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi afektif
Ny. A mengatakan dukungan keluarga terhadap anggota keluarga yang lain sangat
baik, jika ada keluarga yang sakit maka saling membantu, jika ada kesulitan dana
maka anggota keluarga dan saling membatu sesuai dengan kemampuannya.

b. Fungsi sosialisasi
a) Kerukunan hidup dalam keluarga: : keluarga Tn. mengatakan keluarganya
selalu harmonis dan rukun dan saling menghargai dari masing-masing peran
b) Interaksi dan hubungan dalam keluarga: Ny.A mengatakan interaksi nya sehari
hari dirumah sangat baik dan juga saling mengingatkan jika waktunya makan.
c) Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan: Tn. H
mengatakan tidak ada yang dominan dalam pengambilan keputusan karena
mereka mengambil keputusan atas dasar keputusan bersama.
d) Kegiatan keluarga waktu senggang: Ny. A mengatakan waktu senggangnya
hanya berkumpul dirumah bersama keluarga dan bersama tetangga nya.
e) Partisipasi dalam kegiatan social: Ny. A mengatakan ikut berperan serta dalam
kegiatan kemasyarakatan walaupun suaminya jarang ikut berperan aktif dalam
masyarakat karena tuntutan pekerjaan yang bertabrakan dengan kegiatan
kemasyarakatan.
c. Fungsi perawatan kesehatan
a) Pengetahuan dan persesi keluarga tentang penyakit/masalah kesehatan
keluarganya:
Ny. A mengatakan saat menyusui puting susunya selalu lecet, Ny. A
mengatakan anaknya jarang diberi ASI karena ASI nya tidak lancar Ny. A
mengganti dengan sufor namun Ny. A mengatakan walaupun diberi sufor anak
nya tetap sehat dan malah anaknya gemuk walaupun jarang minum ASI.
b) Kemampuan keluarga mengambil keputusan tindakan kesehatan yang tepat :
Ny. A mengatakan jika ada salah satu anggota keluarga yang sakit mereka selalu
saling membantu dan musyawarah dalam mengambil keputusan misalnya ada
yang demam mereka memanfaatkan kompres air hangat untuk meredakan
demamnya.
c) Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit:
Ny. A mengatakan dulu setelah baru melahirkan ia tidak tau cara merawat anak
nya dari memandikan,memakaikan baju hingga merawat bayi nya jika sakit
namun sekarang Ny. A sudah tau cara merawat anak nya karena Ny. A selalu
belajar karena menurut Ny. A sudah menjadi tanggung jawabnya untuk bisa
merawat anak nya secara mandiri.
d) Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat:
Tn. H selalu menyapu halaman, membersihkan rumah, membersihkan kamar
mandi dan membuang sampah pada tempatnya dapat mencegah penyebaran
penyakit namun untuk Keluarga Tn. H mengatakan sumber air minumnya dari
air sumur gali yang ada di samping rumahnya tanpa di masak terlebih dahulu
karena di desa mereka percaya bahwa air tersebut air suci dan Keluarga Tn. H
Mengatakan tidak tau jika harus dimasak terlebih dahulu air yang diambil dari
sumur tersebut karena mereka percaya bahwa air sumur yang diminumnya itu
sehat tanpa harus dimasak dulu.
e) Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan di masyarakat :
Tn. H mengatakan istrinya rutin membawa anaknya ke posyandu saat jadwalnya
posyandu dan keluarga Tn. H selalu periksa ke puskesmas jika sakit .
d. Fungsi reproduksi
a) Perencanaan jumlah anak: Ny.A dan Tn. H berencana mempunyai 2 anak saja
karna menurut mereka 2 anak saja cukup dan merka juga menyesuaikan dengan
ekonomi yang dimilikinya.
b) Akseptor: Ya, yang digunakan Ny.A yaitu KB implan lamanya Ny. A
mengatakan sudah menggunakan KB sejak anaknya usia 1tahun
c) Akseptor: Belum ……..., alasannya: ………………….
d) Keterangan lain: ……………………………………….
e. Fungsi ekonomi
a) Upaya pemenuhan sandang pangan : keluarga Tn. H memenuhi kebutuhan
sandang pangan sehari-hari nya dari uang suami yang diberikan perbulan pada
istri untuk makan sehari-hari
b) Pemanfaatan sumber di masyarakat: ......................

VI. STRES DAN KOPING KELUARGA


a. Stressor jangka pendek: Ny. A merasakan perih pada area puting susu
b. Stressor jangka panjang: keluarga Tn. H mengatakan tidak ada mengalami stres
jangka panjang karena menurutnya kebutuhan ekonominya sudah cukup dan untuk
masalah kesehatan tidak ada.
c. Respon keluarga terhada stressor: Ny. A mengatakan ingin ASI nya keluar lancar
d. Strategi koping: keluarga dalam menghadapi masalah ini dengan cara
memusyawarahkan dengan anggota keluarga yang lain.
e. Strategi adaptasi disfungsional: Ny. A sebelumnya meminta bantuan pada ibunya
agar bisa membantu saat memandikan dan merawat bayinya.

VII. KEADAAN GIZI KELUARGA


Pemenuhan gizi:
Ny. A mengatakan ia memasak menu yang bervariasi tiap harinya untuk suami dan
untuk pemenuhan gizi pada An. R, Ny. A memberikan sufor namun kadang ASI jika
ada keluar ASI nya.
Upaya lain: ………………………………………………………………………
VIII. HARAPAN KELUARGA
a. Terhadap masalah kesehatannya : Ny. A berharap ASI nya bisa lancar keluar
sehingga bisa mengurangi pengeluaran biaya untuk susu formula..
b. Terhadap petugas kesehatan yang ada : menurut keluarga Tn. H semoga pada saat
mereka ke pelayanan kesehatan bisa lebih ditingkatkan lagi pelayanan
kesehatannya.

IX. PEMERIKSAAN FISIK

No Variabel Nama anggota keluarga


TN. H NY. A An. R
1. Riwayat penyakit saat Tn.H mengatakan Ny. A mengatakn Ny.A mengatakan
ini tidak ada penyakit tidak ada masalah tidak ada penyakit
yang di deritanya kesehatan yang di yang diderita saat
saat ini deritanya ini

2. Keluhan yang Tn.H mengatakan Ny. A mengatakan Ny.A mengatakan


dirasakan tidak ada keluhan merasakan sakit tidak ada keluhan
apapun ia merasa pada area puting yang dirasakan
sehat-sehat saja susu yang lecet anaknya saat ini

3. Tanda & gejala Tidak ada Terdapat lecet di Tidak ada


area puting

4. Riwayat penyakit Tn.H mengatakan Ny. A mengatakan Ny.A mengatakan


sebelumnya dulu pernah sakit dulu pernah sakit anaknya pernah
hanya pusing dan hanya demam dan diare pada saat
pilek saja pilek umur 7bulan yang
lalu

5. Tanda-tanda vital TD : 120/70mmhg TD : 110/80 mmhg Suhu : 36,5C


RR : 19x/menit RR : 18x/menit RR : 15x/mnt
N : 79x/menit N : 80x/menit N : 85x/mnt

6. Sistem cardiovaskuler Inspeksi : bentuk Inspeksi : bentuk Inspeksi : bentuk


dada normal yaitu dada normal yaitu dada normal
simetris simetris Auskultasi :
Palpasi : iktus Palpasi : iktus tidak irama jantung
tidak teraba teraba teratur
Perkusi : Perkusi :
Batas jantung Batas jantung kanan
kanan atas : suara atas : suara redup
redup pada ICS 2 pada ICS 2 dekstra
dekstra Batas jantung kanan
Batas jantung bawah : suara redup
kanan bawah : pada ICS 4 dekstra
suara redup pada Batas kiri atas
ICS 4 dekstra jantung : suara
Batas kiri atas redup ICS 2 sinistra
jantung : suara Batas jantung kiri
redup ICS 2 bawah : suara sonor
sinistra pada ICS 5
Batas jantung kiri Auskultasi :
bawah : suara Terdengar bunyi
sonor pada ICS 5 jantung normal
pada jantung 1 dan
Auskultasi : jantung 2 yaitu lup
Terdengar bunyi dup dan tidak ada
jantung normal bunyi murmur pada
pada jantung 1
dan jantung 2 jantung
yaitu lup dup dan
tidak ada bunyi
murmur pada
jantung
7. Sistem respirasi Inspeksi : Inspeksi : Inspeksi : bentuk
bentuk dada dada
simetris bentuk dada simetris,tidak ada
frekuensi nafas simetris retraksi dinding
19x/mnt reguler frekuensi nafas dada
palpasi : 18x/mnt reguler
fremitus vocal palpasi :
normal fremitus vocal
perkusi : normal
Batas paru kanan perkusi :
batas antara paru Batas paru kanan
dengan hepar : batas antara paru
terdengar suara dengan hepar :
sonor-redup terdengar suara
Batas paru kiri sonor-redup
batas paru dengan Batas paru kiri
lambung : batas paru dengan
terdengar suara lambung : terdengar
sonor-timpani suara sonor-timpani
Auskultasi : bunyi Auskultasi : bunyi
nafas normal yaitu nafas normal yaitu
vesukuler dan vesukuler dan tidak
tidak ada bunyi ada bunyi nafas
nafas tambahan tambahan
Auskultasi : Auskultasi : suara
suara napas napas vesucular
vesucular terdengar di seluruh
terdengar di lapangan paru tidak
seluruh lapangan ada suara napas
paru tidak ada tambahan
suara napas
tambahan

8. Sistem GI. Trac Inspeksi : Inspeksi : abdomen Inspeksi : bentuk


abdomen simetris simetris datar tidak abdomen simetris
datar tidak ada ada benjolan tidak ada
benjolan Auskultasi : suara pembesaran
Auskultasi : peristaltic usus hepar. Bising usus
suara peristaltic normal yaitu 30x/menit
usus normal yaitu 17x/menit tidak ada
17x/menit tidak obstruksi usus
ada obstruksi usus Palpasi : tidak ada
Palpasi : tidak nyeri tekan pada
ada nyeri tekan abdomen pasien,
pada abdomen tidak ada benjolan
pasien, tidak ada dan turgor kulit
benjolan dan perut normal tidak
turgor kulit perut ada menunjukan
normal tidak ada tanda-tanda
menunjukan hidrasimpasien
tanda-tanda Perkusi : terdengar
hidrasimpasien suara timpany ke
Perkusi:terdengar pekak pada
suara timpany ke abdomen
pekak pada
abdomen

9. Sistem persyarafan Inspeksi : kaku Inspeksi : kaku Reflek moro bayi


kuduk (+) kuduk (+) memiliki reflek
Aktifitas reflek : Aktifitas reflek : moro yang kuat
Reflek patella Reflek patella Reflek sucking
respon pasien respon pasien yaitu yang kuat
yaitu ada ekstensi ada ekstensi dari Reflek graps yang
dari lutut lutut kuat
Reflek biceps : Reflek biceps : Reflek rooting
terjadi respon terjadi respon yang kuat
penyebaran penyebaran gerakan Reflek babinski
gerakan fleksi fleksi pada lengan yang baik
pada lengan dan dan jari-jari atau Reflek swalowing
jari-jari atau sendi sendi bahu yang baik
bahu Reflek triceps :
Reflek triceps : respon pasien
respon pasien normal adanya
normal adanya kontraksi otot tricep
kontraksi otot Reflek archiles :
tricep respon normal
Reflek archiles : berupa gerakan
respon normal plantar fleksi kaki
berupa gerakan Reflek babinski :
plantar fleksi kaki respon normal
Reflek babinski : berupa fleksi
respon normal plantar pada semua
berupa fleksi jari kaki
plantar pada
semua jari kaki

10 Sistem Inspeksi : Inspeksi :


muskuloskeletal Ekstremitas atas : Ekstremitas atas :
simetris tidak ada simetris tidak ada
kelainan, tidak kelainan, tidak ada
ada edema. edema. ekstremitas
ekstremitas bawah bawah tidak ada
tidak ada kelainan kelainan pada gaya
pada gaya berjalan pasien,
berjalan pasien, tidak ada
tidak ada pembengkakan dan
pembengkakan masa pada kulit dan
dan masa pada jaringan sub kutan
kulit dan jaringan di bawah otot
sub kutan di Uji kekuatan otot :
bawah otot nilai 5 kekuatan
Uji kekuatan otot : utuh
nilai 5 kekuatan Palpasi : tidak ada
utuh pitting edema saat
Palpasi : tidak di tekan pada
ada pitting edema tungkai
saat di tekan pada
tungkai
11 Sistem genetalia Tidak terkaji Tidak terkaji Tidak terkaji

TIPOLOGI MASALAH KESEHATAN


No Daftar Masalah Kesehatan
1 Ancaman Sumber air minum yang tidak sehat dimana Tn. H
mengatakan sumur gali sebagai sumber air
minumnya tanpa dimasak
2 Kurang/ Tidak sehat Ny. A yang saat ini mencoba untuk menyusui
anaknya secara langsung namun ASI nya keluar
hanya sedikit atau tidak lancar dan puting susu Ny.
A sedikit lecet
3 Defisit Pemberian ASI yang digantikan dengan sufor

ANALISA DATA :
No Data Problem Etiologi
1. DS : Defisit pengetahuan Ketidakmampuan
- Keluarga Tn. H mengatakan tentang lingkungan memodifikasi
sering mengambil air di sumur sehat lingkungan yang sehat
gali yang ada di samping
rumahnya
- Keluarga Tn. H mengatakan
sumber air minumnya dari air
sumur gali yang ada di
samping rumahnya tanpa di
masak terlebih dahulu karena
di desa mereka percaya bahwa
air tersebut air suci.
- Keluarga Tn. H Mengatakan
tidak tau jika harus dimasak
terlebih dahulu air yang
diambil dari sumur tersebut
karena mereka percaya bahwa
air sumur yang diminumnya itu
sehat tanpa harus dimasak
dulu.
DO :
- Tampak terlihat air sumur
yang di tampung
menggunakan ember dan
galon
2. DS : Menyusui tidak Ketidakmampuan
- Ny. A mengatakan puting efektif mengenal masalah
susunya selalu lecet ketika kesehatan
menyusui
- Ny. A mengatakan anaknya
jarang diberi ASI karena ASI
nya susah keluar sejak
- Ny. A mengatakan sementara
ASI nya tidak keluar Ny. A
mengganti dengan sufor
namun Ny. A mengatakan
walaupun diberi sufor bayi
nya tetap sehat dan malah
anaknya gemuk walaupun
jarang minum ASI.
DO :
- tampak lecet pada puting susu
Ny.A
BB : 11 kg

3. DS : Kesiapan Memberi perawatan


- Ny. A mengatakan dulu setelah peningkatan menjadi pada anggota keluarga
baru melahirkan ia tidak tau orang tua
cara merawat anak nya dari
memandikan,memakaikan baju
hingga merawat anak nya jika
sakit karena baru pertama kali
melahirkan namun Ny. A
sekarang sudah tahu cara
merawat anak nya karena Ny.
A selalu belajar dengan ibunya
karena menurut Ny. A sudah
menjadi tanggung jawabnya
untuk bisa merawat anaknya
secara mandiri.

DO : anak nya tampak bersih dan


rapi

RUMUSAN DIAGNOSE KEPERAWATAN


1. Defisit pengetahuan tentang lingkungan sehat berhubungan dengan ketidakmampuan
memodifikasi lingkungan yang sehat
2. Kesiapan peningkatan menjadi orang tua berhubungan dengan kemampuan memberi
perawatan pada anggota keluarga
3. Menyusui tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan memberi perawatan
pada anggota keluarga.

SKORING DIAGNOSE KEPERAWATAN


Skoring diagnosis keperawatan menurut bailon dan magiaya (1978)
No Kriteria Skor Bobot
1 Sifat masalah 3 1
Skala : Tidak/kurangsehat 2
Ancaman kesehatan 1
Keadaan sejahtera
2 Kemungkinan masalah dapat diubah 2
Skala: mudah 2
Sebagian 1
Tidak dapat 0

3 Potensial masalah untuk dicegah


Skala : Tinggi 3 1
Sebagian 2
Rendah 1
4 Menonjolnya masalah
Skala: Masalah berat, harus segera ditangani 2
Ada masalah, tetapi tidak perlu ditangani 1
Masalah tidak dirasakan 0

PRORITAS DIAGNOSE KEPERAWATAN KELUARGA


No Kriteria skor pembenaran
1 Sifat masalah Bila keadaan tersedia tidak
Skala : Ancaman kesehatan 2 x1=2 segera diatasi akan akan
3 3 membahayakan lansia yang
tinggal bersama keluarga, karena
lansia setiap hari dirumah tanpa
pengawasan
2 Kemungkinan masalah dapat Penyediaan sarana yang murah
diubah 2 x 2 =2 dan mudah dan dapat oleh
Skala: cukup 2 keluarga (misal,sandal karet)
3 Potensial masalah untuk dicegah Keluarga mempunyai kesibukan
Skala : Cukup 2x1=2 yang cukup tinggi, tetapi
3 3 merawat orang tua yang telah
lansia merupakan penghormatan
dan pengabdian anak yang perlu
dilakukan
4 Menonjolnya masalah Keluarga merasa keadaan
tersebut telah berlangsung lama
Skala : Masalah tidak dirasakan 0x1= 0 dan tidak pernah ada kejadian
2 yang mengakibatkan lansia
mengalami suatu cidera
(terjatuh)dirumah akibat lantai
yang licin
Total skor 31
3

PRORITAS DIAGNOSE KEPERAWATAN KELUARGA


Dx. 1
No Kriteria Skor Pembenaran
1 Sifat masalah Bila keadaan tersebut tidak
Skala : tidak/kurang sehat 3 x1=3 segera diatasi akan
3 3 membahayakan kesehatan
keluarga seperti keluarga bisa
mudah terkena penyakit seperti
diare.
2 Kemungkinan masalah dapat Penyediaan sarana pemberian
diubah 1x2=1 pendidikan kesehatan tentang
Skala: cukup 2 2 PHBS
3 Potensial masalah untuk dicegah Keluarga dan masyarakat boleh
Skala : Cukup 1x1=1 saja menggunakan sumber air
3 3 minum melalui sumur tetapi
harus di masak terlebih dahulu
sebelum diminum
4 Menonjolnya masalah Keluarga merasa keadaan
Skala : Masalah tidak dirasakan 0x1= 0 tersebut telah berlangsung lama
2 2 dan tidak pernah ada kejadian
yang mengakibatkan penyakit
yang serius
Total skor 2,33

Dx. 2
No Kriteria Skor Pembenaran
1 Sifat masalah Ny. A sudah tau merawat
Skala : keadaan sejahtera 1 x1= 1 anaknya karena sering belajar
3 3 pada ibu nya dan ingin
meningkatkan lagi cara merawat
anaknya agar lebih baik

2 Kemungkinan masalah dapat Rasa ingin terus belajar cara


diubah 2x2=2 merawat bayi karena menurut
Skala: mudah 2 Ny. A sudah menjadi tanggung
jawab sebagai seorang ibu

3 Potensial masalah untuk dicegah Ny. A ingin yang terbaik untuk


Skala : rendah 1x1=1 anaknya sehingga ia harus lebih
3 3 baik dalam merawat anak nya

4 Menonjolnya masalah Ny. A sudah bisa merawat anak


Skala : Masalah tidak dirasakan 0x1= 0 nya namun belum maksimal
2 sehingga ia ingin mengetahui
lebih banyak mengenai cara
merawat anaknya.
Total skor 1,3

Dx. 3
No Kriteria Skor Pembenaran
1 Sifat masalah Bila keadaan tersebut tidak
Skala : tidak/kurang sehat 3 x1=3 segera diatasi akan
3 3 membahayakan kesehatan bayi
yaitu bayi gampang terkena
diare karena terlalu sering
minum sufor tanpa diberikan
ASI

2 Kemungkinan masalah dapat Penyediaan sarana pemberian


diubah 2x2=2 pendidikan kesehatan seperti
Skala: mudah 2 cara menyusui dengan benar
3 Potensial masalah untuk dicegah Keluarga dan masyarakat boleh
Skala : cukup 2x1=2 saja memberikan Sufor pada
3 3 bayi namun harus tetap di
berikan ASI dengan selalu
merangsang ASI agar keluar
4 Menonjolnya masalah Ny. A mengatakan lecet pada
Skala : ada masalah tetapi tidak 1x1= 1 puting susu
perlu ditangani 2 2
Total skor 4,166

PRIORITAS MASALAH
1. Menyusui tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan memberi perawatan
pada anggota keluarga
2. Defisit pengetahuan tentang lingkungan sehat berhubungan dengan ketidakmampuan
memodifikasi lingkungan yang sehat
3. Kesiapan peningkatan menjadi orang tua berhubungan dengan kemampuan memberi
perawatan pada anggota keluarga.

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


No. Hari/ Tgl Tujuan Kriteria Standar Inervensi
Dx
Dx 1 Kamis,11 Setelah 1. Perlekatan bayi Memberikan Edukasi Menyusui
agustus Observasi
dilakukan satu pada payudara ibu informasi dan
 Identifikasi
2022 kali kunjungan meningkat saran tentang kesiapan dan
diharapkan 2. Kemampuan ibu menyusui kemampuan
menerima
kemampuan memposisikan bayi
informasi
memberikan dengan benar  Identifikasi
ASI secara meningkat tujuan atau
langsung dari 3. Lecet pada keinginan
menyusui
payudara ke puting menurun
bayi membaik terapeutik
 Sediakan
materi dan
media
pendidikan
kesehatan
 Jadwalkan
pendidikan
kesehatan
sesuai
kesepakatan
 Berikan
kesempatan
untuk bertanya
 Dukung Ibu
meningkatkan
kepercayaan
diri dalam
menyusui
 Libatkan
sistem
pendukung :
suami,
keluarga,
tenaga
kesehatan, dan
masyarakat

Edukasi

 Berikan
konseling
menyusui
 Jelaskan
manfaat
menyusui bagi
ibu dan bayi
 Ajarkan 4
(empat) posisi
menyusui dan
perlekatan
(lacth on)
dengan benar
 Ajarkan
perawatan
payudara
antepartum
dengan
mengompres
dengan kapas
yang telah di
berikan
minyak kelapa
 Ajarkan
perawatan
payudara post
partum
(misalnya
memerah ASI,
pijat payudara,
pijat oksitosin)

Dx 2 Kamis, 11 Setelah 1. Persepsi Mengajarkan Edukasi


agustus dilakukan satu yang keliru pengeloaan Kesehatan
2022 kali kunjungan terhadap faktor resiko Observasi
diharapkan masalah penyakit dan - Identifikasi
mengerti menurun perilaku kesiapan dan
tentang 2. Perilaku hidup bersih kemampuan
informasi sesuai serta sehat menerima
kognitif yang anjuran informasi
berkaitan meningkat - Identifikasi
dengan sumber faktor-faktor yang
air minum yang dapat
sehat meningkatkan dan
menurunkan
perilaku hidup
bersih dan sehat
Trapeutuk
- Sediakan materi
dan media
pendidikan
kesehatan
- Jadwalkan
pendidikan
kesehatan sesuai
kesepakatan
- Berikan
kesempatan untuk
bertanya
Edukasi
- Jelaskan faktor
risiko yang dapat
mempengaruhi
kesehatan

- Ajarkan perilaku
hidup bersih dan
sehat
- Ajarkan strategi
yang dapat
digunakan untuk
meningkatkan
perilaku hidup
bersih dan sehat
Dx 3 Kamis,11 Setelah 1. Bounding Memberikan Edukasi orang tua
agustus dilakukan satu attachment informasi dan fase bayi
2022 kali kunjungan dukungan
diharapkan meningkat pengasuhan Observasi
kemampuan 2. Perilaku dan - Identifikasi
orang tua positif perawatan pengetahuan dan
memberi menjadi fisik yang kemampuan orang
lingkungan orang tua dibutuhkan tua belajar tentang
bagi anak yang meningkat bayi selama perawatan bayi
cukup untuk 3. Interaksiper tahun pertama Terapeutik
memfasilitasi awatan kehidupan - Berikan panduan
pertumbuhan bayi tentang perubahan
dan meningkat pola tidur bayi
perkembangan selama tahun
meningkat pertama
- Motivasi orang
tua untuk
berbicara dan
membaca untuk
bayi
- Lakukan
kunjungan rumah
sebagai program
pemantauan dan
pendampingan
pada orang tua
Edukasi
- Jelaskan
kebutuhan nutrisi
bayi
- Jelaskan
perkembangan
gigi dan
kebersihan mulut
selama tahun
pertama
- Jelaskan
kemampuan dan
pencegahan cidera
pada bayi
- Anjurkan
memegang,
memeluk,
memijat, bermain
dan menyentuh
bayi
- Ajarkan cara
merawat dan
mencegah ruam
popok
IMPLEMENTASI
Dx keperawatan Hari/tanggal Implementasi Evaluasi
Menyusui tidak Jumat, 12 1. Memberikan Setelah melakukan
agustus 2022
efektif konseling tindakan implementasi
berhubungan menyusui didapatkan hasil evaluasi
dengan 2. Menjelaskan Pelaksanaan diagnosa
ketidakmampuan manfaat keperawatan pertama
memberi perawatan menyusui bagi pada keluarga Tn. H
pada anggota ibu dan bayi yaitu anggota keluarga
keluarga 3. Mengajarkan 4 hadir dan terlihat aktif
(empat) posisi dalam diskusi dan setelah
menyusui dan diberi penyuluhan Ny. A
perlekatan (lacth tampak mengerti dan
on) dengan benar mampu mempraktikan
4. Mengajarkan cara memposisikan
perawatan menyusui dengan benar
payudara post dan mampu melakukan
partum ( misalnya perawatan payudara dan
memerah ASI, pijat oksitosin dengan
pijat payudara, benar.
pijat oksitosin)

Defisit 1. menjelaskan Setelah melakukan


pengetahuan faktor risiko yang tindakan implementasi
tentang lingkungan dapat didapatkan hasil evaluasi
sehat berhubungan mempengaruhi Pelaksanaan diagnosa
dengan kesehatan keperawatan kedua pada
ketidakmampuan 2. Mengajarkan keluarga Tn. H yaitu
memodifikasi perilaku hidup anggota keluarga hadir
lingkungan yang bersih dan sehat dan terlihat aktif dalam
sehat seperti diskusi dan setelah diberi
Melakukan penyuluhan keluarga Tn.
penyuluhan H mengerti tentang
tentang pentingnya pengolahan
pentingnya air air minum yang sehat.
bersih,menjelaska
n syarat-syarat
kualitas air bersih
untuk rumah
tangga,
menjelaskan cara
pengolahan air
minum
3. Mengajarkan
strategi yang
dapat digunakan
untuk
meningkatkan
perilaku hidup
bersih dan sehat
Kesiapan 1. Menjelaskan Setelah melakukan
peningkatan kebutuhan nutrisi tindakan implementasi
menjadi orang tua
bayi didapatkan hasil evaluasi
berhubungan
dengan 2. Menjelaskan Pelaksanaan diagnosa
kemampuan perkembangan keperawatan ketiga pada
memberi perawatan
gigi dan keluarga Tn. H yaitu
pada anggota
keluarga kebersihan mulut anggota keluarga hadir
selama tahun dan terlihat aktif dalam
pertama diskusi dan setelah diberi
3. Menjelaskan penyuluhan keluarga Tn.
perubahan pola H memahami tentang
eliminasi pada cara merawat bayi.
tahun pertama
4. Menjelaskan
kemampuan dan
pencegahan
cidera pada bayi
5. Menganjurkan
memegang,
memeluk,
memijat, bermain
dan menyentuh
bayi
6. Mengajarkan cara
merawat dan
mencegah ruam
popok
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat terdiri kepala keluarga serta
beberapa orang yang berkumpul dan tinggal dalam satuatap dalam keadaan saling
ketergantungan. Sedangkan bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan
umur kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2500 gram sampai
4000 gram. Keluarga dengan bayi baru lahirperlu memahami tugas perkembangan
yang harus dilakukan sehingga tidak terjadi berbagai permasalahan pada keluarga
tersebut seperti suami merasa diabaikan, peningkatan perselisihan dan argument,
interupsi dalam jadwal kontinu dan kehidupan seksual dan sosial terganggu dan
menurun.
Perawat perlu berperan dalan perkembangan keluarga tahap ini dengan
memberikan perawatan dan konsultasi seperti bagaimana cara menentukan gizi yang
baik untuk ibu hamil dan bayi, mengenali gangguan kesehatan bayi secara dini dan
mengatasinya, imunisasi yang dibutuhkan anak, tumbuh kembang anak yang baik,
interaksi keluarga, keluarga berencana, pemenuhan kebutuhan anak terutama pada ibu
yang bekerja.

B. SARAN

1. Bagi perawat diharapkan mampu menciptakan hubungan yang harmonis dengan


keluarga sengga keluarga diharapkan mampu memahami tentang masalah yang
sedang dialami/ terjadi pada keluarga dengan bayi baru lahir
2. Bagi Keluarga hendaknya mengenal masalah yang terjadi pada anggota keluarganya,
menerapkan apa yang telah disampaikan perawat melalui pendidikan kesehatan guna
mengatasi masalah kesehatan yang ada di keluarga secara mandiri, ikut serta
mempertahankan dan mempergunakan fasilitas kesehatan yang ada dan mencegah
terjadinya penyakit sebaikanya keluarga sedini mungkin memeriksakan anggota
keluarga yang sakit ke puskesmas yang terdekat serta keluarga sebaiknya melakukan
modifikasi lingkungan yang sehat di sekitar lingkungan keluarga seperti menjaga
kebersihan lingkungan rumah sekitar, dan mampu menjaga pola hidup sehat.
DAFTAR PUSTAKA

Glorya Bulechek et al. (2016). Nursing Intervention Classification (NIC), 6th Indonesian edition.
Elsevier Singapore Pte Ltd
Setyowati, S. (2007). Penuntun Praktis Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta: Trans Info
Media
Sue Moorhead, et al. (2016). Nursing Outcomes Classification (NOC) Ed 5thIndonesian Editon. Elsevier
Singapore Pte Ltd
Mubarak,dkk. (2006). Buku Ajar Ilmu Keperawatan Komunitas 2 Teori dan Aplikasi Dalam Praktik
dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan Komunitas, Gerontik dan Keluarga. Yogyakarta :
Sagung Seto
Murwani. (2008). Asuhan Keperawatan Keluarga Konsep dan Aplikasi Kasus. Yogyakarta :
Mitra Cendikia Press
Sudiharto. (2007). Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Pendekatan Keperawatan Transkultural.
Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai