Anda di halaman 1dari 21

PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN KELUARGA

DENGAN ASMA KRONIS DI RT 08 RW 07 KELURAHAN MARGAHAYU

DISUSUN OLEH :

Gina Sonia
043290922018

FAKULTAS FARMASI DAN KEPERAWATAN


UNIVERSITAS BANI SALEH
BEKASI
2023
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA SEKOLAH TINGGI
ILMU KESEHATAN BANI SALEH

A. PENGKAJIAN

I. IDENTITAS UMUM
a. Identitas Kepala Keluarga
Nama : Tn. M Pendidikan : SMA
Umur : 48 tahun Pekerjaan : Wiaswasta
Agama : Islam Alamat : Jl. RA. Kartini GG
Mawar Rt08/07
Suku : Betawi No. Telp :-

b. Komposisi Keluarga

No Nama L/P Umur Hub.Keluarga Pekerjaan Pendidikan

1 Tn. M L 48 thn Kepala Wiaswasta Tamat SMA


keluarga
Ny. H P 34 thn Istri Tidak bekerja Tamat SMK
2

An. A P 11 thn Anak Belum Bekerja Tamat SD


3

An. D P 8 thn Anak Belum Bekerja SD kelas 2


4
c. Genogram (tiga generasi)

34 48

d. Tipe keluarga :
a) Jenis tipe keluarga : Keluarga Inti
b) Masalah yang terjadi dengan tipe keluarga :
Tidak ada masalah
e. Suku Bangsa
a) Asal suku bangsa : Betawi
b) Budaya yang berhubungan dengan kesehatan :
Budaya yang sering dilakukan keluarga yaitu kerok badan dan diurut
f. Agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan :
Islam
g. Status sosial ekonomi keluarga
a) Anggota keluarga yang mencari nafkah : suami
b) Penghasilan: Rp. 3.700.000/Bulan
c) Upaya lain : Buka usaha keliling
d) Harta benda yang dimiliki (perabot, transportasi, dll) : tv,Kasur,motor,lemari dll
e) Kebutuhan yang dikeluarkan tiap bulan:
Kebutuhan belanja sehari hari seperti sayur
h. Aktivitas reaksi keluarga :
Klien takut melakukan rekreasi dikarenakan jika terlalu lelah asma nya akan kambuh
lagi

II. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA


a. Tahap perkembangan keluarga saat ini:
Tahap perkembangan keluarga Tn.M saat ini adalah tahap keluarga dengan kedua
anaknya, anak pertama berusia 11 tahun, anak kedua 8 tahun , kedua anaknya
masih bersekolah dan keluarga melakukan komunikasi secara terbuka dan dua
arah.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya :
Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi untuk kebutuhan
sehari-hari masih ada kurangnya. Tidak ada tahap perkembangan keluarga
sampai saat ini yang belum terpenuhi. Namun, tugas keluarga yang belum
dicapai saat ini adalah ketidakmampuan keluarga menerapkan pola hidup
sehat. ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan keluarga untuk
menjamin Kesehatan. Tn. M mempunyai Riwayat asma yang hilang timbul.
c. Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga
a) Riwayat kesehatan saat ini :
Suami :
Tn. M adalah seorang perokok aktif dan riwayat asma kronik
b) Riwayat penyakit keturunan :
Mempunyai Riwayat keturununan darah tinggi

Nama JK Hubung Umur Status imunisasi Ket


No an dgn
KK
BCG POLIO DPT HB CPK

1 Tn. M L Kepala 48 th Tidak Ada


keluarga Masalah
2 Ny.S P Istri 34 th Asma
Kronik
` 3. Ny. A P Anak 11 th Tidak ada
masalah
4. Ny. N P Anak 8 th Tidak Ada
Masalah

d. Sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan :


Puskesmas, rumah sakit

e. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya :


Riwayat keluarga memiliki hipertensi

III. PENGKAJIAN LINGKUNGAN


a. Karakteristik Rumah
a) Luas rumah : panjang : 23 meter. L : 3 meter
b) Tipe rumah : Permanen
c) Kepemilikan : Rumah sendiri
d) Jumlah dan ratio kamar/ruangan : 2 kamar
e) Ventilasi/jendela : Terdapat ventilasi 2
f) Pemanfaatan ruangan : Kamar untuk tidur, ruang tengah untuk berkumpul
keluarga , halaman depan untuk perkiran
g) Septic tank ( ada/tidak, jarak dengan sumber air bersih) : Ada
h) Sumber air minum : Aqua
i) Kamar mandi/WC : Terdapat wc
j) Sampah : Di angkut setiap minggu
k) Kebersihan lingkungan : Lingkungan bersih dan nyaman
b. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
a) Kebiasaan :
Tn M mengatakan sebagian besar tetangganya warga asli betawi. Tn. M
mengatakan sering berkumpul dengan tetangganya hanya untuk berbincang-
bincang atau kegiatan yang lainnya. Istri Tn. M yaitu Ny. S adalah seorang
kader posyandu wilayah Rw.007.

b) Aturan/kesepakatan : Tidak ada

c) Mobilitas geografis keluarga : Tn M mengatakan sudah tinggal di rumahnya


yang sekarang selama ± 8 tahun
c. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat :
Tn M mengatakan selalu mengikuti kegiatan siskamling dan pengajian di sekitar
daerah rumahnya. Tn M juga sering berkumpul dengan anak-anaknya. interaksi
yang terjalin antara keluarga Tn M dengan tetangganya sangat baik.
d. Sistem pendukung keluarga :
Tn M mengatakan semua anggota keluarga mempunyai kartu jaminan kesehatan
yaitu KIS.

IV. STRUKTUR KELUARGA


a. Pola/cara Komunikasi keluarga :
Tn M mengatakan keluarga biasa berkomunikasi menggunakan Bahasa
betawi. Dalam keadaan emosi keluarga Tn M menggunakan kalimat positif,
setiap masalah dalam keluarga selalu dirembukkan dan mencari jalan
keluarnya dengan cara musyawarah keluarga
b. Struktur peran (peran masing-masing anggota keluarga) :
Tn M memiliki peran keluarga sangat baik, sebagai kepala keluarga,
seorang ayah. Beliau selalu membantu dan mendukung anak-anaknya dalam
kegiatan sekolah dan juga bersosialisasi di lingkungan rumah.
c. Nilai dan norma keluarga:

Keluarga Tn M dalam menghadapi masalah kesehatan selalu pergi ke


Puskesmas. Dan keluarga juga memegang norma-norma yang berlaku di
masyarakat, jika ada anggota keluarga yang agak menyimpang anggota
keluarga lain mengingatkan.
V. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi afektif :
Tn M selalu memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya tanpa membeda
– bedakan, semuanya saling menyayangi satu sama lain. Hubungan keluarga
terlihat harmonis dan ikatan kekeluargaan sangat erat. Apabila salah satu di
anggota keluarga Tn M ada yang sakit langsung dibawa ke rumah petugas
kesehatan atau Puskesmas.
b. Fungsi sosialisasi :
Keluarga Tn M hidup nya selalu rukun dan saling bekerja sama dalam
memenuhi kebutuhan sehari-hari.
a) Kerukunan hidup dalam keluarga :
Keluarga Tn M hidup nya selalu rukun dan saling bekerja sama dalam
memenuhi kebutuhan sehari-hari.
b) Interaksi dan hubungan dalam keluarga :
Hubungan antar sesama anggota keluarga terlihat baik, demikian juga dengan
tetangga keluarga selalu aktif dalam mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di
lingkungannya.
c) Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan keputusan : Kepala
keluarga
d) Kegiatan keluarga waktu senggang : Menonton tv
e) Partisipasi dalam kegiatan sosial : Gotong royong , Mengaji, Mengikuti
kegiatan di Rt maupun di Rw

c. Fungsi perawatan kesehatan :


Keluarga kurang memahami masalah kesehatan terutama tentang penyakit
dan juga kurang memahami pola hidup unuk kesehatan yang efektif seperti
apa. Keluarga belum mampu mengidentifikasi masalah kesehatan yang
terjadi bila ada anggota keluarga yang sakit. Keluarga mampu mengambil
keputusan yang tepat jika ada anggota keluarga yang sakit dengan
membawanya ke rumah sakit. Keluarga belum mampu memodifikasi
lingkungan yang tepat untuk menunjang kesehatan keluarga. Keluarga
mampu memanfaatkann layanan fasilitas kesehatan dengan tepat.
d. Fungsi reproduksi :
Tn M mempunyai 2 orang anak sebagai penerus keturunan. Ny. S mempunyai
siklus haid yang tidak baik dalam sebulan bisa dua kali.
e. Fungsi ekonomi :
Tn M sedang bekerja dengan penghasilan yang tetap dengan rata-rata Rp 3,7 juta /
bulan

VI. STRES DAN KOPING KELUARGA


a. Stressor yang dimiliki :
Stressor jangka pendek dari Tn. M memiliki asma konis. Dan Stressor jangka
panjang Tn.M masih perokok aktif.
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor :
Ny. S selalu mengingatkan kepada Tn.M untuk mengurangi pemakaian
rokok
VII. PEMERIKSAAN FISIK INDIVIDU ANGGOTA KELUARGA (sesuai teknik
inspeksi, palpasi auskultasi)

Pemeriksaan Fisik Tiap individu anggota keluarga

pemeriksaan Tn M Ny S An A An. N
Keadaan umum Klien tampak baik, baik, baik,
baik, Kesadaran kesadaran kesadaran
kesadaran composmentis composmentis composmentis
composmentis TD : 130/90
TD : 120/80 mmHg
mmHg N : 96x/m
N : 80x/m R : 20x/m
0
R : 20x/m S : 37,3 C
0
S:37 C
Integumen Bentuk kepala Bentuk kepala Bentuk kepala
mesosephal, mesosephal, mesosephal,
rambut rambut mulai rambut hitam,
beruban, kulit beruban, kulit kulit kepala
kepala bersih, kepala bersih, bersih, kulit
warna kulit kulit sawomatang,
sawomatang, sawomatang, turgor kulit
turgor kulit turgor kulit baik, CR < 2
baik, CR<2 baik, CR < 2 detik, warna
detik. detik, warna dasar kuku
Wajah dasar kuku transparan.
meringis, transparan.
dengan skala
nyeri 5
(sedang)
Sistem Mata simetris Mata simetris Mata simetris
Penglihatan kiri dan kiri dan kiri dan kanan,
kanan, kanan, konjungtiva
konjungtiva konjungtiva merah muda,
anemis, sklera merah muda, sklera putih,
kekuningan, sklera putih, fungsi kornea
fungsi kornea fungsi kornea baik,
baik, baik, penglihatan
penglihatan penglihatan baik, refleks
baik, refleks baik, refleks pupil isokor,
pupil isokor, pupil isokor, visus normal
visus normal visus normal
Sistem Hidung Hidung Hidung
penciuman simetris, simetris, simetris,
bersih tidak bersih tidak bersih tidak
ada sekret, ada sekret, ada sekret,
fungsi fungsi fungsi
penciuman penciuman penciuman
baik. baik. baik.
Sistem Teling Teling Teling
pendengaran simetris, tidak simetris, tidak simetris, tidak
ada serumen, ada serumen, ada serumen,
fungsi fungsi fungsi
pendengaran pendengaran pendengaran
baik baik baik
Sistem Bentuk dada Bentuk dada Bentuk dada
pernapasan normochest, normochest, normochest,
bunyi napas bunyi napas bunyi napas
vesikuler, vesikuler, vesikuler,
tidak terdapat tidak terdapat tidak terdapat
bunyi napas bunyi napas bunyi napas
tambahan. tambahan. tambahan.
Sistem Irama jantung Irama jantung Irama jantung
kardiovaskuler reguler, tidak reguler, tidak reguler, tidak
ada distensi ada distensi ada distensi
JVP, JVP, JVP, pengisian
pengisian pengisian kapiler baik.
kapiler baik. kapiler baik.
Sistem Bibir Bibir Bibir berwarna
gastrointestinal berwarna berwarna pucat, tidak
pucat, tidak sedikit pucat, ada stomatitis,
ada stomatitis, tidak ada mukosa bibir

mukosa bibir stomatitis, lembab,


lembab, mukosa bibir jumlah gigi
jumlah gigi lembab, lengkap,
lengkap, jumlah gigi warna putih
warna putih lengkap, kekuningan,
kekuningan, warna putih refleks
refleks kekuningan, menelan baik,
menelan baik, refleks fungsi
fungsi menelan baik, pengecapan
pengecapan fungsi baik,
baik, pengecapan peristaltik
peristaltik baik, normal, tidak
normal, tidak peristaltik ada nyeri
ada nyeri normal, tidak tekan pada
tekan pada ada nyeri abdomen.
abdomen. tekan pada
abdomen.
Sistem Tidak ada Tidak ada Tidak ada
endokrin pembesaran pembesaran pembesaran
kelenjer tiroid kelenjer tiroid kelenjer tiroid
Sistem Tidak terdapat Tidak terdapat Tidak terdapat
perkemihan nyeri tekan nyeri tekan nyeri tekan
pada kandung pada kandung pada kandung
kemih, kemih, kemih,
frekuensi frekuensi frekuensi
berkemih 4- berkemih 4- berkemih 4-
5x/hari, warna 5x/hari, warna 5x/hari, warna
kuning muda kuning muda kuning muda
Sistem Tidak ada Tidak ada Tidak ada
reproduksi keluhan keluhan keluhan

Sistem Pergerakan Pergerakan Pergerakan


muskuloskeletal sendi normal, sendi normal, sendi normal,
tidak terdapat tidak terdapat tidak terdapat
edema dan edema dan edema dan
varises varises varises
VIII. HARAPAN KELUARGA
a. Terhadap masalah kesehatannya :

Tn M berharap agar penyakitnya sembuh dan tidak kambuh lagi nyeri


pada bekas jahitan dan selalu diberikan kesehatan, dan berharap agar
asmanya jarang kambuh lagi keluarga berharap Tn M mau berobat
atau melakukan pemeriksaan Kesehatan sebulan sekali
b. Terhadap petugas kesehatan yang ada :
Tn M dan Ny. S berharap adanya edukasi dari tenaga kesehatan tentang
penyakitnya karena sangat awam tidak tau dan mengenal penyakitnya.

J. Analisa Data

Data Masalah

DS: Pola Nafas Tidak Efektif


Ny.S mengatakan sesak nafas jika melakukan
aktivitas yang terlalu berat

DO :
- Kesadaran komposmetis
- Tanda – Tanda Vital :
TD : 130/90 mmHg
N : 96 x/menit
RR : 20 x/menit
DS : Defisit Pengetahuan Tentang Pola
Ny. S mengatakan masih kurang memahami Hidup Sehat
penanganan yang baik mengenai penyakit asma
yang di derita Tn.M dan juga kurang mengetahui
pola hidup sehat dan bahaya merokok terutama
disekitaran rumah yang di dalamnya ada orang
yang memiliki asma.

DO :
- Tn. M terlihat merokok di dalam rumah
- Ny. S menanyakan mengenai masalah
penyakit asma bagaimana jika Tn. A
merasakan asma secara tiba tiba dan apa yang
harus dilakukan

DS : Manajemen Kesehatan tidak efektif


Ny. S mengatakan jika suami nya masih merokok
di dalam rumah, Tn. M juga memiliki banyak
kegiatan yang dapat membuat klien lelah yang
menyebabkan asma nya kambuh

DO :
- Tanda – Tanda Vital
TD : 140/100
N : 96 x/menit
S : 36 x/menit
R : 20

J. MASALAH KEPERAWATAN
1. Pola Nafas Tidak Efektif
2. Deficit pengetahuan tentang hipertensu & perawatan luka dan kolostomi
3. Manajemen Kesehatan tidak efektif
K. SKORING
1. Pola Nafas Tidak Efektif

No. Kriteria Skala Bobot Skorsing Pembenaran


1. Sifat masalah: 3 1 3 Masalah sudah actual
1. Tidak/kurang sehat ×1 dan memerlukan
(3) 3 tindakan perawatan
2. Ancaman =1 yang tepat dan cepat
kesehatan(2) agar tidak terjadi
3. Krisis/keadaan masalah lebih lanjut.
sejahtera (1)

2. Kemungkinan masalah 2 2 2 Sumber daya (dana


dapat diubah: ×2 dan pendapatan)
1. Mudah (2) 2 tindakan dan fasilitas
2. Sebagian (1) =2 penunjang untuk
3. Tidak dapat (0) memecahkan masalah
dapat dijangkau oleh
keluarga

3. Potensi masalah 3 1 2 Masalah ini


untuk dicegah: ×1 memerlukan tindakan
1. Tinggi (3) 3 yang tepat dan
2. Cukup (2) = 1/2 berpotensi untuk
3. Rendah (1) dicegah kearah yang
dapat diinginkan
selama keluarga dan
petugas dapat bekerja
sama dalam
menanggunginya.

4. Menonjolnya masalah: 1 1 2 Masalah harus segera


1. Segera diatasi (2) ×2 ditangani karena jika
2. Tidak segera diatasi 2 tidak akan
(1) =2 menimbulkan
3. Tidak dirasakan masalah lain.
ada masalah (0)
Total 5 1/2
2. Defisit Pengetahuan

No. Kriteria Skala Bobot Skorsing Pembenaran


1. Sifat masalah: 3 1 3 Masalah sudah actual
4. Tidak/kurang sehat ×1 dan memerlukan
(3) 3 tindakan perawatan
5. Ancaman =1 yang tepat dan cepat
kesehatan(2) agar tidak terjadi
6. Krisis/keadaan masalah lebih lanjut.
sejahtera (1)

2. Kemungkinan masalah 2 2 2 Sumber daya (danan


dapat diubah: ×2 dan pendapatan)
4. Mudah (2) 2 tindakan dan fasilitas
5. Sebagian (1) =2 penunjang untuk
6. Tidak dapat (0) memecahkan masalah
dapat dijangkau oleh
keluarga

3. Potensi masalah 3 1 3 Masalah ini


untuk dicegah: ×1 memerlukan tindakan
4. Tinggi (3) 3 yang tepat dan
5. Cukup (2) =1 berpotensi untuk
6. Rendah (1) dicegah kearah yang
dapat diinginkan
selama keluarga dan
petugas dapat bekerja
sama dalam
menanggunginya.

4. Menonjolnya masalah: 1 1 2 Masalah harus segera


4. Segera diatasi (2) ×2 ditangani karena jika
5. Tidak segera diatasi 2 tidak akan
(1) =2 menimbulkan
6. Tidak dirasakan masalah lain.
ada masalah (0)
Total 6
3. Manajemen Kesehatan Tidak Efektif

No. Kriteria Skala Bobot Skorsing Pembenaran


1. Sifat masalah: 3 1 2 Masalah sudah actual
7. Tidak/kurang ×1 dan memerlukan
sehat (3) 3 tindakan perawatan
8. Ancaman = 1/2 yang tepat dan cepat
kesehatan(2) agar tidak terjadi
9. Krisis/keadaan masalah lebih lanjut.
sejahtera (1)

2. Kemungkinan 2 2 1 Sumber daya (danan


masalah dapat ×2 dan pendapatan)
diubah: 2 tindakan dan fasilitas
7. Mudah (2) = 1/2 penunjang untuk
8. Sebagian (1) memecahkan masalah
9. Tidak dapat (0) dapat dijangkau oleh
keluarga

3. Potensi 3 1 3 Masalah ini


masalah untuk ×1 memerlukan tindakan
dicegah: 3 yang tepat dan
7. Tinggi (3) =1 berpotensi untuk
8. Cukup (2) dicegah kearah yang
9. Rendah (1) dapat diinginkan
selama keluarga dan
petugas dapat bekerja
sama dalam
menanggunginya.

4. Menonjolnya masalah: 1 1 1 Masalah harus segera


7. Segera diatasi (2) ×2 ditangani karena jika
8. Tidak segera 2 tidak akan
diatasi (1) =1 menimbulkan
9. Tidak masalah lain.
dirasakan
ada masalah
(0)
Total 4
L. DIAGNOSA KEPERAWATAN SESUAI PRIORITAS
1. Defisit pengetahuan tentang pola hidup sehat
2. Pola nafas tidak efektif
3. Manajemen Kesehatan tidak efektif
M. RENCANA INTERVENSI

No. Diagnosa Luaran Intervensi


1. Defist Pengetahuan b.d Kurang terpapar Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 Edukasi pengetahuan
informasi tentang penyakit dan Pola jam diharapkan tingkat pengetahuan meningkat dengan Observasi
Hidup Sehat kriteria hasil : 1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan
merima informasi
1. Perilaku sesuai anjuran meningkat
Terapeutik
2. Kemampuan menjelaskan pengetahuan
2. Sediakan materi dan media pendidikan
tentang penyakit yang di derita meningkat
tentang penyakit hipertens & perawatan
3. Pertanyaan tentang masalah yang dihadapi menurun
luka&kolostomi
4. Perilaku membaik
3. Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
4. Berikan kesempatan untuk
bertanya Edukasi
5. Jelaskan faktor resiko yang dapat
memengaruhi kesehatan.
6. Ajarkan perilaku hidup bersih dan sehat
7. Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk
meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat.
2. Pola Nafas Tidak Efektif Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan 2x24 Dukungan Ventilasi
jam, maka ketidakefektifan pola nafas membaik, dengan Observasi
kriteria hasil : 1. Identifikasi adanya kelelahan otot bantu nafas
2. Identifikasi efek perubahan posisi terhadap
1. Ventilasi meningkat
status pernafasan
2. Penggunaan otot bantu nafas menurun 3. Monitor status respirasi dan oksigenasi (mis.
3. Klien dapat menggunakan tehnik non farmakologis Frekuensi dan kedalaman nafas,penggunaan
dalam menangani sesak nafas otot bantu nafas, bunyi nafas tambahan, saturasi
oksigen)
Terapeutik
1. Pertahankan kepatenan jalan nafas
2. Berikan posisi semi fowler dan fowler
3. Fasilitas mengubah posisi senyaman mungkin
4. Berikan oksigenasi sesuai kebutuhan (mis.
Nasal kanul, masker wajah, masker rebreathing,
atau non rebreathing)
5. Gunakan bag – vvalve mask,jikaperlu
Edukasi
1. Ajarkan melakukan teknik relaksasi nafas dalam
2. Ajarkan mengubah posisi secara mandiri
3. Ajarkan teknik batuk efektif
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian bronkhodilator
3. Manajemen Kesehatan tidak efektif Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan 3x24 Edukasi program pengobatan
jam, maka manajemen kesehatan tidak efektif berkurang Observasi
Dengan kriteria hasil : 1. Identifikasi pengetahuan tentang pengobatan
1. Klien dapat mengerti penggunaan obat yang direkomendasikan
2. Klien dapat mau minum obat 2. Identfiikasi penggunaan obat tradisional dan
3. Klien dapat mengerti penjelasan kemungkinan efek terhadap pengobatan
Terapuetik
1. Fasilitasi informasi tertulis untuk meningkatkan
pemahaman
2. Jelaskan strategi menglola efek samping obat
3. jelaskan keuntungan dan kerugian program
pengobatan
4. anjurkan mengkonsumsi obat sesuai indikasi
5. anjurkan bertanya jika ada sesuatu yang tidak
mengerti sebelum dan seusdah pengobatan
dilakukan

Anda mungkin juga menyukai