Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN BRONKOPNEUNOMIA DI RUANG

PICU RSUD DR.CHASBULLAH ABDULMADJID KOTA BEKASI

NAYA SOPIAH

0432950921017

JURUSAN KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANI SALEH

BEKASI, 2021
A. IDENTITAS ANAK

- Nama : An. Khanaya


- Tanggal Lahir : 20-12-2020 (1 tahun)
- Jenis Kelamin : Perempuan
- Ruang : PICU bed 4
- BB/TB : 8,9kg/73cm
- Tanggal Masuk RS : 16 Desember 2021 Jam 22.00
- Tanggal Pengkajian : 21 Desember 2021 Jam 10.15
- Diagnosa Keperawatan : Bronkopneunomia
- Rujukan : IGD

B. IDENTITAS ORANG TUA


- Nama ayah : Tn. A
- Umur ayah : 28th
- Pekerjaan : Karyawan Swasta
- Pendidikan : Sekolah Menengah Atas
- Agama : Islam
- Alamat :
Kp. Ujung Harapan Rt 04 Rw 42 Kelurahan Karang
Bahagia Kecamatan Babelan Kabupaten Bekasi
C. DATA DASAR

Anamnesis diperoleh dari : Status pasien

Keluhan utama : Kelurga mengatakan pasien demam sejak 2 hari yang lalu , mual dan
muntah , BAB encer ≥ 3 kali sehari , selama ± 3 hari BAK 1 kali nafsu makan
menurun batuk pilek dan sesak nafas

Riwayat penyakit sekarang : Pasien demam sejak 2 hari yang lalu , mual dan muntah
, BAB encer ≥ 3 kali sehari , selama ± 3 hari BAK 1 kali nafsu makan menurun batuk
pilek dan sesak nafas, terpasang cairan infus RL 14x/mnt , terpasang oksigen 2
liter/menit dan terpasang NGT. Tekanan Darah : 102/53 mm/Hg. Nadi : 100
kali/menit. Suhu : 37 °C. Respirasi: 50 x/menit
Riwayat penyakit keluarga : keluarga mengatakan pernah mempunyai riwayat
penyakit yang sama

Riwayat Obsetri :
Antenatal : Ibu melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin 4x di bidan
klinik. Selama hamil kesehatan ibu baik, tidak ada keluhan perdarahan, tidak
keputihan, tidak anyang-anyangen. Ibu tidak mengkonsumsi jamu ataupun obat-
obatan selama hamil, ibu hanya mengkonsumsi vitamin yang diberikan olah
bidan. Ibu pernah mengalami penyakit darah tinggi, dan anemia tidak mengalami
TBC saat hamil.
Natal : Ibu melahirkan di tolong oleh bidan di klinik. Jenis persalinan
normal, anak tidak langsung menangis, warna air ketuban jernih.
Post natal : Pasien lahir dengan normal dibantu oleh bidan dengan berat badan
lahir 3500 gram dan panjanng badan lahir 54 cm. Lingkar kepala dikatakan lupa.
pada saat lahir pasien tidak segera menangis. pasien sudah mendapatkan imunisasi
lengkap saat lahir BCG, Campak, DPT, polio, dan Hepatitis B

Pemeriksaan Umum
Kesadaran :Somnolen GCS = 15 : E:3, M:2, V:3
Keadaan Umum : 1. Klien tampak lemas
2. Klien tampak pucat
3. Klien tampak mengginakan
otot bantu untuk bernafas
4. Mukosa bibir klien tampak
kering
5. Klien terpasang infus dengan
cairan RL dengan pemberian 14
tts/mnt
6. Klien tampak terpasang OGT
7. Klien tampak terpasang
oksigen 2 litre/mnt
Tanda – Tanda Vital
TD : 102/53 mm/Hg
Nadi : 100 kali/menit
Suhu : 37 °C
RR : 50 x/menit

Pernafasan : Fio2: 96%


: TV
: I:E

Cairan : Intake 180 cc jenis RL &Nutrisi


elektrolit Output 192 cc balance cairan -12 diuresis: 2,7
Nutrisi 80 kalori kalori jenis susu cair
Kepala : Bersih, Tidak ada ketombe, Tidak ada lesi,
Rambut warna rambut hitam menyeluruh. Tidak ada
benjolan
Skela ikterus , Konjungtiva anemis, pupil
Mata isokor, ada refleks pupil terhadap cahaya,
Pendengaran baik tidak ada serumen.polip
Telinga bentuk simetris , tidak ada nyeri tekan
Bentuk simetris , tidak ada polip, ada
Hidung penumpukan secret,ada sumbatan
Tenggorokan Tenggorokan tidak ada yang sakit, tidak ada
kesulitan menelan.tidak ada kelenjar tiroid.
ada pembesaran JPV
Mulut Mukosa bibir kering, lidah tidak kotor
Dada
Paru : Inspeksi : Exspansi paru simetris.
Palpasi : Vocal fremitus sama.
Perkusi : Dullnes tidak ada suara
: tambahan
Auskultasi Vesikuler. tidak ada suara
tambahan
Jantung : Inspeksi : Simetris, Ichtus cordis
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Perkusi : Suara jantung I ( lup) dan
Auskultasi : II (dup) reguler. Tidak ada
suara tambahan seperti
murmur atau gallpop
Abdomen : Inspeksi : Datar, bentuk simetris,
Terdapat nyeri tekan
dibagian epigastrium tidak
terlihat adanya pulsasi
ichtus cordis , ada mual
muntah
Auskultasi Bising usus 6 kali/menit
Palpasi Tidak ada pembesaran
hepar, nyeri tekan daerah
epigastrium terlihat pasien
tampak meringis kesakitan
, tidak ada pembesaran
ginjal
Perkusi Ada pembengkakan
abdomen pada bagian
epigastrium Tympani (+)

Punggung : Tidak ada tanda- tanda


kelainan, tidak ada
benjolan
Kelamin Anus tidak hemoroid ,
terpasang kateter , dan
pampers
Extremitas Atas Extrimitas kanan atas
Bawah terpasang infus RL. 14
x/mnt pada bagian tangan
kiri ditemukanya oedem
pada kaki atau tungkai.
tidak ada clubbing finger
Turgor kulit membalik
dalam hitungan ≥ 3 detik
detik, kulit teraba hangat
sawo matang, tidak varises,
tidak ada ptechiae, tidak
ada echimosis
Kulit Kekeringan :Ada
Bercak kemerahan : Tidak
ada
Lesi kulit lain : Tidak ada
Curiga keganasan : Tidak
ada
Dekubitus : Tidak ada
Pusing/ Sakit kepala :
Neurologi Tidak ada
Kesulitan mengingat
sesuatu : Tidak ada
Pingsan sesaat : Tidak ada
Gangguan penglihatan :
Tidak ada
Gangguan pendengaran :
Tidak ada
Rasa baal / kesemutan
anggota badan : Tidak ada
Kesulitan tidur : Ada
Kelemahan anggota tubuh :
Tidak ada
Lumpuh : Tidak ada
Kejang-kejang : Tidak ada
Benjolan di leher depan
Endokrin samping : Tidak ada
Gemetaran : Tidak ada
Lebih suka udara dingin :
Tidak ada
Banyak keringat : Tidak
ada
Lekas lelah / lemas : Ada
Rasa haus bertambah : Ada
Mudah mengantuk : Ada
Lesu, lelah, letih, lemah :
Ada
Tidak tahan dingin : Tidak
ada
Pendengaran
Dengar suara nomal :
Pengindraan
Normal
Pakai alat bantu dengar :
Tidak ada
Penglihatan
Membaca huruf koran
dengan kacamata : Tidak
bisa di evaluasi
Jarak penglihatan :
Memendek
Jarak baca : Tidak bisa di
evaluasi
Katarak : Tidak Ada
Temuan funduskopi : Tidak
bisa di evaluasi
Anemis : Tidak ada
Ikterus : Tidak ada
Refleks pupil : +/+ Isokor
Edema palpebra : Tidak
ada
Penciuman
Bisa mencium bau
Tidak bisa beraktivitas
Aktivitas dan Istirahat tidur sering
istirahat terbangun sehari tidur 5-6
jam

Imunisasi BCG, Campak, DPT, polio,


dasar dan Hepatitis B
BCG 1, Campak 2, DPT 2,
Imunisasi polio 1, dan Hepatitis B 1
lanjutan
.
Pemeriksaan Labolatorium

Nama test Hasil Flag Unit Nilai rujukan


HEMATOLOGI
Darah Rutin DHF
Leukosit 5.6 * ribu/uL 5-10
Hemoglobin 9.4 * g/L 12-14
Hematokrit 28.1 * % 37-47
Trombosit 492 ribu/uL 150-400

KIMIA KLINIK
Diabetes 81 mg/dL 60-110
Gula Darah
Sewaktu

Elektrolit
Natrium ( Na) 136 mmol/L 135-145
Kalium (K) 51 * mmol/L 3.5-5.0
Clorida ( C) 100 mmol/L 94-111
Terapi :

1. Infus RL: 14 tpm


2. Ceftriaxone : 1x1 /har
3. Dexametosene : 3x 2 mg
4. Sivilin : 3x 350 mg
5. Ranitidine : 2x 10 mg

Kepribadian :

1. Sebelum sakit : Nafsu makan, kondisi organ penginderaan normal


2. Sesudah sakit : terbangun secara tiba-tiba, tidak nafsu makan, lemas

Ketergantungan : Ketergantungan Total

ASUHAN KEPERAWATAN :

Tgl/jam Data subjektif


Data objektif
21-12- Data Sbjektif :
2021 - Keluarga mengatakan pasien sering batuk
Pukul : - Keluarga mengatakan pasien sedang pilek
10 : 30 - Keluarga mengatakan pasien sesak nafas
WIB - Keluarga mengatakan anaknya saat bernafas terlihat
tarikan nafasnya berat
Data Objektif :
- Pasien tampak sesak
- Pasien tampak lemah
- Pasien tampak menggunakan otot bantu untuk
bernafas/ retraksi dada
- Terpasang oksigen 2 liter/mnt
- RR : 50x/mnt
- Nadi : 130x/mnt
- Tampak menggunakan cuping hidung untuk bernfas

21-12- Data Subjektif:


2021 - Keluarga mengatakan pasien mual
Pukul : - Keluarga mengatakan pasien saat di berikan makan
11: 00 muntah
WIB - Keluarga mengatakan pasien tidak nafsu makan
- Keluarga mengatakan anaknya tidak mau ASI
- Keluarga mengatakan berat badan anak menurun
Data Objektif :
- Bising usus : 8x/mnt
- Pasien tampak kembung
- Nutrisi OGT : susu 80 kalori
- Mukosa bibir kering
- Berat badan sebelum sakit : 10 kg
- Berat badan saat sakit : 8,9 kg

21-12- Data Subjektif :


2021 -Keluarga mengatakan pasien BAB ≥ 3 kali sehari
Pukul : dengan konsistensi feses cair
11.15 - Keluarga mengatakan pasien hanya BAK 1 kalii sehari
WIB Data Objektif :
-Konjungtiva anemis
-Turgor kulit ≥ 3 detik
- Akral hangat
-- Intake : 180
- Output : 192 cc
- Balance cairan -12
- Terpasang infus RL: 14x/mnt

Diagnosa/ masalah keperawatan :

1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan kelelahan otot pernafasan


2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual muntah
3. Kekurangan volume cairan kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan output yang berlebihan (Diare)
No. Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
1.Pola nafas Setelah dilakukan Observasi : - Identifikasi untuk
tidak efektif tindakan 2x24 jam - Monitor pola nafas mencegah
berhubungan Tujuan Umum : - Monitor pola nafas terjadinya hipoksia
dengan - Frekuensi bradipnea, takipnea, - Takipnea biasanya
kelelahan nafas dalam hiperventilasi, kusmaul) ada pada beberapa
otot batas - Monitor frekuensi irama, derajat dan dapat
pernafasan normal kedalaman, dan upaya nafas ditemukan pada
- Sesak - Monitor adanya penerimaan atau
berkurang produksi sputum selama stres/
Tujuan Khusus : - Monitor saturasi adanya proses
- Tidak oksigen Tindakan mandiri : infeksi akut.
menggunak - Memberikan posisi semi Pernafasan dapat
an fowler. melambat dan
pernfasan - Lakukan fisioterapi dada frekuensi ekspirasi
cuping - Lakukan suction memanjang
hidung - Berikan oksigen dibanding
- Tidak - Lakukan perawatan mulut inspirasi.
menggunak misalnya menggunakan - Bersihan jalan
an otot kasa atau pelembab nafas yang tidak
bantu - Auskultasi bunyi nafas efektif dapat
pernfasan - Palpasi ekspansi paru dimanifestasikan
Dengan kriteria Edukasi : dengan adanya
hasil : - Anjurkan supan cairan 2000 bunyi nafas
- Tidak ml/hari adventisius
terjadi - Ajarkan teknik batuk efektif - Posisi semi fowler
hipoksia Kolaborasi : akan
- Tidak - Kolaborasi pemberian obat- mempermudah
mngalami obatan pasien untuk
dispneu bernafas
(frekuensi - Hidrasi
pernafasan menurunkan
normal ) kekentalan sekret
- kedalaman dan mempermudah
inspirasi pengeluaran.
normal) - Pemberian obat-
- Tidak ada obatan pengerncer
pernafasan dahak
cuping memudahkan
hidung proses evakuasi
- Tidak ada jalan nafas
penggunaan
otot bantu
nafas
2.Perubahan Setelah diberikan Observasi : - Pilihan intervensi
nutrisi kurang tindakan - Kaji keluhan mual, muntah tergantung pada
dari keperawatan dan sakit menelan yng penyebab masalah
kebutuhan selama 2x24 jam dialami oleh klien - Apa yang
tubuh diharapkan - Mengidentifikasi faktor membuat mual dan
berhubungan Tujuan Umum : yang dapat menimbulkan muntah
dengan mual - Kebutuhan mual dan muntah - Tindakan ini dapat
muntah nutrisi klien - Kaji makanan yang di sukai meningkatkan
terpenuhi dan tidak disukai masukan meskipun
dan pola - Monitor keseimbangan nafsu makan
nutrisi cairan dan elektrolit mungkin lambat
normal Tindakan Mandiri : untuk kembali dan
Tujuan Khusus - Berikan makanan yang mengurangi efek
- Nafsu mudah ditelan seperti mual pada anak
makan bubur,atau makanan cair - Untuk
paisen atau susu meningkatkan
meningkat - Berikan makanan dalam berat badan
- Porsi makan porsi sedikit dan frekuensi mencegah
di habiskan sering terjadinya
Dengan Kriteria - lakukan oral hygiene malnutrisi
Hasil : sebelum makan - Makanan hangat
- Klien tidak - Menimbang BB setiap hari dapat
lemah - Menyajikan makanan dalam meningkatkan rasa
- Klien keadaan hangat. nyaman diperut
mampu Kolaborasi : anak
menghabisk - Kolaborasi dengan tim - Adanya kondisi
an makanan medis dalam pemberian kronis dapat
yang medikasi sebelum makan menimbulkan
diberikan (ranitidine) malnutrisi,
- Bising usus - Kolaborasi dengan dengan rendahnya tahanan
kembali ahli gizi untuk menentukan terhadap infeksi,
terdengar jumlah kalori dan jenis atau lambatnya
yaitu 6 nutrisi yang dibutkan responterhadap
terapi

3.Kekuranga Setelah diberikan Observasi : - Untuk mengetahui


n volume tindakan - Observasi tanda tanda adanya tanda-tanda
cairan kurang keperawatan lvitasetiap 1 jam sekali dehidrasi dan
dari selama 2x24 jam - Identifikasi penyebab diare mencegah syok
kebutuhan diharapkan jumlah - Monitor tinja warna , hipovolemik
tubuh makanan dan cairan frekuensi, dan kosistensi - Untuk
berhubungan yang tinja mengumpulkan
dengan masuk kedalam - Monitor jumlah dan menganalisis
output yang tubuh terpenuhi pengeluaran diare data pasien untuk
berlebihan selama 24 jam - Identifikasi gejala mengatur
(Diare) Tujuan umum : invaginasi( misalnya keseimbangan
- Keseimban tangisan keras, kepucatan cairan
gan cairan pada anak - Mencegah
dan Tindakan Mandiri : terjadinya
elektrolit - Hitung kebutuhan cairan dehidrasi
terpenuhi - Berikan asupan cairan oral - Untuk memberikan
Tujuan khusus : - Perhatikan intake hidrasi cairan
- Mukosa dan output cairan tubuh secara
mulut tidak - Pasang cairan infus parenteral
kering - Anjurkan pasien untuk - Untuk
- Mata tidak meningkatkan asupan oral mempertahankan
cekung - Berikan ciaran intravena cairan
Kriteria hasil: - Ambil sampel darah untuk -
- Intake dan pemeriksaan darah lengkap
output dan elektrolit
cairan Kolaborasi:
seimbang - Kolaborasi pemberian
- Tidak cairan infuse
terjadi - Kolaborasi pemberian
diare cairan kristaloid
- Kolaborasi pemberian
produk darah
Gangguan Setelah dilakukan Observasi : - Untuk mengatasi
pola istirahat asuhan - Kaji faktor yang masalah gangguan
tidur keperawatan menyebabkan gangguan tidur
berhubungan selama 2 x 24 jam tidur (nyeri, takut, stress, - Suasana
dengan sesak diharapkan pasien ansietas, imobilitas, lingkungan aman
dan batuk tidak terganggu gangguan eliminasi seperti nyaman dapat
produktif saat tidur dengan sering berkemih, gangguan membuat anak
Tujuan Umum: metabolisme, gangguan lebih tenang dan
- Pasien dapat transportasi, lingkungan releks
tidur yang asing, temperature, - Untuk mencegah
nyenyak 8 aktivitas yang tidak terjadinya
jam adekuat). kebisingan
Tujuan Khusus : Terapetik : - Berikan obat-
- Pasien tidak - Catat tindakan kemampuan obatan yang sesuai
gelisah untuk mengurangi dengan anak yang
Kriteria hasil : kegelisahan. sulit tidur
- Klien dapat - Ciptakan suasana nyaman,
tidur dengan Kurangi atau hilangkan
nyenyak distraksi lingkungan dan
dan rileks gangguan tidur.
- Batasi pengunjung selama
periode istirahat yang
optimal (mis; setelah
makan)..
- Anjurkan atau berikan
perawatan pada petang hari
(mis; hygiene personal,
linen dan baju tidur yang
bersih).
- Gunakan alat bantu tidur
(misal; air hangat untuk
kompres rilaksasi otot,
bahan bacaan, pijatan di
punggung, music yang
lembut, dll)..
Kaloborasi :
- Kolaborasi dengan dokter
terkait pemberian obat

No. Diagnosa Implementasi Evaluasi Paraf Perawat


Keperawatan
1. Pola nafas tidak - Berikan S:
efektif oksigen O:
berhubungan - Monitor - Terpasang
dengan saturasi oksigen 2 liter
kelelahan otot oksigen x/mnt
pernafasan - - Tampak masih
menggunakan otot
bantu pernafasan
A:
- Masalah
belum teratasi
P:
- Lanjutkan
intervensi :
1. Monitor pola
nafas
2. Berikan posisi
kepala lebih tinggi
dari posisi badan
dan kaki/ semi
fowler

2. Perubahan - Berikan S:
nutrisi kurang makanan yang - Klien masih mual
dari kebutuhan mudah ditelan O:
tubuh seperti susu - Nutrisi OGT : susu
berhubungan - Menyajikan cair 80 kalori
dengan mual makanan -Klien sudah tidak
muntah dalam keadaan muntah saat
hangat diberikan diit nutrisi
- Klien sudah tidak
tampak kembung

A:
- Masalah teratasi
sebagian
P:
- Lanjutkan
intervensi :
1.Kolaborasi dengan
dengan ahli gizi
untuk menentukan
jumlah kalori dan
jenis nutrisi yang
dibutkan
2. timbang berat
badan setiap hari
3. Kekurangan - Pasang S:
volume cairan cairan infus O:
kurang dari - Perhatikan - Klien terpasang
kebutuhan intake dan infus RL 14 tpm
tubuh output cairan -Klien terpasang
berhubungan kateter
dengan output - Diare 1 kali sehari
yang konsistensi encer
berlebihan berwarna kuning
(Diare) - Intake : 180 cc
- Output : 192 cc
- Balance cairan -12
- Diueresis : 2,7
A:
Masalah tertasi
sebagian
P:
Lanjutkan intervensi
1. Berikan ciaran
intravena
2.Ambil sampel
darah untuk
pemeriksaan darah
lengkap dan
elektrolit

Anda mungkin juga menyukai