Disusun Oleh :
A. Data Demografi
Tanggal pengkajian : 28 Februari 2024
Pasien masuk : 27 februari 2024
A. Data Umum
Identitas pasien
1. Nama pasien : NY. K
b. No. RM : C821876
c. Usia : 58 tahun
d. Jenis kelamin : Perempuan
e. Status perkawinan : Menikah
f. Agama : Islam
g. Suku : Jawa
h. Pekerjaan : ibu rumah tangga
i. Pendidikan : Tamat SD
j. Diagnosa Medis : CHF CKD
k. Alamat : Mangunharjo 3/1 Tembalang Semarang Jawa Tengah
B. Keluhan utama
Pasien sesak dan lemas serta kakinya bengkak
C. Riwayat Klien
1. Riwayat Penyakit Sekarang
NY. K mengatakan datang ke RSUP Dr. Kariadi pada tanggal 27
februari 2022 jam 21.20 setelah mendapat rujukan dari RS B dengan keluhan
utama sesak nafas dan bengkak pada kaki kirinya,
2. Riwayat Penyakit Sebelumnya
a. Penyakit yang pernah dialami
NY. K mengatakan dirinya beberapa kali dirawat di RS selama
beberapa tahun belakang ini, kebanyakan dikarenakan permasalahan
jantung, ginjal serata diabetes yang dideritanya.
b. Pengalaman dirawat di rumah sakit
e. Riwayat Spiritual
Pasien adalah seorang yang beragama islam. Sebelum sakit dan
mucul luka di kakinya, pasien mengatakan kadang beribadah dan
mengikuti kegiatan keagamaan dilingkungannya. Selama sakit ini pasien
berdoa untuk kesembuhanya.
F. Pemeriksaan Fisik
1. Penampilan Umum
a. Keadaan Umum
Keadaan umum klien cukup, kesadaran composmentis dengan
GCS E4M6V5, wajah klien tampak pucat, klien tampak lemah dan
sesak.
b. Pemeriksaan Tanda-tanda Vital
1) Tekanan darah :139/87 mmHg
2) Pernapasan : 20 x/menit
3) Suhu : 38.1 0 C
4) Nadi : 104 x/menit
5) Saturasi Oksigen : 95 %
Kepala
Inspeksi Bentuk mesochepal, rambut berwarna hitam panjang sebahu,
penyebaran rambut merata, kulit kepala bersih, dan tidak ada
lesi.
Palpasi Tidak ada massa/pembengkakan, tidak ada sesak tekan.
Mata
Inspeksi Konjungtiva tidak anemis, pupil isokor, reflek cahaya +/+, tidak
menggunakan alat bantu kacamata, kantung mata hitam
Palpasi Tidak terdapat massa/pembengkakan, tidak ada sesak tekan.
Hidung
Inspeksi Hidung simetris, tidak ada polip, tidak ada pernapasan cupping
hidung, dan tidak menggunakan alat bantu pernapasan.
Palpasi Tidak ada massa/pembengkakan, tidak ada sesak tekan.
Mulut
Inspeksi Mukosa bibir kering, lidah bersih, tidak ada pembesaran tonsil
lidah, tidak ada stomatitis, dan ada gigi berlubang.
Palpasi Tidak ada massa/pembengkakan, tidak ada sesak tekan.
Telinga
Inspeksi Bentuk telinga simetris, lubang telinga bersih, tidak ada serumen
yang terlihat, tidak ada lesi, dan tidak ada gangguan
pendengaran.
Palpasi Tidak ada massa/pembengkakan, tidak ada sesak tekan.
Leher
Inspeksi Tidak ada lesi, tidak terdapat pembengkakan atau pembesaran
kelenjar tiroid, dan tidak ada lesi.
Palpasi Tidak ada massa/pembengkakan, tidak ada sesak tekan.
Jantung
Inspeksi Iktus kordis tidak tampak, bentuk simetris
Palpasi Tidak teraba iktus cortus
Perkusi Pekak pada area batas jantung, batas jantung melebar
Auskultasi Bunyi jantung I dan II regular. Tidak ada suara jantung
tambahan (murmur / gallop).
Paru-Paru
Inspeksi Pengembangan dada simetris, tidak ada retraksi dinding
dada, tidak ada penggunaan otot bantu nafas.
Palpasi Taktil fremitus teraba simetris, tidak ada krepitus,
Perkusi Sonor pada lapang paru kanan dan redup pada lapang paru
kiri.
Auskultasi Suara napas vesikuler kanan kiri, tidak ada wheezing, tidak
ada ronkhi.
Abdomen
Inspeksi Warna kulit abdomen merata, tidak terdapat lesi maupun
asites.
Auskultasi Bising usus > 20x kali/menit.
Palpasi Tidak teraba hepatomegaly, tidak ada sesak tekan.
Perkusi Timpani di kuadran 2.
Punggung
Inspeksi Tidak terdapat lesi.
Palpasi Tidak ada sesak tekan.
Kekuatan otot 5 5
Movement Kurang Sangat terbatas,
kesemutan saat
digerakan
BAWAH
Index Barthel :
PENGKAJIAN FUNGSIONAL ADL BARTHEL INDEKS
NILAI SKOR
NO FUNGSI SKOR KONDISI SEBELUM SAAT
SAKIT MASUK RS
1. Mengendalikan 0 Inkonten 2 2
rangsang atau tidak
defekasi teratur
(mengontrol 1 Kadang tak
BAB) terkenal (1x
seminggu)
2 Mandiri
0 Inkonten dan
pakai kateter
Mengendalikan 1 Kadang tak
rangsang terkendali
1 (efek
2. berkemih (maksimal 2
diuretic)
(mengontrol 1x dalam 24
BAK) jam)
2 Mandiri
0 Butuh
pertolongan
Membersihkan 1
3. oranglain 0
diri
1 Mandiri
0 Tidak
mampu
Penggunaan 1 Perlu
toilet (melepas, pertolongan
4. pakai celana, pada 2 0
menyeka, beberapa
menyiram) aktivitas
2 Mandiri
0 Tidak
mampu
1 Perlu
5. Makan bantuan 2 1
memotong
makanan
2 Mandiri
0 Tidak
mampu
1 Perlu
bantuan
Pindah tempat
untuk duduk
6. dari berbaring 3 1
(dua orang)
ke duduk
2 Bantuan
minimal satu
orang
3 Mandiri
0 Tidak
mampu
1 Bisa
mobilitas
dengan kursi
Mobilisasi atau
7. roda 3 0
berjalan
2 Berjalan
dengan
bantuan satu
orang
3 Mandiri
0 Tergantung
oranglain
8. Berpakaian 1 Sebagian 2 1
dibantu
2 Mandiri
0 Tidak
mampu
Naik turun
9. 1 Butuh 2 0
tangga
pertolongan
2 mandiri
0 Tergantung
10. Mandi oranglain 1 0
1 Mandiri
TOTAL SKOR 20 7
Keterangan :
20 = Mandiri
12-19 = Ketergantungan ringan
9-11 = Ketergantungan sebagian
5-8 = Ketergantungan berat
0-4 = Ketergantungan penuh
NY. K termasuk ke dalam kategori ketergantungan berat
5. Pola Istirahat dan tidur
Sebelum sakit NY. K mengatakan memulai tidur sekitar pukul 22.00 WIB dan
sering terbangun karena mengurus bayinya, sehingga NY. K sering
mengalami pusing, dan frekuensi tidur NY. K 6-8 jam/hari.
Selama sakit NY. K mengatakan tidurnya sering terganggu karena sesak kadang
timbul saat tidur, frekuensi tidur 5-6 jam
H. Pemeriksaan Penunjang
A. Pemeriksaan Laboratorium Darah Rutin (27/02/2024)
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normalInterpretasi
Hematologi Paket
Hemoglobin 9.4 g/dl 11.7-15.5 Low
Hematokrit 33.4 % 32-62 Normal
Eritrosit 4.20 10’6/ul 4.4-5.9 Low
MCH 24.8 pg 27-32 Low
MCV 79.5 fl 79-96 Normal
MCHC 31.1 g/dl 29-36 Normal
Leukosit 27.1 10’3/ul 3.6-11 High
Trombosit 304 10’3/ul 150-400 Normal
RDW 18.6 % 11.6-14.8 High
MPV 11.1 fl 4.00-11.00 Normal
Kimia klinik
Glukosa 97 mg/dl 90-160 Normal
sewaktu
Albumin 2.2 g/dl 3.4-5.0 Low
Ureum 128 mg/dl 15-39 High
Kreatinin 2.3 mg/dl 0.6-1.3 High
Natrium 125 mmol/l 136-145 Low
Kalium 4.3 mmol/l 3.5-5.0 Normal
Chlorida 90 mmol/l 95-105 Low
B. Hasil Laboratorium 27/2/2023.
PO:
asetosal 80 mg/24 Jam (12)
sacubitril valsartan 50/12 Jam (08/16)
karvedilol 3.125 mg/12 Jam (08/16) --- TUNDA
spironolakton 12.5mg/24jam (14)
ISDN 5 mg/8 jam (08/16/20)
atorvastatin 40 mg/24 Jam (20)
forxiga 10 mg/24 jam (obat di pasien)
alopurinol 100 mg/24 Jam (20)
natrium Bikarbonat 500 mg/12 Jam (08/16)
asam Folat tab 1 mg/24 Jam (14)
laxadyn 1C/24jam (21)
alprazolam 0.5mg/24jam (21)
+ Lansoprazole 30mg/24jam (08)
B. Analisa Data
Nama : NY. K
Nomer rekam medik : C956069
Ruang : Rajawali 6b
Hari, Paraf
No Data Fokus Masalah Etiologi
Tanggal
1 14 DS : Hipervolemia Gangguan
mekanism
Febuari DO :
e regulasi
2024 - Terdapat edema di ekstermitas
07.00 (tangan kanan, kaki kanan & kiri) Wira
WIB - CRT > 3 detik
- Hemoglobin: 9,4 (low)
- Ureum : 128(high)
- Kreatinin 2.3 (high)
Perfusi perifer berhubunga
tidak efektif n dengan
(D.0009) Penurunan
konsentrasi
hemoglobin
Wira
7 Senin Ds : Hipertermia Proses
16/9/22 (D.0130 ) penyakit :
09.00 Keluarga mengatakan pasien sudah proses
inflamasi
demam selama beberapa hari.
Do : Wira
Intervensi Keperawatan
No. Diagnosa Keperawatan Tujuan Rencana Kegiatan
Umum Khusus
5 8. Perfusi perifer tidak Setelah dilakukan tindakan Setelah dilakukan tindakan Perawatan Sirkulasi ( I. 14570)
keperawatan 9x24 jam keperawatan selama 9x24 Observasi:
efektif berhubungan
diharapkan perfusi perifer jam diharapkan penyebab
Periksa sirkulasi perifer
dengan Penurunan meningkat masalah keperawatan
Perfusi perifer (L. 02011) Identifikasi faktor risiko gangguan sirkulasi
konsentrasi hemoglobin
Penyembuhan luka
Monitor panas, kemerahan, sesak, atau
(D.0009) meningkat dari 1 ke
3 bengkak pada ekstremitas
Edeme perifer cukup Terapeutik
menurun dari 1 ke 3 Hindari pemasangan infus atau pengambilan
Sesak ekstremitas
darah di area keterbatasan perfusi
berkurang dari 5 ke
3 Hindari pengukuran tekanan darah pada
ekstremitas dengan keterbatasan perfusi
Hindari penekanan dan pemasangan torniquet
pada area yang cedera
Lakukan pencegahan infeksi
Lakukan hidrasi
Edukasi
Anjurkan berhenti merokok
Anjurkan berolahraga rutin
Anjurkan menggunakan obat penurun
tekanan darah, antikoagulan, dan penurun
kolestrol, jika perlu
Anjurkan untuk melakukan perawatan kulit
yang tepat
Anjurkan program diet untuk memperbaiki
sirkulasi
Informasikan tanda dan gejala darurat yang
harus dilaporkan
6 9. Gangguan mobilitas fisik Setelah dilakukan tindakan Setelah dilakukan tindakan Dukungan mobilisasi
keperawatan 9x24 jam keperawatan selama 9x24 Observasi:
berhubungan dengan
diharapkan mobilitas fisik jam diharapkan penyebab Identifikasi adanya sesak atau keluhan fisik
kekakuan sendi( D. meningkat masalah keperawatan lainnya
gangguan mobilitas fisik Identifikasi toleransi fisik melakukan
0054)
dapat teratasi dengan
pergerakan
kriteria hasil :
Monitor frekuensi jantung dan tekanan darah
sebelum memulai mobilisasi
Monitor kondisi umum selama melakukan
mobilisasi
Terapeutik:
Fasilitasi aktivitas mobilisasi dengan alat
bantu
Fasilitasi melakukan pergerakan, jika perlu
Libatkan keluarga untuk membantu pasien
dalam meningkatkan pergerakan
Edukasi
Jelaskan tujuan dan prosedur mobilisasi
Anjurkan melakukan mobilisasi dini
Ajarkan mobilisasi sederhana yang harus
dilakukan (mis. Duduk di tempat tidur)
7. Gangguan Pola Tidur Setelah dilakukan intervensi Setelah dilakukan tindakan Dukungan Tidur (I.05174)
pada NY. K Proses keperawatan selama 9x24 jam keperawatan selama 9x24 Observasi:
Perjalanan Penyakit: diharapkan pola tidur NY. K jam diharapkan penyebab Identifikasi pola aktivitas dan tidur
insomnia (D.0055) mengalami perrbaikan masalah keperawatan Identifikasi faktor pengganggu tidur (fisik
dengan kriteria hasil: gangguan pola tidur NY. K dan/atau psikologis)
Pola Tidur (L05045) berkurang dengan kriteria
Identifikasi makanan dan minuman yang
Pernyataan subyektif hasil :
gangguan tidur berkurang • Keluhan nokturia < 2x mengganggu tidur (mis. kopi, teh, alkohol,
Pengukuran kualitas tidur seminggu makanan mendekati waktu tidur, minum
menggunakan PSQI pada banyak air sebelum tidur)
kualitas baik Identifikasi obat tidur yang dikonsumsi
Terapeutik:
Modifikasi lingkungan (mis. pencahayaan,
kebisingan, suhu, matras, dan tempat tidur)
Batasi waktu tidur siang, jika perlu
Fasilitasi menghilangkan stres sebelum
tidur
Tetapkan jadwal tidur rutin
Lakukan prosedur untuk meningkatkan
kenyamanan (mis. pijat, pengaturan posisi,
terapi akupresur)
Sesuaikan jadwal pemberian obat dan/atau
tindakan untuk menunjang siklus tidur-
terjaga
Edukasi
Jelaskan pentingnya tidur cukup selama
sakit
Anjurkan menepati kebiasaan waktu tidur
Anjurkan menghindari makanan/minuman
yang mengganggu tidur
Anjurkan penggunaan obat tidur yang
tidak mengandung supresor terhadap tidur
REM
Ajarkan faktor-faktor yang berkontribusi
terhadap gangguan pola tidur (mis.
psikologis:gaya hidup, sering berubah shift
bekerja)
Ajarkan relaksasi otot autogenik atau cara
nonfarmakologi lainnya
Nama : NY. K
Nomer rekam medik : C956069
Ruang : Rajawali 6b
Implementasi Keperawatan
Senin 19 /9/ 2022 1,2,3,4 10.00 Melakukan pemeriksaan fisik dan
(Jaga pagi) WIB S : NY. K berkata, “Iya, , mas”
tekanan darah NY. K
O : TD 139/87 mmHg, Suhu 38,1, Hr: 104x/Menit, Rr 20x/Menit
Wira
1.2. 10.10 Mengkaji sesak NY. K S : NY. K berkata,“nek benjol benjole sudah 5 tahunan, tp
WIB Mengkaji integritas kulit NY. K mulai pd pecah 2020”
Mengkaji perfusi jaringan NY. K
Mengkaji status nutrisi NY. K NY. K berkata,“nek sesakne kemranyas, kremut-kremut, Wira
kadang kumat pas malem,nek habis disuntik enakan”
Keluarga NY. K berkata,“ mulai pecah sekitar 2020an, tp
dibiarin sembuh sendiri”
Keluarga NY. K berkata “ nek makan memang jarang habis
ini di rs “
O : NY. K menceritakan kondisi sesaknya
terdapat luka pada sendi luka mengeluarkan pus berwarna
putih, batas luka tidak jelas, tidak ada undermining.
Kulit tampak pucat, beberapa lapiran epidermis mengelupas
Turgor kering, terdapat tophi pada exstremitas tangan dan
kaki NY. K
Capilery refill > 3 pada kaki kiri
7 13.15 Mengkaji gangguan Tidur NY. K S : NY. K berkata,“kadang kadang wae nek malam, tapi g
WIB terlalu sering, tapi kadang pas sesak ya susah buat tidur,”
O : tampak kantung mata hitam pada NY. K
Wira
NY. K tampak antusias menceritakan permasalahanya
PSQI kualitas tidur buruk
Selasa 20/9/2022 3 08.00 Mengganti balutan luka NY. K S : - NY. K berkata, “pelan pelan mbuka plastere ya mas”
(Jaga pagi) WIB
O: - Terdapat luka pada kaki kiri tn s terdapat 8 titik luka,
kaki oedem, warna kemerahan, balutan rembes, bau khas Wira
Luka mengalami perdarahan saat dibuka
Pasien tampak mesesakngai kesakitan
Pasien tidak mampu memobilisasi kaki kiri karena sesak
1.4 10.00 Memantau Tanda Vital NY. K S : Keluarga NY. K berkata, “badane anget mas dari semalam
WIB
“
Wira
O :, TD: 135/78, Hr: 82 Suhu 37,7, RR 18x/menit
7 13 .00 Mengajarkan Terapi Relaksasi Otot S : NY. K berkata “ paling nonton tv mas“
WIB Autogenik Dan Terapi Nafas
Keluarga NY. K berkata “ intine rileks anteng ya, karo
Dalam
sumeleh” Wira
O :- NY. K mempraktikan tarik nafas dalam, dan relaksasi otot
autogenik
6 13.00 Melakukan latih gerak room pasif S : NY. K mengatakan “ kaki dan tangan sesak mas pas
Wib
digerake”
O: terdapat tophi pada sendi yang membuat sesak dan Wira
keterbatasan gerak NY. K , akibatnya sesak saat digerakan
Rabu 21/9/22 1,2,3,4 10..00 Memantau tanda tanda vital
S: Keluarga NY. K berkata, “nafsu makanya kurang mas,
WIB Memberikan penjelasan pentingnya
nutrisi dalam proses penyembuhan habis Cuma sedikit, paling habis 5 sendok”
Mengkaji pemahaman pasien dan Keluarga tn s berkata “ ya dulu mas suka minum alkohol sama Wira
keluarga terkait diit pasien( rendah
purin) makan jeroan, seafood, nek bapak bilange makanane ga ada
Memonitor intake dan output cairan rasane di rs”
dan nutrisi
Memonitor kondisi luka O: - NY. K tampak lemas Tekanan darah NY. K 148/100, hr
Memonitor tanda infeksi 86x suhu: 37.5,Balutan rembes , kulit kemerahan
Hipertermi berhubungan S : : Keluarga NY. K berkata, “badane anget mas dari semalam “
dengan Proses penyakit : O :, TD: 135/78, Hr: 82 Suhu 37,7, RR 18x/menitd
Leukosit terakhir 12.9 mg/dl , hb 7.4 mg/dl albumin 1.3 Wira
proses inflamasi dan kenaikan
Peradangan karena infeksi
leukosit (D.0130 ) Injeksi vancomicyn 1gr/12 jam
Sesak kronis pada NY. K S : NY. K berkata,“nek benjol benjole sudah 5 tahunan, tp mulai pd pecah 2020”
berhubungan dengan kondisi NY. K berkata,“nek sesakne kemranyas, kremut-kremut, kadang kumat pas malem,nek habis
Wira
muskoloskeletal kronis (D.0078) Tingkat kenyamanan belum ada perbaikan
disuntik enakan”
Keluarga NY. K berkata,“kalau benjolane muncul sudah 5 tahunan, mulai pecah sekitar 2020an, tp
dibiarin sembuh sendiri”
O: :
- NY. K menceritakan kondisi sesaknya, pasien tampak kesakitan, skala vas 8-10
- Injeksi ketorolac 30mg/12jam, masuk via intra vena
- Tingkat Sesak skala 8-10 dengan VAS
- Sesak bertambah saat exstremitas digerakan terumtama kaki kiri
A : Masalah sesak kronis belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
Kolaborasi pemberian analgetik ketorolac 30 mg/12jam
Kontrol lingkungan yang memperberat rasa sesak
Identifikasi respons sesak non verbal
Defisit nutrisi pada NY. K S : - Keluarga NY. K berkata “ nek makan memang jarang habis ini di rs “
berhubungan dengan Keluarga NY. K berkata “makane masih susah mas”
Wira
Peningkatan kebutuhan Keluarga NY. K berkata “ kira kira sakit ndak kalau dimasukin selang?”
metabolisme: penurunan
O : sejak masuk RS, nafsu makan pasien berkurang, diit hanya masuk paling banyak setengah
albumin (D. 0019)
- Terpasang NGT, sonde /4jam
- Albumin terakhir tanggal 27/9 /22= 1,3 g/dl, HB : 7,4 g/dl
- Turgor kulit kering, mukosa bibir kering
- Selama perawatan albumin masuk 200cc
A. : masalah defisit nutrisi belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
- Berikan nutrisi enteral : Sonde/4jam
- Pantau hasil albumin dan hemoglobin
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan jenis nutrien yang
dibutuhkan : diit rendah purin
Gangguan Pola Tidur pada NY. S: NY. K mengatakan “,“kadang kadang wae nek malam, tapi g terlalu sering, tapi kadang pas sesak
K berhubungan dengan Proses ya susah buat tidur,”
Perjalanan Penyakit: insomnia O: Wira
(D.0055) - Nilai psqi kualitas tidur buruk,
- terpasang Sp Diazepam 2cc/jam
- pasien tampak meringis kesakitan
A : masalah gangguan tidur belum teratasi
P : - berikan suasana nyaman untuk membantu tidur
- anjurkan pasien untuk relaksasi nafas dalam
Pembahasan
1. PENGKAJIAN
Pada bagian pengkajian ditemukan beberapa hal yang menjadi dasar awal
pembetukan diagnosa, pasien NY. K datang dengan keluhan sesak pada kaki kiri dengan
bengkak pada kaki kirinya. Dari data hasil pengkajian yang ditemukan oleh penulis
didapati beberapa hal yang sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya terkait kasus NY.
K dengan kejadian asam urat antara lain:
a. Hubungan antara jenis kelamin dengan kejadian asam urat.
Berdasarkan hasil penelusuran jurnal terkait laki-laki lebih banyak terserang
asam urat dibandingkan dengan wanita, penelitian sebelumnya mendapati hasil dari
189 orang sample 107 orang berjenis kelamin laki laki dengan nilai p value
=0.000(<0.005), yang bermakna ada hubungan antara jenis kelamin dengan
kejadian penyakit asam urat.(1)
b. Hubungan antara riwayat keluarga dengan kejadian asam urat.
Riwayat keluarga juga menjadi pertimbangan bagaimana NY. K dapat
menderita asam urat karena ayah dari NY. K meninggal dengan riwayat jantung
dan asam urat. Pola makan tinggi purin yang sama dengan ayah menjadi salah satu
kemungkinan faktor yang menjadi penyebab NY. K menderita asam urat. Studi
sebelumnya menunjukan bahwa ada kaitan yang cukup signifikan antara riwayat
keluarga dengan kejadian asam urat yang dialami oleh pasien.(2)
c. Hubungan antara Riwayat konsumsi alkohol dengan kejadian asam urat.
NY. K meliliki riwayat mengkonsumsi alkohol (minuman keras) dimasa
lalu, hal ini dapat menjadi faktor pendukung terjadinya asam urat yang di alami
NY. K, ini juga didukung penelitian sebelumnya yang menunjukan ada kaitan
antara riwayat konsumsi alkohol dengan kejadian asam urat pada pasien dengan
nilai signifikansi p value 0.000 (<0.005).(3)
1. Lioso JP, Sondakh RC, Ratag BT. Hubungan antara umur, jenis kelamin dan indeks
massa tubuh dengan kadar asam urat darah pada masyarakat yang datang berkunjung di
Puskesmas Paniki Bawah Kota Manado. Jurnal Jilly [Internet]. 2015.
2. Manullang I, Rasmaliah J. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan kejadian Asam
Urat (Gout) pada Usia≥ 45 tahun di Desa Ujung Serdang Kecamatan Tanjung Morawa
Tahun 2016. J Gizi, Kesehat Reproduksi dan Epidemiol. 2016;1:1-9.
3. Fitriani R, Azzahri LM, NURMAN M, Hamidi MN. Hubungan Pola Makan Dengan
Kadar Asam Urat (Gout Artritis) Pada Usia Dewasa 35-49 Tahun. Jurnal Ners. 2021
Apr 30;5(1):20-7.
4. Wahyu WF. Artritis gout dan perkembangannya. Jurnal. 2014;10.
5. Zahroh C, Faiza K. Pengaruh kompres hangat terhadap penurunan sesak pada penderita
penyakit Artritis Gout. Jurnal Ners dan Kebidanan (Journal of Ners and Midwifery).
2018 Dec 1;5(3):182-7.
6. Andrie M, Sihombing D. Efektivitas Sediaan Salep yang Mengandung Ekstrak Ikan
Gabus (Channa striata) pada Proses Penyembuhan Luka Akut Stadium II Terbuka pada
Tikus Jantan Galur Wistar. Pharmaceutical Sciences and Research. 2018;4(2):4.
7. Oktarina E. Aplikasi modern wound care pada perawatan luka infeksi di rs pemerintah
kota padang. Ners Jurnal Keperawatan. 2016;12(2):159-65.
8. Dewi DF, Hardisari RR, Martono B. Pengaruh Kadar Hemoglobin Dalam Serum
Terhadap Hasil Pemeriksaan Kadar Asam Urat (Doctoral dissertation, Poltekkes
Kemenkes Yogyakarta).