Anda di halaman 1dari 36

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN

CANDIDIASIS

OLEH KELOMPOK 7 :

MELISA (119351716)

MUNAWARAH (119371713)

NEI THALIA LEREBULAN ( 119391728)

VITRALIS TANDIABANG (119481714)

MAGDALENA BATMOMOLIN (119281702)

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN FAMIKA MAKASSAR

2019-2020
ASUHAN KEPERAWATAN

Proses Asuhan Keperawatan Pada Pasien Tn.M


Dengan Diagnosa Medis Candidiasis

A. Pengkajian
1. Identitas Pasien
Nama :Tn. M
Umur : 30 Tahun
Alamat : MANADO KOMBOS
Agama : Kristen
Pendidikan : SMP
Status perkawinan :Menikah
Suku : INDONESIA
Tanggal Masuk Rumah Sakit :21 JANUARI 2016
Tanggal pengkajian : 21 JANUARI 2016 (00.45 WITA)
Dx Medis : Candidiasis
Penanggung Jawab : Ny. K
Hubungan :Istri
Umur : 30 tahun
Alamat :MANADO KOMBOS
2. Keluhan Utama
Tn. M dengan berat badan sebelum sakit 69 kg, dibawa ke rumah sakit
karena panas,dan klien tidak mau mkan dan minum. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan hasil di lidah dan palatum, terdapat Lesi putih. Suhu badan
tersebut 38,5oC.Sebelumnya klien mengalami diare selama 6 hari.Pucat,
lemas dan meringis.
3. Riwayat Kesehatan Sekarang
Tn. M meringis terus (kemungkinan dikarenakan rasa nyeri di mulut dan
tubuhnya yang panas) Klien mengatakan skala nyeri 5/10, nyeri dirasakan
seperti ditekan, nyeri hanya terasa didalam mulut hampir ke bagian dalam
leher, nyeri muncul saat tidak tidur, Suhu tubuh klien meningkat, pada mulut
terdapat Lesi putih, diare (+) berat badan menurun, tidak ada nafsu makan.
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga klien mengatakan tidak ada keluarga yang mengalami penyakit
seperti ini selain Tn.M
5. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
a. Penyakit yang pernah dialami
Klien sering mengalami demam tinggi beberapa waktu lalu.
b. Pengobatan/ tindakan yang dilakukan
Klien hanya berobat dipoliklinik atau bidan
c. Alergi
Kien mengatakan tidak ada riwayat alergi baik obat-obatan, makanan dan
minuman .
Pemeriksaan Fisik
a. Status Kesehatan umum :
Klien tampak lemah, berbaring saja dan tampak tidur saja, kesadaran
klien compos mentis dengan tampak lemah, Konjungtiva anemis, BB
menurun, Kulit kering, Mukosa mulut terdapat bercak putih.
Tanda Vital
Tekanan Darah : 95/60 mmHg
ND : 110 x / menit
RR : 30 x / menit
SB : 38,5° C
Tinggi Badan : 165 cm
Berat Badan : 64 kg
Ciri-ciri Tubuh : Tidak terlalu kurus, Kulit sawo matang.
b. Pemeriksaan head to toe
1. Kepala dan rambut
a. Kepala : Kepala tidak kelainan struktur : rambut tebal
Bentuk : berbentuk oval,
Kebersihan : kurang
b. Rambut : rambut hitam,
Kebersihan : kotor.
Jenis dan struktur rambut : ikal
c.Wajah :
Warna kulit : sawo matang
Struktur wajah : Runcing, simetris
2. Mata
a. Bentuk : bulat, kuning
b. Palpebrae : tidak bengkak
c. Pupil : mengecil saat bereaksi terhadap cahaya/ isokor
d. Konjungtiva : Tak anemis
e. Kornea : tampak kurang bening
f. Visus : dapat melihat dalam jarak 30 meter
g. Tekanan bola mata: tidak ada tekanan bola mata
3. Hidung
a. Tulang hidung dan posisi septum : tualang hidung normal, tampak
mancung, Tidak ada deviasi
b. Lubang hidung : lengkap, simetris, bulu ada. Tidak ada Secret
c. Cuping hidung : Lebar, simetris, tidak ada kelainan
4. Telinga
a. Bentuk telinga : bentuk simetris.
b. Ukuran telinga : lebar, caplang, simetris
c. Lubang telinga : tidak ada masa, tidak ada nyeri tekan, tidak
ada serumen.
d. Ketajaman pendegaran : kemampuan mendengar klien masih baik,
masih dapat mendengar gesekan tangan
5. Mulut dan faring
a. Keadaan bibir : kering adanya jamur
b. Keadaan gusi dan gigi : gusi baik, tidak ada luka, dan tidak lengkap
lagi.
c. Keadaan lidah : kering berjamur
d. Orafaring : baik, tidak ada nyeri tekan.
6. Leher
a. Posisi trachea : Baik, normal pada posisinya
b. Thyroid : Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid.
c. Suara : Serak
d. Kelenjar limfe : tidak adanya pembengkakan kelenjar limfe
e. Vena jugularis : saat dilakukan pengkajian vena teraba jelas
f. Denyut nadi korotis : 15 X / menit.
a. Pemeriksaan integumen
1. Kebersihan : kurang perawatan dari keluarga
2. Kehangatan : hangat
3. Tugor kulit : sedang
4. Warna : sawo matang,
5. Kelembapan : kering
6. Kelainan pada kulit : kering + pucat

b. Pemeriksaan thorakx/dada
1. Inspeksi thoraks
a. Bentuk thoraks : simetris, kiri dan kanan (Normal)
b. Pernafasan : vesikuler
c. Frekuensi : 18 x/mnt
d. Irama : reguler dengan irama teratur
e. Tanda kesulitan bernafas : klien mengalami mempunyai keluhan
kesulitan bernapas
2.Pemeriksaan paru
a. Palpasi getaran suara : adanya getaran
b. Perkusi : adanya taktilpremitus
c. Auskultasi : reguler
1. Pemeriksaan jantung
a. Inspeksi : tidak terlihat pembesaran jantung
b. Palpasi : tidak ada teraba pembesaran
jantung
c. Perkusi : Redup
d. Auskultasi
2. Bunyi jantung I : Terdengar suaran bunyi jatung I/
Lub
1. Bunyi jantung II : Terdengar suara II/ Dup
2. Bunyi jantung tambahan: Tidak ada suara jantung tambahan
3. Murmur : Tidak terdengar suara murmur
4. Frekuensi : 82 x/ menit

e. Pemeriksaan abdomen
1. Inspeksi
Bentuk abdomen : normal / semakin kurus dan kering.
Benjolan dan massa : tidak ada benjolan
Bayangan pembulu darah : tidak terlihat
2. Auskultasi
Peristaltic usus : terdengar peristaltik
3. Palpasi
Tanda nyeri tekan : adanya nyeri pada abdomen
Benjolan dan masa : tidak ada benjolan dan masa
Tanda acites : tidak adanya tanda acites
Hepar : tidak ada keluhan pada hepar
Lien : keadaan lien baik
Titik Mc. Burney : tidak ada
4. Perkusi
Suara abdomen : kanan dan kiri redup
Pemeriksaan acites : tidak adanya pembengkakan pada
abdomen
Ekstremitas : simetris kiri dan kanan edema tidak ada, kekuatan
otot penuh, akral hamgat kanan dan kiri
Tulang belakang : perubahan bentuk tulang beakang tidak ada.
f. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium : ditemukan adanya jamur candida albicans pada swab
mukosa
Pemeriksaan endoskopi : hanya diindikasikan jika tidak terdapat
perbaikan dengan pemberian flukonazol.
Dilakukan pengolesan lesi dengan toluidin biru 1% topikal dengan
swab atau kumur.
Diagnosa pasti dengan biopsi Sputum dan jamur area mukosa mulut.

Terapi
Terapi Dosis
Ranitidine 50mg/12 jam
Ketrolac 30 mg /8 jam
Ceftriaxon 1 gr/12 jam
Ivfd RL 20 tts /i
Nistain Drop Permen dihisap 1 x 1
KLASIFIKASI DATA
Data Subjektif Data Objektif
- Klien mengatakan sebelumnya - Tampak klien tidak mau makan &
mengalami diare selama 1 bulan minum
- Klien mengatakan tidak ada nafsu - Tampak lidah dan palatum, terdapat
makan Lesi putih
- Kien mengatakan nyeri dirasakan - Klien tampak pucat
saat di tekan dan saat sedang - Klien tampak lemas
makan - Klien tampak meringis
- Keluarga klien mengatakan klien - Berat badan menurun 69 kg – 64 kg
demam tinggi beberapa waktu lalu - Konjungtiva anemis
sampai sekarang - Kesadaran apatis
- Klien mengatakan skala nyeri 5 - Kulit kering
dari 10 - Mukosa bibir tampak ada bercak
- Klien mengatakan nyeri dirasakan putih
seperti di tekan - Tanda-Tanda Vital:
- Klien mengatakan nyeri hanya Tekanan Darah: 95/60 mmHg
terasa didalam mulut hampir ke ND : 110 x / menit
bagian dalam leher RR : 30 x / menit
- Klien mengatakan nyeri muncul SB : 38,9° C
saat tidak tidur

ANALISA DATA
No DATA ETIOLOGI MASALAH
1 DS : Hipertermi
- Keluarga klien Proses infeksi
mengatakan klien
demam tinggi Kandidiasis oral

beberapa waktu lalu


sampai sekarang Inflamasi

DO :
- Tanda-Tanda Vital:
Peningkatan
Tekanan Darah: 95/60
hormon
mmHg
prostatglandin,
ND : 110 x /
bradikinin,
menit
histamin
RR : 30 x /
menit
SB : 38,9° C
Hipertermi
- Kulit kering

2 DS: Kandidiasis oral Nyeri Akut


- Kien mengatakan
nyeri dirasakan saat di Menggumpal
tekan dan saat sedang menutup
makan permukaan lidah
- Klien mengatakan
skala nyeri 5 dari 10 Menghambat

- Klien mengatakan implus syaraf

nyeri dirasakan seperti pengecap

di tekan
- Klien mengatakan
Tidak dapat
nyeri hanya terasa
didalam mulut hampir mengecap rasa
ke bagian dalam leher
- Klien mengatakan Gejala makin
nyeri muncul saat berat
tidak tidur
DO: Bercak

- Tampak lidah dan kemerahan

palatum, terdapat Lesi dengan eksudat

putih berwarna putih

- Klien tampak meringis


Mukosa bibir tampak ada Nyeri Akut

bercak putih
3 DS : Proses infeksi Perubahan Nutrisi
- Klien mengatakan kurang dari
sebelumnya Timbul bercak Kebutuhan tubuh
mengalami diare putih di mulut
selama 1 minggu
- Klien mengatakan Kandidiasis Oral

tidak ada nafsu makan


Nyeri pada mulut

DO :
- Tampak klien tidak Nafsu makan

mau makan &minum turun

- Klien tampak pucat


Perubahan
- Klien tampak lemas
Nutrisi kurang
- Berat badan menurun
dari Kebutuhan
69 kg – 64 kg
tubuh
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Hipertermi b/d Peningkatan hormon prostatglandin, bradikinin, histamin.


Ditandai dengan suhu tubuh lebih dari batas normal yaitu 38,9° C
2. Nyeri akut b/d Bercak kemerahan dengan eksudat berwarna putih. Ditandai
dengan skala nyeri 5 dari 10, klien tampak meringis.
3. Perubahan Nutrisi kurang dari Kebutuhan tubuh b/d nafsu makan menurun
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama : Tn.M Umur : 30 Tahun
Ruangan : Kabela Bed : II
No DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN / KRITERIA INTERVENSI RASIONAL
HASIL
1. Hipertermi b/d Peningkatan hormon Setelah diberikanasuhan 1. Kaji TTV klien, 1. Suhu 38,9-41,1°C
prostatglandin, bradikinin, histamin keperawatan selama 2x24 difokuskan pada suhu menunjukan proses
Ditandai dengan suhu tubuh lebih jam, diharapkan suhu tubuh tubuh klien. penyakit infeksius
dari batas normal yaitu 38,9° C klien menurun, dengan akut, membantu dalam
kriteria hasil: diagnosis, misalnya
- Kulit pasien tidak kurva demam lanjut
kemerahan berakhir lebih dari 24
- Suhu tubuh dalam batas jam menunjukan
normal demam remitten
- Kulit pasien tidak teraba (bervariasi hanya
panas beberapa derajat
tertentu. Menggigil
sering mendahului
puncak suhu.
2. Suhu ruangan atau
jumlah selimut harus
dirubah untuk
mempertahankan suhu
mendekati normal.

3. Dapat membantu
mengurangi demam,
catatan : penggunaan
air es/ alkohol
mungkin menyebabkan
kedinginan,
2. Pantau suhu peningkatan suhu
lingkungan, secara aktual
batasi/tambahan linen
tempat tidur, sesuai 4. adanya peningkatan
indikasi. metabolismemenyebab
kan kehilangan banyak
energy, untuk itu
diperukan peningkatan
intake cairan dan
3. Berikan kompres air nutrisi.
hangat pada lipatan
paha dan axila, hindari 3. Pakaian tipis membantu
penggunaan alcohol mengurangi penguapan
tubuh
4. Tingkatkan intake
cairan dan nutrisi
4. Digunakan untuk
mengurangi demam
dengan aksi sentralnya
pada hipotalamus,
meskipun demam
mungkin dapat berguna
dalam membatasi
pertumbuhan organisme
dan meningkatkan
5. Menganjurkan
autodestruksi dari sel – sel
keluarga untuk
yang terinfeksi
memakaikan pakaian
yang menyerap
keringatdan tidak
memakaikan
selimut/pakaian yang
tebal pada klien

6. Kolaborasi dengan
dokter dalam
pemberian antipiretik,
misalnya ASA
(Aspirin),
Asetaminofen
(Tylenol)
2. Nyeri akut b/d Bercak kemerahan Setelah diberikan Asuhan 1. Kaji keluhan nyeri, 1. Mengindikasikan
dengan eksudat berwarna putih Keperawatan 2x24 jam perhatikan lokasi, kebutuhan untuk
Ditandai dengan skala nyeri 5 dari diharapkan nyeri klien dapat intensitas (skala 0-5), intervensi dan juga
10, klien tampak meringis. berkurang atau hilang dengan frekuensi, dan waktu, tanda-tanda
kriteria hasil: menandai gejala perkembangan atau
- Klien menunjukan ekpresi nonverbal misalnya resolusi komplikasi.
wajah rileks gelisah, takikardia dan Catatan: sakit yang
- pasien dapat tidur atau meringis kronik tidak
istirahat secara adekuat menimbulkan
- Klien mengatakan skala perubahan autonomic
nyeri berkurang dari 5-3
- klien tidak mengeluh 2. Dapat mengurangi
kesakitan ansietas dan rasa takut
sehingga mengurangi
persepsi akan
2. Motivasi pasien untuk
intensitas rasa sakit
mengungkapkan
perasaan
3. Memfokuskan kembali
perhatian; mungkit
dapat meningkatkan
kemampuan untuk
3. Berikan aktivitas
menanggulangi
hiburan, misalnya:
membaca,
4. Meningkatkan
mendengarkan music,
relaksasi dan
berkunjung dan lain-
menurunan ketegangan
lain
otot.

4. lakukan tindakan
paliatif, misalnya;
mengubah posisi,
massase, rentang gerak
atau sendi yang sakit.

5. Beri lingkungan yang


5. Menurunkan stimulasi
nyaman
berlebih dapat
mengurangi nyeri

6. Instruksikan pasien/
6. meningkatkan
dorong untuk
relaksasi dan perasaan
menggunakan
sehat. Dapat
visualisasi/ bimbingan
menurunkan
imajinasi, relaksasi
kebutuhan narkotik
progresif, teknik nafas
analgesic dimana telah
dalam
terjadi proses
degenerative neuro/
motor.
7. Kolaborasi dengan
berikan analgesic/ 7. memberikan
antiterapeutik, penurunnya nyeri/
analgesic narcotic. tidak nyaman,
Gunakan ADP mengurangi obat, obat
(Analgetic yang di yang di control pasien
kontol pasien) untuk atau berdasarkan
memberikan analgesia waktu 24 jam
24 jam dengan dosis mempertahankan kadar
prn analgesia dalam darah
tetap stabil, mencegah
kekurangan ataupun
kelebihan obat-obatan.

3 Perubahan Nutrisi kurang dari Setelah diberikan Asuhan 1. Kaji pola nutrisi klien 1. Mengetahui pola
Kebutuhan tubuh b/d nafsu makan Keperawatan 2x24 jam nutrisi klien
menurun. diharapkan status nutrisi
klien membaik dengan 2. Beri nutrisi dalam 2. Memberikan nutrisi
kriteria hasil: keadaan lunak, porsi yang adekuat
- klien mampu sedikit tapi sering

mengidentifikasi
kebutuhan nutrisi 3. Hindari makanan dan 3. Mencegah kerusakan
obat-obatan yang dapat integritas pada mukosa
- Adanya peningkatan menimbulkan reaksi mulut
berat badan sesuai alergi pada rongga
dengan tujuan mulut
- Tidak ada tanda
malnutrisi 4. Anjurkan keluarga 4. Perkembangan nutrisi
- Menunjukan untuk melaporkan klien sangat penting

peningkatan fungsi tentang perkembangan diperlukan untuk

pengecapan dari nutrisi klien intervensi selanjutnya

menelan
5. Berkolaborasi dengan 5. Membantu klien dalam
dokter dalam penyembuhan

pemberian Obat penyakit.


IMPLEMENTASI & EVALUASI

Nama : Tn.M Umur : 30 Tahun


Ruangan : Kabela Bed : II
NO. DIAGNOSA HARI/TGL IMPLEMENTASI EVALUASI NAMA &
KEPERAWATAN JAM TANDA
TANGAN
1 Hipertermi b/d Jumat,22/01/16 Jumat 22, 01, 2016
Peningkatan hormon 07.00 1. Mengkaji TTV klien, 14.00 wita.
prostatglandin, difokuskan pada suhu S :- keluarga klien mengatakan
bradikinin, histamin. tubuh klien. suhu tubuh klien sudah sedikit
Ditandai dengan : Hasil : SB : 38,9oC menurun
DS : - klien mengatakan badannya
08.00 2. Memantau suhu
- Keluarga klien masih sedikit panas
mengatakan klien lingkungan,

demam tinggi batasi/tambahan linen O : - SB : 37,8OC


beberapa waktu lalu tempat tidur, sesuai - klien tidak terlihat
sampai sekarang indikasi. berkeringat
DO : Hasil : klien tidak terlihat - klien tampak di kompresi air
berkeringat hangat oleh keluarga klien
- Tanda-Tanda Vital: - klien terpasang IVFD RL :
TekananDarah: 09.30 3. Memberikan kompres air 20 tts/menit
95/60 mmHg hangat pada lipatan paha - Perawat memberikan klien
ND : 110 x / menit dan axila banyak minum airputih
RR : 30 x / menit Hasil : klien tampak di >1000cc/hari
SB: 38,5° C kompresi air hangat oleh - klien memakai pakaian yang
- Kulit kering keluarga klien tipis dan menyerap keringat.
- klien minum obat
07. 45
4. Meningkatkan intake Paracetamol(Asetaminofen)
cairan dan nutrisi 3 X 1, ceftriaxone 1gr/12
Hasil : jam, ranitidine 50gr/12 jam.
- klien terpasang IVFD
RL : 20 tts/menit A : Masalah Hipertermi sebagian
- Perawat memberikan teratasi
klien banyak minum
airputih >1000cc/hari P :Intervensi
1 (Mengkaji TTV klien ), 3
06.55 5. Menganjurkan keluarga (memberikan Kompres air
untuk memakaikan hangat pada lipatan paha dan
pakaian yang menyerap axila), 4 (Meningkatkan intake
keringatdan tidak
memakaikan cairan dan nutrisi), 6(kolaborasi
selimut/pakaian yang tebal dengan dokter : memberikan
pada klien obat antipiretik) di lanjutkan.
Hasil : klien memakai
pakaian yang tipis dan
menyerap keringat.

6. kolaborasi dengan dokter :


memberikan obat
antipiretik
Hasil :klien minum obat
09.00 Paracetamol(Asetaminofe
n) 3 X 1 dan ceftriaxone
1gr/12 jam, ranitidine
50gr/12 jam.
2 Nyeri akut b/d Bercak Jumat,22/01/16 Jumat, 22/01/16
kemerahan dengan 07.00 1. Mengkaji keluhan nyeri, 14.00 wita
eksudat berwarna putih. perhatikan lokasi, S :- Klien mengatakan nyeri masih
Ditandai dengan : intensitas (skala 0-5), terasa.
DS: frekuensi, dan waktu, P : Klien mengatakan nyeri
- Kien mengatakan menandai gejala nonverbal dirasakan saat di tekan dan saat
nyeri dirasakan saat misalnya gelisah, sedang makan
di tekan dan saat takikardia dan meringis Q : Klien mengatakan nyeri
sedang makan Hasil : dirasakan seperti di tekan
- Klien P : Kien mengatakan nyeri R : Klien mengatakan nyeri
mengatakanskala dirasakan saat di tekan dan hanya terasa didalam mulut
nyeri 5 dari 10 saat sedang makan hampir ke bagian dalam leher
- Klien mengatakan Q : Klien mengatakan S : Klien mengatakan skala
nyeri dirasakan nyeri dirasakan seperti di nyeri 4 (0-10)
seperti di tekan tekan T : Klien mengatakan nyeri
- Klien mengatakan R : Klien mengatakan nyeri muncul saat tidak tidur
nyeri hanya terasa hanya terasa didalam mulut O : - Klien tampak meringis
didalam mulut hampir ke bagian dalam - Tampak lesi putih di lidah
hampir ke bagian leher dan palatum
dalam leher S : Klien mengatakan skala - Klien tampak suka
- Klien mengatakan nyeri 5 (0-10) mendengarkan music
nyeri muncul saat T : Klien mengatakan nyeri - Posisi klien semi Fowler
tidak tidur muncul saat tidak tidur - Lingkungan tampak nyaman,
DO: - Klien tampak meringis tenang dan bersih
07.05
- Tampak lidah dan A :Masalah (Nyeri Akut) belum
palatum, terdapat 2. Memotivasi pasien untuk teratasi.
Lesi putih mengungkapkan perasaan
- Klien tampak Hasil : Klien mengatakan P : Intervensi 1 (Mengkaji keluhan
meringis nyeri masih terasa nyeri, perhatikan lokasi,
09.15 intensitas (skala 0-5),
- Mukosa bibir tampak
ada bercak putih frekuensi, dan waktu,
3. Memberikan aktivitas menandai gejala nonverbal
hiburan, misalnya: misalnya gelisah, takikardia
membaca, mendengarkan dan meringis, 2 (Memotivasi
music, berkunjung dan pasien untuk mengungkapkan
lain-lain perasaan), 4 (Melakukan
09.20 Hasil : Klien tampak suka tindakan paliatif, misalnya;
mendengarkan musik mengubah posisi, massase,
rentang gerak atau sendi yang
4. Melakukan tindakan sakit), 5 (Menginstruksikan
paliatif, misalnya; pasien/ dorong untuk
mengubah posisi, massase, menggunakan visualisasi/
rentang gerak atau sendi bimbingan imajinasi, relaksasi
yang sakit. progresif, teknik nafas dalam),
06.00 Hasil : Posisi klien semi 7 (Kolaborasi dengan Dokter :
Fowler Memberikan analgesic/
antiterapeutik, analgesic
5. Beri lingkungan yang narcotic) dilanjutkan.
nyaman
Hasil : Lingkungan
12.15
tampak nyaman, tenang
dan bersih

6. Menginstruksikan pasien/
dorong untuk
menggunakan visualisasi/
bimbingan imajinasi,
relaksasi progresif, teknik
nafas dalam
Hasil :klien tampak
09.00 mengikuti instruksi
perawat dalam
memberikan teknik
relaksasi progesif.
7. Kolaborasi dengan Dokter
: Memberikan analgesic/
antiterapeutik, analgesic
narcotic. Gunakan ADP
3 Jumat 22/01/16
(Analgetic yang di kontol
12.00
pasien) untuk memberikan
analgesia 24 jam dengan
dosis prn
Jumat 22/01/16
Perubahan Nutrisi Hasil :pemberian
14.00 wita
kurang dari Kebutuhan ketorolac 30mg/8 jam.
S : - klien mengatakan sudah tidak
tubuh b/d nafsu makan diare dan masih tidak nafsu
12.00 1. Mengkaji pola nutrisi
menurun. makan.
klien.

DS : Hasil : klien hanya


O:- klien tampak sudah mau
- Klien mengatakan makan 2 sendok makan
makan & minum walaupun sedikit.
sebelumnya yang di sediakan
- Klien tampak pucat
mengalami diare keluarga tiap 2 jam.
-Klien tampak lemas
selama 1 minggu
2. Memberi nutrisi dalam
- Klien mengatakan A :-masalah (perubahan nutrisi
keadaan lunak, porsi
tidak ada nafsu 11.30 sedikit tapi sering kurang dari kebutuhan tubuh)
makan Hasil :makanan yang sebagian teratasi.
disediakan untuk klien
DO : adalah bubur saring. P:- Intervensi 1 Mengkaji pola
- Tampak klien tidak porsi makanan 1 kom nutrisi klien, 2 Memberi nutrisi
mau makan & kecil. dalam keadaan lunak, porsi sedikit
minum tapi sering, 3 Menghindarkan klien
- Klien tampak pucat 3. Menghindarkan klien dari makanan dan obat-obatan
- Klien tampak lemas dari makanan dan obat- yang dapat menimbulkan reaksi
- Berat badan obatan yang dapat alergi pada rongga mulut.
menurun 13.00 menimbulkan reaksi 5Berkolaborasi demgan dokter
69 kg – 64 kg alergi pada rongga dalam pemberian Nistain Drop 1 x
mulut. 1.Dilanjutkan .
Hasil :
Klien tidak diberi
makanan selain bubur
saring.

09.00 4. Menganjurkan keluarga


untuk melaporkan
tentang perkembangan
nutrisi klien.
Hasil :keluarga
mengerti atas instruksi
perawat.

5. Berkolaborasi demgan
dokter dalam
pemberian Nistain
Drop 1 x 1.
Hasil :
Klien di beri Nistain
Drop 1 x 1
NO. DIAGNOSA HARI/TGL IMPLEMENTASI EVALUASI NAMA &
KEPERAWATAN JAM TANDA
TANGAN
1 Hipertermi b/d Sabtu,23/01/16 1. Mengkaji TTV klien, Sabtu, 23/01/16
Peningkatan hormon 07.00 difokuskan pada suhu 15.00 wita
prostatglandin, tubuh klien. S :- keluarga klien mengatakan
bradikinin, histamin. Hasil : SB : 37,8 oC suhu tubuh klien sudah mulai
Ditandai dengan : menurun
DS : 10.30 1. Memberikan kompres air - klien mengatakan demam
- Keluarga klien hangat pada lipatan paha berkurang.
mengatakan klien dan axila
demam tinggi Hasil : klien tampak di O : - SB : 36,8 OC
beberapa waktu lalu kompresi air hangat oleh - klien tampak di kompresi air
sampai sekarang keluarga klien hangat oleh keluarga klien
DO : - klien tampak di pasangkan
07.45
- Tanda-Tanda Vital: 2. Meningkatkan intake IVFD : 20 tts/menit
TekananDarah: cairan dan nutrisi - Perawat memberikan klien
95/60 mmHg Hasil : banyak minum air putih
ND : 110 x / menit - klien tampak di >1000cc/hari
RR : 30 x / menit pasangkan IVFD : 20 - klien minum obat
SB: 38,5° C tts/menit Paracetamol(Asetaminofen)
- Kulit kering - Perawat memberikan 3X1
klien banyak minum
airputih >1000cc/hari A : Masalah Hipertermi teratasi

6. kolaborasi dengan dokter : P :Intervensi Dihentikan.


memberikan obat
antipiretik
Hasil : klien minum obat
Paracetamol(Asetaminofen
) 3 X 1 dan Nistain Drop :
Permen dihisap 1 x 1
ceftriaxone 1gr/12 jam,
ranitidine 50gr/12 jam.
2 Nyeri akut b/d Bercak Sabtu,23/01/16 1. Mengkaji keluhan nyeri, Sabtu, 23/01/16
kemerahan dengan perhatikan lokasi, intensitas 15.00 wita
eksudat berwarna putih. (skala 0-5), frekuensi, dan S : - klien mengatakan nyeri
Ditandai dengan : waktu, menandai gejala masih dirasakan tetapi sudah
DS: nonverbal misalnya sedikit berkurang
- Kien mengatakan gelisah, takikardia dan
nyeri dirasakan saat meringis P : Kien mengatakan nyeri
di tekan dan saat Hasil : dirasakan saat di tekan dan saat
sedang makan P : Kien mengatakan nyeri sedang makan
- Klien mengatakan dirasakan saat di tekan dan Q : Klien mengatakan nyeri
skala nyeri 5 dari 10 saat sedang makan dirasakan seperti di tekan
- Klien mengatakan Q : Klien mengatakan nyeri R : Klien mengatakan nyeri
nyeri dirasakan dirasakan seperti di tekan hanya terasa didalam mulut
seperti di tekan R : Klien mengatakan nyeri hampir ke bagian dalam leher
- Klien mengatakan hanya terasa didalam mulut S : Klien mengatakan skala
nyeri hanya terasa hampir ke bagian dalam nyeri 3 (0-10)
didalam mulut leher T : Klien mengatakan nyeri
hampir ke bagian S : Klien mengatakan skala muncul saat tidak tidur
dalam leher nyeri 4 (0-10)
- Klien mengatakan T : Klien mengatakan nyeri O : - Tampak lesi putih di lidah
nyeri muncul saat muncul saat tidak tidur dan palatum sedikit berkurang
tidak tidur - Klien tampak suka
DO: mendengarkan music
- Tampak lidah dan 2. Memotivasi pasien untuk - Posisi klien semi Fowler
palatum, terdapat mengungkapkan perasaan - Lingkungan tampak nyaman,
Lesi putih Hasil : klien mengatakan tenang dan bersih
- Klien tampak nyeri masih dirasakan
meringis tetapi sudah sedikit A : Masalah (Nyeri Akut)
- Mukosa bibir tampak berkurang sebagian teratasi
ada bercak putih
P : Intervensi 1 (Mengkaji keluhan
4. Melakukan tindakan nyeri, perhatikan lokasi,
paliatif, misalnya; intensitas (skala 0-5),
mengubah posisi, massase, frekuensi, dan waktu,
rentang gerak atau sendi menandai gejala nonverbal
yang sakit. misalnya gelisah, takikardia
Hasil : Posisi klien semi dan meringis,4 (Melakukan
Fowler tindakan paliatif, misalnya;
mengubah posisi, massase,
5. Beri lingkungan yang rentang gerak atau sendi yang
nyaman sakit), 5 (Menginstruksikan
Hasil : Lingkungan tampak pasien/ dorong untuk
nyaman, tenang dan bersih menggunakan visualisasi/
bimbingan imajinasi, relaksasi
7. Kolaborasi dengan Dokter : progresif, teknik nafas dalam),
Memberikan analgesic/ 7 (Kolaborasi dengan Dokter :
antiterapeutik, analgesic
narcotic. Gunakan ADP Memberikan analgesic/
(Analgetic yang di kontol antiterapeutik, analgesic
3 Sabtu, pasien) untuk memberikan narcotic) dilanjutkan.
23/01/16 analgesia 24 jam dengan
12.00 dosis prn
Hasil :
Perubahan Nutrisi
1. Mengkaji pola nutrisi
kurang dari Kebutuhan Sabtu, 23/01/16
klien. Hasil :klien
tubuh b/d nafsu makan 12.00 15.00 wita
makan 4 sendok makan
menurun. S : -klien mengatakan tidak nafsu
yang disediakan
makan
keluarga tiap 2 jam.
DS :
- Klien mengatakan O:klien tampak sudah mau makan
2. Memberi nutrisi dalam
sebelumnya walaupun dipaksa oleh keluarga
keadaan lunak, porsi
mengalami diare -Klien tampak pucat
sedikit tapi sering
selama 1 bulan -Klien tampak lemas
Hasil :makanan yang
- Klien mengatakan
11.30 disedikan adalah bubur
tidak ada nafsu
saring. Porsi makanan
makan A :masalah (perubahan nutrisi
yang disediakan 1 kom
kurang dari kebutuhan tubuh)
kecil.
DO : sebagian teratasi.
- Tampak klien tidak
mau makan & 3. Menghindarkan klien P: - Intervensi 1 Mengkaji pola
minum dari makanan dan obat- nutrisi klien, 2 Memberi nutrisi
- Klien tampak pucat obatan yang dapat dalam keadaan lunak, porsi sedikit
- Klien tampak lemas menimbulkan reaksi tapi sering, 3 Menghindarkan klien
- Berat badan alergi pada rongga dari makanan dan obat-obatan
09.00
menurun mulut. yang dapat menimbulkan reaksi
69 kg – 54 kg Hasil : Klien tidak alergi pada rongga mulut.
diberi makanan selain 5Berkolaborasi demgan dokter
bubur saring. dalam pemberian Nistain Drop 1 x
1.Dilanjutkan .
4. Berkolaborasi demgan
dokter dalam
pemberian Nistain
Drop 1 x 1.
Hasil :
Klien diberi Nistain
drop 1 x 1.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://documents.tips/documents/lp-askep-teori-kandidiasis.html diakses pada
tanggal 05 oktober 2016 jam 20.00
2. Scribd.com diakses pada tanggal 8 oktober jam 01.00

Anda mungkin juga menyukai