CANDIDIASIS
OLEH KELOMPOK 7 :
MELISA (119351716)
MUNAWARAH (119371713)
2019-2020
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Identitas Pasien
Nama :Tn. M
Umur : 30 Tahun
Alamat : MANADO KOMBOS
Agama : Kristen
Pendidikan : SMP
Status perkawinan :Menikah
Suku : INDONESIA
Tanggal Masuk Rumah Sakit :21 JANUARI 2016
Tanggal pengkajian : 21 JANUARI 2016 (00.45 WITA)
Dx Medis : Candidiasis
Penanggung Jawab : Ny. K
Hubungan :Istri
Umur : 30 tahun
Alamat :MANADO KOMBOS
2. Keluhan Utama
Tn. M dengan berat badan sebelum sakit 69 kg, dibawa ke rumah sakit
karena panas,dan klien tidak mau mkan dan minum. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan hasil di lidah dan palatum, terdapat Lesi putih. Suhu badan
tersebut 38,5oC.Sebelumnya klien mengalami diare selama 6 hari.Pucat,
lemas dan meringis.
3. Riwayat Kesehatan Sekarang
Tn. M meringis terus (kemungkinan dikarenakan rasa nyeri di mulut dan
tubuhnya yang panas) Klien mengatakan skala nyeri 5/10, nyeri dirasakan
seperti ditekan, nyeri hanya terasa didalam mulut hampir ke bagian dalam
leher, nyeri muncul saat tidak tidur, Suhu tubuh klien meningkat, pada mulut
terdapat Lesi putih, diare (+) berat badan menurun, tidak ada nafsu makan.
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga klien mengatakan tidak ada keluarga yang mengalami penyakit
seperti ini selain Tn.M
5. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
a. Penyakit yang pernah dialami
Klien sering mengalami demam tinggi beberapa waktu lalu.
b. Pengobatan/ tindakan yang dilakukan
Klien hanya berobat dipoliklinik atau bidan
c. Alergi
Kien mengatakan tidak ada riwayat alergi baik obat-obatan, makanan dan
minuman .
Pemeriksaan Fisik
a. Status Kesehatan umum :
Klien tampak lemah, berbaring saja dan tampak tidur saja, kesadaran
klien compos mentis dengan tampak lemah, Konjungtiva anemis, BB
menurun, Kulit kering, Mukosa mulut terdapat bercak putih.
Tanda Vital
Tekanan Darah : 95/60 mmHg
ND : 110 x / menit
RR : 30 x / menit
SB : 38,5° C
Tinggi Badan : 165 cm
Berat Badan : 64 kg
Ciri-ciri Tubuh : Tidak terlalu kurus, Kulit sawo matang.
b. Pemeriksaan head to toe
1. Kepala dan rambut
a. Kepala : Kepala tidak kelainan struktur : rambut tebal
Bentuk : berbentuk oval,
Kebersihan : kurang
b. Rambut : rambut hitam,
Kebersihan : kotor.
Jenis dan struktur rambut : ikal
c.Wajah :
Warna kulit : sawo matang
Struktur wajah : Runcing, simetris
2. Mata
a. Bentuk : bulat, kuning
b. Palpebrae : tidak bengkak
c. Pupil : mengecil saat bereaksi terhadap cahaya/ isokor
d. Konjungtiva : Tak anemis
e. Kornea : tampak kurang bening
f. Visus : dapat melihat dalam jarak 30 meter
g. Tekanan bola mata: tidak ada tekanan bola mata
3. Hidung
a. Tulang hidung dan posisi septum : tualang hidung normal, tampak
mancung, Tidak ada deviasi
b. Lubang hidung : lengkap, simetris, bulu ada. Tidak ada Secret
c. Cuping hidung : Lebar, simetris, tidak ada kelainan
4. Telinga
a. Bentuk telinga : bentuk simetris.
b. Ukuran telinga : lebar, caplang, simetris
c. Lubang telinga : tidak ada masa, tidak ada nyeri tekan, tidak
ada serumen.
d. Ketajaman pendegaran : kemampuan mendengar klien masih baik,
masih dapat mendengar gesekan tangan
5. Mulut dan faring
a. Keadaan bibir : kering adanya jamur
b. Keadaan gusi dan gigi : gusi baik, tidak ada luka, dan tidak lengkap
lagi.
c. Keadaan lidah : kering berjamur
d. Orafaring : baik, tidak ada nyeri tekan.
6. Leher
a. Posisi trachea : Baik, normal pada posisinya
b. Thyroid : Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid.
c. Suara : Serak
d. Kelenjar limfe : tidak adanya pembengkakan kelenjar limfe
e. Vena jugularis : saat dilakukan pengkajian vena teraba jelas
f. Denyut nadi korotis : 15 X / menit.
a. Pemeriksaan integumen
1. Kebersihan : kurang perawatan dari keluarga
2. Kehangatan : hangat
3. Tugor kulit : sedang
4. Warna : sawo matang,
5. Kelembapan : kering
6. Kelainan pada kulit : kering + pucat
b. Pemeriksaan thorakx/dada
1. Inspeksi thoraks
a. Bentuk thoraks : simetris, kiri dan kanan (Normal)
b. Pernafasan : vesikuler
c. Frekuensi : 18 x/mnt
d. Irama : reguler dengan irama teratur
e. Tanda kesulitan bernafas : klien mengalami mempunyai keluhan
kesulitan bernapas
2.Pemeriksaan paru
a. Palpasi getaran suara : adanya getaran
b. Perkusi : adanya taktilpremitus
c. Auskultasi : reguler
1. Pemeriksaan jantung
a. Inspeksi : tidak terlihat pembesaran jantung
b. Palpasi : tidak ada teraba pembesaran
jantung
c. Perkusi : Redup
d. Auskultasi
2. Bunyi jantung I : Terdengar suaran bunyi jatung I/
Lub
1. Bunyi jantung II : Terdengar suara II/ Dup
2. Bunyi jantung tambahan: Tidak ada suara jantung tambahan
3. Murmur : Tidak terdengar suara murmur
4. Frekuensi : 82 x/ menit
e. Pemeriksaan abdomen
1. Inspeksi
Bentuk abdomen : normal / semakin kurus dan kering.
Benjolan dan massa : tidak ada benjolan
Bayangan pembulu darah : tidak terlihat
2. Auskultasi
Peristaltic usus : terdengar peristaltik
3. Palpasi
Tanda nyeri tekan : adanya nyeri pada abdomen
Benjolan dan masa : tidak ada benjolan dan masa
Tanda acites : tidak adanya tanda acites
Hepar : tidak ada keluhan pada hepar
Lien : keadaan lien baik
Titik Mc. Burney : tidak ada
4. Perkusi
Suara abdomen : kanan dan kiri redup
Pemeriksaan acites : tidak adanya pembengkakan pada
abdomen
Ekstremitas : simetris kiri dan kanan edema tidak ada, kekuatan
otot penuh, akral hamgat kanan dan kiri
Tulang belakang : perubahan bentuk tulang beakang tidak ada.
f. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium : ditemukan adanya jamur candida albicans pada swab
mukosa
Pemeriksaan endoskopi : hanya diindikasikan jika tidak terdapat
perbaikan dengan pemberian flukonazol.
Dilakukan pengolesan lesi dengan toluidin biru 1% topikal dengan
swab atau kumur.
Diagnosa pasti dengan biopsi Sputum dan jamur area mukosa mulut.
Terapi
Terapi Dosis
Ranitidine 50mg/12 jam
Ketrolac 30 mg /8 jam
Ceftriaxon 1 gr/12 jam
Ivfd RL 20 tts /i
Nistain Drop Permen dihisap 1 x 1
KLASIFIKASI DATA
Data Subjektif Data Objektif
- Klien mengatakan sebelumnya - Tampak klien tidak mau makan &
mengalami diare selama 1 bulan minum
- Klien mengatakan tidak ada nafsu - Tampak lidah dan palatum, terdapat
makan Lesi putih
- Kien mengatakan nyeri dirasakan - Klien tampak pucat
saat di tekan dan saat sedang - Klien tampak lemas
makan - Klien tampak meringis
- Keluarga klien mengatakan klien - Berat badan menurun 69 kg – 64 kg
demam tinggi beberapa waktu lalu - Konjungtiva anemis
sampai sekarang - Kesadaran apatis
- Klien mengatakan skala nyeri 5 - Kulit kering
dari 10 - Mukosa bibir tampak ada bercak
- Klien mengatakan nyeri dirasakan putih
seperti di tekan - Tanda-Tanda Vital:
- Klien mengatakan nyeri hanya Tekanan Darah: 95/60 mmHg
terasa didalam mulut hampir ke ND : 110 x / menit
bagian dalam leher RR : 30 x / menit
- Klien mengatakan nyeri muncul SB : 38,9° C
saat tidak tidur
ANALISA DATA
No DATA ETIOLOGI MASALAH
1 DS : Hipertermi
- Keluarga klien Proses infeksi
mengatakan klien
demam tinggi Kandidiasis oral
DO :
- Tanda-Tanda Vital:
Peningkatan
Tekanan Darah: 95/60
hormon
mmHg
prostatglandin,
ND : 110 x /
bradikinin,
menit
histamin
RR : 30 x /
menit
SB : 38,9° C
Hipertermi
- Kulit kering
di tekan
- Klien mengatakan
Tidak dapat
nyeri hanya terasa
didalam mulut hampir mengecap rasa
ke bagian dalam leher
- Klien mengatakan Gejala makin
nyeri muncul saat berat
tidak tidur
DO: Bercak
bercak putih
3 DS : Proses infeksi Perubahan Nutrisi
- Klien mengatakan kurang dari
sebelumnya Timbul bercak Kebutuhan tubuh
mengalami diare putih di mulut
selama 1 minggu
- Klien mengatakan Kandidiasis Oral
DO :
- Tampak klien tidak Nafsu makan
3. Dapat membantu
mengurangi demam,
catatan : penggunaan
air es/ alkohol
mungkin menyebabkan
kedinginan,
2. Pantau suhu peningkatan suhu
lingkungan, secara aktual
batasi/tambahan linen
tempat tidur, sesuai 4. adanya peningkatan
indikasi. metabolismemenyebab
kan kehilangan banyak
energy, untuk itu
diperukan peningkatan
intake cairan dan
3. Berikan kompres air nutrisi.
hangat pada lipatan
paha dan axila, hindari 3. Pakaian tipis membantu
penggunaan alcohol mengurangi penguapan
tubuh
4. Tingkatkan intake
cairan dan nutrisi
4. Digunakan untuk
mengurangi demam
dengan aksi sentralnya
pada hipotalamus,
meskipun demam
mungkin dapat berguna
dalam membatasi
pertumbuhan organisme
dan meningkatkan
5. Menganjurkan
autodestruksi dari sel – sel
keluarga untuk
yang terinfeksi
memakaikan pakaian
yang menyerap
keringatdan tidak
memakaikan
selimut/pakaian yang
tebal pada klien
6. Kolaborasi dengan
dokter dalam
pemberian antipiretik,
misalnya ASA
(Aspirin),
Asetaminofen
(Tylenol)
2. Nyeri akut b/d Bercak kemerahan Setelah diberikan Asuhan 1. Kaji keluhan nyeri, 1. Mengindikasikan
dengan eksudat berwarna putih Keperawatan 2x24 jam perhatikan lokasi, kebutuhan untuk
Ditandai dengan skala nyeri 5 dari diharapkan nyeri klien dapat intensitas (skala 0-5), intervensi dan juga
10, klien tampak meringis. berkurang atau hilang dengan frekuensi, dan waktu, tanda-tanda
kriteria hasil: menandai gejala perkembangan atau
- Klien menunjukan ekpresi nonverbal misalnya resolusi komplikasi.
wajah rileks gelisah, takikardia dan Catatan: sakit yang
- pasien dapat tidur atau meringis kronik tidak
istirahat secara adekuat menimbulkan
- Klien mengatakan skala perubahan autonomic
nyeri berkurang dari 5-3
- klien tidak mengeluh 2. Dapat mengurangi
kesakitan ansietas dan rasa takut
sehingga mengurangi
persepsi akan
2. Motivasi pasien untuk
intensitas rasa sakit
mengungkapkan
perasaan
3. Memfokuskan kembali
perhatian; mungkit
dapat meningkatkan
kemampuan untuk
3. Berikan aktivitas
menanggulangi
hiburan, misalnya:
membaca,
4. Meningkatkan
mendengarkan music,
relaksasi dan
berkunjung dan lain-
menurunan ketegangan
lain
otot.
4. lakukan tindakan
paliatif, misalnya;
mengubah posisi,
massase, rentang gerak
atau sendi yang sakit.
6. Instruksikan pasien/
6. meningkatkan
dorong untuk
relaksasi dan perasaan
menggunakan
sehat. Dapat
visualisasi/ bimbingan
menurunkan
imajinasi, relaksasi
kebutuhan narkotik
progresif, teknik nafas
analgesic dimana telah
dalam
terjadi proses
degenerative neuro/
motor.
7. Kolaborasi dengan
berikan analgesic/ 7. memberikan
antiterapeutik, penurunnya nyeri/
analgesic narcotic. tidak nyaman,
Gunakan ADP mengurangi obat, obat
(Analgetic yang di yang di control pasien
kontol pasien) untuk atau berdasarkan
memberikan analgesia waktu 24 jam
24 jam dengan dosis mempertahankan kadar
prn analgesia dalam darah
tetap stabil, mencegah
kekurangan ataupun
kelebihan obat-obatan.
3 Perubahan Nutrisi kurang dari Setelah diberikan Asuhan 1. Kaji pola nutrisi klien 1. Mengetahui pola
Kebutuhan tubuh b/d nafsu makan Keperawatan 2x24 jam nutrisi klien
menurun. diharapkan status nutrisi
klien membaik dengan 2. Beri nutrisi dalam 2. Memberikan nutrisi
kriteria hasil: keadaan lunak, porsi yang adekuat
- klien mampu sedikit tapi sering
mengidentifikasi
kebutuhan nutrisi 3. Hindari makanan dan 3. Mencegah kerusakan
obat-obatan yang dapat integritas pada mukosa
- Adanya peningkatan menimbulkan reaksi mulut
berat badan sesuai alergi pada rongga
dengan tujuan mulut
- Tidak ada tanda
malnutrisi 4. Anjurkan keluarga 4. Perkembangan nutrisi
- Menunjukan untuk melaporkan klien sangat penting
menelan
5. Berkolaborasi dengan 5. Membantu klien dalam
dokter dalam penyembuhan
6. Menginstruksikan pasien/
dorong untuk
menggunakan visualisasi/
bimbingan imajinasi,
relaksasi progresif, teknik
nafas dalam
Hasil :klien tampak
09.00 mengikuti instruksi
perawat dalam
memberikan teknik
relaksasi progesif.
7. Kolaborasi dengan Dokter
: Memberikan analgesic/
antiterapeutik, analgesic
narcotic. Gunakan ADP
3 Jumat 22/01/16
(Analgetic yang di kontol
12.00
pasien) untuk memberikan
analgesia 24 jam dengan
dosis prn
Jumat 22/01/16
Perubahan Nutrisi Hasil :pemberian
14.00 wita
kurang dari Kebutuhan ketorolac 30mg/8 jam.
S : - klien mengatakan sudah tidak
tubuh b/d nafsu makan diare dan masih tidak nafsu
12.00 1. Mengkaji pola nutrisi
menurun. makan.
klien.
5. Berkolaborasi demgan
dokter dalam
pemberian Nistain
Drop 1 x 1.
Hasil :
Klien di beri Nistain
Drop 1 x 1
NO. DIAGNOSA HARI/TGL IMPLEMENTASI EVALUASI NAMA &
KEPERAWATAN JAM TANDA
TANGAN
1 Hipertermi b/d Sabtu,23/01/16 1. Mengkaji TTV klien, Sabtu, 23/01/16
Peningkatan hormon 07.00 difokuskan pada suhu 15.00 wita
prostatglandin, tubuh klien. S :- keluarga klien mengatakan
bradikinin, histamin. Hasil : SB : 37,8 oC suhu tubuh klien sudah mulai
Ditandai dengan : menurun
DS : 10.30 1. Memberikan kompres air - klien mengatakan demam
- Keluarga klien hangat pada lipatan paha berkurang.
mengatakan klien dan axila
demam tinggi Hasil : klien tampak di O : - SB : 36,8 OC
beberapa waktu lalu kompresi air hangat oleh - klien tampak di kompresi air
sampai sekarang keluarga klien hangat oleh keluarga klien
DO : - klien tampak di pasangkan
07.45
- Tanda-Tanda Vital: 2. Meningkatkan intake IVFD : 20 tts/menit
TekananDarah: cairan dan nutrisi - Perawat memberikan klien
95/60 mmHg Hasil : banyak minum air putih
ND : 110 x / menit - klien tampak di >1000cc/hari
RR : 30 x / menit pasangkan IVFD : 20 - klien minum obat
SB: 38,5° C tts/menit Paracetamol(Asetaminofen)
- Kulit kering - Perawat memberikan 3X1
klien banyak minum
airputih >1000cc/hari A : Masalah Hipertermi teratasi