BIODATA
Nama : Ny. M
Jenis Kelamin : P
Umur : 59th
Status Perkawinan : Kawin
Pekerjaan : IRT
Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : SLTP
Ala mat : Wonodadi
No. Register : 488xx
Tanggal MRS : 27 September
Tanggal Pengkajian : 1 September 2019
Diagnosa Medis : DM dan Diabetic Foot
B. POLA ELIMINASI :
1. BAB : Klien mengatakan sebelum MRS BAB 1x dalam sehari
Konsistensi keras, banyak dan berbau
Setelah MRS : Klien BAB 1x dalam sehari setelag di beri Dulcolak dari RS.
Konsistensi keras, sedikit dan berbau
2. BAK : Klien mengatakan sebelum MRS BAK 5-6x dalam sehari
Konsistensi kuning jernih, banyak
Setelah MRS : Klien BAK 5-6x dalam sehari.
Konsistensi kuning pekat dan jumlah sedikit kurang lebih 150cc
3. Kesulitan BAB/BAK Tidak ada
4. Upaya/Cara mengatasi masalah tersebut :
Tidak ada
C. POLA MAKAN DAN MINUM :
1. Jumlah dan jenis makanan : Jumlah Makan ½ porsi dengan jenis makanan bubur dengan
kebutuhan E = 1900 P = 60 gr Diit PG B1 1900 dengan frekuensi
3x dalam sehari
2. Waktu Pemberian Makan : 3x dalam sehari
3. Jumlah dan Jenis Cairan : Pasien mendapatkan cairan Infus NS 2000cc/24 jam
Minum air putih kurang kebih 500ml dalam sehari
4. Waktu Pemberian Cairan : saat klien merasa haus dan cairan Infus NS apabila Habis
5. Pantangan : Tidak ada
DATA SPIRITUAL
A. Ketaatan Beribadah : Klien tidak beribadah, beribadah di hari raya saja dan waktu tarawaih
B. Keyakinan terhadap sehat/sakit: Klien mengatakan yakin akan kembali pulih
C. Keyakinan terhadap penyembuhan : klien mengatakan yakin akan sembuh dari sakitnya
PEMERIKSAAN FISIK :
A. Kesan Umum / Keadaan Umum : K/u : Cukup Kes: Compometis GCS: 4-5-6 GD1 = 263 mg/dl
GD2: 377 mg/dl
B. Tanda-tanda Vital
Suhu Tubuh : 36,1 C Nadi : 83kali/menit
Tekanan darah : 120/90 mmHg Respirasi : 23kali / menit
Tinggi badan : 155 cm Berat Badan : 60 kg
C. Pemeriksaan Kepala dan Leher :
1. Kepala dan rambut
a. Bentuk Kepala : Normochepal
Ubun-ubun : Normal
Kulit kepala : Berminyak
b. Rambut : Panjang, beruban
Penyebaran dan keadaan rambut : Tidak rata, rambut kering
Bau : Berbau
Warna : Hitam, dan beruban
c. Wajah : Pucat
Warna kulit : Sawo matang
Struktur Wajah : Normal
2. M a t a
a. Kelengkapan dan Kesimetrisan :
Mata lengkap dan simetris
b. Kelopak Mata (Palpebra):
Normal
c. Konjunctiva dan sclera :
Konjungtiva Anemis (-), Sklera Ikterik (-)
d. Pupil :
Reflek Cahaya
e. Kornea dan Iris :
Kornea bening, iris coklat
f. Ketajaman Penglihatan/Virus :*)
tidak terkaji
g. Tekanan Bola Mata :*)
kuat
3.H i d u n g
a. Tulang Hidung dan Posisi Septum Nasi :
tulang hidung normal simetris tidak ada fraktur
c. Lubang Hidung :
Tidak ada polip
d. Cuping Hidung :
Cuping hidung normal
4.Telinga
a. Bentuk Telinga : simetris
Ukuran Telinga : sama besar
Ketegangan telinga: tidak ada
b. Lubang Telinga : ada
c. Ketajaman pendengaran :
normal tidak ada penurunan pendengaran
5.Mulut dan Faring :
a. Keadaan Bibir : semetris, Mukosa bibir kering
b. Keadaan Gusi dan Gigi : gigi bersih
c. Keadaan Lidah : berwarna putih agak kotor
6. L e h e r :
a. Posisi Trakhea : di tengah
b. Tiroid : tidak ada pembesaran
c. Suara : vasikuler
d. Kelenjar Lymphe : tidak ada pembesaran
e. Vena Jugularis : tidak ada pembesaran
f. Denyut Nadi Carotis : kuat
c. Auskultasi
- Suara nafas : Vasikuler
- Suara Ucapan : suara tidak jelas seperti pelo
- Suara Tambahan : Tidak ada
3. Pemeriksaan Jantung
a. Inspeksi dan palpasi
- Pulpasi : teraba denyut nadi di daerah apeks, apeks terata pada ICS V, apeks
segaris dengan midclavikula
b. Perkusi :
- Batas-batas Jantung :
Batas atas pada ICS III Batas Kiri pada Midclavikula
Batas Bawah ICS IV Batas kanan pada 1 ½ jari dari midsternum
c. Auskultasi
- Bunyi Jantung I : Tunggal
- Bunyi Jantung II : Tunggal
- Bising/murmur : tidak terdengar
- Frekuensi denyut jantung : 86x/m
G. Pemeriksaan Abdomen
a. Inspeksi
- Bentuk Abdomen : supel, menonjol
- Benjolan/massa : tidak teraba massa
b. Auskultasi
- Peristaltik Usus : 12x/menit
- Bunyi jantung anak/BJA : tidak ada
c. Palpasi
- Tanda nyeri tekan : tidak ada
- Benjolan /massa : tidak ada
- Tanda-tanda Ascites : tidak ada
- Hepar : Tidak ada pembesaran
- Lien : Tidak ada nyeri
- Titik Mc. Burne : Tidak ada nyeri tekan
d. Pekusi
- Suara Abdomen : Timpani
- Pemeriksaan Ascites : tidak ada
5 5
J. Pemeriksaan Neorologi
1. Tingkat kesadaran ( secara kwantitatif ) / GCS :
4-5-6
2. Tanda-tanda rangsangan Otak (Meningeal Sign) :
normal
3. Fungsi Motorik :
normal
4. Fungsi Sensorik :
Normal
5. Refleks :
a) Refleks Fisiologis : Reflek Brisep fleksi lengan pada sendi siku
Reflek Triceps Ekstensi lengan bawah pada sendi siku
Reflek Patella
ekstensi tungkai bawah karena kontraksi m.quadriceps
femoris
a) Refleks Patologis : Reflek babinski positif
Reflwk Chaddok POsitif
PEMERIKSAAN PENUNJANG
A. Diagnosa Medis : DM dan Diabetik Foot
B. Pemeriksaan Diagnostik/Penunjang Medis :
Laboratorium :
Pada tanggal 1 Oktober 2019
Nama Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Darah Lengkap
Hb 10,0 P : 11,5-16
L : 13-17
Leukosit 15.300 General 4.000-11.000
Trombosit 47.000 General 150000-450000
BBS # L : 0-15
P :0-20
PCV 30,6 P : 35-47
L : 40-54
Differential Counting -/-/-/87/8/5
MCV 84,3 80-97
MCH 27,3 27-31
MCHC 32,4 32-36
Eritrosit 3.660.000 P : 3000000-6000000
L : 4500000-6500000
Albumin 1,98 3,8-5,1
Kesimpulan
- Sesuai dengan charcot joint ankle kanan dengan dengan kecurigaan adanya gas gangrane.
ANALISA DATA
ANALISA DATA ETIOLOGI MASALAH
S : Klien mengatakan merasa Sel-sel pangkreas memiliki Ketidakstabilan Gula Darah
badan capek dan selalu haus kesamaan antigen dengan
dan mengantuk mikroorganisme atau obat-
O: obatan tertentu
KU : Cukup
GCS : 4-5-6 Diabetes Melitus Tipe I
Kesadaran : Composmetis
TTV: Stimulasi pembentukan
- TD : 120/80 MmHg automantibodi
- RR : 23x/m
- N : 86x/m Kegagalan produksi insulin
- S : 36,1 C
Reseptor insulin tidak
- Klien tampak Lesu berikatan dengan insulin
(+)
- GD1 263 mg/dl Glukosa tidak dapat masuk
- GD2 377 mg/dl sel
- Mukosa Bibir kering
- Urin meningkat klien Glukosa terjebak dalam
sering berkemih vaskuler
- Mengantuk
- Pusing Peningkatan kadar glukosa
- Urine meningkat dalam darah Hiperglikemi
5-6xsehari
Kontrol Gula Darah
ANALISA DATA
ANALISA DATA ETIOLOGI MASALAH
S : Klien mengatakan sering Gangguan metabolisme Risiko Infeksi
kesemutan Protein
O:
- Kemeraha pada luka Pertumbuhan Jaringan
(+) terhambat
- Luka tidak kunjung
sembuh terdapat luka Luka Sukar Sembuh
nekrosis.
- Pus (+)
- CRT <2dt Risiko Infeksi
- Akral dingin
- Warna kulit pucat
- Turgor kulit menurun
- Leukosit
15.300/cmm
- Hb 10,0 g/dl
- Odema (+)
- terdapat luka gangren
pada ekstremitas bawah
kanan terdapat 2 lubang
pada bagian punggung
atas dan kanan
- pada punggung bagian
atas terdapat 1 lubang
kedalaman kurang lebih
2cm dengan diameter
3cm luka ngerong dan
tembus.
- Bagian kanan terdapat 1
lubang diamter 5 cm
dengan kedalaman 2 cm
ngerong.
- Bagian tungkai terdapat
luka dengan lebar 3cm,
rata .
- Pus (+) Bau (+)
ANALISA DATA
ANALISA DATA ETIOLOGI MASALAH
S : Klien mengatakan sering Kurasakan Intregitas Kulit
kesemutan Pemyempitan atau
O: Penyumbatan
- terdapat luka gangren pembuluhdarah
pada ekstremitas bawah
kanan terdapat 2 lubang Aterosklerosis
pada bagian punggung
atas dan kanan Angiopati
- pada punggung bagian
atas terdapat 1 lubang Mikrovaskuler
kedalaman kurang lebih
2cm dengan diameter
3cm luka ngerong dan Perubahan Kulit/Atropi
tembus.
- Bagian kanan terdapat 1 Kulit Rapuh
lubang diamter 5 cm
dengan kedalaman 2 cm Ulkus
ngerong.
- Bagian tungkai terdapat Kerusakan Intregitas Kulit
luka dengan lebar 3cm,
rata .
- Pus (+)
- Bau (+)
- Jaringan rusak
- Terdapat luka jaringan
nekrosis
- Odema pada luka
- Perdarahan (+)
- Suhu
- Tekstur krepes-krepes
INTERVENSI
INTERVENSI
Edukasi
1. Jelaskan tanda dan gejala
infeksi
2. Anjurkan mengkonsumsi
makanan tinggi kalori dan
protein
Kolaborasi
1. Kolaborasi prosedur
debridement
2. Kolabrorasi pemberian
antibiotik
IMPLENTASI
(KETIDAKSTABILAN GULA DARAH)
Hari Pertama
Edukasi
7. Menganjurkan monitor kadar glukosa
darah secara mandiri
Klien dapat mengontrol dengan patuh
memberikan insulin sebelum makan
sesuai dosis dan malam hari sebelum
tidur.
8. Mengajarkan pengelolaan diabetes
Kolaborasi
9. Berkolaborasi pemberian Insulin
Levemir 0-0-20 unit
IMPLEMENTASI
(KETIDAKSTABILAN GULA DARAH)
Hari Kedua
Kolaborasi
8. Berkolaborasi pemberian Insulin
Levemir 0-0-14 iu
IMPLEMENTASI
(KETIDAKSTABILAN GULA DARAH)
(Hari Ketiga)
Kolaborasi
8. Berkolaborasi pemberian Insulin
Levemir 0-0-18 unit
IMPLEMENTASI
RISIKO INFEKSI
Hari Pertama
Kolaborasi
12. Berkolaborasi prosedur
debridement
- Perawat melakukan rawat luka
dengan nekrotomi dan
memberikan jel ( )
13. Kolabrorasi pemberian antibiotik
- Luka dibersihkan
menggunakan metrodidazole
dan Metronidazole diberikan
3x1 IV
IMPLEMENTASI
KERUSAKAN INTEGRITAS JARINGAN
Hari Kedua
Hari No Jam Implementasi Paraf Jam Evaluasi (SOAP) Paraf
tgl Dx
Rabu 3 00142 Observasi S : Klien mengatakan sering kesemutan
Oktober 12. 2. Monitor tanda-tanda infeksi O:
2019 13. Terdapat kemerahan, edema, - terdapat luka gangren pada ekstremitas bawah kanan
nekrosis, (luka gangren) terdapat berjumlah 4 lubang pada bagian punggung
14. 3. Melepaskan balutan dan plester atas dan kiri.
secara perlahan - pada punggung bagian atas terdapat 2 lubang
09.0015. 4. Membersihkan dengan cairan kedalaman kurang lebih 2cm dengan diameter 3cm
Nacl atau pembersih nontoksik luka ngerong dan tembus.
16. 5. Membersihkan jaringan nekrotik - Bagian kiri terdapat 1 lubang diameter 5 cm dengan
kedalaman 2 cm ngerong. Bagian mata kaki lubang
17. 6. Pasang balutan sesuai jenis luka
dengan diameter 0,5 cm dengan kedalaman 2cm.
18. 7. Mempertahankan teknik steril
- Jaringan rusak
saat melakukan perawatan luka
- Terdapat luka jaringan nekrosis
8. Mengganti balutan sesuai jumlah
- Odema pada luka
eksudat - Terdapat Nyeri
9. Memberikan kalori sesuai dengan - Perdarahan (+)
kebutuhan - Suhu
Kolaborasi - Tekstur krepes-krepes
P:
Observasi
1. Memeriksa sirkulasi perifer
2. Identifikasi Faktor gangguan sirkulasi
3. Memonitor panas, kemerahan, nyeri, atau bengkak
pada ekstemitas
Terapeutik
4. Menghindari pemasangan infus atau pengambilan
darah pada keterbatasan perfusi
5. Menghindari pengukuran tekanan kaki an
kukudaah pada ekstremitas dengan keterbatasan
perfusi.
Edukasi
6. Menganjurkan monitor kadar glukosa darah secara
mandiri
Klien dapat melakukan kontrol secara mandiri
7. Mengajarkan pengelolaan diabetes
Kontrol dari segi makan dan aktivitas
Kolaborasi
8. Kolaborasi pemberian Insulin
I:
Observasi
1. Memeriksa sirkulasi perifer
Klien penurunan kesadaran
2. Identifikasi Faktor gangguan sirkulasi
Hemoglobin turu, mata anemis
3. Memonitor panas, kemerahan, nyeri, atau bengkak
pada ekstemitas
Suhu : 36,1 C
Terdapat luka kemerahan, jaringan nekrosis,
bengkak pada ektremitas bawah kanan
Terapeutik
4. Menghindari pemasangan infus atau pengambilan
darah pada keterbatasan perfusi
5. Menghindari pengukuran tekanan kaki an
kukudaah pada ekstremitas dengan keterbatasan
perfusi.
Edukasi
Kolaborasi
IMPLEMENTASI
KERUSAKAN INTEGRITAS JARINGAN
Hari Ketiga
Hari No Jam Implementasi Paraf Jam Evaluasi (SOAP) Paraf
tgl Dx
Kamis 4 00142 Observasi S : Klien mengatakan sering kesemutan
Oktober 19. 2. Monitor tanda-tanda infeksi O:
2019 20. Terdapat kemerahan, edema, - terdapat luka gangren pada ekstremitas bawah kanan
nekrosis, (luka gangren) terdapat berjumlah 4 lubang pada bagian punggung
21. 3. Melepaskan balutan dan plester atas dan kiri.
secara perlahan - pada punggung bagian atas terdapat 2 lubang
09.0022. 4. Membersihkan dengan cairan kedalaman kurang lebih 2cm dengan diameter 3cm
Nacl atau pembersih nontoksik luka ngerong dan tembus.
23. 5. Membersihkan jaringan nekrotik - Bagian kiri terdapat 1 lubang diameter 5 cm dengan
kedalaman 2 cm ngerong. Bagian mata kaki lubang
24. 6. Pasang balutan sesuai jenis luka
dengan diameter 0,5 cm dengan kedalaman 2cm.
25. 7. Mempertahankan teknik steril
- Jaringan rusak
saat melakukan perawatan luka
- Terdapat luka jaringan nekrosis
10. Mengganti balutan sesuai jumlah
- Odema pada luka
eksudat - Terdapat Nyeri
11. Memberikan kalori sesuai - Perdarahan (+)
dengan kebutuhan - Suhu
Kolaborasi - Tekstur krepes-krepes
P:
Observasi
1. Memeriksa sirkulasi perifer
2. Identifikasi Faktor gangguan sirkulasi
3. Memonitor panas, kemerahan, nyeri, atau bengkak
pada ekstemitas
Terapeutik
4. Menghindari pemasangan infus atau pengambilan
darah pada keterbatasan perfusi
5. Menghindari pengukuran tekanan kaki an
kukudaah pada ekstremitas dengan keterbatasan
perfusi.
Edukasi
6. Menganjurkan monitor kadar glukosa darah secara
mandiri
Klien dapat melakukan kontrol secara mandiri
7. Mengajarkan pengelolaan diabetes
Kontrol dari segi makan dan aktivitas
Kolaborasi
8. Kolaborasi pemberian Insulin
I:
Observasi
1. Memeriksa sirkulasi perifer
Klien penurunan kesadaran
2. Identifikasi Faktor gangguan sirkulasi
Hemoglobin turu, mata anemis
3. Memonitor panas, kemerahan, nyeri, atau bengkak
pada ekstemitas
Suhu : 36,1 C
Terdapat luka kemerahan, jaringan nekrosis,
bengkak pada ektremitas bawah kanan
Terapeutik
4. Menghindari pemasangan infus atau pengambilan
darah pada keterbatasan perfusi
5. Menghindari pengukuran tekanan kaki an
kukudaah pada ekstremitas dengan keterbatasan
perfusi.
Edukasi
Kolaborasi
IMPLEMENTASI
KERUSAKAN INTEGRITAS JARINGAN
Hari Ketiga
Hari No Jam Implementasi Paraf Jam Evaluasi (SOAP) Paraf
tgl Dx
3 00142 Observasi S : Klien mengatakan sering kesemutan
Septe 26. 2. Monitor tanda-tanda infeksi O:
mber 27. Terdapat kemerahan, edema, - terdapat luka gangren pada ekstremitas bawah kanan
nekrosis, (luka gangren) terdapat berjumlah 4 lubang pada bagian punggung
2019
28. 3. Melepaskan balutan dan plester atas dan kiri.
secara perlahan - pada punggung bagian atas terdapat 2 lubang
09.0029. 4. Membersihkan dengan cairan kedalaman kurang lebih 2cm dengan diameter 3cm
Nacl atau pembersih nontoksik luka ngerong dan tembus.
30. 5. Membersihkan jaringan nekrotik - Bagian kiri terdapat 1 lubang diameter 5 cm dengan
kedalaman 2 cm ngerong. Bagian mata kaki lubang
31. 6. Pasang balutan sesuai jenis luka
dengan diameter 0,5 cm dengan kedalaman 2cm.
32. 7. Mempertahankan teknik steril
- Jaringan rusak
saat melakukan perawatan luka
- Terdapat luka jaringan nekrosis
12. Mengganti balutan sesuai jumlah
- Odema pada luka
eksudat - Terdapat Nyeri
13. Memberikan kalori sesuai - Perdarahan (+)
dengan kebutuhan - Suhu
Kolaborasi - Tekstur krepes-krepes
P:
Observasi
1. Memeriksa sirkulasi perifer
2. Identifikasi Faktor gangguan sirkulasi
3. Memonitor panas, kemerahan, nyeri, atau bengkak
pada ekstemitas
Terapeutik
4. Menghindari pemasangan infus atau pengambilan
darah pada keterbatasan perfusi
5. Menghindari pengukuran tekanan kaki an
kukudaah pada ekstremitas dengan keterbatasan
perfusi.
Edukasi
6. Menganjurkan monitor kadar glukosa darah secara
mandiri
Klien dapat melakukan kontrol secara mandiri
7. Mengajarkan pengelolaan diabetes
Kontrol dari segi makan dan aktivitas
Kolaborasi
8. Kolaborasi pemberian Insulin
I:
Observasi
1. Memeriksa sirkulasi perifer
Klien penurunan kesadaran
2. Identifikasi Faktor gangguan sirkulasi
Hemoglobin turu, mata anemis
3. Memonitor panas, kemerahan, nyeri, atau bengkak
pada ekstemitas
Suhu : 36,1 C
Terdapat luka kemerahan, jaringan nekrosis,
bengkak pada ektremitas bawah kanan
Terapeutik
4. Menghindari pemasangan infus atau pengambilan
darah pada keterbatasan perfusi
5. Menghindari pengukuran tekanan kaki an
kukudaah pada ekstremitas dengan keterbatasan
perfusi.
Edukasi