ASUHAN
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
Pasien dengan Syok Anafilaktik
Oleh :
NIM :
P17220181020
Nama : Ny . A
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 30 Tahun
Status perkawinan : Kawin
Pekerjaan : Guru
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : S1
Alamat : Jl.Ronggolawe
No Register : 14045
Tanggal MRS : 12 April 2020
Tanggal pengkajian : 13 April 2020
DATA PSIKOSOSIAL
A. Pola Komuniasi : pasien tidak ada masalah dengan masalah berkomunikasi
B. Orang yang paling dekat dengan Klien : pasien paling dekat dengan ibu dan suaminya
C. Rekreasi :
Hobby : px hobby berolahraga terutama volli
Penggunaan waktu senggang : biasanya jika waktu senggang digunakan untuk berkumpul
keluarga dan berolahraga
D. Dampak dirawat di Rumah Sakit : px merasa tidak bisa melakukan aktivitas seperti
biasanya
E. Hubungan dengan orang lain / Interaksi social : hubungan dengan orang lain baik dan
tidak ada masalah
F. Keluarga yang dihubungi bila diperlukan : yang paling sering dihubungi adalah ibu dan
suaminya
2. M a t a
a. Kelengkapan dan Kesimetrisan :
Lengkap simetris
b. Kelopak Mata ( Palpebra ) :
Normal
c. Konjunctiva dan sclera :
Konjunctiva normal , sclera : putih
d. Pupil :
isokor
e. Kornea dan Iris :
Normal
f. Ketajaman Penglihatan / Virus : *)
Mata tajam tidak ada masalah , virus (-)
g. Tekanan Bola Mata : *)
Normal
3. H I d u n g
a. Tulang Hidung dan Posisi Septum Nasi :
Normal simetris, tetapi nampak ada pembengkakan pada mukosa hidung
b. Lubang Hidung :
Normal
c. Cuping Hidung :
Terdapat pernafasan cuping hidung
4. Telinga
a. Bentuk Telinga : kanan kiri normal
Ukuran Telinga : tidak terkaji
Ketegangan telinga : normal
b. Lubang Telinga : normal
c. Ketajaman pendengaran :
Pasien dapat mendengar dengan jelas suara di samping telinganya
5. Mulut dan Faring :
a. Keadaan Bibir : tampak kering
b. Keadaan Gusi dan Gigi
Normal tidak ada lesi , gigi bersih
3. Pemeriksaan Jantung
a. Inspeksi dan Palpasi
- Pulpasi : normal, simetris
- Ictus Cordis : normal
b. Perkusi :
- Batas-batas Jantung :
Sukar untuk dilakukan
c. Aukultasi
- Bunyi Jantung I: Lup
- Bunyi Jantung II: Dup
- Bising/murmur : suara tambahan murmur (-) gallop (-)
- Frekuensi Denyut Jantung : 110x/menit
G. Pemeriksaan Abdomen
a. Inspeksi
- Bentuk Abdomen : normal
- Benjolan/massa : tidak ditemukan adanya acites
b. Auskultasi
- Peristaltik Usus : terdengar bising usus 20x
- Bunyi Jantung Anak/BJA : ……………………………………………………………
…………………………………………………………….
c. Palpasi
- Tanda nyeri tekan : tidak ada nyeri tekan
- Benjolan /massa : tidak ada benjolan
- Tanda-tanda Ascites : tidak ada
- Hepar : normal
- Lien : teraba normal
J. Pemeriksaan Neorologi
1. Tingkat kesadaran ( secara kwantitatif )/ GCS :
G4 C5 S6
2. Tanda-tanda rangsangan Otak ( Meningeal Sign ) :
Normal
3. Tingkat kesadaran ( secara kwantitatif )/ GCS :
G4 C5 S6
4. Fungsi Motorik :
Normal
5. Fungsi Sensorik :
Normal
6. Refleks :
a) Refleks Fisiologis: normal
a) Refleks Patologis: normal
PEMERIKSAAN PENUNJANG
13 April 2020
Perawat,
Reaksi anafilatik
2. Ds : px mengatakan
dirinya sangat lemas. Peningkatan kapasitas vaskuler
Px mengeluh mual dan
muntah.
Do : px tampak lemah
Px tampak mual dan Gangguan integritas kulit
muntah.
Peningkatan produksi
3. Ds : px mengatakan
histamine dan bradikinin oleh
gatal-gatal pada bagian
sel mast
kulit dan hidung.
Do : px nampak
menggaruk-garuk
badannya.
Tampak pruritus
urtikaria
ANALISA DATA
Nama pasien : Ny.A
Umur : 30 Tahun
No.Reg : 14045
Prodi D-III Kep. Lawang (Hal. 9)
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama pasien : Ny. A
Umur : 30 tahun
No. Reg : 14045
NO TGL RUMUSAN DIAGNOSA KEP TERATASI TT
TGL
1. 13 April 2020 Pola nafas tidak efektif 15 April 2020
berhubungan dengan spasme
otot bronkeolus ditandai
dengan tampak bernafas
dengan mulut dan terpasang
O2.
2. 13 April 2020 14 April 2020
Resiko ketidakseimbangan
volume cairan b.d
peningkatan kapasitas
vaskuler d.d px tampak mual
3. 13 April 2020 dan muntah. 15 April 2020
1 Pola nafas tidak efektif Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1.Pastikan tidak terdapat 1. Menurunkan
selama 3 x 24 jam di harapkan pasien mampu benda atau zat tertentu resiko aspirasi /
mempertahankan pola pernapasan efektif atau gigi palsu pada masuknya suatu
dengan kriteria hasil : mulut pasien benda asing ke
- Klien tidak mengeluh sesak 2. Atur posisi klien : faring
- Bernafas spontan tanpa bantuan O2 Letakkan pasien pada 2. Meningkatkan
- Tidak ada penggunaan otot bantu nafas dan posisi sim, permukaan aliran sekret,
cuping hidung datar dan miringkan mencegah lidah
- RR normal 16-20 x/menit kepala pasien jatuh &
3. Lakukan penghisapan menyumbat jalan
sesuai indikasi nafas
4. Kolaborasi : 3. Menurunkan
Berikan tambahan O2 atau resiko aspirasi atau
ventilasi manual sesuai asfiksia
kebutuhan 4. Kolaborasi :
Untuk menurunkan
hipoksia cerebral
2 Ketidakseimbangan volume Setelah dilakukan tindakan keperawatan
cairan
selama 2x 24 jam diharapkan kebutuhan
cairan tubuh pasien dapat terpenuhi dengan
1. Kaji tanda-tanda vital
kriteria hasil : 1. Indikator dari
- Klien tampak segar 2. Kaji peningkatan suhu volume cairan
- Volume cairan klien dapat terpenuhi dan durasi demam, sirkulasi
berikan kompres hangat 2. Meningkatkan
sesuai indikasi, kebutuhan
pertahankan pakaian tetap metabolisme dan
kering, pertahankan diforesis yang
kenyamanan suhu berlebihan
lingkungan dihubungkan
3. Ukur haluan urine dan dengan demam
berat jenis urine dalam
4. Pantau pemasukan oral meningkatkan
dan memasukan cairan kehilangan cairan
sedikitnya 2500 ml/hari yang berlebihan
3. Peningkatan berat
jenis urine atau
penuruna haluaran
urine menunjukan
perubaha perfusi
ginjal atau volume
sirkulasi.
4. Memprtahankan
keseimbangan
cairan, mengurangi
rasa haus, dan
melembabkan
membran mukosa
5. Untuk membantu
mengurangi demam
dan respon
metabolisme,
3 Gangguan integritas kulit Setelah dilakukan tindakan keperawatan
menurunkan cairan
selama 3 x 24 jam diharapkan dapat
tak kasat mata
- menunjukan kemajuan pada luka atau
penyembuhan dengan kriteria hasil : 1. Untuk
1. Kaji kulit setiap hari.
- Klien tidak lagi menggaruk – garuk mengetahuiada
Catat warna kulit, turgor
badannya tidaknya
kulit, sirkulasi dan
- Klien merasa nyaman perubahan kulit
sensasi
- Klien dapat mempertahankan integritas 2. Mempertahankan
2. Perthankan hygiene kulit,
kulitnya kebersihan karena
misalnya membasuh dan
kulit tiap kering
kemudian mengeringkan
dapat menjadi
dengan hati-hati dan
barier infeksi dan
melakukan masase
masase dapat
dengan menggunakan
meningkatkan
lotion atau cream
sirkulasi kulit dan
3. Pertahankan kebersihan
kenyamanan
lingkungan pasien seperti
3. Friksi kulit di
seprei bersih kering dan
sebabkan oleh kain
tidak berkerut
yang berkerut dan
4. Sarankan pasien untuk
basah yang dapat
melakukan ambulasi
beberapa jam sekali jika menyebabkan
memungkinkan iritasi dan
5. Gunting kuku secara potensial terhadap
teratur infeksi
6. Kolaborasi : 4. Menurunkan
Gunakan atau berikan obat- tekanan pada kulit
obatan atau sistemik sesuai dari istirahat lama
indikasi. di tempat tidur
5. Kuku yang
panjang atau kasar
dapat
meningkatkan
kerusakan dermal
6. Kolaborasi :
Digunakan pada
perawatan lesi
kulit. Jika
digunakan salep
multi dosis,
perawatn harus
dilakuakn untuk
menghindari
kontaminasi silang
Prodi D-III Kep. Lawang (Hal.
12)
IMPLEMENTASI