Anda di halaman 1dari 19

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelusuran

No Penulis, Besar Kriteria Insklusi Variabel/Fokus Hasil Simpulan


Tahun Sampel Sampel studi yang di riset
Publikasi
, Daerah

1. Karin 2.298 1. Terapi Kelompok kontrol Hasil penelitian yang Meta-analisis yang diperbarui
Ried, peserta Pemberian plasebo sejati, dilakukan oleh Karin Ried, ini menyarankan bawang putih
Catherine dengan minyak dilakukan pada Catherine Toben, and Peter lebih unggul daripada plasebo
bawang putih
Toben, usia rata- subjek dewasa, dan Fakler menunjukkan Meta- untuk mengurangi peningkatan
dan ekstrak
and Peter rata 49 bawang putih bawang putih diuji analisis tentang efek bawang kolesterol serum total pada tingkat
Fakler tahun 2. Klien yang sebagai zat aktif putih terhadap kolesterol ini yang signifikan secara klinis.
2013 tidak dalam tunggal. menunjukkan bahwa bawang Bawang putih telah terbukti
kondisi hamil putih efektif dalam menurunkan memiliki manfaat kardiovaskular
Adelaide, atau yang kolesterol total serum sebesar tambahan, seperti menurunkan
South memerlukan 176 mg/dL dan kolesterol LDL tekanan darah pada hipertensi, 97-
Australia pengobatan
sebesar 9 6 mg/dL pada individu 99 meningkatkan aktivitas fibrin-
kolesterol
3. Diambil pada dengan peningkatan kadar olitik, dan mengurangi agregasi
tahun 2013 kolesterol total (>200 mg/dl), trombosit. Secara keseluruhan,
4. Menggunakan asalkan bawang putih diambil persiapan bawang putih dapat
Bahasa Inggris selama lebih dari 2 bulan. Kadar dilihat sebagai tonik jantung dan
kolesterol HDL sedikit kardiovaskular umum dengan sifat
meningkat, sebesar 1,5 1,3 pengatur kolesterol dan mungkin
mg/dL, dan kadar trigliserida dianggap sebagai pilihan alternatif
tidak terpengaruh secara dengan profil keamanan yang lebih
signifikan. Hasil ini diperkuat tinggi daripada obat penurun
dalam analisis sub kelompok kolesterol konvensional untuk
yang hanya mencakup uji coba pasien dengan sedikit peningkatan
yang tidak disponsori industri. kolesterol. Percobaan di masa
Sementara penurunan kolesterol depan tentang efek bawang putih
serum total dan kolesterol LDL pada lipid darah harus mencakup
sederhana dibandingkan dengan informasi tentang dosis bahan aktif
yang diperoleh dengan obat persiapan bawang putih standar
penurun kolesterol standar untuk perbandingan percobaan
(misalnya, statin), persiapan yang lebih baik.
bawang putih sangat dapat
ditoleransi dan dikaitkan dengan
efek samping minimal dan tanpa
efek samping serius yang
mungkin ditimbulkan oleh
pengobatan obat standar pada
sejumlah besar pasien.
Selanjutnya, penurunan 8% total
kolesterol serum yang diamati
dengan bawang putih pada
subjek dengan kolesterol tinggi
(rata-rata TC>212 mg/dL atau
5,5 mmol/L) memiliki relevansi
klinis dan dikaitkan dengan
penurunan 38% risiko kejadian
koroner pada usia 50 tahun.
Kekuatan hubungan antara
kolesterol dan penurunan risiko
koroner juga dipengaruhi oleh
faktor risiko kardiovaskular
lainnya, termasuk darah, tekanan
dan usia. Demikian pula,
penurunan 9% pada kadar
kolesterol LDL, meskipun
sederhana, dapat berlanjut ribute
hingga 6% pengurangan risiko
kejadian koroner dan pembuluh
darah yang merugikan. 87 Sifat
penurun kolesterol bawang putih
telah dikaitkan dengan
penghambatan sintesis kolesterol
dan penekanan oksidasi LDL.

2. Siti 30 orang 1. Terapi Lansia yang Hasil penelitian menggambar- Berdasarkan hasil peneliti-an
Marlina, lansia Ekstrak menderita kan distribusi responden tentang pengaruh pemberian
Ripka Bawang Hiperkolesterol berdasarkan penurunan kadar bawang putih terhadap penurunan
Putih
Ginting kolesterol pada lansia yang kadar kolesterol pada lansia di
2. Lansia
2021 yang dirasakan responden berbeda- Puskesmas Delitua Kabupaten
mengalam beda dapat dilihat pada kadar Deli Serdang tahun 2020, maka
Sumatra i kolesterol sebelum diberikan dapat disimpulkan sebagai
Utara Hiperkole
bawang putih didapatkan berikut : Adanya Pengaruh
sterol
3. Diambil mayoritas kadar kolesterol 200 Pemberian Bawang Putih Terhadap
pada sebanyak 6 orang (50%), dan Penurunan Kadar Kolesterol Pada
tahun yang sedikit ada 203 sebanyak Lansia Di Puskesmas Delitua
2021 1 orang (8,3%), 207 sebanyak Kabupaten Deli Serdang Tahun
4. Menggun 1 orang (8,3%) sebanyak 1 2020 dengan nilai (P-value0,001
akan orang, 210 sebanyak 1 orang > α 0,05).
Bahasa
(8,3%), 212 sebanyak 1 orang
Indonesia
5. (8,3%) sebanyak 1 orang.
6. Setelah diberikan bawang
putih terjadi perubahan kadar
kolesterol dapat dilihat pada
tabel 3terdapat penurunan
dengan kategori 170 (16,7%)
sebanyak 2 orang, 179 (16,7%)
sebanyak 2 orang, 189 (16,7)
sebanyak 2 orang, dan yang
paling sedikit 169 (8,3%)
sebanyak 1 orang, 178 (8,3%)
sebanyak 1 orang, 183 (8,3%)
sebanyak 1 orang, 188 (8,3%)
sebanyak 1 orang, 190 (8,3%)
sebanyak 1 orang, 198 (8,3%)
sebanyak 1 orang.

3. Wilhelmi 25 ekor 1. Terapi Ekstrak Tikus putih yang Kelompok perlakuan I Ada pengaruh ekstrak bawang
na W.M. tikus Bawang Putih diberikan pakan adalah kelompok yang putih (Allium sativum) terhadap
Hewen, putih obat hiperkolesterol diberikan ekstrak bawang putih penurunan kadar kolesterol total
simvastatin
Rr. kemudian di terapi (Allium sativum) dengan dosis pada tikus putih (Rattus
2. Tikus Putih
Listyawat yang dipilih oleh obat dosis: 0,108 gram. Kadar novergicus) dengan hiperkolesterol
i Nurina, secara acak simvastatin dan kolesterol total rata-rata terjadi dengan nilai signifikan (p<0,05).
Debora S. yang dibagi ekstrak bawang penurunan kadar hiperkolesterol Terdapat perbedaan kadar
Liana dalam 5 putih pada hari ke-33, ke-37 dan hari hiperkolesterol yang signifikan
kelompok ke-42. Kelompok perlakuan II sebelum diberikan ekstrak
2019 yaitu adalah kelompok yang bawang putih dan sesudah
kelompok
Nusa diberikan ekstrak bawang putih pemberian ekstrak bawang putih
kontrol dan
Tenggara kelompok (Allium sativum) dengan dosis antara lain: kelompok perlakuan
Timur perlakuan 0,144 gram. Kadar kolesterol I sebelum pemberian ekstrak
3. Diambil pada total rata-rata kelompok bawang putih (hari ke-32) dengan
tahun 2019 perlakuan II terjadi penurunan sesudah pemberian ekstrak
4. Menggunakan kadar hiperkolesterol. Kelompok bawang putih (hari ke-33) nilai
Bahasa perlakuan III adalah kelompok signifikan 0,022 dan sebelum
Indonesia
yang diberikan ekstrak bawang pemberian ekstrak bawang putih
putih dengan dosis 0,18 gram. (hari ke-32) dengan sesudah
kadar kolesterol total rata- pemberian ekstrak bawang putih
rata kelompok perlakuan III (hari ke-42) nilai signifikan
menunjukan penurunan kadar 0,003; Kelompok perlakuan III
hiperkolesterol. sebelum pemberian ekstrak
bawang putih (hari ke-32) dengan
sesudah pemberian ekstrak
bawang putih (hari ke-33) nilai
signifikan 0,007 yang berarti
lebih kecil dari nilai p<0,05

4. Cintyade 28 Tikus 1. Terapi Tikus yang pakan Hasil penelitian yang telah Pemberian bawang putih dengan
wi jenis Pemberian bawang putih dilakukan oleh Cintyadewi dosis 125 mg/kgBB, 250 mg/kgBB,
Wignjoso Sprague Ekstrak selama 14 hari, Wignjosoesastro, Zita Arieselia, dan 500 mg/kgBB berpengaruh
Air Umbi dalam pencegahan
esastro, Dawley dan ditambah Dewi menunjukkan bahwa hasil
Bawang hiperkolesterolemia pada tikus
Zita Putih dengan diet uji t-berpasangan menunjukkan yang telah diberi bawang putih lalu
Arieselia, 2. Tikus hiperkolesterol, hasil yang tidak bermakna pada ter-papar diet tinggi kolesterol.
Dewi jenis yaitu kuning telur rerata kolesterol total serum Dosis yang dianjurkan ialah 125
2014 Sprague tikus pada awal percobaan dan mg/kgBB karena dengan dosis
Dawley pada akhir percobaan ketiga yang minimum saja memiliki efek
Jakarta dengan kelompok. Pada kelompok P1 yang sama dengan dosis lainnya.
Utara Berat Dosis 500 mg/kgBB tidak dianjur-
(125mg/kgBB) terjadi
Badan kan untuk dikonsumsi harian
150-170 peningkatan kadar kolesterol, karena memiliki efekpenurunan
gram, usia sedangkan pada kelompok P2 kolesterol yang signifikan
12-16 (250mg/kgBB) dan P3
minggu (500mg/kgBB) terjadi
dalam penurunan kadar kolesterol total.
kondisi Pada kelompok P1 pening-katan
sehat
kolesterol total tidak bermakna
3. Diambil
pada tahun
2014
4. Mengguna
kan
Bahasa
Indonesia
5.
5. Mustika 25 ekor 1. Terapi Ekstrak Variabel bebas Data Pengukuran Kolesterol 1. Pemberian dosis ekstrak
Rinjani tikus Bawang Putih dalam penelitian ini LDLTikus Putih (Rattus bawang putih yang berbeda
Pramitasa 2. Tikus Umur adalah norvegicus) terhadap kelompok perlakuan
2–3 bulan,
ri, Ruby pemberiandosis mampu memperbaiki kadar
berat badan Data yang diperoleh kemudian
Riana, 150–200 ekstrak bawang kolesterol total, kolesterol
Moch putih. Variabel dilakukan uji normalitas. Hasil HDL, trigliserida,kolesterol
gram, jantan,
Bahrudin tergantung uji normalitas menunjukkan LDL, rasio LDL/HDL dan rasio
strain Wistar,
2012 sehat, ditandai dalampenelitian ini bahwa nilai sig = 0,059lebih KT/HDLsecara bermakna.
dengan adalah perbaikan besar dari pada p (0,01) 2. Peningkatan dosis ekstrak
Kota gerakan yang kadar kolesterol yang berarti distribusi data bawang putih
Malang aktif dan bersifat normal. Selain itu juga
LDL pada Rattus mampumenurunkan kadar
bulu yang dilakukan uji homogenitas. Hasil
tebal dan norvegicus strain kolesterol total,
wistarhiperkolester uji homogenitas menunjukkan trigliserida,kolesterol LDL,
berwarna
olemia. bahwa nilai nilai sig =0,242 rasio LDL/HDL dan rasio
putih serta
matanya lebih besar dari pada p (0,01) KT/HDL,serta meningkatkan
jernih yang berarti varian data bersifat kadar HDL secara bermakna.
3. Diambil pada homogen. Data yang 3. Penggunaan ekstrak bawang
tahun 2012 memenuhi asumsi normal dan putih dengan dosis
4. Menggunakan homogen dilanjutkan dengan uji
Bahasa 0,2g/ekor/hari merupakan
anova. Hasil uji anova dosis yang paling efektifyang
Indonesia
menunjukkan bahwa nilai sig = mampu mengembalikan
0,000 lebih kecil dari padap komponen lipid sampaikondisi
(0,01) yang berarti terdapat
pengaruh yang bermakna normal kecuali kadar
terhadap kadar kolesterol LDL trigliserida yang
tikus putih. Hasil lebih lanjut belummencapai normal.
menunjukkan bahwa mulai
dari dosis bawang putih
0,05g/ekor sudah menunjukkan
penurunan kadar kolesterol LDL
dan berbeda bermakna dengan
tikus hiperkolesterol. Serta
menunjukkan bahwa kadar
kolesterol LDL dosis
bawang putih 0,2 g/hari
mengalami penurunan yang
paling besar dan sudah
menyamai kadar kolesterol
LDL kelompok tikus putih
normal.

Data Pengukuran Rasio


KT/HDL Tikus Putih (Rattus
norvegicus)

Hasil lebih lanjut (uji Tukey


1%) rerata rasio KT/HDL
akibat perlakuan yang berbeda
menunjukkan bahwa mulai
dari dosis bawang putih 0,05
g/ekor sudah menunjukkan
penurunan rasio KT/HDL dan
berbeda bermakna dengan tikus
hiperkolesterol Serta
menunjukkan bahwa rasio
KT/HDL dosis bawang putih
0,2g/hari mengalami penurunan
yang paling besar dan sudah
menyamai rasio KT/HDL
kelompok tikus putih normal
Uji korelasi menunjukkan
bahwa nilai sig (2-tailed) =
0,000 < p (0,01) dengan
koefisien korelasi (r) = -0,863
yang berarti terdapat korelasi
berbanding terbalik, yakni
kenaikan dosis ekstrak bawang
putih menyebabkan penurunan
rasio KT/HDLtikus putih.

Data Pengukuran Trigliserida


TikusPutih (Rattus norvegicus)

Hasil lebih lanjut (uji Tukey 1%)


rerata trigliserida akibat
perlakuan yang berbeda
menunjukkan bahwa mulai dari
dosis bawangputih 0,05 g/ekor
sudah menunjukkanpenurunan
kadar trigliserida dan berbeda
bermakna dengantikus
hiperkolesterol (kelompok 2).
Serta menunjukkanbahwa
kadar trigliserida dosis bawang
putih 0,2g/hari(kelompok 5)
mengalami penurunan yang
paling besarnamun belum
menyamai kadar trigliserida
kelompok tikusputih normal.
Uji korelasi menunjukkan bahwa
nilai sig (2-tailed) = 0,000 < p
(0,01) dengan koefisien korelasi
(r) = -0,953 yang berarti
terdapat korelasi berbanding
terbalik, yakni kenaikan dosis
ekstrak bawang putih
menyebabkan penurunan kadar
trigliserida tikus putih. Hasil
uji regresi menunjukkan bahwa
persamaan yang menyatakan
hubungan antara dosis ekstrak
bawang putih dengan kadar
trigliserida serum adalah Y =
203,514 – 473,682 (X), dimana
Y adalah trigliserida dan X
adalah dosis ekstrak bawang
putih (g/ekor).

6. Rama 40 ekor 1. ekstrak etanol Tikus putih galur Rata-Rata Penurunan Kadar Dosis 3,6mg/200g BB dapat
Samara tikus bawang putih wistar yang dibagi Kolesterol Total Ekstrak Etanol menurunkan kadar kolesterol
Brajawik putih Skizofrenia menjadi 8 Bawang Putih Sebelum dan total, LDL dan meningkatkan
Halusinasi
alpa dan galur kelompok (3 Setelah Perlakuan Hasil HDL, dan semakin besar
2. tikus putih
Mirella wistar galur wistar kelompok control pemberian dosis ekstrak etanol
Gresyalli Dari hasil uji statistik
dalam 8 dan 5 kelompok bawang putih semakin besar pula
2016 perlakuan didapatkan rerata penurunan penurunan kadar kolesterol total,
kelompok
dengan berat ( pemberian estrak kadar kolesterol total sesudah LDL dan peningkatan kadar HDL
Jawa badan 200- etanol bawang perlakuan diperoleh
Barat 250gram putih)) signifikansi dengan nilai p<0.05
berumur yang menunjukkan bahwa
3. Diambil pada terdapat perbedaan yang
tahun 2016 signifikan terhadap penurunan
4. Menggunakan
kadar kolesterol total sesudah
Bahasa
Indonesia perlakuan. Pengujian statistik
lanjutan untuk mengetahui
perbedaan antar kelompok
kontrol dan
perlakuandidapatkan hasil pada
setiap kelompok memiliki
perbedaan yang bermakna
dengan nilai p<0.05, akan
tetapi pada kelompok kontrol
positif dan kelompok
perlakuan 5 memiliki
perbedaan yang tidak
bermakna (P>0.05). Hal ini
menunjukkan bahwa pada
kelompok perlakuan 5
mampu menurunkan kadar
kolesterol total hampir sama
dengan kontrol positif.
4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil penelusuran literatur didapatkan hasil bahwa terdapat pengaruh
terapi bawang putih terhadap penurunan Hiperkolesterol pada lansia. Hal ini sesuai
dengan fakta dari hasil penelitian 6 jurnal yang layak dan sesuai dengan kriteria insklusi
yang telah dianalisis oleh penelusuran. Berdasarkan penelitian pada jurnal pertama oleh
Karin Ried, Catherine Toben, and Peter Fakler (2013) dengan judul Effect of garlic on
serum lipids: an updated meta-analysis subjek dewasa dengan rentan usia 20 hingga 60
tahun diberikan terapi minyak bawang putih dan ekstrak bawang putih untuk mengetahui
efek terhadap tingkat kolesterol di dalam tubuh dan di dapatkan hasil sebagai berikut :
Kandungan bawang putih menunjukkan dampak efektif pada partisipan dengan hasil
bawang putih efektif dalam menurunkan kolesterol total serum sebesar 176 mg/dL dan
kolesterol LDL sebesar 9 6 mg/dL pada individu dengan peningkatan kadar kolesterol
total (>200 mg/dl), asalkan bawang putih diambil selama lebih dari 2 bulan. Sementara
penurunan kolesterol serum total dan kolesterol LDL sederhana dibandingkan dengan
yang diperoleh dengan obat penurun kolesterol standar (misalnya, statin), persiapan
bawang putih sangat dapat ditoleransi dan dikaitkan dengan efek samping minimal dan
tanpa efek samping serius yang mungkin ditimbulkan oleh pengobatan obat standar pada
sejumlah besar pasien, demikian pula, penurunan 9% pada kadar kolesterol LDL,
meskipun sederhana, dapat berlanjut ribute hingga 6% pengurangan risiko kejadian
koroner dan pembuluh darah yang merugikan.87 Sifat penurun kolesterol bawang putih
telah dikaitkan dengan penghambatan sintesis kolesterol88,89 dan penekanan oksidasi
LDL. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa secara keseluruhan, persiapan bawang
putih dapat dilihat sebagai tonik jantung dan kardiovaskular umum dengan sifat pengatur
kolesterol dan mungkin dianggap sebagai pilihan alternatif dengan profil keamanan yang
lebih tinggi daripada obat penurun kolesterol konvensional untuk pasien.

Selanjutnya hasil penelusuran pada jurnal kedua yang telah dilakukan oleh Siti
Marlina, Ripka Ginting (2021) dengan judul Pengaruh Pemberian Bawang Putih
Terhadap penurunan Kadar Kolesterol Pada Lansia Wilayah Kerja Puskesmasdelitua
yang telah dianalisis oleh penelusur peneliti ini menggunakan metode eksperimental
purposive sampling dengan rumus Issac dan Michael untuk pengambilan sampel, sampel
dalam penelitian sebanyak 12 orang lansia penderita Kolestrol. Hasil penelitian
menggambarkan distribusi responden berdasarkan penurunan kadar kolesterol pada
lansia yang dirasakan responden berbeda-beda, kadar kolesterol sebelum diberikan
bawang putih didapatkan mayoritas kadar kolesterol 200 sebanyak 6 orang (50%), dan
yang sedikit ada 203 sebanyak 1 orang (8,3%), 207 sebanyak 1 orang (8,3%)
sebanyak 1 orang, 210 sebanyak 1 orang (8,3%), 212 sebanyak 1 orang (8,3%)
sebanyak 1 orang. Setelah diberikan bawang putih terjadi perubahan kadar kolesterol.
Fitokimia yang terdapat dalam bawang putih yaitu allyl sulfide yang berfungsi sebagai
anti kanker, antimikroba, antioksidasi, antitrombotik, antiinflamasi merangsang sistem
imun, dapat mengatur tekanan darah dan mampu menurunkan kandungan kolesterol
darah. Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh pemberian bawang putih
terhadap penurunan kadar kolesterol pada lansia di Puskesmas Delitua Kabupaten
Deli Serdang tahun 2020, maka dapat disimpulkan sebagai berikut : Adanya
Pengaruh Pemberian Bawang Putih Terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Pada Lansia
Di Puskesmas Delitua Kabupaten Deli Serdang Tahun 2020 dengan nilai (P-
value0,001 > α 0,05).
Selanjutnya hasil penelusuran pada jurnal ketiga yang telah dilakukan oleh
Wilhelmina W.M. Hewen, Rr. Listyawati Nurina, Debora S. Liana (2019) yang telah
dianalasis oleh penelusur peneliti menggunakan metode eksperimental laboratorium
dengan rancangan pretest posttest with control group. Sampel penelitian 25 ekor tikus
putih yang dipilih secara acak yang dibagi dalam 5 kelompok yaitu kelompok kontrol
dan kelompok perlakuan. Didapatkan hasil kelompok perlakuan I adalah kelompok
yang diberikan ekstrak bawang putih (Allium sativum) dengan dosis dosis: 0,108 gram
kadar kolesterol total rata-rata terjadi penurunan kadar hiperkolesterol. Kelompok
perlakuan II adalah kelompok yang diberikan ekstrak bawang putih (Allium
sativum) dengan dosis 0,144 gram kadar kolesterol total rata-rata kelompok perlakuan
II terjadi penurunan kadar hiperkolesterol. Kelompok perlakuan III adalah kelompok
yang diberikan ekstrak bawang putih dengan dosis 0,18 gram. kadar kolesterol
total rata-rata kelompok perlakuan III menunjukan penurunan kadar hiperkolesterol.
Dengan demikian hasil dari pemberian bawang putih ata diatas menunjukan bahwa
pemberian esktrak bawang putih dengan dosis yang di tentukan dapat menurunkan
kadar hiperkolesterol. Penurunan ini terjadi karena bawang putih mengandung banyak
senyawa alkaloid yaitu allicin.
Selanjutnya fakta berdasarkan hasil penelusuran literature jurnal yang keempat
yang dilakukan oleh Cintyadewi Wignjosoesastro, Zita Arieselia, Dewi (2014) dengan
judul Pengaruh Bawang Putih (Allium Sativum) Terhadap Pencegahan
Hiperkolesterolemia, yang telat diteliti dengan menggunakan metode penelitian
eksperimental in vivo, yaitu pengaruh bawang putih (Alliumsativum) terhadap
pencegahan hiperkolestero-lemia pada tikus. Sampel diberi perlakuan khusus dan
pengambilan data dilakukan sebanyak tiga kali, penelitian ini dilakukan menggunakan
tikus dengan berat Badan 150-170 gram, usia 12-16 minggu dalam kondisi sehat dibagi
dalam beberapa kelompok yaitu kelompok kontrol, kelompok pemberian bawang putih
dosis rendah (125 mg/kgBB/hari/tikus), kelompok pemberian bawang putih dosis
sedang (250 mg/kgBB/hari/tikus), dan kelompok pemberian bawang putih dosis tinggi
(500 mg/kgBB/hari/tikus). Didapatkan hasil sebagai berikut Pada kelompok P1
(125mg/kgBB) terjadi peningkatan kadar kolesterol, sedangkan pada kelompok P2
(250mg/kgBB) dan P3 (500mg/kgBB) terjadi penurunan kadar kolesterol total dengan
fakta diatas didapatkan kesimpulan yaitu Pemberian bawang putih dengan dosis 125
mg/kgBB, 250 mg/kgBB, dan 500 mg/kgBB berpengaruh dalam pencegahan
hiperkolesterolemia pada tikus yang telah diberi bawang putih lalu ter-papar diet tinggi
kolesterol. Dosis yang dianjurkan ialah 125 mg/kgBB karena dengan dosis yang
minimum saja memiliki efek yang sama dengan dosis lainnya. Dosis 500 mg/kgBB tidak
dianjur-kan untuk dikonsumsi harian karena memiliki efekpenurunan kolesterol yang
signifikan.
Selanjutnya hasil penelusuran pada jurnal kelima yang telah dilakukan oleh
Mustika Rinjani Pramitasari, Ruby Riana, Moch Bahrudin (2012) dengan judul Pengaruh
Ekstrak Bawang Putih (Allium Sativum L) Terhadap Perbaikan Profil Lipid Pada Rattus
Norvegicus Strain Wistar Hiperkolesterolemia yang telah dianalisis oleh penelusur
peneliti ini menggunakan metode true experiment dengan desain post test only
radomized control group design, penelitian dikerjakan di laboratorium Biokimia
Universitas Muhammadiyah Malang dengan estimasi waktu 7-8 minggu. Hasil lebih
lanjut menunjukkan bahwa mulai dari dosis bawang putih 0,05g/ekor sudah
menunjukkan penurunan kadar kolesterol LDL dan berbeda bermakna dengan tikus
hiperkolesterol. Serta menunjukkan bahwa kadar kolesterol LDL dosis bawang
putih 0,2 g/hari mengalami penurunan yang paling besar dan sudah menyamai kadar
kolesterol LDL kelompok tikus putih normal. Data Pengukuran Rasio KT/HDL
Tikus Putih (Rattus norvegicus) rasio KT/HDL dosis bawang putih 0,2g/hari
mengalami penurunan yang paling besar dan sudah menyamai rasio KT/HDL
kelompok tikus putih normal Uji korelasi menunjukkan bahwa nilai sig (2-tailed) =
0,000 < p (0,01) dengan koefisien korelasi (r) = -0,863 yang berarti terdapat korelasi
berbanding terbalik, yakni kenaikan dosis ekstrak bawang putih menyebabkan
penurunan rasio KT/HDLtikus putih. Korelasi berbanding terbalik, yakni kenaikan
dosis ekstrak bawang putih menyebabkan penurunan kadar trigliserida tikus putih.
Hasil uji regresi menunjukkan bahwa persamaan yang menyatakan hubungan antara
dosis ekstrak bawang putih dengan kadar trigliserida serum adalah Y = 203,514 –
473,682 (X), dimana Y adalah trigliserida dan X adalah dosis ekstrak bawang putih
(g/ekor). Sehingga dapat diambil kesimpulan yakni :
- Pemberian dosis ekstrak bawang putih yang berbeda terhadap kelompok
perlakuan mampu memperbaiki kadar kolesterol total, kolesterol HDL,
trigliserida,kolesterol LDL, rasio LDL/HDL dan rasio KT/HDLsecara bermakna.
- Peningkatan dosis ekstrak bawang putih mampumenurunkan kadar
kolesterol total, trigliserida,kolesterol LDL, rasio LDL/HDL dan rasio
KT/HDL,serta meningkatkan kadar HDL secara bermakna.
- Penggunaan ekstrak bawang putih dengan dosis 0,2g/ekor/hari merupakan
dosis yang paling efektifyang mampu mengembalikan komponen lipid
sampaikondisi normal kecuali kadar trigliserida yang belummencapai normal.
Selanjutnya hasil penelusuran pada jurnal keenam oleh Rama Samara
Brajawikalpa dan Mirella Gresyalli Kautama (2016) dengan judul Pengaruh Pemberian
Ekstrak Etanol Bawang Putih terhadap Kadar Kolesterol Total, LDL Dan HDL pada
Tikus Putih Hiperkolesterol yang telah dianalisis oleh penelusur peneliti ini
menggunakan metode eksperimental dengan Pre and Post Test With Control Group
Design menggunakan 40 ekor tikus galur wistar dibagi kedalam delapan kelompok. Dari
hasil uji statistik didapatkan rerata penurunan kadar kolesterol total sesudah
perlakuan diperoleh signifikansi dengan nilai p<0.05 yang menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan terhadap penurunan kadar kolesterol total sesudah perlakuan.
Pengujian statistik lanjutan untuk mengetahui perbedaan antar kelompok kontrol
dan perlakuandidapatkan hasil pada setiap kelompok memiliki perbedaan yang
bermakna dengan nilai p<0.05, akan tetapi pada kelompok kontrol positif dan
kelompok perlakuan 5 memiliki perbedaan yang tidak bermakna (P>0.05). Hal ini
menunjukkan bahwa pada kelompok perlakuan 5 mampu menurunkan kadar
kolesterol total hampir sama dengan kontrol positif. Maka dapat disimpulkan yaitu
Dosis 3,6mg/200g BB dapat menurunkan kadar kolesterol total, LDL dan
meningkatkan HDL, dan semakin besar pemberian dosis ekstrak etanol bawang
putih semakin besar pula penurunan kadar kolesterol total, LDL dan peningkatan
kadar HDL.

4.2.1 Tahun Publikasi Jurnal

NO. TAHUN PUBLIKASI JUMLAH PROSENTASE

1. 2012 1 10%

2. 2013 1 10%

3. 2014 1 10%

4. 2016 1 10%

5. 2019 1 10%

6. 2021 1 10%

Tabel 4.2.1 Tahun Publikasi Jurnal

4.2.2 Bahasa Jurnal


Bahasa yang digunakan dalam 6 penelitian yang digunakan , yaitu dengan
menggunakan Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris.

4.2.3 Jenis Jurnal


No. Jenis Jurnal Jumlah Prosentase
1. Full Text 6 60%
Tabel 4.2.3 Jenis Jurnal

4.2.4 Metode atau Desain Jurnal Penelitian


Metode atau design penelitian yang digunakan pada 7 jurnal penelitian yang
digunakan yaitu :

NO. Jenis Metode/Design Jumlah Prosentase

1. Quasi Experimental 1 10%

2. Experimental 4 40%

3. True Experimental 1 10%

Tabel 4.2.4 Desain Jurnal Penelitian

4.2.5 Durasi Jurnal Penelitian


Durasi yang digunakan pada jurnal penelitian yang digunakan berbagai macam
durasinya namum rata-rata untuk durasi yang digunakan yaitu 2-8 Minggu.
4.2.6 Persamaan Jurnal
Persamaan dari 6 jurnal tersebut yaitu untuk mengetahui pemberian bawang putih
terhadap penurunan kolesterol.
4.2.7 Perbedaan Jurnal
Perbedaan dari 6 jurnal tersebut adalah lamanya pemberian terapi yang berbeda-
beda, dosis yang digunakan, metode yang digunakan, dan banyak atau jumlah sampel
yang diteliti.
BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dari beberapa jurnal dijelaskan bahwa pemberian bawang putih
dapat menurunkan kadar hiperkolesterol khususnya pada lansia. Bawang Putih (Allium Sativum
L) merupakan bahan alam yang mengandung berbagai senyawa yang memiliki bermacam-
macam fungsi, dan kandungan Allicin. Penelitian ini menyoroti pemberian bawang putih dengan
dosis berpengaruh dalam pencegahan hiperkolesterolemia. Beberapa jurnal mengutip bahwa
dosis yang diberikan sangatlah berpengaruh pada penurunan hiperkolesterol.

Setelah melakukan review jurnal penelitian sebanyak 6 jurnal, telah terbukti bahwa
pemberian bawang putih dapat menurunkan hiperkolesterol khususnya pada lansia yang
mempunyai riwayat kolesterol tinggi. Seluruh penelitian menunjukkan perubahan sebelum dan
sesudah di berikan bawang putih. Setelah dilakukan tentang efektivitas pemberian bawang putih
dengan dosis dapat mengurangi kadar kolesterol yang tinggi, terutama pada lansia yang
mempunyai nilai kolesterol tinggi.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelusuran dan analisis literature, penelusur memberi saran bagi
peneliti selanjutnya dapat mengembangkan pemberian pengobatan non farmakologis yaitu
dengan menggunakan bawang putih sehingga dapat mengurangi penderita hiperkolesterol
terutama pada lansia. Bagi layanan kesehatan diharapkan lebih memperhatikan lansia dan
memberikan pendidikan kesehatan khususnya mengenai pemberian bawang putih mengingat
bahwa bawang putih adalah salah satu bahan alam yang harga nya terjangkau dan mudah di
dapat.

Anda mungkin juga menyukai