I. DATA BIOGRAFI
A. Identitas klien
Nama : Nn “ M “
Alamat : Jl. Andi Tonro no.25
Kawin / belum kawin : Belum
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Pekerjaan : -
Umur : 18 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Suku / Bangsa : Bugis
Badan Penanggung Jawab : PT.AKES
B. BB selama sakit : 40 Kg
TB : 150 cm
C. Sebelum masuk rumah sakit : 42 Kg
D. TTV :
TD : 120/80 mmHg N : 80 x/m
S : 39 C P : 24 x/m
E. Keadaan kulit
Turgor : baik / normal
Kebiasaan perawatan kulit : mandi
Warna kulit : sawo matang
F. Kepala
Rambut
Distribusi merata,tidak alopesia,warna rambut hitam.
Keadaan kulit rambut tidak berketombe.
Tidak ada massa,nyeri tekan,luka riwayat trauma
Klien mengeluh pusing.
G. Muka
Inspeksi
Simetris kiri dan kanan
Ekspresi wajah murung
Palpasi
Tidak ada nyeri tekan
H. Mata
Inpeksi
Palpebra : tidakada oedema,tidak ada radang
Sclera tidak icterus,conjungtiva pucat,pupil isokor kiri / kanan
Tidak ada penonjolan bola mata
Palpasi
Tekanan bola mata tidak ada
Penglihatan tidak kabur
I. Hidung
Inpeksi
Polip tidak ada, septum tidak bengkok, tidak ada secret, dan ada radang.
Palpasi
Tidak ada nyeri pada sinus maxilaris, sinus frontalis, sinus ethomoidalis
J. Telinga
Inpeksi
Canalis bersih, tidak ada serumen, tidak ada nanah.
Tidak memakai alat bantu pendengaran.
Pendengaran baik.
K. Rongga mulut
Inspeksi
1.Gigi
Keadaan gigi : tidak caries, sebagian gigi tanggal
Tidak memakai gigi palsu
2.Gusi
Gusi berwarna merah muda, tidak perdarahan.
3.Lidah tidak kotor
4.Mulut / bibir
Tidak pucat, tidak pecah – pecah dan tidak kering
L. Leher
Inspeksi
Kelenjar tyroid tidak nampak membesar
Palpasi
Arteri karotis teraba kuat
Kelenjar tyroid tidak teraba membesar
Vena jugularis tidak ada bendungan dan pembesaran.
l.Ketiak
Inspeksi
Tidak nampak pembesaran getah bening
O. Abdomen
Inspeksi
Perut nampak datar, tidak membuncit / membusung
Tidak nampak bekas luka, klien kadang memegang perutnya
Auskultsi
Bising usus terdengar
Peristaltik usus : 9 – 12 x/ menit
Perkusi
Tympani pada semua kuadran
Palpasi
Tidak ada pembesaran pada hepar dan lien
Terdapat nyeri tekan pada abdomen kiri bagian atas
P. Genetalia dan anus
Menurut klien tidak ada kelainan atau gangguan
Q. Ekstremitas
1. Ekstremitas atas
Inspeksi
Simetris kiri dan kanan
Tidak ada oedema
Tidak ada lesi
Tidak ada tremor
Tidak berkeringat
Palpasi
Ada nyeri tekan
Tidak ada mati rasa.
Perkusi
Biceps kiri / kanan : +/+
Triceps kiri / kana : +/+
2. Ekstremitas bawah
Inspeksi
Simetris kiri / kanan
Tidak ada oedema
Tidak ada lesi
Tidak ada tremor
Tidak berkeringat.
Palpasi
Tidak ada nyeri tekan
Tidak hilang rasa
R. Pemeriksaan penunjang
1. Hasil LAB
TGL 04/01/07
Darah rutin
- BBS : 35 / l - HGB : 12,9
- WBC : 4,5 - RBC : 6,40
- HCT : 41,0 - PLT : 185
Kimia darah
- SGOT : 37 u/l
- SGPT : 18 u/l
Rangsangan di
talamus
Perasaan jenuh
terhadap makanan
tertentu
Kebutuhan nutrisi
tidak terpenuhi
Mengaktifkan
norepinephrin
Saraf simpatis
terangsang untuk
mengaktifkan RAS,
mengaktifkan kerja
organ tubuh
REM menurun
Pasien terjaga
3. DS :
Klien mengatakan kurang Saraf simpatis Gangguan istirahat
tidur terangsang untuk dan tidur
Klien mengatakan susah mengaktifkan, RAS,
tidur Mengaktifkan kerja
DO : organ tubuh
Klien nampak lemah
Conjungtiva pucat Terjadi
TD : 120/80 vasokontraksiarterial
S : 39° C kapiler
N : 80x/menit
P : 24x/menit Peningkatan tekanan
darah
DO :
Klien nampak lemah
Wajah klien murung
Klien tampak cemas
Tujuan : Untuk mengurangi dan menghilangkan rasa nyeri yang dirasakan pasien.
INTERVENSI RASIONAL
1. Kaji tingkat nyeri,beratnya (skala 0-10) 1. Berguna dalam pengawasan kefektifan
2. Berikan istirahat dengan posisi
obat,kemajuan
semifowler 2. Dengan posisi semi-fowler dapat
3. Anjurkan klien untuk menghindari
menghilangkan tegangan abdomen
makanan yang dapat meningkatkn kerja
yang bertambah dengan posisi
asam lambung
telentang
4. Anjurkan klien untuk tetap mengatur
3. Dapat menghilangkan nyeri akut/hebaat
waktu makanya
dan menurunkan aktivitas peristaltic
5. Observasi TTV tiap 24 jam
4. Mencegah terjadinya perih ulu
6. Diskusikan dan ajarkan teknik relaksasi
7. Kolaborasi dengan pemberian obat hai/epigastrium
5. Sebagai indicator untuk melanjutkan
analgesic
intervensi berikutnya
6. Mengurangi rasa nyeri atau dapat
tekontrol
7. Menghilangkan rasa nyeri dan
mempermudah kerjasama dengan
intervensi terapi lain
2. Pasien mengalami kekurangan pemenuhan kebutuhan nutrisi.
INTERVENSI RASIONAL
1. Pantau dan dokumentasikan dan 1. Untuk mengidentfikasi indikasi /
haluaran tiap jam secara adekuat perkembangan dari hasil yang
2. Timbang BB klien
diharapkan.
3. Berikan makanan sedikit tapi sering
2. Membantu menentukan keseimbangan
4. Catat status nutrissi pasien : turgor
cairan yang tepat.
kulit, timbang berat badan, integritas
3. Meminimalkan anoreksia, dan
mukosa mulut,kemampuan menelan
mengurangi iritasi gaster
adanya bising usus,riwaat mual/muntah 4. Berguna dalam mendefinisikan derajat
atau diare masalah dan intervensi yang tepat
5. Kaji pola diet klien yang disukai /tidak
berguna dalam pengawasan kefektifan
disukai.
obat,kemajuan penyembuhan.
6. Catat adanya anoreksia
5. Membantu intervensi kebuuhan yang
,mual,muntah,dan tetapkn jika ada
spesifik,meningkatkan intake diet klien.
huunganya dengan medikasi.awasi 6. Mengukur kefektifan nutrisi dan cairan
7. Dapat menentukan jenis diet dan
frekuensi,volume,konsistensi buang air
mengidentifikasi pemecahan masalah
besar(BAB)
untuk meningkatkan intake nutrisi
Tujuan :