Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn.

DENGAN DISPEPSIA

DI RS PKU MUHAMMADIYAH KARTASURA

Disusun untuk memenuhi tugas

Praktik Klinik Keperawatan Medikal Bedah

Oleh :

VINA FITRIYANA

NIM : J210170073

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2021
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn.S DENGAN DISPEPSIA

A. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Identitas Pasien : Nn. S
Umur : 21 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pendidikan : SMA
Pekerjaan :Mahasiswa
Agama : Islam
Tanggal/Jam Masuk RS : 22 Maret 2021/ 09.00 WIB
Tanggal/Jam pengkajian : 22 Maret 2021/ 12.00 WIB
Diagnosa Medis : Dispepsia

b. Identitas Penanggungjawab
Nama : Sugeng
Umur : 37 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat :Gebung 12/04, palang kidul, kedunggalar,
Ngawi Jawa Timur
Hubungan Dengan Pasien : Kakak
2. Keluhan utama
Nyeri ulu hati
3. Riwayat Penyakit
a. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengatakan lemas, pusing, mual, muntah 5x dalam sehari, tidak mau
makan selama 3 hari kemudian pihak keluarga langsung membawanya ke
Rumah Sakit. TD: 110/80mmHg, N:88x/mnt, S:37oC, RR:20x/mnt, SpO2 :
98%.
b. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien memiliki riwayat penyakit asam lambung dan keluarga langsung
membawaya ke fasilitas kesehatan terdekat.
c. Riwayat Penyakit Keluarga
Kakak laki-laki dari Nn.S memiliki riwayat penyakit Hepatitis B. Keluarga
tidak memiliki riwayat penyakit seperti Hipertensi, DM.
4. Pengkajian Pola Fungsional
a. Persepsi Kesehatan/ Penanganan Kesehatan
Pengetahuan pasien tentang penyakit tersebut kurang tetapi menyadari kalau
dirinya menderita dispepsia. Hal tersebut didukung dengan pernyataan pasien
bahwa pasien nyeri ulu hati dan tidak mau makan karena selalu merasa
kenyang, pusing, mual, muntah dan pihak keluarga langsung membawanya ke
fasilitas kesehatan.
b. Nutrisi/Metabolik
Sebelum sakit : Klien biasa makan 3x sehari dengan komposisi makanan yaitu
nasi, sayur, lauk dan minum kurang lebih 8 gelas belimbing
(2000cc). BB pasien sebelum sakit 80 kg.

Saat sakit : Sudah 3 hari klien tidak nafsu makan hanya habis 2 sendok,
dan kemarin pasien tidak mau makan sama sekali hanya
minum habis kurang lebih 2 gelas belimbing (500 cc).
c. Eliminasi
Sebelum dirawat : Klien BAB 1 kali sehari dan BAK 5-6 kali sehari (300cc).

Saat dirawat di RS : Klien belum BAB sama sekali dan BAK 4x (200cc).
d. Aktivitas/latihan
Sebelum sakit :Klien jarang melakukan olahraga. Aktivitas dilakukan secara
mandiri yaitu bersih-bersih rumah, mengisi waktu senggang
dengan menonton TV dan pergi ke rumah teman atau saudara.

Saat sakit :Klien mengalami keterbatasan dalam beraktivitas, untuk


kebutuhan sehari-hari pasien dibantu keluarga. Pasien
membutuhkan bantuan orang lain karena mengalami
kelemahan dan infus masih terpasang.
e. Tidur/istirahat
Sebelum sakit :Klien dapat tidur tanpa gangguan. Pasien bisa tidur 7-8 jam
sehari.
Selama sakit :Klien merasa gelisah dan tidak bisa tidur maupun istirahat
secara maksimal hanya 4 jam sehari
f. Perceptual
Penglihatan :Tidak ada gangguan dan tidak menggunakan alat bantu
penglihatan.
Pendengaran :Tidak ada gangguan dan tidak menggunakan alat bantu dengar.
Pengecapan :Tidak ada gangguan.
Penciumana :Tidak ada gangguan.
Sensasi :Tidak ada gangguan
g. Persepsi diri
Klien mengatakan meskipun sedang sakit ia tidak kehilangan kepercayaan diri,
klien juga percaya diri dengan penampilannya selama ini.
h. Seksualitas dan Reproduksi
Klien mengalami haid secara teratur tiap bulan.
i. Peran-hubungan
Meskipun sakit peran klien sebagai anggota keluarga tidak ada masalah karena
keluarga dapat memahami kondisinya, jika ada masalah klien selalu
menceritakan pada keluarganya terutama ibunya.
j. Manajemen koping-stress
Selama dirawat di RS klien membutuhkan dukungan dari keluarga, klien
menunjukkan emosi yang kurang stabil, cemas dan tampak melamun klien
tidak mau bicara bila tidak ditanya klien hanya mengatakan bahwa ia sedang
memikirkan masalah kesehatannya.
k. Sistem nilai dan keyakinan
Sebelum sakit : Klien selalu ibadah 5 waktu di rumah/masjid.
Saat sakit : Klien ibadah sholat dilakukan ditempat tidur.

5. Pengkajian head to toe


Kepala :Bentuk :Mesochepal
Keluhan :Pusing
Rambut : Bersih
Mata :Ukuran pupil : 2mm (Isokor)
Reaksi cahaya : positif
Akomodasi : Normal
Bentuk : mata kanan dan kiri tampak simetris
Konjungtiva : tidak anemis
Sklera : tidak ikterik
Fungsi penglihatan : Baik
Alat bantu :tidak menggunakan alat bantu penglihatan
Tanda-tanda radang :tidak ada peradangan
Operasi : tidak pernah melakukan operasi
Hidung : Reaksi alergi : tidak ada
Perdarahan : tidak ada
Mulut dan tenggorokan
Kesulitan berbicara : tidak ada
Kesulitan menelan : tidak ada
Pernafasan
Suara paru :I : Simetris, tidak ada lesi
P : Tidak ada nyeri tekan
P : Sonor
A : Vesikuler
Pola nafas : teratur /frekuensi nafas 20x/menit
Batuk : Tidak
Sputum : Tidak ada
Darah : Tidak ada
Nyeri dada : tidak ada nyeri tekan pada dada
Ro Thorak terakir :
Sirkulasi
Nadi perifer :
Capillary refill : Crt < 2 detik
Distensi vena jugularis:Tidak ada peningkatan JVP
Suara jantung :I : Simetris, tidak tampak ictus cordis
P : Letak jantung teraba di ICS 4.5
P : Pekak
A : S1 S2 Regular
Suara jantung tambahan:tidak ada
Irama jantung :teratur
Nyeri dada :tidak ada
Edema :tidak ada
Palpitasi :tidak
Baal :tidak ada
Clubbing finger :tidak ada
Keadaan ekstremitas :Akral teraba hangat, tidak ada odema dan lesi
Syncope :tidak
Neurosis :Tingkat kesadaran :Compos Mentis (GCS: E4 M6 V5 = 15)
Disorientasi :Tidak ada
Riwayat
Epilepsi/kejang/parkinson: tidak ada
Reflek :Baik
Pergerakan Ekstremitas:Baik
Muskuloskeletal
Nyeri :Tidak ada
Kekuatan otot ekstremitas atas :4/4
Kekuatan oot ekstremitas bawah :4/4
Kemampuan melakukan aktivitas :Lemah
Abdomen : I : Simetris, tidak ada lesi
A : Bu 11x permenit
P : Ada nyeri tekan
P: Nyeri saat telat makan
Q: Nyeri seperti tertusuk-tusuk
R: Perut bagian atas
S: 6 (nyeri sedang)
T: Hilang Timbul
P : Timpani

Kulit
Warna :Sawo matang
Integritas : Baik
Turgor :>2 detik

6. Pemeriksaan Penunjang
a. Radiologi : hasil RO thorax menunjukan jantung dan paru normal
b. Hasil laboratorium
Pemeriksaan HASIL Satuan Harga Normal
Hemoglobin Pria : 14-18
13,2 gr/dl
Wanita : 14-19
Eritrosit 3 2
Pria : 4,5-6
5,37 x 10 /mm
Wanita : 3,5-5
Leukosit 13,6 3
x 10 /mm
2
Pria/Wanita : 5-10
Hematokrit Pria : 40-50
39,3 %
Wanita :36-47
Trombosit 232 3
x 10 /mm
2
Pria/Wanita : 150-400
Retikulosit % 8-20
Eosinofil mm3 <7
M. Pembekuan menit 1-3
M. Perdarahan menit 0-10
Laju Endap Darah
mm/jam 0-20
(LED I)
Laju Endap Darah
mm/jam
(LED II)
HITUNG JENIS
SEL
Basofil 0-1
Eosinofil 1-4
Batang 3-5
Segment 79,4 50-70
Limfosit 15,6 20-40
Monosit 5,0 2-10
GDS 65 mg/dl 70-150

7. Terapi

No Terapi Dosis
1. Mucifat syr 3x15cc
2. Rebamipde 3x1
3. Sanmol 3x500mg
4. RL 20tpm
5. Ranitidine 1A/ex IGD
6. Inj Trovensis 1A/8j
7. Inj Cefxon 2gr/12j
8. Inj ondansetron 1A/ex IGD
9. Inj omeprazole 1A/ex IGD

B. ANALISA DATA

No Hari/ Data etiologi Masalah Simple


Tangga Keperawatan Pathway
l
Jam
1 Senin/ DS: Agen cidera Nyeri akut Dispepsia
22-3-21 -klien mengatakan nyeri biologis
12.30 bagian ulu hati
P: Nyeri saat telat
makan Dispepsia
Q: Nyeri seperti fungsional
tertusuk-tusuk
R: Perut bagian atas
S: 6 (nyeri sedang) Vasodilatasi
T: Hilang Timbul mukosa gester
-klienmengatakan
pusing Peningkatan
DO: produksi HCL
-klien terlihat meringis di lambung
menahan nyeri
Klien tampak gelisah
-TTV: HCL kontak
TD: 110/80mmHg dengan
N: 88x/mnt mukosa gester
S: 36,8oC
RR:24x/mnt
Nyeri
2 Senin/ DS: Iritasi Mual Dispepsia
22-3-21 -klien mengatakan tidak gastrointestinal
12.30 nafsu makan selama
3hari Stress
-klien mengatakan
sudah satu hari tidak
makan Perangsangan
-klien mengatakan mual saraf simpatis
-klien mengatakan Nervus Vagus
pusing
-klien mengatakan
Peningkatan
minum kurang lebih 2
produksi HCL
gelas belimbing (500
di lambung
cc)
Mual
DO:
-Klien terlihat lemah
-Klien tampak pucat

3 Senin/ DS: Perubahan Ansietas Dispepsia


22-3-21 -klien mengatakan status
12.30 stress memikirkan kesehatan Dispepsia
masalahnya fungsional
-klien mengatakan takut
terhadap masalahnya
-Klien mengatakan Respon
tidak dapat beristirahat mukosa
dengan nyaman lambung
DO:
-klien tampak cemas
dan gelisah Vasodilatasi
-klien tampak melamun mukosa gaster
memikirkan sesuatu
-klien sulit diajak Peningkatan
berkomunikasi produksi HCL
di lambung

HCL kontak
dengan
mukosa gaster

Nyeri

Perubahan
pada kesehatan

Ansietas

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis
2. Mual berhubungan dengan iritasi gastrointestinal
3. Ansietas berhubungan dengan perubahan status kesehatan
D. INTERVENSI

No NOC NIC TTD


Dx
1. Setelah dilakukan tindakan Manajemen nyeri
keperawatan selama 2x24 O:
Jam diharapkan tingkat nyeri a. Gunakan metode
berkurang dengan kriteria penilaian yang sesuai
hasil: dengan tahapan
a. Ekspresi wajah perkembangan yang
berkurang dengan memungkinkan untuk
menunjukkan tingkat memonitor perubahan
nyeri sedang ke ringan nyeri dan akan dapat
b. Melaporkan bahwa nyeri membantu
berkurang dari sedang ke megidentifikasi faktor
ringan pencetus aktual dan
c. Gelisah pasien berkurang potensial
d. Frekuensi nafas b. Observasi adanya
menunjukkan deviasi petunjuk non verbal
ringan dari kisaran
mengenai
normal
ketidaknyamanan
c. Tentukan akibat dari
pengalaman nyeri
terhadap kualitas hidup
pasien (nafsu
makan,tidur,
perasaan,hubungan)

N:
a. Berikan teknik non
farmakologi untuk
mengurangi nyeri
(relaksasi,distraksi,
guide imagery, terapi
music, terapi bermain)
b. Kendalikan faktor
lingkungan yang dapat
mempengaruhi respon
pasien pasien terhadap
ketidanyamanan (suhu
ruang,pencahayaan,
suaraa bising)
c. Gunakan tindakan
pengontrolan nyeri
sebelum nyeri
ertambah berat
E:
a. Berikan informasi
mengenai nyeri seperti
penyebab nyeri, berapa
lama nyeri dirasakan
b. Ajarkan teknik non-
farmakologis untuk
mengurangi nyeri
d. Ajarkan prinsip-prinsip
manajemen nyeri
e. Berikan informasi yang
akurat untuk
meningkatkan
pengetahuan dan
respon keluarga
terhadap pengalaman
nyeri
C:
a. Kolaborasi pemberian
analgetik

2. Setelah dilakukan tindakan Manajemen mual


keperawatan selama 2x24 O:
Jam diharapkan nafsu makan - Observasi tanda-
dapat kembali normal dengan tanda nonverbal dari
kriteria hasil: ketidaknyamanan
a. Keinginan untuk - Identifikasi faktor-
makan meningkat faktor yang dapat
b. Intake makanan menyebabkan mual
tercukupi - Monitor asupan
c. Intake cairan makanan
tercukupi N:
- Lakukan penilaian
terhadap mual
- Kendalikan faktor-
faktor lingkungan
yang menyebabkan
mual
- Doromg penggunaan
teknik non
farmakologi sebelum
terjadi mual
E:
- Ajari penggunaan
teknik non
farmakologi
- Berikan informasi
mengenai mual
- Instrusikan
mengenai diet tinggi
karbohidrat dan
rendah lemak
C:
- Kolaboasi untuk
pemberian
antiemetik
3. Setelah dilakukan tindakan Pengurangan kecemasan
keperawatan selama 2x24 jam O:
diharapkan tingkat - Kaji tanda verbal
kecemasan menurun dengan dan non verbal kece
kriteria hasil: masan
a. klien dapat beristirahat - Identifikasi pada saat
dengan nyaman terjadi perubahan
b. perasaan cemas dangelisah tingkat kecemasan
berkurang N:
c. gangguan pola tidur dapat - Dorong verbalisasi
teratasi perasaan persepsi
dan ketakutan.
-
E:
- Intrstruksikan klien
untuk menggunakan
teknik relaksasi
- Berikan informasi
faktual terkait,
diagnosis, prognosis,
dan perawatan
C:
- Kolaborasi
pengunaan obat
untuk mengurangi
kecemasan

E. IMPLEMENASI

No Hari/ Tanggal Implementasi Respon TTD


Dx jam
1,2,3 Senin/22-3-21 - Melakukan S:
13.00 pengkajian - Klien mengatakan
- Melakukan nyeri
pengecekan P: Nyeri saat telat
tanda-tanda vital makan
Q: Nyeri seperti
tertusuk-tusuk
R: Perut bagian
atas
S: 6 (nyeri sedang)
T: Hilang Timbul
- Klien mengatakan
mual
- Klien mengatakan
pusing
- Klien mengatakan
tidak dapat
beristirahat dengan
nyaman
- Klien mengatakan
cemas

O:
- KU lemah
- Pasien tampak
menahan nyeri
- TTV:
TD: 110/80mmHg
N: 88x/mnt
S: 36,8oC
RR:24x/mnt
- Klien tampak
cemas dan gelisah

1 Senin/22-3-21 - Menganjurkan relaksasi S:


13.30 nafas dalam - Klien mengatakan
- Memberikan obat nyeri sedikit
Mucifat syr berkurang
P: Nyeri saat telat
makan
Q: Nyeri seperti
tertusuk-tusuk
R: Perut bagian
atas
S: 4
T: Hilang Timbul
O:
- Pasien tampak
menahan nyeri
- Pasien tampak
lebih rileks
- TTV:
TD: 110/80mmHg
N: 88x/mnt
S: 36,8oC
RR:24x/mnt
- Kesadaran compos
mentis

2 Senin/22-3-21 - mengganti cairan infus S:


13.45 RL 20tpm - Pasien mengatakan
- menganjurkan makan rasa mual
sedikit tapi sering berkurang
- Pasien mengatakan
akan mematuhi
saran diit
O:
- Terpasang RL
20tpm
- Pasien tampak
antusias mengikuti
anjuran

1 Selasa/23-3-21 - Melakukan pengecekan S:


09.00 TTV - Klien mengatakan
- menganjurkan relaksasi nyeri sedikit
nafas dalam berkurang dan
lebih rileks
P: Nyeri saat telat
makan
Q: Nyeri seperti
tertusuk-tusuk
R: Perut bagian
atas
S: 3
T: Hilang Timbul
O:
- Pasien tampak
lebih rileks
- TTV:
TD: 110/80mmHg
N: 88x/mnt
S: 36oC
RR:20x/mnt
SPO2 : 98%

2 Selasa/23-3-21 - Mengganti cairan infus S:


11.00 RL 20tpm - Pasien mengatakan
- Melakukan pengecekan sudah tidak
TTV merasakan mual
--Melakukan inj O:
Trovensis - Terpasang RL
20tpm
- KU: sedikit lemah
- TTV:
TD: 120/80
N: 90x/mnt
S:36,6oC
RR:20x/mnt
SpO2: 98%
3 Selasa/23-3-21 -Memberikan afirmasi S:
14.00 positif kepada pasien - Pasien mengatakan
untuk mengurangi cemasnya
kecemasan berkurang
O:
- Pasien tampak
lebih rileks

F. EVALUASI
No Hari/ Tanggal Evaluasi TTD
Dx Jam
1 Senin/22-3/21 S:
14.00 - Klien mengatakan nyeri
P: Nyeri saat telat makan
Q: Nyeri seperti tertusuk-tusuk
R: Perut bagian atas
S: 6 (nyeri sedang)
T: Hilang Timbul

O:
- Pasien tampak menahan nyeri
- TTV:
TD: 110/80mmHg
N: 88x/mnt
S: 36,8oC
RR:24x/mnt

A:
- Masalah nyeri belum teratasi
P:
- Lanjutkan intervensi
 Ajarkan teknik relaksasi
nafas dalam
 Pantau TTV
 Berikan terapi sesuai advis
dokter
2 Senin/22-3/21 S:
14.00 - Pasien mengatakan rasa mual
berkurang
- Pasien mengatakan akan mematuhi
saran diit
O:
- Terpasang RL 20tpm
- Pasien tampak antusias mengikuti
anjuran
A:
- Masalah teratasi sebagian
P:
- Lanjutkan intervensi

Anda mungkin juga menyukai