Anda di halaman 1dari 14

KEPERAWATAN DASAR PROFESI

ASUHAN KEPERAWATAN

PASIEN DENGAN GASTRITIS

OLEH :

IDA AYU DWI NANDY SWARI

NIM. 2002621007

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS UDAYANA

2020
FORMAT LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian Keperawatan
1. Identitas
Nama : Ny. P
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 47 Tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Hindu
Suku : Bali
Alamat : Jalan Gn. Agung
Tanggal masuk :-
Tanggal Pengkajian : Kamis, 26 November 2020
Nama Penanggung Jawab : Nn. G
Hubungan Penanggung Jawab : Anak
Diagnosa Medis : Gastritis
2. Status Kesehatan
Kesadaran : Composmetis
Tekanan Darah : 100/60 mmHg
Frekuensi Nafas : 16 x/menit
Frekuensi Nadi : 60 x/menit
Temperatur : 36,7oC
3. Keluhan Utama : Pasien mengeluh nyeri pada ulu hatinya dan sedikit mual, apabila
maagnya kumat pasien mengatakan pernah sampai mengalami nyeri ulu hati yang sangat
berat, pusing hingga sesak di area dada.
Hasil Pengkajian Nyeri :
P : Nyeri biasanya disebabkan apabila Ny. P terlambat makan, atau makan makanan pedas
dan berminyak
Q : Kualitas nyeri yaitu seperti ditusuk-tusuk
R : Lokasi nyeri yaitu di ulu hati
S : Skala nyeri yang dirasakan pasien saat ini 4/10 namun apabila pasien mengalami kumat
berat nyerinya dikatakan mencapai 10/10
T : Nyeri biasanya dirasakan pada pagi dan malam hari
4. Riwayat Penyakit Saat ini : Penyakit yang diderita Ny. P saat ini yaitu penyakit maag
(gastritis) yang dideritanya sejak 1 tahun yang lalu, dimana awalnya Ny. P mengeluh nyeri
ulu hati dan sesak, setelah diperiksa ke dokter Ny. P didiagnosa gastritis. Ny. P belum
pernah di opname karena penyakit gastritis. Ny. P kontrol ke dokter hanya apabila tidak kuat
dengan keluhan yang dirasakan. Ny. P tidak memiliki alergi obat atau makanan.
5. Riwayat Penyakit Masa Lalu : Ny. P mengatakan tidak memiliki penyakit lain selain
maag (gastritis)
6. Riwayat Penyakit Keluarga : Ny. P mengatakan anggota keluarganya yang menderita
sakit yaitu ayahnya, yang menderita Diabetes Mellitus sejak 8 tahun yang lalu
7. Genogram :

Keterangan :
: Laki-laki : Pasien

: Perempuan : Tinggal serumah

Ny.P tinggal bersama suami dan anaknya. Ny.P dan suami memiliki 2 orang anak
perempuan. Anak pertama sudah bekerja, dan anak kedua baru diwisuda dan sedang proses
mencari pekerjaan.
8. Riwayat Lingkungan : Pasien tinggal bersama dengan suami dan anaknya.
Kondisi rumah tampak rapi dan bersih karena Ny. P mengatakan tidak suka melihat
rumah yang kotor dan berantakan, halaman rumah cukup luas, terdapat ventilasi dan
pencahayaan yang cukup, WC pasien menggunakan WC duduk serta dibelakang rumah
pasien terdapat selokan untuk pembuangan limbah
9. Pengkajian Kebutuhan dasar Manusia
 Oksigenasi
Saat pengkajian pasien merasakan tidak mengalami permasalahan pada pernafasannya,
namun apabila maag pasien kambuh maka ia merasa sedikit sesak hingga muncul
perasaan tidak nyaman di area dada. Frekuensi nafas saat ini 16x/menit.
 Cairan
Pasien mengatakan sebelum sakit biasanya suka minum minuaman bersoda, ataupun
kopi. Namun setelah sakit pasien mengatakan hanya minum air putih saja. Jumlah air
putih yang diminum sehari yaitu sebanyak ± 4 botol aqua tanggung (total: 2400 ml).
Kebutuhan cairan : 30-50ml/kgBB/hari
(30x47)=1.410 ml
(50x47)=2.350 ml
Jadi kebutuhan cairan Ny. P perharinya 1.410-2.350 ml.
 Nutrisi
A (Antopometri):
BB : 47 kg
TB : 158 cm
IMT : BB (kg ) / TB2 (m) = 47/2,4964= 18,83 (IMT Normal)
(Rentang IMT Normal menurut WHO = 18,5 – 22,9)
B (Biochemical) (Tidak dapat dikaji)
C (Clinic)
Pasien memiliki IMT yang normal, sehingga tubuh pasien tampak proporsional antara
tinggi badan dan berat badannya
D (Diet)
Pasien mengatakan jenis makanan sebelum sakit yaitu nasi putih dengan lauk ayam,
tempe, tahu, sayur dan sambal, pasien mengatakan suka makan rujak, dan makanan pedas
lainnya. Pasien biasanya makan sehari-hari habis sebanyak 1 porsi piring dengan jadwal
makan yang tidak teratur, apabila pasien merasa lapar pasien mengatakan langsung
makan saja dan tidak memperdulikan waktunya.
Setelah sakit, pasien mengatakan mengkonsumsi nasi dengan lauk telur rebus dan lauk
lain yang hampir sama seperti sebelum sakit namun pasien tidak berani menambahkan
sambal di makannya lagi, pasien sudah mengurangi makan makanan pedas dan jarang
makan rujak lagi, kecuali jika memang benar-benar ingin. Untuk jadwal makan setelah
sakit yaitu pasien mengatakan makan sedikit tapi sering, dengan jumlah ½ porsi piring.
Terkadang pasien mengeluh mual.
Kebutuhan Kalori :
BMR Perempuan : 655,1 + (9,65 BB) + (1,85 TB) – (4,68 U) =
: 655,1 + (9,65 x 47) + (1,85 x 158) – (4,68 x 47) =
: 655,1 + (453,55) + (292,3) – ( 219,96) = 1271,74 kkal
Total Kalori : Faktor aktivitas fisik x BMR = 1.55 x 1271,74 kkal = 1971,2 kkal.
 Eliminasi (BAK/BAB)
BAB:
Frekuensi → 1 kali sehari (di pagi hari)
Konsistensi → Konsistensi dari BAB yaitu lembek
Warna → Warna kuning kecoklatan
Pasien mengatakan tidak memiliki keluhan untuk BAB nya, pasien rajin mengkonsumsi
buah papaya untuk mencegah terjadinya sembelit
BAK:
Frekuensi → ± 5-6 kali sehari, 1 kali BAK sebanyak ± 200 ml (Total volume urin =
1000-1200ml/hari
Warna → Kuning agak keruh
Pasien mengatakan tidak memiliki keluhan untuk BAKnya.
 Rasa Nyaman Aman
Hasil Pengkajian Nyeri :
P : Nyeri biasanya disebabkan apabila Ny. P terlambat makan, atau makan makanan
pedas dan berminyak
Q : Kualitas nyeri yaitu seperti ditusuk-tusuk
R : Lokasi nyeri yaitu di ulu hati
S : Skala nyeri yang dirasakan pasien saat ini 4/10 namun apabila pasien mengalami
kumat berat nyerinya dikatakan mencapai 10/10
T : Nyeri biasanya dirasakan pada pagi dan malam hari
Nyeri yang dirasakan membuat pasien merasa tidak nyaman, sehingga terkadang pasien
mengalami kesulitan dalam memulai tidur dan beraktivitas, namun apabila nyeri masih
bisa ditahan pasien memilih untuk mengalihkan nyerinya saja.
 Tidur dan Istirahat
Pasien mengatakan biasanya tidur malam sekitar pukul 23.30, namun tidak pernah lewat
dari pukul 24.00. Pasien bangun pagi pukul 06.00. Kualitas tidur pasien baik, pasien
biasanya terbangun di malam hari untuk BAK namun setelah itu pasien dapat tidur
dengan nyenyak kembali. Pasien tidak memiliki kebiasaan tidur siang.
 Personal Hygiene
Pasien tampak bersih, dengan pakaian yang rapi. Pasien mengatakan pasien mandi 2 kali
dalam sehari, keramas 2 kali dalam seminggu, pasien menggosok giginya setiap mandi.
Pasien merawat kebersihan kuku kaki dan tangannya. Seluruh aktivitas perawatan diri
bisa dilakukan pasien secara mandiri
10. Pengkajian dan Pemeriksaan Fisik (Inspeksi, Palpasi, Perkusi dan Auskultasi)
a. Kulit, rambut dan kuku
Distribusi rambut: Klien mengatakan mengalami kerontokan pada rambutnya
Lesi : Ya √Tidak
Warna Kulit : Ikterik Sianosis Kemerahan Pucat
Akral : √Hangat Panas Dingin kering Dingin
Turgor : kembali normal
Oedem : Ya √Tidak Lokasi
Warna Kuku : √Pink Sianosis Lain-lain……………..

b. Kepala dan Leher


Kepala : √Simetris Asimetris Lesi: Ya √Tidak
Deviasi Trakea: Ya √Tidak
Pembesaran Kelenjar Tiroid : Ya √Tidak Lain-lain:……………
c. Mata dan Telinga
Gangguan Penglihatan : √Ya Tidak
Menggunakan Kacamata : √Ya Tidak Visus:
Pupil : √Isokor Anisokor Ukuran: 2mm
Sklera/Konjungtiva : Anemis Ikterus
Gangguan Pendengaran : Ya √Tidak
Menggunakan Alat Bantu Dengar : Ya √Tidak
Tes Weber : Tes Rinne Tes Swabach
Lain-lain:

d. Sistem Pernafasan
Batuk : Ya √Tidak
Sesak : Ya √Tidak
- Inspeksi : bentuk dada simetris, gerakan dada simetris, warna kulit sama dengan
warna kulit lain, tidak ikterik/sianosis, tidak ada lesi
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
- Perkusi :-
- Auskultasi : Suara nafas vesikuler, tidak terdapat suara tambahan
Lain-lain:-

e. Sistem Kardiovaskular
Nyeri Dada : Ya √Tidak
Palpitasi : Ya √Tidak
CRT : √<3 dtk >3 dtk
- Inspeksi : Bentuk dada simetris, tidak terdapat lesi pada dada pasien dan tidak
terdapat benjolan pada dada pasien
- Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan pada dada klien
- Perkusi :-
- Auskultasi : Tidak terdapat suara tambahan dan irama jantung terdengar teratur
dengan suara lub-dub yang beraturan
Lain-lain: -
f. Payudara Wanita dan Pria : bentuk simetris, tidak ada benjolan.

g. Sistem Gastrointestinal
Mulut : √Bersih Kotor Berbau
Mukosa : √Lembab Kering Stomatitis
Pembesaran Hepar : Ya √Tidak
Abdomen : Meteorismus Asites Nyeri Tekan
Peristaltik : - x/menit
Lain-lain:-

h. Sistem Urinarius
Penggunaan Alat Bantu/Kateter : Ya √Tidak
Kandung Kencing, Nyeri Tekan : Ya √Tidak
Gangguan : Anuria Oliguria Retensi Inkontinensia
Nokturia Lain-lain:

i. Sistem Reproduksi Wanita dan Pria : Pasien mengatakan teratur haid setiap bulan, dan
terkadang merasa nyeri karena disminore

j. Sistem Saraf
GCS : Eye: 4 Verbal: 5 Motorik: 6
Rangsangan Meningeal : Kaku Kuduk Kernig
Brudzinski I Brudzinski II
Reflek Fisiologis : √Patela Trisep Bisep Achiles
Reflek Patologis : Babinski Chaddock
Oppenheim : Rossolimo Gordon Schaefer Stransky
Gonda
Gerakan Involunter :-
Lain-lain:
k. Sistem Muskuloskeletal:
Kemampuan Pergerakan Sendi : √Bebas Terbatas
Deformitas : Ya √Tidak Lokasi:
Fraktur : Ya √Tidak Lokasi
Kekakuan : Ya √Tidak
Nyeri Sendi/otot : √Ya Tidak
Kekuatan Otot :
555 555

Lain-lain: - 555 555

l. Sistem Imun
Perdarahan Gusi : Ya √Tidak
Perdarahan Lama : Ya √Tidak
Pembengkakan KGB : Ya √Tidak Lokasi
Keletihan/Kelemahan : √Ya Tidak
Lain-lain:

m. Sistem Endokrin
Hiperglikemi : Ya √Tidak
Hipoglikemi : Ya √Tidak
Luka Gangrene : Ya √Tidak
Lain-lain:-

11. Pemeriksaan Penunjang dan Diagnostik : -

12. Terapi :
Lansoprazole 30 mg (2x1)
Nexium 20 mg (2x1)
A. Analisis Data

Masalah
No. Data Etiologi
Keperawatan
1. Data Subjektif Konsumsi makanan pedas dan Nyeri Kronis
- Pasien mengeluh nyeri pada ulu asam
hatinya
Hasil Pengkajian Nyeri : Gangguan barrier mukosa
P : Nyeri disebabkan karena Ny. P
makan makanan berminyak Peningkatan asam lambung
(gorengan)
Q : Kualitas nyeri yaitu seperti Iritasi mukosa lambung
ditusuk-tusuk
R : Lokasi nyeri yaitu di ulu hati Peradangan mukosa lambung
S : Skala nyeri yang dirasakan pasien
(gastritis)
saat ini 4/10
T : Nyeri biasanya dirasakan pada
Nyeri epigastrium
pagi dan malam hari

Nyeri Kronis
Data Objektif :
- Wajah pasien tampak menahan nyeri
yang dirasakan
2 DS: Konsumsi makanan pedas dan Mual
- Pasien mengeluh mual asam
- Pasien mengatakan merasa asam di
dalam mulut Gangguan barrier mukosa

DO: Peningkatan asam lambung


- Pasien tampak lesu
- Terdapat peningkatan frekuensi Iritasi mukosa lambung
menelan air liur
Peradangan mukosa lambung
(gastritis)

Hipotalamus

Aktivasi lambung meningkat

Kontraksi otot lambung

Mual

B. Diagnosa Keperawatan
Adapun diagnosa keperawatan yang diangkat adalah sebagai berikut:
1. Nyeri Kronis berhubungan dengan agen pencedera ditandai dengan ekspresi wajah nyeri
dan keluhan tentang karakteristik nyeri
2. Mual berhubungan dengan iritasi gastrointestinal ditandai dengan sensasi muntah,
peningkatan salivasi, rasa asam dimulut
C. Perencanaan Keperawatan

Diagnosa
No. Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
1. Nyeri Kronis Setelah diberikan asuhan NIC label NIC label
berhubungan keperawatan selama 1 x 60 menit Manajemen Nyeri Manajemen Nyeri
dengan agen diharapkan nyeri pasien terkontrol 1. Lakukan pengkajian - Pengkajian nyeri secara
pencedera dengan kriteria hasil : komprehensif terkait lokasi, komprehensif dilakukan untuk
ditandai dengan NOC Label karakteristik, onset/durasi, mengetahui informasi
ekspresi wajah Tingkat Nyeri frekuensi, kualitas, intensitas mengenai nyeri yang dirasakan
nyeri dan keluhan  Tidak mengekspresikan nyeri atau beratnya nyeri dan faktor sehingga intervensi yang
tentang secara verbal atau pada wajah pencetus dilakukan dapat lebih tepat
karakteristik nyeri  Tidak ada kegelisahan atau 2. Implementasikan teknik non- - Intervensi nyeri dengan teknik
ketegangan otot farmakologi (hypnosis, non-farmakologi dapat
 Skala nyeri terkontrol yaitu relaksasi, guided imagery, terapi dilakukan khususnya apabila
4/10 musik, kompres hangat/dingin nyeri yang dirasakan memiliki
Status Kenyamanan: Fisik dan pijatan skala < 5, teknik non-
 Pasien berada dalam posisi 3. Kolaborasi pemberian analgesik farmakologi dapat membantu
yang nyaman (jika diperlukan) mengurangi nyeri selain
4. Edukasi klien dan keluarga dengan obat-obatan
mengenai pencetus nyeri dan - Pemberian analgesik dapat
cara mengatasinya dikolaborasikan dengan dokter
apabila nyeri yang dirasa
pasien sangat berat dengan
skala > 5
- Edukasi sangat diperlukan
untuk memberikan informasi
kepada klien dan keluarga
sehingga pengetahuan dan
perilaku mengenai manajemen
nyeri menjadi lebih baik
2. Mual Setelah diberikan asuhan NIC Label : NIC Label :
berhubungan keperawatan selama 1 x 60 menit Manajemen Mual Manajemen Mual
dengan iritasi diharapkan mual pasien berkurang 1. Kaji secara lengkap mengenai 1. Pengkajian mual secara
gastrointestinal dengan kriteria hasil: mual, termasuk frekuensi, komprehensif dilakukan untuk
ditandai dengan NOC Label durasi, tingkat keparahan, dan mengetahui informasi
sensasi muntah, Kontrol Mual dan Muntah : faktor-faktor pencetusnya mengenai mual yang dirasakan
peningkatan 1. Mampu mengenali penyebab 2. Ajarkan penggunaan teknik non- sehingga intervensi yang
salivasi, rasa mual farmakologi (hypnosis, dilakukan dapat lebih tepat
asam dimulut 2. Mampu melakukan langkah- relaksasi, guided imagery, terapi 2. Intervensi mual dengan teknik
langkah penanganan mual musik, distraksi, akupresur) non-farmakologi dapat
3. Mampu menggunakan obat untuk mengatasi mual membantu dalam mendistraksi
antiemetik yang diresepkan 3. Kolaborasi pemberian obat rasa mual yang dirasakan oleh
antiemetik pasien

4. Edukasi klien dan keluarga : 3. Pemberian antiemetik dapat


- Makan sedikit tapi sering dikolaborasikan dengan dokter
- Istirahat dan tidur yang cukup apabila mual yang dirasa
- Lakukan kebersihan mulut memberat
- Berikan informasi mengenai 4. Edukasi sangat diperlukan
pencetus mual dan strategi untuk memberikan informasi
mengatasinya kepada klien dan keluarga
sehingga pengetahuan dan
perilaku mengenai manajemen
mual menjadi lebih baik

Anda mungkin juga menyukai