Anda di halaman 1dari 3

KASUS 2 NO 2

Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pengambilan darah vena adalah :
1.Pemasangan turniket (tali pembendung)
a.pemasangan dalam waktu lama dan terlalu keras dapat menyebabkanhemokonsentrasi
(peningkatan nilai hematokrit/PCV dan elemen sel), peningkatan kadar substrat (protein total,
AST, besi, kolesterol, lipid total),
b.melepas turniket sesudah jarum dilepas dapat menyebabkan hematoma.
2. Jarum dilepaskan sebelum tabung vakum terisi penuh sehingga mengakibatkan masukknya
udara ke dalam tabung dan merusak sel darah merah.
3.Penusukan
a.Penusukan yang tidak sekali kena menyebabkan masuknya cairan jaringan sehingga dapat
mengaktifkan pembekuan. Di samping itu, penusukan yang berkali-kali juga berpotensi
menyebabkan hematoma
b.Tutukan jarum yang tidak tepat benar masuk ke dalam vena menyebabkan darah bocor
dengan akibat hematoma
c.Kulit yang ditusuk masih basah oleh alkohol menyebabkan hemolisis sampel akibat
kontaminasi oleh alcohol, rasa terbakar dan rasa nyeri yang berlebihan pada pasien ketika
dilakukan penusukan (Iskandar, 2015)
KASUS 3 NO 3

Jenis Luka

Luka di bedakan menjadi dua berdasarkan waktu penyembuhannya yaitu luka akut dan luka
kronis. Luka akut yaitu luka yang baru dan penyembuhannya berlansung kurang dari beberapa
hari. Sedangkan luka kronis dapat didefinisikan sebagai luka yang karena beberapa alasan
sehingga proses penyembuhannya terhambat. Luka kronis dapat berlangsung selama beberapa
minggu atau berbulan-bulan bahkan tahunan tergantung penanganan dari luka tersebut (Semer,
2013).

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyembuhan Luka

a. Usia

Sirkulasi darah dan pengiriman oksigen pada luka, pembekuan, respon inflamasi,dan fagositosis
mudah rusak pada orang terlalu muda dan orang tua, sehingga risiko infeksi lebih besar.
Kecepatan pertuumbuhan sel dan epitelisasi pada luka terbuka lebih lambat pada usia lanjut
sehingga penyembuhan luka juga terjadi lebih lambat (DeLauna & Ladner, 2002).

b. Infeksi

Bakteri merupakan sumber paling umum yang menyebabkan terjadinya infeksi. Infeksi
menghematkan penyembuhan dengan memperpanjang fase inflamasi, dan memproduksi zat
kimia serta enzim yang dapat merusak jaringan (Delaune & Ladner, 2002). Resiko infeksi lebih
besar jika luka mengandung jaringan nekrotik, terdapat benda asing dan suplai darah serta
pertahanan jaringan berkurang (Perry & Potter, 2005).
KASUS 4 NO 5
Kontra indikasi fisioterapi dada ada yang bersifat mutlak seperti kegagalan jantung, status
asmatikus, renjatan dan perdarahan masif, sedangkan kontra indikasi relatif seperti infeksi paru
berat, patah tulang iga atau luka baru bekas operasi, tumor paru dengan kemungkinan adanya
keganasan serta adanya kejang rangsang.

Anda mungkin juga menyukai