Anda di halaman 1dari 10

N ANALISIS SWOT BOBOT RATING SKOR

O
1. Manajemen Approach
Faktor Internal
Strength:
1. Kepala ruangan turut 0,1 3 0,3
merencanakan jumlah, jenis dan
mutu tenaga perawatan
berdasarkan hasil analisis
kebutuhan tenaga keperawatan
dengan beban kerja perawat.
2. Perencanaan jumlah dan jenis
peralatan keperawatan yang 0.1 3 0,3
dibutuhkan di ruangan IGD
dibuat oleh Kepala Ruangan
dengan mempertimbangkan
kebutuhan ruang IGD yang
disesuaikan dengan standar
nasionalpelayanan IGD rumah
sakit tipe C. 0,1
3. Ruangan IGD sudah
melaksanakam rapat bulanan 3 0,3
sesuai perencanaan yang 0,1
dilakukan oleh kepala ruangan
4. Kepala ruangan
mengembangkan struktur 0,1
organisasi dengan 3 0,3
menggunakan model
pendekatan lini dan staf
sehingga dapat menggambarkan
kedudukan dan tanggung
jawabnya. 0,05 3 0,3
5. Kepala ruangan menampung
dan menanggulangi masalah-
masalah tenaga perawatan dan 0,1
pelayanan, jika tidak bisa
terselesaikan oleh kepala
ruangan maka akan diselesaikan
melalui bidang keperawatan 0,05
atau komite keperawatan
6. Kepala ruangan ikut terlibat 3 0,15
dalam proses seleksi dan
memberikan orientasi selama
penerimaan tenaga
keperawatan. 4 0,4
7. Kepala ruangan selalu
memberikan pengarahan dan
motivasi untuk memberikan
pelayanan yang baik kepada
perawat saat operan
8. Peralatan digunakan secara 4 0,2
efektif dan efisien oleh perawat
sesuai dengan yang dibutuhkan
oleh pasien atas persetujuan
kebutuhan alat yang disusun
oleh kepala ruangan bersama
perawat terkait.
Total 0,7 2,25
Weakness:
1. Kegiatan supervisi belum 0,1 3 0,3
dilakukan oleh kepala ruangan
secara formal dan terjadwal,
dilakukan sewaktu-waktu
berupa teguran.
2. Struktur organisasi yang ada 0,1 3 0,3
belum dilengkapi dengan foto
3. Penghitungan kebutuhan tenaga 0,1 3 0,3
perawat di ruangan
direncanakan oleh kepala
ruangan, namun tidak ada
rumus tertentu yang digunakan
untuk penghitungan tersebut.
Total 0,3 0.9
Total (S-W) 2,25-0,9 = 1,35
Faktor Eksternal
Opportunity:
1. Kerjasama dengan pihak diluar 0,2 2 0,4
ruang IGD seperti SDM, Kabid
keperawatan dan komite
keperawatan sudah terjalin
dengan baik
Total 0,2 0,4
Threat:
1. Adanya pelaksanaan supervisi 0,8 3 2,4
yang tidak terjadwal dan tidak
terdokumentasi secara tidak
langsung dapat mempengaruhi
kinerja perawat karena supervisi
yang tidak didukung oleh
standar sehingga penilaian
perbaikan dilakukan secara
subyektif.
Total ( O-T) 0,4-2,4 = -2
2 Compensatory Reward
Faktor Internal
Strength:
1. Memberikan punishment berupa
teguran bagi perawat dengan
kinerja kurang baik 0,1 4 0,4

Total 0,1 0,4


Weakness:

1. Tidak adanya reward bagi


perawat dengan kinerja
baik/ berprestasi 0,3 4 1,2
2. Kepala ruangan belum
melaksanakan pembinaan
dan pengembangan karier 0,3 4 1,2
tenaga perawatan.
3. Tidak ada upaya
mensejahterakan tenaga
perawat berupa remunisasi 0,3 4 1,2
dalam meningkatkan
semangat kerja perawat
Total 0,9 3,6
Total (S-W) 0,4 – 3,6 = -3,2
Faktor Eksternal

Opportunities:

1. Pihak diklat mengadakan


0,9 2 1,8
pelatihan sehingga perawat
di ruang IGD medapatkan
kesempatan untuk
mendapatkan pelatihan
berjenjang
Total 0,9 1,8
Threat:

1. Perawat dapat berhenti bekerja


0,1 1 0,1
di RSPTN dan mencari tempat
kerja yang lain karena tidak
adanya kebijakan terkait
remunisasi pada perawat
Total 0,1 0,1
Total (O-P) 1,8-0,1 = 1,7

3 Professional Relationship
Faktor Internal
Strength:
1. Komunikasi yang digunakan 0,1 3 0,3
antara kepala ruangan dengan
ketua tim atau staf perawat
bersifat terbuka
2. Kepala ruangan telah 0,2 3 0,6
mengadakan pertemuan berkala
yaitu setiap sebulan sekali
dengan pelaksana keperawatan
dan tenaga perawatan lainnya 0,1 4 0,4
yang berada di wilayah
tanggung jawabnya
3. Kepala ruangan telah
menciptakan dan memelihara 0,1 3 0,3
suasana kerja yang baik antar
petugas, klien dan keluarga
sehingga memberi ketenangan
4. Kepala ruangan telah 0,1 3 0,3
melakukan pendekatan kepada
klien yang dirawat untuk
mengetahui keadaannya dan
menampung keluhan serta 0,1 3 0,3
membantu memecahkan
masalah yang dihadapinya 0,1 4 0,4
5. Kepala ruangan telah menjaga
perasaan klien agar merasa
aman dan terlindungi selama
pelaksanaan pelayanan
berlangsung.
6. Kepala ruangan telah menjaga
perasaan petugas agar merasa
aman dan terlindungi selama
pelaksanaan pelayanan
berlangsung.
7. Kepala ruangan telah mengatur
dan mengoordinasikan seluruh
kegiatan pelayanan di ruang
IGD.
Total 2,6
Weakness :
1. Belum ada penilaian 0,2 4 0,8
kepuasan pasien secara
kuantitatif

Total 0,8
S-W 2,6 – 0,8= 1,8
Faktor Eksternal
Opportunity:
0,6 3 1,8
1. Adanya hubungan professional
yang terjalin baik yang
dilakukan oleh kepala ruangan
dengan rekannya dan antar
profesi maupun klien dapat
meningkatkan citra pelayanan
ruangan
Total 1,8
Threat :
1. Klien yang tidak dapat 0,4 3 1,2
menyampaikan keluhannya
diruangan kemungkinan
akan menyampaikan
keluhan melalui media lain
seperti media sosial yang
akan berdampak buruk bagi
rumah sakit
Total 1,2
O-T 1,8-1,2 = 0,6
4 Patient Care Delivery
Faktor Internal
Strength:
1. Pemberian asuhan keperawatan 0,3 4 1,2
di IGD RSPTN Unud
dilaksanakan sesuai dengan
standar yang ditetapkan oleh
rumah sakit dan SOP yang
digunakan juga sudah sesuai, 0,2 3 0,6
yaitu SOP untuk ruangan IGD.

2. Kepala ruangan telah


mengembangkan model praktik
0,3 3 0,9
keperawatan profesional
(MPKP) sesuai dengan SDM
yang ada (Metode Tim)

3. Kepala ruangan maupun


perawat yang bertugas telah
memberikan edukasi kesehatan
kepada pasien ataupun keluarga
pasien yang berada di ruang
IGD
Total 2,7

Weakness:
0,2 3 0,6
1. Kepala Ruangan tidak
mendampingi visite dokter.

Total 0,6

S-W 2,7-0,6 = 2,1


Faktor Eksternal

Opportunity:
0,6 3 1,8
1. Adanya program pelatihan dari
pihak rumah sakit untuk
meningkatkan kemampuan
staffnya dalam memberikan
pelayanan kesehatan
Total 1,8
Treath:
1. Adanya tuntutan yang tinggi 0,4 3 1,2
dari masyarakat untuk
pelayanan yang lebih
professional
Total 1,2
O-T 1,8-1,2 = 0,6
Diagram Kartesius

O
Kuadran III 2,2 Kuadran I
Compensatory
Reward 2,0
(-3,2 , 1,7) 1,8
1,6
1,4
1,2
1,0 Professional Patient Care
Relationship Delivery
0,8
(1,8 , 0,6) (2,1 , 0,6)
0,6
0,4
0,2

W S
-5 -4 -3 -2 -1 0,2 0,4 0,6 0,8 1,0 1,2 1,4 1,6 1,8 2,0 2,2 2,4 2,6
-0,4
-0,6
-0,8
-1
-1,2
-1,4
-1,6
-1,8
-2
Management Approach
(1,35 , - 2)
Kuadran IV Kuadran II
T
Hasil analisis SWOT yang dilakukan di ruang IGD pada bagian Management Approach
didapatkan hasil yaitu berada pada kuadran 2 yang artinya meskipun menghadapi ancaman,
organisasi dalam ruangan IGD masih memiliki kekuatan internal. Strategi yang dapat dilakukan
adalah menggunakan kekuatan internal kepala ruangan seperti merencanakan mutu, jumlah dan
jenis tenaga perawat, menampung dan menyelesaikan permasalahn staf, memberikan motivasi
kepada staf. hal tersebut diharapkan dapat memberikan dampak yang baik terkait pelayanan di
ruang IGD.

Hasil analisis SWOT yang dilakukan di ruang IGD pada bagian Compensatory Reward
didapatkan hasil yaitu berada pada kuadran 3 yang artinya organisasi dalam ruang IGD
menghadapi peluang pasar yang sangat besar tetapi memiliki kelemahan internal. Strategi yang
dapat dilakukan yaitu dengan meminimalkan masalah internal dalam ruang IGD seperti
memberikan reward kepada staf dengan kinerja baik serta meningkatkan kesejahteraan staf
sehingga dapat meningkatkan semangat kerja staff.

Dari hasil analisis SWOT yang dilakukan di Ruang IGD didapatkan hasil pada bagian
Professional Relationship berada pada kuadran 1 yang artinya situasi ini sangat menguntungkan
bagi organisasi di Ruangan IGD. Strategi yang dapat dilakukan yaitu dengan mempertahankan
kekuatan internal kepala ruangan seperti: melakukan komunikasi terbuka, mengadakan
pertemuan berkala, serta memelihara hubungan baik antar profesi, staff, klien, dan keluarga
klien, Hal tersebut diharapkan dapat menjadi pedoman bagi tenaga perawat lain sehingga dapat
memberikan pelayanan yang nyaman dan aman kepada pasien di ruang IGD.

Dari hasil analisis SWOT yang dilakukan di Ruang IGD didapatkan hasil pada bagian Patient
Care Delivery berada pada kuadran 1 yang artinya situasi ini sangat menguntungkan bagi
organisasi di Ruangan IGD. Strategi yang dapat dilakukan yaitu dengan mempertahankan
kekuatan internal kepala ruangan seperti: melaksanakan asuhan keperawatan sesuai dengan
standar yang ada diruangan, mengembangkan model praktik keperawatan preofesional (MPKP)
sesuai dengan SDM yang ada (Metode Tim) dan memberikan edukasi kesehatan kepada pasien
ataupun keluarga pasien yang berada di ruang IGD. Hal tersebut diharapkan dapat menjadi
pedoman bagi tenaga perawat lain sehingga dapat memberikan pelayanan yang nyaman dan
aman kepada pasien di ruang IGD.

Anda mungkin juga menyukai