I. Pengkajian
Hari/Tanggal Pengkajian :
A. Identitas
1. Identitas Klien
Nama : Tn. A
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Umur : 41 Th
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Kotabaru
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Suku/bangsa : Banjar/ Indonesia
Tanggal Masuk RS : 29 Desember 2020
Diagnosa Medis : CA RECTI
Nomor Rekam Medik : 1406XXXX
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. S
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 37th
Pekerjaan : IRT
Alamat : Kotabaru
Hubungan dengan klien : Istri
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Sulit BAB, nyeri bagian abdomen bawah,
Keterangan:
:Laki – laki :Perempuan meninggal
:Laki – laki meninggal : Perempuan
:Tinggal dalam satu rumah
Pasien Tn. A
: riwayat ca dari ayah
5. Riwayat Tumbuh Kembang (khusus pada klien: anak yang berusia 0-18 tahun)
(OPTIONAL, JIKA ADA PASIEN): -
6. Full Set Vital Sign
TD : 140/100 mmHg
Nadi : 110 x/mnt (Irama : Cepat ; Pulse : ……………..…….)
Respirasi : 23 x/mnt (Irama : Normal ; Kedalaman: sedang)
0
T : 37,6 C
Tingkat Kesadaran : Composmentis
GCS : E: 4.; V: 5; M: 6
E: membuka mata spontan
V: Suara jelas
M: Respon bergerak spontan
C. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
Tingkat Kesadaran : Composmentis
GCS : E: 4.; V: 5; M: 6
Antropometri
TB : 165 : 1,65
BB: 47
47 47
IMT: = = 17,27 (kurus)
( 1,65 ) 2 2,72
2. Kulit
Wajah tampak pucat, turgor kulit kembali ≥ 2 detik, tidak terdapat lesi, warna kulit sawo
matang, kulit terpasang infus ditangan sebelah kiri
3. Kepala dan Leher
a) Bentuk kepala, kulit kepala, luka, ketombe : bentuk kepala lonjong, kulit kepala
bersih, pertumbuhan rambut jarang. Kesan wajah simetris, tidak ada pembengkakan
b) Bentuk leher simetris, gerakan bebas, tidak ada pembesaran tiroid, tidak ada
pembengkakan kelenjar getah bening, tidak terpasang alat traceostomi
c) konjungtiva dan sklera pucat, pupil isokor, reflek terhadap cahaya positif, tidak ada
penggunaan alat bantu pengelihatan.
4. Penciuman dan Hidung
Posisi septum : lurus/ simetris, Sekret hidung : tidak ada secret,Tidak ada nyeri sinus,
polip : tidak tampak adanya polip, Fungsi penciuman normal tidak menggunakan alat
bantu penciuman. Tidak terpasang alat bantu pernapasan
5. Pendengaran dan Telinga
Fungsi pendengaran baik, tiidak menggunakan alat bantu pendengaran Bentuknya :
simetris antara bentuk telinga kanan maupun kiri, tidak keluar cairan, telinga tampak
kotor
6. Mulut dan Gigi
Kemampuan berbicara : mampu berbicara Keadaan bibir: pucat, Warna lidah : merah
Keadaan palatum : bersih, adanya karies pada gigi klien
7. Dada, Pernafasan dan Sirkulasi
PARU :
Inspeksi : Dada simetris, tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada kelainan bentuk
dada,
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada nyeri tekan, simetris pada saat bernapas,
tidak ada massa
Perkusi : Terdengar suara sonor
Auskultasi : suara napas vesikuler
JANTUNG
Inspeksi : Tidak tampak ictuscordis
Palpasi : Ictuscordis teraba pada ICS 5 dan tidak ada nyeri tekan
Perkusi : terdengar suara redup
Auskultasi : suara s1 dan s2 tunggal, tidak ada murmur
Ket :
0: Mandiri
1: Dengan alat bantu
2: dibantu dengan orang lain
3: dibantu total
2. Personal Hygiene
Di Rumah : pasien mengatakan mandi 2x sehari
Di RS : pasien mengatakan tidak mandi, tubuhnya hanya di seka
3. Nutrisi
Di Rumah : pasien mengatakan makan 2x sehari dengan porsi sedikit, dikarenakan
tidak nafsu makan terasa begah
Di RS : dirumah sakit makan teratur tetapi hanya makan 4-6 sendok/ sekali
makan
4. Eliminasi (BAB dan BAK)
Di Rumah : sulit BAB, BAB 4 hari sekali, mengejan, konsistensi padat, warna
kecoklatan, volume sedikit, BAK 3-5x/hari dengan volume ≤ 200 ml/ sekali
output
Di RS : belum ada BAB dan BAK 4-5x sehari dengan volume ≤ 200 ml/ sekali
output
5. Seksualitas
Klien sudah menikah
6. Psikososial
Psiko: klien mengatakan selalu sabar menerima keadaan dan selalu optimis untuk bisa
segera sembuh
Sosial: klien memiliki hubungan baik dengan tenaga medis dirumah sakit, keluarga dan
sesame pasien yang lain
7. Spiritual
Klien beragama islam, klien selalu berdoa agar diberikan kesembuhan dari penyakit
yang dideritanya.
E. Data Fokus
Data Subjektif:
P: pasien mengatakan nyeri karena terlalu lama duduk
Q: pasien mengatakan nyeri seperti tertusuk
R: pasien mengtakan nyerinya pada perut kiri bawah
S: skala nyeri 4 sedang
T: pasien mengatakan nyerinya hilang timbul
- Pasien mengatakan khawatir akan kondisi saat ini
- Pasien mengatakan pusing
- Pasien mengatakan tidak tau tentang tindakan operasi
- pasien mengatakan sulit BAB,
- BAB 4 hari sekali, dan mengejan,
- konsistensi padat, warna kecoklatan,
- volume sedikit
- pasien mengatakan perut terasa begah
- Pasien mengatakan nyeri perut
- Pasien mengeluhkan mual
- Pasien mengatakan kehilangan BB 5 kg dalam 2 bulan terakhir
- Pasien mengalami penurunan nafsu makan
-
Data Objective:
- Pasien tampak meringis
- Tampak adanya nyeri tekan pada abdomen bagian bawah
- Perut pasien tampak membesar
- Wajah tampak pucat
- Tampak melindungi area nyeri
- Pasien tampak gelisah
- Peristaltik usus 35x/ menit
- Perut tampak membesar
F. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
parameter hasil Nilai normal Interpretasi
Hemoglobin 9 g/dL 12,4- 14,9 g/dL Tidak normal
Leukosit 8.1 ribu/ mm 4000-10.000/ mm Normal
Hematocrit 29 % 40%- 50% Tidak normal
CEA 8 mg/ mL 0-2.5 MCG/l Tidak Normal
G. Terapi Farmakologi (Obat-Obatan)
Kontraindikasi :-
II. Analisa Data
Pre- Operasi
No. DATA ETIOLOGI MASALAH
Ds : Agen cidera biologis Nyeri akut
P: pasien mengatakan nyeri
karena terlalu lama duduk
Q: pasien mengatakan nyeri
seperti tertusuk
R: pasien mengtakan nyerinya
pada peruk kiri bawah
S: skala nyeri 4 sedang
T: pasien mengatakan nyerinya
hilang timbul
Do:
- Pasien tampak meringis
- Tampak adanya nyeri
tekan pada abdomen
bagian bawah
- Perut pasien tampak
membesar
- Wajah tampak pucat
- Tampak melindungi area
nyeri
- TD : 120/80 mmHg
- RR : 18x/menit
- HR : 70x/menit
- T : 370c
Ds: kurang informasi terkait Ansietas b/d
- Pasien mengatakan pembedahan
khawatir akan kondisi
saat ini
- Pasien mengatakan
pusing
- Pasien mengatakan tidak
tau tentang tindakan
operasi
Do:
- Pasien tampak gelisah
- Pasien tampak pucat
Vital sign
Ds: Penurunan mortilitas Konstipasi
- pasien mengatakan sulit gastrointestinal
BAB,
- BAB 4 hari sekali, dan
mengejan,
- konsistensi padat, warna
kecoklatan,
- volume sedikit
- pasien mengatakan perut
terasa begah
Do:
- Peristaltik usus 35x/
menit
- Tampak kanker pada
rectum
- Perut tampak membesar
Pasien mengatakan nyeri perut Faktor psikologis ( stress Defisit Nutrisi
Pasien mengeluhkan mual dan keengganan untuk
Pasien mengatakan kehilangan makan)
BB 5 kg dalam 2 bulan terakhir
Pasien mengalami penurunan
nafsu makan
DO :
Auskultasi peristaltic usus
35x/menit (hiperaktif)
Post- Operasi
DO :
Auskultasi peristaltic usus
35x/menit (hiperaktif)
Faktor resiko: Perubahan status nutrisi Resiko gangguan
- Faktor mekanis (gesekan integritas kulit
dan tekanan)
- Kelembapan area luka
- Kurang terpapar
informasi
Post- Operasi
1. Defisit Nutrisi b/d Faktor psikologis ( stress dan keengganan untuk makan)
2. Resiko gangguan integritas kulit b/d Perubahan status nutrisi
IV. Intervensi Keperawatan
Pre- Operasi
No Diagnosa Keperawatan SLKI SIKI Rasional
Nyeri Akut b/d Agen cidera Standar Luaran : Manajemen Nyeri (1.08238)
biologis Tingkat Nyeri (L.08066) Observasi
Setelah dilakukan intervensi 1. Identifikasi lokasi, karakteristrik,
keperawatan 1 x 8 jam, maka durasi, frekuensi, kualiats dan
diharapkan nyeri berkurang intensitas nyeri
dengan kriteria hasil : 2. Identifikasi skala nyeri
Keluhan nyeri dari skala 4 3. Identifikasi respons nyeri non
(cukup menurun) menjadi skala 5 verbal
4. Identifikasi faktor yang
(menurun) memperberat dan memperingan nyeri
Frekuensi nadi dari skala 2 5. Observasi TTV
(cukup memburuk) menjadi skala Terapeutik
1. Berikan tehnik non farmakologis
4 (cukup membaik) dalam menangani nyeri ( masase)
2. Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
3. Fasilitasi istirahat dan tidur
4. Posisikan pasien agar mengurangi
rasa nyeri
Edukasi
1. Jelaskan strategi mengurangi nyeri
2. Anjurkan memonitor nyeri secara
mandiri
3. Ajarkan tehnik non farmakologis
untuk mengurangi nyeri
Kolaborasi
sedang
Edukasi
TTV dari sekala 2 cukup memburuk
menjadi sekala 4 cukup membaik Jelaskan prosedur termasuk sensasi yang
mungkin dialami
Informasikan secara factual mengenai
diagnosis, pengobatan dan prognosis
Latih kegiatan pengalihan untuk
mengurangi ketegangan
Latih relaksas (Napas dalam dan )
Kolaborasi
Post Operasi
No Diagnosa Keperawatan SLKI SIKI Rasional
Defisit nutrisi b/d Faktor Status Nutrisi Manajemen Nutrisi
psikologis ( stress dan diharapkan Defisit Nutrisi yang Observasi
keengganan untuk makan) dialami pasien dapat menurun Identifikasi status nutrisi
dengan kriteria hasil: Identifikasi alergi dan intoleransi
-Nafsu makan meningkat makanan
-Frekuensi makanmeingkat Monitor asupan makanan
-Porsi makan yang dihabiskan Monitor berat badan
meningkat Terapeutik
-Kekuatan otot menelan meningkat Sajikan makanan secara menarik
dan suhu yang sesuai
Berikan makan tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
Berikan makanan tinggi kalori dan
tinggi protein
Berikan suplemen makanan, jika
perlu
Edukasi
Ajarkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian medikasi sebelum
makan (mis. Pereda nyeri, antiemetik), jika
perlu
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan jenis nutrient
yang dibutuhkan, jika perlu
Resiko gangguan integritas Standar Luaran : Perawatan Luka (I.14564)
kulit b/d Perubahan status Integritas Kulit dan Jaringan Observasi
(L.14125) 1. Monitor karakteristik luka
nutrisi
Kerusakan jaringan dari skala 2 2. Monitor tanda-tanda infeksi
(cukup meningkat) menjadi skala Terapeutik
5 (menurun) 1. Lepaskan balutan dan plaster secara
Nyeri dari skala 3 (sedang) perlahan
menjadi skala 5 (menurun) 2. Bersihkan dengan cairan Nacl
3. Bersihkan jaringan nekrotik
4. Berikan salep yang sesuai dengan
Kontrol Infeksi (L.14128) kulit/luka
5. Pasang balutan sesuai jenis luka
Kemampuan mencari informasi
Edukasi
tentang faktor resiko dari skala 3
1. Jelaskan tanda dan gejala infeksi
sedang menjadi skala 4 cukup
2. Anjurkan mengkonsumsi makanan tinggi
meningkat
kalori dan protein
Kemampuan mengenali
Kolaborasi
perubahan status kesehatan dari
Kolaborasi pemberian antibiotik
skala 3 sedang menjadi skala 4
cukup meningkat
V. Implementasi Keperawatan
Pre Operasi
No Hari / Tanggal No Implementasi Keperawatan Evaluasi Paraf
Diagnosa
29 Desember I Observasi S : Pasien masih mengatakan nyeri berkurang
2020 1. Identifikasi lokasi, karakteristrik, durasi, setelah minum obat
frekuensi, kualiatas, skala dan intensitas O : Pasien masih tampak melindungi bagian yang
nyeri nyeri, pasien tampak gelisah
P: pasien mengatakan nyeri karena terlalu
A : Masalah belum teratasi
lama duduk
P : Intervensi dihentikan
Q: pasien mengatakan nyeri seperti tertusuk
I:
R: pasien mengtakan nyerinya pada peruk kiri
Tindakan pembedahan kolostomi
bawah
E : S : Pasien mengatakan nyeri berkurang
S: skala nyeri 4 sedang
O : Pasien masih tampak meringis, dan
T: pasien mengatakan nyerinya hilang timbul
melindungi bagian tubuh yang nyeri
A : Masalah belum teratasi
2. Identifikasi respons nyeri non verbal :
tampak melindungi nyeri dan meringis P : Intervensi dihentikan
3. Identifikasi faktor yang memperberat dan
memperingan nyeri : gerakan mendadak
yang dilakukan
4. Observasi TTV
TD : 120/80 mmHg RR : 18x/menit
HR : 70x/menit T : 370c
Terapeutik
1. Berikan tehnik non farmakologis dalam
menangani nyeri teknik napas dalam
2. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa
nyeri
3. Fasilitasi istirahat dan tidur
4. Posisikan pasien agar mengurangi rasa
nyeri: posisi merengkuk
Edukasi
1. Ajarkan tehnik non farmakologis untuk
mengurangi nyeri seperti teknik napas dalam
Kolaborasi
Berikan terapi ceftriaxone
29 Desember II Reduksi ansietas S:
Pasien mengatakan sudah merasa tenang
2020 Observas
Pasien sudah mengetahui tentang bagaimana
proses dilakukan operasi
Menanyakan perasaan pasien saat ini: Pasien mengatakan yakin penyakitnya akan
pasien mengatakan merasa cemas sembuh
S:
O:
- Pasien tampak menghabiskan makanan yang diberikan seusai porsi yang ditentukan
ahli gizi
- Tidak tampak adanya tanda infeksi
- Luka tampak bersih
- Tampak pasien mulai berminat terhadap makanan yang disajikan
- Pasien tampak memahami tanda gejala infeksi
A:
Masalah belum teratasi
P:Intervensi dilanjutkan
I :Intervensi dilanjutkan Melakukan perawatan luka dirumah oleh keluarga