(NSP)
A. ASUHAN KEPERAWATAN
PADA NY. T DENGAN KASUS KANKER TIROID
Disusun Oleh:
Dewi Puspitasari
04.06.1414
C/Kp/III
1
KATA PENGANTAR
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan
saran yang membangun demi terciptanya makalah kami yang lebih baik.
Penulis
DAFTAR ISI
2
Halaman
a. Epidemiologi ............................................................................... 1
b. Etiologi ........................................................................................ 1
c. Diagnosis ..................................................................................... 2
f. Stadium ....................................................................................... 7
g. Penatalaksanaan .......................................................................... 8
h. Pragnosis ..................................................................................... 10
A. Pengkajian ................................................................................... 11
C. Intervensi ..................................................................................... 25
A. Kesimpulan ................................................................................. 31
BAB I
3
LANDASAN TEORI
B. Epidemologi
kanker tiroid jenis medular (1,4%). Berdasarkan usia kanker tiroid jenis
papilar biasanya pada pasien yang berusia kurang dari 40 tahun, berbeda
dengan kanker tiroid jenis folikular yang banyak pada usia di atas itu.
Sedangkan kanker jenis medular sering ditemukan pada usia tua (50 – 60
tahun).
C. Etiologi
well differentiated carcioma (papilar dan folikular) adlah radiasi dan goiter
folikuler dua kali lebih besar. Sedangkan limfona pada tiroid diperkirakan
4
1. Pengaruh usia dan jenis kelamin
atau di atas 50 tahun, resiko keganasan lebih tinggi. Demikian pula dengan
D. Diagnosis
menggali fakrot resiko yang berperan, selain itu juga mengidentifikasi jenis
nodul berdasarkan gejala klinis yang muncul, apakah sudah tampak gejala
sesak nafas sebagai tanda gangguan organ paru, rasa penuhh di ulu hati dapat
tunggal atu multipel, memiliki batas yang tegas atau tidak, dan keadaan
mobilitas nodul.
5
a. Usia penderita dibawah 20 tahun atau di atas 50 tahun.
submandibular).
Diagnosis Banding
kelenjar tiroid yang umumnya difus. Terdapat gejala hipertiroid yang jelas
2. Struma nodosa non toksik, dapat multinodosa atau soliter dan uninodosa.
unilateral yang keras seperti batu atau papan yang melekat ke jaringan
sekitarnya.
6
5. Struma Hashimoto, sering pada wanita. Merupakan penyakit autoimun.
hipotiroid, tanpa rasa nyeri. Pada kasus yang jarang dapat terjadi
hipertiroid.
8. Metastisis tumor.
E. Manifestasi Klinis
1. Kista bisa cepat membesar, nodul junak perlahan, sedang nodul ganas agak
sekitarnya.
(endemis)
7
3. Merasakan adanya gangguan mekanik di daerah leher, seperti gangguan
tengkorak).
Tirotoksikosis.
tengkorak, dan humerus), hati, ginjal, dan otak. Bagian tulang yang
F. Pemeriksaan Penunjang
8
Langkah pertama yang dianjurkan adalah menentukan status fungsi
tiroid dengan memeriksa TSH (sensitif) dan T4 bebas. Pada keganasan tiroid
umumnya fungsi tiroid normal. Tetapi abnormalitas fungsi tiroid tidak dengan
kadar human thyroglobulin, suatu pertanda tumor untuk keganasan tiroid yang
total tiroidektomi.
kistik dan sebagai penuntun pada biopsi jarum halus. Nodul padat cenderung
ganas.
kedokteran nuklir. Bila nodul menangkap yodium lebih sedikit dari jaringan
tiroid yang normal disebut nodul dingin (cold nodule). Bila sama afinitasnya,
disebut nodul hangat (warm nodule). Bila afinitasnya lebih disebut nodul
Sekitar 10 – 17% struma dengan nodul dingin ternyata suatu keganasan. Bila
sebelumnya.
9
Biopsi jarum dapat dilakukan dengan cara needle core biopsy atau
biopsi aspirasi jarum halus (Fine needle aspiration biopsy = FNAB). Hasil
foto paru posteroanterior; foto polos jaringan lunak (solf tissue technique)
leher antero – posterior dan lateral dengan posisi leher hiperekstensi bila
infiltrasi ke esofagus; dan foto tulang bila ada tanda-tanda metastasis ke tulang
yang bersangkutan.
G. Stadium
regional, dan metastasis jauh; tetapi juga pada umur dan jenis kelamin.
Tipe dan
<45 tahun ≥ 45 tahun
stadium
Papiler
Stadium I Setiap T, setiap N, M0 Setiap T, N0, M; T1, N1,
Stadium II Setiap T, setiap N, M1 M0
Stadium III - T2-4, N1, M0
Stadium IV - -
Setiap T, setiap N, M1
Folikuler
Stadium I Setiap T, setiap N, M0 T1, N0, M0
Stadium II Setiap T, setiap N, M1 T2-4, N0, M0
Stadium III - Setiap T, N1, M0
10
Stadium IV - Setiap T, setiap N, M1
Moduler
Stadium I - -
Stadium II Setiap T, setiap N, M0 -
Stadium III - Setiap T, setiap N, M0
Stadium IV Setiap T, setiap N, M1 Setiap T, setiap N, M1
Tidak dapat
diklasifikasikan
Stadium I - -
Stadium II - -
Stadium III - -
Stadium IV Setiap T, setiap N, Setiap Setiap T, setiap N, Setiap M
M
Keterangan:
H. Penatalaksanaan
1. Pembedahan
total.
11
Enukleasi nodulnya saja adalah berbahaya karena bila ternyata
dan operasi ulang untuk tiroidektomi secara teknis akan menjadi lebih
sukar.
lobus kontra lateraltomy. Bila dari hasil pemeriksaan kelenjar getah bening
2. Radiasi
12
ablasio dengan pemberian I131 dosis yang lebih tinggi sehingga jaringan
tiroid normal rusak semua, baru sisa I131 bisa merusak jaringan tumor.
I. Pragnosis
(menurunkan survival rate 20 tahun dari 90% menjadi 45%); adanya lesi
13
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Penkajian
1. Biodata
a. Identitas klien
Nama : Ny. T
Umur : 35 th
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SMU
Tanggal Masuk :-
b. Identitas penanggungjawab
Nama : Tn. Y
Umur : 40 th
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : S1
14
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Nyeri atau adanya benjolan dibagian daerah leher, bagian bawah antara
terasa nyeri dan berobat dengan membeli obat di warung. Kalau belum
Menderita kanker tiroid terjadi pada usia dibawah 20 tahun atau di atas
sesak nafas, dan perubahan suara dan adanya getah bening di leher,
15
dan kepala pada masa lampau dan penyakit serupa pada keluarga
(keturunan).
e. Genogram
Keterangan:
: laki-laki
: Perempuan
: meninggal
: penderita
: satu rumah
Dalam lingkungan tidak kumuh, dan bersih serta pola hidup atau gaya
hidup sehat.
16
b. Pola Aktifitas Latihan
J. Aktifitas K. L. M. N. O.
0 1 2 3 4
Mandi v
Berpakaian/berdandan v
Eliminasi v
Mobilisasi di tempat tidur v
Ambulasi v
Makan v
Keterangan:
0 : Mandiri
1 : dibantu sebagian
4 : tergantung/tidak mampu
nyeri pada bagian leher dan selalu bangun di tengah malam. Biasanya
17
klien tidak nafsu makan dikarenakan kondisi tubuhnya pada bagian
e. Pola Eliminasi
Sebelum sakit:
Setelah sakit:
dari Tuhan.
18
Identitas diri : ingin segera sembuh dan sehingga dapat pulang
diri.
h. Pola Koping
Tingkah laku yang tidak stabil, gelisah, ketegangan pada otot atau
fasio.
masalah tersebut.
sebagai isteri yang baik, tetapi setelah sakit klien tidak bisa melakukan
hubungan seksualitasnya.
Harmonis dengan keluarga yang ada dan klien tidak mau menyusahkan
19
k. Pola Nilai dan Kepercayaan
4. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum
b. Tanda-tanda vital
TD : normal
HB : bradikordi
BB : tidak diketahui
TB : tidak diketahui
a) Kepala
Bentuk : simetris
b) Rambut
c) Wajah
20
2) Mata
3) Hidung
Bentuk : simetris
4) Telinga
normal
Keadaan gigi dan gusi : tidak ada pendarahan gigi dan gusi,
21
6) Leher
7) Pemeriksaan Integumen
kembali)
9) Dada
bernafas
22
Auskaltasi : suara nafas tidak teratur
a) Insfeksi:
b) Palpasi:
B. Diagnosa Keperawatan
DC : tidak ada
DO :
23
- Posisikan untuk mengurangi nyeri
- Kesulitan bicara
- Gelisah
tercekik)
- Lambat menelan
- Dispnea
24
Analisa Data
25
4. DO:
Menunjukkan sulit Kerusakan Gangguan
menelan (makanan statis neuromuskuler menelan
dirongga mulut, betuk
tercekik)
Mengeluh ketika
menelan
Lambat menelan
Tersedak saat menelan
5. Do:
Berat badan menurun Ketidakmampuan Ketidakseimbang
Membrane mukosa dan menelan, an nutrisi dan
konjentiva pucat memasukkan, kebutuhan tubuh
Kelemahan otot untuk mencerna,
mengunyah atau mengabsorbsi
menelan makanan
Luka inflamasi pada
rongga mulut
Dilaporkan adanya
intake makanan yang
kurang dari RDA
(Rekomendeed Daily
allowance)
6. DO :
Ketidakcukupan Pembedahan Resiko infeksi
pengetahuan untuk
menghindari paparan
pathogen
Kerusakan jaringan dan
peningkatan paparan
lingkungan
26
Ketidak adekuatan imun
buatan
Prioritas Masalah:
2. Pola napas tidak efektif b/d adanya benda asing di jalan napas.
C. Intervensi
27
1. Nyeri akut Setelah dilakukan asuhan Pain Manajemen
keperawatan selama .... x 24 (14001)
jam, klien dapat: Lakukan pengkajian
Pain Control (1605) secara komprehensif
Mengontrol nyeri dengan termasuk lokasi, karak
indikasi : teristif, durasi,
160501 mengenai faktor-faktor frekuensi, kualitas,
penyebab dan faktor presiptasi
160502 mengenai konsep nyeri Control lingkungan
160507 melaporkan gejala yang dpat
kepada perawat mempengaruhi nyeri
160511 melaporkan nyeri seperti suhu ruangan,
terkontrol pencahayaan, dan
Pain Level (2102) kebisingan
210201 melaporkan nyeri Kurangi faktor
berkurang presiptasi nyeri
210203 frekuensi nyeri Analgesic
210204 lamanya episode nyeri Administration (2210)
210206 ekspesi nyeri pada Tentukan lokasi,
wajah tampak rileks karakteristik, kualitas,
210208 tidak gelisah dan derajat nyeri
NOC Criteria sebelum pemberian
1. Tidak pernah menunjukkan obat
2. Jarang menunjukkan Cek instruksi dokter
3. Kadang-kadang tentang jenis obat,
menunjukkan dosis, dan frekuensi
4. Seringkali menunjukkan Pilih analgesik yang
5. Tetap diperlukan atau
kombinasi dari
analgesik
Evaluasi aktivitas
28
analgesik tanda dan
gejala (efek samping)
2. Pola napas Setelah dilakukan tindakan Nutrition Management
tidak efektif keperawtan selama ......x 24 jam (1100)
klien dapat: Anjurkan intake kalori
Nutritional Status (1004) yang dapat sesuai
100401 intake nutrisi terpenuhi dengan tipe tubuh dan
100402 intake makanan dan kebiasaan tubuh
cairan terkendali Pantau dan catat
100403 energi intake untuk
100404 massa tubuh kandungan nutrisi dan
100405 berat badan kalori
NOC Criteria Pastikan pilihan
6. tidak adekuat makanan untuk pasien
7. kurang Anjurkan
8. cukup penambahan intake
9. adekuat protein, Fe, vitamin C
10. sama sekali adekuat yang tepat
Tanyakan pada pasien
apakah makanan ada
yang menyebabkan
alergi
Timbang berat badan
sesuai interval
3. Gangguan Setelah dilakukan tindakan Airway Management
menelan keperawatan selama ....x 24 jam (3140)
klien dapat: Buka jalan nafas
Kriteria Berhasil gunakan teknik chin
Respiratory Status (0402) lift dan jaw thrust
040214 irama nafas sesuai yang Posisikan pasien
diharapkan untuk
29
040202 bernafas mudah memaksimalkan
040207 tidak ada suara nafas ventilasi
tambahan Identifikasi pasien
040203 tidak ada dispnea perlunya pemasangan
alat jalan nafas buatan
Lakukan fisioterapi
dada jika perlu
Auskultasi suara
nafas, catat adanya
suara tambahan
Atur intake untuk
cairan
mengoptimalkan
keseimbangan
Keluarkan secret
dengan batuk atau
suction
Monitor respiration
dan status oksigen
4. Cemas Setelah dilakukan tindakan Anxiety Reduction
keperawatan selama.....x 24 jam (5820)
klien dapat: Gunakan pendekatan
Anxiety Control (1402) yang menenangkan
Kriteria hasil: Nyatakan dengan jelas
140201 monitoring intesitas harapan terhadap
cemas pelaku pasien
140203 kurangi lingkungan Jelaskan semua
yang menstimulus prosedur dan apa yang
cemas dirasakan selama
140204 cari informasi untuk prosedur
mengurangi cemas Pahami presfektif
30
140206 penggunaan strategi pasien terhadap situasi
koping efektif stres
140207 penggunaan tekhnik Temani pasien untuk
relaksasi untuk memberikan
mengurangi cemas keamanan dan
NOC Criteria mengurangi takut
1. tidak pernah menunjukkan Identifikasi tingkat
2. jarang menunjukkan cemas
3. kadang-kadang Bantu klien mengenai
menunjukkan situasi yang
4. sering kali menunjukkan menimbulkan
5. tetap kecemasan
Dorong paien untuk
mengungkapkan
perasaan, ketakutan,
persepsi
5. Setelah dilakukan tindakan Swallowing Therapi
keperawatan selama.....x 24 jam (1860)
klien dapat: Kolaborasi dengan
Swallowing Status (1010) tenaga kesehatan lain
101001mempertahankan dalam merencanakan
makanan di mulut mobilitasi rehabilitasi
101003 memproduksi saliva klien
101004 kemampuan Jauhkan dari
mengunyah gangguan lingkungan
101010 refleks makanan sebelum kerja dengan
101013 usahakan menelan klien yang mengalami
secara normal kerusakan menelan
101014 tidak batuk saat Bantu klien dengan
menelan posisi tegak sebelum
101016 tidak muntah makan
31
101017 menelan dengan Hindari sedotan
nyaman makanan
Intruksi untuk
persiapan pemasukan
makanan dan
membuka dan
menutup mulut
Ajarkan klien dengan
keluarga cara
memberikan makanan
Berikan perawatan
mulut
Monitor hidrasi tubuh
(intake output, tangan
kulit, membrane
mukosa)
Cek mulut adakah
sisa-sisa makanan
Berikan makanan
yang lunak
6. Resiko Setelah dilakukan tindakan Control Infeksi
infeksi keperawatan selama.....x 24 jam Observasi dan
klien dapat: laporkan tanda dan
Control Resiko (1902) gejala infeksi seperti
indikator: kemerahan, panas,
190201 mengetahui resiko nyeri, tumor dan
190202 monitoring faktor-faktor adanya
lingkungan Kaji temmperatur
190203 monitoring faktor-faktor pasien tiap 4 jam
resiko dari tingkah laku Gunakan strategi
190217 monitoring perubahan untuk mencegah
32
status keswhatan infeksi nosokamual
NOC Criteria: Ajari pasien dan
1. banyak kompromi keluarga tentang tanda
2. banyak kimpromi dan gejala infeksi dan
3. sedang / cukup kalau terjadi melapor
4. sedikit kompromi kepada perawat
5. tidak ada kompromi
33
BAB III
P. PENUTUP
A. Kesimpulan
Lebih banyak diderita pada wanita dan penyebab utamanya belum diketahui.
Faktor resiko:
B. Saran
faktor-faktor penyebab kanker tiroid, tanda dan gejala dari kanker tiroid
yang berlaku dan diharapkan kepada pemerintah atau intitusi pemerintah dapat
lapisan masyarakat.
34
DAFTAR PUSTAKA
35